Anda di halaman 1dari 12

Jurnal Biodjati, 2 (2) 2017

http://journal.uinsgd.ac.id/index.php/biodjati

TERAPI BIOPSIKOLOGI DI RUMAH UNTUK MENINGKATKAN KEKUATAN


MOTORIK PASCA STROKE ULANGAN

Ambar Sulianti1, Dadang Sahroni2


1,2
Fakultas Psikologi UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Diterima 26 April 2017 Abstrak. Stroke merupakan merupakan penyakit penyebab kecacatan
Disetujui 24 November tertinggi di dunia. Jumlah penduduk penderita stroke di Indonesia
2017 sebagian besar berada pada usia produktif dan berisiko mengalami
Publish 30 November stroke ulangan dengan permasalahan yang lebih berat. Stroke
2017 berdampak kepada perubahan-perubahan baik biologis pada tubuh
manusia maupun kepada psikis penderita. Permasalahan yang
Jl. AH. Nasution 105 Cibiru- ditimbulkan oleh stroke tidak hanya dialami penderita tetapi juga oleh
Bandung 40614 keluarga. Penelitian ini bertujuan menguji metode terpadu biologi-
e-mail: psikologi untuk meningkatkan kekuatan motorik penderita pasca stroke
1
ambarsulianti@uinsgd.ac.id, ulangan yang dapat dilakukan di rumah penderita oleh keluarga
2
dadanguin748@gmail.com penderita. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen kuasi dengan
menggunakan Single Subject Randomized Time Series Design. Subjek
e-ISSN : 2541-4208 adalah seorang perempuan berusia 64 tahun yang mengalami
p-ISSN : 2548-1606 kelumpuhan akibat stroke ulangan. Keluarga yang tinggal dengan subjek
hanyalah seorang anak perempuan yang bekerja pada perusahaan
swasta. Perlakuan yang diberikan berupa metode terpadu Biopsikologi
dengan memberikan masase pada jalur-jalur akupunktur dikombinasi
dengan mendengarkan, membaca, dan memahami ayat-ayat Al Quran,
serta pengaturuan diet. Penelitian dilakukan selama 2 bulan di rumah
penderita di Bandung. Pelaksanaan dilakukan oleh keluarga yang telah
dilatih oleh peneliti dengan pengamatan setiap 3 hari. Data hasil
penelitian dianalisis menggunakan analisis statistik deskriptif berupa
grafik. Hasil penelitian menunjukkan terjadi peningkatan kemampuan
motorik pada subjek. Penelitian ini dapat digunakan sebagai landasan
untuk penelitian terapi biopsikologi di rumah pada subjek yang lebih
luas.
Kata Kunci : Stroke, terapi, biopsikologi, rumah

Abstract. Stroke is the highest disease cause of disability in the world.


The number of people with stroke in Indonesia is mostly at productive
age and at risk of repeated strokes with more severe problems. Stroke
affects both biological changes in the human body and the psychological
sufferer. Problems caused by stroke not only experienced by patients but
also by the family. This research aimed to analyse the integrated method
of biology-psychology to improve motor power post-repeated stroke that
can be done in the patient's home by the patient's family. This research is
a quasi-experiment research using Single Subject Randomized Time
Series Design. The subject was a 64-year-old woman who had paralysis
from a repeated stroke. The family living with the subject is just a girl
126
Jurnal Biodjati, 2 (2) 2017

http://journal.uinsgd.ac.id/index.php/biodjati

who works for a private company. The treatment provided in the form of
an integrated method of Biopsychology by providing massage on
acupuncture pathways combined with listening, reading, and
understanding Qur’an verses, as well as dietary dieting. The study was
conducted for 2 months at the patient's home in Bandung. Implementation
carried out by families who have been trained by researchers with
observations every 3 days. The data of the research were analysed using
descriptive statistical analysis in the form of graph. The results showed
an increase in motor skills in the subject. This research can be used as a
foundation for the study of home bio psychological therapies on a
broader subject.
Keywords. Stroke, therapy, biopsychology, home
Cara Sitasi
Sulianti, A. & Sahroni, D. (2017). Terapi Biopsikologi di Rumah untuk Meningkatkan
Kekuatan Motorik Pasca Stroke Ulangan. Jurnal Biodjati, 2 (2), Hal 126-137.

