Anda di halaman 1dari 13

Bumi dan Benda Langit

A. BUMI

Bumi memiliki atmosfer yang kaya akan oksigen, mengandung banyak air, memiliki suhu yang
relatif sedang dan cocok untuk kehidupan organisme, dan mengandung senyawa kimia yang
mendukung kehidupan. Kondisi ini membuat bumi menjadi unik beda dengan planet yang lain.
Bumi bulat seperti bola namun tidak sempurna sedikit menggembung di bagian equator dan
merata bagian kutubnya yang disebut oblate ellipsoid (oblate = merata). Para ilmuwan membagi
bumi menjadi 3 lapisan, secara urut dari dalam adalah lapisan inti (core), lapisan mantel
(mantle), dan lapisan kerak (crust).

a. Inti Bumi ( Core)


Lapisan inti terletak di pusat b umi dengan ketebalan sekitar 3.500 km. Lapisan terluar inti bumi
adalah cair dan dalamnya padat. Kandungan inti bumi adalah besi dan nikel. Inti bumi sangat
panas sekitar 3000 oC – 5000 oC.

b. Mantel Bumi
Lapisan mantel bumi adalah lapisan yang menyelubungi lapisan inti bumi dengan ketebalan 2900
km. Lapisan ini tersusun oleh batuan yang terdiri dari mafic (magnesium dan besi). Suhu pada
lapisan ini adalah 2800 oC yang dekat inti dan 1800 oC yang dekat dengan kerak.

c. Kerak Bumi (Crust)


Merupakan lapisan terluar bumi dengan ketebalan sekitar 8 – 40 km. Pada lapisan ini manusia
dan organisme yang lain hidup. Kerak bumi tersusun atas batuan beku , batuam metamorf, dan
sedimen. Kerak bumi dibedakan atas kerak benua (daratan ) dan kerak samodra yang ditutupi
perairan. Kerak benua dengan ketebalan 35 km dan kerak samodra dengan ketebalan sekitar 7
km.

1.Perubahan Bentuk Permukaan Bumi

Bumi memiliki permukaan yang tidak rata, ada lembah, gunung, dataran tinggi, dataran rendah,
danau, sungai, air terjun, laut, selat, maupun samodera. Juga ditemukan pulau-pulau dan benua.
Banyak teori yang menjelaskan terbentuknya permukaan bumi ini. Wegener (1915)
mengemukakan teori terbentuknya permukaan bumi yang dikenal dengan teori pergeseran benua
(continental drift theory). Dalam teorinya ini Wegener menyatakan bahwa pada mulanya benua
yang ada adalah satu. Dengan adanya pergeseran lempeng permukaan bumi maka terbentuklah
benua-benua lain karena pemisahan. Teori Wegener didukung oleh para ahli seismologi (1960),
ahli geofisika yang menyatakan bahwa benua-benua mengalami pemisahan yang dikenal dengan
teori tektonik lempeng (plate tectonic theory). Aktivitas tektonisme merupakan salah satu tenaga
geologi yang menyebabkan adanya perubahan permukaan bumi.

Tenaga geologi dapat dibedakan menjadi 2 yaitu :


1. tenaga endogen tenaga dari dalam bumi yang menyebabkan terbentuknya bangunan baru
seperti pegunungan, kawah, palung, dan lembah
2. tenaga eksogen, tenaga dari luar yang merombak hasil tenaga endogen

1.1.Tenaga Endogen
a.Tektonisme
Tektonisme adalah peristiwa pergeseran dan perubahan kerak bumi dalam skala besar yang
meliputi pembentukan lipatan, patahan, dan pergerakan lempeng. Perubahan ini bisa karena
aktivitas lem,peng yang saling menumbuk, menjauh, atau bergesekan, bisa juga karena gaya
horisontal yang menekan bagian tertentu dari kerak bumi. Lipatan dan patahan dapat
menyebabkan terbentuknya gunung dan pegunungan, pergerakan lempeng menyebabkan
tgerjadinya benua. Tektonismeseperti gesekan antar lempeng dapat menimbulkan terjadinya
gempa bumi dan tsunami.

