Askep Kelolaan Ny (Ayi)
Askep Kelolaan Ny (Ayi)
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
Tanggal masuk klien di RSUD ULIN : Senin, 06-01-2020 jam 12.40 WITA
Tanggal dan jam masuk klien di icu/iccu : Jum’at 10-01-2020 jam 01:00 WITA
Tanggal dan jam pengkajian : Jum’at, 10-01-2020 jam 01:00WITA
A. Identitas Klien
Nama : Ny. N
Umur : 39 Tahun
Tgl Lahir : 15-12-1980
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pekerjaan : Swasta (pedagang baju)
Alamat : Wahyo Hartono ST RT 001/RW 001 GT Besar
No. RM : 1-22-96-xx
Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn. S
Umur : 36 Tahun
Alamat : Desa Guntung Besar
Hubungan : Suami
B. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan Utama:
Pasien mengalami penurunan kesadaran
2. Alasan Masuk RS:
Dilihat dari catatan rekam medis SMRS klien mengeluh lemah pada
seluruh badan, klien gelisah, terjadi penurunan kesadaran, klien dibawa
keluarga ke RS Borneo Citra Medika dirawat sampai hari kamis dan
dirujuk ke RS pelaihari klien masuk Ruang ICU, klien sempat di transfusi
darah 4 kolf serta disarankan di rujuk ke RSUD Ulin Banjarmasin untuk
dilakukan cuci darah pada hari senin tanggal 06/01/2020 klien masuk IGD
dengan alasan dirujuk pro cito HD uremic encephalopathy
1
3. Riwayat Alergi:
Keluarga pasien mengatakan bahwa pasien tidak mempunyai riwayat
alergi makanan atau obat.
4. Riwayat penyakit dahulu
Keterangan dari anak pasien, bahwa pasien memiliki riwayat hipertensi
sudah sejak 8 tahun yang lalu
5. Riwayat Penyakit Sekarang :
Menurut keterangan dari anak pasien, sebelum masuk rumah sakit, pasien
mengeluh sakit perut dan pasien berobat ke perawat terdekat kemudian
dilakukan pemeriksaan kolesterol, didapatkan hasil nilai kolesterol yang
tinggi. 5 hari kemudian, pasien mengeluh badannya tambah lemah
sehingga pasien diantar oleh keluarganya ke RS Borneo Citra Medika (RS
BCM) di plaihari dan di rawat selama 5 hari dengan diagnosa medis gagal
ginjal. Setelah pasien mengalami penurunan kesadaran, pasien di rujuk ke
RS Buyasin dan di rawat di ruang ICU selama 4 hari dengan mendapat
tranfusi darah sebanyak 4 kantong, kemudian pasien di Rujuk Ke RSUD
Ulin Banjarmasin pada hari senin siang tanggal 6 januari 2020 dan tiba
pukul 13.00 di IGD. Di IGD Pasien dilakukan pemerikisaan darah dan
dilakukan tindakan cuci darah pada hari selasa di ruang Hemodialisan dan
di kembalikan lagi untuk di rawat di ruang IGD. Kemudian pada hari
jumat (10 Januari 2020 jam 01:00) pasien diantar ke ruang ICU RSUD
Ulin Banjarmasin
6. Riwayat Penyakit Keluarga
keterangan dari anak dan sepupun pasien, ibu pasien menderita hipertensi,
sedangkan sepupu pasien menderita Diabetes Mellitus.
C. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
Data umum: Keadaan umum klien jelek, penurunan kesadaran dengan nilai
GCS E:1 V1 M1, menggunakan tipe ventilasi NRM dengan F102 61%,
Tanda-tanda vital TD 110/60 mmHg, Nadi 130x/menit, Suhu 38,2 oC, RR 22
x/menit dan saturasi oksigen 99%, terpasang infus NS 0,9 % 500cc/24 jam
2
SISTEM PERNAFASAN
Jalan Nafas : (v) Paten ( ) Sumbatan
Frekuensi : 22 x/menit
Pola : ( ) Apnea ( ) Takipnea (v) Reguler
Batuk : ( )ya (v ) tidak
Produktif ya ( - ) tidak ( - )
Sekresi : ( ) ya (v) tidak
Warna :
Inspeksi : (v) Normal chest
Palpasi : Vocal premitus simetris
Perkusi : (v) Sonor + + + +
+ + + +
+ + + +
SISTEM KARDIOVASKULER
Tekanan Darah : 110/60 mmHg MAP: 76,66 mmHg
Nadi : 130 x/menit
(v) teratur ( ) tidak teratur
Suhu : 38,2°C
Perfusi : (v) CRT < 2 detik
( ) CRT > 2 detik
HKM DBP
: (v) Denyut apeks kordis
Inspeksi : Tidak ada luka pada daerah dada
Palpasi : Lokasi denyut apeks ICS : ics 5 midclavicula sinistra
Perkusi : ( ) pekak ( v ) redup
: (v) Bunyi S1/S2 tunggal
Auskultasi keluarga mengatakan pasien memiliki riwayat penyakit
hipertensi sejak 8 thn yang lalu
- foto rontgen jantung: Kardiomegali 57%
- Pasien tampak tidak sesak RR: 12-20 x/menit,
- Saturasi oksigen 96 s/d 100 %
- Hb: = 5.0 g/dl
3
Kesadaran :
GCS = E=1, V1, M1 total 3
( ) CM ( v) Coma ( ) Apatis ( ) sopor
RAMSAY SCORE : 6 ( tidak berespon dengan rangsangan)
Pupil : () Anisokor (v) Isokor ± 2/2mm
( ) Tidak terkaji
Refleks Patologi : Tidak ada reflex patalogi
Refleks Fisiologis : tidak terkaji
: ( ) ya (v) tidak
Lain-lain : Pasien hanya diam dengan mata terpejam tidak ada respon
saat dibangunkan, tidak ada respon saat ditanya, tidak ada
pergerakkan saat dirangsang nyeri
Masalah Keperawatan : Penurunan kapasitas adaptif intracranial
SISTEM GASTROINTESTINAL
Inspeksi
- Keadaan mukosa : ( ) bersih (v) kotor () kering, terlihat darah pada gusi
- Bentuk abdomen : ( ) busung (v) datar
- Benjolan / massa : ( ) ya (v) tidak ada
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, acites
Perkusi : Tympani
Auskultasi : Bising usus 12x/menit
Nutrisi : () per oral ( v ) NGT terpasang dengan residu kecoklatan
(v) puasa ( ) diet
BAB : (v) ya () tidak
- Konsistensi : lembek
- Frekwensi : 1 x selama 2 hari
- Lain-lain : Suami pasien mengatakan ada darah dimulut istrinya (saat jam
besuk pasien), terlihat perdarahan bawah kulit (ptekie), terlihat
memar pada kulit, terlihat perdarahan gusi pada mulut, terjadi
perlambatan pembekuan darah area tusukan (saat pengambilan
darah untuk pemerikisaan), residu lambung yang keluar melalui
NGT berwarna kecoklatan, terlihat hematoma pada pangkal
paha sebelah kiri (bekas hemodialisa saat pasien masih di rawat
