Anda di halaman 1dari 10

Perbandingan Tingkat Korupsi di Denmark dan Indonesia

Baskoro Sunu K., Berty Putri P., Dinda Ely, Indira Anggayuni
Mahasiswa Sarjana Terapan Keperawatan Kelas 3AD4
Politeknik Kesehatan Kemenkes Surakarta

Abstrak
Denmark adalah negara Nordik yang paling kecil dan paling selatan.
Denmark terletak di sebelah barat daya dari Swedia dan selatan dari Norwegia.
Negeri ini sering dipegang pemerintah minoritas. Denmark mempraktekkan hak
pilih universal dalam seluruh masalah, wanita dianggap sama dengan lelaki
menurut hukum Denmark (namun mereka tak dikenakan wajib militer, walau
begitu mereka bisa mengikuti secara sukarela). Ada risiko korupsi yang rendah di
pengadilan Denmark. Peradilan independen dari cabang-cabang pemerintah
lainnya dan sangat dihormati dan dianggap independen dan adil.
Denmark merupakan penganut konsep ekonomi kapitalis pasar campuran
sekaligus kesejahteraan sosial, adalah negara yang mempunyai pendapatan
tertinggi di dunia. Berdasarkan majalah Forbes, Denmark adalah negara yang
memiliki iklim bisnis terbaik. Dari tahun 2006 sampai 2008, survey mengatakan
bahwa Denmark adalah "tempat yang paling menyenangkan di dunia", dipandang
dari standar kesehatan, kesejahteraan, dan pendidikan. Survey Global Peace Index
tahun 2009 mengatakan bahwa Denmark menduduki posisi negara paling damai
kedua di dunia, setelah Selandia Baru. Pada tahun 2009, Denmark adalah salah
satu dari negara yang paling tidak korup di dunia berdasarkan Indeks Persepsi
Korupsi, posisi kedua setelah Selandia Baru. Bahasa resminya, Bahasa Denmark,
serumpun dengan Bahasa Swedia dan Bahasa Norwegia, karena bahasa-bahasa itu
memiliki ikatan sejarah dan budaya yang kuat. 82% dari penduduk Denmark dan
90.3% suku Denmark adalah pengikut gereja Lutheran. Pada tahun 2010, 548.000
orang (9.9% populasi Denmark) adalah imigran ataupun keturunannya.
Jika dibandingkan dengan upaya pemberantasan korupsi di Indonesia, maka
Indonesia masih sangat jauh dan minim jika dibandingkan Negara Denmark.
Terbukti dengan masih meningkatnya jumlah koruptor di Indonesia dan masih
tetap memperoleh skor IPK dibawah 50.

Kata Kunci :
Denmark, Tingkat Korupsi, Transparansi, Lembaga Pemberantasan
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Denmark adalah negara Nordik yang paling kecil dan paling selatan.

Denmark terletak di sebelah barat daya dari Swedia dan selatan dari

Norwegia. Negara ini terletak di Skandinavia, Eropa Utara sehingga termasuk

Uni Eropa namun tidak berada di Semenanjung Skandinavia. Negara ini

menganut monarki konstitusional dan sistem pemerintahan parlementer.

Denmark memiliki satu pemerintah pusat dan 98 munisipalitas sebagai

pemerintah daerah. Denmark telah menjadi anggota Uni Eropa sejak 1973,

tapi sampai sekarang masih belum bergabung dalam Eurozone. Denmark

adalah salah satu pendiri NATO dan OECD. Denmark juga merupakan

anggota dari OSCE (Rene, 1996).

Negeri ini sering dipegang pemerintah minoritas. Denmark

mempraktekkan hak pilih universal dalam seluruh masalah, wanita dianggap

sama dengan lelaki menurut hukum Denmark (namun mereka tak dikenakan

wajib militer, walau begitu mereka bisa mengikuti secara sukarela). Hukuman

mati dihapus di Denmark pada 1930 (Rene, 1996). Diberlakukan secara

singkat setelah Perang Dunia II, oleh masyarakat luas. 46 orang dihukum mati

atas kejahatan perang, setelah hukuman mati tak diberlakukan selama

beberapa tahun. Pada 1978 akhirnya dihapuskan lagi.