b.Vulkanisme
Vulkanisme adalah segala kegiatan magma dari bagian dalam litosfer yang menyusup ke bagian
lebih atas sampai ke luar permukaan bumi. Gerakan magma ini karena adanya tekanan dan
temperatur yang tinggi sehingga menekan batuan di sekitarnya yang menimbulkan adanya kubah
atau gunung yang kita kenal dengan gunung api.
Magma menempati dapur magma yang volume dan kedalamannya berbeda-beda sehingga
letusan untuk mengeluarkan magma juga memiliki kekuatan yang berbeda. Hal ini juga
berpengaruh pada lamanya aktivitas gunung berapi. Magma dapat digunakan menjadi sumber
energi panas bumi dan menjadi pembangkit tenaga listrik (PLTPB/ Pembangkit Listrik tenaga
Panas Buni) seperti di Dieng, Kamojang, dan Sulawesi Utara.
c.Gempa
Gempa merupakan peristiwa sentakan pada kerak bumi sebagai gejala pengiring dari aktivitas
tektonis maupun vulkanis, dan kadang-kadang akibat runtuhan bagian bumi secara lokal. Saat
gempa bumi terasa bergoyang ke arah samping maupun ke atas. Arah gempa sulit ditentukan
sehingga sulit menghindari gempa. Pusat gempa terletak di bawah kerak bumi yang disebut
hiposentrum, sedangkan titik garis pada permukaan yang lurus di atas hiposentrum
disebutepisentrum.Dari episentrum geteran gempa dirambatkan secara horisontal.
Berdasarkan penyebabnya gempa dibedakan menjadi :
a. gempa tektonik, terjadi karena pergeseran atau patahan kerak bumi. Pertemuan lempeng
merupakan zona sumber gempa tektonik. Gempa ini memiliki kekuatan yang paling besar.
b. gempa vulkanik, di sekitar gunung berapi menjelang letusan, saat letusan, dan beberapa waktu
setelah letusan utama
c. gempa tanah runtuh, terjadi mengiringi gua yang runtuh seperti gua kapur, pertambangan yang
lapuk.

Berdasarkan jarak fokus dan kedalaman hiposentrum, gempa dibedakan menjadi :


a. gempa dalam, memiliki kedalaman lebih dari 300 km
b. gempa intermedier, memiliki kedalaman 100-300 km
c. gempa dangkal, memiliki kedalaman kurang dari 100 km

Berdasarkan letak episentrumnya , gempa dapat dibedakan menjadi gempa daratan dan
gempa lautan.Gempa daratan memiliki titik episentrum di daratan sedangkan gempa lautan
memiliki titik episentrum di dasar lautan.Getaran gempa laut terkadang menimbulkan gelombang
pasang yang sangat besar yang dikenal dengan tsunami. Tsunami bisa terjadi karena kekuatan
tektonik maupun vulkanik yang menyebabkan gempa lautan yang menimbulkan gelombang
pasang yang sangat besar. Getaran gempa dapat diukur dengan alat yang disebut dengan
seismograf, yang mencatat getaran horisontal dan getaran vertikal. Ada beberapa skala gempa
seperti Skala Mercalli, Skala Omari, dan skala Richter. Pada skala 0-2,5 Richter gempa tidak
terasa tetapi tercatat oleh seismograf. Getaran gempa lebih dari 3,0 skala Richter sudah mulai
menimbulkan terjadinya kerusakan.

1.2.Tenaga Eksogen
Permukaan bumi yang terbangun karena tenaga endogen seperti tektonisme dan vulkanisme serta
perombakan oleh peristiwa gempa maka tenaga eksogen akan melanjutkan dengan proses
perusakan. Tenaga eksogen meliputi pelapukan, pengangkutan, pengikisan, dan akhirnya
pengendapan.