di IGD), Hasil Lab trombosit = 77 ribu/uL, tidak ada reflek
menelan, residu berarna coklat
Masalah Keperawatan : Risiko perdarah dan Risiko aspirasi
SISTEM GENITO URINARI
BAK : ( ) spontan IWL : cc/jam
(v) kateter Input : cc
Produksi : 0-5 cc/ jam Output : cc
Warna : Kuning tua
Nilai GFR= 140- Age x wt(kg) x 0,85(for female)
4
72x serum creatinine
= 140-39 x 65 x 0,85(for female)
72 x 16, 11
= 4, 80 mL/min/1.73m
Masalah Keperawatan :
SISTEM INTEGUMEN
Warna Kulit : ( ) hitam (v) sawo matang
( ) kuning
Tektur : ( ) halus ( ) kasar (v) kering
Turgor : (v) normal ( ) turun
Integritas : (v) utuh ( ) luka/lesi :
Edema : tidak ada edema
:
Lain-lain - Pasien tirah baring sehingga terjadi perubahan sirkulasi
- Tingkat kesadaran koma, GCS = 3
- Penekanan terjadi pada tulang belikat dan bokong
Masalah Keperawatan Risiko gangguan integritas kulit
SISTEM MUSKULOSKELETAL
Kekuatan otot : tidak bisa di nilai
ROM : () bebas ( v ) terbatas
0000 0000
0000 0000
4. xg
8
RDW CV 11.5-14.7 % Analyzer Calculates
MCV, MCH,
MCHC
MCV 78.5 75.0-96.0 Fl Analyzer Calculates
MCH 28.1 27.0-32.0 Pg Analyzer Calculates
MCHC 35.9 32.0-38.0 % Analyzer Calculates
HITUNG JENIS
Limfosit% 7.4* 25.0-40.0 % Impedance
Mid% 22.8 % Impedance
Gran% 69.8 50-70 ribu/ul Impedance
12
10. Foto Thorax
Kesimpulan:
- CTR: a+b x 100% = 9+10 x100% = 76%
C 25
Kardiomegali
13
14
EKG Ny N
E. Diagnosa Medis
CKD Grade V
F. Penatalaksanaan yang telah dilakukan
1. Diberikan infuse Ns 21 cc/jam atau 500 cc/24 jam
2. Dilakukan pemantauan keadaan klien setiap satu jam
3. Terapi yang telah dilakukan:
No Nama Dosis Rute Indikasi
Obat
1 Inf. NS 21 IV Resusitasi cairan
0.9% cc/ja
m
2 Norefen 4.8 Syring untuk menangani tekanan darah rendah parah
efrin t/m pump yang berpotensi mengancam nyawa. Kondisi
ini dikenal dengan istilah syok, dan dapat
menyebabkan penurunan fungsi organ-organ
tubuh, bahkan hingga tidak berfungsi sama
sekali. Dalam kondisi syok, khususnya akibat
sepsis (reaksi tubuh terhadap infeksi yang
parah), norepinephrine diberikan agar pasokan
darah menuju organ tubuh tetap terjaga.
3 Lansopr 2xx30 IV untuk mengatasi gangguan pada sistem
azole mg pencernaan akibat produksi asam lambung
yang berlebihan, seperti sakit maag dan tukak
15
lambung. Selain itu, obat ini juga bisa
meredakan gejala akibat naiknya asam
lambung ke kerongkongan, seperti kesulitan
menelan dan batuk berkepanjangan.
4 Flucona 200 IV untuk mengobati candidiasis. Bagian tubuh
zole mg yang bisa terinfeksi oleh jamur ini meliputi
K/p vagina, mulut, tenggorokan, kerongkongan,
rongga perut, paru, saluran kemih, dan aliran
darah
5 metoclo 3x10 IV Untuk meredakan mual dan muntah yang
pramide mg dapat di sebabkan oleh migrain, efek samping
dari prosedur bedah, kemoterapi atau
radioterapi.
