Profesional
ASUHAN
Pemberi
PASIEN
Asuhan
PEMBERIAN-
2
PELAYANAN /
IMPLEMENTASI-
RENCANA
INTERVENSI
MONITORING
Komisi Akreditasi Rumah Sakit
Proses Asuhan Pasien Diagram
IAR
Patient Care
2 Pemberian Asuhan/Pelayanan,
Implementasi Rencana,
Intervensi, Monitoring
Asesmen Ulang
Proses Asuhan Pasien
2 blok proses, oleh masing2 PPA
1. Asesmen Pasien “IAR”
S 1. INFORMASI DIKUMPULKAN : anamnesa, pemeriksaan fisik, I AP 1, 1.1, 1.2, 1.3, 1.4, 1.4.1,
O pemeriksaan lain / penunjang, dsb 1.5, 4. SKP 6.
2. ANALISIS INFORMASI : menghasilkan kesimpulan a.l. Masalah, ARK 1, 1.1, 1.2, 2.3, 3.3, 4,
Kondisi, Diagnosis, 4.1, 4.2, 4.3, 5, 5.2. AP 1.1,
A untuk mengidentifikasi kebutuhan pelayanan pasien A
1.2, 1.3. SKP 6.
Pola ini dipayungi oleh konsep WHO : Conceptual framework integrated people-
centred health services. (WHO global strategy on integrated people-centred health
services 2016-2026, July 2015).
Beberapa Prinsip Proses Asesmen
1. Dasar : Pelayanan Berfokus pd Pasien/PCC, APT (Asuhan Pasien Terintegrasi)
dan IAR
2. Asesmen :
a. Asesmen Awal : AP 1, 1.1, 1.2, 1.3.
b. Asesmen Lanjutan : SKP 6
c. Asesmen Ulang : AP 2, 2.1.
3. Asesmen Tambahan sesuai populasi pasien : AP.1.6
4. Asesmen awal oleh 2 profesi medis & keperawatan : IGD, Rajal, Ranap
5. Asesmen Awal menggali (isi) minimal : AP 1 sd 1.3 & PKPO 4 :
1. status fisik, 7. risiko jatuh,
2. psiko-sosio-spiritual, 8. asesmen fungsional,
3. ekonomi, 9. risiko nutrisional,
4. riwayat kesehatan pasien, 10. kebutuhan edukasi,
5. riwayat alergi, 11. Perencanaan Pemulangan Pasien
6. asesmen nyeri, PQRST (Discharge Planning).
12. Riwayat Penggunaan Obat
Lanjutan Beberapa Prinsip Proses Asesmen…..
5. Jumlah dan Jenis (spesialis) Asesmen Awal ditetapkan RS. Medis :
misalnya PD, Bedah, Anak, Obgin dsb. Keperawatan : misalnya Dewasa, Anak,
Maternitas dsb.
6. Pilihan Pola Sentral Asesmen (Keperawatan) di Rajal : misalnya Dewasa,
Anak, Maternitas
7. Keterlibatan Keluarga.
8. Asesmen Ulang : oleh semua PPA yg terkait, dicatat di CPPT (5 kolom)
: Medis, Perawat/Bidan, Farmasi, Gizi. Lain sesuai RS nya
9. Ada Asesmen Tambahan – AP 1.6. Misalnya : Tindakan Keperawatan,
Asesmen Lanjutan Gizi, Rekonsiliasi Obat, Daftar Instruksi Medis Farmakologis
Penerapan konsep pelayanan berfokus pd pasien adalah dlm bentuk Asuhan
Pasien Terintegrasi yg bersifat integrasi horizontal dan vertikal dgn elemen:
• DPJP (dokter penanggung jawab pelayanan) sbg ketua tim asuhan /Clinical
Leader
• PPA Profesional Pemberi Asuhan) bekerja sbg tim intra- dan inter-disiplin dgn
kolaborasi interprofesional, dibantu a.l. dgn PPK (Panduan Praktik Klinis),
Panduan Asuhan PPA lainnya, Alur Klinis/Clinical Pathway terintegrasi, Algoritme,
Protokol, Prosedur, Standing Order dan CPPT (Catatan Perkembangan Pasien
Terintegrasi)
• Manajer Pelayanan Pasien/ Case Manager
• Keterlibatan dan pemberdayaan pasien & keluarga.
