Anda di halaman 1dari 9

PR

1. Hierarki Maslow

Hierarki kebutuhan maslow merupakan teori interdisiplin yang berguna

untuk membuat prioritas asuhan keperawatan. Hirarki kebutuhan dasar

manusia temasuk lima tingkat prioritas. Dasar paling bawah atau tingkat

pertama termasuk kebutuhan fisiologis, seperti udara, seks, air dan

makanan. Tingkat kedua yaitu kebutuhan keamanan dan perlindungan,

termasuk juga kemanan fisik dan psikologis. Tingkat ketiga berisi

kebutuhan akan cinta dan memiliki, termasuk didalamnya hubungan

pertemanan, hubungan sosial, dan hubungan cinta. Tingkat keempat

yaitu kebutuhan akan penghargaan diri termasuk juga kepercayaan diri

dan nilai diri. Tingkat terakhir merupakan kebutuhan untuk aktualisasi diri

yatitu keadaan pencapaian potensi dan mempunyai kemampuan untuk

menyelesaikan masalah dan beradaptasi dengan kehidupan (Potter dan

Perry, 2009)

Ada lima tingkatan kebutuhan dasar menurut Abraham Maslow yaitu :


a. Kebutuhan fisiologis

Kebututuhan yang memiliki prioritas tertinggi dalam Hirarki Maslow.

Sehingga seseorang yang belum memenuhi kebutuhan dasar lainnya

akan lebih dulu memenuhi kebutuhan fisiologisnya. Kebutuhan ini

memiliki delapan macam seperti: kebutuhan oksigen, cairan,

makanan, eliminasi urin, istirahat, aktivitas, kesehatan temperatur

tubuh, dan seksual (Mubarak & Chayatin 2007).

b. Kebutuhan rasa aman

Keselamatan dan Rasa Aman (Safety and Security Needs) adalah

kebutuhan yang perlu mengidentifikasi jenis ancaman yang bisa

membahayakan bagi manusia. Maslow memberi contoh hal-hal yang

bisa memuaskan kebutuhan keselamatan dan keamanan seperti

tempat dimana orang dapat merasa aman dari bahaya misalnya

tempat penampungan seperti rumah yang memberikan perlindungan

dari bencana cuaca (Robbert J, et.al2013)

c. Kebutuhan kasih sayang

Kebutuhan akan rasa cinta setelah seseorang memenuhi kebutuhan

fisiologis dan keamanan, mereka menjadi termotivasi oleh kebutuhan

akan cinta seperti keinginan untuk berteman, keinginan untuk

mempunyai pasangan dan anak, kebutuhan untuk menjadi bagian

sebuah keluarga, sebuah perkumpulan, dan lingkungan mayarakat.

Cinta dan keberadaan mencakup beberapa aspek dari seksualitas

dan hubungan dengan manusia lain dan juga kebutuhan untuk

memeberi dan mendapatkan cinta (Feist Jess & Feist Gregory 2010).
d. Kebutuhan harga diri

Kebutuhan harga diri memiliki dua komponen yaitu: a) menghargai diri

sendiri (self respect) adalah kebutuhan yag memiliki kekuatan,

penguasaan, kompetensi, prestasi, kepercayaan diri, kemandirian,

dan kebebasan. Orang membutuhkan pengetahuan tentang dirinya

sendiri, bahwa dirinya berharga mampu mengusai tugas dan

tantangan hidup. b) mendapat penghargaan dari orang lain (respect

from others) adalah kebutuhan penghargaan dari orang lain,

ketenaran, dominasi, menjadi orang penting, kehormatan dan

apresiasi. Kebutuhan harga diri apabila tidak terpuaskan maka akan

menimbulkan canggung, lemah, pasif, tergantung pada orang lain,

penakut, tidak mampu mengatasi tuntutan hidup dan rendah diri

dalam bergaul. Menurut Maslow penghargaan diri dari orang lain

hendaknya diperoleh berdasarkan penghargaan diri kepada diri

sendiri. Orang seharusnya memperoleh harga diri dari kemampuan

diri sendiri, bukan dari ketenaran ekternal yang tidak dapat

dikontrolnya, yang membuatnya tergantung kepada orang lain

(Alwisol 2004).

e. Kebutuhan aktualisasi diri

Keinginan untuk memperoleh kepuasan dengan diri sendiri (Self

fulfiment), untuk menyadari smeua potensi dirinya, untuk menjadi apa

saja yang dia dapat melakukannya dan untuk menjadi kreatif dan

bebas mencapai puncak prestasi potensinya. Kebutuhan aktualisasi

diri ini yatitu kebutuhan untuk ingin berkembang, ingin berubah, ingin

mengalami transformasi menjadi lebih bermakna (Alwisol 2004).


