Anda di halaman 1dari 24

BAB II

PEMBAHASAN

A. KAJIAN PUSTAKA

1. Pengertian Tanaman Bayam

Bayam (Amaranthus spp.) merupakan tumbuhan yang biasa ditanam untuk


dikonsumsi daunnya sebagai sayuran hijau. Tumbuhan ini berasal dari Amerika tropik
namun sekarang tersebar ke seluruh dunia. Tumbuhan ini dikenal sebagai sayuran sumber
zat besi yang penting.

Bayam sebagai sayur hanya umum dikenal di Asia Timur dan Asia Tenggara, sehingga
disebut dalam bahasa Inggris sebagai Chinese amaranth. Di Indonesia dan Malaysia, bayam
sering disalahartikan menjadi "spinach" dalam bahasa Inggris (mungkin sebagai akibat
penerjemahan yang dalam film kartun Popeye), padahal nama itu mengacu ke jenis
sayuran daun lain Bayam (Spinacia).

2. Jenis-Jenis Tanaman Bayam

Di tingkat konsumen, dikenal dua macam bayam sayur: bayam petik dan bayam cabut.
Bayam petik berdaun lebar dan tumbuh tegak besar (hingga dua meter) dan daun mudanya
dimakan terutama sebagai lalapan (misalnya pada pecel, gado-gado), urap, serta
digoreng setelah dibalur tepung. Daun bayam cabut berukuran lebih kecil dan ditanam
untuk waktu singkat (paling lama 25 hari), lebih cocok untuk dibuat sup encer
seperti sayur bayam dan sayur bobor. Bayam petik biasanya berasal dari jenis A.
hybridus (bayam kakap) dan bayam cabut terutama diambil dari A. tricolor. Jenis-jenis
lainnya yang juga dimanfaatkan adalah A. spinosus (bayam duri) dan A. blitum(bayam
kotok).
Kandungan besi pada bayam relatif lebih tinggi daripada sayuran daun lain (besi
merupakan penyusun sitokrom, protein yang terlibat dalam fotosintesis) sehingga berguna
bagi penderita anemia.

Beberapa kultivar A. tricolor memiliki daun berwarna merah atau putih dan dipakai
sebagai tanaman hias, meskipun dapat pula disayur. Jenis tanaman hias lainnya adalah A.
caudatuskarena tandan bunganya berwarna merah panjang menggantung seperti ekor. Di
tempat asalnya, bayam dimanfaatkan bijinya (bayam biji) sebagai sumber karbohidrat. Biji
ini sekarang juga populer sebagai makanan diet karena tidak menyebabkan kegemukan.

3. Kandungan Gizi Bayam dan Manfaat Mengkonsumsinya

Kandungan gizi bayam tentu saja hanya akan didapat oleh tubuh ketika kita dengan rutin
mengkonsumsinya. Menyukai bayam tidaklah salah. Dengan mengkonsumsi bayam
ternyata banyak manfaat yang dapat kita ambil bagi kesehatan kita. Daun bayam sangat
baik bagi kesehatan ginjal dan organ pencernaan karena bayam kaya akan serat sehingga
dapat mengatasi sembelit dan melancarkan buang air besar.

Kandungan gizi bayam yang kaya akan nutrisi juga dapat menurunkan kolesterol, gula
darah, menurunkan tekanan darah dan melancarkan peredaran darah serta dapat
mencegah kanker usus, diabetes dan gagal ginjal.

C. MEKANISME DAN RANCANGAN AKTIVITAS

1. Mekanisme Aktivitas

a). Analisis Produk.


Produk yang di tawarkan dalam usaha kami, berupa keripik yang terbuat dari sayur
bayam dengan karakteristik produk kami yang kreatif dan inovatif. Keunggulan produk
kami dibanding dengan produk lain di pasaran adalah :

· Tanpa mengandung bahan pengawet, pemanis, pewarna.

· Daya tahan keripik untuk disimpan dalam waktu lama.

· Terbuat dari bahan-bahan yang berkualitas.

b). Strategi Harga.

