PROVINSI MALUKU
TENTANG
TAMBAHAN PENGHASILAN BAGI PEGAWAI APARATUR SIPIL NEGARA
DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN MALUKU TENGGARA
MEMUTUSKAN :
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
BAB II
KRITERIA PEMBERIAN TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI ASN
Pasal 2
BAB III
PEMBERIAN TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI ASN
Pasal 3
Pasal 4
Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) tidak diberikan kepada:
a. Pegawai ASN yang nyata-nyata tidak mempunyai tugas/jabatan/pekerjaan
tertentu pada Perangkat Daerah ;
b. Pegawai ASN yang diberhentikan untuk sementara atau dinonaktifkan;
c. Pegawai ASN yang diberhentikan dengan hormat atau tidak dengan hormat ;
d. Pegawai yang dipekerjakan/diperbantukan pada Instansi/Lembaga Negara
dan/atau lembaga lainnya di luar Pemerintah Daerah
e. Pegawai ASN yang diberikan cuti di luar tanggungan negara atau dalam
bebas tugas untuk menjalani masa persiapan pensiun;
f. Pegawai ASN yang mengikuti Tugas Belajar
g. Pegawai ASN yang melaksanakan cuti
h. Pegawai yang wajib tetapi belum menyampaikan dan/atau memutakhirkan
Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) pada batas waktu yang
telah ditentukan sesuai ketentuan perundang-undangan.
Pasal 5
(1) Tambahan Penghasilan Pegawai diberikan terhitung mulai tanggal Pegawai yang
bersangkutan telah secara nyata melaksanakan tugas, jabatan, atau pekerjaan
(2) Dalam hal terjadi mutasi, promosi, dan/atau perubahan kelas jabatan pada
bulan berjalan, penghitungan pemberian Tambahan Penghasilan dilakukan
berdasarkan penilaian kinerja antara Kelas Jabatan lama ditambahkan dengan
kelas Jabatan Baru terhitung mulai tanggal ditetapkan atau sejak pelantikan.
Pasal 6
(1) Tambahan Penghasilan Pegawai ASN bagi CPNS atau CPPPK Formasi Jabatan
Pelaksana dan Jabatan Fungsional dibayarkan sebesar 80 % (Delapan Puluh
Per Seratus) dari jumlah Tambahan Penghasilan Pegawai pada Kelas Jabatan
yang didudukinya sampai dengan terbitnya Keputusan pengangkatan dari
CPNS menjadi PNS, dari CPPPK menjadi PPPK.
(2) Tambahan Penghasilan Pegawai bagi CPNS atau CPPPK dibayarkan sejak yang
bersangkutan secara nyata melaksanakan tugas sebagai CPNS atau CPPPK
yang dibuktikan dengan Surat Penyataan Melaksanakan Tugas.
Pasal 7
(1) Pelaksana Tugas (Plt) atau Pelaksana Harian (Plh) diberikan TPP tambahan.
(2) TPP tambahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), diberikan kepada Plt.
atau Plh. yang menjabat dalam jangka waktu paling singkat 1 (satu)
bulan kalender.
(3) Ketentuan mengenai TPP tambahan sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
yaitu:
a. Pejabat atasan langsung atau atasan tidak langsung yang merangkap
sebagai Plt. atau Plh. menerima TPP, ditambah 20% (dua puluh persen)
dari TPP dalam Jabatan sebagai Plt. atau Plh. pada Jabatan yang
dirangkapnya;
b. Pejabat setingkat yang merangkap Plt. atau Plh. menerima TPP
yang lebih tinggi, ditambah 20% (dua puluh persen) dari TPP yang lebih
rendah pada Jabatan definitif atau Jabatan yang dirangkapnya;
c. Pejabat satu tingkat di bawah pejabat definitif yang berhalangan tetap atau
berhalangan sementara yang merangkap sebagai Plt. atau Plh. menerima
TPP pada Jabatan yang dirangkapnya dan tidak menerima TPP pada
Jabatan definitifnya; dan
d. Pelaksana bawahan dari pejabat definitif yang berhalangan tetap atau
berhalangan sementara yang merangkap sebagai Plt. atau Plh. menerima
TPP pada jabatan yang dirangkapnya dan tidak menerima TPP pada
Jabatan definitifnya
Pasal 9
Pegawai ASN yang telah melaksanakan Tugas Belajar dibayarkan kembali TPP-nya
berdasarkan penghitungan Penilaian Kinerja terhitung mulai sejak ditetapkan
kembali pengangkatan dalam Jabatan.
