Anda di halaman 1dari 13

TRANSISTOR SEBAGAI PENGUAT

A. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Kemajuan dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi, menuntut

para ilmuan untuk menciptakan maupun mengembangkan suatu hal baru

namun bermanfaat dan bernilai ekonomis. Disamping itu telah banyak

suatu inovasi yang terjadi dalam bidang teknologi instrumentasi penguat

daya, tidak menyurutkan semangat juang para saintis dari kalangan

mahasiswa, untuk mampu menemukan suatu hal yang baru dan bernilai

lebih dimata masyarakat. Perkembangan akhir-akhir ini akan penguat daya

sudah mempunyai berbagai macam tipe dan bahan penyusun. Seperti

tabung hampa multi elektroda DeForest yang memiliki kemampuan untuk

memperkuat sinyal secara elektronik telah menyebabkan revolusi dalam

bidang komunikasi. Penguat telah memungkinkan sinyal frekuensi tinggi

dibangkitkan. Dengan adanya perkembangan tabung tersebut maka

ditemukanlah transistor.

Paragraf 2 berisi apa yang kalian ketahui tentang transistor.

Pada tahun 2012 Emy Aditya, Su’udi dan Endarko dalam

penelitiannya tentang “Transistor" (Ganti dengan : yang berjudul........)

mengatakan bahwa transistor merupakan komponen dasar yang biasa

digunakan untuk sistem penguat. Saat digunakan sebagai penguat,

transistor harus berada di daerah kerja aktif. Nilai ambang pada transistor

merupakan nilai saat arus mulai mengalir pada basis yang artinya tegangan
pada basis telah melebihi potensial basis minimum. Hasil bagi antara

sinyal sinyat output dengan sinyal input inilah yang disebut faktor penguat

arus. (Tambah penelitian pendukung 1 lagi)

Transistor adalah alat semi konduktor yang dipakai sebagai

penguat, sikuit pemutus, dan penyambung (switching), stabilitas

tegangan, modulasi sinyal atau sebagai fungsi lainnya. Transistor

dapat berfungsi semacam kran listrik, berdasarkan arus inputnya

memungkinkan pengaliran listrik yang sangat akurat dari sirkuit

sumber listriknya. Terdapat 3 macam konfigurasi dari rangkaian

penguat transistor yaitu common-base, common emmiter, dan common

collector. Konfigurasi yang paling banyak digunakan sebagai penguat

adalah common emitter karena memiliki penguat arus dan penguat

tegangan yang tinggi. (Bisa dijadikan paragraf 2)

Masalah dari penelitian pendukungnya mana????

Paragraf 4 itu Masalah dan solusinya apa.

Perlu diketahui untuk menulis latar belakang cukup 4 paragraf

saja!!!

Oleh sebab itu transistor perlu diketahui fungsi, prinsip kerja, dan

besar penguatan transistor dengan mengetahuinya kita lebih mudah untuk

menyelesaikan permasalahan yang akan dihadapi di dunia elektronika.

Selain itu dengan mengetahui transistor, praktikan dapat mengetahui

rangakaian penguat dengan menggunakan transistor yang memiliki


bermacam-macam konfigurasi dengan sifat yang berbeda-beda, pada

praktikum ini khususnya tentang common emitor.

2. TUJUAN
Tujuan praktikum dari Percobaan transistor sebagai penguat (Judul
percobaan jangan lupa awal kata d kapitalkan) adalah sebagai berikut :
a. Memahami cara kerja rangkaian bias transistor common emitter.
b. Menentukan besar penguatan transistor pada rangkaian common emitter.

B. KAJIAN TEORI

Rangkaian penguat digunakan untuk menguatkan sinyal frekuensi


yang dihasilkan oleh rangkaian multivibrator sekaligus menguatkan tegangan
keluaran agar dapat memenuhi kebutuhan tegangan pada trafo, agar trafo
dapat bekerja secara maksimal. Reverse Tranfer Inverter System, pada sistem
ini output sistem inverter ini langsung terhubung dengan beban kritis namun
pada kondisi gangguan tertentu maka beban kritis dapat dialihkan pada
sumber tegangan atau tenaga lain selain Inverter.