PENDAHULUAN seperti kanker, penyakit jantung, stroke dan


diabetes (Kemenkes, 2012)
Stroke merupakan penyakit terbanyak Riset menunjukkan bahwa setiap
ketiga setelah penyakit jantung dan kanker, tahunnya stroke menyerang sekitar 15 juta
serta merupakan penyakit penyebab kecacatan orang di seluruh dunia. Di Amerika Serikat,
tertinggi di dunia. Angka kejadian stroke di lebih kurang 5 juta orang pernah mengalami
Indonesia meningkat dengan tajam. Saat ini stroke, sementara di Inggris terdapat 250 ribu
Indonesia merupakan negara dengan jumlah orang hidup dengan kecacatan karena stroke.
penderita stroke terbesar di Asia (Ramadany et Di Asia, khususnya di Indonesia, setiap tahun
al., 2013). diperkirakan 500 ribu orang mengalami
Di negara-negara ASEAN penyakit serangan stroke, dari jumlah itu sekitar 2,5
stroke juga merupakan masalah kesehatan persen diantaranya meninggal dunia dan
utama yang menyebabkan kematian. Dari data sisanya mengalami cacat ringan maupun cacat
South East Asian Medical Information Centre berat (Ramadhan, 2010)
(SEAMIC) diketahui bahwa angka kematian Departemen Kesehatan mendata kasus
stroke terbesar terjadi di Indonesia yang stroke di wilayah perkotaan di 33 provinsi dan
kemudian diikuti secara berurutan oleh 440 kabupaten mengumpulkan sebanyak
Filipina, Singapura, Brunei, Malaysia, dan 258.366 sampel rumah tangga perkotaan dan
Thailand. Dari seluruh penderita stroke di 987.205 sampel anggota rumah tangga untuk
Indonesia, stroke ischemic merupakan jenis pengukuran berbagai variabel kesehatan
yang paling banyak diderita yaitu sebesar masyarakat, hasilnya adalah penyakit stroke
52,9%, diikuti secara berurutan oleh merupakan pembunuh utama di kalangan
perdarahan intraserebral, emboli dan penduduk perkotaan. Untuk pencegahannya
perdarahan subaraknoid dengan angka perlu diantisipasi dengan cara
kejadian masing-masingnya sebesar 38,5%, menyebarluaskan pengetahuan tentang bahaya
7,2%, dan 1,4% (Basjiruddin, 2009). Lebih stroke misalnya melalui media massa, internet,
dari dua pertiga (70%) dari populasi global seminar dan lain-lain (Badan Penelitian dan
akan meninggal akibat penyakit tidak menular Pengembangan Kesehatan, 2013)
127
Jurnal Biodjati, 2 (2) 2017

http://journal.uinsgd.ac.id/index.php/biodjati

Stroke didefinisikan sebagai defisit terulangnya kembali stroke. Bila itu terjadi
(gangguan) fungsi sistem saraf yang terjadi lagi, serangan stroke akan lebih ganas dan
mendadak dan disebabkan oleh gangguan berat. Pada stroke ulangan, faktor risiko
peredaran darah otak. Stroke terjadi akibat hipertensi, hiperkolesterol dan diabetes
gangguan pembuluh darah di otak. Gangguan menyebabkan aliran darah menuju otak
peredaran darah otak dapat berupa mengalami sumbatan sehingga otak kurang
tersumbatnya pembuluh darah otak atau mendapatkan oksigen dan nutrisi yang cukup
pecahnya pembuluh darah di otak sehingga sehingga menyebabkan stroke dan
terjadi kekurangan pasokan oksigen ke otak kelumpuhan.
yang menyebabkan kematian sel saraf Permasalahan kecacatan akibat stroke
(neuron). Gangguan fungsi otak ini akan dilaporkan dari berbagai negara di seluruh
memunculkan gejala stroke (Yatim, 2005; dunia dengan angka penyesuaian kecacatan
Pinzon, 2010; Dani et al., 2011; Sacco, 2013). Disability Adjusted Life Years (DALYs) 46
Penyebab tingginya angka kejadian stroke milyar (Mendis, 2013). Pasca serangan stroke
di Indonesia lebih disebabkan karena gaya dan menyebabkan kecacatan pada dewasa dan
pola hidup masyarakat yang tidak sehat, seperti setiap tahun jutaan penderita pasca stroke
malas bergerak, makanan berlemak dan harus bergantung kepada orang lain untuk
kolesterol tinggi, sehingga banyak diantara menyuport kehidupannya (Truelsen et al.,
mereka mengidap penyakit yang menjadi pemicu 2000). Permasalahan kecacatan pasca stroke
timbulnya serangan stroke (Waspadji, 2007). membuat keluarga harus menyediakan waktu
Risiko terjadinya stroke meningkat seiring untuk dapat mendampingi penderita atau
dengan berat dan banyaknya faktor risiko. Faktor mencari perawat khusus untuk mendampingi
risiko yang dapat dimodifikasi pada penyakit penderita (Anderson et al., 2012). Dengan
stroke diantaranya adalah riwayat stroke, demikian dampak pasca stroke tidak hanya
hipertensi, penyakit jantung, diabetes melitus, dirasakan oleh penderita tetapi juga keluarga
penyakit karotis asimptomatis, transient penderita.
ischemic attack, hiperkolesterolemia, Seseorang yang pernah terserang stroke
penggunaan kontrasepsi oral, obesitas, merokok, mempunyai kecenderungan lebih besar akan
alkoholik, penggunaan narkotik, mengalami serangan stroke berulang, terutama
hiperhomosisteinemia, antibodi bila faktor risiko yang ada tidak ditanggulangi
antifosfolipid, hiperurisemia, peninggian dengan baik. Karena itu perlu diupayakan
hematokrit, dan peningkatan kadar fibrinogen, prevensi sekunder yang meliputi gaya hidup
sedangkan faktor risiko yang tidak dapat sehat dan pengendalian faktor risiko, yang
dimodifikasi yaitu umur, jenis kelamin, bertujuan mencegah berulangnya serangan
herediter, dan ras/etnis (Misbach et al., 2004; stroke. Stroke berulang merupakan suatu hal
Sitorus et al., 2006). yang mengkhawatirkan pasien stroke karena
Setelah menjalani perawatan di rumah dapat memperburuk keadaan dan
sakit dan di rumah, banyak penderita stroke meningkatkan biaya perawatan. Rendahnya
yang beranggapan telah sembuh dan tidak kesadaran akan faktor risiko stroke, kurang
bakal terkena stroke lagi sehingga mereka dikenalinya gejala stroke, belum optimalnya
berpikiran bisa berbuat apa saja, mulai dari pelayanan stroke dan ketaatan terhadap
konsumsi makanan hingga pola hidup. Tingkat program terapi untuk pencegahan stroke ulang
kesadaran yang rendah inilah memicu berkontribusi terhadap peningkatan kejadian
128
Jurnal Biodjati, 2 (2) 2017