Pasal 10
(1) ASN yang dibebaskan sementara dari Jabatan fungsional karena tidak
dapat mengumpulkan angka kredit sesuai dengan ketentuan, diberikan TPP
sebesar 50% (lima puluh persen);
(2) Pegawai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibayarkan kembali TPP-nya
sebesar 100% (seratus persen) berdasarkan penghitungan Penilaian Kinerja
terhitung mulai sejak ditetapkan kembali pengangkatan dalam Jabatan.
BAB III
PENILAIAN, PENGHITUNGAN DAN PEMBAYARAN TPP
Bagian Kesatu
Penilaian Produktifitas Kerja dan Disiplin Kerja
Pasal 11
(1) Penilaian Produktifitas Kerja didasarkan pada capaian kinerja pegawai atas :
a. Pelaksanaan tugas ; dan atau
b. Penilaian dari Pejabat Penilai terhadap hasil pelaksanaan tugas pegawai
yang dipimpinnya.
(2) Perumusan Kegiatan tugas jabatan dalam Laporan Kinerja Harian pegawai
mengacu pada :
a. Uraian Tugas Jabatan ;
b. Indikator Kinerja Utama ;
c. Perjanjian Kinerja ; atau
d. Indikator Kinerja Individu.
(3) Setiap aktivitas yang dimasukan dalam Kegiatan Tugas Jabatan harus nyata,
terukur dan terdapat output yang jelas.
(4) Penilaian Produktifitas Kerja dan Disiplin Kerja dilakukan oleh Pejabat secara
berjenjang dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Pejabat Eselon II.a atau Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama dinilai oleh Bupati
b. Pejabat Eselon II.b atau Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama dinilai oleh
Sekretaris Daerah ;
c. Pejabat Eselon III.a atau Pejabat administrator di Lingkungan Sekretariat
Daerah dinilai oleh asisten Sekretaris Daerah yang membidangi ;
d. Camat dinilai oleh Asisten Sekretaris Daerah yang membidangi
pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat
e. Direktur RSUD dinilai oleh Kepala Dinas Kesehatan
f. Pejabat Eselon III atau Pejabat Administrator dan Pejabat Eselon IV atau
Pejabat Pengawas, dinilai secara berjenjang
g. Kepala Kelurahan dinilai oleh Camat
h. Kepala UPTD/UPTB dan Pejabat Eselon IV atau Pejabat pengawas di
Lingkungan UPTD/UPTB dinilai oleh Kepala Dinas/Kepala Badan masing-
masing
i. Pejabat Fungsional dan Pelaksana dinilai oleh atasan/pejabat di tempat
tugas
(5) Penilaian terhadap Produktifitas Kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (5),
tidak dapat diakumulasikan pada bulan berikutnya.
Pasal 12
Pasal 13
(1) Pegawai dinyatakan tidak melanggar ketentuan jam kerja karena alasan yang
sah dan atau alasan kedinasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat (4),
jika yang bersangkutan dapat membuktikan dengan menyampaikan dokumen
berupa :
a. Surat Permohonan untuk Izin dari atasan langsung :
1. Tidak Masuk Kerja
2. Keluar Kantor pada Jam Kerja
3. Datang Terlambat atau pulang cepat karena hal penting dan mendesak
b. Surat Perintah Tugas
c. Surat Keterangan Sakit dari Dokter
d. Undangan atau Desposisi atau
e. Surat keterangan rawat inap
(2) Surat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib disampaikan kepada pejabat
yang menangani daftar hadir paling lambat 2 (dua) hari kerja sejak tidak
melaksanakan tugas.
(3) Format surat permohonan izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a
sebagaimana tercantum dalam Lampiran 2 yang merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.
