Anda di halaman 1dari 28

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Manusia sebagai makhluk sosial memerlukan sosialisasi dalam

hidupnya untuk memenuhi kebutuhan fisik maupun psikologisnya. Salah satu

cara dalam sosialisasi adlah melalu komunikasi antar individu dengan

individu, antar individu atau kelompok, ataupun antar kelompok dengan

kelompok.

Komunikasi sendiri merupakan suatu pembentukan, penyampaian,

penerimaan, pengolahan pesan yang terjadi dalam diri seseorang. Seiring

dengan berkembangnya manusia banyak pula terjadi fenomena komunikasi.

Untuk lebih memahami fenomena komunikasi tersebut maka digunakan

model. Model dapat mempermudah penjelasan dari berbagai fenomena

komunikasi yang terjadi pada manusia sesuai dengan perkembangannya.

Karena manusia yang terus berkembang dan fenomena komunikasi yang

berkembang sejalan dengan perkembangan manusia, model komunikasi pun

terus berkembang sehingga memunculkan berbagai macam bentuk.

1
1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka masalah yang

akan diuraikan adalah:

a. Apa yang dimaksud dengan model dan model komunikasi?

b. Apa fungsi dan manfaat model dalam ilmu komunikasi?

c. Bagaimana bentuk model ?

d. Apa saja model komunikasi yang ada?

1.3 Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan diatas tujuan

dari makalah ini adalah:

a. Memahami apa itu model dan model komunikasi

b. Mengetahui fungsi dan manfaat model komunikasi dalam ilmu

komunikasi

c. Mengetahui berbagai macam bentuk model

d. Dapat mempelajari dan memahami model komunikasi yang ada

2
1.4 Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif yaitu

mendeskripsikan masalah yang dibahas dan kajian pustaka dilakukan

dengan mencari literatur di buku-buku panduan dan Internet.

BAB II

MODEL-MODEL KOMUNIKASI

2.1 Pengertian Model Komunikasi

Model adalah gambaran simbolis dari suatu benda, proses system

atau gagasan. Model komunikasi merupakan gambaran sederhana dari

proses komunikasi yang memperlihatkan kaitan antara satu komponen

komunikasi dengan komponen lainnya. Menurut Onong Uchyana Efendy

(dalam Suryanto, 2015: 228) secara umum model komunikasi dapat dibagi

dalam tiga kelompok

1. Kelompok model dasar

2. Model yang menyangkut pengaruh personal, penyebaran, dan dampak

komunikasi massa terhadap perseorangan

3
3. Model-model tentang efek komunikasi massa terhadap kebudayaan

masyarakat

Dari sumber lain menyebutkan ada dua kelompok lain selain tiga

kelompok diatas yaitu model yang memusatkan perhatian kepada rakyat dan

model komunikasi tentang system, produksi, seleksi, dan alur media massa.

Menurut Littlejohn dan Hawes (1983), teori merupakan penjelasan

(explanation), sedangkan model merupakan representasi (representation).

Model tidak berisikan penjelasan mengenai hubungan dan interaksi

antarfactor dan unsur yang menjadi bagian dari model.

Model komunikasi digunakan untuk memahami fenomena komunikasi.

Model adalah representasi suatu fenomena, baik nyata maupun abstrak,

dengan menunjukkan unsur-unsur penting fenomena tersebut. Namun

sebagai alat penjelas fenomana, model juga mereduksi fenomena

komunikasi. Artinya, ada nuansa komunikasi lainnya yang tidak terjelaskan

oleh model tersebut (Deddy Mulyana, 2000). Model dapat digunakan sebagai

basis bagi teori yang lebih kompleks.