http://journal.uinsgd.ac.id/index.php/biodjati

stroke ulang. Serangan stroke ulang berkisar B yang memunculkan terjadinya peningkatan
antara 30%-43% dalam waktu 5 tahun pada sel B (Rubiyanti, 2007). Titik akupunktur
(Riyanto & Brahmadhi, 2017) (akupoin) merupakan daerah yang memiliki
Stroke berdampak kepada perubahan sifat peka rangsang dan sangat baik untuk
psikis penderita, dimana rasa cemas, stres, menghantarkan arus listrik oleh karena
sedih, dan perubahan psikologis lainnya tidak mempunyai sifat konduksi yang sangat baik.
dapat dihindari. Bila dibiarkan, ini akan Salah satu teknik merangsang akupoin ialah
berlanjut pada depresi. Al Quran dapat dengan melakukan tekanan menggunakan jari
berfungsi sebagai obat hati. Membaca dan tangan.
mendengarkan ayat-ayat Al Quran dapat Keluarga merupakan sumber bantuan
menurunkan stress dengan meningkatkan yang terpenting bagi anggota keluarganya atau
gelombang otak dan meningkatkan kerja bagi individu yang dapat mempengaruhi gaya
neurotransmitter. Neurotransmitter adalah hidup atau mengubah gaya hidup anggotanya
penghubung atau penyambung aliran informasi menjadi berorientasi pada kesehatan.
dari neuron presinaptik ke neuron postsinaptik. Penelitian menunjukkan bahwa saat
Dampak dari stroke ulangan tidak hanya berhubungan dengan masalah kesehatan,
dirasakan oleh penderita tetapi juga terhadap kebanyakan individu mendapat bantuan yang
keluarga. Sekitar 20% dari penderita stroke lebih banyak dari keluarga mereka. Keluarga
akan bergantung pada orang lain untuk merupakan unit yang paling dekat dengan
melakukan kegiatan sehari-hari (seperti pasien dan merupakan “perawat utama” bagi
mencuci, berpakaian, dan berjalan) pada 12 pasien. Keluarga berperan dalam menentukan
bulan pertama, 10-16% penderita stroke cara atau asuhan yang di perlukan klien di
memiliki risiko untuk mengalami serangan rumah. Peran dan fungsi keluarga sangat
ulang. Dampak dari stroke tidak hanya penting saat salah satu anggota keluarganya
terhadap penderita tetapi juga terhadap mengalami stroke (Sobirin et al., 2014).
keluarga dimana rasa cemas, stres, sedih, dan Hingga saat ini belum ada teknik penanganan
perubahan psikologis tidak dapat dihindari. pasca stroke yang dilakukan di rumah oleh
Bila dibiarkan, ini akan berlanjut pada depresi keluarga yang dapat merangsang saraf gerak
(Sutrisno,2007). penderita sehingga meningkatkan kemampuan
Stroke berdampak kepada perubahan- motorik penderita pasca stroke ulangan.
perubahan baik biologis pada tubuh manusia Stress psikis sering dialami oleh
maupun kepada psikis penderita. Psikolog penderita stroke. Stress yang tidak
Donald Hebb (1949), dalam The Organization terselesaikan dapat meningkatkan terjadinya
of Behavior: A Neuropsychological Theory. stroke ulangan. Penelitian pada tahun 2016
New York : John Wiley, yang mengusulkan pada 26.919 subjek, menunjukkan bahwa
suatu prinsip yang dikenal sebagai Hebb‟s stress kronis bertanggung jawab terhadap 1,5%
rule, yaitu:”Ketika suatu axon sel A terjadinya kasus stroke (Kronenberg et al.,
menggairahkan sel B dan terjadi berulang 2017). Dengan demikian penanganan kasus
secara terus menerus dimana terjadi stroke harus terintegrasi antara fisik dan psikis.
penembakan, maka akan terjadi suatu proses Ilmu yang mengaitkan antara biologi manusia
pertumbuhan atau metabolisme yang dan psikis disebut Biopsikologi.
mengubah satu sel atau kedua sel tersebut Penelitian ini mencari model penanganan
sedemikian sehingga terjadi efisiensi pada sel biopsikologi yang dapat dilakukan oleh
129
Jurnal Biodjati, 2 (2) 2017