Pasal 14
Bagian Kedua
Penghitungan, Pengelolaan dan Pembayaran TPP
Paragraf 1
Penghitungan Produktifitas Kerja
Pasal 15
(1) Setiap Pegawai ASN wajib membuat Laporan Kinerja Harian Pegawai dengan
format sebagaimana tercantum dalam Lampiran 4 Peraturan Bupati ini
(2) Laporan Kinerja Harian pegawai dinilai dan disetujui oleh atasan langsung
dengan point angka 1-100, dengan skala dan kategori sebagai berikut :
a. Sangat baik, dengan nilai 91 (sembilan puluh satu) ke atas;
b. Baik, dengan nilai 76–90 (tujuh puluh enam sampai dengan sembilan
puluh);
c. Cukup, dengan nilai 61–75 (enam puluh satu sampai dengan tujuh puluh
lima);
d. Kurang, dengan nilai 51–60 (lima puluh satu sampai dengan enam puluh);
dan
e. Buruk, dengan nilai 50 ke bawah.
(3) Dalam melakukan penilaian Laporan Kinerja Harian pegawai
mempertimbangkan antara lain :
a. Kebenaran hasil pekerjaan, Bobot 50%
b. Ketepatan waktu penyelesaian pekerjaan, Bobot 30%
c. Kejujuran dalam penyampaian data dan informasi dalam tugas, Bobot 20%
(4) Hasil penilaian atasan langsung direkap pada hari kerja akhir bulan berjalan
sebagai dasar pembayaran TPP Pegawai untuk komponen Produktifitas Kerja
sebagaimana tercantum dalam Lampiran 5 Peraturan Bupati ini ;
(5) Jika penilaian laporan kinerja harian tidak dapat dilakukan oleh atasan
langsung dengan alasan tertentu, maka penilaian disampaikan dan dilakukan
oleh atasan langsung pejabat penilai.
(6) Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) dari komponen penilaian Produktifitas
Kerja diberikan dengan perhitungan :
Nilai TPP Produktifitas Kerja (Rp) x Total Penilaian Atasan (1 Bulan) x 100 %
Total Hari Kerja (Per bulan)
(7) Tata cara perhitungan Tambahan Penghasilan aspek Produktifitas Kerja bagi
Pegawai sebagaimana tercantum dalam Lampiran 6 Peraturan Bupati ini.
Paragraf 2
Penghitungan Disiplin Kerja
Pasal 16
(1) Setiap Pegawai wajib masuk kerja dan menaati ketentuan jam kerja sesuai
ketentuan hari dan jam kerja.
(2) Untuk membuktikan Kehadiran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) setiap
Pegawai wajib melakukan rekam kehadiran sistem elektronik pada setiap
Kehadiran di tempat kerja dalam Satuan Kerja atau unit organisasi masing-
masing.
(3) Kewajiban melakukan rekam kehadiran sistem elektronik pada ayat (2) tidak
berlaku pada pegawai yang ditugaskan secara tetap dilapangan yang tidak
memungkinkan untuk melaksanakan absensi pada perangkat daerah tempat
tugas.
(4) Perekaman kehadiran sebagaimana dimaksud pada ayat (2) wajib dilakukan
yaitu :
a. Pada Pagi Hari mulai Pukul 07.00 sampai dengan Pukul 09.30 WIT ;
b. Pada Sore Hari mulai Pukul 16.00 WIT sampai dengan Pukul 17.00 WIT ;
(5) Rekam Kehadiran sistem elektronik sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat
dilakukan secara manual jika :
a. Perangkat dan/atau rekam Kehadiran sistem elektronik sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) mengalami kerusakan/tidak berfungsi ;
b. Pegawai belum terdaftar dalam rekam Kehadiran sistem elektronik;
c. Sidik Jari atau anggota tubuh yang digunakan untuk merekam kehadiran
tidak terbaca dalam rekam kehadiran sistem elektronik ;
d. Terjadi keadaan kahar berupa bencana alam dan/atau kerusuhan sehingga
suatu kegiatan tidak dapat dilakukan sebagaimana mestinya; dan/atau
e. lokasi kerja tidak memungkinkan untuk disediakan rekam Kehadiran
sistem elektronik.
