Anda di halaman 1dari 33

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Pengertian Lanjut Usia ( Lansia )

Undang – undang Republik Indonesia No 13 Tahun1998

tentang Kesejahteraan Lanjut Usia mendefinisikan bahwa lanjut

usia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun

keatas baik pria maupun wanita ( Pusat Data dan Informasi

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia,2104). Lansia

merupakan kelompok manusia yang memasuki tahap akhir

kehidupannya, menjadi tua adalah proses dimana hilangnya

kemampuan jaringan secara perlahan untuk mengganti dan

mempertahankan fungsi normalnya sehingga pada usia ini

sangat rentang terhadap infeksi ( Mujahidullah, 2017).

Menua bukanlah suatu penyakit, namun menua adalah

proses yang berangsur – angsur yang dapat menyebabkan

perubahan kumulatif, dimana terjadi proses perubahan

rangsangan dari luar dan dalam tubuh yang dapat menurunkan

daya tahan tubuh dan berakhir dengan kematian (Padila, 2013).

Proses menua tersebut alami terjadi dan ditentukan oleh tuhan

Yang Maha Esa. Setiap orang akan mengalami proses menjadi

11
12

tua dan masa tua merupakan akan mengalami kemunduran

fisik mental, dan social secara bertahap (Azizah, 2011).

a. Batasan-batasan Lansia

Menurut World Health Organization (WHO), ada empat

tahapan yaitu :

1) Usia pertengahan ( Middle Age ) usia 45-59 tahun

2) Lanjut usia ( Elderly ) usia 60-74 tahun

3) Usia tua ( Old ) usia 75-90 tahun

4) Usia sangat tua ( Very Old ) usia > 90 tahun

b. Tipe Lansia

Tipe lansia tergantung pada krakter,pengalaman

hidup,lingkungan,kondisifisik,mental,social,dan ekonominya

(Padila, 2013). Tipe tersebut diantaranya adalah :

1) Tipe arif bijaksana

2) Tipe mandiri

3) Tipe tidak puas

4) Tipe bingung

c. Tugas Perkembangan Lansia

Menurut Padila (2013) kesiapan lansia untuk

beradaptasi terhadap tugas perkembangan lansia

dipengaruhi oleh proses tumbuh kembang pada tahap

sebelumnya. Tugas perkembangannya adalah sebagai

berikut :
13

1) Mempersiapkan diri untuk kondisi yang menurun

2) Mempersiapkan diri untuk pension

3) Membentuk hubungan baik dengan orang seusianya

4) Mempersiapkan kehidupan baru

5) Melakukan penyesuaian terhadap kehidupan

social/masyrakat secara santai

6) Mempersiapkan diri untuk kematiannya dan kematian

pasangan

d. Perubahan Fisik yang terjadi pada lansia :

Semakin bertambahnya umur manusia, terjadi proses

penuaan secara degenerative yang akan berdampak pada

perubahan-perubahan pada diri manusia,tidak hanya

perubahan biologis,tetapi juga fisik (Azizah, 2011).

Perubahan fisik yang terjadi adalah sebagai berikut

(Azizah, 2011) :

1) Sistem indera

Sistem pendengaran; Prebiaskus ( gangguan pada

pendengaran ) oleh karena hilangnya kemampuan daya

pendengaran pada telinga dalam, terutama terhadap

bunyi suara atau nada-nada tinggi, suara yang tidak

jelas, sulit dimengerti kata-kata,50% terjadi pada usia

60 tahun.
14

2) Sistem intergumen

Pada lansia kulit mengalami atropi, kendur, tidak elastis

kering dan berkerut. Kulit akan kekurangan cairan

sehingga menjadi tipis dan bebercak. Kekeringan kulit

disebabkan atropi glandula sebasea dan glandula

sudoritera,timbul pigmen berwarna coklat pada kulit

dikenal dengan liver spot

3) Sistem Muskuloskletal

Perubahan system muskuloskletal pada lansia: jaringan

penghubung (kolagen dan elastin), kartilago,tulang otot

dan sendi. Kemampuan kartilago untuk regenerasi

berkurang dan degenerasi yang terjadi cenderung

kearah progresif,konsekuensinya kartilago pada

persendian menjadi rentan terhadap gesekan.Tulang :

berkurangnya kepadatan tulang setelah diamati adalah

bagian dari penuaan fisiologi, sehingga akan

mengakibatkan osteosporosis dan lebih lanjut akan

mengakibatkan nyeri, deformitas, dan fraktur. Otot:

perubahan struktur otot pada penuaan sangan

bervariasi,penurunan jumlah dan ukuran serabut otot,

peningkatann jaringan penghubung dan jaringan lemak

pada otot dan mengakibatkan efek negative. Sendi:


15

pada lansia, jaringan ikat sekitar sendi seperti

tendon,ligament dan fasia mengalami penuaan elastis.

