Oleh:
NIM : 1830913320040
Mengetahui,
Dieresis osmotik Vikositas darah meningkat Syok hiperglikemik Kerusakan pada antibodi
Poliuri Retensi Urine Aliran darah lambat Koma diabetik Kekebalan tubuh menurun
Ketidakefektifan perfusi jaringan Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari Retensi Urin Kerusakan integritas jaringan
perifer kebutuhan tubuh
NOC: Perfusi Jaringan Perifer NOC: Status Nutrisi NOC: Eliminasi Urin NOC: Integritas Jaringan: Kulit &
Setelah dilakukan tindakan keperawatan Setelah dilakukan tindakan keperawatan Setelah dilakukan tindakan keperawatan membrane mukosa
selama (3x24 jam) diharapkan klien selama (3x24 jam) diharapkan nutrisi klien selama (3x60 menit), diharapkan Setelah dilakukan tindakan
mampu mempertahankan keefektifan terpenuhui dengan kriteria hasil: eliminasi urin normal dengan kriteria keperawatan dalam 3x24 jam
perfusi jaringan dengan kriteria hasil: 1. Asupan Gizi dari sedang (3) ke normal (5) hasil klien akan: kerusakan integritas jaringan klien
1. Suhu kulit ujung kaki dan tangan 2. Asupan makanan dari sedang (3) ke 1. Pola eliminasi (4) dapat diatasi, dengan kriteria hasil:
dari ringan (4) ke normal (5) 2. Jumlah urin (4) 1. Suhu kulit (5)
normal(5)
2. Tekanan darah sistolik dari sedang 3. Warna urin (4) 2. Elastisitas (5)
(3) ke ringan (4) 3. Asupan cairan ringan (4) ke normal(5) 4. Intake cairan (5) 3. Hidrasi (4)
3. Tekanan darah diastolik dari sedang 4. Energi (4) 5. Mengosongkan kandug kemih 4. Keringat (5)
(3) ke ringan (4) 5. Ratio berat badan dan tinggi badan (4) sepenuhnya (4) 5. Perfusi jaringan (5)
4. Edema perifer dari sedang (3) ke 6. Hidrasi (4) 6. Nyeri saat kencing (4) 6. Lesi pada kulit (5)
ringan (2) NIC: Manajemen Gangguan Makan 7. Retensi urin (4) 7. Lesi mukosa membran (5)
5. Mati rasa dari sedang (3) ke tidak 1. Kolaborasi dengan tim kesehatan lain 8. Inkontensia urin (4) NIC: Perlindungan Infeksi
ada (5) untuk mengembangkan rencana perawatan 1. Monitor adanya tanda dan gejala
dengan melibatkan klien dan orang-orang infeksi sistemik dan local
terdekatnya dengan tepat. 2. Monitor kerentanan terhadap infeksi
NIC: Perawatan Sirkulasi: Insufisiensi 2. Rundingkan dengan tim dank lien untuk NIC: Kateterisasi Urin 3. Batasi jumlah pengunjung yang
Arteri mengatur target pencapaian berat badan 1. Jelaskan prosedur dan rasionalisasi sesuai
1. Lakukan pemeriksaan fisik misalnya jika berat badan klien tidak berada dalam kateterisasi 4. Skrining semua pengunjung terkait
memeriksa denyut nadi perifer, edema, rentang berat badan yang 2. Pasang alat dengan tepat penyakit menular
suhu) direkomendasikan sesuai umur dan bentuk 3. Berikan privasi dan tutupi pasien 5. Pertahankan asepsis untuk pasien
2. Tempatkan ujung kaki dan tangan tubuh. dengan baikuntuk kesopanan (yaitu berisiko
dalam posisi tergantung dengan tepat 3. Tentukan pencapaian berat badanharian hanya mengekspos area genetalia) 6. Pertahankan teknik-teknik isolasi
3. Ubah posisi pasien setidaknya setiap 3 sesuai keinginan 4. Isi bola kateter sebelum pemasangan yang sesuai
jam dengan tepat 4. Rundingkan dengan ahli gizidalam kateter untuk memeriksa ukuran dan 7. Berikan perawatan kulit yang tepat