2.2 Fungsi dan Manfaat Model Komunikasi

Werner J. Severin dan James W. Tankard , Jr (dalam Jalaludin, 1989)

mengatakan bahwa model membantu merumuskan suatu teori dan

4
menyarankan hubungan. Model komunikasi merepresentasikan secara

abstrak ciri-ciri penting dan menghilangkan perincian yang tidak perlu dalan

“dunia nyata” . Gordon Wiseman dan Larry Barker (dalam Jalaludin, 1989)

mengemukakan bahwa model komunikasi mempunyai tiga fungsi:

1. Melakiskan proses komunikasi;

2. Menunjukan hubungan visual;

3. Membantu dalam menemukan dan memperbaiki kemacetan

komunikasi.

Menurut Deutch ( dalam Suryanto, 2015) model dalam konteks ilmu

pengetahuan social mempunyai empat fungsi yaitu:

1. Mengorganisasikan, membantu mengorganisasikan sesuatu dengan

cara mengurutkan serta mengaitkan suatu bagian sehingga

menperoleh gambaran yang menyeluruh.

2. Model membantu menjelaskan, model membantu menjelaskan

melalui informasi yang lebih sederhana, tanpa model suatu hal akan

tampak rumit dan tidak jelas.

3. Heuristic, model dapat diketahui secara keseluruhan karena model

memberikan gambaran tentang komponen pokok dari suatu system

atau proses.

5
4. Prediksi, melalui model dapat diperkirakan hasil atau akibat yang

akandicapai dari suatu proses.

2.3 Tipologi Model

Kita dapat menggolongkan model dengan berbagai cara. Gerhard J.

Hanneman dan William J. McEwen (dalam Deddy Mulyana, 2000),

menggambarkan taksonomi model yang mudah dipahami.

Semua
Model

Model Model
Model Fisik
Mental Simbolik

Model Model Model Model


Matematik Verbal Ikonik Analog

Figur 2.1 diagram tipologi model

SUMBER : Mulyana, Deddy. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: Remaja


Rosdakarya. 2000

Model mental merepresentasikan proses mental internal. Model

simbolik menggunakan symbol-simbol sebagai wujud presentasi. yang terdiri

6
dari model matematik (misalnya E=mc2) yang lazim digunakan dalam

mempelajari atau mengembangkan ilmu pasti dan model verbal. Model

verbal adalah model yang dinyatakan dengan kata-kata, meskipun bentuknya

sederhana. Model verbal sangat berguna terutama untuk menyatakan

hipotesis atau menyajikan hasil penelitian. Model verbat terkadang

mengalami kendala karena keterbatasan kata-kata, maka model verbal

sering dibantu dengam grafik, diagram, atau gambar. Raymond S. Ross

(dalam Deddy Mulyana, 2000) menyebutkan model verbal dengan

menggunakan grafik, diagram, atau gambar merupakan model verbal

piktorikal. Contoh model ini adalah model stuktur organisasi yang dilihat daari

perspektif organisasi menunjukkan jabatan-jabatan suatu organisasi, tingakat

jabatan, dan hubungan kerja (hubungan formal) jabatan tersebut.

Model fisik secara garis besar terbagi menjadi dua, yaitu model ikonik

dan model analog. Model ikonik menampilkan umumnya (rupa, bentuk,

tanda-tanda) menyerupai objek yang dimodelkan misalnya model pesawat

terbang, meket sebuah gedung atau kompleks perumahan, dll. Model analog

mempunyai fungsi yang sama dengan yang dimodelkan, meskipun bentuk

fisiknya tidak serupa, seperti computer yang fungsinya seperti otak manusia.

Pengembangan model simbolik, sangant berperan bagi ilmuan.

Pembuatan model adalah upaya penting dalam memajukan ilmu

pengetahuan dan kuantitas model yang dihasilkan menandai kematangan

7
ilmiah disiplin ilmu tersebut. Pada umumnya tidak ada suatu model yang

berhasil muncul dengan tiba-tiba. Suatu model yang baik biasanya telah

melewati banyak tahap ujian, yang mungkin memakan waktu puluhan tahun.

