Anda di halaman 1dari 17

PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI

DISUSUSN OLEH :

NAMA : NADYA MUSTIKA SAMOSIR

NIM : 163145105020

KELAS : A

STIKES MEGA REZKY MAKASSAR

PROGRAM STUDI S1. KEPERAWATAN

TAHUN AJARAN 2017-2018


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirad Tuhan YME atas limpahan rahmad dan karunia-Nya ,
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ Pengembangan sistem informasi “
ini dengan lancar. Penulisa makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas yang
diberikan oleh dosen mata kuliah .

Makalah ini ditulis dari hasil penyususnan data data sekunder yang kami peroleh dari
berbagai sumber yang berkaitan dengan judul makalah ini, tidak lupa penyusun ucapan terima
kasih kepada dosen pengajar mata kuliah dan para mahasiswa yang mendukung sehingga dapat
diselesaikannya makalah ini.

Kami berharap denggan membaca makalah ini dapat member manfaat bagi kita semua dan
dapat membawa wawasan kita mengenai keperawatan keselamatan kerja. Makalah ini masih jauh
dari sempurna, maka kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi perbaikan menuju
arah yang lebih baik.

Makassar November 2017


Daftar Isi

Kata pengantar ……………………………………………………………………

Daftar isi …………………………………………………………………………..

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar belakang ……………………………………………………………


B. Tujuan ......................................................................................... ………..

BAB II : PEMBAHASAAN

A. Definisi Pengembangan Sistem ………………………………………….. i


B. Pendekatan Pengembangan Sistem Informasi …………………………….
C. Metode Pengembangan Sistem Informasi ………………………………...
D. Prinsip Pengembangan Sistem ………………………………………….....
E. Alasan diperlukan Pengembangan Sistem Informasi ……………………..
F. Faktor Pertimbangan dalam Perencanaan Sistem …………………………

BAB III : PENUTUP

Kesimpulan ………………………………………………………………..
Saran ………………………………………………………………………

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………….


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perkembangan peradaban manusia diiringi dengan perkembangan cara penyampaian
informasi (yang selanjutnya dikenal dengan istilah Teknologi Informasi) sudah ada sejak
zaman dahulu. Mulai dari gambar-gambar yang tak bermakna di dinding-dinding gua,
peletakkan tonggak sejarah dalam bentuk prasasti sampai diperkenalkannya dunia arus
informasi yang kemudian dikenal dengan nama internet. Sistem Informasi dari setiap zaman
akan selalu mengalami perubahan dan pengembangan sistem informasi.

Dari tahun ke tahun sistem informasi semakin maju, semakin modern dan semakin luas
cakupan informasinya. Pengembangan sistem informasi dimulai dari tingkat kebutuhan
masyarakat. Dengan tingginya kebutuhan masyarakat akan informasi maka akan semakin
cepat pula sistem informasi mengalami pengembangan. Informasi yang disampaikan pun
berkembang. Dari sekedar menggambarkan keadaan sampai taktik bertempur.

B. TUJUAN
Untuk mengetahui Pengembangan Sistem Informasi
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Pengembangan Sistem


