Kelas Penyegaran Kader Tentang Deteksi Dini Gawat Darurat Maternal Neonatal
a. Waktu dan Tempat
Adapun kegiatan kelas penyegaran kader akan dilaksanakan pada :
Hari/tanggal : Selasa, 29 Oktober 2019
Waktu : 08.00 WIB
Tempat : Puskesmas Pembantu Desa Parahangan
b. Peserta Kegiatan
Peserta dalam kegiatan ini melibatkan seluruh kader yang ada di Desa Parahangan
yang berjumlah 12 kader
c. Proses Kegiatan
NO TAHAP WAKTU KEGIATAN
1 Pembukaan 5 menit a. Memberi salam
pembuka
b. Memperkenalkan diri
c. Kontrak waktu
2 Inti 15 menit Penjelasan :
a. Menjelaskan
pengertian
kehamilan,tanda
bahaya kehamilan
b. Menjelaskan definisi
kehamilan resiko tinggi
c. Menjelaskan macam-
macam kehamilan
resiko tinggi
3 Penutup 10 menit a. Tanya jawab
b. Menyimpulkan hasil
penyuluhan
c. Salam pembukaan
d. Hasil Kegiatan
Dalam kegiatan yang kader posyandu diberikan materi tentang deteksi dini gawat darurat
maternal neonatal untuk meningkatkan penanganan dan skrining terhadap
kegawatdaruratan yang terjadi. Terdapat 1 orang kader yang berhalangan hadir,pada saat
penyuluhan semua kader antusias .
Dari keseluruhan hasil pelaksanaan kegiatan penyegaran kader dapat disimpulkan bahwa
perencanaan yang ada dalam preplanning dapat dilakukan dengan baik dan hasinya sesuai
tujuan yang diharapkan
1
(SATUAN ACARAPENYULUHAN)
Disusun Oleh
KEMENTRIAN KESEHATAN RI
BADAN PEMBERDAYAAN SDM KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN PALANGKA RAYA
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN
2019
2
SATUAN ACARA PENYULUHAN
3. AlokasiWaktu : 30 menit
6. KegiatanPenyuluhan
3
2 Penjelasan Ceramah a. Menjelaskan Mendengarkan 10 menit
materi pengertian dan
KSPR (Kartu memperhatikan.
Skor Poedji
Rochjati)
b. Menjelaskan
tujuan KSPR
(Kartu Skor
PoedjiRochjati)
c. Menjelaskan
Manfaat KSPR
(Kartu Skor
Poedji
Rochjati).
d. Menjelaskan
cara
menggunakan
KSPR (Kartu
Skor Poedji
Rochjati)
4
MATERI
1. Kehamilan
a. Pengertian
Kehamilan adalah masa dimulai dari konsepsi sampai janin lahir, lama
hamil normal yaitu 280 hari atau 9 bulan 7 hari yang dihitung dari hari pertama
haidterakhir.
maka ibu dianjurkan untuk mengunjungi bidan atau dokter sedini mungkin
a) Tanda pastikehamilan
bagianjanin.
Denyut jantungjanin
5
b. Tanda tidak pasti kehamilan(persumptive)
a) Amenorea
(bulan HT +3).
b) Nausea andVomiting
akhir triwulan pertama. Sering terjadi pada pagi hari, maka disebut
morningsickness.
c) Mengidam
bauan.
d) Pingsan
bisapingsan.
e) Anoreksia
f) Fatigue
6
g) Mammaemembesar
h) Miksi
kehamilan.
i) Konstipasi /obstipasi
j) Pigmentasikulit
l) Pemekaran vena-vena(varises).
Terjadi pada kaki, betis dan vulva. Keadaan ini biasanya dijumpai
pada triwulanakhir.
c. Tanda kemungkinanhamil
a) Perutmembesar.
b) Uterusmembesar.
7
c) TandaHegar.
segmen bawah rahim yang lebih lunak dari bagian yang lain.
d) TandaChadwick
kebirubiruan.
e) TandaPiscaseck
hicks).
g) Terababallotement.
h) Reaksi kehamilanpositif.
kehidupan atau kesehatan ibu atau janin dalam bahaya akibat gangguan kehamilan
risiko tinggi.