Model komunikasi juga mempunyai sifat yang mirip dengan model

pengetahuan alam, hanya saja dalam ilmu komunikasi atau ilmu social

lainnya, terdapat berbagai perspektif, maka lazimnya teradpat beberapa

model untuk fenomena yang diamati. Oleh karena sifat dan fenomena social

yang sangat dinamis dan berubah-ubah yang membuat model fenomena

social menjadi lebih sulit. Bukan hal aneh jika terdapat dua model komunikasi

yang bertentangan seperti model S-R dan model interaksional.

2.4 Model-Model dalam Proses Komunikasi

2.4.1 Model S – R

Model stimulus – respon (S – R) adalah model komunikasi paling

dasar. Model ini depengaruhi oleh disiplin psikologi, khususnya yang

beraliran behavioristik. Model tersebut menggambarkan stimulus – respons.

Model ini menunjukan komunikasi sebagai aksi reaksi yang sederhana.

Model ini mengasumsikan bahwa kata-kata verbal, isyarat non-verbal,

gambar dan tindakan tertentu merangsang orang lain untuk memberikan

respon dengan cara tertentu.Pertukaran informasi ini bersifat timbal balik dan

8
memiliki banyak efek dan setiap efek dapat mengubah tindakan komunikasi.

Bila seorang lelaki berkedip kepada seorang wanita, dan wanita itu kemudian

tersipu malu, itulah pola S – R.

Pola S – R dapat pula berlangsung negatif, misalnya orang pertama

menatap orang kedua dengan tajam, dan kedua orang itu balik menatap,

atau menunduk malu, atau malah memberontak.

Stimulus Reaksi

Figur 2.2 diagram model S-R

SUMBER : Suryanto. Pengantar Ilmu Komunikasi. Bandung: Pustaka Setia. 2015

2.4.2 Model Aristoteles

Model Aristoteles adalah model komunikasi paling klasik, yang disebut

model retorikal. Model ini sering disebut seni berpidato.Menurut Aristoteles

(dalam Suryanto, 2015) persuasi dapat dicapai oleh siapa anda (etos

kepercayaan anda), argument anda (logika-logika dalam emosi khalayak).

Model ini membuat rumusan tentang model komunikasi verbal yang pertama.

Komunikasi terjadi ketika seorang pembicara menyampaikan

pembicaraannya kepada khalayak dengan tujuan mengubah sikap

perilakunya. Tepatnya, ia mengemukakan tiga unsur dasar dalam proses

komunikasi, yaitu pembicara (speaker), pesan (message), dan pendengar

9
(listener).

Figur 2.3 diagram Model Aristoteles

SUMBER : www.google.com/modelaristoteles

2.4.3 Model Lasswell

Model komunikasi Lasswell berupa ungkapan verbal, yakni who says

what in which channel to whom with what effect (siapa mengetakan apa,

dengan medium apa, kepada siapa, dengan pengaruh apa). Model ini sering

digunakan pada komunikasi massa. Model ini dikemukakan oleh Harold

Lasswell tahun 1948 yang menggambarkan proses komunikasi dan fungsi-

fungsi yang diembannya alam masyarakat.

Figur 2.4 diagram model Lasswell

SUMBER : www.google.com/modelkomunikasi
10
Lasswell mengemukakan tiga fungsi komunikasi, yaitu: pengawasan

lingkungan, korelasi berbagai bagian terpisah dalam masyarakat yang

merespon lingkungan, transmisi warisan sosial dari suatu generasi ke

generasi lainnya. Model yang diutarakan Lasswell ini secara jelas

mengelompokkan elemen-elemen dasar dari komunikasi ke dalam lima

elemen yang tidak dapat dihilangkan salah satunya (Lesswell dan Littlejohn,

1996: 334).