4) Sistem kardiovaskuler

Perubahan pada system kardiovaskuler pada lansia

adalah masa jantung bertambah,ventrikel kiri

mengalami hipertropi sehingga peregangan jantung

berkurang, kondisi ini terjadi karena perubahan jaringan

ikat.

5) Sistem respirasi

Pada proses penuaan terjadi perubahan jaringan ikat

paru,kapasitas total paru tetap tetapi volume cadangan

paru bertambah untuk mengkompensasi kenaikan

ruang paru, udara yang mengalir keparu berkurang.

Perubahan pada otot, kartilago dan sendi torak

mengakibatkan gerakan pernapasan terganggu dan

kemampuan peregangan toraks berkurang

6) Pencernaan dan Metabolisme

Perubahan yang terjadi pada system

pencernaan,seperti penurunan produksi sebagai

kemunduran fungsi yang nyata karena kehilangan

gigi,indra pengecap menurun,rasa lapar menurun,hati

mengecil dan menurunya tempat penyimpanan, dan

berkurangnya aliran daran


16

7) Sistem perkemihan

Pada sistem perkemihan terjadi perubahan yang

signifikan. Banyak fungsi yang mengalami

kemunduran,contohnya laju filtrasi,eksresi,dan

reabsorpsi oleh ginjal

8) Sistem syaraf

Sistem susunan syaraf mengalami perubahan anatomi

dan atropi yang progresif pada serabut saraf lansia.

Lansia mengalami penurunan koordinasi dan

kemampuan dalam melakukan aktifitas sehari-hari


17

2. Konsep Teori Asam Urat

a. Pengertian Asam Urat

Asam urat merupakan hasil akhir metabolisme dari

purin yang berbentuk nucleoprotein, yakni salah satu

komponen asam nukleat yang terdapat pada inti sel-sel

tubuh, Asam urat juga merupakan senyawa yang memiliki

sifat sangat sulit larut didalam air,yang disebut juga

senyawa semi solid. Dengan istilah Urid Acid dan rumusan

kimia C5H4N405, asam urat di produksi ketika tubuh

memecah zat yang disebut purin( Rahmatul, 2015).

Asam Urat merupakan penyakit yang disebabkan oleh

metabolisme abnormal purin ditandai dengan

meningkatnya kadar asam urat dalam

darah(Suirokka,2012). Oleh karena itu, kadar asam urat

didalam darah bisa meningkat bila seseorang terlalu

banyak mengkomsumsi makanan yang mengandung purin

tinggi (seperti ekstra daging,kerang,dan jeroan.kacang-

kangan) (Wurangian, 2014).

Asam Urat adalah penyakit yang menyerang

persendian-persendian tubuh. Asam Urat umumnya

menyerang sendi jari tangan, tumit,jari kaki, siku lutut dan

pergelangan tangan. Rasa sakit atau nyeri yang

ditimbulkan asam urat ini sangat menyakitkan. Penyakit ini


18

dapat membuat bagian-bagian tubuh yang terserang

mengalami pembekakkan dan peradangan,sehingga

menambah rasa sakit yang dialami oleh pasien ( Yekti,

2016).

b. Metabolisme Asam Urat

Pembentukan asam urat dalam darah dapat

meningkat disebabkan oleh faktor dari luar seperti

makanan dan minuman yang merangsang pembentukan

asam urat. Gangguan timbul dalam proses eksresi dalam

tubuh yang produksi asam urat lebih banyak dibanding

pembuangannya,sehingga menyebabkan penumpukan

asam urat didalam ginjal dan persendian (Kertia,2012).

Proses metabolisme ini dimulai dari makanan yang

berupa karbohidrat, protein,serat dengan melalui proses

kimia dalam tubuh untuk diubah menjadi energi dan

bahan-bahan kimia lain yang dibutuhkan tubuh.