6 Meropen 1x1 gr IV Untuk menangani berbagai kondisi yang di
em derita akibat adanya infeksi bakteri. Obat ini
bekerja dengan cara mencegah pertumbuhan
bakteri dan membunuh penyebab infeksi
tersebut
7 Levoflo 1x500 IV Antibiotik uinolon yang dapat di gunaklan
xacin mg untuk mengobati infeksi bakteri, seperti infeksi
saluran kemih, pneumonia, sinusitis, infeksi
kulit, jaringan lunak dan infeksi prostat
8 Paraceta 1 gr IV Parasetamol di gunakan untuk menurunkan
mol K/p demam pada segala usia
9 Amlodip 1x10 Oral/N obat calcium channel blockers untuk
ine mg GT menurunkan tekanan darah tinggi. ... Obat
antihipertensi ini dapat digunakan sebagai
kombinasi dari obat lain untuk mengobati
tekanan darah tinggi atau digunakan secara
mandiri
10 lisinopril 0-10- Oral/N untuk mengendalikan tekanan darah tinggi
0 GT (hipertensi). Hipertensi merupakan penyakit
yang dapat berisiko merusak otak, jantung,
pembuluh darah, dan ginjal, sehingga
menyebabkan serangan jantung, gagal
jantung, stroke, gagal ginjal, dan gangguan
penglihatan
11 Sucralfat 3x1 Oral/N Untuk mengobati tukak padsa usus halus.
e cth GT Sucralfate akan membentuk lapisan pelindung
pada tukak untuk melindunginya dari infeksi
lanjutan. Lapisan pelindung ini akan
membantu mempercepat proses penyembuhan
tukak.
16
II. ANALISA DATA
Nama : Ny.H Ruang : ICU (Bed 8)
No Reg :
HARI,
NO TANGGA DATA MASALAH ETIOLOGI
L
1 Jum’at, 10 DS: Penurunan kapasitas Gangguan
Januari DO: adaftif intracranial metabolisme (akibat
2020 jam - TD = 110/60 mmHg ensepalopati
08.00 - Nadi = 130x/mnt uremia)
- Hasil pemeriksaan
laboratorium tgl 10-01-
2020 jam 01:53, ureum
= 475, kreatinin =
16.11
- Pasien hanya diam
dengan mata terpejam
dan membuka mata
saat di gerakan/di
bangunkan
- Tidak ada respon saat
ditanya
- Tidak ada pergerakan
saat di rangsang nyeri
- Tingkat kesadaran
sopor
- GCS = 4 (E =2, V=1,
M=1)
2 Jum’at, 10 DS : suami pasien mengatakan Hipertermi Proses infeksi
Januari bahwa badan pasien panas
2020 jam (saat jam besuk pasien)
08.00 DO:
- Suhu = 37,5 oC (8 jam
yang lalu sudah dapat
parasetamol infus 1
gram)
- Nadi = 130 x/mnt
- Kulit teraba hangat
- Leukosit = 14,7g/dl
3 Jum’at, 10 DS : suami pasien mengatakan Risiko perdarahan Faktor risiko
Januari ada darah di mulut ( saat jam gangguan koagulasi
2020 jam besuk pasien)
DO :
08.00
1. Terlihat perdarahan
bawah kulit (ptekie)
2. Terlihat memar pada
kulit
17
3. Terlihat perdarahan
gusi pada mulut
4. Terjadi perlambatan
pembekuan darah area
tusukan (saat
pengambilan darah
untuk pemerikisaan)
5. Residu lambung yang
keluar melalui NGT
berwarna kecoklatan
6. Terlihat hematoma
pada pangkal paha
sebelah kiri (bekas
hemodialisa saat pasien
masih di rawat di IGD)
7. Hasil Lab trombosit =
77 ribu/uL
4 Jum’at, 10 DS : Risiko Aspirasi Faktor risiko
Januari DO : penurunan tingkat
2020 jam - Ramsay score : kesadaran
- Pasien tidak bisa
08.00
menelan
- Terpasang selang NGT
- Tidak ada refleks
menelan
- Pasien hanya terbaring
ditempat tidur
- Residu lambung yang
keluar melalui NGT
berwarna kecoklatan