2.4.4 Model Shannon dan Weaver

Model awal komunikasi dikemukakan oleh Claude Shannon dan

Warren Weaver pada tahun 1949. Model ini sering disebut model matematis

atau model teori informasi itu mungkin adalah model yang pengaruhnya

paling kuat atas model dan teori komunikasi lainnya. Model Shannon dan

Weaver ini menyoroti problem penyampaian pesan berdasarkan tingkat

kecermatannya. Dengan kata lain, model Shannon dan Weaver

mengasumsikan bahwa sumber informasi menghasilkan pesan untuk

dikomunikasikan dari seperangkat pesan yang dimungkinkan. Pemancar

(transmitter) mengubah pesan menjadi sinyal yang sesuai dengan saluran

yang digunakan. Saluran (channel) adalah medium yang mengirim sinyal

11
(tanda) dari transmitter ke penerima (receiver).

Figur 2.5 diagram model Shanon-Weaver

SUMBER : www.google.com/modelkomunikasi

Model Shannon dan Weaver dapat diterapkan kepada konteks-

konteks komunikasi lainnya seperti komunikasi antarpribadi, komunikasi

publik, dan komunikasi massa.

2.4.5 Model Schramm

Komunikasi dianggap sebagai interaksi dengan kedua pihak yang

menyandi (encode)-menafsirkan (interpret)-menyandi ulang (decode)-

mentransmisikan (transmit)-dan menerima sinyal (signal). Menurut Wilburg

Schramm, komunikasi senantiasa membutuhkan setidaknya tiga unsur:

12
sumber (source), pesan (message), dan tujuan (destination) (dalam Suryanto,

2015:233). Sumber boleh jadi seorang individu atau suatu organisasi seperti

surat kabar, stasiun televisi. Menurut Schramm, setiap orang dalam proses

komunikasi adalah sekaligus sebagai encoder dan decoder. Kita secara

konstan menyandi balik tanda-tanda dari lingkungan kita, menafsirkan tanda-

tanda tersebut, dan menyandi sebagai hasilnya.

Schramm mempunyai tiga versi dari modelnya yaitu:

 Model pertama

model komunikasi manusia yang sederhana

mirip dengan model komunikasi Shannon & Weaver

 Model kedua

Model komunikasi yang lebih rumit yang memperhitungkan

pengalaman dua individu yang mencoba berkomunikasi. Kesamaan dalam

bidang pengalaman yang dimiliki sumber dan sasaran yang sebenarnya

dikomunikasikan.

 Model ketiga

Model yang menganggap komunikasi sebagai interaksi kedua pihak

yang menyandi, menafsirkan, menyandi-balik, mentransmisikan, dan

menerimasinyal. Ada proses yang berkelanjutan dalam memberikan umpan

13
balik atau berbagi informasi.

Figur 2.6 diagram model Schramm

SUMBER : www.google.com/modelschramm

Sumber dapat menyandi dan sasaran dapat menyandi-balik pesan,

berdasarkan pengalaman yang dimilikinya masing-masing. Bila kedua

lingkaran (encoder dan decoder) mempunyai wilayah bersama yang besar,

maka komunikasi mudah dilakukan. Bila kedua lingkaran tidak bertemu –

14
artinya bila tidak ada pengalaman bersama – maka komunikasi tidak mungkin

berlangsung. Bila wilayah yang bertemu itu sangat kecil – artinya bila

pengalaman sumber dan sasaran sangat jauh berbeda – maka sangat sulit

menyampaikan

2.4.6 Model Newcomb

Theodore Newcomb memandang komunikasi sebagai perspektif

psikologi-sosial. Modelnya menyerupai diagram jaringan kelompok yang

dibuat oleh para psikolog sosial dan menyerupai formulasi awal mengenai

konsistensi kognitif. Dalam model komunikasi tersebut sering juga disebut

model ABX atau model simetri Newcomb menggambarkan bahwa seseorang

A, menyampaikan informasi terhadap seorang lainnya, B, mengenai sesuatu,

X, model tersebut mengasumsikan bahwa orientasi A kepada B dan terhadap

X saling bergantung dan ketiganya merupakan suatu sistem yang terdiri dari

empat orientasi.

