Etiologi 2 PDF
Etiologi 2 PDF
Vincentius Yoshua
Engeline Angliadi
Abstrak: Hemofilia adalah kelainan pembekuan darah dengan karakteristik sex-linked resesif
dan autosomal resesif, disertai masalah perdarahan dan kelainan pembekuan yang
memerlukan penanganan multidisipliner. Gejala yang paling sering terjadi ialah perdarahan,
baik di dalam tubuh (internal bleeding) maupun di luar tubuh (external bleeding). Perjalanan
penyakitnya sendiri sudah dimulai dari masa neonatal. Diagnosis dapat ditegakkan dari
anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang berupa pemeriksaan fungsi
homeostasis. Komplikasi yang paling sering ditemukan ialah komplikasi muskuloskeletal dan
reaksi auto-antibodi (inhibitor) terhadap faktor pembekuan darah sendiri baik terhadap faktor
VIII atau faktor IX. Pendekatan farmakologik pada hemofilia tergantung dari gejala klinis
yang muncul namun pendekatan rehabilitasi medik pada hemofilia tidak tergantung gejala
klinis yang muncul karena pendekatan ini lebih difokuskan ke seluruh aspek kehidupan pasien
hemofilia. Pendekatan ini sudah harus dilakukan sejak dini mengingat komplikasi yang
mungkin ditimbulkan, yang dapat menyebabkan disabilitas dan handicap, tersering akibat
komplikasi muskuloskeletal. Dengan penanganan rehabilitasi medik yang berbasis pendekatan
tim, diharapkan komplikasi muskuloskeletal dapat diminimalisasikan dan prognosis pasien
hemofilia dapat lebih baik.
Kata kunci: hemofilia, komplikasi, perdarahan, muskuloskeletal, rehabilitasi.
67
68 Jurnal Biomedik (JBM), Volume 5, Nomor 2, Juli 2013, hlm. 67-73
usia 10-19 tahun, dan selanjutnya adult prothrombin time (PT), activated partial
sampai usia 64 tahun.12 Pada periode thromboplastin time (aPTT), thrombin time
adolescent, amigdala yang bertanggung (TT), serta specific coagulation factor
jawab terhadap perilaku instingtual assay untuk FVIII dan IX. Pada keempat
berkembang pesat sedangkan lobus frontal pemeriksaan ini, pengambilan darah dila-
yang berfungsi dalam reasoning, yaitu kukan melalui pungsi vena. Pemeriksaan
perilaku untuk berpikir dahulu sebelum PT untuk menilai jalur pembekuan darah
bertindak belum berkembang sempurna.14 ekstrinsik, yaitu keterlibatan faktor I, II, III,
Olah raga dan permainan yang memacu IV, V, VII, dan X dalam proses pembekuan
adrenalin biasanya menjadi bagian dari darah, dengan nilai normal 11-13 detik.
kehidupan anak yang dapat meningkatkan Pemeriksaan aPTT untuk menilai jalur
risiko terjadinya perdarahan baik internal pembekuan darah intrinsik yaitu keterlibatan
maupun eksternal.15 faktor VIII, IX, XI, dan XII, dengan nilai
Pada periode adult, fungsi lobus normal 15-35 detik. Pemeriksaan TT untuk
frontalis dalam hal reasoning sudah menilai kemampuan membentuk bekuan
berkembang baik. Pasien hemofilia sudah darah darah dari fibrinogen yaitu
cukup dewasa untuk menyesuaikan diri keterlibatan faktor XIII dalam proses
sehingga umumnya risiko terjadinya per- pembekuan darah. Pemeriksaan specific
darahan atau komplikasi lainnya dapat coagulation factor assay untuk FVIII dan
dihindari.15 IX dilakukan untuk menilai aktivitas faktor
VIII dan IX, dengan nilai normal dari
faktor VIII dan IX assay 60-100%.17
DIAGNOSIS DAN DIAGNOSIS
Berdasarkan hasil pemeriksaan di atas,
BANDING HEMOFILIA
hemofilia dikategorikan: ringan bila aktivi-
Diagnosis hemofilia tas faktor pembekuan 5-35% dari normal;
Pemeriksaan komprehensif pada sedang, bila aktivitas faktor pembekuan 1-
pasien dengan suspek hemofilia sudah 5% dari normal; dan berat, bila aktivitas
harus dimulai saat ditemukan riwayat: faktor pembekuan <1% dari normal 18
penyakit hemofilia dalam keluarga; mudah
memar sejak periode neonatal; perdarahan Diagnosis banding hemofilia
spontan baik internal atau eksternal; dan Beberapa jenis kelainan darah yang
perdarahan masif ketika terjadi luka kecil. dapat menjadi diagnosis banding dari
Kecurigaan ini kemudian ditindaklanjutkan hemofilia ialah: trombositopenia; defisiensi
dengan skrining laboratorium untuk faktor VIII, IX, dan XI; defisiensi faktor II,
mengetahui fungsi homeostasis serta ada V, X, dan vitamin K; defisiensi faktor VII
tidaknya kelainan perdarahan.16 Skrining dan penyakit hati; Von Willebrand’s
utama untuk menentukan fungsi homeo- disease; disseminated intravascular coagu-
stasis ialah platelet count (normal 150.000- lation (DIC); dan defisiensi faktor XIII.