Asesmen pasien terdiri atas 3 proses utama dengan metode IAR:
1.Mengumpulkan informasi dari data keadaan fisik, psikologis, sosial, kultur, spiritual
dan riwayat kesehatan pasien (I - informasi dikumpulkan).
2.Analisis informasi dan data, termasuk hasil laboratorium dan radiologi utk
mengidentifikasi kebutuhan pelayanan kesehatan pasien. (A - analisis data dan
informasi)
3. Membuat rencana pelayanan untuk memenuhi semua kebutuhan pasien yg telah
diidentifikasi. (R - rencana disusun) .
Asesmen harus memperhatikan kondisi pasien, umur, kebutuhan kesehatan, dan
permintaan atau preferensinya. Kegiatan asesmen pasien dapat bervariasi sesuai
dgn tempat pelayanan.
Asesmen ulang harus dilakukan selama asuhan, pengobatan dan pelayanan utk
mengidentifikasi kebutuhan pasien. Asesmen ulang adalah penting utk memahami
respons pasien thd pemberian asuhan, pengobatan dan pelayanan, serta juga
penting utk menetapkan apakah keputusan asuhan memadai dan efektif.
Proses2 ini paling efektif dilaksanakan bila berbagai profesional kesehatan yg
bertangg-jawab atas pasien bekerja sama.
SOAP / SOAPIER CHARTING
Rawat Inap
Pulang/
Rujuk
Asesmen Awal Asesmen Lanjutan Asesmen Ulang
(AP 1.1) (SKP 6) CPPT (AP 2,2.1)