BAB II
PEMBAHASAN

A. Peraturan Hukum

Ada risiko korupsi yang rendah di pengadilan Denmark. Peradilan

independen dari cabang-cabang pemerintah lainnya dan sangat dihormati dan

dianggap independen dan adil. Perusahaan memiliki keyakinan yang cukup

dalam efisiensi kerangka hukum untuk menyelesaikan perselisihan, tetapi

menyatakan beberapa keberatan tentang efisiensi kerangka hukum dalam

regulasi yang menantang. Suap dan pembayaran tidak teratur sebagai imbalan

atas penilaian yang menguntungkan dianggap sangat jarang. Lebih dari empat

dari lima perusahaan dan warga menganggap independensi pengadilan baik

atau sangat baik. Hakim menyatakan keyakinannya bahwa janji temu dan

promosi di peradilan didasarkan pada prestasi. Hanya sedikit hakim yang

menyatakan keprihatinan tentang menghadapi tekanan yang tidak pantas

dalam pekerjaan mereka. Denmark telah menandatangani Konvensi New

York tahun 1958 dan merupakan pihak dari Pusat Internasional untuk

Penyelesaian Perselisihan Investasi. Tidak ada perselisihan besar mengenai

investasi di Denmark yang dilaporkan dalam beberapa tahun terakhir

(Rasmus, 2009).

B. Upaya Pemberantasan Korupsi

1. Transparansi di bidang politik

Keterbukaan politik bertujuan meningkatkan transparansi pengeluaran

dan aktivitas parlemen. Anggota parlemen wajib menggunakan


pengeluaran bulanan, aktivitas hiburan, biaya perjalanan, hadiah yang

didapat, serta pertemuan resmi yang mereka lakukan setiap bulan.

2. Transparansi di Pemerintahan

Informasi mengenai anggaran negara dibuka kepada publik melalui

media sehingga publik dapat ikut mengevaluasi pemerintah dalam

mengelola anggaran.

3. Fleksibelitas Tenaga Kerja

Untuk menjaga kesejahteraan warganya, Denmark membentuk “segitiga”

dengan kebijakan pasar tenaga kerja aktif

a. Aturan merekrut pegawai saat ekonomi tumbuh dan memecat saat

ekonomi turun

b. Santunan bagi para pengangguran hingga 90% dari UMR yang

dipatok tinggi

c. Sistem menawarkan bantuan, panduan, dan pendidikan kepada

semua pengangguran

4. Penerapan birokrasi yang efisien

Hal yang dilakukan yaitu transparansi dalam pengambilan keputusan,

partisipasi warga negara, dan dialog dengan masyarakat sipil. Birokrasi

yang efisien akan mempersempit peluang korupsi.

5. Kebebasan Pers

Kebebasan pers di Denmark sangat dijunjung tinggi karena ia berperan

penting dalam menyampaikan transparansi sehingga dapat membongkar

kasus korupsi.
6. Gaya Hidup Sederhana

Para pejabat dan politikus untuk bergaya hidup sederhana dan menjadi

panutan untuk mesyarakat. Mereka tidak segan ke kantor menggunakan

sepeda atau menggunakan jas yang biasa saja dan jaga dari kesan mewah.

7. Pengetahuan dan pemahaman masyarakat mengenai bagaimana sistem,

situasi, dan kondisi kekuasaan pemerintah yang sedang mempimpin serta

bagaimana lembaga negara bekerja atau berjalan seharusnya membuat

mereka sangat sulit dimanipulasi oleh pemerintah.

8. Menaikkan gaji, memberikan jaminan perlindungan (asuransi, dan

pensiun kepada para pegawai

9. Masyarakat Denmark adalah masyarakat yang homogeny

Homogenitas masyarakat Denmark terdapat dalam beberapa hal

diantaranya (Fahmi,A., 2015) :

a. Kesenjangan sosial rendah dan kesejahteraan hampir merata, hal ini

tidak terlepas dari upaya pemerintah yang berkelanjutan danjaminan

sosial untuk seluruh penduduk.

b. Pendidikan diperhatikan dengan baik dengan tingkat melek baca

100%

c. Masyarakat Denmark merupakan masyarakat yang peduli, misalnya

kepedulian mengenai isu hak asasi manusia seperti kesamaan gender

dan kebebasan dalam menyampaikan pendapat.

Masyarakat Denmark juga memiliki pemahaman yang mendalam atas

bagaimana lembaga-lembaga negara bekerja ataupun bagaimana


seharusnya berjalan. Sehingga, mereka menjadi memiliki kepercayaan

yang tinggi kepada pemerintah bahwa pemerintahnya benar-benar

bekerja sesuai dengan fungsi dan tugasnya, serta membawa negara

Denmark mencapai tujuan Negara (Fahmi,A., 2015).

