Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

FLU BURUNG

Di Susun Oleh:

Muhson Riantori

YAYASAN TRI KARYA HUSADA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA JAYA
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
2020

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah menolong
hamba-Nya sehingga makalah tentang Penyakit Flu Burung telah di selesaikan.
Dengan terselesainya penulisan makalah ini, pastinya tidak lepas dari
bantuan serta dukungan dari semua pihak baik moril ataupun materil sehingga
makalah ini dapat terselesaikan untuk itu penulis mengucapkan terima kasih.
Semoga makalah ini dapat memberikan edukasi kepada penulis dan para
mahasiswa. Semoga makalah ini memberikan manfaat serta inspirasi bagi
pembacanya. Penyusun menyadari pembuatan makalah ini masih jauh dari
sempurna, maka saran dan kritik sangat dibutuhkan demi penyempurnaan
makalah ini.

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... ii

DAFTAR ISI ...................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1

A. LATAR BELAKANG ......................................................................................... 1


B. RUMUSAN MASALAH ...................................................................................... 2
C. TUJUAN ............................................................................................................. 2
D. MANFAAT .......................................................................................................... 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................................ 3

A. DEFENISI ............................................................................................................ 3
B. ETIOLOGI ........................................................................................................... 3
C. GEJALAI ............................................................................................................. 3
D. MASA INKUBASI ............................................................................................... 4
E. PENULARAN ....................................................................................................... 4
F. DIAGNOSIS FLU BURUNG ............................................................................... 5
G. PENCEGAHAN .................................................................................................... 6
H. PENGOBATAN .................................................................................................... 7

BAB III PENUTUP ........................................................................................................... 8

A. KESIMPULAN .................................................................................................... 8
B. SARAN ................................................................................................................ 8

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kesehatan adalah hal yang paling berharga bagi semua orang. Mulai dari
olahraga teratur, pola makan yang disiplin, dan istirahat yang cukup dilakukan
demi mendapatkan tubuh yang tetap fit. Namun terkadang antioksidan dalam
tubuh juga melemah karena kecapaian atau nutrisi yang kurang dalam tubuh.
Hal ini menyebabkan penyakit mudah masuk dan menyerang dalam tubuh.
Influenza adalah salah satu penyakit menular paling serius dari sudut
pandang kesehatan masyarakat karena menyebar cepat di seluruh dunia,
morbiditas yang signifikan di seluruh penduduk dan komplikasi yang terkait.
Perubahan cuaca, kehujanan, dan kurang istirahat menjadi penyebab utama
seseorang terjangkit penyakit ini. Penyakit ini mudah menyerang namun
mudah sembuh juga tanpa perlu pengobatan secara intensif dan tidak
membahayakan nyawa penderitanya. Namun sekarang muncul jenis flu yang
baru yaitu flu burung atau Avian Influenza. Flu burung merupakan jenis
penyakit baru yang mulai merebak di Indonesia dan di seluruh dunia. Penyakit
flu burung mulai mewabah pada tahun 2003. Di Asia, virus ini telah menular di
Vietnam, Thailand, Kamboja, Cina, Indonesia, Jepang, Laos, dan Korea
Selatan. Di Indonesia jenis penyakit ini pertama kali ditemukan tepatnya di
Pekalongan, Jawa Tengah pada bulan Agustus 2003. Berbeda dengan
influenza, penyakit ini sangat berbahaya bahkan mematikan.
Unggas merupakan bagian hidup masyarakat Indonesia. Mulai dari
peternak dan pedagang bahkan ibu rumah tangga hampir setiap hari
bersinggungan dengan hewan ini. Namun latar belakang pendidikan mereka
yang tidak terlalu tinggi terkadang membuat mereka tidak mengerti akan
adanya penyakit yang mematikan ini. Oleh karenanya perlu diadakan
pembahasan khusus tentang penyakit ini supaya dapat meminimalisir dampak
yang diakibatkan.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan flu burung?
2. Apa penyebab penyakit flu burung?
3. Apa gejala penyakit flu burung?
4. Bagaimana cara pengobatan flu burung?
5. Bagaimana cara pencegahan penyakit flu burung?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan flu burung.
2. Untuk mengetahui penyebab penyakit flu burung.
3. Untuk mengetahui gejala penyakit flu burung.
4. Untuk mengetahui pengobatan penyakit flu burung.
5. Untuk mengethaui cara pencegahan penyakit flu burung.
D. Manfaat
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan flu burung.
2. Mengetahui penyebab penyakit flu burung.
3. Mengetahui gejala penyakit flu burung.
4. Mengetahui pengobatan penyakit flu burung.
5. Mengethaui cara pencegahan penyakit flu burung.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi
Flu Burung adalah penyakit yang disebabkan oleh virus influenza yang
menyerang burung/unggas/ayam. Salah satu tipe yang perlu di waspadai adalah
yang disebabkan oleh virus influenza dengan kode genetik H5N1 (H=
Haemagglutinin, N= Neuramidase) yang selain dapat menular dari burung ke
burung ternyata dapat pula menular dari burung ke manusia (Iwandarmansjah,
2007).