Strategi harga kami lakukan berdasarkan harga pasar, harga produk yang ditetapkan
adalah dibawah harga pasar, atau dengan kata lain harga produk kami lebih rendah bila
dibandingkan dengan pesaing kripik lainnya, tetapi kualitas produk tetap bagus agar dapat
mencakup seluruh elemen masyarakat. Dan memberikan diskon bagi pelanggan yang
membeli dalam jumlah banyak.

c). Strategi Distribusi dan Promosi

Dalam rangka memperluas daerah pemasaran, maka akan digunakan beberapa distributor
dan agen untuk memasarkan produk khususnya di kampus, sekolah, warung atau toko di
perumahan dan kantor di Kota Surabaya. Selain itu diharapkan distribusi tersebut dapat
memperluas daerah pemasaran. Sementara pemasaran akan dilakukan di sekitar tempat
usaha. Selain itu akan ada sistem layan antar bagi konsumen yang berada di daerah lain (di
luar Kota Surabaya) dan dikenai beban ongkos kirim yang disesuaikan dengan
lokasi/daerah pemesan. Dengan adanya sistem layan antar ini diharapkan akan
memberikan kemudahan dan kepuasan bagi konsumen. Sistem pembayaran yang akan
kami lakukan sebagai berikut:

· Pembayaran dimuka yaitu pembayaran kontan untuk pemesanan produk yang tidak
diambil langsung (melalui rekening bank).

· Pembayaran kontan yakni pembayaran lunas terhadap produk yang diambil pada
saat itu.
d). Analisis Pasar.

a. Profil Konsumen

Target profil konsumen kami adalah seluruh lapisan masyarakat dari semua kalangan, yang
terdiri dari anak-anak, remaja, dan dewasa.

b. Pesaing dan Peluang Pasar

(1). Potensi dan Segmentasi

Dikawasan Surabaya dan sekitarnya masih jarang yang menjual olahan dari sayur bayam
menjadi keripik, meskipun terdapat beberapa usaha yang sejenis dengan kami tetapi
mereka pada umumnya hanya memproduksi jika ada pesanan saja.

Dengan situasi persaingan yang demikian itu, kami melihat bahwa kesempatan bagi usaha
kami untuk berkembang masih terbuka lebar dan membuat kami semakin mantap untuk
memulai usaha ini.

(2). Strategi Pemasaran

Ø Produk

§ Menggunakan bayam alami (tanpa pengawet).

§ Tanpa penyedap rasa dan pewarna.

§ Proses pembuatannya secara tradisional.

Ø Harga

§ Harga kripik bayam (100 gr) Rp 5.000

Ø Media promosi

§ Dari mulut ke mulut.

§ Melalui brosur / selebaran.


§ Menggunakan media online, seperti blog, twitter, facebook.

2. Metodologi Pelaksanaan

Dalam pelaksanaan program ini, kami menerapkan beberapa metode, yaitu :

1. Survei Lokasi

Survei dilakukan pada tempat usaha dan peluang usaha untuk mengetahui respon
masyarakat demi kemajuan usaha

2. Survei Pasar

Kami melakukan survei guna mengetahui peluang pasar di daerah wilayah kami, serta
melihat pesaing yang ada.

3. Persiapan

Proses ini dimulai setelah selesainya survei lokasi usaha serta pasar. Dalam persiapan
ini kami menyiapkan tempat serta produk-produk yang akan kami jual.

4. Pembuatan Sampel

Memproduksi dalam jumlah terbatas dengan tujuan untuk memperkenalkan produk


sebelum siap dipasarkan ke masyarakat.

3. Cara Pembuatan Keripik Bayam


Bahan yang digunakan untuk cara membuat Keripik Bayam :

· 50 gr daun bayam, rebus, iris halus.

· 250 gr tepung terigu.

· air.
· minyak untuk menggoreng.

Bumbu halus yang digunakan :

· 4 siung bawang putih dipotong halus

· 1 sdt garam

· 1 sendok teh ketumbar

· 3 butir kemiri dirajang halus

Cara Membuat Keripik Bayam :

· Cuci bersih daun bayam satu per satu, buka lembarannya dan keringkan.

· Bahan bumbu dicuci bersih lalu ditumbuk sampai halus.

· Sediakan piring ceper lalu campurkan tepung, bumbu dan larutkan dengan air.

· Aduk sampai membentuk adonan, kalau bisa jangan terlalu encer. Lalu panaskan
wajan dengan api sedang setelah sebelumnya diberi minyak goreng.

· Tunggu sampai minyak panas.

· Dengan capitan celupkan satu per satu bayam ke dalam adonan tepung dan goreng
hingga kecoklatan dan kering.

· Angin-anginkan, bayam siap dimasukkan ke dalam plastik.