Pencatatan Asuhan Pasien
Sesuai Bab SNARS Ed 1
ARK
1. Skrining, Rajal, IGD, Ranap : Asesmen Awal
2. Form Edukasi-Informasi, ARK 1.3, 2.1,
3. Form Transfer Intra RS ARK 3.3
4. Pencatatan izin “cuti” ARK 4
5. Form Rujuk Ekstra RS, ARK 5.2
6. Form Pendamping Pasien, monitoring, ARK 5.1 EP 2
7. Form Rawat Intensif, Kriteria/Indikasi Masuk/Keluar ARK 2.3
8. Perencanaan Pemulangan Pasien=P3 / Discharge Planning : ARK 3
9. MPP, Case Mgr, Form MPP A dan B, ARK 3.1, MIRM 13.1
10. Form DPJP ARK 3.2
11. Form Ringkasan Pasien Pulang ARK 4.2, MIRM 15
12. Forma PRMRJ di Rajal, ARK 4.3
13. Form Penolakan Asuhan dan pulang APS, ARK 4.4
14. Asesmen Kebutuhan Transportasi (pencatatannya), ARK 6 EP 1
15. Kompain/keluhan (pencatatannya) ARK 6 EP 4
Pencatatan Asuhan Pasien
Sesuai Bab SNARS Ed 1
AP
1. Asesmen Awal - Lanjutan, IGD, Rajal, Ranap, AP 1, 1.1, 1.2, 1.3., SKP 6. Mencatat 12
elemen, atau kombinasi dgn form tersendiri, termasuk asesmen ulang nyeri AP 1.5
2. Asesmen Ulang, CPPT, AP 2, 2.1
3. Form2 lain, AP 1.6. Misal Catatan Tindakan Keperawatan/Nursing Notes dsb
PAP
1. Notulen Tim PPA, PAP 2 EP 4
2. Rencana Asuhan, CPPT, tambahan form tersendiri, PAP 2.1
3. Instruksi di CPPT, tambahan Form tersendiri, AP 2.2
4. Form pencatatan tindakan/prosedur, di CCPT, tambahan form tersendiri, PAP 2.3
5. Pencatatan di CPPT, tambahan form tersendiri sesuai kebutuhan, PAP 3.1 sd 3.9 a.l.
EWS, Darah, HD, Restrain dsb
6. Pencatatan asuhan gizi, tambahan form tersendiri, asuhan gizi terintegrasi : PAP 4 dan 5
7. Pencatatan Asuhan Pasien Terminal, CPPT, tambahan form tersendiri, PAP 7, 7.1
Pencatatan Asuhan Pasien
Sesuai Bab SNARS Ed 1
PAB
1. Pencatatan Pelaksanaan UTW Kepala Pelayanan Anestesi PAB 2
2. Pencatatan terkait mutu yan anstesi dan yan bedah PAB 2.1, 8.1
3. Pencatatan / Form Asesmen Pra Sedasi, monrtoring sedasi PAB 3.1, 3.2
4. Informed consent sedasi, anestesi, bedah, pemberian darah PAB 3.3, 5.1, 7.1
5. Pencatatan / Form Asesmen Pra Anestesi, Pra Induksi
6. Pencatatan Pelayanan Anestesi, termasuk durante dan pasca Anestesi PAB
5, 6, 6.1
7. Pencatatan Asesmen Pra Bedah, PAB 7
8. Pencatatan/form Laporan Bedah : PAB 7.2
9. Pencatatan/form Rencana Pasca Bedah PAB 7.3
10. Pencatatan Implan, Surgical Safety Checklist, PAB 7.4
11. Denah berwarna Kamar Operasi PAB 8
SKP
1. Pencatatan Komunikasi antar PPA, dpt bersifat instruksi, SKP 2, PAP 2.2
2. Surgical Safety Chechlist SKP 4
Standar AP.1.
RS menentukan isi, jumlah dan jenis asesmen awal pada disiplin medis dan
keperawatan yg meliputi pemeriksaan fisik, riwayat kesehatan, pengkajian
pasien dari aspek biologis, psikologis, sosial, ekonomi, kultural dan spiritual
pasien.
Asesmen awal
Elemen Penilaian AP.1.
1. RS menentukan isi, jumlah dan jenis asesmen awal pada disiplin medis
dan keperawatan sesuai d) sampai dengan n) di maksud dan tujuan (R)
2. Ada bukti pelaksanaan isi, jumlah dan jenis asesmen awal disiplin medis.
(D,W)
3. Ada bukti pelaksanaan isi, jumlah dan jenis asesmen awal disiplin
keperawatan (D,W)
4. Ada bukti keterlibatan keluarga dlm melengkapi asesmen awal.(D,W) (lihat
HPK 2 EP1)
AP.1
W DPJP
PPJA
MPP
KARS, Nico A. Lumenta 20
Standar AP 1.2
Asesmen awal masing-masing pasien rawat jalan meliputi pemeriksaan fisik, riwayat
kesehatan, pengkajian pasien dari aspek biologis, psikologis, sosial, ekonomi, kultural
dan spiritual pasien.
Standar AP.1.6.
RS menetapkan regulasi tentang asesmen tambahan untuk populasi pasien
tertentu.
Lanjut Pengkajian
Nyeri Komprehensif
W PPJA
Dietisien
Pasien/keluarga
43
Asesmen Awal Gizi
Asesmen awal –
Kebutuhan fungsional, Risiko jatuh
Elemen Penilaian AP.1.4.1
1. RS menetapkan kriteria asesmen kebutuhan fungsional dan risiko jatuh, yg
dikembangkan bersama staf yg kompeten dan berwenang. (R)
2. Pasien diskrining untuk kebutuhan fungsional termasuk risiko jatuh. (lihat
SKP 6) (D,W)
3. Pasien dengan kebutuhan fungsional lanjutan termasuk risiko jatuh,
memperoleh asuhan yg sesuai ketentuan RS. (D,W)
AP.1.4.1
1. RS menetapkan kriteria asesmen R Regulasi tentang kriteria asesmen 10 TL
kebutuhan fungsional dan risiko jatuh, kebutuhan fungsional dan risiko jatuh - -
yang dikembangkan bersama staf yang 0 TT
kompeten dan berwenang. (R)
W PPJA
Pasien/Keluarga
46
KARS Nico A. Lumenta
Bagian dari
Form Asesmen Awal
Untuk pasien ranap, jika diketahui ada nyeri segera dilakukan asesmen lebih dalam.