a.Pelapukan
Pelapukan adalah peristiwa hancurnya batuan dari gumpalan besar menjadi butiran yang lebih
kecil sampai menjadi sangat halus dan kadang menjadi terlarut dalam air. Berdasarkan
penyebabnya pelapukan dibedakan menjadi 3 :
a. pelapukan mekanik, disebabkan karena keadaan fisik seperti perubahan suhu, pembekuan air
dalam celah batu, pelapukan glasial, pengelupasan, dan pengaruh sinar matahari
b. pelapukan kimiawi, disebabhan karena reaksi kimia seperti oksidasi, dehidrasi, dan penguapan
c. pelapukan organi, terjadi karena aktivitas makhluk hidup seperti mikroorganisme, cendawan,
dan lumut.
b.Pengangkutan
Material yang lapuk akan mengalami pengangkutan oleh air yang mengalir, angin, es yang
bergerak dan karena grafitasi bumi.
a. pengangkutan oleh air yang mengalir, tergantung kepada berat jenis material, maka dalam
pengangkutan bisa bergeser, berguling di dasar perairan, melompat-lompat, melayang dan ada
yang terapung.
b. pengangkutan oleh angin, biasamnya material yang tidak terlalu berat seperti debu dan partikel
tanah.
c. pengangkutan oleh gletser (es), biasanya yang berupa batuan berbutir besar dan kecil. Batuan
yang terangkut oleh es disebut moren, yang terdiri dari moren dasar, dalam dan atas.
d. pengangkutan karena gravitasi, terjadi pada tanah yang terjal, jika kena air hujan maka akan
terjadi longsoran.

c.Pengikisan/ erosi
Media alam yang bergerak (air, angin, dan gletser) setelah mengankut benda padat akn pula
melakukan pengikisan pada batuan yang dilaluinya.

d.Pengendapan/ Sedimentasi
Material yang terbawa oleh angin, air, dan gletser akan menegndap di suatu tempat seperti muara
sungai, lembah, lereng, pantai dan sebagainya dan emenjadi endapan.

2.Tanah

Tanah adalah lapisan paling atas di permukaan daratan yang diperlukan tanaman untuk
mendapatkan nutrisi, air , dan media tempat tumbuh. Selain itu tanah menjadi tempat hidup bagi
manusia dan hewan, serta untuk melaksanakan kegiatan pertanian dan perkebunan. Tanah terjadi
karena melalui proses pelapukan batuan dan penguraian senyawa organik dari sisa-sisa
organisme. Karakteristik tanah tiap daerah berbeda tergantung faktor-faktor yang mempengaruhi
pembentukannya. Karakteristik tanah sangat mempengaruhi kualitas tanah.

2.1.Proses pembentukan tanah


a. Tahap pertama pembentukan tanah adalah akumulasi lapisan bahan induk yang telah terpecah
dan terpisah disebut regolit. Regolit terbentuk dari pelapukan batuan induk yang di bawahnya
dan dari bahan-bahan lain yang terbawa dari tempat lain seperti pecahan glasial dan debu
vulkanik.
b. Tahap kedua adalah pembentukan lapisan tanah paling atas yang merupakan hasil dari
penambahan air, udara, makhluk hidup/ biota, dan bahan organik lain hasil pembusukan sisa
organisme (humus).

Faktor-faktor pembentukan tanah


a. Bahan induk, berperan dalam menentukan kedalaman tekstur, permeabilitas air, kandungan
nutrisi tanah, dan warna tanah.
b. Iklim, mempengaruhi kecepatan pelapukan batuan induk. Iklim panas dan lembab akan
menyebabkan pelapukan berjalan lebih cepat dan jumlah humus yang lebih banyak.
c. Topografi, mempengaruhi kedalaman dan permeabilitas tanah. Permukaan yang miring/ curam
akan meningkatkan pergerakan partikel tanah sehingga lapisan tanah menjadi lebih tipis. Hal
sebaliknya terjadi pada tanah yang landai.
d. Biota, berbagai makhluk hidup mempengaruhi struktur dan kandungan tanah. Adanya rantai
makanan dan daur materi menyebabkan kandungan nutrisi dalam tanah menjadi terjaga.
e. Waktu, tanah yang baru terbentuk akan memiliki sifat yang kuarang lebih sama dengan batuan
induknya , tetap yang sudah lama akan memiliki karakteristik yang berbeda sesuai material yang
ditambahkan dan karena aktivitas makhluk hidup.

2.2.Komponen Penyusun Tanah


Tanah tersusun atas beberapa komponen yaitu bahan anorganik (mineral), bahan organik, air ,
dan udara. Mineral berasal dari bahan induk, bahan organik dari berbagai organisme yang hidup
maupun mati, air mengandung senyawa terlarut seperti nutrien yang dibutuhkan tanaman .Udara
yang mengandung gas-gas tertentu menempati rongga-rongga tanah. Tanah yang baik
mengandung bahan anorganik, organik, air, dan udara pada proporsi yang seimbang.

