Anda di halaman 1dari 32

1.

Kelas Penyegaran Kader Tentang Deteksi Dini Gawat Darurat Maternal Neonatal
a. Waktu dan Tempat
Adapun kegiatan kelas penyegaran kader akan dilaksanakan pada :
Hari/tanggal : Selasa, 29 Oktober 2019
Waktu : 08.00 WIB
Tempat : Puskesmas Pembantu Desa Parahangan

b. Peserta Kegiatan
Peserta dalam kegiatan ini melibatkan seluruh kader yang ada di Desa Parahangan
yang berjumlah 12 kader

c. Proses Kegiatan
NO TAHAP WAKTU KEGIATAN
1 Pembukaan 5 menit a. Memberi salam
pembuka
b. Memperkenalkan diri
c. Kontrak waktu
2 Inti 15 menit Penjelasan :
a. Menjelaskan
pengertian
kehamilan,tanda
bahaya kehamilan
b. Menjelaskan definisi
kehamilan resiko tinggi
c. Menjelaskan macam-
macam kehamilan
resiko tinggi
3 Penutup 10 menit a. Tanya jawab
b. Menyimpulkan hasil
penyuluhan
c. Salam pembukaan

d. Hasil Kegiatan
Dalam kegiatan yang kader posyandu diberikan materi tentang deteksi dini gawat darurat
maternal neonatal untuk meningkatkan penanganan dan skrining terhadap
kegawatdaruratan yang terjadi. Terdapat 1 orang kader yang berhalangan hadir,pada saat
penyuluhan semua kader antusias .
Dari keseluruhan hasil pelaksanaan kegiatan penyegaran kader dapat disimpulkan bahwa
perencanaan yang ada dalam preplanning dapat dilakukan dengan baik dan hasinya sesuai
tujuan yang diharapkan

1
(SATUAN ACARAPENYULUHAN)

Disusun Oleh

Aeolia Febrina Purbakancana PO.62.24.2.16.170


Muthya Aulina F PO.62.24.2.16.198
Nur Annisa Soleha PO.62.24.2.16.202
Sasa Wulandari PO.62.24.2.16.210

KEMENTRIAN KESEHATAN RI
BADAN PEMBERDAYAAN SDM KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN PALANGKA RAYA
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN
2019

2
SATUAN ACARA PENYULUHAN

1Tema : Deteksi dini kehamilan Risti (RisikoTinggi)

1. SubTema : KSPR (Kartu Skor PoedjiRochjati)

2. Hari/Tanggal : Senin, 29 Oktober 2019

3. AlokasiWaktu : 30 menit

4. Tempat : Posyandu Harapan Maju

5. Sasaran : Ibu kader Desa Parahangan

6. KegiatanPenyuluhan

No Tahap Metode Kegiatan Waktu Ket


Petugas Sasaran
1. Pembukaan Ceramah a. Salampembuka a. Menjawab 5 menit
b. Memperkenalka Salam
n diri b. Mendengarkan
c. Menanyakan c. Menjawab
pada peserta pertanyaan
tentang
pengetahuan
tentang KSPR
(Kartu Skor
PoedjiRochjati)

3
2 Penjelasan Ceramah a. Menjelaskan Mendengarkan 10 menit
materi pengertian dan
KSPR (Kartu memperhatikan.
Skor Poedji
Rochjati)
b. Menjelaskan
tujuan KSPR
(Kartu Skor
PoedjiRochjati)
c. Menjelaskan
Manfaat KSPR
(Kartu Skor

Poedji
Rochjati).
d. Menjelaskan
cara
menggunakan
KSPR (Kartu
Skor Poedji
Rochjati)

3 Tanya- Diskusi a. Memberikan a. Mengajukan 10 menit


jawab kesempatan pertanyaan
kepada peserta kepada
untuk penyuluh
mengajukan berkaitan
pertanyaan. dengandiare.
b. Menjawab b. Mendengarkan
pertanyaan dan
memperhatikan.

4. Umpan- Ceramah Menanyakan Menjawab 5 menit


balik kembali pada pertanyaan yang
peserta mengenai diajukan penyuluh
Isimateri dengan tepat.

5. Penutup Ceramah a. Mengucap a. Mendengarkan 5 menit


terima kasih dan
padapeserta. memperhatikan
b. Menyimpulkan b. Menjawab
isimateri salam
c. Salampenutup

4
MATERI

1. Kehamilan

a. Pengertian

Kehamilan adalah masa dimulai dari konsepsi sampai janin lahir, lama

hamil normal yaitu 280 hari atau 9 bulan 7 hari yang dihitung dari hari pertama

haidterakhir.

Sedangkan secara medis kehamilan dimulai dari proses pembuahan sel

telur wanita oleh spermatozoa dari pihak pria.

Untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan maternal selama hamil

maka ibu dianjurkan untuk mengunjungi bidan atau dokter sedini mungkin

untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang disebut dengan antenatal.

b. Tanda dan GejalaKehamilan

1) Tanda dan gejala kehamilan yaitu:

a) Tanda pastikehamilan

 Gerakan janin yang dapat dilihat / diraba / dirasa, juga bagian-

bagianjanin.

 Denyut jantungjanin

- Didengar dengan stetoskop monoralleannec.

- Dicatat dan didengar alatDoppler.

- Dicatat dengan fetoelektrokardiogram.

- Dilihat pada ultrasonografi(USG).

 Terlihat tulang-tulang janin dalam fotorontgen

5
b. Tanda tidak pasti kehamilan(persumptive)

a) Amenorea

Umur kehamilan dapat dihitung dari tanggal hari pertama haid

terakhir (HPHT) dan taksiran tanggal persalinan (TTP) yang

dihitung menggunakan rumus naegele yaitu TTP = (HPHT + 7) dan

(bulan HT +3).

b) Nausea andVomiting

Biasanya terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan hingga

akhir triwulan pertama. Sering terjadi pada pagi hari, maka disebut

morningsickness.

c) Mengidam

Ibu hamil sering meminta makanan / minuman tertentu

terutama pada bulan-bulan triwulan pertama, tidak tahan suatu bau-

bauan.

d) Pingsan

Bila berada pada tempat-tempat ramai yang sesak dan padat

bisapingsan.

e) Anoreksia

Hanya berlangsung pada triwulan pertama kehamilan

kemudian nafsu makan timbul kembali.

f) Fatigue

6
g) Mammaemembesar

Mammae membesar, tegang dan sedikit nyeri disebabkan

pengaruh estrogen dan progesteron yang merangsang duktus dan

alveoli payudara. Kelenjar montgomery terlihatmembesar.

h) Miksi

Miksi sering terjadi karena kandung kemih tertekan oleh rahim

yang membesar. Gejala ini akan hilang pada triwulan kedua

kehamilan.

i) Konstipasi /obstipasi

Konstipasi terjadi karena tonus otot usus menurun oleh

pengaruh hormon steroid.

j) Pigmentasikulit

Pigmentasi kulit oleh pengaruh hormon kortikosteroid plasenta,

dijumpai di muka (Chloasma gravidarum), areola payudara, leher

dan dinding perut (lineanigra=grisea).

k) Epulis atau dapat disebut juga hipertrofi dari papilgusi.

l) Pemekaran vena-vena(varises).

Terjadi pada kaki, betis dan vulva. Keadaan ini biasanya dijumpai

pada triwulanakhir.

c. Tanda kemungkinanhamil

a) Perutmembesar.

b) Uterusmembesar.

7
c) TandaHegar.

Ditemukan pada kehamilan 6-12 minggu, yaitu adanya uterus

segmen bawah rahim yang lebih lunak dari bagian yang lain.

d) TandaChadwick

Adanya perubahan warna pada serviks dan vagina menjadi

kebirubiruan.

e) TandaPiscaseck

Yaitu adanya tempat yang kosong pada rongga uterus karena

embrio biasanya terletak disebelah atas, dengan bimanual akan

terasa benjolan yangasimetris.

f) Kontraksi-kontraksi kecil pada uterus bila dirangsang (braxton

hicks).

g) Terababallotement.

h) Reaksi kehamilanpositif.

2. Definisi Kehamilan RisikoTinggi

Kehamilan Risiko Tinggi adalah salah satu kehamilan yang di dalamnya

kehidupan atau kesehatan ibu atau janin dalam bahaya akibat gangguan kehamilan

yang kebetulan atau unik.. (Irene M. Bobak, add all, 1998)

3. Macam-macam kehamilan risikotinggi

Kriteria yang dikemukakan oleh peneliti-peneliti dari berbagai institut berbeda-

beda, namun dengan tujuan yang sama mencoba mengelompokkan kasus-kasus

risiko tinggi.

8
Menurut Poedji Rochyati dkk. Mengemukakan kriteria KRT sebagai berikut:

a. Risiko

Risiko adalah suatu ukuran statistik dari peluang atau kemungkinan untuk

terjadinya suatu keadaan gawat-darurat yang tidak diinginkan pada masa

mendatang, seperti kematian, kesakitan, kecacatan, ketidak nyamanan, atau

ketidak puasan (5K) pada ibu dan bayi.

Ukuran risiko dapat dituangkan dalam bentuk angka disebut SKOR.

Digunakan angka bulat di bawah 10, sebagai angka dasar 2, 4 dan 8 pada tiap

faktor untuk membedakan risiko yang rendah, risiko menengah, risiko tinggi.