Penyimpangan dalam proses metabolisme akan

menyebabkan terjadinya kelebihan dan penumpukkan

asam urat ( Isma Fauzi,2014). Secara alamiah, purin

terdapat dalam tubuh dan pada sel hidup. Tubuh

meneydiakan 85% senyawa purin khusus untuk kebutuhan

setiap hari. Purin yang dihasilkan itu berasal dari


19

makanan,konversi asam nukleat dari jaringan,dan

pembentukan purin dalam tubuh.

Didalam bahan pangan,purin terdapat dalam asam

nukleat berupa nucleoprotein. Di usus, asam nukleat

dibebaskan dari nucleoprotein oleh enzim pencernaan.

Asam nukleat akan dipecah lagi menjadi monunukleotida.

Monunukleotida di hidrolis menjadi nukleosida yang dapat

secara langsung diserap oleh tubuh dan sebagian pecah

menjadi purin dan piramidin. Purin teroksidasi menjadi

asam urat (Neti, 2014).

Menurut Yekti (2014), asam urat dapat di absorpsi

melalui mukosa usus dan dieksresikan melalui purin.,Pada

manusia sebagian besar purin dalam asam nukleat yang

dimakan langsung diubah menjadi asam urat, tampa

terlebih dahulu digabung dengan asam nukleat tubuh.

Dengan demikian kondisi prazat, pembentukan purin

tersedia dalam jumlah yang mencukupi didalam tubuh

purin bebas dari bahan pangan tidak berfungsi sebagai

pembentuk asam nukleat jaringan tubuh ( Neti,2014).


20

c. Manifestasi Asam Urat

Serangan asam urat hanya menyerang satu sendi dan

berlangsung selama beberapa hari. Kemudian gajalanya

menghilang secara bertahap. Nyeri yang hebat dirasakan

oleh penderita asam urat pada satu atau beberapa sendi.

Umumnya, serangan ini terjadi pada malam hari. Biasanya

penderita tampak segar bugar tampa gejala atau keluhan,

tepatnya pada tengah malam menjelang pagi, penderita

terbangun karena merasa sakit yang sangat hebat disertai

nyeri yang semakin memburuk dan tidak tertahankan (

Junaidi, 2012).

Gejala asam urat sering kali tidak ditanggapi dengan

serius oleh orang yang mengalaminya pada tahap awal.

Umumnya banyak orang yang menganggap hal tersebut

terjadi karena mereka bekerja keras, sehingga kelelahan

dianggap sebagai hal biasa. Gejala asam urat pada tahap

awal antara lain (Mumpuni, 2016 ):

1) Selalu merasa capek dan badan pegel – pegel

2) Nyeri dibagian otot, persendian pinggang, lutut,

punggung dan bahu. Selain nyeri biasanya juga ditandai

dengan timbulnya pembengkakan, kemerahan,serta rasa

sangat nyeri dibagian persendian, baik di pagi hari

maupun malam hari. Rasa nyeri tersebut biasanya


21

bertambah parah dan hebat pada saat udara dingin atau

musim penghujan

3) Sering buang air kecil di pagi hari saat bangun tidur,

maupun malam hari

4) Muncul rasa linu dan kesemutan yang sangat parah

5) Penderita kesulitan untuk buang air kecil

Gejala penyakit asam urat sebenarnya dapat dibedakan

menjadi 3 tingkatan, yaitu gejala awal, gejala menengah,

gejala akut (Mumpuni, 2016)

1) Gejala Awal

Pada saat gejala awal sering tidak didasari sebagai

gejala asam urat. Akibatnya, penderita yang tahu

sudah mengalami asam urat akut atau kronis,

sehingga pengobatannya menjadi lebih sulit dan

memerlukan biaya lebih banyak. Pada gejala awal ini,

biasanya penderita mengalami serangan pada sendi

yang khas selama beberapa hari. Mereka menyadari

adanya rasa nyeri yang menyerang,tetapi karena

tidak terlalu berat biasanya mereka

mengabaikannnya.

Kebiasaan masyrakat luas Indonesia, bila kecapean

mereka minta dipijit atau sekedar diurut dengan

minyak kayu putih atau minyak gosok. Selanjutnya


22

dalam masa 2 – 10 tahun, penderita akan mengalami

lagi serangan pada sendi seperti yang dialami seperti

pertama kali, waktu yang terjadi antara satu penderita

dan penderita lain berbeda-beda, tergantung pada

pola makan dan pola hidupnya. Namun jarak waktu

yang cukup lama, biasanya mereka sudah lupa bahwa

apa yang pernah terjadi dimasa lalu sebenarnya

persoalan serius.