Dalam mendefinisikan sistem, terdapat dua kelompok pendekatan, pertama lebih
menekankan pada prosedur dan lebih menekankan pada komponen atau elemennya. Kedua
pendekatan sistem yang merupakan jaringan kerja dari prosedur lebih menekankan urut-
urutan operasi di dalam sistem. Pendekatan sistem lebih menekankan pada prosedur dan
lebih menekankan pada komponen atau elemennya itu sendiri. Jerry FitzGerald, Andra F.
FitzGerald, Warren D. Stallings, Jr., (1981), mengugkapkan bahwa suatu sistem adalah
suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-
sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang
tertentu.
Pendekatan sistem kedua lebih menekankan pada jaringan kerja dari prosedur lebih
menekankan urut-urutan operasi didalam sistem untuk mendefinisikan sistemnya. Hal ini
diungkapkan Richard F. Neuschel (1960) bahwa suatu prosedur adalah suatu urut-urutan
operasi klerikal (tulis menulis), biasanya melibatkan beberapa orang didalam satu atau lebih
departemen, yang diterapkan untuk menjamin penanganan yang seragam dari transaksi-
transaksi bisnis yang terjadi
Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau komponennya
mendefinisikan bahwa sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang saling berinteraksi
untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Kedua kelompok definisi ini adalah benar dan tidak
bertentangan, yang berbeda adalah cara pendekatannya. Karena pada hakekatnya setiap
komponen sistem, untuk dapat saling berinteraksi dan untuk dapat mencapai tujuan tertentu
harus melakukan sejumlah prosedur, metode, dan cara kerja yang juga saling berinteraksi.

B. Pendekatan Pengembangan Sistem Informasi


Dilakukan dengan menggunakan metodologi (suatu proses standar yang diikuti oleh
organisasi untuk melaksanakan seluruh langkah yang diperlukan untuk menganalisa,
merancang, mengimplementasikan, dan memelihara sistem informasi). Metodologi klasik
yang digunakan dikenal dengan istilah SDLC (System Development Life Cycle).
a. Pendekatan Konvensional
1. Pemahaman masalah didasarka pada pelaksanaan prosedur kerja.
2. Pelaksanaan pengembangan kerja diawali dengan melihat alur dokumen dari satu
bagian organisasi ke bagian organisasi lainnya, selanjutnya ditentukan proses-proses
pengolahan datanya.
3. Secara historis, digunakan untuk mengembangkan sistem pengolahan transaksi yang
ada di sistem fisik.
b. Pendekatan Fungsional
1. Dekomposisi permasalahan dilakukan berdasarkan fungsi atau proses secara hirarki,
mulai dari konteks sampai proses-proses paling kecil (top down).
2. Pengembangan dilaksanakan denga melihat fungsi atau proses yang harus
dilaksanakan oleh sistem, data yang menjadi masukan atau keluaran, sumber dan
tujuan data, serta tempat penyimpanan data
c. Pendekatan Struktur Data
1. Sudut pandang pengembangan adalah struktur data dari dokumen masukan/keluaran
yang digunakan dalam sistem
2. Struktur tersebut kemudian dinyatakan secara hirarki dengan menggunakan
konstruksi sequence, selection, dan repetition sampai terlihat proses pembentukannya
d. Information Engineering
1. Sistem dibangun berdasarkan kebutuhan informasi enterprise
2. Pelaksanaan pengembangan perlu diawali dengan proses perencanaan strategis
informasi dan wilayah bisnis
3. Cakupan pengembangan adalah seluruh enterprise (enterprise-widebasis)
4. Mengaplikasikan teknik terstruktur dan automated tools
e. Pendekatan Objek
1. Sudut pandang pengembangan sistem dilakukan berdasarkan objek-objek yang ada
dalam sistem
2. Sistem dipandang sebagai kumpulan objek yang mempunyai atribut (data) dan
operasi (layanan) yang saling berinteraksi satu dengan yang lainnya
3. Setiap objek dalam sistem dapat menerima pewarisan (inheritance) dari objek lainnya
4. Setiap objek dapat mempunyai kemampuan poliforisme