Asesmen ini disesuaikan dgn umur pasien dan mengukur intensitas dan kualitas rasa
nyeri, seperti karakteristik rasa nyeri, frekuensi, lokasi dan lamanya. Informasi
tambahan dapat diberikan seperti riwayat rasa nyeri, apa yg menyebabkan rasa
nyeri berkurang atau bertambah, apa keinginan pasien utk menghilangkan rasa
nyeri, dsb (misalnya PQRST) . Asesmen dicatat demikian rupa utk memudahkan
asesmen ulang rutin dan tindak lanjut sesuai kriteria yg ditetapkan RS dan kebutuhan
pasien.
Standar AP.2
RS menetapkan regulasi utk melakukan asesmen ulang bagi semua pasien dgn interval waktu
berdasarkan kondisi, tindakan, utk melihat respons pasien, dan kemudian dibuat rencana
kelanjutan asuhan dan atau rencana pulang. Asesmen ulang
Elemen Penilaian AP.2 SOAP, semua PPA
1. Ada regulasi ttg asesmen ulang oleh DPJP, perawat dan PPA lainnya utk evaluasi respons pasien
thd asuhan yg diberikan sbg tindak lanjut. (lihat juga, ARK 3, PAP.5; PAB.6.1; MPO.7) (R)
2. Ada bukti pelaksanaan asesmen ulang medis dilaksanakan minimal satu kali sehari, termasuk
akhir minggu / libur utk pasien akut (D,W)
3. Ada bukti pelaksanaan asesmen ulang oleh perawat minimal 1 kali per shift atau sesuai dgn
perubahan kondisi pasien. (D,W)
4. Ada bukti asesmen ulang oleh PPA lainnya dilaksanakan dgn interval sesuai regulasi RS. (D,W)
Standar AP.2.1
RS menetapkan regulasi hasil asesmen ulang dicatat di rekam medis dan - Urutan lembar dlm RM
- Penataan “on going”
didokumentasikan dengan baik dan dapat dengan cepat dan mudah ditemukan - CPPT
kembali dalam rekam medis.
Elemen Penilaian AP.2.1
1. RS menetapkan pengaturan urutan penyimpanan lembar2 RM agar mudah dicari kembali diakses dan
terstandar, PPA dpt menemukan dan mencari kembali hasil asesmen di rekam medis. (R)
2. Asesmen ulang dicatat di dokumen Catatan Perkembangan Pasien Terintegrasi (CPPT). (D)
AP.2
1. Ada regulasi tentang R Regulasi tentang asesmen ulang 10 TL
asesmen ulang oleh DPJP, oleh DPJP, PPJA dan profesional - -
perawat dan PPA lainnya untuk pemberi asuhan (PPA) lainnya 0 TT
evaluasi respons pasien untuk evaluasi respons pasien
terhadap asuhan yang diberikan terhadap asuhan yang diberikan
sebagai tindak lanjut. (lihat juga, sebagai tindak lanjut.
ARK 3, PAP.5; PAB.6.1; PKPO.7)
(R)
Asesmen ulang oleh DPJP memperhitungkan asuhan pasien selanjutnya. Seorang DPJP
melakukan asesmen thd pasien akut sekurang-kurangnya setiap hari, termasuk di akhir
minggu /libur, dan jika ada perubahan penting kondisi pasien.
Asesmen ulang dilakukan dan dicatat di CPPT berbasis IAR dgn metode SOAP, gizi dapat
dengan metode ADIME, dgn memperhatikan:
(Maksud dan Tujuan AP.2 dan AP 2.1)
….dengan memperhatikan:
• Interval sepanjang asuhan pasien (contoh, perawat mencatat secara tetap, tanda-tanda
vital (TTV), asesmen nyeri, detak jantung dan suara paru, sesuai kondisi pasien)
• Setiap hari oleh DPJP thd pasien
• Sebagai respons terhadap perubahan penting kondisi pasien.