1. Orientasi A terhadap X, yang meliputi sikap tehadap X sebagai objek

yang harus didekati atau dihindari dan atribut kognitif (kepercayaan

dan tatanan kognitif)

2. Orientasi A terhadap B, dalam pengertian yang sama

3. Orientasi B terhadap X

15
4. Orientasi B terhadap A

Dalam model Newcomb, komunikasi adalah cara yang lazim dan

efektif yang memungkinkan orang-orang mengorientasikan diri terhadap

lingkungannya. Model ini mengisyatratkan bahwa setiap system ditandai oleh

keseimbangan kekuatan dan setiap perubahan dalam bagian system tersebut

akan menyebabkan ketegangan terhadap keseimbangan atau simetri karena

ketidakseimbangan atau kekurangan simetri secara psikologis tidak

menyenangkan dan menimbulkan tekanan internal untuk memulihkan

keseimbangan. (Suryanto, 2015: 240).

Figur 2.7 diagram model Newcomb

SUMBER : www.google.com/model komunikasi

2.4.7 Model Westley dan MacLean

Bruce Westley dan Malcolm MacLean memperkenalkan model

komunikasinya untuk membantu menjelaskan komunikasi interpersonal dan

16
media komunikasi massa. Melalui teorinya bentuk komunikasi sederhana

maupun kompleks dapat dimodelkan dan dipelajari. Teori Westly dan

MacLean diwakili dengan empat versi. Masing-masing versi berisi variabel

yang mewakili peran yang berbeda-beda dalam komunikasi. Variabel “X”

mewakili informasi yang akan disampaikan. “C” merupakan pemancar kurang

tujuan dari “A” , bertindak sebagai saluran untuk informasi (X). “B” merupakan

penerima atau penonton komunikasi

a. Versi pertama B memiliki koneksi langsung ke berbagai titik X.

Dalam versi ini, penerima harus mengambil informasi, X. dalam

versi ini penerimaan informasi bersifat langsung, tidak ada

interpreter atau mediator

b. Versi kedua dari model untuk mengumpulkan informasi, X, proses

data kemudian mengirimkan informasi yang telah dikumpulkan ke

B. Dalam versi ini ada umpan balik dari B ke A, sehingga A dapat

mengetahui seberapa banyak informasi yang diserap oleh B.

17
Figur 2.8 diagram model Westly Mclean versi pertama dan kedua

SUMBER : www.google.com/modelWestlyMcLean

c. Versi ketiga memiliki C sebagai interpreter atau saluran untuk

saluran informasi. B mendapat semua komunikasi dari C. C

mengumpulkan semua data yang tersedia, X, dan informasi (X)

yang didapat akan diolah dulu oleh C yang mana yang dapat

dikirim ke B.

18
Figur 2.9 diagram model Westly Mclean versi ketiga

SUMBER : www.google.com/modelWestlyMcLean

Mereka menambahkan jumlah peristiwa, gagasan, objek dan orang

yang tidak terbatas yang kesemuanya merupakan ”objek orientasi”

menempatkan suatu peran C diantara A dan B, dan menyediakan umpan

balik. Model Westley dan MacLean mencakup beberapa konsep penting yaitu

umpan balik, perbedaan kemiripan komunikasi antarpribadi dengan

komunikasi massa, dan pemimpin endapat yang penting sebagai unsur

tambahan dalam komunikasi massa.

19
2.4.8 Model Gerbner

Model Gerbner adalah merupakan perluasan dari model Lasswell.

Model ini terdiri dari model verbal dan model dragmatik. Model Verbal adalah

seseorang memersepsi kejadian dan bereaksi dalam situasi itu melalui

berbagai pemaknaan untuk membuat bahan-bahan yang dibutuhkan Model

verbal Gerbner adalah sebagai berikut:dalam beberapa bentuk dan konteks

dalam suatu isi dan kosekuensi yang ada.

