A. Definisi
E. Patofisiologi
Metabolisme menurun
Microbacterium tuberkulosa
Masuk kedalam tubuh (paru-paru)
Terinfeksi TB aktif
Basil Tuberkulosis
Masuk ke jaringan
paru dan alveoli
Perdangan endogen
Inflamasi/peradangan
Tumbuh dan berkembang
Di sitoplasma makrofag
Resiko Infeksi
Ketidakseimbangan
Nutrisi dari kebutuhan
tubuh
F. Penatalaksnaan Medik
1) Darah
Pemeriksaan ini kurang mendapat perhatian, karena hasilnya kadang-
kadang meragukan, hasilnya tidak sensitif dan juga tidak spesifik. Pada
saat tuberkulosis baru mulai sedikit meninggi dengan hitung jenis
pergeseran ke kiri. Jumlah limfosit masih di bawah normal. Laju endap
darah mulai meningkat. Bila penyakit mulai sembuh, jumlah leukosit
kembali normal dan jumlah limfosit masih tinggi. Laju endap darah
mulai turun ke arah normal lagi.
2) Sputum
Pemeriksaan sputum adalah penting karena dengan ditemukannya
kuman BTA, diagnosis tuberkulosis sudah dapat dipastikan.
Disamping itu pemeriksaan sputum juga dapat memberikan evaluasi
terhadap pengobatan yang sudah diberikan.
3) Tes Tuberkulin
Tes tuberkulin hanya menyatakan apakah seseorang individu sedang
atau pernah mengalami infeksi M. Tuberculosae, M. Bovis, vaksinasi
BCG dan Myobacteria patogen lainnya.
4) Pemeriksaan Radiologis, Pada saat ini pemeriksaan radiologis dada
merupakan cara yang praktis untuk menemukan lesi tuberkulosis.
Lokasi lesi tuberkulosis umumnya di daerah apeks paru (segmen apikal
lobus atas atau segmen apikal lobus bawah), tetapi dapat juga
mengenai lobus bawah (bagian inferior) atau di daerah hilus
menyerupai tumor paru.
H. Pengkajian Keperawatan
1. Wawancara
a. Keluhan Utama
Keluhan utama didapat dengan menanyakan tentang gangguan
terpenting atau keluhan yang sangat dirasakan pasien sampai perlu
pertolongan. Keluhan utama pada pasien gangguan sistem
pernapasan secara umum antara lain: Pasien mengeluh sakit di
daerah dada
.
d. Riwayat Kesehatan Keluarga
Berisi tentang riwayat kesehatan keluarga yang terkait dengan
penyakit yang diturunkan, ditularkan, penyakit karena pola diet
yang salah dalam keluarga atau penyakit yang berhubungan
dengan pekerjaan dan lingkungan.
e. Genogram
Gambarkan genogram sesuai garis keturunan pasien dan berikan
arsir atau tanda yang berbeda antara pasien dan anggota keluarga
yang sudah meninggal atau anggota keluarga yang memiliki
penyakit yang sama dengan pasien.
2. PemeriksaanFisik
a. Inspeksi
Konjungtiva an anemis, sclera an ikterik
Tidak terdapat pernafasan cuping hidung
Respirasi : 20 x/menit, iramanya normal dan tidak cepat
Bentuk dada simetris
Pergerakan dada kanan dan kiri simetris
Pernafasan perut (+)
Tidak terdapat clubbing finger
b. Palpasi
Saat mengkaji fremitus vocal, terdapat perbedaan getaran,
paru-paru di sebelah kiri teraba lebih lemah.
c. Perkusi
Pada saat dilakukan perkusi tidak terdapat perubahan bunyi
resonan ke pekak yang signifikan.
d. Auskultasi
Auskultasi 10 titk baik di posterior dan identifikasi suara nafas
tambahan seperti wheezing dan ronchi.
I. Analisa Data
Basil tuberculosis
Memasuki saluran
pernafasan
Menembus mekanisme
pertahanan sistem
pernafasan
Inflamasi/peradangan
Kerusakan membrane
alveoli
Pembentukan sputum
berlebihan
Bersihan jalan
nafas tidak efektif
Menembus mekanisme
pertahanan sistem
pernafasan
Peradangan endogen
Inflamasi/peradangan
Kerusakan membrane
alveoli
Menurunnya permukaan
efek paru
Alveolus mengalami
konsolidari & eksudasi
Gangguan
Pertukaran Gas
Menembus mekanisme
pertahanan sistem
pernafasan
Masuk ke jaringan paru
dan alveoli
Peradangan endogen
Inflamasi/peradangan
Berkembang
menghancurkan jaringan
ikat sekitar
Batuk produktif
Doplet infection
Distensi abdomen
Mual muntah
Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
Terinfeksi TB aktif
Basil tuberculosis
Memasuki saluran
pernafasan
Menembus mekanisme
pertahanan sistem
pernafasan
Inflamasi/peradangan
Berkembang
menghancurkan jaringan
ikat sekitar
Batuk produktif
Doplet infection
Resiko Infeksi
J. Rencana Asuhan Keperawatan