5 Jum’at, 10 DS : Risiko gangguan Tirah baring
Januari - Suami pasien bertanya integritas kulit
2020 jam “bisakah tempat tidurnya
dilapisi dengan tilam
08.00
angin, supaya tidak lecet
belakangnya ?. (saat jam
besuk)
DO :
- Pasien tirah baring
sehingga terjadi
perubahan sirkulasi
- Tingkat kesadaran
stupor, GCS = 4
- Terpasang selang NGT
- Penekanan terjadi pada
tulang belikat dan
bokong
18
6 Jum’at, 10 DS : - Defisit perawatan Gangguan
Januari DO : diri neuromuskular
2020 jam - Ketidakmampuan
membersihkan tubuh akibat
08.00
immobilisasi dan terpasang
alat monitoring serta
ventilator
19
IV. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
DIAGNOS
N A
TUJUAN (NOC) INTERVENSI (NIC) RASIONAL
O KEPERA
WATAN
1 Penurunan Penurunan Penurunan kapasitas
kapasitas kapasitas adaftif adaftif intracranial
adaftif intracranial (175) (490)
intracranial Kapasitas adaftif Manajemen
b/d intracranial peningkatan tekanan
gangguan Keseimbangan asam intracranial
metabolism basa Pemantauan tekanan
e akibat Keseimbangan intracranial
ensepalopat cairan Rencanakan tindakan
i uremia Kontrol kejang cuci darah
Orientasi kognitif (hemodialisa)
Perfusi serebral
Status kognitif
Stastus neurologis
2 Hipertermi Hipertermi Hipertermi (468)
b/d proses Manajemen hipertermi
infeksi (181)
1. Monitor suhu tubuh
2. Sediakan
lingkungan yang
dingin
3. Ganti linen setiap
hari jika mengalami
keringat berlebih
4. Teruskan pemberian
cairan elektrolit
intravena
Pemberian obat
intravena (263)
1. Verifikasi order obat
seduai dengan
indikasi
2. Periksa tanggal
kadaluarsa obat
3. Monitor
efeksamping,
toksisitas dan
interaksi obat
20
4. Lakukan prinsip 12
benar
5. Berikan obat IV
dengan kecepatan
yang tepat
6. Gunakan mesin
infus pump untuk
pemberian obat
continue (drip)
3 Risiko Risiko perdarahan Risiko perdarahan 1.
perdarahan (187) (511)
b/d faktor Tingkat perdarahan Pencegahan
risiko Kontrol risiko
pendarahan
gangguan Status cairan
koagulasi Status sirkulasi
23
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
24
Senin, 6 3 Risiko gangguan integritas kulit (500) S : - Arda
Januari Pengaturan posisi (293) O: ni
2020 1. menjadwalkan secara tertulis untuk - Pasien tirah baring
09.30
perubahan posisi sehingga terjadi
2. Mengubah posisi setiap 2 jam perubahan sirkulasi
Perawatan tirah baring (350) - Tingkat kesadaran masih
1. Memonitor kondisi kulit koma, dengan GCS = 3
2. Menempatkan pasien pada kasur - Masih terpasang selang
terapeutik yaitu air bed NGT dan ETT
Pencegahan luka tekan (281) - Penekanan terjadi pada
1. Menjaga seprei tetap kering, bersih, tulang belikat dan
dan tidak ada kerutan/lipatan bokong berkurang
2. Keringkan daerah kulit yang lembab, A: integritas kulit dapat di
misal keringat, pampers yang basah
pertahankan, tapi pasien
akibat BAB/BAK
masih berisiko untuk
terjadinya gangguan
integritas kulit b/d tirah
baring
P: Lanjutkan intervensi
Senin, 6 4 Dukungan perawatan diri (36) S: Arda
Januari 1. mengidentifikasi kebutuhan alat O: ni
2020 Bantu kebersihan - Pasien masih tidak mampu
2. Menyiapkan keperluan pribadi untuk melakukan perawatan