Berdasarkan jumlah skor kehamilan dibagi tiga kelompok:

a. Kehamilan Risiko Rendah (KRR) dengan jumlah skor2

Kehamilan tanpa masalah / faktor risiko, fisiologis dan kemungkinan

besar diikuti oleh persalinan normal dengan ibu dan bayi hidup sehat.

b. Kehamilan Risiko Tinggi (KRT) dengan jumlah skor6-10

Kehamilan dengan satu atau lebih faktor risiko, baik dari pihak ibu

maupun janinnya yang memberi dampak kurang menguntungkan baik bagi

ibu maupun janinnya, memiliki risiko kegawatan tetapi tidak darurat.

c. Kehamilan Risiko Sangat Tinggi (KRST) dengan jumlah skor ≥12

b. Kehamilan dengan faktor risiko:

1) Perdarahan sebelum bayi lahir, memberi dampak gawat dan darurat bagi

jiwa ibu dan atau banyinya, membutuhkan di rujuk tepat waktu dan

tindakan segera untuk penanganan adekuat dalam upaya menyelamatkan

nyawa ibu danbayinya.

9
2) Ibu dengan faktor risiko dua atau lebih, tingkat risiko kegawatannya

meningkat, yang membutuhkan pertolongan persalinan di rumah sakit

oleh dokter Spesialis. (Poedji Rochjati,2003).

b. Batasan Faktor Risiko /Masalah

A. Ada Potensi Gawat Obstetri / APGO (kehamilan yang perludiwaspadai)

1) Primimuda

Ibu hamil pertama pada umur ≤ 16 tahun, rahim dan panggul belum

tumbuh mencapai ukuran dewasa. Akibatnya diragukan keselamatan dan

kesehatan janin dalam kandungan. Selain itu mental ibu belum cukup

dewasa.

Bahaya yang mungkin terjadi antara lain:

a) Bayi lahir belum cukupumur

b) Perdarahan bisa terjadi sebelum bayilahir

c) Perdarahan dapat terjadi sesudah bayi lahir. (Poedji Rochjati,2003).

2) Primitua

1. Lama perkawinan ≥ 4tahun

2. Ibu hamil pertama setelah kawin 4 tahun atau lebih dengan kehidupan

perkawinanbiasa:

a. Suami istri tinggalserumah

b. Suami atau istri tidak sering keluarkota

c. Tidak memakai alat kontrasepsi(KB)

3. Bahaya yang terjadi pada primitua:

10
a. Selama hamil dapat timbul masalah, faktor risiko lain oleh karena

kehamilannya, misalnya pre-eklamsia.

b. Persalinan tidak lancer. (Poedji Rochjati,2003).

3) Pada umur ibu ≥ 35tahun

a) Ibu yang hamil pertama pada umur ≥ 35 tahun. Pada usia tersebut

mudah terjadi penyakit pada ibu dan organ kandungan yang menua.

Jalan lahir juga tambah kaku. Ada kemungkinan lebih besar ibu hamil

mendapatkan anak cacat, terjadi persalinan macet dan perdarahan.

Bahaya yang terjadi antaralain:

a. Hipertensi / tekanan darahtinggi

b. Pre-eklamsia

c. Ketuban pecah dini: yaitu ketuban pecah sebelumpersalinan

d. Persalinan tidak lancar atau macet: ibu mengejan lebih dari satu

jam, bayi tidak dapat lahir dengan tenaga ibu sendiri melalui jalan

lahirbiasa.

e. Perdarahan setelah bayilahir

f. Bayi lahir dengan berat badan lahir rendah (BBLR) < 2500 gr. (Poedji

Rochjati,2003).

b) Usia ibu hamil 35 tahun ke atas dapat berisiko mengalami kelainan-

kelainan antaralain:

g. Frekuensi mola hidantidosa pada kehamilan yang terjadi pada awal

atau akhir usia subur relatif lebih tinggi. Efek paling berat dijumpai

pada wanita berusia lebih dari 45tahun.


11
h. Frekuensi abortus yang secara klinis terdeteksi meningkat 26% pada

mereka yang usianya lebih dari 45tahun

i. Wanita bukan kulit putih berusia 35 sampai 44 tahun lima kali lebih

mungkin mengalami kehamilan ektopik daripada wanita kulit putih

berusia 15 sampai 24 tahun

j. Risiko non disfungsi meningkat seiring dengan usia ibu. Oosit

tertahan dalam midprofase dari miosis 1 sejak lahir sampai ovulasi,

penuaan diperkirakan merusak kiasma yang menjaga agar pasangan

kromosom tetap menyatu. Apabila miosis dilanjutkan sampai selesai

pada waktu ovulasi, nondisjungsi menyebabkan salah satu gamet

anak mendapat dua salinan dari kromosom yang bersangkutan,

sehingga terbentuk trisomi, anak lahir dengan cacat bawaan

sindrom down. (F. Garry C, add all,2001)

4) Anak terkecil < 2 tahun

Ibu hamil yang jarak kelahiran dengan anak terkecil kurang dari 2 tahun.