C. Metode Pengembangan Sistem Informasi


1. CBIS Life Cycle
CBIS (Computer Based Information Systems) Life Cycle atau yang disebut dengan siklus
sistem informasi berbasis komputer. Merupakan tahapan-tahapan dan tugas-tugas yang
harus dilakukan dalam mengembangkan sistem informasi, tanpa memperhatikan sistem
informasi jenis apa yang akan dibuat dan seberapa luas yang harus di hasilkannya.
2. System Development Life Cycle (SDLC)
Suatu sistem lama yang telah dikembangkan ke sistem yang baru, namun saat kerja
sistem baru ditemukan permasalahan dalam tahap pemeliharaan sistem yang
kemungkinan tidak dapat diatasi, maka sistem tersebut akan dikembalikan lagi ke sistem
yang lama, hal inilah yang disebut dengan siklus hidup pengembangan sistem atau
disebut dengan System Development Life Cycle. SDLC merupakan proses
mengembangkan atau mengubah suatu sistem perangkat lunak dengan menggunakan
model-model dan metodologi yang digunakan orang untuk mengembangkan sistem-
sistem perangkat lunak sebelumnya. Kegunaan dari SDLC yaitu mengakomodasi
beberapa kebutuhan pengguna akhir dan pengadaan perbaikan masalah yang
berhubungan dengan perangkat lunak. Metode ini digunakan oleh para analisis sistem
ataupun pembuat program dengan tahapan-tahapan pekerjaan untuk membangun sistem
informasi. Metode ini sangat cocok untuk pengembangan sistem besar. Setiap SDLC
harus menghasilkan sistem berkualitas tinggi yang memenuhi atau melebihi harapan
user, mencapai selesai dalam waktu dan perkiraan biaya, bekerja secara efektif dan
efisien.
f. Kegiatan Dalam Tahapan SDLC
a. Inisiasi (initiation)
Tahap ini ditandai dengan adanya kebutuhan dari user yang ada, maka pembuatan
proposal proyek perangkat lunak dimulai dan dibuat berdasarkan konsep sistem yang
telah direncanakan.
Kegiatan dalam tahapan inisiasi :
 Menentukan durasi waktu yang dibutuhkan.
 Menentukan sumber daya dan sistem yang dibutuhkan.
 Merencanakan jadwal pelaksanaan proyek.
b. Pengembangan konsep sistem (system concept development)
Mendefinisikan lingkup konsep sistem hingga dokumen lingkup sistem. Kemudian
menganalisa manfaat biaya yang dibuthkan, manajemen rencana dan pembelajaran
kemudahan sistem untuk digunakan. Memperhatikan juga perencanaan resiko yang
kemungkinan dihadapi jika sistem akan diterapakan ke depannya.
Kegiatan di dalam tahap pengembangan konsep sistem :
 Mendefinisikan ruang lingkup sistem.
 Menganalisis manafaat biaya yang dibutuhkan.
c. Perencanaan (planning)
Mengembangkan rencana manajemen proyek dan dokumen perencaaan lainnya yang
diperlukan masing-masing tahapan, sumber daya dan perangkat lunak. Tahapan ini
menghasilkan hal-hal mendasar yang dibutuhkan untuk mencari solusi dari masalah yang
muncul dalam sistem.
Kegiatan dalam tahap perencaan meliputi :
 Pembentukan dan konsolidasi tim pengembang.
 Mendefinisikan tujuan dan ruang lingkup pengembangan.
 Mengidentifikasi apakah masalah-masalah yang ada bisa diselesaikan melalui
pengembangan sistem.
 Menentukan dan evaluasi strategi yang akan digunakan.
 Penentuan prioritas teknologi dan pemilihan aplikasi.
3. Analisis kebutuhan (requirement analysis
Menganalisis kebutuhan pemakai sistem (user) dan mengembangkan kebutuhan user.
Membuat dokumen kebutuhan fungsional. Langkah-langkah yang digunakan dalam
analisis kebutuhan adalah wawancara, riset terhadap sistem baru, observasi lapangan,
jajak pendapat, pengamatan sistem yang serupa dan prototype.
Kegiatan utama dalam tahapan analisis kebutuhan :
 Pengumpulan informasi.
 Mendefinisikan sistem requirement.
 Memprioritaskan kebutuhan.
 Menyusun dan mengevaluasi alternatif.