8
Menurut Poedji Rochyati dkk. Mengemukakan kriteria KRT sebagai berikut:
a. Risiko
Risiko adalah suatu ukuran statistik dari peluang atau kemungkinan untuk
Digunakan angka bulat di bawah 10, sebagai angka dasar 2, 4 dan 8 pada tiap
faktor untuk membedakan risiko yang rendah, risiko menengah, risiko tinggi.
besar diikuti oleh persalinan normal dengan ibu dan bayi hidup sehat.
Kehamilan dengan satu atau lebih faktor risiko, baik dari pihak ibu
1) Perdarahan sebelum bayi lahir, memberi dampak gawat dan darurat bagi
jiwa ibu dan atau banyinya, membutuhkan di rujuk tepat waktu dan
9
2) Ibu dengan faktor risiko dua atau lebih, tingkat risiko kegawatannya
1) Primimuda
Ibu hamil pertama pada umur ≤ 16 tahun, rahim dan panggul belum
kesehatan janin dalam kandungan. Selain itu mental ibu belum cukup
dewasa.
2) Primitua
2. Ibu hamil pertama setelah kawin 4 tahun atau lebih dengan kehidupan
perkawinanbiasa:
10
a. Selama hamil dapat timbul masalah, faktor risiko lain oleh karena
a) Ibu yang hamil pertama pada umur ≥ 35 tahun. Pada usia tersebut
mudah terjadi penyakit pada ibu dan organ kandungan yang menua.
Jalan lahir juga tambah kaku. Ada kemungkinan lebih besar ibu hamil
b. Pre-eklamsia
d. Persalinan tidak lancar atau macet: ibu mengejan lebih dari satu
jam, bayi tidak dapat lahir dengan tenaga ibu sendiri melalui jalan
lahirbiasa.
f. Bayi lahir dengan berat badan lahir rendah (BBLR) < 2500 gr. (Poedji
Rochjati,2003).
kelainan antaralain:
atau akhir usia subur relatif lebih tinggi. Efek paling berat dijumpai
i. Wanita bukan kulit putih berusia 35 sampai 44 tahun lima kali lebih
Ibu hamil yang jarak kelahiran dengan anak terkecil kurang dari 2 tahun.
Kesehatan fisik dan rahim ibu masih butuh cukup istirahat. Ada
kemungkinan ibu masih menyusui. Selain itu anak masih butuh asuhan dan
c) Bayi dengan berat badan rendah / BBLR < 2500 gr. (Poedji Rochjati,
2003).
12
5) Primi tuasekunder
Ibu hamil dengan persalinan terakhir ≥ 10 tahun yang lalu. Ibu dalam
b. Perdarahan pascapersalinan
6) Grande multi
Ibu pernah hamil / melahirkan 4 kali atau lebih. Karena ibu sering
d) Kekendoran dindingRahim
c. Persalinanlama
13
f) Pada grandemultipara bisamenyebabkan:
e. Solusioplasenta
Ibu hamil berumur 35 tahun atau lebih, dimana pada usia tersebut terjadi
perubahan pada jaringan alat-alat kandungan dan jalan lahir tidak lentur
lagi. Selain itu ada kecenderungan didapatkan penyakit lain dalam tubuh
b) Ketuban pecahdini
panggul ibu dan besar kepala janin mungkin tidak proporsional, dalam
kepala tidakbesar.
c) Ibu hamil kedua, dengan kehamilan lalu bayi lahir cukup bulan tetapi
14
d) Ibu hamil kehamilan sebelumnya belum penah melahirkan cukup bulan,
dan berat badan lahir rendah < 2500 gram. Bahaya yang dapat terjadi:
Rochjati,2003).
a. Keguguran
c. Lahirmati
keguguran ≥ 2kali
kandungan
Rochjati,2003).
15
Persalinan yang lalu dengan tindakan
a) Persalinan yang ditolong dengan alat melalui jalan lahir biasa atau per-
vaginam:
h. Perdarahan pascapersalinan
keadaanbila:
ii. Setelah bayi lahir serta uri belum lahir terjadi perdarahan
l. Perdarahan
e) Ibu diberi infus / tranfusi pada persalinan lalu. Persalinan yang lalu
mengalami perdarahan pasca persalinan yang banyak lebih dari 500 cc,
Ibu hamil, pada persalinan yang lalu dilakukan operasi sesar. Oleh karena
itu pada dinding rahim ibu terdapat cacat bekas luka operasi. Bahaya pada
16
robekan rahim : kematian janin dan kematian ibu, perdarahan dan infeksi.
