Disusun oleh :
Hari :
Tanggal :
Mahasiswa
Kepala Ruangan
Diabetes Melitus dibedakan menjadi dua, yaitu diabetes melitus tipe 1 dan
Rahmat, 2015).
2. Etiologi DM
a. DM tipe-2
1) Faktor Genetik
b. DM tipe-1
Disebabkan oleh kegagalan relative sel beta dan retensi insulin. Faktor
tipe II:
tahun)
2) Obesitas
3) Riwayat keluarga
c. Klasifikasi DM
lainnya
pada pemberian insulin dari luar, oleh karena itu istilah yang dipakai
muncul secara mendadak, tiba tiba cepat merasa haus, sering kencing
style karena selain faktor keturuan juga disebabkan gaya hidup yang
2014).
3. FATHWAY DM
4. Fatofisiologi DM Tipe-2
yang berisi sel beta yang memproduksi hormon insulin yang berperan
Kelebihan glukosa akan disimpan dalam jaringan hati dan otot sebagai
glikogen.
insulin sel beta di pankreas untuk mensekresi insulin. Diabetes melitus tipe
2 diawali akibat sel-sel sasaran insulin gagal atau tidak mampu merespon
Penyebab dari resistensi insulin adalah faktor obesitas, gaya hidup yang
Pada diabetes melitus tipe 2 dapat terjadi akibat dari gangguan sekresi
insulin dan produksi gula hepatik yang berlebihan, tetapi tidak terjadi
dengan meningkatnya kadar glukosa darah dan fase kedua terjadi sekitar
20 menit sesudahnya.
degeneratif kronik pada pembuluh darah dan syaraf. Pada diabetes mellitus
gambaran klinisnya bervariasi dari kasus tanpa gejala sampai kasus dengan
otot (nueropati perifer) dan luka pada tungkai yang suka sembuh dengan
Buang air kecil akan menjadi sering jika banyak glukosa dalam darah.
Jika insulin (yakni horomon yang mengendalikan gula darah) tidak ada
atau sedikit maka ginjal tidak dapat menyaring glukosa untuk kembali
kedalam darah. Kemudian ginjal akan menarik tambahan air dari darah
Karena seseorang sering buang air kecil, maka akan menjadi lebih
sering haus. Serta proses penghancuran glukosa yang sulit maka air
otak berpikir tubuh kurang energi akibat asupan makanan yang kurang
6. Penatalaksanaan
ketotik(HONK)
1. Definisi
(Nabyl, 2009).
glukosa plasma ≥200 mg/dl 2-jam setelah Tes Toleransi Glukosa Oral
2. Patofisiologi
hiperglikemia ini parah dan melebihi dari ambang ginjal maka timbul
dipertahankan pada tingkat normal atau sedikit meningkat. Tapi, jika sel
ini terjadi karena penurunan bahan pembentuk glukosa, gangguan hati atau
makan 5-6 jam. Keadaan ini menyebabkan penurunan sekresi insulin dan
2010).
insulin pada jaringan lemak, otot, dan hati, kenaikan produksi glukosa oleh
2010).
Hipoglikemia
pusing.
haus.
Hipoglikemia
1) Subyektif : pasien mengeluh sering merasa kesemutan pada
1. Definisi
integritas kulit dapat berasal dari luka. Luka dideskripsikan sebagai cedera
fisik yang menyebabkan kerusakan kulit atau membran mukosa. Jenis luka
yang paling umum adalah luka trauma (tidak disengaja atau dibuat oleh
diri sendiri), insisi bedah, dan beberapa jenis ulkus. Ulkus eksternal adalah
telah mati, ulkus juga dapat terjadi dalam membran mukosa (Corporation,
2019).
2. Patofisiologi
luka yang terjadi pada pasien dengan diabetik terkait dengan pengaruh11
pada saraf yang terdapat pada kaki biasanya dikenal sebagai neuropati
perifer.
1) Neuropati perifer
seperti trauma tumpul, trauma tajam, luka bakar, terpapar listrik dan
4. Jenis gangguan
1. Definisi
mual atau muntah, dan sebagainya. Pencernaan dan penyerapan zat gizi
memadai.
dan perpanjangan rawat inap (Barbara et al., 2011). Pada diabetes sel-sel
energi. Kecuali jaringan saraf, eritrosit dan sel-sel usus, hati dan tubulus
a. Pengetahuan
b. Prasangka
c. Kebiasaan
d. Kesukaan
e. Ekonomi
perekonomian rendah.
