A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
mahasiswa, untuk mampu menemukan suatu hal yang baru dan bernilai
ditemukanlah transistor.
transistor harus berada di daerah kerja aktif. Nilai ambang pada transistor
merupakan nilai saat arus mulai mengalir pada basis yang artinya tegangan
pada basis telah melebihi potensial basis minimum. Hasil bagi antara
sinyal sinyat output dengan sinyal input inilah yang disebut faktor penguat
saja!!!
Oleh sebab itu transistor perlu diketahui fungsi, prinsip kerja, dan
2. TUJUAN
Tujuan praktikum dari Percobaan transistor sebagai penguat (Judul
percobaan jangan lupa awal kata d kapitalkan) adalah sebagai berikut :
a. Memahami cara kerja rangkaian bias transistor common emitter.
b. Menentukan besar penguatan transistor pada rangkaian common emitter.
B. KAJIAN TEORI
C. METODE PRAKTIKUM
Gambar d
EWB!!!!
Gambar 2.2 Rangkaian Alat dan Bahan Transistor Sebagai Penguat
1. Hasil
a. Data Pengamatan
1). Pengukuran kuat arus dan tegangan rangkaian bias
common emitter
data pengamatan percobaan Transistor Sebagai
Penguat untuk pengukuran kuat arus dan tegangan
rangkaian bias common emitter dapat dilihat pada Tabel
2.2 berikut.
Tabel 2.2 Data Pengamatan Percobaan Transistor Sebagai
Penguat
No Vcc (v) VB (v) VC (v) I (A) VCE (v)
Mana
1 6
nilainyaaa???
2 9
8
Keterangan : R1 = 104 × 10 𝛺
R2 = 12 × 108 𝛺
R3 = 21,51 𝛺
Vcc V in Vout
9 ??? ???
b. Analisis Data
1,15304 10 6
6
= 6,92307 10 6 V
R2
VCC
R1 R2
12 10 3
9
104 10 ( 12 10
VB2 8 3
1,15304 10 6 9
1,03846 10 5 V
0,6999
21,51
0,032538 A
4. Menentukan Besar Penguatan
V
A OUT
V IN
0,546
0,0046
118,696 Kali
2. Pembahasan
Transistor adalah alat semikonduktor yang digunakan sebagai
penguat dan sebagai saklar. Yang dapat memperbesar level sinyal keluaran
sampai beberapa kali sinyal masukan. Prinsip dasar transistor sebagi
penguat adalah arus kecil pada basic mengontrol perubahan besar pada arus
yang mengalir dari kolektor ke emitter. Transistor memiliki 3 terminal yaitu
basic (B) emitter (E) dan kolektor (C). Transistor merupakan komponen
yang sangat openting dalam dujnia ewlektronik modern.
Percobaan transistor sebagai penguat dilakukan dua kali
pengamatan yaitu pengamatan pertama pada penentuan bias transistor dan
pengamatan kedua pada transisitor common emitter. Pada pengamatan bias
transistor diperoleh hasil pembacaan pada multimeter yang dapat dilihat
pada Tabel 2.2 dengan memvariasikan tegangan vcc yaitu 6 volt dan 9 volt.
Berdasarkan data yang diperoleh terlihat bahwa semakin tinggi tegangan
maka semakin besar arus yang diperoleh. Hal ini sesuai sesuai dengan teori
dimana hukum ohm mengatakan bahwa besar arus listrik yang mengalir
pada sebuah penghantar selalu berbanding lurus dengan tegangan yang
diterapkan kepadanya.
Pengamatan kedua pada common emitter dengan menggunakan vcc
9 volt diperoleh nilai vin 0,0046 volt dan vout 0,546 volt. Berdasarkan data
tersebut diperoleh nilai analisis besar penguatan yaitu 118,696 kali. Dari
data yang diperoleh bahwa nilai sinyal keluaran lebih besar daripada sinyal
masukan. Hal ini sesuai dengan teori bahwa transistor sebagai penguat dapat
memperbesar sinyal keluaran sampai beberapa kali sinyal masukan seperti
yang terlihat pada Gambar 2.6 gelombang keluaran warna biru terlihat lebih
besar dari keluaran warna kuning sehingga dari hal ini jelas bahwa trasistor
yang digunakan telah menguatkan gelombang masukan.