 Mengulas kebutuhan dengan pihak manajemen.
4. Desain (design)
Mentransformasikan sistem lama menjadi sistem baru yang berdasarkan hasil analisis
sebelumnya, dokumen desain sistem fokus pada bagaimana dapat memenuhi fungsi-
fungsi yang dibutuhkan. Ada 2 perancangan dalam desain yaitu perancangan konseptual
dan perancangan fisik. Perancangan konseptual juga disebut dengan perancangan logika
yang meliputi perancangan DFD, ERD, Normalisasi, Flowchart System, Flowchart
Document dan laporan-laporan pendukung lainnya yang menjelaskan perjalanan sistem.
Perancangan fisik meliputi perancangan input, perancangan output, perancangan form,
perancangan struktur tabel, perancangan klasifikasi kode dan perancangan klasifikasi
perangkat yang dibutuhkan sistem.
Beberapa kegiatan utama yang di lakukan pada tahap desain :
 Merancang arsitektur aplikasi.
 Meracang antar muka pengguna.
 Mendesain dan mengintegrasikan database.
 Membuat prototipe untuk detail desain.
 Mendesain mengintegrasikan kendali sistem.
5. Pengembangan (development)
Mengonversi desain ke sistem informasi yang lengkap termasuk bagaimana memperoleh
dan melakukan instalasi lingkungan sistem yang dibutuhkan. Mempersiapkan prosedur
kasus pengujian, pengodean, pengompilasian, memperbaiki dan membersihkan program
dan peninjauan pengujian. Kegiatan di dalam tahap pengembangan, yaitu membuat basis
data dan mempersiapakan prosedur pengujian sistem, mempersiapkan berkas pengujian
sistem, pengodean sistem, dan memperbaiki kesalahan sistem.
6. Integrasi dan pengujian (integration and test)
Menggabungkan bagian-bagian sistem yang dikerjakan terpisah, dan mencari kesalahan
sistem dari kesalaham logika dan kesalahan pengodean. Kemudian mendemonstrasikan
sistem yang dikembangkan untuk diuji dan memehuni spesifikasi kebutuhan sistem.
Kegiatan di dalam tahap integrasi dan pengujian, yaitu :
 memastikan bahwa sistem berfungsi seperti yang diharapkan.
 membutuhkan partisipasi pengguna untuk memverifikasi pengujian menyeluruh dari
semua persyaratan.
 memenuhi semua kebutuhan bisnis.
7. Implementasi (implementation)
Merupakan pengujian pada sistem yang sebenarnya, mengimplementasikan sistem
perangkat lunak pada lingkungan user (adaptasi user dengan sistem) dan menjalankan
resolusi dari permasalahan yang teridentifikasi dari fase integrasi dan pengujian.
Kegiatan di dalam tahapan implementasi, yaitu :
 pembuatan database sesuai skema rancangan
 pembuatan aplikasi berdasarkan desain sistem
 pengujian dan perbaikan aplikasi.
8. Operasi dan pemeliharaan (operations and maintenance)
Mengoperasikan dan memelihara sistem informasi pada lingkungan user termasuk
implementasi akhir dan masuk pada proses peninjauan. Operasi dan pemeliharaan
meliputi 3 bagian :
 Pemeliharaan perfektif yaitu ditunjukkan untuk memperbaharui sistem sebagai
tanggapan atas adanya permintaan atau kebutuhan yang baru serta meingkatkan
efisiensi sistem.
 Pemeliharaan adatif yaitu perubahan aplikasi untuk menyesuaikan diri terhadap
perangkat keras dan lunak yang baru
 Pemeliharaan korektif yaitu melaksanakan perbaikan-perbaikan kesalahan ang
ditemukan pada saat sistem dijalankan.
9. Disposisi (disposition)
Merupakan aktifitas akhir dari pengembangan sistem dan membangun data sesuai
dengan aktifitas user. Pada tahap ini ditekankan untuk memastikan bahwa sistem telah
dikemas sesuai dengan peraturan dan persyaratan yang tepat. Kegiatan dalam tahap
disposisi, yaitu penghentiaan sistematis sistem untuk memastikan bahwa informasi
penting yang disimpan untuk akses masa depan.
a) Prototyping