2) Gejala Menengah

Setelah mengalami masa jeda serangan sendi pada

serangan awal, umumnya penderita akan mengalami

peradangan yang satu ke yang berikutnya menjadi

lebih sering dan lebih panjang, ditambah dengan

sendi yang terkena juga lebih banyak. Pada gejala ini

umumnya penderita sadar kalau terkena penyakit

asam urat secara serius. Penanganan dimasa ini

sudah harus lebih banyak dan penderita sangat

dituntut untuk mengikuti pola makan yang sehat agar

asam uratnya tidak semakin parah.

3) Gejala Akut

Setelah mengalami gangguan dan gejala menegah

selama kurang lebih 10 tahun, penderita akan

mendapatkan benjolan – benjolan disekitar sendi yang


23

sering meradang. Benjolan ini disebut tofus yaitu

serbuk seperti bubuk kapur yang merupakan

kumpulan Kristal monosodium urat. Tofus ini akan

menyebabkan kerusakan pada sendi dan tulang

disekitarnya. Apabila terjadi pada kaki dan ukurannya

besar, umumnyab penderita tidak bisa memakai

sepatu lagi

d. Patofisiologi Asam Urat

Kadar asam urat dalam serum merupakan hasil

keseimbangan antara produksi dan sekresi, ketika terjadi

keseimbangan antara dan dua proses tersebut maka

terjadi keadaaan Hiperurisemia, yang menimbulkan

hipersaturasi asam urat yaitu kelarutan asam urat di

serum melewati ambang batasnya, sehingga merangsang

timbunan urat dalam bentuk garamnya terutama

monosodium urat diberbgai tempat / jaringan (Hidayat,

2012). Awalan serangan asam urat akut behubungan

dengan perubahan asam urat serum, meninggi ataupun

menurun. Pada kadar asam urat serum yang stabil, jarang

mendapat serangan.

Pengobatan dini dengan allopurinol yang menurunkan

kadar asam urat dapat memperesipitasi serangan gout.

Penurunan urat serum dapat mencestukan pelepasan


24

Kristal monosodium urat dari depositnya dalam tofi (crystal

sheding) (Hidayat, 2012). Bertambah tinggi kadar asam

urat dan bertambah lama menetap, kemungkinan untuk

menderita asam urat dan terbentuknya Kristal urat akan

bertambah besar. Kristal monosodium urat cenderung

untuk mengedap pada jaringan jika konsentrasinya dalam

plasma lebih 8-9 mg/dl.

Pada pH 7 atau lebih asam urat ada dalam bentuk

monosodium urat. Endapan terjadi pada permukaan atau

pada rawan sendi atau pada synovium dan juga struktur

sendi termasuk bursa,tendon dan selaputnya (Handani,

2012)

e. Klasifikasi Penyakit Asam Urat

1) Asam Urat Primer

Asam urat primer belum diketahui pasti akibatnya,

namun dicurigai berhubungan dengan faktor genetik atau

herediter dan faktor hormonal yang menyebabkan

gangguan metabolisme di dalam tubuh yang

mengakibatkan terjadinya peningkatan produksi asam

urat atau bisa juga diakibatkan karena berkurangnya

produksi asam urat tersebut di dalam tubuh


25

2) Asam Urat Sekunder

Asam Urat sekunder merupakan meningkatnya produksi

asam urat yang dipengaruhi oleh pola hidup seseorang

termasuk pola makan atau diet yang tidak terkontrol yaitu

dengan mengkonsumsi makanan yang mengandung

kadar purin yang tinggi misalnya seperti jeroan, melinjo,

dll. Purin merupakan senyawa organik yang menyusun

asam nukleat dan termasuk kelompok asam amino yang

merupakan unsur pembentuk protein.

f. Faktor – factor yang mempengaruhi Asam urat

(Aminah,2013) ada Beberapa factor yang dapat

menyebabkan penyakit asam urat yaitu :

1) Konsumsi asupan purin berlebih

Asupan purin yang berlebih melalui makanan dapat

meningkatkan kadar asam urat dalam darah dan yang

termasuk dalam sumber purin yang tinggi diantaranya

dalah daging serta makanan dari tumbuh-tumbuhan dan

lain-lain. Proses terjadi penyakit asam urat pada

awalnya disebabkan oleh konsumsi zat yang

mengandung purin secara berlebihan. Setelah zat purin

dalam jumlah banyak sudah masuk kedalam

tubuh,kemudian melalui metabolism,purin tersebut

berubah menjadi asam urat. Hal ini mengakibatkan


26

Kristal asam urat menumpuk dipersendian sehinnga

sendi terasa nyeri,meradang, membengkak dan juga

kaku.