a. Seorang sumber

b. mempersepsi suatu kejadian

c. dan bereaksi

d. melalui suatu alat (maluran, media, rekayasa fisik, fasilitasadministratif

dan kelembagaan untuk distribusi dan kontrol)

e. untuk menyediakan materi

f. dalam suatu bentuk

g. dan konteks

h. yang mengandung isi

i. yang mempunyai suatu konsekuensi

Model Gerbner menunjukan bahwa sesorang mempersepsi suatu

kejadian dan mengirimkan pesan kepadan suatu transmitter yang pada

gilirannya mengirimkan sinyal pada pemerima (receiver), dalam transmisi itu

sinyal menghadapi gangguan dan mucul sebagai SSS bagi sasaran

20
(destination). Model ini berbicara dalam dua konteks, yaitu komunikasi

interpersonal dan komunikasi massa. Perbedaan yang paling penting di

antara keduanya adalah umpan balik (feedback).

Figur 2.10 model piktorikal Gerbner

SUMBER : www.google.com/modelgerbner

Dalam komunikasi interpersonal terdapat lima bagian yaitu orientasi

objek (object orientation), pedan (message), sumber (source), penerima

(receiver), dan umpan bali (feedback). Sumber (A) melihat objek atau

aktivitas lainnya di lingkungan (X), yang lalu membuat pesan tentang hal itu

(X’) dan dikirim kepada penerima (B). Pada kesempatan itu penerima (B)

akan memberikan umpan balik kepada sumber.

21
Sedangkan dalam komunikasi massa mempunyai bagian tambahan,

yaitu adanya penjaga gerbang (gate keeper) atau opinion leader (C) yang

akan menerima pesan (X’) dari sumber (A) atau dengan melihat kejadian

sekitar (X1, X2), selanjutnya opinion leader membuat pesannya (X”) yang

akan dikirim ke penerima (B) sehingga telah ada proses penyaringan.

Figur 2.11 model diagramatik gerbner

SUMBER
2.4.9 :Model
www.google.com/modelgerbner
SCMR dari Berlo

Model ini dikenal dengan model SMCR (source, message, channel,

receiver). Sumber (source) adalah pihak yang menciptakan pesan baik

seseorang maupun suatu kelompok. Pesan (message) adalah terjemahan

22
gagasan kedalam kode simbolik seperti bahasa atau isyarat saluran

(channel) adalam medium yang membawa pesan dan penerima (receiver)

adalam orang yang menjadi sasaran komunikasi. Berlo juga menyatakan

kebutuhan penyandi (encoder) dan penyandi-balik (decoder). Penyandi

bertanggung jawab mengekspresikan maksud sumber dalam bentuk pesan

yang disampaikan kepada penerima. Penerima membutuhkan penyandi-balik

untuk menerjemahkan pesan yang diberikan oleh sumber.

Menurut model Berlo, sumber dan penerima dipengaruhi oleh factor-

faktor yaitu: kemampuan berkomunikasi, perilaku, pengetahuan, system

social dan budaya. Pesan merupakan perluasan yang berdasarkan elemen,

struktur, isi, pemeliharaan, dan kode. Sedangkan saluran adalah pencaindra

manusia.

Figur 2.12 diagram model SCMR-Barlo

SUMBER : www.google.com/modelSCMR

23
Dalam model komunikasi David K. Berlo terjapat juga tiga unsur lain

yaitu feedback (tanggapan balik), efek, dan lingkungan.

Unsur dalam model SCMR adalah:

a. Sumber, semua proses komunikasi memerlukan sumber sebagai

pengirim informasi. Sumber terdiri dari satu orang atau kelompok

misalnya organisasi atau lembaga.

b. Pesan, pesan adalah sesuatu (pengetahuan, hiburan, informasi,

nasihat, atau propaganda) yang disampaikan sumber kepada

penerima.

c. Saluran, Saluran komunikasi merupakan media yang digunakan untuk

menyampaikan pesan. Saluran komunikasi terdiri dari saluran lisan,

tertulis dan elektronik

d. Penerima adalah pihak yang menjadi tujuan pesan yang dikirim oleh

sumber

e. Umpan balik merupakan respon atau reaksi yang diberikan oleh

penerima

f. Efek atau pengeruh merupakan perbedaan antara sesuatu yang

dipikirkan, dirasakan, dan dilakukan penerima sebelum dan sesudah

menerima pesan

g. Lingkungan adalah factor tertentu yang dapat memengaruhi jalannya

komunikasi.