Kesehatan fisik dan rahim ibu masih butuh cukup istirahat. Ada

kemungkinan ibu masih menyusui. Selain itu anak masih butuh asuhan dan

perhatian orang tuanya. Bahaya yang dapatterjadi:

a) Perdarahan setelah bayi lahir karena kondisi ibulemah

b) Bayi prematur / lahir belum cukup bulan, sebelum 37minggu

c) Bayi dengan berat badan rendah / BBLR < 2500 gr. (Poedji Rochjati,

2003).

12
5) Primi tuasekunder

Ibu hamil dengan persalinan terakhir ≥ 10 tahun yang lalu. Ibu dalam

kehamilan dan persalinan ini seolah-olah menghadapi persalinan yang

pertama lagi. Kehamilan ini bisa terjadi pada:

a) Anak pertama mati, janin didambakan dengan nilai sosialtinggi

b) Anak terkecil hidup umur 10 tahun lebih, ibu tidakber-KB.

c) Bahaya yang dapatterjadi:

a. Persalinan dapat berjalan tidaklancer

b. Perdarahan pascapersalinan

c. Penyakit ibu: Hipertensi (tekanan darah tinggi), diabetes, dan lain-

lain. (Poedji Rochjati,2003).

6) Grande multi

Ibu pernah hamil / melahirkan 4 kali atau lebih. Karena ibu sering

melahirkan maka kemungkinan akan banyak ditemui keadaan:

a) Kesehatan terganggu: anemia, kurang gizi

b) Kekendoran pada dindingperut

c) Tampak ibu dengan perutmenggantung

d) Kekendoran dindingRahim

e) Bahaya yang dapatterjadi:

a. Kelainan letak, persalinan letaklintang

b. Robekan rahim pada kelainan letaklintang

c. Persalinanlama

d. Perdarahan pasca persalinan. (Poedji Rochjati,2003).

13
f) Pada grandemultipara bisamenyebabkan:

e. Solusioplasenta

f. Plasenta previa. (F. Garry C, add all,2001)

7) Umur 35 tahun ataulebih

Ibu hamil berumur 35 tahun atau lebih, dimana pada usia tersebut terjadi

perubahan pada jaringan alat-alat kandungan dan jalan lahir tidak lentur

lagi. Selain itu ada kecenderungan didapatkan penyakit lain dalam tubuh

ibu. Bahaya yang dapat terjadi:

a) Tekanan darah tinggi dan pre-eklamsia

b) Ketuban pecahdini

c) Persalinan tidak lancar / macet

d) Perdarahan setelah bayi lahir. (Poedji Rochjati,2003).

8) Tinggi badan 145 cm ataukurang

Terdapat tiga batasan pada kelompok risiko ini:

a) Ibu hamil pertama sangat membutuhkan perhatian khusus. Luas

panggul ibu dan besar kepala janin mungkin tidak proporsional, dalam

hal ini ada dua kemungkinan yangterjadi:

a. Panggul ibu sebagai jalan lahir ternyata sempit dengan janin /

kepala tidakbesar.

b. Panggul ukuran normal tetapi anaknya besar / kepalabesar

c) Ibu hamil kedua, dengan kehamilan lalu bayi lahir cukup bulan tetapi

mati dalam waktu (umur bayi) 7 hari ataukurang.

14
d) Ibu hamil kehamilan sebelumnya belum penah melahirkan cukup bulan,

dan berat badan lahir rendah < 2500 gram. Bahaya yang dapat terjadi:

persalinan berjalan tidak lancar, bayi sukar lahir, dalam bahaya.

Kebutuhan pertolongan medik : persalinan operasi sesar. (Poedji

Rochjati,2003).

9) Riwayat obstetric jelek (ROJ), Dapat terjadi pada ibu hamildengan:

a) Kehamilan kedua, dimana kehamilan yang pertamamengalami:

a. Keguguran

b. Lahir belum cukupbulan

c. Lahirmati

d. Lahir hidup lalu mati umur ≤ 7hari

b) Kehamilan ketiga atau lebih, kehamilan yang lalu pernah mengalami

keguguran ≥ 2kali

c) Kehamilan kedua atau lebih, kehamilan terakhir janin mati dalam

kandungan

d) Bahaya yang dapatterjadi:

e. Kegagalan kehamilan dapat berulang dan terjadi lagi, dengan

tanda-tanda pengeluaran buah kehamilan sebelum waktunya

keluar darah, perutkencang.

f. Penyakit dari ibu yang menyebabkan kegagalan kehamilan,

misalnya: Diabetes mellitus, radang saluran kencing, dll. (Poedji

Rochjati,2003).