4. Lindungi ujung kaki dan tangan dari menentukan asupan kalori harian yang kepatenan kateter untuk area (yang mengalami edema)
cedera diperlukan untuk mempertahankan berat 5. Pertahankan teknik aseptic dengan 8. Periksa kulit dan selaput lender
5. Instruksikan pada pasien mengenai badan yang sudah ditentukan. ketat untuk adanya kemerahan
faktor-faktor yang mengganggu 5. Dorong klien untuk mendiskusikan 6. Pertahankan kebersihan tangan yang 9. Anjurkan asupan cairan dengan tepat
sirkulasi darah (misalnya, merokok, makanan yang disukai bersama ahli gizi baik sebelum, selama, dan setelah 10. Anjurkan istirahat
pakaian ketat) 6. Timbang berat badan klien secara rutin insersi atau saat memanipulasi 11. Ajarkan pasien dan keluarga
6. Intruksikan pada pasien mengenai kateter mengenai tanda dan gejala infeksi
(pada hari yang sama setelah BAB/BAK)
perawatan kaki yang tepat 7. Posisikan pasien dengan tepat dan kapan harus melaporkannya
7. Monitor jumlah cairan yang masuk dan 7. Monitor intake/asupan dan asupan cairan 8. Bersihkan daerah meatus uretra kepada pemberi layanan kesehatan
yang keluar secara tepat dengan larutan anti bakteri, saline
NIC : Perawatan Sirkulasi: Insufisiensi 8. Berikan dukungan terhadap peningkatan steril, atau air steril
Vena berat badan dan perilaku yang 9. Gunskan ukuran kateter terkecil yang
1. Inpeksi kulit apakah terdapat luka meningkatkan berat badan. sesuai
tekan dan jaringan yang tidak utuh NIC: Manajemen Nutrisi 10. Pastikan bahwa kateter yang
2. Jika diperlukan lakukan perawatan dimasukkan cukup jauh kedalam
luka (debridemen, terapi 1. Indetifikasi (adanya) alergi atau intoleransi kandung kemih untuk mencegah
antimikroba) makanan yang dimiliki pasien trauma pada jaringan uretra dengan
3. Lakukan pembalutan yang tepat 2. Berikan pilihan makanan sambil inflasi balon
sesuai dengan tipe dan ukuran luka menawarkan bimbingan terhadap pilihan 11. Isi bola kateter untuk menetapkan
4. Tinggikan kaki 200 atau lebih tinggi (makanan) yang sehat kateter, berdasarkan usia dan ukuran
dari jantung tubuh sesuai rekomendasi pabrik
3. Lakukan atau bantu pasien terkait dengan
5. Dukung latihan ROM pasif dan aktif, (misalnya dewasa 10 cc, anak 5 cc)
terutama ekstremitas bawah selama perawatan mulut sebelum makan 12. Hubungkan retensi kateter ke
beristirahat 4. Bantu pasien membuka kemasan makanan, kantong sisi tempat tidur drainase
memotong makanan, dan makan jika atau pada kantung kaki
diperlukan
5. Monitor kalori dan asupan makanan
Keletihan Resiko Syok Resiko Infeksi
NOC: Kelelahan : efek yang mengganggu NOC: Keparahan Syok: Hipovolemik NOC: Keparahan Infeksi
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama (3x60 Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama (1x24 Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama (3x60 menit),
menit) diharapkan tidak terdapat kelelahan yang jam) diharapkan tidak terjadinya syok pada klien diharapkan tidak terdapat tanda tanda infeksi kriteria hasil klien
mengganggu aktivitas klien dengan kriteria hasil: dengan kriteria hasil: akan:
1. Malaise (5) 1. Penurunan tekanan nadi perifer (4) 1. Demam (5)