B. Ada Gawat Obstetri / AGO (tanda bahaya pada saat kehamilan, persalinan,
dannifas)
a) Anemia (kurangdarah)
- Kematianmudigah
- Kematianperinatal
- Prematuritas
- Mataberkunang-kunang
- Jantungberdebar
- Pucat padamuka
17
- Pucat pada kelopak mata, lidah dan telapaktangan.
Dari hasilLaboratorium:
Persalinanpremature
Bahaya yang dapat terjadi bila terjadi anemia berat (Hb < 6 gr%):
- Kematian janinmati
- Persalinanlama
b) Malaria
- Panastinggi
- Menggigil, keluarkeringat
- Sakitkepala
- Muntah-muntah
Bila penyakit malaria ini disertai dengan panas yang tinggi dan anemia,
- Abortus
18
- IUFD
c) Tuberculosaparu
- Tidak sukamakan
- Batukdarah
- Keguguran
d) Payahjantung
- Sesaknapas
- Jantungberdebar
- Nadicepat
- Kakibengkak
- Kelahiranpremature
- Dalampersalinan:
19
BBLR dan Bayi dapat lahir mati. (Poedji Rochjati, 2003).
janin dalam kandungan. Apabila ibu menderita hipoksia dan sianosis, hasil
konsepsi dapat menderita pula dan mati, yang kemudian disusul oleh abortus.
e) Diabetesmellitus
mingguterakhir
- Persalinan premature
- Hydramnion
- Kelainanbawaan
- Makrosomia
- Kematian bayi perinatal (bayi lahir hidup, kemudian mati < 7 hari).
(Poedji Rochjati,2003).
berikut:
- Pre-eklamsia
20
- Kelainan letakjanin
- Insufisiensiplasenta
sesarea
menghambat penyembuhan luka jalan lahir, baik ruptur perinea maupun luka
- Terjadi gangguan pada sistem kekebalan tubuh dan ibu hamil mudah
terkenainfeksi
- Bayi dapat tertular dalam kandungan atau tertular melalui ASI. (Poedji
Rochjati,2003).
g) Toksoplasmosis
21
Toksoplasmosis penularannya melalui makanan mentah atau kurang masak,
a) Tanda-tanda:
jaringantubuh
- Tekanan darahtinggi
- Sedikit bengkak pada tungkai bawah atau kaki pada kehamilan 6 bulan ke
2) Hamilkembar
Kehamilan kembar ialah kehamilan dengan dua janin atau lebih. Kehamilan
22
Ibu hamil dengan dua janin (gemelli), atau tiga janin (triplet) atau lebih dalam
rahim. Rahim ibu membesar dan menekan organ dalam dan menyebabkan
keluhan-keluhan
a. Sesaknapas
c. Varises
d. Hemorrhoid
e. Keracunankehamilan
f. Hidramnion
g. Anemia
h. Persalinan premature
i. Kelainanletak
j. Persalinansukar
b) Pengaruh terhadapibu:
o. Karena uterus yang besar, ibu mengeluh sesak napas, sering miksi, serta
23
p. Dapat terjadi inersia uteri, perdarahan postpartum, dan solusio plasenta
c) Pengaruh terhadapJanin:
kehamilan kembar : 25% pada gemeli, 50% pada triplet, dan 75% pada
r. Bila sesudah bayi pertama lahir terjadi solusio plasenta, maka angka
s. Sering terjadi kesalahan letak janin, yang juga akan mempertinggi angka
Hidramnion adalah suatu keadaan dimana jumlah air ketuban jauh lebih banyak
dari normal, biasanya kalau lebih dari 2 liter. Walau etiologi belum jelas, namun
a. Penyakitjantung
b. Nefritis
c. Edema umum(anasarka)
24
d. Anomaly congenital (pada anak), seperti enensepali, spina bifida, atresia
(Rustam M.,2002)
Kehamilan dengan jumlah cairan amnion lebih dari 2 liter, dan biasanya nampak
e. Sesaknapas
f. Perut membesar, nyeri perut karena rahim berisi cairan amnion > 2liter
h. Keracunankehamilan
j. Kelainanletak
k. Persalinan premature
b. Perut terasamengecil
c. Payudaramengecil
25
Pada kehamilan normal gerakan janin dapat dirasakan pada umur
kehamilan 4-5 bulan. Bila gerakan janin berkurang, melemah, atau tidak
d. DJJ tidakterdengar
c) Bahaya yang dapat terjadi pada ibu dengan janin mati dalam rahim, yaitu:
Ibu dengan umur kehamilan ≥ 42 minggu. Dalam keadaan ini, fungsi dari jaringan
a) Janinmengecil
b) Kulit janinmengkerut
6) Letak sungsang
Letak sungsang: pada kehamilan tua (hamil 8-9 bulan), letak janin dalam rahim
26
b. Bayi dapat mati. (Poedji Rochjati,2003).