2.3.Profil, tekstur, dan struktur Tanah


Profil Tanah
Profil tanah adalah potongan vertikal tanah yang menunjukkan horison-horison tanah. Horison
adalah lapisan-lapisan tanah yang masing-masing berbeda dalam hal komposisi kimia, fisik, dan
kandungan bahan organiknya. Horison terbentuk karena interaksi antara iklim, makhluk hidup,
dan perubahan bentuk permukaan daratan.
Tekstur Tanah
Tekstur tanah merupakan gambaran tingkat kekasaran atau kehalusan bahan mineral yang
menyusun tanah. Tekstur tanah ditentukan oleh tiga jenis partikel penyusun tanah yaitu pasir
dengan ukuran paling besar, debu/endapan lumpur dengan ukuran sedang, serta lempung/liat
memiliki ukuran paling kecil. Tekstur tanah menentukan kualitas tanah teutama dalam hal
kemampuan menahan air. Partikel yang besar,berongga besar memiliki kemampuan kecil
menahan air. Partikel yang kecil , berongga kecil dan memiliki kemampuan untuk menahan air
lebih besar. Lempung manahan air lebih banyak dibandingkan yang lain, lempung juga memiliki
kemampuan tinggi dalam mengikat ion-ion bermuatan positif seperti Na+, Ca 2+, Mg 2+, dan K
+ yang diperlukan tanaman. Dengan demikian lempung dianggap memiliki kesuburan yang
tinggi. Akan tetapi tanah dengan partikel besar memiliki rongga yang besar juga memiliki
keuntungan karena mudah digemburkan serta aerasinya baik dan mudah dipenetrasi oleh akar
tanaman. Maka tekstur tanah yang paling baik untuk pertanian memiliki komposisi :
– lempung 20 %
– pasir 40 %
– debu/endapan 40 %

Struktur Tanah

Struktur tanah terbentuk melalui agregasi berbagai partikel tanah yang menghasilkan
bentuk/susunan tertentu pada tanah. Struktur tanah menentukan ukuran dan jumlah rongga antar
partikel tanah yang akan mempengaruhi pergerakan air, udara, akar tanaman, dan organisme
tanah. Beberapa jenis struktur tanah adalah sebagai berikut :
Jenis struktur tanah Ukuran struktur partikel (mm) Kualitas dari segi pertanian
Remah 1-5 sangat produktif, aerasi, saluran air baik dan mudah ditembus akar
Butir/granular 1-5 cukup produktif, bermasalah pada aerasi dan penyaluran air
Lempeng 1-10 Kurang produktif, menahan gerak air, udara, dan menghambat akar
Balok 10-75 sangat produktif, aerasi dan saluran air baik
Prismatik 20-100 cukup produktif, gerakan air dan tumbuhnya akar tanaman baik
tiang 20-100 cuklup produktif jika air yang tersedia memadai

2.4.Jenis-jenis Tanah
Berdasarkan USDA (United States Departement of Agriculture), tanah dikelompokkan menjadi
beberapa jenis yaitu :
No Jenis Tanah Ciri-ciri Terdapat di
1 Entisols terbentuk dari sedimen vulkanik, batuan kapur, dan batuan metamorf seprti tanah
aluvial, regosol, dan litosolPapua , Kalimantan Tengah, Sumatra Selatan, Nusa Tenggara Timur
2 Histosols terbentuk dari pembusukan jaringan tanaman , mengandung banyak senyawa
organik. Disebut juga tanah gambut. Seperti jenis tanah organosols Riau, Papua, Kalimantan
Tengah, Kalimantan Barat, Sumatra Selatan
3 Inceptiosols tanah mineral yang masih muda, seperti jenis tanah latosols, aluvial, brown forest,
solosak, humic gley Papua, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Maluku
4 Verticols tanah mineral berwarna abu kehitaman, mengan dung 30 % lempung, di daerah
beriklim kering dan memiliki batuan induk kaya akan kation Nusa Tenggara Timur, Nusa
Tenggara Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan
5 Oxisols tanah yang mengalami proses pencucian/peluruhan dengan memiliki kadar aluminium
dan besi tinggi Sumatra Selatan, Papua, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Jambi, Lampung
6 Andisols tanah berwarna gelap terbentuk dari endapan vulkanik, ditemukan di sekitar gunung
berapi Sumatra Utara, Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, Maluku
7 Mollisols tanah mineral serupa dengan tanah praire, terbentuk dari batuan kapur, kaya bahan
organik, senyawa basa, pH netral. Papua, Nusa Tenggara Timur, Maluku, Kalimantan Timur,
Sulawesi Tengah, Jawa Timur
8 Ultisols tanah berwarna kuning-merah, mengalami pencician/ peluruhan. Disebut juga tanah
podsolik terdapat di daerah lahan kering. Kalimantan Timur, Papua, Kalimantan Barat,
Kalimantan Tengah, Riau.

