PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
2.2 Proses Dokumentasi Manajemen Kebidanan
3
Riwayat penyakit keluarga
Keadaaan sosial budaya
b. Data Objektif
Pencatatan dilakukan dari hasil pemeriksaan fisik, pemeriksan khusus
dan pemeriksaan penunjang, seperti: hasil laboratorium VRDI, HIV,
pemeriksaan radiodiagnostik ataupun USG yang dilakukan sesuai dengan
beratnya masalah.
Data yang telah terkumpul diolah, disesuaikan dengan kebutuhan
pasien kemudian dilakukan pengolahan data, yaitu menggabungkan dan
menghubungkan data satu dengan yang lainnya sehingga menunjukkan
fakta yang bertujuan untuk menunjukkan fakta berdasarkan kumpulan
data. Data yang telah diolah, dianalisis dan hasilnya didokumentasikan.
4
a. Diagnosis kebidanan yang sama dengan diagnosis medis seperti anemi
ibu hamil, retensio plasenta, planena previa, dan lain-lain.
b. Masalah diidentifikasi berdasarkan masalah yang ditemukan dengan
didukung oleh data subjektit dan objektif seperti cemas, potensial atonia
uteri, dan lain sebagainya.
c. Kebutuhan disesuaikan dengan kebutuhan pasien saat itu misalnya
penyuluhan gizi pada ibu hamil
2.2.3 Perencanaan
Berdasarkan diagnosis yang ditegakkan bidan dalam mencatat rencana
kegiatannya, maka rencana kegiatan mencakup tujuan dan langkah-langkah
yang dilakukan bidan dalam melakukan intervensi dalam rangka memecahkan
masalah termasuk rencana evaluasi. Berdasarkan hasil tersebut, maka langkah
penulisan rencana kegiatan adalah sebagal berikut :
a. Mencatat tujuan tindakan yang akan dilakukan.
b. Mengemukakan sasaran dan hasil yang akan dicapai di dalam tujuan
tersebut.
c. Mencatat langkah-langkah tindakan sesuai dengan masalah dan tujuan
yang akan dicapai. Mencakup kegiatan yang dilakukan secara mandiri,
kolaborasi ataupun rujukan sesuai dengan tujuan masing-masing yang
sudah ditentukan.
d. Mencatat kriteria evaluasi dan keberhasilan
Dalam rencana kegiatan juga dicatat kriteria evaluasi dan keberhasilan
tindakan. Kriteria evaluasi dan hasil tindakan perlu dicatat untuk mengukur
kebrhasilandari pelaksanaan asuhan yang dilakukan. Bila kegiatan asuhan
mengikuti kriteria dan mencapai hasil yang telah ditetapkan, maka masalah
5
telah dapat diatasi dan apabila terjadi kesenjangna atau ketidaksesuaian, maka
bidan harus kembali ke langkah pertama.
2.2.4 Pelaksanaan
Pada langkah ini rencana asuhan menyeluruh seperti yang telah
diuraikan pada langkah sebelumnya dilaksanakan secara efesien dan aman.
Perencanaan ini bisa dilakukan seluruhnya oleh bidan atau sebagian lagi oleh
klien atau anggota tim kesehatan lainnya. Walaupun bidan tidak
melakukannya sendiri, ia tetap memikul tanggung jawab untuk mengarahkan
pelaksanaannya. Misalnya, memastikan langkah langkah tersebut benar
terlaksana.
Dalam situasi ketika bidan berkolaborasi dengan dokter untuk
menangani klien yang mengalami komplikasi, bidan tetap bertanggung jawab
dalam penatalaksanaan asuhan klien sesuai rencana asuhan bersama yang
menyeluruh. Penatalaksanaan yang efesien akan menyangkut waktu dan biaya
serta meningkatkan mutu dan asuhan klien. Mengkaji ulang apakah semua
rencana asuhan telah dilaksanakan.
2.2.5 Evaluasi
Langkah akhir dari proses manajemen kebidanan adalah evaluasi.
Evaluasi adalah tindakan pengukuran antara keberhasilan dan rencana. Jadi
tujuan evaluasi adalah untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan tindakan
kebidanan yang dilakukan.
langkah ini dilakukan keefektifan asuhan yang sudah diberian,
meliputi apakah pemenuhan kebutuhan telah terpenuhi sesuai diagnosis dan
masalah. Rencana dianggap efektif jika memang benar efektif
pelaksanaannya.
6
Ada kemungkinan sebagian rencana tersebut efektif sedangkan
sebagian belum efektif. Proses penatalaksanaan asuhan ini merupakan suatu
kegiatan yang berkesinambungan sehingga perlu mengulang kembali setiap
asuhan yang tidak efektif serta melakukan penyesuaian rencana.
Langkah-langkah proses penatalaksan umumnya merupakan
pengkajian yang memperjelas proses pemikiran yang memengaruhi tindakan
serta berorientasi pada proses klinis, karena proses penatalaksanaan tersebut
berlangsung dalam situasi klinis dan langkah terakhir bergantung pada klien
dan situasi klinis, tidak mungkin proses penatalaksanaan ini dievaluasi dalam
bentuk tulisan saja.
7
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Saran
8
DAFTAR PUSTAKA
Wildan, Moh dan A. Aziz Alimul Hidayat. 2008. Dokumentasi Kebidanan. Jakarta:
Salemba Medika.