2. Lethargy (5) 2. Penurunan tekanan darah sistolik (4) 2. Kemerahan (5)
3. Penurunan energy (5) 3. Hipotermia (5)
3. Penurunan tekanan darah diastolic (4)
4. Gangguan dengan aktivitas sehari-hari (5) 4. Malaise (5)
5. Gangguan terhadap aturan pengobatan (5) 4. Meningkatnya laju jantung (4) 5. Menggigil (5)
6. Gangguan aktivitas fisik (5) 5. Pernafasan dangkal (4) NIC: Perlindungan infeksi
NIC: Manajemen Energi 6. Penurunan oksigen arteri (4) 1. Monitor adanya tanda dan gejala infeksi sistemik dan
1. Kaji status fisiologis pasien yang menyebabkan NIC: Pencegahan Syok local
kelelahan sesuai dengan konteks usia dan 1. Monitor tekanan oximetri 2. Monitor kerentanan terhadap infeksi
perkembangan 2. Monitor suhu dan status respirasi 3. Batasi jumlah pengunjung yang sesuai
2. Anjurkan pasien mengung kapkan perasaan secara 3. Monitor EKG 4. Skrining semua pengunjung terkait penyakit menular
verbal mengenai keterbatasan yang dialami 4. Monitor terhadap adanya respon kompensasi awal 5. Pertahankan asepsis untuk pasien berisiko
3. Tentukan jenis dan banyaknya aktivitas yang syok (misalnya, tekanan darah normal, tekanan nadi 6. Pertahankan teknik-teknik isolasi yang sesuai
dibutuhkan unuk menjaga ketahanan melemah, pucat/dingin pada kulit/kemerahan, 7. Berikan perawatan kulit yang tepat untuk area (yang
4. Monitor intake/asupan nutrisi unuk mengetahui takipnea ringan, mual dan muntah, peningkatan rasa mengalami edema)
sumber energy yang adekuat haus) 8. Periksa kulit dan selaput lender untuk adanya kemerahan
5. Monitor/catat waktu dan lama istirahat/tidur 5. Monitpr adanya tanda-tanda respon sindrom 9. Anjurkan asupan cairan dengan tepat
pasien inflamasi sistemik (misalnya, peningkatan suhu, 10. Anjurkan istirahat
6. Hindari kegiatan perawatan selama jadwal takikardi, takipnea, hipokarbia, leukopenia) 11. Ajarkan pasien dan keluarga mengenai tanda dan gejala
istirahat pasien 6. Monitor status sirkulasi (misalnya tekanan darah, infeksi dan kapan harus melaporkannya kepada pemberi
7. Monitor lokasi dan sumber warna kulit temperature, bunyi jantung, agitasi, layanan kesehatan
ketidaknyamanan/nyeri yang dialami pasien oliguria dan akral terba dingin
selama aktivitas 7. Monitor hasil laboratorium
DAFTAR PUSTAKA
Bilous, Rudy dan Donelly, R. 2015. Buku Pegangan Diabetes Edisi ke 4. Jakarta : Bumi
Medika
Herdman, T. Heater dan Shigemi Kamitsuru. 2015. Nanda International Inc. Diagnosis
Keperawatan: Definisi & Klasifikasi 2015-2017. Jakarta: EGC.
Nurarif, Amin Huda, S. Kep, Ns dan Hardhi Kusuma, S, Kep, Ns. 2015. Aplikasi Asuhan
Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis dan Nanda Nic-Noc Edisi Revisi
Jilid II. Jogjakarta: Mediaction Jogja.
Nurjannah, Intansari. 2016. ISDA Intan’s Screening Diagnoses Assesment Versi Bahasa
Indonesia (2016). Yogyakarta: Mocomedia.
Nurjannah, Intisari. 2015. Nursing Interventions Classification (NIC) Pengukuran
Outcomes Kesehatan Edisi Keenam Edisi Bahasa Indonesia. Indonesia: Elsevier.
Nurjannah, Intisari. 2015. Nursing Outcomes Classification (NOC) Pengukuran
Outcomes Kesehatan Edisi Kelima Edisi Bahasa Indonesia. Indonesia: Elsevier.