D. JUMLAH TENAGA KERJA

Industri manisan dan sirup belimbing wuluh ini memiliki tenaga kerja sebanyak 5 orang
dengan spesialisasi pekerjaan sebagai berikut :
No Spesialisasi pekerjaan Jumlah

1. Pemilik + Keuangan 1 orang

2. Pemasaran 1 orang

3. Penyediaan Bahan Baku 1 orang

4. Proses Awal + Pengolahan 1 orang


Bumbu

5. Proses Akhir + Pengemasan 1 orang

E. ANALISIS SWOT

1. Strength (Kekuatan) :

· Jarangnya usaha sejenis.

· Modal untuk memulai usaha kecil.

· Bahan baku banyak tersedia di Surabaya.

· Tempat produksi di Surabaya.

· Bayam tidak mengenal kondisi cuaca.

2. Weakness (Kelemahan) :

· Jumlah tenaga produksi terbatas.

· Produk tidak tahan terlalu lama jika tidak ditaruh di lemari es karena tanpa pengawet.

3. Opportunity (Peluang) :

· Dapat dengan mudah memasuki target pasar, karena masih jarang usaha kripik
bayam ini di wilayah Surabaya.
· Produk baru.

· Keunggulan produk kripik bayam ini, tanpa menggunakan bumbu-bumbu instant


sehingga cita rasanya sangat khas.

· Harga kripik bayam ini tidak begitu menguras kantong, sehingga bisa dinikmati oleh
semua orang.

4. Threaths (Ancaman) :

· Timbul usaha yang sejenis dengan bahan baku berbeda.

· Jaringan pemasaran yang belum luas.

· Perubahan selera konsumen.

· Kesediaan bahan baku yang terbatas (tidak mencukupi permintaan)

F. ASPEK PEMASARAN

Gambaran mengenai aspek pemasaran secara menyeluruh yang mencakup prospek


pemasaran, strategi maupun indikator ekonomi yang akan mendasari analisis pangsa pasar
secara langsung yang dapat mempengaruhi keberhasilan usaha khususnya rencana untuk
menambah jumlah produksi produk yang tentu akan mempengaruhi aspek pemasaran,
yaitu semakin meluasnya pangsa pasar akan produk tersebut.

1. Perkiraan Jumlah Permintaan

Produksi 10 ikat bayam dalam 1 hari menghasilkan 30 bungkus dan untuk 1 bulannya
mencapai 900 bungkus. Untuk itu jumlah permintaan nyata kami perkirakan 80% dari
jumlah produksi tiap bulan, dengan asumsi bahwa produk tidak langsung habis dibeli
dalam 1 bulan.

2. Perkiraan Jumlah Penjualan


Data Penjualan Keripik Bayam

Tahun Y (Unit) X XY X2

2010 10.000 -1 -10.000 1

2011 10.500 0 0 0

2012 11.000 1 11.000 1

TOTAL 31.500 1.000 2

Perkiraan jumlah penjualan Keripik Bayam setiap tahunnya menggunakan cost


square dimana :

Y : prediksi penjualan

X : waktu penjualan (tahun)

Persamaan: Y = a + bx

Y = 10.500 + 500 (X)

Perkiraan jumlah penjualan selama 3 tahun ke depan (2013 – 2015)

Tahun 2013 : 10.500 + 500 (2) = 11.500

Tahun 2014 : 10.500 + 500 (3) = 12.000

Tahun 2015 : 10.500 + 500 (4) = 12.500

G. ASPEK OPERASIONAL

1. Gambaran Umum
Dalam memproduksi keripik bayam diperlukan beberapa tahapan proses produksi mulai
dari persiapan bahan-bahan mentah sampai produk jadi. Bahan baku keripik bayam
utamanya adalah sayur bayam, garam, air, dan tepung terigu. Di samping bahan utama, juga
ada beberapa bahan pendukung yaitu bawang putih, ketumbar, kemiri dan minyak goreng.

2. Perencanaan pelaksanaan produksi

a. Perhitungan Bahan Baku dan Bahan Penolong dalam unit.

No Bahan Baku + Penolong Harga Harga Per unit

1 Sayur Bayam 2.000/ikat 500

2 Garam 1.500/1 kg 150

3 Air 750/5 liter 150

4 Minyak Goreng 6.000/liter 2.000

6 Bawang Putih 10.000/kg 250

7 Ketumbar 5.000/gr 150

8 Kemiri 2.000/sachset 100

TOTAL 3.400
a. Kebutuhan Bahan Baku dan Bahan Penolong per Tahun (rupiah).