http://journal.uinsgd.ac.id/index.php/biodjati

keluarga di rumah terhadap penderita pasca subyek yang sama dalam kondisi yang
stroke ulangan. Perangsangan biologi berupa berbeda. Yang dimaksud kondisi di sini adalah
masase menggunakan jari pada titik-titik kondisi baseline dan kondisi eksperimen
akupunktur untuk meningkatkan kekuatan (intervensi). Pada disain A-B ini tidak ada
motorik pasca stroke ulangan dan replikasi (pengulangan) pengukuran dimana
perangsangan psikologi berupa membaca, fase baseline (A) dan intervensi (B) masing-
mendengarkan dan memahami ayat-ayat Al masing dilakukan hanya sekali untuk subyek
Quran. Mengacu kepada latar belakang di atas, yang sama.
tujuan penelitian yaitu menganalisis efek terapi Sebelum diberi perlakuan, kelompok
biopsikologi di rumah terhadap peningkatan diberi pretest sampai 3 kali dengan maksud
kekuatan motorik penderita stroke ulangan. untuk mengetahui kestabilan dan keadaan
kelompok sebelum diberi perlakuan. Bila hasil
BAHAN DAN METODE. pretest selama 3 kali ternyata belum mencapai
keadaan yang stabil, tidak menentu dan tidak
1. Desain Penelitian konsisten maka dilakukan pretest sampai
Penelitian ini menggunakan metode keadaan subjek dapat diketahui secara
eksperimen kuasi dengan satu kasus. Desain konsisten dan stabil maka baru diberi
yang digunakan dalam penelitian ini adalah treatment atau perlakuan. Pengamatan
desain single subject randomized time series. dilakukan setiap 3 hari. Desain penelitian ini
Pada desain subjek tunggal, pengukuran hanya menggunakan satu kelompok saja
variabel terikat atau target behavior dilakukan sehingga kontrol dan perlakuan diberikan pada
berulang-ulang dengan periode waktu tertentu, satu subjek. Rancangan penelitian eksperimen
dalam penelitian ini dilakukan setiap hari. ini dapat dilihat dalam bentuk tabel berikut:
Perbandingan tidak dilakukan antar individu
maupun kelompok tetapi dibandingkan pada

Tabel 1. Single subject randomized time series design


Pretest Postest
(X)
Y1 Y4 Y7 Y10Y13 Y16 Y18 Y21 Y25 Y28 Y31 Y34 Y35 Y37 Y40 Y43 Y46

Keterangan: Membangun dasar yang stabil melibatkan


X: Metode Biopsikologi di rumah untuk pengulangan pengukuran kondisi dasar subjek
penderita pasca stroke (variabel dependen) sebelum administrasi
Y: Hari dilaksanakannya pengambilan data intervensi apapun untuk memastikan bahwa
kondisi awal subjek berada pada tingkat yang
Seperti dengan desain time-series, desain konsisten. Dasar ini berperan sebagai dasar
subjek tunggal dimulai dengan membangun perbandingan untuk menilai efektivitas
suatu dasar yang stabil. Tujuan dari perlakuan dari pola dasar yang disebut sebagai
pengukuran dasar adalah untuk memberikan baseline. Untuk memperoleh dasar yang stabil,
gambaran tentang perilaku target sebagai peneliti harus melakukan upaya khusus untuk
secara alami terjadi sebelum perlakuan. mengendalikan semua yang berkenaan dengan
lingkungan yang mungkin berpengaruh.
130
Jurnal Biodjati, 2 (2) 2017

http://journal.uinsgd.ac.id/index.php/biodjati

2. Subjek Peneltian 3. Prosedur Penelitian


Subjek penelitian ialah seorang Prosedur penelitian ini dijabarkan
perempuan berusia 64 tahun yang telah sebagai berikut. Mula-mula peneliti melakukan
mengalami kelumpuhan akibat stroke ulangan anamnesis kepada subjek penelitian untuk
dengan faktor risiko hipertensi dan mengetahui keluhan kelumpuhan akibat stroke
dislipidemia. Subjek tinggal dengan seorang yang dialaminya. Anamnesis meliputi keluhan
anak perempuan yang berkarir pergi pagi yang dirasakan, orientasi diri subjek, motivasi
pulang malam. Separuh harinya ditemani oleh subjek, pemahaman subjek tentang penyakitnya,
seorang asisten rumah tangga yang orientasi subjek terhadap lingkungan, orientasi
berpendidikan lulusan SLTP. Putri penderita subjek terhadap keluarga, masalah yang dialami
pergi pagi pulang petang bekerja mencari subjek, perilaku subjek untuk pengobatan
nafkah untuk menghidupi keluarganya. penyakit, dan menilai emosi subjek. Treatment
Kondisi saat ini penderita stroke hanya bisa diberikan setiap hari selama 30 hari. Treatment
berbaring lemah dan mengalami keterbatasan dilakukan pagi hari setelah subjek melakukan
gerak. Penderita belum dapat duduk maupun solat subuh.
berjalan sehingga semua kegiatan sehari-hari Subjek penelitian kemudian diberi
dilakukan di tempat tidur. Kondisi ini rangkaian treatment yang akan diujikan
disebabkah karena kaki dan tangn kanan sebagai berikut:
mengalami kelumpuhan. Dalam kesehariannya 1) Tahap persiapan. Lima menit sebelum
penderita dibantu oleh asisten rumah tangga mendengarkan Al Quran, subjek diminta
lulusan SLTP selama 6-7 jam saja dari pukul 7 untuk mempersiapkan diri dengan menutup
sampai dengan pukul 13.30 WIB. Sisa aurat. Keluarga subjek diminta untuk
waktunya dihabiskan sendirian tanpa penolong mempersiapkan kaset yang berisi lantunan
hingga putrinya pulang kerja sekitar pk 19.00. ayat-ayat suci Al Quran. Sebelum
Kondisi ini membutuhkan suatu terapi yang mendengarkan Al Quran, subjek diminta
dapat dikerjakan oleh baik putrinya maupun menarik napas 6 detik, tahan 3 detik, buang
asisten rumah tangganya di rumah penderita 6 detik, ulangi sampai satu menit dan
yang dapat meningkatkan kekuatan motorik subjek merasa rileks.
otot anggota gerak penderita sehingga 2) Subjek membaca Al Fatihah sambil
berdampak terhadap peningkatan kemandirian menghayati maknanya.
penderita. 3) Subjek diperdengarkan ayat-ayat Al Quran
Perlakuan yang diberikan berupa sebanyak 10 ayat (Berurutan dari QS Al
metode perangsangan masase pada titik-titik Baqoroh).
akupunktur yang dilakukan oleh keluarga 4) Subjek dijelaskan makna ayat-ayat tersebut
sambil subjek membaca dan mendengarkan 5) Subjek diminta untuk berdo‟a setelah
Al-Quran. Respon yang dinilai berupa mendengarkan ayat-ayat tersebut
kekuatan motorik tangan dan kaki subjek. 6) Subjek diberi tretment berupa penekanan
Penelitian dilakukan selama 2 bulan di rumah pada titik ST 36 selama 5 detik, diikuti
penderita di Bandung. Data hasil penelitian masase meridian lambung, ginjal, dan limpa
dianalisis menggunakan analisis statistik pada kaki sepuluh kali. Penentuan meridian
deskriptif berupa grafik. dan akupoin berdasarkan standard menurut
WHO (2008).

