Anda di halaman 1dari 6

PEMERINTAH KABUPATEN KONAWE SELATAN

BADAN LAYANAN UMUM DAERAH (BLUD)


RUMAH SAKIT KONAWE SELATAN
Jl.Poros Andoolo. No.1 – email :rsud.konawe_selatan@yahoo.com

MATERI PERAWATAN KLIEN DIABETES MELITUS DENGAN LUKA


GANGGREN DI RUMAH

A. Pengertian Luka Ganggren


Ulkus adalah luka terbuka pada permukaan kulit atau selaput lender dan
ulkus adalah kematian jaringan yang luas dan disertai invasif kuman saprofit.
Adanya kuman saprofit tersebut menyebabkan ulkus berbau, ulkus diabetikum
juga merupakan salah satu gejala klinik dan perjalanan penyakit DM dengan
neuropati perifer, (Andyagreeni, 2010).
Ulkus Diabetik merupakan komplikasi kronik dari Diabetes Melllitus
sebagai sebab utama morbiditas, mortalitas serta kecacatan penderita Diabetes.
Kadar LDL yang tinggi memainkan peranan penting untuk terjadinya Ulkus
Uiabetik untuk terjadinya Ulkus Diabetik melalui pembentukan plak
atherosklerosis pada dinding pembuluh darah, (zaidah 2005).
Ulkus kaki Diabetes (UKD) merupakan komplikasi yang berkaitan dengan
morbiditas akibat Diabetes Melitus. Ulkus kaki Diabetes merupakan komplikasi
serius akibat Diabetes, (Andyagreeni, 2010).

B. Klasifikasi tipe DM
Klasifikasi Diabetes Melitus dari National Diabetus Data Group:
Classification and Diagnosis of Diabetes Melitus and Other Categories of
Glucosa Intolerance:
1. Diabetes Melitus
a. Tipe tergantung insulin (DMTI), Tipe I
b. Tipe tak tergantung insulin (DMTTI), Tipe II (DMTTI yang tidak
mengalami obesitas , dan DMTTI dengan obesitas)
c. Gangguan Toleransi Glukosa (GTG)
2. Diabetes Kehamilan (GDM)
C. Klasifikasi luka ganggren

Wagner (1983). membagi gangren kaki diabetik menjadi enam tingkatan,


yaitu:

1) Derajat 0 :Tidak ada lesi terbuka, kulit masih utuh dengan kemungkinan
disertai kelainan bentuk kaki seperti “ claw,callus “.
2) Derajat I : Ulkus superfisial terbatas pada kulit.
3) Derajat II :Ulkus dalam menembus tendon dan tulang
4) Derajat III : Abses dalam, dengan atau tanpa osteomielitis.
5) Derajat IV : Gangren jari kaki atau bagian distal kaki dengan atau
tanpa selulitis.
6) Derajat V : Gangren seluruh kaki atau sebagian tungkai.

D. Etiologi DM
Menurut Smeltzer dan Bare (2001), penyebab dari diabetes melitus adalah:
1. Diabetes Melitus tergantung insulin (DMTI)
a) Faktor genetic
Penderita diabetes tidak mewarisi diabetes tipe I itu sendiri tetapi
mewarisi suatu presdisposisi atau kecenderungan genetic kearah
terjadinya diabetes tipe I. Kecenderungan genetic ini ditentukan pada
individu yang memililiki tipe antigen HLA (Human Leucocyte Antigen)
tertentu. HLA merupakan kumpulan gen yang bertanggung jawab atas
antigen tranplantasi dan proses imun lainnya.
b) Faktor imunologi
Pada diabetes tipe I terdapat bukti adanya suatu respon
autoimun. Ini merupakan respon abnormal dimana antibody terarah pada
jaringan normal tubuh dengan cara beaksi terhadap jaringan tersebut
yang dianggapnya seolah-olah sebagai jaringan asing.
c) Faktor lingkungan
Faktor eksternal yang dapat memicu destruksi sel β
pancreas,sebagai contoh hasil penyelidikan menyatakan bahwa virus
atau toksin tertentu dapat memicu proses autuimun yang dapat
menimbulkan destuksi sel β pankreas.
2. Diabetes Melitus tak tergantung insulin (DMTTI)

Secara pasti penyebab dari DM tipe II ini belum diketahui, factor


genetic diperkirakan memegang peranan dalam proses terjadinya resistensi
insulin. Diabetes Melitus tak tergantung insulin (DMTTI) penyakitnya
mempunyai pola familiar yang kuat. DMTTI ditandai dengan kelainan dalam
sekresi insulin maupun dalam kerja insulin. Pada awalnya tampak terdapat
resistensi dari sel-sel sasaran terhadap kerja insulin. Insulin mula-mula
mengikat dirinya kepada reseptor-reseptor permukaan sel tertentu, kemudian
terjadi reaksi intraselluler yang meningkatkan transport glukosa menembus
membran sel.