Dalam pengembangan sistem dimana requirement diubah ke dalam sistem yang bekerja
secara terus menerus dan diperbaiki melalui kerjasama antar analis danuser. Metode ini
menggunakan data aktual, edit input, melakukan komputasi dan semua manipulasi
sehingga dihasilkan output nyata. Karakteristik dari metode ini meliputi langkah
pemilahan fungsi, penyusunan sistem informasi, evaluasi dan penggunaan selanjutnya.
Model prototipe (prototyping model) dimulai dengan mengumpulkan kebutuhan dan
perbaikan, desain cepat, pembentukan prototipe, evaluasi userterhadap prototipe,
perbaikan dan produk akhir sistem yang akan dibuat. Model ini menyediakan tampilan
dengan simulasi alur sistem sehingga tampak seperti sistem yang sudah jadi. Model
prototipe ini dievalusi oleh user hingga ditemukan spesifikasi yang sesuai keinginan user.
Model prototipe sangat cocok digunakan untuk menjabarkan kebutuhan user secara lebih
detail karena user sering kali lesulitan menyampaikan kebutuhnya secara detail tanpa
melihat gambaran yang jelas.
b) Rapid Application Development (RAD)
Menggunakan metode prototyping dan teknik terstruktur lainnya untuk menentukan
kebutuan user dan perancangan sistem informasi. Proses pengembangan metode ini yaitu
mempelajari apakah proyek pengembangan sistem memenuhi kriteria, mempelajari
aktivitas bisnis perusahaan, menentukan area bisnis serta fungsi yang menjadi prioritas,
membuat model dari fungsi-fungsi yang menjadi prioritas, memilih prototipe mana yang
direview dan mengimplementasikan sistem informasi. Rapid Application
Development (RAD) merupakan model pengembangan sistem yang bersifat inkremental
(bertingkat) terutama waktu pengerjaan yang pendek. Model RAD membagi tim
pengembang manjadi beberapa komponen masing-masing tim pengerjaan dapat dilakukan
secara paralel. Model ini dimulai dari pemodelan bisnis, pemodelan data, pemodelan
proses, pembangkitan aplikasi, dan pengujian.
c) Spiral
Model proses sistem evolusioner yang merangkai sifat iteratif dari prototipe dengan cara
kontrol dan aspek sistematis model sekuensial linier. Model Iterative
ditandai dengan tingkah laku yang memungkinkan pengembang mengembangkan
versi sistem yang lebih lengkap secara bertahap. Model spriral (spiral model)
menyediakan pengembangan dengan cara cepat dengan sistem yang memiliki versi yang
bertambah fungsinya. Model ini menekan adanya analisa resiko, jika analisa resiko
menunjukka adanya ketidakpastian terhadap kebutuhan, maka pengembangan sistem dapat
dihentikan.
D. Join Application Development (JAD)
Sebuah rangkaian metode yang memberi kesempatan kepada user dan manajemen untuk
berpartisipasi secara luas dalam siklus pengembangan sistem informasi. Tahap dalam
metode ini yaitu perancangan, menentukan dan menjabarkan permintaan user,
menentukan teknik yang dibutukan
E. Object Oriented Technology
Object Oriented Technology merupakan cara pengembangan sistem berdasarkan abstraksi
objek-objek yang ada di dunia nyata. Tahapan dalam metode ini yaitu perencaan, analisis,
perancangan, dan implementasi. Dari tahapan tersebutdapat diterapkan pada perancangan
sistem secara umum yang menyangkut perangkat lunak, perangkat keras dan sistem secara
keseluruhan.
F. Outsourcing
Metode pengelolaan teknologi informasi dengan cara memindahkan pengelolaannya pada
pihak lain, yang tujuan akhirnya adalah efektivitas dan efisiensi kerja. Metode ini
seringkali juga disamakan dengan metode lain seperti : sub kontrak, supplier, proyek atau
istilah lain yang berbeda-beda dilapangan, namun pada dasarnya adalah sama, yaitu
pemindahan layanan kepada pihak lain.

C. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pengembangan Sistem Informasi


Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pengembangan sistem informasi, yaitu :
A. Bisnis Internal
Aspek-aspek internal yang terkait dengan kondisi terkini pada suatu organisasi serta
strategis, meliputi :
a. Visi, misi dan strategis suatu organisasi, yang menjadi suatu pedoman arah akan seperti apa
suatu organisasi tersebut di masa yang akan datang.
b. Posisi organisasi dalam industry sekarang dan kekuatan apa saja yang mempengaruhinya.
c. Kekuatan, kelemahan dan peluang organisasi serta tantangan di masa mendatang.
d. Faktor-faktor yang mempengaruhi kesuksesan strategi organisasi.
e. Dokumen organisasi yang berhubungan dengan kegiatan utama dan kegiatan pendukung
dalam suatu organisasi.
B. Bisnis Eksternal
Merupakan aspek-aspek di luar organisasi yang dapat mempengaruhi strategi organisasi
misalnya:
a. Aspek politik, diantaranya kebijakan pemerintah dan peraturan Perundang- undangan.
b. Aspek ekonomi, yaitu persaingan dalam industri, tingkat permintaan dan penawaran,
tingkat inflasi
c. Aspek sosial, yaitu hubungan dan kepercayaan mitra kerja
d. Aspek teknologi, yaitu perkembangan teknologi
C. Internal Teknologi
Yaitu kondisi SI/TI saat ini yang digunakan dalam mendukung kegiatan operasional
organisasi yang meliputi :
a. Struktur organisasi SI/TI dan sumber daya, dalam hal ini SD.
b. Portofolio aplikasi sekarang. Maksudnya adalah aplikasi yang telah dimiliki organisasi
dimasukkan ke dalam portofolio yang berguna untuk mengetahui kondisi TI pada
organisasi sekarang ini
c. Pemetaan proses bisnis kedalam suatu model yang menggambarkan arus informasi yang
terjadi dalam kegiatan bisnis organisasi
d. Infrastruktur TI (Hardware, Software dan Network)
e. Manajemen informasi (pengelolaan SI dan TI) yang telah dan akan dimanfaatkan oleh
organisasi untuk mendukung tercapainya sasaran bisnis
D. Eksternal Teknologi
Yaitu perkembangan teknologi TI terkini dan tren ke depan, misalnya:
a. Tren teknologi TI, bisa dengan mempelajari tren teknologi yang tengah berkembang, yang
khususnya bisa diterapkan pada kegiatan/bisnis organisasi. Tujuan mempelajari hal ini
adalah agar tidak terjadi kesalahan dalam pemilihan teknologi yang diterapkan dan
dikembangakan dalam perusahaan. Tidak semua produk-produk TI tergolong baik. Dengan
melihat tren dalam perkembangan TI sama artinya dengan mempelajari peluang baru yang
dapat meningkatkan kinerja organisasi di masa akan datang, baik dalam peningkatan
pendapatan, penurunan biaya atau pengembangan kegiatan/usaha bisnis.
b. Teknologi yang sedang dipakai oleh pihak-pihak yang terkait dengan kegiatan/bisnis
organisasi.
c. Peluang dan kemungkinan penggunaan teknologi untuk keunggulan di masa mendatang.

