Anda di halaman 1dari 3

Analisis Kritis Artikel Jurnal

Mata kuliah SEMINAR


Oleh Kelompok

Judul : The Effect of Electronic-Cigarette Vaping on Cardiac Function and


Angiogenesis in Mice 1

Bibliografi :
1. Shi, H. et al. The Effect of Electronic-Cigarette Vaping on Cardiac Function and

Angiogenesis in Mice. Sci Rep 9, 4085 (2019).

Pendahuluan
 Rokok tembakau terbukti menjadi faktor utama gagal jantung dan berkaitan dengan
morbiditas pasien gagal jantung, seangkan efek penggunakaan rokok elektronik (vape)
sebagian besar belum diketahui.
 Masyarakat beranggapan vape merupakan alternative yang aman dibandingkan rokok biasa,
meskipun belum ada bukti yang cukup tentang hal itu, karena jumalah penelitian tentang
efek vape pada fungsi jantung masih sedikit.
 Sebagian besar penelitiannya merupakan studi klinis yang berbasis pada kultur sel, sejak
dipatenkan pada 2003 A.S vape menjadi industri bernilai jual tinggi, pemasaran vape
sebagai alternative yang dianggap lebih sehat dari rokok biasa dikaitkan dengan
meningktnya penggunaan vape di kalangan lebih muda, dan mereka percaya bahwa vape
tidak berbahaya.
 Beberapa peneliti menujukan cairan atau uap vape toksisitasnya lebih rendah dari rokok
biasa, dalam miosit jantung dan sel endothelium yang di kultur.
 Pergantian rokok ke vape secara substansional mengurangi beberapa karsinogen dan racun
metabolit, butadiena, benzena dan akrilonitril, sementara paparan nikotin tetap tidak
berubah.
 Penelitian lain, ditemukan bahwa sejumlah besar formaldehida dan asetaldehida dalam uap
vape, dan pada suhu yang lebih tinggi, jumlah jejak aseton dan acrolein, menunjukkan
beberapa toksisitas bersama antara vape dan rokok biasa.
 Dilaporkan bahwa vape dan zat penyedap didalamnya yang terkait dapat menghasilkan efek
berbahaya pada sel batang dan fibroblas gingiva dengan menghasilkan aldehida / karbonil
dari uap vape, yang menghasilkan karbonilasi protein dan kerusakan DNA, serta penuaan
seluler.
 Kebiasaan menggunakan vape ditemukan menggeser keseimbangan otonom jantung menuju
dominasi simpatik dan peningkatan stres oksidatif, yang terkait dengan peningkatan risiko
kardiovaskular.

Tujuan : Untuk mengetahui keamanan penggunaan vape dan efek menguntungkan


sebagai pengganti rokok biasa.

Materials and Methods


 Animal : Tikus C57BL / 6 jantan dan betina dewasa pada 2–3 bulan.
 E-cigarette Exposure Protocol : Sistem eksposur merokok seluruh tubuh dari SCIREQ
digunakan untuk percobaan.
 Blood Samples and Organ Collection : Darah dikumpulkan dari jantung dengan jarum
suntik setelah hewan di-eutanasia dengan xylazine pada hari terakhir paparan e-rokok.
 Cardiovascular Function Assessments : Pengukuran ekokardiografi dilakukan sekali pada
awal (satu hari sebelum paparan e-rokok) dan diulangi pada 14 hari setelah paparan e-rokok.
 Western Blot Analysis
 Masson’s Trichrome Staining for Fibrosis
 Immuno-Fluorescent Staining of CD31 and CD34
 Measurement of Cotinine : Metode UPLC-MS / MS digunakan untuk mengukur
konsentrasi plasma cotinine.
 ELISA Measurement of plasma VEGF : VEGF Plasma diukur menggunakan kit ELISA
yang tersedia secara komersial dari Sistem R&D (Kat. No. MMV00).
 Statistical Analyses : Data disajikan sebagai Mean ± Standard Error of the Mean (SEM).
Data dianalisis menggunakan Student t-test atau One-way ANOVA jika sesuai.

Pembahasan
 Penelitian ini menunjukkan bahwa pajanan jangka pendek rokok elektrik tidak berefek
signifikan pada kontraktilitas jantung dan sifat-sifat geometris, akan tetapi secara signifikan
meningkatkan angiogenesis yang ditandai oleh kepadatan kapiler dalam jaringan jantung
tikus.
 Efek hambat dari rokok dianggap merugikan terhadap angiogenesis pada wanita hamil. Data
penliti menunjukkan bahwa pajanan rokok elektrik yang mengandung nikotin meningkat
secara signifikan pada CD31 dan CD34, menunjukan peningkatan angiogenesis.
 Peningkatan angiogenesis bermanfaat dalam infark miokard, tetapi efek rokok elektrik pada
infark miokard perlu pelajari lebih lanjut pada model hewan coba dan manusia. tidak
ditemukan peningkatan kadar VEGF plasma setelah pajanan rokok elektrik karena penelitian
lain telah menemukan dalam angiogenesis yang diinduksi nikotin, yang mungkin disebabkan
oleh titik waktu ketika peneliti mengumpulkan sampel darah.
 Data penelitian menunjukkan bahwa ada penurunan denyut jantung menjadi berkurang
setelah 2 minggu tikus dipajankan pada rokok elektrik. Namun denyut nadi pada kedua studi
dilakukan dibawah pengaruh anestesia, yang mungkin tidak mencerminkan denyut jantung
yang sebenarnya dalam kondisi sadar.
 Pajanan jangka pendek terhadap rokok elektrik dapat meningkatkan angiogenesis jaringan,
yang mewakili indikasi baru untuk efek patofisiologis dari pajanan rokok elektrik akut yang
masih perlu dijelaskan lebih lanjut.
Hal baru
 Diketahui bahwa rokok bakar secara umum menghambat angiogenesis jaringan walaupun
fakta bahwa nikotin saja sebenarnya merangsang angiogenesis.
 Angiogenesis dapat juga memicu pertumbuhan tumor dan meningkatkan atherogenesis.
 Pajanan rokok menyebabkan penghambatan berat badan, juga penghambatan signifikan
kenaikan berat badan pada hewan.
 Pajanan jangka pendek rokok elektrik hanya menyebabkan perubahan fungsi jantung dan
sifat geometris yang sederhana. Pajanan jangka panjang dapat menyebabkan banyak organ
yang mengalami fibrosis. Rokok elektrik jangka pendek tidak menghasilkan adanya
peningkatan signifikan pada fibrosis jaringan jantung.

Kekurangan : Tidak terdapat head line pendahuluan, dan abstrak.

Kelebihan : Bahasa mudah dipahami, dan komunikatif.

Anda mungkin juga menyukai