15
Persalinan yang lalu dengan tindakan

a) Persalinan yang ditolong dengan alat melalui jalan lahir biasa atau per-

vaginam:

b) Tindakan dengan cunam / forcep / vakum. Bahaya yang dapat terjadi:

g. Robekan / perlukaan jalanlahir

h. Perdarahan pascapersalinan

i. Uri manual, yaitu: tindakan pengeluaran plasenta dari rongga

rahim dengan menggunakan tangan. Tindakan ini dilakukan pada

keadaanbila:

i. Ditunggu setengah jam uri tidak dapat lahirsendiri

ii. Setelah bayi lahir serta uri belum lahir terjadi perdarahan

banyak > 500 cc

c) Bahaya yang dapatterjadi:

j. Radang, bila tangan penolong tidaksteril

k. Perforasi, bila jari si penolong menembusRahim

l. Perdarahan

e) Ibu diberi infus / tranfusi pada persalinan lalu. Persalinan yang lalu

mengalami perdarahan pasca persalinan yang banyak lebih dari 500 cc,

sehingga ibu menjadi syok dan membutuhkan infus, serta transfusi

darah. (Poedji Rochjati, 2003).

10) Bekas operasisesar

Ibu hamil, pada persalinan yang lalu dilakukan operasi sesar. Oleh karena

itu pada dinding rahim ibu terdapat cacat bekas luka operasi. Bahaya pada

16
robekan rahim : kematian janin dan kematian ibu, perdarahan dan infeksi.

(Poedji Rochjati, 2003).

B. Ada Gawat Obstetri / AGO (tanda bahaya pada saat kehamilan, persalinan,

dannifas)

1. Penyakit pada ibuhamil

a) Anemia (kurangdarah)

Anemia dalam kehamilan ialah kondisi ibu dengan kadar

Hemoglobin di bawah 11 g% pada trimester 1 dan 3 atau kadar < 10,5 g%

pada trimester 2. Hipoksia akibat anemia dapat menyebabkan syok dan

kematian ibu pada persalinan sulit, walaupun tidak terjadi perdarahan.

Juga bagi hasil konsepsi, anemia dalam kehamilan memberi pengaruh

kurang baik, seperti:

- Kematianmudigah

- Kematianperinatal

- Prematuritas

- Dapat Terjadi cacatbawaan

- Cadangan besi kurang. (Abdul Bari S.,2002)

 Keluhan yang dirasakan ibu hamil:

- Lemah badan, lesu, lekaslelah

- Mataberkunang-kunang

- Jantungberdebar

 Dari inspeksi didapatkan keadaan ibu hamil:

- Pucat padamuka

17
- Pucat pada kelopak mata, lidah dan telapaktangan.

 Dari hasilLaboratorium:

- Kadar Hb < 11 gr%

 Pengaruh anemia padakehamilan:

- Menurunkan daya tahan ibu hamil, sehingga ibu mudahsakit

- Menghambat pertumbuhan janin, sehingga janin lahir dengan

berat badan lahirrendah

 Persalinanpremature

Bahaya yang dapat terjadi bila terjadi anemia berat (Hb < 6 gr%):

- Kematian janinmati

- Persalinan prematur, pada kehamilan < 37minggu

- Persalinanlama

- Perdarahan pasca persalinan. (Poedji Rochjati,2003).

b) Malaria

 Keluhan yang dirasakan ibu hamil, adalah:

- Panastinggi

- Menggigil, keluarkeringat

- Sakitkepala

- Muntah-muntah

Bila penyakit malaria ini disertai dengan panas yang tinggi dan anemia,

maka akan mengganggu ibu hamil dan kehamilannya.

 Bahaya yang dapatterjadi:

- Abortus

18
- IUFD

- Persalinan premature. (Poedji Rochjati,2003).

c) Tuberculosaparu

 Keluhan yang dirasakan:

- Batuk lama taksembuh-sembuh

- Tidak sukamakan

- Badan lemah dan semakinkurus

- Batukdarah

 Bahaya yang dapatterjadi:

- Keguguran

- Bayi lahir belum cukupumur

- Janin mati dalam kandungan. (Poedji Rochjati,2003).

d) Payahjantung

 Keluhan yang dirasakan:

- Sesaknapas

- Jantungberdebar

- Dada terasa berat, kadang-kadangnyeri

- Nadicepat

- Kakibengkak

 Bahaya yang dapatterjadi:

- Payah jantung bertambahberat

- Kelahiranpremature

- Dalampersalinan:

19
BBLR dan Bayi dapat lahir mati. (Poedji Rochjati, 2003).

Penyakit jantung memberi pengaruh tidak baik kepada kehamilan dan

janin dalam kandungan. Apabila ibu menderita hipoksia dan sianosis, hasil

konsepsi dapat menderita pula dan mati, yang kemudian disusul oleh abortus.

(Abdul Bari S., 2002)

e) Diabetesmellitus

Dugaan adanya kencing manis pada ibu hamil apabila:

- Ibu pernah mengalami beberapa kali kelahiran bayi yangbesar

- Pernah mengalami kematian janin dalam rahim pada kehamilan minggu-

mingguterakhir

- Ditemukan glukosa dalam air seni(Glikosuria)

 Bahaya yang dapatterjadi:

- Persalinan premature

- Hydramnion

- Kelainanbawaan

- Makrosomia

- Kematian janin dalam kandungan sesudah kehamilan mingguke-36

- Kematian bayi perinatal (bayi lahir hidup, kemudian mati < 7 hari).