Bahan Baku 2010 2011 2012 2013 2014 2015

Sayur 1.500.000 1.750.000 2.000.000 2.250.000 2.500.000 2.750.000


Bayam

Garam 450.000 525.000 600.000 675.000 750.000 825.000

Air 450.000 525.000 600.000 675.000 750.000 825.000

Minyak 9.000.000 10.500.00 12.000.00 13.500.00 15.000.00 16.500.00


Goreng 0 0 0 0 0

Bawang 750.000 875.000 1.000.000 1.125.000 1.250.000 1.375.000


Putih

Ketumbar 450.000 525.000 600.000 675.000 750.000 825.000

Kemiri

TOTAL 12.600.00 14.700.00 16.800.00 18.900.00 21.000.00 23.100.00


0 0 0 0 0 0

c. Kapasitas Tenaga Kerja (2010-2015)


Jumlah Tenaga
Kapasitas Per Hari Kapasitas Per Tahun
Kerja

5 7 10.000

ASUMSI :

Dalam 1 bulan terdapat 30 hari kerja

d. Penentuan Harga

Biaya bahan baku : Rp. 3.400

Biaya tenaga kerja : Rp. 2.000

Biaya lain-lain : Rp. 1.000

Harga jual produk : Rp. 6.500

*Keterangan: Untuk saat ini, harga jual produk keripik bayam seharga Rp. 5.000/100 gr

e. Gaji dan Upah


No Jenis Jumlah Jumlah Total 1 tahun
Pekerjaan Karyawan Gaji / gaji
orang
(per
bulan)

1. Pemilik 1 orang - - -

2. Pemasaran 1 orang 100.000 100.000 1.200.000

3. Penyediaan 1 orang 100.000 100.000 1.200.000

4. Proses 1 orang 80.000 80.000 960.000


Awal

5. Proses 1 orang 80.000 80.000 960.000


Akhir

Jumlah 5 orang 4.320.000

H. STRUKTUR ORGANISASI

Tugas dan tanggung jawab pada masing-masing bagian, yakni :


1. Pemilik + Keuangan : pemilik bertugas dalam pengambilan keputusan, melakukan
pengawasan dan menyusun anggaran perusahaan sendiri, serta mencatat, mengatur, dan
merencanakan masuknya uang yang berhubungan dengan kegiatan perusahaan, dan
melakukan penyimpanan arsip-arsip atau dokumen yang berhubungan dengan perusahaan
itu sendiri.

2. Pemasaran : bertugas untuk memperluas pangsa pasar dalam mempromosikan


produk keripik bayam tersebut.

3. Produksi : bertugas untuk mengolah bahan mentah menjadi produk keripik bayam
yang siap dipasarkan. Tenaga kerja pada bagian produksi terdiri atas :

v Penyediaan bahan baku : tenaga kerja pada bagian ini bertugas menyediakan bahan
mentah dan bahan penolong yang digunakan sebagai bahan olahan produk.

v Proses awal dan Pengolahan Bumbu: tenaga kerja pada bagian ini bertugas
membersihkan bayam, pengolahan bumbu dan adonan untuk keripik.

v Proses akhir dan Pengemasan : tenaga kerja pada bagian ini bertugas memproses setelah
keripik diberi bumbu dan adonan yang selanjutnya digoreng dan didinginkan hingga
minyaknya terpisah. Selain itu juga bertugas mengemas hasil dari keripik yang telah
digoreng.

I. ASPEK KEUANGAN

Aspek keuangan merupakan aspek yang digunakan untuk menilai perusahaan secara
keseluruhan dan merupakan suatu aspek yang sangat penting untuk meneliti kelayakan
suatu usaha. Oleh karena itu, diperlukan perencanaan yang tepat agar perusahaan dapat
melakukan efisiensi yang selanjutnya dapat menghasilkan keuntungan yang diharapkan.
Penilaian aspek keuangan meliputi penilaian sumberdana yang diperoleh, kebutuhan biaya
investasi, estimasi pendapatan dan biaya investasi selama beberapa periode termasuk jenis
dan jumlah biaya yang dikeluarkan selama umur investasi, proyeksi neraca, laporan rugi-
laba dan arus kas untuk beberapa periode kedepan, serta kriteria pemilihan investasi.
Maka pembahasan aspek keuangan pada home industri Keripik Bayam adalah sebagai
berikut:

1. Kebutuhan dana investasi

Untuk menandai suatu kegiatan investasi maka diperlukan dana yang relatif besar. Dana
tersebut dapat diperoleh dari berbagai sumber dana yang ada, yaitu dari modal sendiri
atau modal yang berasal dari pinjaman pihak kedua. Sumber dana pada Industri ini adalah
modal sendiri yang dikeluarkan oleh pemilik yaitu sebesar Rp. 2.500.000 yang kemudian
digunakan sebagai modal awal untuk memulai usaha.Modal tersebut tidak termasuk aktiva
tetap berupa tanah dan rumah yang dijadikan sebagai tempat usaha karena tanah dan
rumah yang dijadikan tempat usaha merupakan rumah pribadi pemilik usaha.

JENIS INVESTASI Jumlah HARGA (Rp.)

Kompor Gas 3kg 2 300.000

Sutil 2 50.000

Wajan 2 80.000

Peralatan lain - 200.000

Jumlah 630.000

Penyusutan per tahun 3% = 3% x Rp. 630.000 = Rp. 18.900

2. Biaya Pokok Produksi

Biaya Pembelian Bahan Produk Keripik Bayam


Tahun 2010-2015

Total Jumlah
Tahun Harga (Rp.)
Penjualan (Rp.)

2010 10.000 3.400 34.000.000

2011 10.500 3.400 35.700.000

2012 11.000 3.400 37.400.000

2013 11.500 3.450 39.675.000

2014 12.000 3.450 41.400.000

2015 12.500 3.450 43.125.000

Biaya Tenaga Kerja

TAHUN (Rp.)
GAJI
2010 2011 2012 2013 2014 2015

Pemasaran 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.300.000 1.300.000 1.300.000

Penyediaan 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.250.000 1.250.000 1.250.000

Proses Awal +
Pengolahan 960.000 960.000 960.000 965.000 965.000 965.000
Bumbu
Proses Akhir +
960.000 960.000 960.000 970.000 965.000 965.000
Pengemasan

TOTAL 4.320.000 4.320.000 4.320.000 4.485.000 4.485.000 4.485.000

3. Proyeksi Pendapatan

Penjualan Keripik Bayam

Tahun 2010 – 2015

Tahun Total Penjualan Harga (Rp.) Jumlah (Rp.)

2010 10.000 5.000 50.000.000

2011 10.500 5.000 52.500.000

2012 11.000 5.000 55.000.000

2013 11.500 5.000 57.500.000

2014 12.000 5.000 60.000.000

2015 12.500 5.000 62.500.000


4. Neraca

KETERANGAN 2010 2011 2012 2013 2014 2015

Aktiva:

9.361.10 10.161.1 10.961.1 10.971.1 11.746.1 12.521.1


Kas 0 00 00 00 00 00

Aktiva Tetap 630.000 611.100 592.200 583.300 554.400 535.500

(Penyusutan) 18.900 18.900 18.900 18.900 18.900 18.900

9.972.20 10.753.3 11.534.4 11.535.5 12.281.6 13.037.7


Total Aktiva 0 00 00 00 00 00

Pasiva:

9.267.48 10.059.4 10.851.4 10.861.3 11.628.6 12.395.8


Laba Usaha 9 89 89 89 39 89

Modal 704.711 693.811 682.911 674.111 652.961 641.811

9.972.20 10.753.3 11.534.4 11.535.5 12.281.6 13.037.7


Total Pasiva 0 00 00 00 00 00
5. Laporan Laba Rugi

Keterangan 2010 2011 2012 2013 2014 2

Penjualan 50.000.000 52.500.000 55.000.000 57.500.000 60.000.000 6

HPP:

B. Bahan Baku 34.000.000 35.700.000 37.400.000 39.675.000 41.400.000 4

B. Tenaga Kerja 4.320.000 4.320.000 4.320.000 4.485.000 4.485.000 4

Laba Kotor 11.680.000 12.480.000 13.280.000 13.340.000 14.115.000 1

B. Operasional:

B. Listrik & Air 900.000 900.000 900.000 900.000 900.000 9

B. Telp 200.000 200.000 200.000 200.000 200.000 2

B. Penyusutan 18.900 18.900 18.900 18.900 18.900 1

B. Pemasaran 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.250.000 1.250.000 1

Laba Sebelum Pajak 9.361.100 10.161.100 10.961.100 10.971.100 11.746.100 1

Pajak 1% 93.611 101.611 109.611 109.711 117.461 1

Laba Bersih 9.267.489 10.059.489 10.851.489 10.861.389 11.628.639 1


6. Arus Kas

Keterangan 2010 2011 2012 2013 2014

Penerimaan Kas

Penjualan 50.000.000 52.500.000 55.000.000 57.500.000 60.000.000

Jumlah Penerimaan
Kas 50.000.000 52.500.000 55.000.000 57.500.000 60.000.000

Pengeluaran Kas

HPP:

Biaya Bahan Baku 34.000.000 35.700.000 37.400.000 39.675.000 41.400.000

Biaya Tenaga Kerja 4.320.000 4.320.000 4.320.000 4.485.000 4.485.000

Biaya Operasional 1.118.900 1.118.900 1.118.900 1.118.900 1.118.900

Biaya Pemasaran 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.250.000 1.250.000

Jumlah Pengeluaran
Kas 40.638.900 42.338.900 44.038.900 46.528.900 48.253.900

Saldo Kas 9.361.100 10.161.100 10.961.100 10.971.100 11.746.100

7. Analisis Investasi
a. Analisa BEP (Break Event Point)

Break Event Point dapat diartikan dimana di dalam operasi perusahaan tidak memperoleh
laba dan tidak menderita rugi (penghasilan = total biaya).

Untuk menghitung BEP, harus diketahui terlebih dahulu biaya tetap dan biaya variabelnya.

Biaya tetap adalah biaya yang jumlah totalnya tetap tidak berubah dalam tingkatan output
tertentu, tetapi untuk setiap satuan produksi akan berubah-ubah sesuai dengan perubahan
produksi.

Biaya variabel adalah biaya yang jumlah totalnya akan naik turun sebanding dengan hasil
produksi atau volume kegiatan sedangkan untuk setiap satuan produksi akan tetap.

· Dalam hal ini, biaya tetap yang digunakan senilai dengan investasi yang dipakai yaitu
sebesar Rp. 630.000,-

· Sedangkan untuk biaya variabel per unit dihitung berdasarkan tingkat penggunaan
bahan baku dan bahan penolong dari setiap produk keripik bayam.

š BEP dalam Unit

Biaya tetap / (harga jual per unit – biaya variabel per unit)

630.000 / (5.000 – 3.400)

630.000 / 1.600

394 unit

š BEP dalam Rupiah

Biaya tetap / {1 - (biaya variabel per unit / harga jual per unit)}

630.000 / {1 - (3.400 / 5.000)


630.000 / (1 – 0,68)

630.000 / 0,32

Rp 1.968.750

b. Payback Period

Payback period adalah periode waktu yang diperlukan untuk mengembalikan investasi
pada proyek. Semakin pendek jangka waktu kembalinya investasi, semakin baik suatu
investasi.

Tahun Proyek Kumulatif

0 (630.000) -

1 9.361.100 9.361.100

2 10.161.100 19.522.200

3 10.961.100 30.483.300

4 10.971.100 41.454.400

5 12.521.100 53.975.500

630.000 - 9.361.100
PP = 2 +
53.975.500 - 9.361.100

= 2 + -8.731.100
44.614.400

-
= 2 + 0.1957014

= 1,81

Jadi, payback periodenya adalah 1,81 tahun atau 1 tahun 8 bulan. Berdasarkan teori, hal ini
masih terbilang menguntungkan atau tingkat pengembalian investasi masih terjangkau.
Tetapi jika dilihat secara kenyataan, jangka waktu tersebut terbilang cukup lama bagi suatu
usaha dan kurang produktif.

c. Profitability Index

Profitability Index (PI) adalah present value aliran kas masuk dibagi dengan present value
aliran kas keluar. Keputusan investasi adalah sebagai berikut ini.

PI > 1 usulan investasi diterima

PI < 1 usulan investasi ditolak

Tahun Proyek PV, 10% PV Kumulatif

0 (630.000) 1 (630.000) -

1 9.361.100 0.9091 8.510.176 8.510.176

2 10.161.100 0.8264 8.397.133 16.907.309

3 10.961.100 0.7513 8.235.074 25.142.383

4 10.971.100 0.6830 7.493.261 32.635.644


5 12.521.100 0.6209 7.774.350 40.409.994

PV Cash in flow
PI =
PV Cash out flow

40.409.994
=
630.000

= 64,142847

Maka dengan nilai profitability index sebesar 64,2 maka investasi ini dapat diterima.

Anda mungkin juga menyukai