Kebutuhan ini merupakan puncak dari hirarki kebutuhan manusia

yaitu perkembangan atau perwujudan potensi dan kapasitas secara

penuh. Maslow berpendapat bahwa manusia dimotivasi untuk menjadi

segala sesuatu yang dia mampu untuk menjadi yang diinginkan.

Walaupun kebutuhan lainnya terpenuhi, namun apabila kebutuhan

aktualisasi diri tidak terpenuhi maka seseorang akan mengalami

kegelisahan, ketidaksenagan atau frustasi (Syamsu & Juntika 2007).

2. Anatomi Fisiologi

a. Ginjal

Ginjal biasa juga disebut dengan renal, kidney, terletak di

belakang rongga peritoneum dan berhubungan dengan dinding

belakang dari rongga abdomen, dibungkus lapisan lemak yang

tebal. Ginjal terdiri dari dua buah yaitu bagian kanan dan bagian

kiri. Ginjal kanan lebih rendah dan lebih tebal dari ginjal kiri, hal ini

karena adanya tekanan dari hati. Letak ginjal kanan setinggi


lumbal I sedangkan letak dari ginjal kiri setinggi thorakal XI dan

XII. Bentuknya seperti biji kacang tanah dan margo lateralnya

berbentuk konveks dan margo medialnya berbentuk konkav.

Panjangnya sekitar 4,5 inchi (11,25 cm), lebarnya 3 inchi (7,5cm),

dan tebalnya 1,25 inchi (3,75cm). Bagian luar dari ginjal disebut

dengan substansia kortikal sedang bagian dalamnya disebut

substansia medularis dan dibungkus oleh lapisan yang tipis dari

jaringan fibrosa.

b. Ureter

Ureter adalah lanjutan dari renal pelvis yang panjangnya antara 10

sampai 12 inchi (25-30 cm), dan diameternya sekitar 1 mm

sampai 1 cm. Ureter terdiri atas dinding luar yang fibrus, lapisan

tengah yang berotot, dan lapisan mukosa sebelah dalam.

c. Uretra

Uretra adalah saluran sempit yang terdiri dari mukosa membrane

dengan muskulus yang berbentuk spinkter pada bagian bawah

dari kandung kemih. Letaknya agak ke atas orivisium internal dari

uretra pada kandung kemih, dan terbentang sepanjang 1,5 inchi

(3,75 cm) pada wanita dan 7-8 inchi (18,75 cm) pada pria. Uretra

pria dibagi atas pars prostatika, pars membrane, dan pars

kavernosa
3. Discard Planning

a. Pengertian

Discharge planning merupakan suatu rencana yang di susun untuk

pasien, sebelum keluar dari rumah sakit yang di mulai dari

mengumpulkan data sampai dengan masuk area perawatan yaitu

meliputi pengkajian, rencana perawatan, implementasi dan evaluasi

(Nursalam, 2016)

Discharge Planning adalah suatu proses dimana mulainya pasien

mendapatkan pelayanan kesehatan yang di ikuti dengan

kesinambungan perawatan baik dalam proses penyembuhan maupun

dalam mempertahankan derajat kesehatannya sampai pasien merasa

siap untuk kembali ke lingkungannya. Discharge Planning

menunjukkan beberapa proses formal yang melibatkan team atau

memiliki tanggung jawab untuk mengatur perpindahan sekelompok

orang ke kelompok lainnya (Carpenito, 2009).

Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa discharge

planning atau perencanaan pemulangan adalah suatu proses

pembelajaran yang melibatkan pasien dan keluarga untuk

meningkatkan pemahaman dan mengembangkan kemampuan pasien

dan keluarga tentang perawatan di rumah, masalah kesehatan yang

dihadapi, untuk mempercepat penyembuhan menghindari

kemungkinan komplikasi dengan pembatasan aktifitas menciptakan

memberikan lingkungan yang aman bagi pasien di rumah


b. Tujuan Discard Planning

Mempersiapkan pasien atau keluarga secara fisik dan psikologis

untuk ditransfer ke lingkungan yang disetujui, memberikan informasi

baik tertulis maupun lisan kebutuhan pasien dan pelayanan

kesehatan, mempersiapkan fasilitas yang digunakan,dan proses

perpindahan yang nyaman, serta mempromosikan tahap kemandirian

aktivitas perawatan kepada pasien, orang orang yang ada di sekitar

pasien (Nursalam, 2016).

c. Manfaat Discard Planning

Memberikan tindak lanjut secara sistematis guna memberikan

perawatan lanjutan pada pasien, mengevaluasi pengaruh dari

rencana yang telah disusun dan mengidentifikasi adanya

kekambuhan atau perawatan baru yang dibutuhkan serta membantu

pasien supaya mandiri dan siap untuk melakukan perawatan di rumah

(Nursalam, 2016)

4. Kebutuhan Cairan Normal

a. Pengertian

Kebutuhan cairan dan elektrolit adalah suatu proses dinamik karena

metabolisme tubuh membutuhkan perubahan yang tetap untuk

berespon terhadap stressor fisiologi dan lingkungan. Cairan dan

elektrolit saling berhubungan, ketidakseimbangan yang berdiri sendiri

jarang terjadi dalam bentuk kelebihan dan kekurangan (Tarwoto &

Wartonah, 2006). Kebutuhan cairan merupakan bagian dari

kebutuhan dasar manusia secara fisiologis, yang memiliki proporsi

besar dalam bagian tubuh, hampir 90% dari total berat badan.
Sementara itu, sisanya merupakan bagian padat dari tubuh. Elektrolit

terdapat pada seluruh cairan tubuh. Cairan tubuh mengandung

oksigen, nutrien, dan sisa metabolisme, seperti karbondioksida, yang

semuanya disebut dengan ion (Hidayat, 2006).

b. Volume Cairan Tubuh

Total jumlah volume cairan tubuh (total body water) kira-kira 60% dari

berat badan pria dan 50% dari berat badan wanita. Jumlah volume ini

tergantung pada kandungan lemak badan dan usia. Lemak jaringan

sangat sedikit menyimpan cairan, lemak pada wanita lebih banyak

dari pria sehingga jumlah volume cairan wanita lebih rendah dari pria.

Usia juga berpengaruh terhadap jumlah volume cairan, semakin tua

usia semakin sedikit kandungan airnya. Sebagai contoh, bayi baru

lahir jumlah cairan tubuhnya 70-80% dari BB, usia 1 tahun 60% dari

BB, usia pubertas sampai dengan usia 39 tahun untuk pria 60% dari

BB dan wanita 52% dari BB, usia 40-60 tahun untuk pria 55% dari BB

dan wanita 47% dari BB, sedangkan pada usia di atas 60 tahun untuk

pria 52% dari BB dan wanita 46% dari BB (Tarwoto & Wartonah,

2006).

c. Keseimbangan Cairan

Keseimbangan cairan ditentukan oleh intake (masukan) cairan dan

output (pengeluaran) cairan. Pemasukan cairan berasal dari minuman

dan makanan. Kebutuhan cairan setiap hari antara 1.800-2.500

ml/hari. Sekitar 1.200 ml berasal dari minuman dan 1.000 ml dari

makanan. Sedangkan pengeluaran cairan melalui ginjal dalam bentuk


urine 1.200-1500 ml/hari, feses 100 ml, paru-paru 300-500 ml, dan

kulit 600-800 ml (Tarwoto & Wartonah, 2006).

5. Penghitungan Balance Cairan

Input cairan :

a. Air (makan dan minum = …..cc

b. Cairan infus = …..cc

c. Therapy injeksi = …..cc

d. Air metabolism = …..cc (5cc/kgBB/hari)

Output cairan :

a. Urine = …..cc

b. Feses = …..cc

c. Muntah/perdarahan/cairan drainage luka/ cairan NGT = ….cc

d. Insensible Water Loss (IWL)

Rumus IWL = … cc (hitung IWL = 15 cc/kgBB/hari)

Balance cairan = input cairan – output cairan

Normal balance cairan ±100cc

Anda mungkin juga menyukai