2) Konsumsi Alkohol

Konsumsi alkohol merupakan factor resiko terjadinya

pirai pada laki-laki dengan asam urat. Selain

mengandung purin dan etanol, alkohol juga

menghambat eksresi asam urat. Konsumsi minuman

yang mengandung fruktosa tinggi,seperti soda juga

berpengaruh pada peningkatan resiko terjadinya asam

urat terutama pada pria.

3) Faktor Keturunan (genetik)

Riwayat keluarga dekat yang menderita gout (faktor

keturunan) yang mempertinggi resiko (esensial).

Tentunya faktor genetik ini juga dipengaruhi oleh faktor-

faktor lingkungan lain yang kemudian menyebabkan

seseorang menderita gout. Adanya riwayat asam urat

dalam keluarga membuat resiko terjadinya asam urat

menjadi semakin tinggi.

4) Jenis kelamin

Laki-laki lebih beresiko terhadap penyakit gout

sedangkan pada perempuan presentasenya lebih kecil

dan baru muncul setelah menopause. Kadar asam urat


27

laki-laki cenderung meningkat sejalan dengan

peningkatan usia (pubertas).

Pada perempuan peningkatan itu dimulai sejak saat

menopause.Asam Urat cenderung dialami oleh laki-laki

sebab pada perempuan memiliki hormon estrogen yang

ikut membantu pembuangan asam urat melalui urin.

Lansia yang mengalami gout disebabkan karena terjadi

penurunan produksi beberapa enzim dan hormon di

dalam tubuh yang berperan dalam proses ekskresi

asam urat. Enzim urikinase merupakan enzim yang

berfungsi untuk merubah asam urat menjadi bentuk

alatonin yang akan diekskresikan melalui urin, sehingga

terganggunya produksi enzim urikinase mempengaruhi

proses pengeluaran asam urat yang menimbulkan

hiperurisemia. Pada perempuan memiliki hormon

estrogen. Produksi hormon ini akan meningkat ketika

berada pada usia pubertas sehingga perempuan usia

pubertas sangat jarang mengalami hiperurisemia.

Hormon estrogen ini berfungsi untuk membantu eksresi

asam urat.Pada wanita menopause cenderung lebih

sering mengalami hiperurisemia salah satunya

disebabkan karena adanya penurunan hormon estrogen

tersebut.
28

5) Obesitas

Obesitas tubuh bagian atas (obesitas abdominal)

berhubungan lebih besar dengan intoleransi glukosa

atau penyakit diabetes mellitus, hiperinsulinemia,

hipertrigliseridemia, hipertensi dan gout dibanding

obesitas bawah. Tingginya kadar leptin pada orang

yang mengalami obesitas dapat menyebabkan

resistensi leptin.

6) Obat-obatan

Penggunaan obat-obatan tertentu juga bisa memicu

peningkatan kadar asam urat atau membantu dalam

mengekskresikan asam urat. Salah satu jenis obat yang

membantu proses ekskresi asam urat yaitu jenis

urikosurik seperti probenesid dan sulfinpirazon.

Sebaliknya obat jenis aspirin dapat menghambat proses

ekskresi asam urat sehingga memperparah keadaan

pada hiperurisemia.

7) Penyakit Komplikasi

Kegagalan fungsi ginjal dalam mengeluarkan asam urat

melalui air seni. Ginjal tidak dapat membuang asam urat

karena mengalami peningkatan kandungan asam.

Selain penyakit ginjal, penyakit yang dapat memicu

munculnya asam urat adalah terganggunya fungsi organ


29

tubuh,seperti gangguan fungsi hati, saluran

kemih,penderita diabetes,hipertensi,kanker dan

hipotiroid penggunaan obat-obatan seperti

TBC,INH,serta obat dalam golongan diuretic

g. Penyakit / Masalah yang berhubungan dengan asam urat

Secara alamiah setiap orang memiliki asam urat.