7) Letak lintang
Merupakan kelainan letak janin di dalam rahim pada kehamilan tua (hamil
8-9 bulan): kepala ada di samping kanan atau kiri dalam rahim ibu. Bayi letak
lintang tidak dapat lahir melalui jalan lahir biasa, karena sumbu tubuh janin
Pada janin letak lintang baru mati dalam proses persalinan, bayi dapat
dilahirkan dengan alat melalui jalan lahir biasa. Sedangkan pada janin kecil dan
sudah beberapa waktu mati masih ada kemungkinan dapat lahir secara biasa.
Bahaya yang dapat terjadi pada kelainan letak lintang. Pada persalinan
yang tidak di tangani dengan benar, dapat terjadi Robekan rahim, dan akibatnya:
b. Infeksi
c. Ada Gawat Darurat Obstetri / AGDO (Ada ancaman nyawa ibu danbayi)
terjadi sebelum kelahiran bayi). Tiap perdarahan keluar dari liang senggama
27
pada ibu hamil setelah 28 minggu, disebut perdarahan antepartum. Perdarahan
antepartum harus dapat perhatian penuh, karena merupakan tanda bahaya yang
dapat mengancam nyawa ibu dan atau janinnya, perdarahan dapat keluar:
b) Sekaligus banyak yang menyebabkan ibu syok, lemah nadi dan tekanan
darahmenurun.
Dapat membahayakanibu:
- Ibu dapatmeninggal
dirawat,ditanganidenganbenar.Pre-eklamsiaberatbilatidakditangani
28
dengan benar akan terjadi kejang-kejang, menjadi eklamsia. Pada waktu
kejang, sudip lidah dimasukkan ke dalam mulut ibu diantara kedua rahang,
kecil
4. Langkah-langkahPencegahan
kesehatan. Untuk deteksi dini factor risiko maka pada semua ibu hamil perlu
dilakukan skrining antenatal. Untuk itu periksa ibu hamil paling sedikit dilakukan 4
kali selamakehamilan
memberi KIE (Komunikasi Informasi Edukasi) kepada ibu hamil, suami dan
keluarganya tentang kondisi ibu hamil dan masalahnya. (Poedji Rochjati, 2003).
Perawatan yang diberikan kepada ibu hamil secara berkala dan teratur selama
masa kehamilan sangat penting, sebab merupakan upaya bersama antara petugas
29
a. Aspek kesehatan dari ibu dan janin untuk menjaga kelangsungan kehamilan,
pertumbuhan janin dalam kandungan, kelangsungan hidup ibu dan bayi setelah
lahir.
mendapatkan rasa aman, tenang, terjamin dan terlindungi keselamatan diri dan
masyarakat disekitarnya.
c. Aspek social ekonomi, ibu hamil dari keluarga miskin (gakin) pada umumnya
tergolong dalam kelompok gizi kurang, anemis, penyakit menahun. Ibu risiko
(Poedji Rochjati,2003)
5. Tujuan perawatanantenatal
dengan:
a. Ibu dalam kondisi selamat selama kehamilan, persalinan dan nifas tanpa trauma
d. Suami istri telah ada kesiapan dan kesanggupan untuk mengikuti keluarga
Melalui kegiatan ini beberapa factor risiko yang ada pada ibu hamil
komplikasi yang akan terjadi. Oleh karena itu kegiatan skrining harus
Rochjati,2003).
31
Poto kegiatan
32