450.000/mm3) dan bleeding time. Pada Pemeriksaan penunjang yang perlu dilaku-
pemeriksaan platelet count, pengambilan kan untuk menegakkan diagnosis atau
darah dilakukan melalui pungsi vena; dan menyingkirkan diagnosis banding dapat
perlu diperhatikan apakah pasien sedang dilihat pada Tabel 1.
mengonsumsi obat-obatan seperti kloram-
fenikol, oral anti-tuberculosis (OAT),
colchicine, atau sulfonamid. Pemeriksaan KOMPLIKASI MUSKULOSKELETAL
bleeding time menggunakan metode Ivy Komplikasi yang paling sering terjadi
dengan nilai normal 1-6 menit, dan pada kasus hemofilia ialah komplikasi
dikatakan memanjang bila >15 menit.17 muskuloskeletal dan reaksi auto-antibodi
Selain platelet count dan bleeding (inhibitor) terhadap faktor pembekuan
time, hal-hal lain yang harus diperiksa ialah darah itu sendiri, baik terhadap faktor VIII
70 Jurnal Biomedik (JBM), Volume 5, Nomor 2, Juli 2013, hlm. 67-73
atau faktor IX. Komplikasi muskuloskeletal terdiri dari serat otot tipe IIb). Kondisi ini
yang dapat terjadi ialah artritis hemofilik rawan bagi otot untuk terjadinya per-
dan perdarahan otot (Tabel 2).19 darahan otot.20
Berdasarkan patofisiologinya, artritis
hemofilik dapat dibagi menjadi tiga
stadium, yaitu hemartrosis akut, sinovitis
kronis, dan artritis degeneratif (Gambar 1).
Pada perdarahan sendi, posisi nyaman bagi
pasien ialah cenderung posisi fleksi.
Kondisi ini akan memengaruhi otot-otot
stabilisator di daerah tersebut. Kelemahan
otot stabilisator akan memicu kerja otot-
otot mobilisator di dekatnya untuk
menggantikan fungsinya sebagai stabilisa-
tor, sehingga otot-otot mobilisator akan
cenderung overcontracted yang berakibat
mudah terjadi fatique (otot mobilisator Gambar 1. Artritis hemofilik.19
Tabel 2. Protokol penanganan kasus kelainan pembekuan darah berdasarkan kadar plasma spesifik19
Gejala Penanganan Rekomendasi kadar plasma
Mild bleeding episodes
- Mimisan Hanya observasi, tidak
- Memar dilakukan penanganan Tidak ada
- Gusi berdarah khusus
Moderate bleeding
episodes
- Hemartrosis - Penilaian perdarahan 40-50% kadar plasma
- Perdarahan otot - Pemberian faktor pembekuan faktor pembekuan darah
- Mimisan berulang - Pengulangan faktor dalam 24 (VIII / IX)
- Perdarahan mulut jam apabila tidak membaik (20-25 unit per kgBB)