D. Prinsip Pengembangan Sistem


 Sistem yang dikembangkan adalah untuk manajemen.
 Sistem yang dikembangkan adalah investasi modal besar, maka setiap investasi modal
harus mempertimbangkan dua hal berikut ini:
1. Semua alternatif yang ada harus diinvestigasikan
2. Investasi yang terbaik harus bernilai
 Sistem yang dikembangkan memerlukan orang yang terdidik
 Tahapan kerja dan tugas-tugas yang baru dilakukan dalam proses pengembangan sistem
 Proses pengembangan sistem tidak harus urut
 Jangan takut membatalkan proyek
 Dokumentasi harus ada untuk pedoman dalam pengembangan sistem

E. Alasan diperlukan Pengembangan Sistem Informasi


1. Adanya masalah yang timbul dari sistem yang lama
2. Untuk meraih kesempatan – kesempatan dalam berbagai hal
3. Adanya instuksi dari pimpinan atau adanya peraturan dari pemerintah

F. Faktor Pertimbangan dalam Perencanaan Sistem


Agar sistem informasi bekerja secara tepat, kita harus mengelola secara aktif, menyesuaikan
teknologi dengan situasi, dan menerima tanggung jawab baik untuk sukses atau
kegagalannya. Tidak ada formula tentang faktor-faktor organisasi yang harus dipegang dan
diyakini. Kita dapat memerinci faktor-faktor untuk mempertimbangkan rencana-rencana
sistem. Faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut (Husein dan Wibowo, 2002):
1. Lingkungan di mana organisasi harus melakukan fungsi.
2. Struktur organisasi hirarki, spesialisasi, standar prosedur operasi.
3. Budaya dan politik organisasi.
4. Tipe organisasi.
5. Kemampuan mendukung dan memahami top manajemen.
6. Level organisasi dimana sistem diadakan.
7. Kelompok kepentingan utama yang dipengaruhi sistem.
8. Jenis tugas dan keputusan dalam mana sistem informasi didesain.
9. Sentimen dan sikap karyawan dalam organisasi yang akan menggunakan sistem
informasi.
Riwayat organisasi: investasi dalam bidang teknologi informasi yang telah dilakukan, skill
yang dimiliki, program-program penting, dan sumber daya manusia.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Ketika diterapkan pada masalah pengembangan sistem, pendekatan sistem ini disebut siklus
hidup pengembangan sistem (system development lifa cycle -SDLC). Pendekatan SDLC
tradisional terdiri atas lima tahap yang terjadi satu demi satu. Prototyping adalah penyempurnaan
dari pendekatan tradisional. Satu pendekatan SDLC yang saat ini sangat populer adalah
pengembangan berfase ( phase development). Pendekatan ini didasarkan atas pemikiran bahwa
suatu proyek akan dibagi menjadi modul-modul, dan analisis, perancang, dan pekerjaan-
pekerjaan konstruksi awal yang ditujukan untuk setiap modul. Pengembangan sistem saat tinggi
biayanya dilihat dari sudut uang maupun waktu. Sebagai akibatnya, proses ini hendaknya
dikelola dengan baik.

B. SARAN

Dalam pengembangan sebuah sistem, sudah selayaknya kita dan mengetahui sistemapa yang
sedang dikembangkan, mengenal elemen serta prosedurnya, dan mengetahui tujuanserta sasaran
dari pengembangan sistem tersebut. Serta memfokuskan pada informasi apaserta seperti apa
yang ingin mdisampaikan, hal-hal tersebut akan menunjang kemajuan sebuah pengembangan
sistem
DAFTAR PUSTAKA

http://ario28wibowo.wordpress.com/2012/06/11/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-
pengembangan-sistem-informasi/
http://www.ut.ac.id/html/suplemen/adpu4442/Pengembangan%20SI.htm
http://santirianingrum.dosen.narotama.ac.id/bahan-ajar/sistem-informasi/
http://ilyas-awaludin.blogspot.com/2014/07/makalah-pengembangan-sistem-informasi.html

https://intanandini209.wordpress.com/2014/12/21/makalah-pengembangan-sistem-informasi/

Anda mungkin juga menyukai