Pada pasien dengan DMTTI terdapat kelainan dalam pengikatan


insulin dengan reseptor. Hal ini dapat disebabkan oleh berkurangnya jumlah
tempat reseptor yang responsif insulin pada membran sel. Akibatnya terjadi
penggabungan abnormal antara komplek reseptor insulin dengan system
transport glukosa. Kadar glukosa normal dapat dipertahankan dalam waktu
yang cukup lama dan meningkatkan sekresi insulin, tetapi pada akhirnya
sekresi insulin yang beredar tidak lagi memadai untuk mempertahankan
euglikemia (Price,1995).

Diabetes Melitus tipe II disebut juga Diabetes Melitus tidak


tergantung insulin (DMTTI) atau Non Insulin Dependent Diabetes Melitus
(NIDDM) yang merupakan suatu kelompok heterogen bentuk-bentuk
Diabetes yang lebih ringan, terutama dijumpai pada orang dewasa, tetapi
terkadang dapat timbul pada masa kanak-kanak. Faktor risiko yang
berhubungan dengan proses terjadinya DM tipe II, diantaranya adalah:1)
E. Cara hindari luka ganggren

Seperti beberapa penyakit lainnya, gangren diabetes juga dapat dihindari.


Sebagai pengingat, gangren diabetes banyak terjadi di area bagian tubuh seputar
kaki. Oleh sebab itu, kaki menjadi fokus utama untuk penyembuhan luka gangren
diabetes. Adanya luka yang kecil sekalipun harus diwaspadai sebab luka dapat
menimbulkan infeksi yang merupakan awal dari proses penyebaran pembusukan
ke bagian tubuh lainnya. Jika berpergian, pastikan kaki beralaskan sepatu atau
sandal yang nyaman dan memiliki bantalan yang agak tebal. Sangat dianjurkan
bagi penderita diabetes untuk tidak menggunakan alas kaki yang ketat, karena hal
tersebut dapat menghambat aliran atau sirkulasi darah yang sebenarnya sudah
cukup terhambat akibat penyakit diabetes yang diderita. Tetapkan juga jadwal
yang rutin untuk menjalani pemeriksaan kadar gula darah untuk memastikan
kadar gula darah tidak terlalu tinggi. Jagalah selalu kebersihan kaki, dan pastikan
agar kedua kaki dalam keadaan yang kering sesaat setelah dibersihkan agar kulit
kaki tidak lembab, baik akibat air atau keringat

F. Cara perawatan pasien DM di rumah


1. Minum obat secara teratur sesuai program
2. Diet yang tepat
3. Olahraga yang teratur
4. Kontrol GD teratur
5. Pencegahan komplikasi

G. Tindakan yang bisa dilakukan bila kaki terluka:


a. Bila luka kecil : bersihkan dengan antiseptik, tutup luka dengan kasa steril
dan bila dalam waktu dua hari tidak sembuh segera periksa ke dokter
b. Bila luka cukup besar / kaki mengalami kelainan segera pergi ke dokter.
H. Perawatan kaki Diabetik :
a. Saat mandi bersihkan dengan sabun, bila perlu gunakan batu apung / sikat
halus
b. Keringkan dengan handuk terutama sela-sela jari
c. Periksa kaki kemungkinan adanya perubahan warna (pucat,
kemerahan),bentuk (pecah-pecah, lepuh, kalus, luka), Suhu (dingin, lebih
panas)
d. Bila kaki kering,o lesi dengan lotion
e. Potong kuku / kikir tiap 2 hari, jangan terlalu pendek. Bila kuku terlalu keras
kaki direndam dahulu dalam air hangat ( 37,5’C ) selama 5 menit.
f. Gunakan kaos kaki yang terbuat dari katun / wol
g. Pakailah alas kaki, periksa alas kaki sebelum dipakai, mungkin ada sesuatu
didalamnya. Lepas alas kaki setiap 4-6 jam dan gerakkan pergelangan kaki
dan jari-jari kaki agar sirkulasi darah lancar
h. Lakukan senam kaki
i. Jangan biarkan luka sekcil apapun
Cara Memilih Sepatu yang baik bagi penderita DM :

a. Ukuran : Jangan terlalu sempit/ longgar kurang lebih ½ inchi lebih panjang
dari kaki
b. Bentuk : Ujung sepatu jangan runcing, tinggi tumit < 2 inchi
c. Bahan sepatu terbuat dari bahan yang lembut
d. Insole terbuat dari bahan yang tidak licin
Cara menyembuhkan ganggren

Untuk mengobati luka gangren diabetes, sebelumnya harus dikenali


berbagai jenis gangren diabetes supaya nantinya pengobatan dapat tepat target.
Gangren siabetes dibagi menjadi tiga jenis, yaitu basah, gas, dan kering. Ketiga
jenis gangren diabetes tersebut dibedakan atas gejala dan bentuk luka gangren
atau tipe luka pada penderita gangren diabetes.

