OLEH :
E1B1 15 049
JURUSAN S1 ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITASHALU OLEO
KENDARI
2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Secara umum kota-kota di Indonesia memiliki karakteristik yang
berbeda, dalam menjalani proses perjalanan sejarah. Karakter kota dibentuk
oleh budaya yang hidup di dalam masyarakatnya. Pengaruh budaya ini akan
tampil dalam bentuk arsitektur kota, bentuk-bentuk dan struktur bangunan
serta tipologi kawasan perkotaan. Karakter kota inilah yang akan menjadi
identitasatau citra suatu kota. Perbedaan karakter atauidentitas setiap kota
dipengaruhi pula unsur-unsurnilai budaya baik yang berupa sistem
pengetahuan,religi, mata pencaharian, dll yang menjadi landasanbagi
terbentuknya karakter atau identitas setiap kota tersebut. Keunikan pada suatu
daerah atau kawasan bersifat temporer,yaitu berubah seiring dengan
perjalanan waktu. Dalam satu rentang waktu yang panjang, suatu kotaatau
daerah akan mengalami pergantian penguasa yang seringkali diikuti dengan
adanya pergantian kebijakan (Nurjannah & Syukur, 2013)
D. Lingkup Pembahasan
1. Lingkup pembahsan
Lingkup pembahasan dalam penulisan ini lebih dititik beratkan
pada aspek-aspek perencanaan dan perancangan arsitektur, terutama
yang menyangkut dengan bangunan yang direncanakan. Dengan
melihat hal-hal atau faktor-faktor lain diluar disiplin ilmu yang
dimaksud apabila dianggap penting dalam perencanaan akan dibahas
sesuai dengan kaitan dan permasalahannya.
2. Batasan Masalah
Adapun yang menjadi batasan pokok perencanaan land use dan
zonasi kawasan kota lama di kota kendari ini adalah dalam proses
perancangan ini harus dapat menyesuaikan dengan keadaan kota
Kendari, dan juga perancangan di fokuskan dalam ilmu arsitektur.
Sedangkan hal-hal lain yang terkait di jadikan pelengkap dalam
pembahasan.
E. Metode Pembahasan
1. Studi Literatur
Melalui literatur-literatur dan buku-buku yang berkaitan dengan
pembahasan untuk mendapatkan teori, peraturan dan standar bangunan
yang dapat dijadikan landasan dalam proses perancangan.
2. Studi Komparasi
Melakukan studi banding terhadap bangunan yang akan dirancang
dengan bangunan yang telah ada dan dijadikan perbandingan dalam
suatu perancangan terkait bangunan Perencanaan menetukan land use
dan zonasi kawasan kota lama di kota kendari
3. Studi Observasi
a. Menggunakan teknik wawancara tidak terstruktur, yaitu wawancara
bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang
telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk mengumpulkan
datanya. Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis-
garis besar permasalahan yang akan ditanyakan.
b. Pengamatan langsung
Pengumpulan data dengan observasi langsung atau dengan
pengamatan langsung adalah cara pengambilan data dengan
menggunakan mata tanpa ada pertolongan alat standar lain untuk
keperluan tersebut.
F. Sistematika Pembahasan
BAB 1. PENDAHULUAN
Mengungkapkan latar belakang,ungkapan masalah, tujuan dan
sasaranpembahasan, lingkup dan batasan masalah serta metode dan
sistematika pembahasan.
BAB V. PENUTUP
Kesimpulan merupakan sebuah pernyataan singkat dirangkum seluruh
permasalahan dari pendahuluan, tinjauan pustaka, dan landasan teori yang
akan digunakan untuk membahas permasalahan yang ada dalam karya
tulis ini.
C. Tinjauan Zonasi
1. Peraturan Zonasi
Peraturan zonasi merupakan ketentuan yang mengatur
pemanfaatan ruang dan unsur-unsur pengendalian yang disusun untuk
setiap zona peruntukan sesuai dengan rencana rinci tata ruang.49
Peraturan Zonasi (Zoning Regulation) adalah ketentuan yang mengatur
tentang klasifikasi zona, pengaturan lebih lanjut mengenai pemanfaatan
lahan, dan prosedur pelaksanaan pembangunan. Suatu zona mempunyai
aturan yang seragam (guna lahan, intensitas, massa bangunan), namun
satu zona dengan zona lainnya bisa berbeda ukuran dan aturan.
a. Tujuan Peraturan Zonasi. Tujuan dari peraturan zonasi diantaranya
adalah:
1) Menjamin bahwa pembangunan yang akan dilaksanakan dapat
mencapai standar kualitas lokal minimum (health, safety, and
welfare).
2) Melindungi atau menjamin agar pembangunan baru tidak
mengganggu penghuni atau pemanfaat ruang yang telah ada.
3) Memelihara nilai property.
4) Memelihara/memantapkan lingkungan dan melestarikan
kualitasnya.
5) Menyediakan aturan yang seragam di setiap zona.
b. Manfaat Peraturan Zonasi. Manfaat dari peraturan zonasi ini adalah:
1) Meminimalkan penggunaan lahan yang tidak sesuai.
