Analisis Artikel Jurnal
Analisis Artikel Jurnal
Bibliografi :
1. Shi, H. et al. The Effect of Electronic-Cigarette Vaping on Cardiac Function and
Pendahuluan
Rokok tembakau terbukti menjadi faktor utama gagal jantung dan berkaitan dengan
morbiditas pasien gagal jantung, seangkan efek penggunakaan rokok elektronik (vape)
sebagian besar belum diketahui.
Masyarakat beranggapan vape merupakan alternative yang aman dibandingkan rokok biasa,
meskipun belum ada bukti yang cukup tentang hal itu, karena jumalah penelitian tentang
efek vape pada fungsi jantung masih sedikit.
Sebagian besar penelitiannya merupakan studi klinis yang berbasis pada kultur sel, sejak
dipatenkan pada 2003 A.S vape menjadi industri bernilai jual tinggi, pemasaran vape
sebagai alternative yang dianggap lebih sehat dari rokok biasa dikaitkan dengan
meningktnya penggunaan vape di kalangan lebih muda, dan mereka percaya bahwa vape
tidak berbahaya.
Beberapa peneliti menujukan cairan atau uap vape toksisitasnya lebih rendah dari rokok
biasa, dalam miosit jantung dan sel endothelium yang di kultur.
Pergantian rokok ke vape secara substansional mengurangi beberapa karsinogen dan racun
metabolit, butadiena, benzena dan akrilonitril, sementara paparan nikotin tetap tidak
berubah.
Penelitian lain, ditemukan bahwa sejumlah besar formaldehida dan asetaldehida dalam uap
vape, dan pada suhu yang lebih tinggi, jumlah jejak aseton dan acrolein, menunjukkan
beberapa toksisitas bersama antara vape dan rokok biasa.
Dilaporkan bahwa vape dan zat penyedap didalamnya yang terkait dapat menghasilkan efek
berbahaya pada sel batang dan fibroblas gingiva dengan menghasilkan aldehida / karbonil
dari uap vape, yang menghasilkan karbonilasi protein dan kerusakan DNA, serta penuaan
seluler.
Kebiasaan menggunakan vape ditemukan menggeser keseimbangan otonom jantung menuju
dominasi simpatik dan peningkatan stres oksidatif, yang terkait dengan peningkatan risiko
kardiovaskular.
Pembahasan
Penelitian ini menunjukkan bahwa pajanan jangka pendek rokok elektrik tidak berefek
signifikan pada kontraktilitas jantung dan sifat-sifat geometris, akan tetapi secara signifikan
meningkatkan angiogenesis yang ditandai oleh kepadatan kapiler dalam jaringan jantung
tikus.
Efek hambat dari rokok dianggap merugikan terhadap angiogenesis pada wanita hamil. Data
penliti menunjukkan bahwa pajanan rokok elektrik yang mengandung nikotin meningkat
secara signifikan pada CD31 dan CD34, menunjukan peningkatan angiogenesis.
Peningkatan angiogenesis bermanfaat dalam infark miokard, tetapi efek rokok elektrik pada
infark miokard perlu pelajari lebih lanjut pada model hewan coba dan manusia. tidak
ditemukan peningkatan kadar VEGF plasma setelah pajanan rokok elektrik karena penelitian
lain telah menemukan dalam angiogenesis yang diinduksi nikotin, yang mungkin disebabkan
oleh titik waktu ketika peneliti mengumpulkan sampel darah.
Data penelitian menunjukkan bahwa ada penurunan denyut jantung menjadi berkurang
setelah 2 minggu tikus dipajankan pada rokok elektrik. Namun denyut nadi pada kedua studi
dilakukan dibawah pengaruh anestesia, yang mungkin tidak mencerminkan denyut jantung
yang sebenarnya dalam kondisi sadar.
Pajanan jangka pendek terhadap rokok elektrik dapat meningkatkan angiogenesis jaringan,
yang mewakili indikasi baru untuk efek patofisiologis dari pajanan rokok elektrik akut yang
masih perlu dijelaskan lebih lanjut.
Hal baru
Diketahui bahwa rokok bakar secara umum menghambat angiogenesis jaringan walaupun
fakta bahwa nikotin saja sebenarnya merangsang angiogenesis.
Angiogenesis dapat juga memicu pertumbuhan tumor dan meningkatkan atherogenesis.
Pajanan rokok menyebabkan penghambatan berat badan, juga penghambatan signifikan
kenaikan berat badan pada hewan.
Pajanan jangka pendek rokok elektrik hanya menyebabkan perubahan fungsi jantung dan
sifat geometris yang sederhana. Pajanan jangka panjang dapat menyebabkan banyak organ
yang mengalami fibrosis. Rokok elektrik jangka pendek tidak menghasilkan adanya
peningkatan signifikan pada fibrosis jaringan jantung.