Namun, tidak boleh melebihi kadar normal. Seseorang

dikatakan asam urat ditandai dengan perubahan kadar

asam urat Laki-laki dewasa kadar normal asam uratnya

adalah 2 – 7,5 mg/dL, sementara laki-laki dengan usia di

atas 40 tahun kadar normal asam uratnya adalah 2 – 8,5

mg/dL. Sedangkan Wanita dewasa kadar normal asam

uratnya adalah 2 – 6,5 mg/dL, sementara wanita dengan

usia di atas 40 tahun kadar normal asam uratnya adalah 2

– 8 mg/dL (WHO, 2016). Adapun penyakit yang

berhubungan dengan peningkatan kadar asam urat

adalah:

1) Batu Ginjal

2) Atrhritis Gout

3) Kelainan Pada Tofi


30

h. Penatalaksanaan dan pencegahan Asam Urat

Menurut Junaidi(2012), secara umum

penatalaksanaan asam urat adalah memberikan

edukasi,pengaturan diet,istirahatkan sendi dan

pengobatan. Penatalaksanaan asam urat ada dua macam

yaitu penatalaksanaan farmakologi dan penatalaksanaan

non farmakologi.

1) Terapi Farmakologi / Medis

a) Allopurinol

Allopurinol merupakan obat yang digunakan untuk

menurunkan kadar asam urat didalam darah.

Manfaat allopurinol untuk mencegah peningkatan

kadar asam urat pada pasien kanker yang menjalani

kemotrapi.Dosis yang diberikan untuk menurunkan

kadar asam urat antara 100-900mg per hari.

b) Colchicine

Colchicine merupakan obat yang digunakan untuk

mencegah serangan penyakit asam urat.

Cholchicine bekerja dengan cara mengurangi jumlah

sel darah putih yang bergerak kearea peradangan,

sehingga membantu meredakan radang sendi, serta

mengurangi pembengkakan dan rasa nyeri. Dosis


31

Colchicine 0,5 mg per 8 jam hingga gejala hilang

atau mengkomsumsi colchicine total 6 mg.

2) Terapi Nonfarmakologi

Menurut Herliana (2013) mencegah lebih baik dari

pada mengobati agar terhindar dari penyakit asam urat

sebaiknya lakukan upaya pencegahan sebagai berikut :

a) Mengatur Pola Makan ( diet makanan tinggi purin)

b) Meminum Air Putih Secara Rutin

c) Istirahat Teratur

d) Olahraga

e) Menghindari Alcohol

i. Pengukuran Kadar Asam Urat Darah Kapiler

Berikut ini adalah penjelasan mengenai pengukuran kadar

asam urat darah :

1) Peralatan yang digunakan dalam pengukuran kadar

asam urat darah :

a) Kapas Alcohol

b) Lanset dan Jarum Lanset Steril

c) Satu Set Alat Pengukur Kadar Asam Urat Darah

Yang Sudah Dikalibrasi


32

2) Cara mengukur kadar asam urat darah :

a) Alat pengukur kadar asam urat disiapkan dengan

memasang stick pengukur kadar asam urat pada

alat

b) Ujung jari responden yang akan diperiksa disterilkan

dengan menggunakan kapas alcohol

c) Ujung jari yang uda di sterilkan ditusuk

menggunakan lanser hingga mengeluarkan cukup

darah.

d) Darah yang keluar di tempelkan pada ujung stick

yang sudah dipasang pada alat hingga meresap

kedalam stick

e) Alat akan mendeteksi kadar asam urat dalam 20

detik

f) Catat angka yang ditampilkan dilayar alat pengukur


33

3. Konsep Senam Ergonomik

a. Pengertian Senam Ergonomik

Wratsongko (2015), mengatakan senam ergonomik

merupakan senam yang memadukan antara gerakan otot

dan teknik pernafasan. Teknik pernapasan yang dilakukan

dalam senam ergonomik adalah dilakukan secara sadar dan

menggunakan diagfragma dan teknik pernapasan tersebut

mampu memberikan pijatan atau tekanan pada jantung

sehingga dapat membuka sumbatan dan memperlancar

aliran darah ke jantung maupun ke seluruh tubuh.