B. Penyebab
Penyebab flu burung adalah virus influenza tipe A . Virus influenza
termasuk famili Orthomyxoviridae. Virus influenza tipe A dapat berubah- ubah
bentuk (Drift, Shift), dan dapat menyebabkan epidemic dan pandemic. Virus
influenza tipe A terdiri dari Hemaglutinin (H) dan Neuramidse (N), kedua
huruf ini digunakan sebagai identifikasi kode subtype flu burung yang banyak
jenisnya. Pada manusia hanya terdapat jenis H1N1, H2N2, H3N3, H5N1,
H9N2, H1N2, H7N7. Sedangkan pada binatang H1-H5 dan N1-N9.
Strain yang sangat virulen/ganas dan menyebabkan flu burung adalah
dari subtype A H5N1. Virus tersebut dapat bertahan hidup di air sampai 4 hari

pada suhu 22o C dan lebih dari 30 hari pada 0o C. Virus akan mati pada

pemanasan 60o C selama 30 menit atau 56o C selama 3 jam dan dengan
detergent, desinfektan misalnya formalin, serta cairan yang mengandung iodine
(Iwandarmansjah, 2007).

C. Gejala
Menurut Atmawinata (2006), gejala penyakit flu burung dapat dibedakan
menjadi dua yaitu gejala pada unggas dan gejala pada manusia.
a. Gejala pada unggas.
a. Pembengkakan pada kepala

3
b. Ada cairan yang keluar dari hidung dan mata
c. Diare
d. Batuk, bersin, dan ngorok
e. Pendarahan dibawah kulit (sub kutan)
f. Pendarahan titik (ptechie) pada ayam
g. Jengger, dan kulit yang tidak ditumbuhi bulu berwarna biru keunguan
h. Borok di kaki
i. Kematian mendadak
b. Gejala pada manusia.

a. Demam (suhu badan diatas 38o C)


b. Batuk, sesak napas, dan mengeluarkan lendir bening dari hidung
c. Sakit tenggorokan
d. Hilang nafsu makan
e. Diare dan muntah-muntah
f. Peradangan di paru-paru (pneumonia)
g. Kematian dengan cepat jika tidak segera diatasi

D. Masa Inkubasi.
Menurut Iwandarmansjah (2007), masa inkubasi pada flu burung ini
dapat dibedakan menjadi dua yaitu :
1. Masa inkubasi pada unggas : 1 minggu
2. Masa inkubasi pada manusia : 1-3 hari, Masa infeksi 1 hari sebelum sampai
3-5 hari sesudah timbul gejala. Pada anak sampai 21 hari.

E. Penularan
Menurut Atmawinata (2006), cara penularan virus flu burung ini dengan cara :
1. Cara penularan dari unggas ke unggas.
a. Kontak langsung unggas yang terinfeksi flu burung dengan unggas yang
peka.
b. Melalui feses (kotoran) unggas yang terserang flu burung.
c. Melalui lendir yang keluar dari hidung dan mata.

4
d. Melalui udara.
e. Melalui perdagangan unggas.
f. Melalui makanan dan minum yang terkontaminasi.
2. Cara penularan flu burung dari hewan ke manusia.
Penularan dari unggas ke manusia juga dapat terjadi jika manusia telah
menghirup udara yang mengandung virus flu burung atau kontak langsung
dengan unggas yang terinfeksi flu burung.

F. Diagnosis Flu Burung


Menurut Yuliarti (2006), diagnosis flu burung meliputi :
1. Rapid Test
Alat ini berbentuk kotak plastik kecil yang didalamnya terdapat kertas putih
dengan kode C (control) dan T (Test) yang sudah ditetesi antibodi virus flu
burung yang berperanan mendeteksi antigen virus. Jika unggas terkena flu
burung, antigen virus pada unggas terikat dengan antibodi yang ada dalam
kertas, sehingga akan memunculkan dua garis vertikal pada area C dan T.
Keuntungan metode ini adalah kecepatannya karena kita langsung dapat
mengetahui hasilnya.
2. HI (Hemaglutinasi Inhibisi)
Alat ini untuk melihat antibodi terhadap Hemaglutinin (H). Uji ini lebih
sensitif dari pada rapid test dan cukup murah, meskipun membutuhkan
waktu lebih lama (sekitar 3 hari).
3. AGP (Agar Gel Presipitation)
Alat ini untuk melihat antibodi terhadap Neuraminidase (N).

4. VN (Virus Netralisasi)
Alat ini untuk mengetahui pembentukan antibodi.
5. Isolasi Virus
6. PCR (Polimerase Chain Reaction)
Alat ini untuk memastikan adanya virus Influenza A subtipe H5N1. Metode
ini masih jarang digunakan pada hewan. Uji ini sebenarnya sensitif dan
akurasinya tinggi, tetapi mungkin karena membutuhkan biaya mahal,

5
sehingga masih jarang dipergunakan.
Pada manusia, selain pemeriksaan laboratorium diatas, ada pula pemeriksaan
laboratorium yang meliputi :
1. Pemeriksaan darah lengkap meliputi pemeriksaan Hb, hitung jenis leukosit,
hitung total leukosit, trombosit, laju endap darah, albumin, globulin,
SGPT, SGOT, ureum, kreatinin, serta analisa gas darah.
2. Pasien pemeriksaan mikrobiologi meliputi Rapid test, ELISA, dan
pemeriksaan antigen (HI, IF/FA).
3. Foto Toraks.