131
Jurnal Biodjati, 2 (2) 2017

http://journal.uinsgd.ac.id/index.php/biodjati

7) Subjek diberi rangsang geli pada titik-titik 5: Normal: Gerakan melawan gravitasi dengan
akupunktur pada telapak tangan dan kaki tahanan penuh.
selama 1 menit.
8) Subjek diberi latihan olah gerak ditempat 5. Lokasi dan Waktu Penelitian
tidur dengan cara keluarga menggerakan Penelitian ini dilakukan di rumah subjek
tangan ke atas ke bawah sepuluh kali, serta yang bertempat tinggal di kota Bandung.
menggerakkan kaki menendang di tempat Analisis data dilakukan di fakultas Psikologi
tidur sepuluh kali. UIN SGD Bandung. Penelitian dilakukan
9) Subjekdimintaberdoamemohon selama 2 bulan.
kesembuhan kepada Alloh SWT.
Contoh panduan doa: HASIL DAN PEMBAHASAN
“Astaghfirrullohal „aziim..... Astaghfirrullohal
„aziim..... Astaghfirrullohal „aziim.....” Hasil penelitian diperoleh melalui data-
“Ya Alloh Ya Mutakabbir, Zat yang berkuasa data pengamatan kegiatan subjek selama 30
menyatukan burung yang terpotong. Hamba hari disajikan pada Grafik 1 berikut.
mohonkan kepada-Mu agar dapat
menggerakkan tangan ini, kaki ini sehingga
hamba dapat melaksanakan sholat dengan
gerakan sempurna, hamba mohonkan
kepada-Mu kesembuhan .....sembuh tanpa
sisa penyakit. Aamiin”

4. Pengolahan Data Penelitian


Pengolahan data dalam peneltian ini
menggunakan statistik deskriptif berupa
penyajian data hasil penelitian dalam bentuk
grafik. Penarikan kesimpulan mengenai
hipotesis penelitian dilihat berdasarkan ada
tidaknya kenaikan grafik dari kondisi pretest Gambar 1. Kurva perubahan kekuatan motorik otot
menuju postest.
Pengamatan respon subjek dinilai dari Berdasarkan grafik tersebut, terlihat
kekuatan otot pada anggota gerak yang bahwa terjadi kenaikan kekuatan motorik
mengalami kelumpuhan pada kaki dan tangan. secara bertahap dari kekuatan otot 1 hingga 4
Berikut ini adalah skala arbitrer yang lazim sesuai perkembangan waktu. Pada kondisi
dipakai untuk menunjukkan kekuatan otot kekuatan 1, subjek hanya bisa berbaring di
0: Tidak Ada: Tidak ada kontraksi otot tempat tidur. Di akhir pengamatan, subjek
(Hemiplegi) berada pada kondisi kekuatan otot 4 dengan
1: Sangat Lemah: Hanya ada sedikit kontraksi kondisi dapat berjalan dan buang air besar di
2: Lemah: Gerakan yang dibatasi oleh gravitasi kamar mandi. Pada kondisi akhir, subjek juga
3: Cukup Kuat: Gerakan melawan gravitasi sudah dapat makan sendiri.
4: Baik: Gerakan melawan gravitasi dengan Kemampuan fungsional individu
sedikit tahanan tergantung dari kemampuan fisik yang
dimilikinya. Perkembangan fisik tidak hanya
132
Jurnal Biodjati, 2 (2) 2017