(Poedji Rochjati,2003).

 Diabetes mempengaruhi timbulnya komplikasi dalam kehamilan sebagai

berikut:

- Pre-eklamsia

20
- Kelainan letakjanin

- Insufisiensiplasenta

 Diabetes sebagai penyulit yang sering dijumpai dalam persalinanialah:

- Inersia uteri dan atoniauteri

- Distosia bahu karena anakbesar

- Lebih sering pengakhiran partus dengan tindakan, termasuk seksio

sesarea

- Lebih mudah terjadi infeksi

- Angka kematian maternal lebihtinggi

Diabetes lebih sering mengakibatkan infeksi nifas dan sepsis, dan

menghambat penyembuhan luka jalan lahir, baik ruptur perinea maupun luka

episiotomi. (Hanifa Wiknjosastro, 1999)

f) HIV / AIDS (PMS)

 Bahaya yang dapatterjadi:

- Terjadi gangguan pada sistem kekebalan tubuh dan ibu hamil mudah

terkenainfeksi

- Kehamilan memperburuk progesifitas infeksi HIV, HIV pada kehamilan

adalah pertumbuhan intra uterin terhambat dan berat lahir rendah,

serta peningkatan risikopremature

- Bayi dapat tertular dalam kandungan atau tertular melalui ASI. (Poedji

Rochjati,2003).

g) Toksoplasmosis

21
Toksoplasmosis penularannya melalui makanan mentah atau kurang masak,

yang tercemar kotoran kucing yangterinfeksi.

 Bahaya yang dapatterjadi:

- Infeksi pada kehamilan muda menyebabkanabortus

- Infeksi pada kehamilan lanjut menyebabkan kelainan kongenital,

hidrosefalus. (Poedji Rochjati,2003).

1) Bengkak pada Muka/wajah dan tekanan darahtinggi

a) Tanda-tanda:

- Edema pada tungkai, muka, karena penumpukan cairan disela-sela

jaringantubuh

- Tekanan darahtinggi

- Dalam urin terdapatProteinuria

- Sedikit bengkak pada tungkai bawah atau kaki pada kehamilan 6 bulan ke

atas mungkin masih normal karena tungkai banyak di gantung atau

kekurangan Vitamin B1. tetapi bengkak pada muka, tangan disertai

dengan naiknya tekanan darah sedikit, berarti ada Pre-Eklamsiaringan.

b) Bahaya bagi janin dan ibu:

- Menyebabkan gangguan pertumbuhanjanin

- Janin mati dalam kandungan. (Poedji Rochjati,2003).

2) Hamilkembar

Kehamilan kembar ialah kehamilan dengan dua janin atau lebih. Kehamilan

dan persalinan membawa risiko bagi janin dan ibu.

22
Ibu hamil dengan dua janin (gemelli), atau tiga janin (triplet) atau lebih dalam

rahim. Rahim ibu membesar dan menekan organ dalam dan menyebabkan

keluhan-keluhan

a. Sesaknapas

b. Edema kedua bibir kemaluan dantungkai

c. Varises

d. Hemorrhoid

a) Bahaya yang dapatterjadi:

e. Keracunankehamilan

f. Hidramnion

g. Anemia

h. Persalinan premature

i. Kelainanletak

j. Persalinansukar

k. Perdarahan saat persalinan. (Poedji Rochjati,2003).

b) Pengaruh terhadapibu:

l. Kebutuhan akan zat-zat bertambah, sehingga dapat menyebabkan anemia

dan defisiensi zat-zatlainnya.

m. Kemungkinan terjadinya hidramnion bertambah 10 kali lebihbesar

n. Frekuensi pre-eklamsi dan eklamsi lebihsering

o. Karena uterus yang besar, ibu mengeluh sesak napas, sering miksi, serta

terdapat edema dan varises pada tungkai danvulva

23
p. Dapat terjadi inersia uteri, perdarahan postpartum, dan solusio plasenta

sesudah anak pertamalahir.

c) Pengaruh terhadapJanin:

q. Usia kehamilan tambah singkat dengan bertambahnya jumlah janin pada

kehamilan kembar : 25% pada gemeli, 50% pada triplet, dan 75% pada

quadruplet, yang akan lahir 4 minggu sebelum cukup bulan. Jadi

kemungkinan terjadinya bayi prematur akantinggi.

r. Bila sesudah bayi pertama lahir terjadi solusio plasenta, maka angka

kematian bayi keduatinggi.

s. Sering terjadi kesalahan letak janin, yang juga akan mempertinggi angka

kematian janin. (Hanifa Wiknjosastro,1999)

3) Hidramnion / Hamil kembarair

Hidramnion adalah suatu keadaan dimana jumlah air ketuban jauh lebih banyak

dari normal, biasanya kalau lebih dari 2 liter. Walau etiologi belum jelas, namun

ada faktor-faktor yang dapat mempengaruhi hidramnion, antara lain:

a. Penyakitjantung

b. Nefritis

c. Edema umum(anasarka)

24
d. Anomaly congenital (pada anak), seperti enensepali, spina bifida, atresia

atau striktur esophagus, hidrosefalus, dan struma blocking oesophagus.

