Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN KASUS

PSORIASIS VULGARIS

Disusun oleh:
Alisha Nurdya Irzanti
NPM 1102015018

Pembimbing :
Dr. Yenni, Sp. KK, M. Kes

KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI
RSUD ARJAWINANGUN KAB. CIREBON
11 NOVEMBER - 14 DESEMBER 2019
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Psoriasis adalah penyakit kulit kronik residif dengan lesi yang khas berupa
bercak-bercak eritema berbatas tegas, ditutupi oleh skuama yang tebal berlapis-lapis
berwarna putih mengkilap serta transparan, disertai fenomen tetesan lilin, Auspitz dan
Kobner, Psoriasis ini juga disebut dengan psoriasis vulgaris.1,2
Insiden pada orang kulit putih lebih tinggi daripada penduduk kulit berwarna.
Di Eropa dilaporkan sebanyak 3-7%, di Amerika Serikat 1-2%, sedangkan di Jepang
0,6%. Pada bangsa berkulit hitam, misalnya di Afrika, jarang dilaporkan, demikian
pula bangsa indian di Amerika.1,2 Di Indonesia, jumlahnya belum diketahui pasti.
Namun, data dari sepuluh rumah sakit pusat di seluruh Indonesia tahun 2008
menyebutkan pasien psoriasis mencapai 0,9%.3
Tempat prediksi pada Scalp, perbatasan daerah tersebut dengan muka,
ekstremitas bagian ekstensor terutama siku serta lutut dan daerah lumbosakral.1,2
Etiopatogenesis psoriasis hingga saat ini belum diketahui Penyebab psoriasis
hingga saat ini tidak diketahui, terdapat predisposisi genetik tetapi secara pasti cara
diturunkan tidak diketahui.1,4,5 Psoriasis ini bisa juga disebabkan oleh faktor
imunologik yang mengakibatkan terjadinya proliferasi epidermis diawalin dengan
adanya pergerakan antigen, baik eksogen maupun endogenoleh sel langerhans.1,2,3
biasa juga disebabkan oleh stres psikik, infeksi fokal, trauma, endokrin, gangguan
metabolik, obat, juga alkohol dan merokok.
Variasi klinis pada psoriasi ini adalah lesi sangat khas, sering disebut dengan
plak karena terdapat peninggian pada kulit yang berwarna merah dan berbatas tegas.
Diatas plak tersebut terdapat skuama yang berlapis-lapis, kasar dan berwarna putih
seperti mika, serta transparan. Besar kelainan bervariasi : lentikular, numular atau
plakat, dapat berkonfluensi.1,2,3

1
Diagnosis psoriasis vulgaris didasarkan gambaran klinis, dan pemeriksaan yang
khas pada psoriasis diantaranya fenomena tetesan lilin, Auspitz dan Kobner
(isomorfik), psoriasis juga dapat menyebabkan kelainan pada kuku yang disebut pitting
nail atau nail pit berupa lekukan – lekukan miliar.1,2,3,4
Penatalaksaan secara umum perlu diberikan pengobatan sistemik seperti
Kortikosteroid, obat sitostatik, levodopa, DDS, Etretinat dan Siklosporin. Pengobatan
topikal biasa diberikan preparat tar, kortikosteroid topikal, ditranol, pengobatan dengan
penyinaran, calcipotriol, tazaroten, dan emolien.1,2,3,4

1.2 Tujuan Penulisan


Penyajian laporan kasus ini bertujuan untuk menjelaskan kasus Psoriasis
Vulgaris yang terjadi pada orang dewasa dan dalam rangka memenuhi syarat Program
Pendidikan Profesi Kepaniteraan Bagian Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin di RSUD
Arjawinangun.

2
BAB II
LAPORAN KASUS

Identitas Pasien
Nama : Tn. Sintaro
Umur : 52 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : Kuli bangunan
Alamat : Bango Dua
Agama : Islam
Suku Bangsa : Jawa
Status Pernikahan : Menikah
No. RM : 1025605
Tanggal Berobat : 19 November 2019

ANAMNESIS
Autoanamnesis dilakukan pada tanggal 19 November 2019 pukul 11.45 WIB
di ruang tindakan Poli Kulit dan Kelamin RSUD Arjawinangun.