• Jika diagnosis pasien berubah dan dibutuhkan perubahan rencana asuhan
• Menentukan apakah pengobatan dan tindakan lain berhasil dan pasien dapat dipindah
atau pulang
Temuan pada asesmen digunakan sepanjang proses pelayanan utk mengevaluasi
kemajuan pasien dan utk memahami kebutuhan untuk asesmen ulang. Karena itu sangat
perlu bhw asesmen medis, keperawatan dan asesmen PPA lain yg berarti, dicatat dan
didokumentasikan dgn baik dan dapat dgn cepat dan mudah ditemukan kembali dlm rekam
medis atau dari lokasi lain yg ditentukan standar dan digunakan oleh staf yg melayani
pasien.
CPPT : CATATAN PERKEMBANGAN PASIEN TERINTEGRASI
Kolaborasi PPA REVIEW &
VERIFIKASI DPJP
melalui CPPT
HASIL ASESMEN PASIEN DAN PEMBERIAN PELAYANAN Instruksi PPA (Tulis Nama, beri Paraf,
Profesional Termasuk Pasca Bedah Tgl, Jam)
Tgl, Jam
Pemberi Asuhan (Tulis dengan format SOAP/ADIME, disertai Sasaran. Tulis Nama, beri Paraf (Instruksi ditulis dgn (DPJP harus
pada akhir catatan) rinci dan jelas) membaca/mereview
seluruh Rencana
Asuhan)
2/2/2015 Perawat S : Nyeri akut lutut kiri sejak 1-2 jam • Monitoring nyeri tiap 30’
Jm 8.00 O : skala nyeri VAS : 7 • Lapor DPJP
TD 165/90, N 115/m, Frek Nafas : 30/m • Kolaborasi pemberian
A : Nyeri akut arthritis gout anti inlamasi & analgesic
P : Mengatasi nyeri dalam 2 jam dgn target VAS <4
Paraf..
*Lapor 2 jam lagi skala
nyeri
*Foto Ro Lutut hari ini bila
2/2/2015 Dokter S : Nyeri lutut kiri akut sejak pagi nyeri mereda/toleransi
Jm 8.30 O : Lutut kiri agak merah, nyeri tekan, skala NRS 7-8, hangat pd palpasi. cukup
A : Gouty Arthritis - flare Genu Sinistra
P : inj steroid xx mg , tab colchicine 2 X 0,6 mg/hari.
Paraf …
Dst….
Paraf
Catatan/Notasi DPJP … … … … … … … … … … DPJP
… … … … … … … … … … … … …+paraf DPJP per akhir 24 jam
1/2
Ruang :
Tanggal ........................................................
No. Masalah Keperawatan Tindakan Keperawatan
Jam
1 Gangguan sistem per- Mengisap lendir
napasan: Melakukan inhalasi/fisioterapi dada*
75
Urutan lembar2
dlm RM
76
Standar AP.4
Profesional Pemberi Asuhan (PPA) bekerja secara tim memberikan asuhan
pasien terintegrasi, masing2 melakukan asesmen berbasis pengumpulan
Informasi , melakukan analisis utk membuat rencana asuhan (IAR), dengan
DPJP sebagai ketua tim asuhan yg mengintegrasikan asuhan, termasuk
menentukan prioritas kebutuhan mendesak bagi pasien rawat inap.
PPJA
Apoteker
PPA
Profesional Pemberi Asuhan :
• Mereka yg secara langsung
Tugas Mandiri,
memberikan asuhan kpd pasien, Lainnya Dietisien Tugas Kolaboratif,
a.l. DPJP, PPJA, Dietisien, Tugas Delegatif
Apoteker, dan Lainnya.
• Kompetensi Profesi & Kolaborasi
Interprofesional
• Tugas Mandiri, Tugas Kolaboratif, (KARS, 2018)
Tugas Delegatif/Mandat
Konsep
Patient Centred Care
(Std HPK)