Gerakan dalam senam ergonomik adalah gerakan yang

efektif, efisien dan logis karena rangkaian gerakan yang

menyerupai gerakan sholat sehingga penderita asam urat

sekalipun lansia mudah mengaplikasikan gerakan senam ini

dalam kehidupan sehari-hari (Sagiran, 2012). Gerakan

senam ergonomik langsung membuka, membersihkan dan

mengaktifkan seluruh sistem-sistem tubuh dan

memperlancar pengangkutan sisa dari pembakaran seperti

halnya asam urat oleh plasma darah dari sel ke ginjal yang

nantinya akan dikeluarkan dalam bentuk feses dan urine (

Wratsongko 2015). Senam ergonomik dapat langsung

membuka, membersihkan dan mengaktifkan seluruh sistem-

sistem tubuh seperti kardiovaskular, perkemihan dan sistem


34

reproduksi dan memperlancar pengangkutan sisa dari

pembakaran seperti halnya asam urat(Dr. Trianggoro B

2015).

b. Manfaat Senam Ergonomik

Senam ergonomik bermanfaat bagi tubuh.Melakukan

senam ergonomik secara rutin dapat meningkatkan kekuatan

otot dan efektifitas fungsi jantung, mencegah pengerasan

pembuluh arteri dan melancarkan sistem pernafasan.Gerakan

fisik teratur dapat meningkatkan kolesterol baik (HDL) yang

bermanfaat bagi kesehatan jantung dan pembuluh darah.

Senam ergonomik juga dapat menurunkan glukosa

darah, mencegah osteoporosis dan penyakit lainnya.

Senam ergonomik sangat efektif dalam memelihara kesehatan

karena gerakannya anatomis, sederhana dan tidak berbahaya

sehingga dapat dilakukan oleh semua orang dari anak-anak

hingga lanjut usia (Wratsongko, 2015).


35

4. Gerakan dan Teknik Senam Ergonomik Menurut

Wratsongko (2015) yaitu:

a. Gerakan ke-1, Lapang Dada

Gambar 1

1) Gerakan Lapang Dada

Berdiri tegak, kedua lengan diputar ke belakang

semaksimal mungkin, tarik nafas dalam melalui

hidung lalu hembuskan perlahan melalui

mulut.Saat dua lengan di atas kepala, jari kaki

dijinjit.

2) Manfaat Gerakan Lapang Dada

a) Putaran lengan menyebabkan stimulus

regangan dan tarikan pada saraf di bahu,

mengoptimalkan fungsi organ paru, jantung,


36

hati, ginjal, lambung dan usus sehingga

metabolisme optimal.

b) Kedua kaki dijinjit menstimulasi sensor-sensor

saraf yang merefleks fungsi organ dalam.

c) Gerakan dilakukan sebanyak 15 kali putaran.

Satu gerakan memutar butuh waktu 4 detik

sebagai gerakan aerobic. Keseluruhan 15 kali

putaran dalam waktu 2 menit. Kemudian

istirahat sebelum melakukan gerakan kedua

b. Gerakan ke-2, Tunduk Syukur

Gambar 2

1) Tahapan Gerakan Tunduk Syukur

Gerakan tunduk syukur berasal dari gerakan rukuk.

Posisi tubuh berdiri tegak dengan menarik napas


37

dalam perlahan, lalu tahan napas sambil

membungkukkan badan ke depan sempurna.

Tangan berpegangan pada pergelangan kaki,

wajah menengadah dan hembuskan napas secara

rileks dan perlahan.

Menarik napas dalam dengan menahan di dada

merupakan teknik menghimpun oksigen untuk

metabolisme tubuh. Membungkukkan badan ke

depan dengan dua tangan berpegangan pada

pergelangan kaki akan menyebabkan posisi tulang

belakang dalam posisi segmen dada-punggung

sehingga menyebabkan relaksasi dan membantu

mengoptimalkan fungsi serabut pada tulang

belakang. Gerakan ini dapat menguatkan struktur

anatomi-fungsional otot, ligament dan tulang

belakang.

2) Manfaat Gerakan Tunduk Syukur

a) Posisi tunduk syukur dapat menyebabkan tarikan

pada serabut saraf yang menuju ke tungkai,

meningkatkan fungsi dan membantu

menghindari resiko saraf terjepit.

b) Gerakan menengadahkan kepala menyebabkan

fleksi tulang leher dan mengaktivasi serabut


38

saraf simpatis yang berada di leher. Gerakan ini

berperan dalam meningkatkan,

mempertahankan suplai darah dan oksigenasi

otak secara optimal.

c) Gerakan tunduk syukur berfungsi untuk

meregangkan otot-otot punggung bawah, paha

dan betis serta berfungsi memompakan darah ke

batang tubuh bagian atas dan melonggarkan

otot-otot perut dan ginjal.

d) Gerakan ini dilakukan sebanyak 5 kali.