(6) Jika Pegawai tidak dapat melakukan rekam Kehadiran sebagaimana dimaksud
pada ayat (3) maka wajib melaporkan ke unit Pengelola Kepegawaian SKPD
pada tanggal dan hari yang sama untuk mengisi daftar hadir manual
sebagaimana tercantum dalam Lampiran 7 yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.
(7) Ketentuan waktu kerja dan waktu daftar hadir elektronik untuk perangkat
daerah pelayanan publik yang menerapkan shift atau penugasan kerja khusus
diatur lebih lanjut oleh Kepala Perangkat Daerah.
Pasal 17
(1) Pegawai yang mendapat penugasan di luar unit organisasi atau satuan kerja
dalam jam kerja dan/atau di luar jam kerja yang menyebabkan tidak
melakukan rekam Kehadiran sistem elektronik, tidak dikenakan pemotongan
TPP.
(2) Penugasan di luar unit organisasi atau satuan kerja sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) meliputi :
a. Koordinasi dengan instansi luar;
b. Konsultasi, mediasi, negosiasi, dan tugas nonlitigasi;
c. Sosialisasi;
d. Supervisi;
e. Peliputan;
f. Mengikuti persidangan;
g. Pendidikan dan pelatihan;
h. Rapat, seminar, ceramah, workshop;
i. Menjadi narasumber;
j. Penelitian; dan/atau
k. Tugas kedinasan lainnya
(3) Pelaksanaan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dibuktikan dengan
surat tugas dari atasan langsung dan/atau Pejabat yang berwenang serta wajib
membuat laporan pelaksanaan tugas sebagai pengganti laporan harian.
(4) Pegawai yang memenuhi kehadiran kerja namun tidak berada di tempat
tugas ketika jam kerja tanpa seizin Pejabat Penilai dibatalkan daftar
kehadirannya.
(5) Pembatalan daftar kehadiran sebagaimana dimaksud pada ayat (5), dilakukan
berdasarkan surat pembatalan daftar hadir yang ditandatangani oleh Pejabat
Penilai dan diketahui oleh atasan langsung Pejabat Penilai.
(6) Format Pembatalan daftar kehadiran sebagaimana dimaksud pada ayat (4)
tercantum dalam Lampiran 8 yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Bupati ini
Pasal 18
(1) Setiap pegawai yang tidak mengikuti Apel Masuk Kerja dan Pulang Kerja
serta Upacara pada hari kerja tanpa alasan yang sah dikenakan pengurangan
Tambahan Penghasilan sebesar 2% (dua persen) dari penilaian Disiplin Kerja.
(2) Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) dari komponen penilaian Disiplin Kerja
diberikan dengan perhitungan :
a. Hitung Presentase Disiplin Kerja =
Jumlah Hari Kerja – Jumlah Ketidakhadiran x 100%
Total hari Kerja (Perbulan)
b. Total TPP Disiplin Kerja =
(Persentase Disiplin Kerja (%) – Akumulasi Pengurangan x Nilai TPP (Rp)
(3) Tata cara perhitungan Tambahan Penghasilan aspek Disiplin Kerja bagi
Pegawai sebagaimana tercantum dalam Lampiran 9 Peraturan Bupati ini
BAB IV
MEKANISME PEMBAYARAN TAMBAHAN PENGHASILAN
Pasal 19
BAB V
PENGELOLAAN
Pasal 20
Pasal 22
(1) Verifikator sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 ayat (4) huruf b yaitu
Pejabat Pengawas atau setara Jabatan Struktural Eselon IV.
(2) Verifikator sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertugas :
a. Membantu pelaksanaan tugas Pejabat Penanggungjawab;
b. Memeriksa kebenaran Penilaian Kinerja; dan
c. Melaporkan pelaksanaan tugas kepada pejabat penanggung jawab.
(3) Verifikator sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dalam melaksanakan
tugasnya dibantu oleh Pelaksana yang membidangi urusan kepegawaian.