2.5.Kerusakan Tanah dan Upaya Penanggulangannya


Kerusakan tanah meliputi erosi (pengikisan dan pemindahan tanah oleh air dan angin) serta
kehilangan unsur hara (nutrien) dan bahan organik. Kerusakan tanah dapat juga disebabkan
karena aktivitas manusia seperti :

Deforestasi
Deforestasi/ penebangan hutan dilakukan untuk memenuhi kebutuhan kayu atau untuk
penyediaan lahan pemukiman, perkotaan, pertambangan, dan pertanian. Kehilangan vegetasi
karena deforestasi menyebabkan adanya pengikisan tanah karena tidak ada akar yang menahan,
kekurangan unsusr hara karena tidak banyak bahan organik yang dibusukkan, serta tingkat
kelembaban yang berkurang sehingga tanah cenderung menjadi kering.

Pengolahan Tanah Pertanian


Pengolahan lahan pertanian dapat menyebabkan kerusakan tanah sebab :
– pembajakan menyebabkan hancurnya struktur tanah dan mengubah struktur tanah, tanah
menjadi kering dan mudah terkena erosi oleh angin
– bahan organik kadang menjadi terkubur lebih dalam sehingga tidak optimal digunakan oleh
tanaman
– alat berat yang digunakan dapat merusak struktur tanah dan aerasi maupun penyerapan air
– penggunaan pestisida dapat membunuh biota yang penting bagi kesuburan tanah

Beberapa cara untuk mengatasi kerusakan tanah :


– penghijauan / reboisasi, meningkatkan jumlah vegetasi dapat mengurangi erosi dan menambah
jumlah nutrien tanah
– memperbaharui metode pertanian, seperti pergiliran tanaman, tersering, dan pemupukan
organik/ menambah bahan organi ke tanah

3.AIR

Zat yang sangat penting di dalam kehidupan karena air adalah penyusun utama pada makhluk
hidup. Air diperlukan menjadi pelarut umum dan membantu dalam proses metabolisme. Bumi
memiliki volume air 1,4 milyar km3. Sebanyak 97 % – nya adalah air laut, 1,7 % adalah es, dan
0,7 % adalah air tawar, sisanya berupa uap air. Volume air tidak berubah hanya mengalami daur/
siklus.

3.1.Air Tawar
Air Permukaan
Yaitu air yang berada di permukaan bumi yang terdiri dari :
– sungai, aliran air tawar yang bermuara ke danau, laut, atau sungai lain
– danau, cekungan/lembah yang digenangi oleh air tawar di tengah daratan
– rawa, permukaan bumi yang rendah yang digenangi oelh air tawar.
Air permukaan digunakan untuk sumber air bersih, pertanian, perikanan, sumber tenaga listrik,
sarana olah raga dan rekreasi. Kualitas air permukaan dapat menurun karena adanya pencemaran.
Pencemaran air permukaan sangat merugikan karena air menjadi berkurang kemanfaatannya dan
dapat membunuh biota air. Pembuangan limbah ke badan air permukaan adalah penyebab
terjadinya pencemaran air permukaan. Karena pentingnya kegunaan air permukaan ini maka
perlulah dijaga kualitasnya.