Umumnya 1 kali gerakan selesai dalam waktu 35

detik ditambah 10 detik untuk nafas, jadi

keseluruhan gerakan selesai dalam 4 menit.

c. Gerakan ke – 3 Duduk Perkasa

Gambar 3
39

1) Tahapan Gerakan Duduk Perkasa

Posisi duduk dengan jari kaki sebagai tumpuan, tarik

napas dalam lalu tahan sambil membungkukkan

badan ke dapan.Tangan memegang pergelangan kaki

dan wajah menengadah.

2) Manfaat Gerakan Duduk Perkasa

a) Duduk perkasa dengan lima jari kaki ditekuk dapat

menstimulasi fungsi organ tubuh. Ibu jari terkait

dengan fungsi energi tubuh, jari telunjuk terkait

dengan fungsi pikiran, jari tengah terkait dengan

fungsi pernapasan, jari manis terkait dengan fungsi

metabolisme serta detoksifikasi dalam tubuh dan

jari kelingking terkait dengan fungsi hati serta

sistem kekebalan tubuh.

b) Menarik napas dalam lalu ditahan sambil

membungkukkan badan ke depan dengan dua

tangan bertumpu pada paha dapat meningkatkan

tekanan dalam rongga dada yang dapat

meningkatkan sirkulasi dan oksigenasi otak.

c) Gerakan dilakukan sebanyak 5 kali. Umumnya 1

kali gerakan selesai dengan waktu 35 detik

ditambah 10 detik untuk menarik nafas, jadi

keseluruhan gerakan selesai dalam waktu 4 menit.


40

d. Gerakan ke-4, Duduk Pembakaran

Gambar 4

1) Tahapan Gerakan Duduk Pembakaran

Posisi duduk seperti duduk perkasa kemudian telapak

tangan pada pangkal paha, tumit di samping pantat,

tarik napas dalam sambil membungkukkan badan ke

depan sampai punggung terasa teregang, wajah

menengadah sampai terasa teregang. Hembuskan

napas secara rileks dan perlahan.

2) Manfaat Gerakan Duduk Pembakaran

a) Gerakan menarik napas dalam lalu ditahan

meningkatkan tekanan di dalam saluran saraf

tulang belakang sehingga meningkatkan suplai

darah oksigenasi ke otak.


41

b) Gerakan menengadahkan kepala menyebabkan

fleksi ruas tulang leher dan menstimulasi saraf

simpatis di leher.

c) Kedua tangan menggenggam pergelangan kaki

berfungsi melebarkan ruang antar ruas tulang

pada tangan dan leher, memberikan efek relaksasi

pada serabut saraf simpatis sehingga terjadi

relaksasi dinding pembuluh darah.

3) Gerakan dilakukan sebanyak 5 kali. Umumnya 1 kali

gerakan selesai dalam waktu 35 detik ditambah 10

detik untuk menarik nafas, jadi keseluruhan gerakan

selesai dalam waktu 4 menit.

e. Gerakan ke-5, Berbaring Pasrah

Gambar 5

1) Tahapan Gerakan Berbaring Pasrah

Posisi kaki seperti pada gerakan duduk pembakaran

kemudian baringkan badan perlahan

semampunya.Jika bisa punggung menyentuh lantai


42

atau alas, dua lengan lurus di atas kepala, napas

dada, perut mengecil.Apabila tidak mampu menekuk

kaki maka kaki dapat diluruskan.

2) Manfaat Gerakan Berbaring Pasrah

Gerakan berbaring dengan meluruskan lengan di atas

kepala dapat menyebabkan regangan atau tarikan

pada serabut saraf tulang belakang sehingga dapat

merilekskan tulang belakang. .

3) Gerakan dilakukan minimal 2 menit, gerakan

dilakukan perlahan dan tidak dipaksakan saat

merebahkan badan maupun bangun.

Rangkaian gerakan senam ergonomis tersebut

dilakukan secara berangkai sebagai latihan senam

rutin setiap hari,atau sekurang-kurangnya 2-3 kali

seminggu. Masing –masing gerakan juga dapat

dilakukan secara terpisah disela-sela kegiatan atau

bekerja sehari-hari.
43

Anda mungkin juga menyukai