G. Pencegahan
Menurut Iwandarmansjah (2007), pencegahan flu burung dapat dibedakan
menjadi dua yaitu :
1. Pada Unggas:
a. Pemusnahan unggas / burung yang terinfeksi flu burung
b. Vaksinasi pada unggas yang sehat
2. Pada Manusia :
a. Kelompok berisiko tinggi (pekerja peternakan dan pedagang)
1) Mencuci tangan dengan desinfektan dan mandi sehabis bekerja.
2) Hindari kontak langsung dengan ayam atau unggas yang terinfeksi flu
burung.
3) Menggunakan alat pelindung diri, misalnya dengan : masker dan
pakaian kerja.
4) Meninggalkan pakaian kerja di tempat kerja.
5) Membersihkan kotoran unggas setiap hari.
b. Masyarakat umum
1) Menjaga daya tahan tubuh dengan memakan makanan bergizi dan
istirahat cukup.
2) Mengolah unggas dengan cara yang benar, Yaitu :
a) Pilih unggas yang sehat (tidak terdapat gejala-gejala penyakit
pada tubuhnya).

6
b) Memasak daging ayam sampai dengan suhu kurang lebih 80o C
selama 1 menit dan pada telur sampai dengan suhu kurang lebih

64o C selama 4,5 menit.

H. Pengobatan
Pengobatan bagi penderita flu burung meliputi :
1. Pasien dirawat dalam ruang isolasi selama kurang lebih 7 hari untuk
menghindari penularan lewat udara. Meskipun sampai saat ini belum ada
bukti kuat bahwa flu burung dapat menular dari manusia ke manusia, tetapi
kita tetap harus mewaspadai penyebaran virus flu burung dan kemungkinan
virus melakukan mutasi maupun “perkawinan” dengan virus flu burung
subtipe lain dan dapat menular antar manusia.
2. Pemberian oksigen bila terdapat sesak nafas yang mengarah kepada gagal
nafas.
3. Hidrasi dengan pemberian cairan parenteral (infus).
4. Pengobatan terhadap gejala flu seperti pemberian penurun panas dan
penghilang pusing, dekongestan, dan antitusif.
5. Pemberian obat anti virus oseltamivir 75 mg dosis tunggal selama 7 hari.
6. Pemberian obat Amantadin diberikan pada awal infeksi, sedapat mungkin
dalam waktu 48 jam pertama selama 3-5 hari dengan dosis 5 mg/kg BB
perhari dibagi dalam 2 dosis. Bila berat badan lebih dari 45 kg diberikan
100 mg 2 kali sehari.

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Penyakit flu burung atau flu unggas (Bird Flu, Avian Influenza) adalah
suatu penyakit menular yang disebabkan oleh virus influenza tipe A dan
ditularkan oleh unggas. Masyarakat terutama peternak unggas untuk selalu
menjaga dan memelihara kesehatan unggas-unggas tersebut agar tidak tercemar
virus H5N1
B. Saran
1. Hendaknya tidak terkontaminasi secara langsung dengan unggas yang
dicurigai positif terkena virus H5N1.
2. Selaku menjaga kebersihan,baik kebersihan kandang unggas maupun
disekitar lingkungan.

8
DAFTAR PUSTAKA

Anonimus. (2005). yang Perlu Diketahui tentang Flu Burung. www.vision.net.id.


10 Desember 2005.
Departemen Kesehatan RI. (2005). Depkes Siagakan 44 Rumah sakit Rujukan
Untuk Perawatan/observasi Penderita Suspek Flu Burung.
www.depkes.go.id. 17 Desember 2005.
http://doktersehat.com/pengertian-dan-penyebab-flu-burung/
Iwandarmansjah, 2007). Flu Burung.. Jakarta: Penebar Swadaya.
Kristina, Isminaya, dan Leny Wulanndari. (2005). Flu Burung.
www.litbang.depkes.go.id. 18 Desember 2005.
Nichol ST, Arikawa J. Kawaoka Y. (2000). Emerging Viral Disease.
PNAS.97:1241-2.
Patz.J.A. (1996). Global Climate Change and Emerging Infectious Disease.
JAMA SEA.June
Reid AH, Taubenberger JK. (2003).The Origin of The 1918 Pandemic Influenza
virus : Continuing Enigma.J.Gen. Virol . 84 : 2285-92.
United Nation Food and Agriculture Organisation. (2005).H5N1 Outbreaks in
2005 and Poultry density.
Soejoedono, R.D. dan Handharyani, E. (2005). Flu Burung. Jakarta: Penebar
Swadaya.
WHO. (2002). Manual on Animal Influenza Diagnosis and Surveillance,
Departement of Communicab le Disease, Survival and Response. WHO.
Global. Inf. Programe.

Anda mungkin juga menyukai