Air Tanah
Air tanah adalah air yang terletak di dalam tanah . Berdasarkan letaknya air tanah dapat
dibedakan menjadi air tanah dangkal dan air tanah dalam.
.
Air Tanah Dangkal, terletak dekat dengan permukaan tanah, merupakan air yang dapat diserap
oleh tanaman. Air ini dapat menjadi sumber air bagi manusia, tetapi cepat kering karena letaknya
di permukaan dan mudah menguap.
Air Tanah Dalam, terletak di antara dua lapisan tanah yang kedap air. Air ini sulit menguap,
dapat dimanfaatkan manusia dengan menggunakan pompa sumur dalam.
Pengambilan air tanah yang berlebihan karena adanya ledakan penduduk mengakibatkan sumur
menjadi kering sebelum sempat tergantikan. Hal ini dapat berakibat adanya penurunan tanah
ataupu adanya intrusi air laut.

3.2.Air Laut (air asin)


Air laut merupakan gabungan berbagai macam air yang mengalir dan bermuara ke laut. Air laut
juga mengandung berbagai jenis garam-garam mineral. Air laut dapat menjadi habitat berbagai
biota laut, sarana transportasi maupun rekreasi. Menurut kedalamannya air laut dibedakan
menjadi :

– Wilayah pasang surut, wilayah laut yang kering saat air surut, mencakup daerah pantai yang
merupakan ekosistem yang dihuni oelh berbagai jenis biota laut seperti udang, kepiting, dan
ikan-ikan kecil.
– Wilayah laut dangkal, wilayah laut hingga kedalaman 150 m, paling kaya berbagai jenis ikan
dan biota laut yang sangat bermanfaat bagi manusia dan ekosistem.
– Wilayah laut dalam, wilayah laut dengan kedalaman 150 m-1.800m, sulit ditembus sinar
matahari sehingga biotanya semakin berkurang keanekaragamannya
– Wilayah laut sangat dalam, wilayah laut pada kedalaman lebih dari 1.800 m dengan suasana
gelap, tekanan tinggi, sehingga makhluk hidup sangat sedikit.

Ekosistem air laut dapat mengalami kerusakan akibat ulah manusia sperti pemomban,
pencemaran, dll. Hal ini dapat menurunkan kualitas air laut dan bisa mematikan berbagai biota
air laut. Hal ini akan merugikan manusia sendiri.

4.BATUAN

Batuan adalah kumpulan berbagai mineral dalam bentuk padat. Mineral berupa senyawa
anorganik. Batuan dan mineral menyusun lapisan kerak bumi. Batuan terdapat di seluruh lapisan
permukaan bumi baik di darat maupun laut. Batuan dibedakan menjadi tiga jenis utama yaitu
batuan beku, batuan sedimen, dan batuan metamorf. Ketiga jenis batuan ini dapat mengalami
perubahan geologis sehingga bisa berubah ke jenis lain.
4.1.Batuan Beku
Batuan beku terbentuk dari magma yang ke luar permukaan bumi , mengalami pendinginan dan
mengeras. Mineral utama penyusun batuan beku adalah silikat, kuarsa(silikon dioksida). Mineral
silikat mengandung elemen lain seperti besi, aluminium, kalsium, natrium, dan magnesium.
Contoh batuan beku adalah granit, diorit, gabro, dan peridotit

4.2.Batuan Sedimen
Terbentuk dari kumpulan partikel mineral yang berasal dari batuan sebelumnya karena adanya
proses pelapukan dan erosi. Batuan asal bisa berupa batuan beku, batuan, metamorf, atau batuan
sedimen sendiri yang sudah lebih dulu terbentuk. Kandungan mineral utama berasal dari batuan
beku dan ditambah dari bahan organik. Contoh batuan sedimen adalah konglomerat, dolomit,
dan batu bara.

4.3.Batuan Metamorf
Terbentuk dari batuan sebelumnya yang mengalami perubahan tekstur maupun struktur akibat
panas maupun tekanan yang begitu tinggi. Biasanya mengandung mineral yang telah mengalami
perubahan dari batuan induknya. Contoh batuan metamorf adalah marmer dan batu tulis

Berbagai batuan telah dimanfaatkan manusia seperti senjata manusia purba, bahan kontruksi
bangunan, perhiasan, bahan bakar, dan memiliki nilai ekonomi yang tinggi.