3. Melakukan perawatan diri pada diri secara pribadi
pasien seperti menyeka dengan - Pasien masih belum sadar
tissue basah, membersihkan mulut - Tingkat kesadaran masih
dan gigi dengan kapas pembersih koma
mulutmemenuhi perawatan diri - GCS = 3
pasien selama masih nbelum sadar A: defisit perawatan diri belum
4. Memfasilitasi pasien untuk teratasi
menerima keadaan ketergantungan P: lanjutkan intervensi
(BAB, BAK, mandi, perawatan
mulut, dll)
25
CATATAN PERKEMBANGAN
P: Lanjutkan intervensi
Selasa, 4 Dukungan perawatan diri (36) S: Arda
7 5. mengidentifikasi kebutuhan alat O: ni
Januari Bantu kebersihan - Pasien masih tidak mampu
2020 6. Menyiapkan keperluan pribadi untuk melakukan perawatan
7. Melakukan perawatan diri pada diri secara pribadi
pasien seperti menyeka dengan - Pasien masih belum sadar
tissue basah, membersihkan mulut - Tingkat kesadaran masih
dan gigi dengan kapas pembersih koma
mulutmemenuhi perawatan diri - GCS = 3
pasien selama masih nbelum sadar A: defisit perawatan diri belum
8. Memfasilitasi pasien untuk teratasi
menerima keadaan ketergantungan P: lanjutkan intervensi
(BAB, BAK, mandi, perawatan
mulut, dll)
Rabu, 8 1 Risiko syok (515) S: Arda
Januari Pencegahan syok (285) O: ni
2020 2. Memonitor status - TD: 93/62 mmHg,
kardiopulmonal (prekuensi dan HR:131x/m, 17: 31 x/m
kekuatan nadi, frekuensi nafas, - Balance cairan: - 1956 cc/6
dan TD) jam
3. Mempertahankan pemberian - Ramsay 6
Norepineprin sesuai dengan - Tingkat kesadaran masih
advis dokter koma
4. Memonitor tingkat kesadaran - GCS : 3
dan respon pasien A: tidak terjadi syok, tapi pasien
Pengontrolan infeksi (299) masih berisiko untuk terjadinya
5. Meneruskan pemberian syok
27
antibiotik meropenem dan P: lanjutkan intervensi
levofloxacin sesuai dengan advis
dokter
Rabu, 8 2 Aspiration Control Management : S:- Arda
Januari 6. Memonitor tingkat kesadaran, O: ni
2020 reflek batuk dan kemampuan - RR 31x/menit
- SaO2 100%
menelan
- Jumlah cairan suction ± 5
7. memelihara jalan nafas cc
8. melakukan saction bila - Ramsay score : 6 (tidak
diperlukan berespon dengan
9. Menghaluskan makanan yang rangsangan)
akan diberikan - Pasien tidak bisa menelan
10. Menghaluskan obat sebelum - Terpasang selang NGT
pemberian - Terpasang Endo Tracheal
Tube
- Tidak ada refleks menelan
- Pasien hanya terbaring di
tempat tidur
28
baring
P: Lanjutkan intervensi
Rabu, 8 4 Dukungan perawatan diri (36) S: Arda
Januari 9. mengidentifikasi kebutuhan alat O: ni
2020 Bantu kebersihan - Pasien masih tidak mampu
10. Menyiapkan keperluan pribadi untuk melakukan perawatan
11. Melakukan perawatan diri pada diri secara pribadi
pasien seperti menyeka dengan - Pasien masih belum sadar
tissue basah, membersihkan mulut - Tingkat kesadaran masih
dan gigi dengan kapas pembersih koma
mulutmemenuhi perawatan diri - GCS = 3
pasien selama masih nbelum sadar A: defisit perawatan diri belum
12. Memfasilitasi pasien untuk teratasi
menerima keadaan ketergantungan P: lanjutkan intervensi
(BAB, BAK, mandi, perawatan
mulut, dll)
29