2) Meningkatkan pelayanan terhadap fasilitas yang bersifat publik.
3) Menjaga keseimbangan kehidupan masyarakat.
4) Mendorong pengembangan ekonomi.
c. Kelebihan dan Kelemahan Peraturan Zonasi. Adapun yang menjadi
kelebihan dari peraturan zonasi adalah adanya certainty (kepastian),
predictability, legitimacy, accountability. Sedangkan kelemahan
peraturan zonasi adalah karena tidak ada yang dapat meramalkan
keadaan di masa depan secara rinci, sehingga banyak permintaan
rezoning (karena itu, amandemen peraturan zonasi menjadi penting).
1) Mengatur kegiatan yang boleh dan tidak boleh ada pada suatu zona.
2) Menerapkan pemunduran bangunan di atas ketinggian tertentu agar
sinar matahari jatuh ke jalan dan trotoar dan sinar serta udara
mencapai bagian dalam bangunan.
3) Pembatasan besar bangunan di zona tertentu agar pusat kota menjadi
kawasan yang paling intensif pemanfaatan ruangnya.
Peraturan zonasi berfungsi sebagai panduan mengenai ketentuan
teknis pemanfaatan ruang dan pelaksanaan pemanfaatan ruang, serta
pengendaliannya. Berdasarkan komponen dan cakupan peraturan zonasi,
maka fungsi peraturan zonasi adalah:
D. Jalanya Penelitian
1. Metode Penelitian
Mengumpulkan data-data terkait dengan Land Use dan zonasi kawasan
2. Alat dan Materi Penelitian
Pada tahun 1858 diadakan perjanjian dari Raja Laiwoi dan pihak
Belanda kemudian membuka pelabuhan untuk kapal-kapal Belanda. Setelah
itu mengalirlah pedagang-pedagang Tionghoa dating ke Kendari yang
kemudian membangun ruko-ruko di daratan Teluk Kendari dan berbaur
bersama suku Bajo dan Bugis. Kemudian Pelabuhan dibangun kembali oleh
Jepang dengan ukuran yang besar dan difungsikan sebagai tempat berlabuh
dan perbaikan (docking) kapal perang dan kapal pengangkut Jepang. Namun
tidak mengganggu aktifitas komersial yang berada disekitar kawasan. Dari
Lokasi kawasan Pelabuhan inilah menjadi cikal bakal (embrio) pertumbuhan
kota Kendari hingga saat ini. Seiring dengan perkembangan waktu, penduduk,
aktifitas serta sistem masyarakatnya, pertumbuhan kota Kendari tidak hanya
terjadi pada kawasan pelabuhan saja tetapi sudah mulai bergeser kedaerah
sebelah barat kota. Sehingga lokasi pelabuhan hingga sekarang ini tidak lagi
mengalami perkembangan akibat kondisi bangunan yang sudah cukup tua/
kuno dan tidak terawat.
B. Letak Geografis dan Iklim
D. Kondisis Permukiman
1. Kondisi Fisik Lahan
Kondisi lahan di Kota lama kendari cenderung berkontur karena
berada pada pegungungan terutama pada bagian permukiman padat
penduduk, pertokoan yang berada di kawasan kota lama berada pada area
pesisir yang berbatasan dengan laut dengan kontur datar.
2. Pola Permukiman
Pola permukiman di kota lama kendari menggunakan pola cluster
yaitu yang dibangun secara berkelompok (cluster) untuk mendapatkan
kepadatan tinggi pada suatu daerah sehingga lahan lainnya dapat
dimanfaatkan untuk lahan terbuka
3. Fasilitas Permukiman
Fasilitas Permukian tersedianya air bersih, aksesbilitas, jaringan listrik,
jaringan telepon, drainase, dan bak sampah.
4. Kondisi Lingkungan Perumahan
Ada dibeberapa titik lingkungan sekitar perumahan masih terlihat banyak
sampah yang berserakan sehingga membuat lingkungan perumahan
menjadi kotor dan kumuh.
5. Kondisi Hunian
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kawasan kota lama memenuhi
kriteria sebuah kawasan, dengan segala potensi yang ada. seperti yang kita ketahui
saat ini kawan kota lama sedang dalam pembangunan mega proyek, hal ini
mempengaruhi keadaan lingkungan, aktivitas, dan sosial kota lama. Sehingga
dibutuhkan sebuah perancangan lahan dan zonasi ruang yang sesuai dengan keadaan
fisik kawasan kota lama saat ini.
Kesuma, Yunita. 2016 Land Use Dan Zonasi Kawasan Cagar Budaya Kota
baru Yogyakarta, Berdasarkan Konsep Garden City. Program Studi
S1 Teknik Arsitektur, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik,
Universitas Lampung. Bandar Lampung
Nurjannah, Irma & Syukur, Ld. Abd.. 2013. Model Penataan Kawasan Kota
Lama Kendari Berdasarkan Budaya dan Aktivitas Masyarakat
Setempat. Jurusan Teknik Arsitektur Universitas Haluoleo. Kendari.
http://punyauchti.blogspot.com/2013/05/tata-guna-lahan-land-use.html
http://eprints.undip.ac.id/34134/5/1648_chapter_II.pdf