Gangren dibetes basah adalah jenis yang sangat mungkin terjadi apabila
terjadi kecelakaan atau kejadian yang menyebabkan trauma lainnya pada
penderita diabetes. Luka sekecil apapun dapat menyebabkan sirkulasi darah
pada tubuh terganggu, dan akhirnya berakhir pada berhentinya sirkulasi darah
ke bagian tertentu pada tubuh. Penderita diabetes memiliki daya tahan tubuh
yang sangat rendah, sehingga luka akibat kecelakaan dapat menyebabkan
sirkulasi darah pada tubuh semakin tersumbat, terutama pada bagian betis ke
bawah, seperti yang sudah disebutkan sebelumnya.

Luka tersebut menyebabkan kulit terkelupas sehingga memungkinkan


untuk kuman dan bakteri masuk dan menyebabkan infeksi. Luka yang sudah
terinfeksi semacam ini sangat berbahaya, sebab gangren diabetes basah dapat
menyebar. Operasi merupakan salah satu jalan yang dapat ditempuh untuk
menghindari penyebaran gangren diabetes secara berkelanjutan.

Gangren diabetes gas hampir menyerupai gangren diabetes basah.


Hanya saja pada gangren diabetes gas, luka yang terbuka akibat kecelakaan
atau tusukan benda tajam tercemari oleh spora yang tentu saja mengandung
bakteri jahat. Spora tersebut terbawa lewat udara yang sebelumnya berasal
dari limbah kotoran atau feses hewan apapun.

Berbeda dengan gangren basah dan gas, gangren diabetes kering


terjadi ketika kulit menjadi keriput atau kisut dan berwarna seperti lebam
(ungu kehitaman). Hal ini terjadi karena bagian tubuh tersebut tidak mendapat
asupan nutrisi yang cukup yang biasanya dibawa melalui aliran darah.
Biasanya gangren diabetes kering terjadi di area kaki atau tangan. Jenis
gangren yang satu ini telah terbukti dapat ditangani dengan cepat dan baik,
sebab penyebaran gangren diabetes kering tidak secepat jenis gangren yang
basah maupun gas. Gangren diabetes kering juga tidak menimbulkan infeksi
seperti dua jenis gangren diabetes sebelumnya.

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, gangren memiliki beberapa


jenis. Langkah awal penanganan luka gangren diabetes adalah mencari tahu
jenis gangren apa yang tengah menjangkit bagian tubuh. Kurangnya asupan
nutrisi yang disebabkan oleh penyumbatan sirkulasi darah menyebabkan
adanya beberapa jaringan mati di seputar area yang terkena gangren diabetes.
Bersihkan jaringan atau kulit mati tersebut dengan cara mengguntingnya
dengan sangat hati-hati, jangan sampai timbul luka baru. Lakukan hal ini
sampai muncul jaringan kulit yang baru.
Jika terdapat luka di bagian tubuh tersebut, bersihkan dengan kain
kasa steril dan cairan antiseptik, untuk mencegah agar infeksi tidak terjadi dan
luka tidak menyebar ke bagian tubuh yang lain. Pastikan tangan yang
digunakan untuk mengusapkan juga dalam keadaan yang bersih dan steril,
agar bebas dari kuman atau bakteri yang tidak terlihat kasat mata. Untuk luka
yang sekiranya berlubang atau terdapat di bagian dalam, semprotkan cairan
antiseptik untuk membunuh kuman yang bersarang di area tersebut.

Proses untuk menghilangkan jaringan mati dan pembersihan kuman


atau bakteri pada bagian tubuh yang terjangkit gangren sebaiknya dilakukan
rutin sebanyak dua kali setiap harinya. Setelah dirasa cukup untuk melakukan
proses tersebut, bagian yang terkena gangren tadi dianjurkan untuk ditutup
rapat. Adapun lapisan untuk menutup bagian yang terluka terdiri dari dua
lapis. Lapisan yang pertama adalah menggunakan kasa steril yang telah
dicelupkan ke dalam cairan antiseptik sehingga menjadi basah. Perhatikan
ukuran kasa yang hendak digunakan, pastikan menutupi semua permukaan
yang terluka tadi. Setelah itu gunakan kasa steril yang kering (tanpa
dicelupkan ke cairan antiseptik) untuk melapisinya. Balutkan sampai tidak
menembus basahnya kasa steril lapisan pertama tadi. Kebersihan adalah hal
utama yang harus diperhatikan dalam melakukan proses perawatan luka
gangren diabetes.

Anda mungkin juga menyukai