5.ROTASI DAN REVOLUSI BUMI

5.1.Rotasi Bumi
Bumi berputar dari porosnya dari barat ke timur yang disebut berotasi. Akibat rotasi bumi benda-
benda langit seolah mengalami pergerakan semu harian dari timur ke barat, terjadi peristiwa
siang dan malam, maupun terjadinya perbedaan waktu. Periode rotasi buni adalah 23 jam 56
menit atau dibulatkan menjadi 24 jam kurang 4 menit tiap kali putaran. Arah putaran negatif ke
arah timur. Saat berotasi atmosfernya pun ikut berotasi.

5.2.Revolusi Bumi
Seperti halnya planet-planet yang lain bumi juga berevolusi mengelilingi matahari dalam tata
suryanya. Bidang revolusi bumi disebut ekliptika. Satu kali periode revolusi bumi adalah 365
hari 6 jam 9 menit dan 10 detik yang disebut satu tahun pada penanggalan Masehi. Revolusi
bumi mengakibatkan pergeseran matahari dari utara ke selatan khatulistiwa, perubahan lama
siang dan malam, peredaran semu matahari, serta pergantian musim. Pergantian musim
disebabkan karena tidak sejajarnya sumbu rotasi bumi dan sumbu revolusi bumi. Sudut yang
terbentuk oleh ke dua sumbu tadi menyebabkan perubahan musim bumi di sebelah utara dan
selatan. Jika belahan bumi utara musim dingin di belahan selatan musim panas.

Daerah iklim sedang mengalami pergantian 4 musim yaitu musim panas (summer), gugur
(autum/fall), dingin (winter), dan semi (spring). Pada musim panas siang lebih panjang dari pada
malam dan sebaliknya.

B. BENDA LANGIT

B.1. MATAHARI

Matahari merupakan salah satu bintang di jagat raya yang menjadi pusat tata surya kita. Bumi
dan planet lain mengelilingi matahari pada orbit/garis edar masing-masing. Matahari berupa bola
gas raksasa yang tersusun oleh gas Hidrogen (92%0 dan Helium (7,8%). Matahari adalah
penyedia energi bagi kehidupan bumi. Pada inti matahari dengan suhu mencapai 15.000.000 oC
gas hidrogen diubah menjadi Helium . Pengubahan ini memancarkan cahaya dan panas yang
dipakai untuk fotosintesis oleh tanaman dan energi berpindah ke organisme lain melalui rantai
makanan.

Matahari berukuran sangat besar dengan diameter 109 kali diameter bumi, dan volume 1,3 juta
kali volume bumi. Jarak bumi ke matahari kira-kira 150 juta km. Matahari adalah salah satu
bintang yang terdekat dengan bumi. Jutaan bintang di jagat raya dan tampak kecil karena
jaraknya yang sangat jauh.

B.2. BULAN

Bulan adalah satelit bumi/ pengikut bumi. Satelit terbentuk secara alami bersama terbentuknya
planet. Bulan memiliki masa yang lebih kecil dan berlokasi dalam lingkungan gravitasi planet
tertentu, maka satelit tersebut beredar mengelilingi planet tersebut. Jika benda yang mengikut ini
dibuat oleh manusia disebut satelit buatan.

Gerakan Bulan
Bulan bergerak mengelilingi buni (berevolusi) dan juga berotasi pada porosnya dengan
kecepatan tertentu. Hal ini terbukti dengan permukaan bulan yang tidak selalu sama jika dilihat
dari bumi.Waktu yang dibutuhkan bulan untuk berotasi dan berevolusi adalah sama yaitu 29 hari
atau 1 bulan. Revolusi bulan mengakibatkan adanya fase bulan, yaitu bentuk bulan yang selalu
berubah-ubah jika dilihat dari bumi yang memantulkan cahaya matahari berubah secara teratur.
Kadang tampak seperti sabit, kadang lebih tebal, kadang bulat penuh. Kedudukan bulan yang
searah dengan matahari disebut konjungsi, yaitu bulan yang menghadap bumi dalam keadaan
gelap, sehingga kita tidak dapat melihat cahaya bulan. Perubahan fase bulan dipakai untuk
penghitungan kalender Hijriyah. Satu bulan pada penanggalan revolusi bulan lamanya 29,5 hari,
tepatnya 29 hari, 12 jam, 44 menit, 3 detik. Lamanya satu tahun adalah 354 hari.