Pasal 23
BAB VI
MONITORING DAN EVALUASI
Pasal 24
(1) Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Penilaian Kinerja dilakukan oleh Sekretaris
Daerah dibantu oleh Perangkat Daerah yang membidangi Kepegawaian, Bidang
Pengawasan, Bidang Komunikasi dan Informatika dan Pejabat lain yang ditunjuk
terhadap :
a. Pelaksanaan Penilaian Kinerja;
b. Penyediaan dan pemeliharaan mesin Daftar Hadir Elektronik; dan
c. Pengembangan Sistem Informasi Penilaian Kinerja dan Daftar Hadir
Elektronik.
(2) Hasil monitoring dan evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaporkan kepada Bupati selaku Pejabat Pembina Kepegawaian sebagai bahan
peningkatan Penilaian Kinerja.
BAB VII
PEMBINAAN
Pasal 25
Pasal 27
(1) ASN yang meninggal dunia pada bulan berkenaan diberikan TPP sebesar 100%
(Seratus Persen).
(2) TPP ASN sebagai dimaksud pada ayat (1) diberikan kepada ahli waris dengan
melampirkan Kartu Keluarga yang dilegalisir dan surat keterangan/akte
kematian dari pejabat berwenang
Pasal 28
Tambahan Penghasilan ASN pada bulan Desember dibayarkan pada bulan
Desember Tahun berkenaan dengan mekanisme penghitungan berpedoman pada
ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bupati ini.
BAB IX
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 29
Ditetapkan di Langgur
pada tanggal Desember 2019
Diundangkan di Langgur
Pada Tanggal Desember 2019
SEKRETARIS DAERAH
KABUPATEN MALUKU TENGGARA,
BERNARDUS RETTOB
TENTANG
TAMBAHAN PENGHASILAN BAGI
PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN
PEMERINTAH KABUPATEN MALUKU
TENGGARA
KLASIFIKASI PEJABAT/UNIT KERJA PERANGKAT DAERAH KEDALAM KRITERIA TPP ASN LINGKUP PEMERINTAH KABUPATEN MALUKU
TENGGARA
JABATAN STRUKTURAL
TENTANG
TAMBAHAN PENGHASILAN BAGI
PEGAWAI ASN DI LINGKUNGAN
PEMERINTAH KABUPATEN MALUKU TENGGARA
TENTANG
TAMBAHAN PENGHASILAN BAGI PEGAWAI
NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH
KABUPATEN MALUKU TENGGARA
Dengan ini mengajukan permohonan izin tidak masuk kerja/izin Pulang sebelum
waktunya/pemberitahuan terlambat masuk kerja*) selama……hari/jam/menit*)
pada hari ……………..tanggal……………..dengan alasan yaitu
…………………………..
Demikian disampaikan untuk menjadi maklum.
(……………………………………) (………………………………..)
NIP. NIP.
Keterangan :
*) Coret yang tidak perlu
**) Pejabat yang berwenang sesuai Ketentuan
TENTANG
TAMBAHAN PENGHASILAN BAGI PEGAWAI
APARATUR SIPIL NEGARA DI LINGKUNGAN
PEMERINTAH KABUPATEN MALUKU TENGGARA
LAMA PERSENTASE
NO URAIAN
KETERLAMBATAN PENGURANGAN
1 2 3 4
1 Keterlambatan 1 (TL-1) 1 Menit s.d < 31 Menit 0,5 %
2 Keterlambatan 2 (TL-2) 31 Menit s.d. < 61 Menit 1%
3 Keterlambatan 3 (TL-3) 61 Menit s.d. < 91 Menit 1,25 %
4 Keterlambatan 4 (TL-4) > 91 Menit 1,5 %
5 Tidak mengisi daftar hadir masuk kerja 1,5 %
6 Pulang Sebelum Waktu 1 (PSW-1) 1 Menit s.d < 31 Menit 0,5 %
7 Pulang Sebelum Waktu 2 (PSW-2) 31 Menit s.d. < 61 Menit 1%
8 Pulang Sebelum Waktu 3 (PSW-3) 61 Menit s.d. < 91 Menit 1,25 %
9 Pulang Sebelum Waktu 4 (PSW-4) > 91 Menit 1,55 %
10 Tidak mengisi daftar hadir Pulang Kantor 1,55 %
11 Tidak mengikuti Apel Masuk Kerja 2%
12 Tidak mengikuti Apel Pulang Kerja 2%
12 Tidak Mengikuti Upacara pada Hari Kerja 2%
13 Cuti TPP tidak dibayarkan
14 Tugas Belajar TPP tidak dibayarkan
15 Perjalanan Dinas, DIKLAT, Kursus, TPP Aspek
Pendidikan, Pelatihan yang bersifat Produktifitas Jumlah
kedinasan lainnya hari pelaksanaan
tugas Tidak
diperhitungkan, TPP
Aspek Disiplin Kerja
tidak dikenai
pengurangan (0%)
16 Tidak membuat Laporan Kinerja Harian 2%
TENTANG
TAMBAHAN PENGHASILAN BAGI PEGAWAI
APARATUR SIPIL NEGARA DI LINGKUNGAN
PEMERINTAH KABUPATEN MALUKU TENGGARA
NAMA :
NIP :
JABATAN :
UNIT KERJA :
…….