(Rustam M.,2002)

Kehamilan dengan jumlah cairan amnion lebih dari 2 liter, dan biasanya nampak

pada trimester III, dapat terjadi perlahan-lahan atau sangat cepat.

a) Keluhan-keluhan yang dirasakan:

e. Sesaknapas

f. Perut membesar, nyeri perut karena rahim berisi cairan amnion > 2liter

g. Edema labia mayor, dantungkai

b) Bahaya yang dapatterjadi:

h. Keracunankehamilan

i. Cacat bawaan padabayi

j. Kelainanletak

k. Persalinan premature

l. Perdarahan pasca persalinan. (Poedji Rochjati,2003).

4) Janin mati dalam Rahim(IUFD)

a) Keluhan-keluhan yang dirasakan:

a. Tidak terasa gerakanjanin

b. Perut terasamengecil

c. Payudaramengecil

25
Pada kehamilan normal gerakan janin dapat dirasakan pada umur

kehamilan 4-5 bulan. Bila gerakan janin berkurang, melemah, atau tidak

bergerak sama sekali dalam 12 jam, kehidupan janin mungkin terancam.

b) Dari keluhan ibu dapat dilakukanpemeriksaan:

d. DJJ tidakterdengar

e. Hasil tes kehamilannegative

c) Bahaya yang dapat terjadi pada ibu dengan janin mati dalam rahim, yaitu:

Gangguan pembekuan darah ibu, disebabkan dari jaringan-jaringan mati yang

masuk ke dalam darah ibu. (Poedji Rochjati,2003).

5) Hamil serotinus / Hamil lebihbulan

Ibu dengan umur kehamilan ≥ 42 minggu. Dalam keadaan ini, fungsi dari jaringan

uri dan pembuluh darah menurun. Dampak tidak baik bagijanin:

a) Janinmengecil

b) Kulit janinmengkerut

c) Lahir dengan berat badanrendah

d) Janin dalam rahim dapat mati mendadak. (Poedji Rochjati, 2003).

6) Letak sungsang

Letak sungsang: pada kehamilan tua (hamil 8-9 bulan), letak janin dalam rahim

dengan kepala diatas dan bokong atau kakidibawah.

a) Bahaya yang dapatterjadi:

a. Bayi lahir bebang putih yaitu gawat napas yangberat

26
b. Bayi dapat mati. (Poedji Rochjati,2003).

7) Letak lintang

Merupakan kelainan letak janin di dalam rahim pada kehamilan tua (hamil

8-9 bulan): kepala ada di samping kanan atau kiri dalam rahim ibu. Bayi letak

lintang tidak dapat lahir melalui jalan lahir biasa, karena sumbu tubuh janin

melintang terhadap sumbu tubuhibu.

Pada janin letak lintang baru mati dalam proses persalinan, bayi dapat

dilahirkan dengan alat melalui jalan lahir biasa. Sedangkan pada janin kecil dan

sudah beberapa waktu mati masih ada kemungkinan dapat lahir secara biasa.

Bahaya yang dapat terjadi pada kelainan letak lintang. Pada persalinan

yang tidak di tangani dengan benar, dapat terjadi Robekan rahim, dan akibatnya:

a) Bahaya bagi ibu

a. Perdarahan yang mengakibatkan anemiaberat

b. Infeksi

c. Ibu syok dan dapatmati

b) Bahaya bagi janin

d. Janin mati. (Poedji Rochjati,2003).

c. Ada Gawat Darurat Obstetri / AGDO (Ada ancaman nyawa ibu danbayi)

a. Perdarahan pada saatkehamilan

Perdarahan antepartum (Perdarahan sebelum persalinan, perdarahan

terjadi sebelum kelahiran bayi). Tiap perdarahan keluar dari liang senggama

27
pada ibu hamil setelah 28 minggu, disebut perdarahan antepartum. Perdarahan

antepartum harus dapat perhatian penuh, karena merupakan tanda bahaya yang

dapat mengancam nyawa ibu dan atau janinnya, perdarahan dapat keluar:

a) Sedikit-sedikit tapi terus-menerus, lama-lama ibu menderita anemiaberat

b) Sekaligus banyak yang menyebabkan ibu syok, lemah nadi dan tekanan

darahmenurun.

c) Perdarahan dapat terjadipada:

- Plasenta Previa plasenta melekat dibawah rahim dan menutupi

sebagian / seluruh mulutrahim.