C. Lembaga Pemberantasan Korupsai

Adanya lembaga ombudsman yang independen dan penegakan hukum yang

adil serta tidak diskriminatif. Ombudsman Denmark merupakan lembaga

independen yang ditunjuk pemerintah dan parlemen yang berpihak pada

kepentingan public dengan memastikan transparansi, akuntabilitas, dan

efisiensi pemerintahan. Lembaga ini bertanggung jawab mengkaji setiap

aspek pelayanan publik tanpa terkecuali dengan berperan sebagai pengawas

dan whistle blower serta menginvetigasi pejabat yang menyalahgunakan

kekuasaan. Ombudsman bersama dengan auditor nasional bekerja sama

memberantas korupsi oleh aparatur negara termasuk oleh perdana menterinya

sendiri. Denmark menerapkan birokasi yang efisien, berkomitmen untuk

memodernisasi sektor publik dan meningkatkan pengelolaan sumber daya

publik. Birokrasi yang efisien dan tidak karut-marut mempersempit ruang

untuk korupsi dan dapat memberikan pelayanan yang lebih baik kepada

masyarakat serta memudahkan investor untuk berinvestasi menjadikan

Demark salah satu negara tujuan investasi terbaik di dunia.

D. Indeks Persepsi Korupsi

Bersama Selandia Baru, Denmark menjadi negara paling bebas korupsi

di dunia berdasarkan Indeks Persepsi Korupsi (Corruption Perception Index)


yang dibuat oleh Transparency International (TI) dan diumumkan pada 3

Desember 2013. Dalam penghitungannya Transparency International

memberi skor antara 0 dan 100. Skor 0 berarti sektor publik sebuah Negara

dianggap sangat korup, dan 100 berarti dianggap sangat bersih. Dari 117

negara yang diteliti, Denmark berhasil mempertahankan posisi nomor 1

sebagai negara paling rendah korupsinya dengan nilai 91 dari 100, berbagi

tempat bersama Selandia Baru yang juga memperoleh nilai yang sama.

Transparency International menyatakan bahwa masih terdapat sejumlah

permasalahan di Denmark seperti isu pendanaan kampanye, juga termasuk isu

anggota parlemen melakukan perjalanan dan makan malam yang dibiayai

pihak swasta.

Tabel 2.1 Data penilaian oleh Transparancy International 2010-2014

Tahun Skor Rangking


2010 93 1/179
2011 94 2/183
2012 90 1/176
2013 91 1/177
2014 92 1/175

Berdasarkan data diatas, dapat dilihat bahwa selam 5 tahun terakhir

Denmark terus mengalami peningkatan skor dan berhasil mempertahankan

rangkingnya. Meskipun sempat menurun di tahun 2012, dari 94 menjadi 90

itu membuktikan bahwa upaya yang dilakukan oleh pemerintah Denmark

dalam memerangi korupsi dan membentuk budaya anti korupsi sudah sangat

optimal.
Tabel 2.2 Data penilaian oleh Transparancy International 2010-2014

Tahun Skor Rangking


2010 28 110/179
2011 30 100/183
2012 32 118/176
2013 32 114/177
2014 34 107/175
Berdasarkan data diatas, dapat dilihat bahwa selama 5 tahun terus

mengalami kemajuan, yang artinya semakin membaik. Namun, pada lapangan

masih banyak terjadi kasus korupsi yang seakan menjalar ke berbagai lapisan

masyarakat. KPK telah berhasil menangani beberapa kasus korupsi besar,

tetapi lupa akan kasus korupsi kecil yang ada.


BAB III

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Jika dibandingkan dengan upaya pemberantasan korupsi di Indonesia, maka

Indonesia masih sangat jauh dan minim jika dibandingkan Negara Denmark.

Terbukti dengan masih meningkatnya jumlah koruptor di Indonesia dan

masih tetap memperoleh skor IPK dibawah 50. Saat ini pemerintah Indonesia

telah melakukam transparansi terhadap anggaran negara. Namun, sikap acuh

yang dimiliki oleh sebagian besar masyarakat menjadikan cara ini tidak

begitu berhasil diterapkan untuk membasmi korupsi

B. Saran

Indonesia harus menjadi negara yang lebih mandiri, karena selama ini masih

dikenal dengan masyarakat yang konsumtif. Semakin tinggi gaji yang di

dapat, semakin tinggi pula tingkat pengeluaran mereka. Pola hidup

sederhanapun bukan pilihan yang tepat untuk saat ini.


Daftar Pustaka

Fahmi, A., dkk.. 2015. Pemberantasan Korupsi di Denmark. STAN : Jakarta


Rene David & John E.C. Brierley. 1996. Major legal systems in the world today:
an introduction to the comparative study of law, 3rd ed.

Rasmus H. Wandall.2009. Researching Law in Denmark. Hauser Global Law


School Program: New York

Anda mungkin juga menyukai