1. Pengkajian
a. Data Biografi
b. Riwayat Kesehatan
1) Keluhan Utama
tidak ada nafsu makan, kuat minum dan kuat kencing, badan
seperti tidak ada nafsu makan, kuat minum dan kencing, badan
Melitus dan ada riwayat melahirkan bayi besar dengan BBL >
1) Pola Pernafasan
2) Pola Nutrisi
3) Eliminasi
5) Istirahat Tidur
6) Kebutuhan berpakaian
kebutuhan berpakain.
8) Hygiene
aman dan nyaman karna rasa nyeri akan timbul saat klien
lingkungannya.
11) Spiritual
12) Aktivitas
d. Pemeriksaan Fisik
1) Pemeriksaan Umum
mengeluh kuat makan, kuat minum, kuat kencing, dan jika telat
2) Pemeriksaan Fisik
e. PemeriksaanPenunjang
1) Pemeriksaan Darah
2) Urin
Warna hijau :+
Warna kuning : ++
f. Analisa data
Penurunan sensitifitas
dingin, panas, Nyeri
Nafsu makan
berkurang, mual,
muntah
Intake berkurang
Kerusakan mobilitas
fisik
Keterbatasan aktivitas
Kecemasan
luka gangren.
(ADL) dibantu.
(Nursalam, 2008).
3Risiko tinggi infeksi Setelah dilakukan a. Observasi tanda- a. Deteksi dini untuk penanganan
3 sehubungan dengan tindakan tanda infeksi lebih dini
tingginya kadar keperawatan selama b. Mencegah timbulnya infeksi
glukosa dalam darah , 3x 24 jam tidak b. Lakukan cuci tangan silang
menyebabkan aliran terjadi penyebaran sebelum c. Mencegah terjadinya infeksi
darah terganggu, infeksi, dengan berhubungan dengan d. sirkulasi perifer dapat
sehingga dapat kriteria : klien terganggu yang dapat
merusak jaringan - Tidak terdapat c. Pertahankan tehnik menempatkan Risiko ter-
kulit seperti gangren tanda-tanda infeksi aseptik pada jadinya ke-rusakan pada kulit
ditandai dengan Klien - Perubahan gaya prosedur infasif. e. Iritasi pada kulit dapat
mengeluh gatal, hidup untuk d. Beri perawatan kulit meningkatkan Risiko infeksi
terasa panas dan, kulit mencegah infeksi dan massage tulang f. menurunkan terjadinya infeksi
menegang Didaerah diharapkan yang tertekan dengan mem-pertahankan
sekitar luka tampak e. Jaga kulit agar tetap asupan nutrisi
kemerahan, tampak kering,seprai kering g. Penanganan awal dapat
bengkak, ada nyeri dan tetap kencang membantu mencegah
tekan di daerah f. Anjurkan untuk timbulnya sepsis.
sekitar luka makan dan minum
secara adekuat
g. Pertahankan tehnik
aseptik pada
prosedur infasif
4 Nutrisi kurang dari Setelah diberikan a. Beri diit sesuai a. Dapat menyeimbangkan kadar
kebutuhan tubuh tindakan perawatan terapi gula darah sehingga akan
sehubungan dengan selama 3 hari (3 x b. Beri penjelasan mencapai kadar gula darah
terjadinya 24 jam) klien tidak kepada keluarga sekitar normal, atau sekitar
hipoglikemia dengan mengalami agar tidak normal, mengarahkan keberat
pemberian obat anti gangguan memberikan badan normal dan mencegah
diabetika dan terapi pemenuhan makanan tambahan terjadinya komplikasi
insulin ditandai kebutuhan nutrisi, dari luar b. Pemberian makanan tambahan
dengan terjadinya dengan c. Beri penyuluhan dari luar yang tidak sesuai
peningkatan glukosa Kriteria Hasil: tentang diit dengan diit dapat mengacaukan
darah, dan klien - Nafsu makan klien d. Observasi keadaan terapi diit yang telah diberikan
mengeluh cepat baik, klien mampu umum dan tanda- dirumah sakit
lapar, nafsu makan menghabiskan tanda c. Penyuluhan tentang diit bagi
klien berkurang klien porsi makan yang hipoglikemia/hipergli klien Diabetes Melitus sangat
tidak disediakan, klien kemia penting sebab diet yang benar
mampu.menghabiska makan secara e. Pemberian terapi dapat mencegah komplikasi
n semua porsi yang teratur sesuai insulin hiperglikemia/ hipoglikemia
di sediakan di rumah jadwal makannya. f. Periksa gula darah d. Dengan mengobservasi keadaan
sakit setiap 3 hari sekali umum dan gejala-gejala
dan monitor reduksi hipoglikemia perawat dapat
urin 3 kali sehari mengetahui tingkat
perkembangan klien sehingga
bila ada komplikasi cepat
diketahui dan bisa diatasi
e. Terapi insulin bertujuan untuk
memudahkan penggunaan
glukosa oleh sel dan jaringan
f. Dengan melakukan
pemeriksaan gula darah dan
urin secara teratur akan
memberikan gambaran keadaan
klien selama dirawat serta
mengetahui sejauh mana
perkembangan status kesehatan
klien.