Keluhan Utama
Bercak kemerahan pada bagian punggung bawah, dada, perut, lengan dan
tungkai sejak 2 bulan terakhir.

Riwayat Penyakit Sekarang


Seorang pasien laki-laki usia 52 tahun datang ke Poli Kulit dan Kelamin RSUD
Arjawinangun dengan bercak kemerahan. Pasien mengatakan bahwa kelainan kulit
yang dialami bermula muncul di leher belakang saja sejak 3 tahun yang lalu, namun
sejak 2 bulan terakhir menyebar hingga ke badan dan anggota gerak. Keluhan disertai

3
rasa gatal, nyeri dan perih pada lesi kulitnya. Keluhan yang dirasakan pasien tidak
memberat pada waktu atau aktivitas tertentu.
Pasien belum pernah mengobati gatalnya. Pasien memiliki pekerjaan sebagai
kuli bangunan. Pasien tinggal bersama istrinya dalam satu rumah, anak-anak pasien
sudah bekerja erantau keluar kota.

Riwayat Penyakit Dahulu


Pasien tidak memiliki riwayat hipertensi dan riwayat Diabetes Mellitus. Pasien
juga tidak memiliki riwayat alergi. Pasien juga tidak pernah dirawat di rumah sakit.

Riwayat Penyakit Keluarga


Riwayat keluhan yang sama pada keluarga maupun lingkungan disangkal.

PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis
Keadaan umum : Tampak sakit ringan
Kesadaran : Compos mentis
Kepala : Normocephali, rambut hitam, distribusi merata, terdapat
kelainan kulit (lihat status dermatologis)
Thoraks : Bentuk normal, pergerakan simetris, terdapat kelainan kulit
(lihat status dermatologis)
Abdomen : Bentuk normal, pergerakan simetris, terdapat kelainan kulit
(lihat status dermatologis)
Ekstremitas atas : tidak ada edema, tidak sianosis, terdapat kelainan kulit (lihat
status dermatologis)
Ekstremitas bawah : tidak ada edema, tidak sianosis, terdapat kelainan kulit (lihat
status dermatologis)

4
Status Dermatologis

Gambar 1. Regio colli posterior

Gambar 2 (a & b). Regio Thorax & Abdomen

5
Gambar 3 (a, b & c). Regio Ekstremitas Bawah

Regio generalisata; tampak makula-plak, miliar-plakat, multipel, sirkumskrip, diskret-


konfluens, polisiklik, dengan skuama kasar diatasnya. Keluhan disertai rasa gatal, dan
nyeri.

6
RESUME
Pasien laki-laki, usia 52 tahun, datang ke poli Kulit dan Kelamin RSUD
Arjawinangun dengan keluhan timbul makula-plak pada regio generalisata, dengan
skuama kasar diatasnya, miliar-plakat, multipel, sirkumskrip, diskret-konfluens,
polisiklik. Keluhan disertai rasa gatal, dan nyeri. Keluhan dirasa sudah 3 tahun namun
memberat 2 bulan terakhir.

DIAGNOSIS KERJA
1. Psoriasis Vulgaris

PENATALAKSANAAN
1. Umum
Penatalaksanaan umum yaitu dengan memberikan edukasi kepada pasien, seperti:
 Menjelaskan kepada pasien mengenai penyakit dan cara penularannya.
 Istirahat yang cukup.
 Makan makanan yang bergizi (tidak mengandung penyedap) dan perbanyak
mengkonsumsi buah yang mengandung vitamin C.
 Memisahkan cucian pakaian pribadi dengan anggota keluarga yang lain.
 Menjelaskan pentingnya mengobati anggota keluarga yang menderita keluhan
yang sama.
 Tetap menjaga kebersihan tubuh dengan mandi teratur 2 kali sehari
menggunakan sabun bayi.

2. Khusus
 Metotrexat 2x2,5
 Azitromisin 1x500mg (pagi)
 Levofloxacin 1x500mg (sore)
 Loratadine 2x10mg

7
 Betametason cream + Ketokonazole 2% cream
 Vit. C 1x1

PROGNOSIS
Quo Ad vitam : bonam
Quo Ad functionam : bonam
Quo Ad sanactionam : bonam

Anda mungkin juga menyukai