24
2.4.10 Model Tubbs

Menggambarkan komunikasi yang paling mendasar yaitu komunikasi

dua orang (diadik). Model komunikasi Tubbs sesuai dengan konsep

komunikasi sebagai transaksi yang mengasumsikan kedua peserta sebagai

pengirim sekaligus penerima pesan. Model Tubbs melukiskan baik

komunikator satu atau dua terus menerus memperoleh masukan yakni

rangsangan baik luar dalam maupun luar dirinya yang sudah berlalu baik

yang sudah berlangsung juga semua pengalaman fisik maupun social yang

sudah mereka peroleh Akan tetapi komunikator satu dan komunikator dua

adalah manusia yang unuk yang mempunyai latar belakang social-budaya

yang berbeda. Jadi, filter atau penyaring mereka masing-masing baik

fisiologis maupun psikologis juga dapat berbeda. (Deddy Mulyana, 2000).

Figur 2.13 diagram model Tubbs

SUMBER : www.google.com/modelTubbs

25
Pesan dalam model ini dapat berupa pesan verbal juga nonverbal,

disengaja ataupun tidak disengaja. Salurannya adalah alat indra terutama

indra pendengaran, penglihatan, dan peraba. Pada model Tubbs komunikator

satu dan komunikator dua memiliki unsur gangguan. Pada model ini, terdapat

dua jenis gangguan yaitu gangguan teknis dan gangguan sematik. Gangguan

teknis adalah factor yang menyebabkan penerima merasakan perubahan

dalam informasi dan rangsangan. Gangguan sematik adalah pemberian

makna yang berbeda akan unsur bahasa dan lambing yang disampaikan

pengirim.

Meskipun dalam model Tubbs komunikator satu dan komunikator dua

mempunyai unsur yang didefinisikan sama yaitu; masukan, penyaring, pesan,

saluran dan gangguan, uansur-unsur tersebut tetap berbeda dalam

muatannya.

2.4.11 Model Interaksional

Model interaksional merujuk pada model komunikasi yang

dikembangkan oleh para ilmuwan sosial yang menggunakan perspektif

interaksi simbolik dengan tokoh utamanya Herbert dan muridnya Blumer.

Model interaksional sangat sulit digambarkan dengan diagramatik, karena

26
karakteristiknya yang kualitatif, nonsistematik dan nonlinier. Model verbal

lebih disesuaikan dengan model ini.Model interaksional tidak

menggambarkan komunikasi sebagai pembetukkan makna (penafsiran atas

pesan dan perilaku manusia) oleh para peserta komunikasi (komunikator),

namun konsep penting yang digunakan adalah diri, diri yang lain, symbol,

makna, penafsiran, dan tindakan.

Figur 2.13 diagram model interaksional

SUMBER : www.google.com/modelinteraksional

Menurut model interaksional simbolik. Perserta komunikasi bersifat

aktif, reflektif dan kreatif, menafsirkan, menampilkan perilaku yang rumit dan

sulit diramalkan. Model interaksional menolak gagasan bahwa peserta

komunikasi adalah organisme pasif.

Para peserta komunikasi menurut model interaksional adalah orang-

orang yang mengembangkan potensi manusiawinya melalui interaksisosial,

27
tepatnya melalui apa yang disebut pengambilan peran oranglain. Diri

berkembang lewat interaksi dengan oranglain, dimulai dengan orang

terdekatnya seperti keluarga dalam suatu tahap yang disebut tahap

permainan dan terus berlanjut hingga kelingkungan luas dalam suatu tahap

yang disebut tahap pertandingan.

28

Anda mungkin juga menyukai