http://journal.uinsgd.ac.id/index.php/biodjati

berdampak pada kemampuan aktivitas fisik, (melalui glikolisis dan fosforilasi oksidatif)
tetapi juga berdampak pada kemampuan untuk dan gradient proton, sehingga meningkatkan
berinteraksi dengan lingkungannya. Gerak transport Na+/H+ dan Ca2+/Na+ (Sulianti,
memiliki hubungan dengan perkembangan 2013). ATP diperlukan dalam kontraksi otot.
kognitif, aktivitas sosial, dan komunikasi. Dengan demikian peningkatan ATP
Masalah-masalah yang ditimbulkan oleh menyebabkan peningkatan kekuatan kontraksi
stroke bagi kehidupan manusia sangat otot.
kompleks. Adanya gangguan-gangguan fungsi Pada pelaksanaan masase pada titik-titik
vital otak seperti gangguan koordinasi, akupunktur, dilakukan juga olah gerak pada
gangguan keseimbangan, gangguan kontrol subjek. Pada akhir penelitian, subjek mencapai
postur, gangguan sensasi, gangguan refleks kekuatan otot 4 pada tangan dan kakinya.
gerak akan menurunkan kemampuan aktivitas Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian
fungsional individu seharihari. Akibat adanya Sullivan yang menunjukkan bahwa terapi
gangguan vital otak, maka penderita stroke latihan adalah metode yang paling umum
melakukan aktivitas berjalan dengan pola yang digunakan untuk mengatasi masalah mobilitas
abnormal. fisik setelah kerusakan otak. Terapi latihan
Fokus dari rehabilitasi stroke, khususnya yang dikerjakan oleh keluarga berbasis titik-
fisioterapi adalah memperbaiki permasalahan titik akupunktur dapat meningkatkan kekuatan
gerak yang terkait dengan fungsional pada kekuatan otot, dan mengurangi tonus otot
kondisi stroke, dalam hal ini tangan kanan dan (spastisitas) lower extremity sehingga dapat
kaki kanan subjek. meningkatkan gait function pada pasien post
Aplikasi masase pada titik-titik stroke.
akupunktur meningkatkan kemampuan Olah gerak dalam hal ini merupakan
sensomotoris pasien post stroke. Masase ini gabungan pelatihan kembali kontrol motorik
melalui reseptor di kulit dapat memberikan berdasarkan pemahaman tentang kinematika
rangsangan pada sistem neuromuskuler dalam dan kinetika gerakan normal (biomekanik),
mengaktivasi kinerja saraf dan otot saat kontrol dan latihan motorik (motor control and
melakukan suatu gerak fungsional. Titik motor learning), yang melibatkan proses
akupunktur (akupoin) merupakan daerah yang kognitif, ilmu perilaku dan psikologi,
menunjukkan sifat hantaran listrik yang pelatihan, pemahaman tentang anatomi dan
berbeda dengan titik yang bukan akupunkur fisiologi saraf. Latihan tersebut dapat
(Saputra, 1992; Rakovic, 2008). Ilmuwan Volt, memberikan proses pembelajaran aktivitas
Niboyet dan Nogier menemukan bahwa fungsional serta menerapkan premis dasar
akupoin memiliki tahanan listrik yang lebih bahwa kapasitas otak mampu untuk
rendah daripada tempat lainnya di kulit. reorganisasi dan beradaptasi (kemampuan
Penelitian-penelitian serupa mengenai sifat plastisitas otak) dan dengan latihan yang
akupoin dilakukan oleh berbagai ilmuwan. terarah dan membaik.
Titik akupunktur memiliki karakteristik Pada kasus ini, dilakukan perangsangan
bertegangan tinggi dan hambatan rendah sensori dengan cara menggelitik telapak kaki
dibandingkan titik non akupunktur (Saputra, subjek. Sensori integrasi merupakan proses
1999; Suhariningsih, 2000). mengenal, mengubah, dan membedakan
Perangsangan akupoin mempercepat sensasi dari sistem sensori untuk menghasilkan
transport elektron sehingga meningkatkan ATP suatu respons berupa “perilaku adaptif
133
Jurnal Biodjati, 2 (2) 2017

http://journal.uinsgd.ac.id/index.php/biodjati

bertujuan”. Pada tahun 1972, A. Jean Ayres mereka dapat meneguhkan pegangan hidupnya
memperkenalkan suatu model perkembangan (anchor) mereka kepada Allah. Ketika sudah
manusia yang dikenal dengan teori sensori membaca Al Fatihah maka mereka dapat
integrasi (SI). Menurut teori Ayres, SI terjadi mengembalikan semua hal yang terjadi dalam
akibat pengaruh input sensori, antara lain hidupnya kedalam ketentuan Allah. Mereka
sensasi melihat, mendengar, taktil, vestibular, juga tidak lagi merasa berputus asa dan
dan proprioseptif. Gangguan dalam memahami janji dan ketentuan Allah dari
pemrosesan sensori ini menimbulkan berbagai Surat Al Fatihah yang mereka baca.
masalah fungsional dan perkembangan, yang Belzen (dalam Chizanah 2011)
dikenal sebagai disfungsi sensori integrasi menyatakan bahwa religiusitas berkaitan
(Ahn, 2007; Cigna, 2009) dengan kekuatan yang lebih tinggi (Tuhan),
Pada keadaan gangguan proses sensori, kegiatan-kegiatan keagamaan dan keyakinan
input sensori dari lingkungan dan dari dalam yang mendasarinya. Religiusitas memberikan
tubuh bekerja secara masing-masing, sehingga pengaruh positif dalam masa penyembuhan
subjek tidak mengetahui apa yang sedang dan rehabilitasi.
terjadi dan apa yang harus dilakukan. Tahapan Ketika subjek sudah memiliki semangat
proses sensori meliputi pengenalan (sadar hidup dan stresor kehidupannya telah dimaknai
adanya sensasi), orientasi (memberikan positif maka akan direspons oleh hipotalamus.
perhatian pada sensasi), interpretasi (mengerti Imunitas yang tadinya terganggu akibat
makna informasi yang datang), dan organisasi rusaknya keseimbangan sistem endrokin
(menggunakan informasi untuk menghasilkan menjadi terkontrol karena hipotalamus
suatu respons). Respons yang dihasilkan dari mensekresi realising hormone. Realising
pemrosesan sensori dapat berupa perilaku hormone ini berfungsi merangsang sistem
emosi, respons motorik, atau respons kognitif endokrin yang dapat mengontrol kerja kelenjar
(Ahn, 2007; Williames, 2009). hipofisis (Abbas, 2000). Kelenjar Hipofisis
Sistem taktil merupakan sistem sensori yang dikontrol tersebut akan mengurangi
terbesar yang dibentuk oleh reseptor di kulit, sekresi hormon ACTH sehingga kelenjar
yang mengirim informasi ke otak terhadap sasaran tidak mensekresi hormon kortisol
rangsangan di antaranya sentuhan dan tekanan. (Abbas, 2000).
Modulasi sensori terjadi ketika susunan saraf Mendengarkan lantunan ayat-ayat suci
pusat mengatur pesan saraf yang timbul akibat Al Quran yang dibacakan 10 ayat per hari
rangsangan sensori melalui penggelitikan memengaruhi keseluruhan fisiologis tubuh.
telapak kaki subjek. Hal ini diproses pada basis aktivasi korteks
Stroke sering berlanjut dengan stress sensori dengan aktivitas sekunder lebih dalam
hingga depresi karena faktor mental Hal ini pada neokorteks dan beruntun ke dalam sistem
terjadi pada awal terapi subjek. Kondisi kesepian limbik, hipotalamus, dan sistem saraf otonom.
yang dialami subjek membuat subjek sering Saraf kranial kedelapan dan kesepuluh
melamun dan bersedih. Membaca Al Fatihah membawa impuls suara melalui telinga. Dari
dengan menghayati maknanya dan dilakukan sini, saraf vagus, yang membantu regulasi
setiap hari dapat memberikan motivasi dan kecepatan denyut jantung, respirasi dan bicara,
pemahaman mengenai pandangan terhadap membawa impuls sensorik motorik ke
pegangan hidupnya, dalam hal ini penderita tenggorokan, laring, jantung, dan diafragma.
pasca stroke ulangan. Diharapkan Para ahli terapi suara menyatakan saraf vagus
134
Jurnal Biodjati, 2 (2) 2017