4 Keterbatasan Setelah dilakukan a. Beri penjelasan a. Prosedur meminta bantuan
5 aktivitas sehubungan tindakan perawatan mengenai prosedur yang dijelaskan kepada klien,
dengan adanya luka selama 3 hari (3 x meminta bantuan agar klien tidak me-maksakan
gangren, dan 24 jam) klien dapat jika klien dirinya melakukan aktivitas
ketidakseimbangan melakukan membutuhkan yang belum
antara diit dengan aktivitas ringan. bantuan. Mampu dilaksanakan.
terapi insulin ditandai Dengan b. Jelaskan pada b. Penjelasan kepada
dengan:Klien kriteri hasil: keluarga untuk keluarga klien untuk
mengatakan - Klien bisa makan, membantu klien bila membantu klien jika belum
badannya terasa melap tubuhnya tidak bisa memenuhi bisa di-lakukan klien, dengan
lemas, sendiri, tidak. kebutuhan sehari- tujuan agar tidak memperburuk
Klien mengeluh lemas, pusing, hari, seperti BAK, keadaan
pusing bila berdiri ngantuk, gugup, Makan, minum, dan klien yang sudah lemah.
setelah duduk yang gemetar, dan luka mandi
lama, Klien tampak membaik c. Beri bantuan kepada c. Memberikan bantuan kepada
mengantuk, sering klien dalam klien dalam memenuhi
tertidur dipagi hari, memenuhi kebutuhan sehari-hari bagi
adanya luka gangren kebutuhan sehari- perawat merupakan salah satu
pada jari kaki kiri hari cara untuk mengevaluasi
(osmetatarsal 3,4,5) tingkat perkembangan klien
pemenuhan d. Anjurkan klien untuk d. Kegiatan-kegiatan yang
kebutuhan sehari- memenuhi dilakukan klien dapat melatih
hari (ADL) dibantu kebutuhanny-a secara pergerakan otot secara bertahap
oleh perawat bertahap e. Menghabiskan diit yang
dan keluarga e. Motivasi klien untuk disediakan sangat penting
menghabiskan diit untuk metabolisme tubuh,
yang diberikan. karena gejala-gejala seperti
lemas, gugup, gemetar,
disamping dipengaruhi oleh
insulin dan pemasukan nutrisi
5 Kecemasan Setelah dilakukan a. Observasi tingkat a. Dengan mengkaji tingkat
6 sehubungan dengan tindakan kecemasan klien kecemasan klien sehingga
perubahan status keperawatan b. Beri penjelasan dapat menentukan tindakan
kesehatan dan selama 3 hari (3 x tentang penyebab perawatan yang diberikan.
kurangnya informasi 24 jam) diharapkan terjadinya luka dan b. Penjelasan mengenai penyakit
mengenai kecemasan klien cara penyembuhannya dan luka yang timbul dapat
penyakitnya ditandai dapat berkurang, c. Lakukan pendekatan memberikan gambaran yang
dengan klien sering dengan kriteria tiap melakukan terarah pada klien sehingga
bertanya tentang hasil: tindakan dapat mengurangi kecemasan
penyakit dan Klien dapat d. Ajarkan klien tehnik dan meningkatkan partisipasi
kesembuhan tidur nyenyak, relaksasi dengan cara klien dalam pengobatan serta
lukanya, klien klien dapat memikirkan hal- hal tindakan perawatan
tampak gelisah dan mengerti tentang yang tidak membuat c. Pendekatan yang diberikan tiap
tatapan mata kosong penjelasan yang. kecemasan bertambah melakukan tindakan bertujuan
diberikan, klien e. Observasi rasa cemas agar klien lebih yakin atas
tampak santai dan klien sebelum dan tindakan yang diberikan
tidak gelisah lagi setelah melakukan perawat
tindakan d. Dengan tehnik pengallihan
f. Mendengarkan perhatian diharapkan
keluhan-keluhan kecemasan dapat terkontrol
klien.
e. Mengobservasi rasa cemas
klien bertujuan apakah
penjelasan dan tindakan yang
telah diberikan mampu
mengurangi kecemasan
sebelumnya
f. Dengan mendengarkan
keluhan-keluhan klien
bertujuan untuk memulihkan
rasa percaya diri klien pada
perawat dan menandakan
bahwa perawat memperhatikan
klien
DAFTAR PUSTAKA