Gerhana Bulan
Gerhana terjadi karena lintasan bulan. Bulan mengelilingi buni dengan lintasannya yang
berbentuk elips, dan bumi menjadi titik pusat lintasan tersebut. Lintasan terjauh bulan disebut
apogea dan lintasan terdekat disebut perigea. Bulan tidak memancarkan sinarnya sendiri tetapi
memantulkan cahaya matahari. Bayangan bumi dan bulan membentuk kerucut. Kerucut
bayangan bumi lebih panjang dari pada bayangan bulan. Kerucut bayangan gelap disebut umbra
yang tidak terlalu gelap disebut penumbra. Penumbra di belakang bumi atau bulan berbentuk
kerucut dengan puncaknya di bumi atu di bulan, makin jauh makin besar sampai bayangan tidak
terlihat.

Gerhana bulan dapat terjadi saat bulan purnama, yaitu saat matahari bumi dan bulan berada
dalam satu garis lurus. Ketika umbra bumi mengenai bulan, atau bulan memasuki daerah umbra
bumi akan terjadi gerhana bulan total, jika bulan masuk sebagian ke bagiam umbra bumi maka
terjadi gerhana bulan sebagian., jika seluruh bulan berada di bagian penumbra maka disebut
gerhana penumbra. Secara berturut-turut gerhana adalah sebagai berikut :

gerhana penumbra gerhana sebagian gerhana total gerhana sebagian gerhana penumbra bulan
purnama kembali.

B.3. PLANET DAN PLANET KERDIL (DRAWF PLANET)

Planet adalah anggota tata surya yang berukuran relatif besar, tidak memancarkan cahayanya
sendiri melainkan merefleksikan cahaya matahari, dan berputar mengelilingi matahari. Tahun
2006 IAU(international Astronomical Union) merumuskan benda langit sebagai benda langit
yang memiliki orbit mengelilingi matahari, memiliki massa dan gravitasi yang cukup sehingga
dapat membentuk struktur bulat, dan memiliki garis/jalur orbit yang bersih”.

Ada delapan planet dalam sistem tata surya kita yaitu Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter,
Saturnus, Uranus, dan Neptunus. Empat planet yang terdekat dengan matahari yaitu Merkurius,
Venus, Bumi, dan Mars dikelompokkan sebagai planet dalam. Planet dalam berupa bola padat
yang tersusun atas batuan. Yupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus dikelompokkan sebagai
planet luar. Anggota planet luar memiliki struktur berupa bola gas dan memiliki cincin. Antara
planet luar dan planet dalam terdapat serbuk asteroid yang merupakan jalur lintasan asteroid.

Pluto, Ceres, dan Eris dikelompokkan ke dalam planet kerdil (dwarf planet) yang memiliki
lintasan yang tidak bersih.

B.4. KOMET, ASTEROID, DAN METEOR


Komet, Asteroid, dan Meteor merupakan serpihan-serpihan benda langit yang melayang di
angkasa. Ketiganya berbeda terutama dalam hal komponen penyusunnya dan orbitnya.

Komet
Merupakan serpihan benda langit berupa bola es dan debu. Komet hanya terlihat saat melintas
dekat matahari dan dikenali dengan ekornya yang memanjang sampai ratusan kilometer. Ekor
komet terbentuk karena energi yang dipancarkan matahari meniup bagian partikel gas dan debu
di permukaan komet yang selalu menjauhi matahari. Orbit komet berbentuk oval dan memiliki
periode tertentu sehingga dapat diramalkan kapan akan mun culnya. Contoh komet adalah Halley
dan Komet Halle Bobb.

Asteroid
Berupa serpihan benda langit berupa batuan padat dengan ukuran bervariasi. Letaknya berada di
sabuk asteroid yaitu antara planet Yupiter dan Mars.

Meteor
Merupakan serpihan benda langit yang berupa batuan yang sering memasuki atmosfer bumi yang
dikenal sebagai bintang jatuh. Gesekan meteror dengan atmosfer bumi menimbulkan panas dan
cahaya. Gesekan ini pula yang menjadikan meteor akan hancur menjadi debu. Jika ukuran
meteor cukup besar masih ada yang mampu melewati atmosfer dan jatuh menghantam tanah,
yang disebut meteorit dan dapat membentuk kawah

Anda mungkin juga menyukai