http://journal.uinsgd.ac.id/index.php/biodjati

dan system limbik (bagian otak yang DAFTAR PUSTAKA


bertanggung jawan untuk emosi) merupakan
penghubung antara telinga, otak, dan sistem Abbas, K. A. (2000). Cellular and molecular
saraf otonom yang menjelaskan bagaimana immunology (4th). Philadelphia: W.B.
suara bekerja dalam menyembuhkan gangguan Saunders Company.
fisik dan emosional. Ahn, R. R., Miller L. J, Milberger S, McIntosh
Perangsangan auditori murattal DN. (2007). Prevalence of parent‟s
mempunyai efek distraksi yang meningkatkan perceptions of sensory processing
pembentukan endorphin dalam sistem kontrol disorders among kindergarten children.
desenden dan membuat relakasi otot. Dapat Am J Occup Ther. 2007; 58:287-293.
juga digunakan dasar teori Opiate endogenous, Anderson, D., Larson, D. & Bluhm, J. (2012).
dimana reseptor opiate yang berada pada otak Diagnosis and Initial Treatment of
dan spinal cord menentukan dimana sistem Ischemic Stroke Health Care Guideline
saraf pusat mengistirahatkan substansi morfin and Order Sets : Diagnosis and Initial
yang dinamakan endorphin dan enkephalin. Treatment of Ischemic Stroke Screening
Opiate endogen ini dapat dirangsang (Ambulatory) Algorithm. Institute for
pengeluarannya oleh stimulasi rangsangan. Clinical Systems Improvement, (July).
Opiate reseptor ini berada pada ujung saraf Anggiamurni, L. (2010). Hubungan Volume
sensori perifer (Rezeki, 2013). dan Letak Lesi Hematoma dengan
Terapi murattal bekerja pada otak, Kecepatan Pemulihan Fungsi Motorik
dimana ketika didorong oleh rangsangan dari Penderita Stroke Hemoragik Berdasarkan
luar (terapi musik dan Al-Qur‟an), maka otak Kategori Skala Orgogozo, D.
akan memproduksi zat kimia yang disebut Badan Penelitian dan Pengembangan
neuropeptide. Molekul ini akan Kesehatan. (2013). Riset Kesehatan Dasar
menyangkutkan ke dalam reseptor-reseptor (RISKESDAS) 2013. Laporan Nasional
mereka yang ada di dalam tubuh dan akan 2013, 1–384. doi:1 Desember 2013
memberikan umpan balik berupa kenikmatan Basjiruddin. (2009). The Management of
atau kenyamanan (O‟riordan, 2002). Hypertension to Prevent Stroke, 1–16.
Dengan demikian, terapi terpadu Chizanah, L. (2011). Ikhlas = Proposional
kombinasi biologi-psikologi di rumah yang (Studi Komparasi Berdasar Caps). Jurnal
dilakukan oleh keluarga meningkatkan Psikologi Islam, 8(2), 145-164.
kemampuan kontraksi otot pada penderita Cigna medical coverage policy. Sensory and
pasca stroke ulangan. auditory integration therapy – facilitated
communication. Diunduh dari:
UCAPAN TERIMA KASIH http://www.cigna.com/customer_care/heal
thcare_ professional/coverage_positions/
Terima kasih diucapkan kepada LPPM medical/mm_0283_coveragepositioncriter
UIN SGD yang telah membiayai penelitian ini ia_sensory_auditory_integration_therapy.
melalui dana penelitian BOPTN UIN SGD Pdf. Diakses tanggal 22 April 2017.
Bandung tahun 2016. Dani, K. A., Thomas, R. G. R., Chappell, F.
M., Shuler, K., MacLeod, M. J., Muir, K.
W. & Wardlaw, J. M. (2011). Computed
tomography and magnetic resonance
135
Jurnal Biodjati, 2 (2) 2017

http://journal.uinsgd.ac.id/index.php/biodjati

perfusion imaging in ischemic stroke: Rubiyanti, Y. (2007). Biopsychology :