Gambar 3.1 Reverse Transver system

(Suyanto, 2013). (Paragraf 3)

Transistor berasal dari kata transfer dan resistor yang artinya


adalah merubah bahan dari bahan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik
menjadi bahan penghantar atau setengah penghantar ( semikonduktor ).
Transistor adalah komponen aktif, transistor sendiri diciptakan oleh tiga orang
bangsa Amerika yang bernama John Barden, Walten Brattain dan William
Shockley pada tahun 1948. Sama halnya dengan komponen semi konduktor
lainnya, transistor dibuat dari bahan indium, germanium dan silicon. Dua
macam transistor bipolar yaitu transistor PNP ( Positif Negatif Positif ) dan
transistor NPN ( Negatif Positif Negatif ).

Gambar 3.2 Persambungan Semi Konduktor Tipe PNP

Gambar 3.3 Persambungan Semi Konduktor Tipe NPN

(Huda, 2014). (Jadikan paragraf 1)

Sebagai komponen dalam rangkain elektronika dapat dimodelkan


sebagai komponen common transistor memiliki 3 kaki, yaitu kaki emitter,
kolektor dan basis. Common emmiter berarti bahwa terminal emitter
digunakan bersama-sama sebagai output maka arus input dan tegangan input
masing-masing 𝐼𝐵 dan 𝑉𝐶𝐸 . Common couter dimana konfigurasi transistor
yang menggunakan kaki kolektor sebagai input dan output. Common based
merupakan konfigurasi transistor yang menggunakan kaki basis untuk input
dan output ( Ahmad, 2012). (Jadikan paragraf 2)

Tambah 2 kajian teorinya!! Kenapa dikurangi.

C. METODE PRAKTIKUM

1. Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang digunakan pada percobaan Transistor Sebagai
Penguat dapat dilihat pada Tabel 3.1 berikut .
Tabel 3.1 Alat dan Bahan Percobaan Transistor Sebagai Penguat
No. Alat dan Bahan Fungsi
1. Transistor NPN Sebagai penguat sinyal masukan
Untuk mengukur hambatan, kuat arus, dan
2. Multimeter
tegangan listrik
3. Osiloskop Untuk melihat tampilan gelombang
4. Function generator Sebagai pemberi isyarat gelombang masukkan
Sebagai tempat untuk merangkai komponen
5. Papan Rangkaian
elektronika
Untuk menghubungkan rangkaian dengan catu
6. Kabel Jumper
daya
7. Resistor Sebagai penghambat arus
8. Kapasitor Untuk menyimpan muatan
Sebagai penyearah arus dan penyearah
9. Catu Daya
tegangan
Sebagai hambatan yang dapat diubah-ubah nilai
10. Potensiometer
resistansinya
Kamera handphone
2. Prosedur Kerja
Prosedur kerja yang dilakukan pada percobaan Transistor Sebagai
Penguat adalah sebagai berikut.
a. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
b. Merangkai alat dan bahan yang telah disiapkan seperti pada
Gambar 2.2 berikut

Gambar d
EWB!!!!
Gambar 2.2 Rangkaian Alat dan Bahan Transistor Sebagai Penguat

c. Mengukur VB, VC, Ic, VCC dengan menggunakan multimeter pada


sumber tegangan 6 dan 9 volt.
d. Menghubungkan rangkaian dengan osiloskop dan signal generator
untuk melihat bentuk gelombang dan besar penguatan.
D. HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Hasil
a. Data Pengamatan
1). Pengukuran kuat arus dan tegangan rangkaian bias
common emitter
data pengamatan percobaan Transistor Sebagai
Penguat untuk pengukuran kuat arus dan tegangan
rangkaian bias common emitter dapat dilihat pada Tabel
2.2 berikut.
Tabel 2.2 Data Pengamatan Percobaan Transistor Sebagai
Penguat
No Vcc (v) VB (v) VC (v) I (A) VCE (v)
Mana
1 6
nilainyaaa???
2 9
8
Keterangan : R1 = 104 × 10 𝛺
R2 = 12 × 108 𝛺
R3 = 21,51 𝛺
Vcc V in Vout
9 ??? ???