- Solusio Plasenta plesenta sebagian atau seluruhnya lepas dari

tempatnya. Biasanya disebabkan karena trauma / kecelakaan,

tekanan darah tinggi atau pre-eklamsia, maka terjadi perdarahan

pada tempat melekat plasenta. Akibat perdarahan, dapat

menyebabkan adanya penumpukan darah beku dibelakangplasenta.

d) Bahaya yang dapatterjadi:

 Bayi terpaksa dilahirkan sebelum cukupbulan

 Dapat membahayakanibu:

- Kehilangan darah, timbul anemia berat dansyok

- Ibu dapatmeninggal

b. Pre-Eklamsia berat /Eklamsia

Pre-eklamsi berat terjadi bila ibu dengan pre-eklamsia ringan tidak

dirawat,ditanganidenganbenar.Pre-eklamsiaberatbilatidakditangani

28
dengan benar akan terjadi kejang-kejang, menjadi eklamsia. Pada waktu

kejang, sudip lidah dimasukkan ke dalam mulut ibu diantara kedua rahang,

supaya lidah tidak tergigit.

a) Bahaya yang dapatterjadi:

 Bahaya bagi ibu, dapat tidak sadar (koma) sampaimeninggal

 Bahaya bagi janin:

- Dalam kehamilan ada gangguan pertumbuhan janin dan bayi lahir

kecil

- Mati dalam kandungan. (Poedji Rochjati,2003).

4. Langkah-langkahPencegahan

Semua ibu hamil diharapkan mendapatkan perawatan kehamilan oleh tenaga

kesehatan. Untuk deteksi dini factor risiko maka pada semua ibu hamil perlu

dilakukan skrining antenatal. Untuk itu periksa ibu hamil paling sedikit dilakukan 4

kali selamakehamilan

a. Satu kali pada triwulan I(K1)

b. Satu kali pada TriwulanII

c. Dua kali dalam triwulan III (K4) (Poedji Rochjati,2003).

Bidan melakukan pemeriksaan klinis terhadap kondisi kehamilannya. Bidan

memberi KIE (Komunikasi Informasi Edukasi) kepada ibu hamil, suami dan

keluarganya tentang kondisi ibu hamil dan masalahnya. (Poedji Rochjati, 2003).

Perawatan yang diberikan kepada ibu hamil secara berkala dan teratur selama

masa kehamilan sangat penting, sebab merupakan upaya bersama antara petugas

kesehatan dan ibu hamil, suami, keluarga dan masyarakat, mengenai:

29
a. Aspek kesehatan dari ibu dan janin untuk menjaga kelangsungan kehamilan,

pertumbuhan janin dalam kandungan, kelangsungan hidup ibu dan bayi setelah

lahir.

b. Aspek psikologik, agar menghadapi kehamilan dan persalinannya ibu hamil

mendapatkan rasa aman, tenang, terjamin dan terlindungi keselamatan diri dan

bayinya. Pendekatan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE), dengan sikap

ramah, penuh pengertian, diberikan secara sederhana, dapat ditangkap dan

dimengerti melalui dukungan moril dari petugas, suami, keluarga, dan

masyarakat disekitarnya.

c. Aspek social ekonomi, ibu hamil dari keluarga miskin (gakin) pada umumnya

tergolong dalam kelompok gizi kurang, anemis, penyakit menahun. Ibu risiko

tinggi atau ibu dengan komplikasi persalinan dari keluarga miskin

membutuhkan dukungan biaya dan transportasi untuk rujukan ke Rumah Sakit.

(Poedji Rochjati,2003)

5. Tujuan perawatanantenatal

Perawatan antenatal mempunyai tujuan agar kehamilan dan persalinan berakhir

dengan:

a. Ibu dalam kondisi selamat selama kehamilan, persalinan dan nifas tanpa trauma

fisik meupun mental yangmerugikan.

b. Bayi dilahirkan sehat, baik fisik maupunmental

c. Ibu sanggup merawat dan memberi ASI kepadabayinya

d. Suami istri telah ada kesiapan dan kesanggupan untuk mengikuti keluarga

berencana setelah kelahiran bayinya. (Poedji Rochjati,2003)


30
6. Skrining Antenatal Pada Ibu Hamil

Dalam strategi pendekatan risiko, kegiatan skrining merupakan

komponen penting dalam pelayanan kehamilan, yang harus diikuti

dengan komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) kepada ibu hamil,

suami, dan keluarga, untuk perencanaan persalinan aman dilakukan

persiapan rujukan terencana bila diperlukan. (Poedji Rochjati, 2003).

Melalui kegiatan ini beberapa factor risiko yang ada pada ibu hamil

telah dapat dilakukan prediksi / perkiraan kemungkinan macam

komplikasi yang akan terjadi. Oleh karena itu kegiatan skrining harus

dilakukan berulang kali sehingga dapat ditemukan secara dini factor

risiko yang berkembang pada umur kehamilan lebih lanjut. (Poedji

Rochjati,2003).

31
Poto kegiatan

32

Anda mungkin juga menyukai