Definitions and thresholds. Annals of Learning and Memory, 1–13.
Neurology, 70(3), 384–401. Sacco, R. L., Kasner, S. E., Broderick, J. P.,
Kemenkes. (2012). Gambaran Penyakit Tidak Caplan, L. R., Connors, J. J., Culebras, A.
Menular di RS di Indonesia 2009 dan & Vinters, H. V. (2013). An Updated
2010. Definition Of Stroke For the 21st Century:
Kronenberg, G., Schöner, · J, Nolte, · C, A Statement For Healthcare Professionals
Heinz, · A, Endres, · M, & Gertz, K. From the American Heart
(2017). Charting the perfect storm: Association/American stroke association.
emerging biological interfaces between Stroke, 44(7), 2064–2089.
stress and stroke. European Archives of Saputra, K. (1999). Profil Transduksi
Psychiatry and Clinical Neuroscience, Rangsang Titik Akupunktur Oryctolagus
267(267), 487–494. cuniculus. Doktor Disertasi. Universitas
Mendis, S. (2013). Stroke disability and Airlangga.
rehabilitation of stroke: World Health
Organization perspective. International Suhariningsih. (2000) Profil Tegangan Listrik
Journal of Stroke, 8(1), 3–4. Titik Akupunktur Sebagai Indikator
Misbach, J., Tobing, L., Ranakusuma, T.A.S., Kelainan Fungsional Organ. Disertasi.
Suryamiharja, A., Harris, S. & Bustami, Surabaya: Universitas Airlangga.
M. (2004). Guideline Stroke 2004, Sulianti, A. (2013). Peran Laser Dosis Rendah
Kelompok Studi Serebrovaskuler (LDR) Terhadap Penurunan Fibrosis dan
Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Fibrogenesis pada Penderita Filariasis
Indonesia. Jakarta: Departemen Kesehatan Kronis. Disertasi. Bandung: Universitas
Republik Indonesia. Padjadjaran.
Pinzon, R. (2010). Awas Stroke. Yogyakarta: Sitorus, R. J., Hadisaputro, S. & Kustiowati, E.
Andi Offset. (2006). Faktor-Faktor Risiko yang
Ramadany, A. F., Pujarini, L. A. & Candrasari, Mempengaruhi Kejadian Stroke pada Usia
A. (2013). Hubungan Diabetes Melitus Muda Kurang dari 40 Tahun (Studi Kasus
Dengan Kejadian Stroke Iskemik Di Di Rumah Sakit di Kota Semarang), 60,
RSUD Dr. Moewardi Surakarta Tahun 1–11.
2010. Biomedika, 5(2), 11–16. Sobirin, C., Husna, E. & Sulistyawan, A.
Ramadhan, A. J. (2010). Mencermati Berbagai (2014). Hubungan Peran Keluarga Dalam
Gangguan pada Darah dan Pembuluh Memotivasi Pasien Pasca Stroke Dengan
Darah. Yogyakarta: DIVA Press. Redaksi Kepatuhan Penderita Mengikuti
Trubus. 2013. My Healthy Life Rehabilitasi Di Unit Rehabilitasi Medik
Kegemukan Pergi dan Tak Kembali. Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi
Jakarta: PT. Trubus Swadaya. Tahun 2014. Jurnal Kesehatan STIKes
Riyanto, R. & Brahmadhi, A. (2017). Pengaruh Prima Nusantara Bukittinggi, 6(1), 17–26.
Subtype Stroke terhadap Terjadinya Sutrisno, A. (2007). Stroke? You must know
Demensia Vascular Pada Pasien Post before you get it!. Jakarta: PT Gramedia
Stroke di RSUD Prof. Dr. Margono Pustaka.
soekarjo. Medisains, 15 (1), 21– 9. Truelsen, T., Begg, S. & Mathers, C. (2000).
The global burden of cerebrovascular
disease. Global Burden of Disease, 1–67.
136
Jurnal Biodjati, 2 (2) 2017

http://journal.uinsgd.ac.id/index.php/biodjati

Waspadji, S. (2007). Komplikasi Kronik


Diabetes: Mekanisme Terjadinay
Diagnosis dan Strategi Pengelolaan.
dalam: Sudoyo, Aru. Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam. Ed 4. Jilid 3. Jakarta:
FKUI.
WHO. (2008). Standard acupucture point
locations in the Wetern Pacific Region. 1st
ed. Geneva: WHO.
Williames LD, Erdie-Lalena CR. (2009).
Complementary, holistic, and integrative
medicine: Sensory integration. Pediatr
Rev; 30:e91-3.
Yatim, F. (2005). Waspadai Jantung Koroner,
Stroke, Meninggal Mendadak: Atasi Pola
Hidup Sehat. Jakarta: Pustaka Populer
Obor.

137

Anda mungkin juga menyukai