2) Grafik Ciri Keluaran Transistor


Data pengamatan untuk grafik ciri keluaran
transistor dapat dilihat pada Gambar 2.1 berikut.
Gambar 2.1 Grafik Ciri Keluaran Transistor.

b. Analisis Data

Analisis data percobaan Transistor Sebagai Penguat adalah sebagai


berikut

1. Menentukan Tegangan Basis


 R2 
VB1 =   VCC
 R1  R2 
 12 10 2 
   6
3 
 (104 10 )  (12 10 
8

1,15304 10  6
6

= 6,92307 10 6 V

 R2 
  VCC
 R1  R2 
 
 12 10 3 
  9
 104 10   ( 12 10 
VB2 8 3 

 1,15304 10 6  9
 1,03846 10 5 V

2. Menentukan Tegangan Emitter


V E1  VB1  0,7 V
 6,92307 10 6  0,7
  0,6999 V
V E 2  VB2  0,7 V
 1,03846  10 5
  0,6999 V

3. Menentukan kuat arus emitter


V
I E1  E1
RE
 0,6999

21,51
  0,032538 A
I E1  V E 2

 0,6999

21,51
  0,032538 A
4. Menentukan Besar Penguatan
V
A  OUT
V IN
0,546

0,0046
 118,696 Kali

2. Pembahasan
Transistor adalah alat semikonduktor yang digunakan sebagai
penguat dan sebagai saklar. Yang dapat memperbesar level sinyal keluaran
sampai beberapa kali sinyal masukan. Prinsip dasar transistor sebagi
penguat adalah arus kecil pada basic mengontrol perubahan besar pada arus
yang mengalir dari kolektor ke emitter. Transistor memiliki 3 terminal yaitu
basic (B) emitter (E) dan kolektor (C). Transistor merupakan komponen
yang sangat openting dalam dujnia ewlektronik modern.
Percobaan transistor sebagai penguat dilakukan dua kali
pengamatan yaitu pengamatan pertama pada penentuan bias transistor dan
pengamatan kedua pada transisitor common emitter. Pada pengamatan bias
transistor diperoleh hasil pembacaan pada multimeter yang dapat dilihat
pada Tabel 2.2 dengan memvariasikan tegangan vcc yaitu 6 volt dan 9 volt.
Berdasarkan data yang diperoleh terlihat bahwa semakin tinggi tegangan
maka semakin besar arus yang diperoleh. Hal ini sesuai sesuai dengan teori
dimana hukum ohm mengatakan bahwa besar arus listrik yang mengalir
pada sebuah penghantar selalu berbanding lurus dengan tegangan yang
diterapkan kepadanya.
Pengamatan kedua pada common emitter dengan menggunakan vcc
9 volt diperoleh nilai vin 0,0046 volt dan vout 0,546 volt. Berdasarkan data
tersebut diperoleh nilai analisis besar penguatan yaitu 118,696 kali. Dari
data yang diperoleh bahwa nilai sinyal keluaran lebih besar daripada sinyal
masukan. Hal ini sesuai dengan teori bahwa transistor sebagai penguat dapat
memperbesar sinyal keluaran sampai beberapa kali sinyal masukan seperti
yang terlihat pada Gambar 2.6 gelombang keluaran warna biru terlihat lebih
besar dari keluaran warna kuning sehingga dari hal ini jelas bahwa trasistor
yang digunakan telah menguatkan gelombang masukan.

Pembahasannya tambah kenapa bsaa gelombangnya besa fasee????


E. KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diperoleh dari percobaan Transistor
Sebagai Penguat yaitu :
a. Penguat common emitter adalah bentuik penguat tegangan dimana
pada kaki emitter di ground kan lalu input dimasukkan ke basis
dan output diambil pada kaki kolektor.
b. Besar penguatan transistor pada rangkaian common emitter dapat
ditentukan dengan nilai pada tegangan keluaran (Vout) dibagi
dengan tegangan masukan (Vin).
2. Saran
Saran yang dapat di ajukan pada percobaan ini adalah
sebagai berikut:
a. Untuk laboratorium, agar alat alat yang rusak seperti osiloskop
harap untuk dig anti
b. Untuk asisten, agar mempertahankan cara membimbing praktikan.
c. Untuk praktikan, agar selalu menjaga kebersihan di dalam
laboratorium.
DAFTAR PUSTAKA

Additya,Emy dkk. 2012. Transistor. Jurnal Transistor. Volume 1


nomor 1.
Ahmad Jayadin . 2012. Eldas. Yogyakarta. Yogyakarta.

Huda, Asrul, Nurmaningsih yani. 2014. Pemanfaatan Elemen


Pemanas Sebagai Alat Sablon Digital dengan
Menggunakan Timer dan Didukung Oleh Bahasa
Pemograman Bariond Delphi 7.0. Jurnal Teknologi
Informasi dan Pendidikan Volume 7 Nomor 1.
Suyanto Muhammad. 2013. Aplikasi Sistem Inverter 1 Fasa dengan
Kapasitor 1200 Watt. Jurnal Teknologi Technoscientia.
Volume 6 Nomor 1.

Anda mungkin juga menyukai