(1-100)
……………., ....................20…
(……………………………………..) (……………………………………..)
NIP. NIP.
Keterangan :
*) = Diisi dengan Nilai 1-100
Catatan :
a. Sangat baik, nilai 91 ke atas;
b. Baik, nilai 76–90 ;
c. Cukup, nilai 61–75 ;
d. Kurang, nilai 51–60; dan
e. Buruk, nilai 50 ke bawah.
TENTANG
TAMBAHAN PENGHASILAN BAGI PEGAWAI
APARATUR SIPIL NEGARA DI LINGKUNGAN
PEMERINTAH KABUPATEN MALUKU TENGGARA
NAMA :
NIP :
JABATAN :
UNIT KERJA :
……………., ....................20…
Mengetahui,
…………………………...*) Pejabat Penanggungjawab,
(……………………………………..) (……………………………………..)
NIP. NIP.
Verifikator,
(……………………………………..)
NIP.
Keterangan :
*) = Diisi nama jabatan Kepala Perangkat Daerah/
Pejabat lain yang berwenang
TENTANG
TAMBAHAN PENGHASILAN BAGI PEGAWAI
APARATUR SIPIL NEGARA DI LINGKUNGAN
PEMERINTAH KABUPATEN MALUKU TENGGARA
Misal :
Kepala BKPSDM melaksanakan Tugas pada bulan Januari 2019 (Jumlah hari
kerja bulan Januari sebanyak 20 Hari), dinilai oleh Sekretaris Daerah
memperoleh jumlah total Poin penilaian Kinerja 1800. Berdasarkan data
kehadiran yang bersangkutan Tidak masuk kerja tanpa keterangan sebanyak 2
hari dan terlambat masuk kerja 20 menit sebanyak 1 Kali. Maka perhitungan
TPP diperhitungkan sebagai berikut :
Persentase Produktifitas Kerja = 1800 x 100% = 90%
20
TPP Aspek Produktifitas Kerja = 90% x Rp. 3.613.770,-
= Rp. 3.252.393,-
Jumlah Keseluruhan TPP yang diterima Kepala BKPSDM pada Bulan Januari adalah :
Rp. 3.252.393,- + Rp. 2.156.217 = Rp. 5.408.610
TENTANG
TAMBAHAN PENGHASILAN BAGI PEGAWAI
NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH
KABUPATEN MALUKU TENGGARA
ABSENSI
MASUK PULANG KETERA
NO NAMA/NIP JABATAN TANDA TANDA
KERJA KERJA NGAN
(JAM) TANGAN (JAM) TANGAN
1
2
3
4
5
...
...
Langgur,
Mengetahui,
JABATAN
NAMA JELAS
NIP
LAMPIRAN 8
PERATURAN BUPATI MALUKU TENGARA
NOMOR TAHUN 2019
TANGGAL DESEMBER 2019
TENTANG
TAMBAHAN PENGHASILAN BAGI PEGAWAI
NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN
PEMERINTAH KABUPATEN MALUKU
TENGGARA
Langgur ,
Mengetahui,
..... ......
............... ..
........... ..
(atasan ..
langsung ..
Pejabat ..
Penilai) ..
..
..
..
..
..
..
.
(
P
e
j
a
b
a
t
P
e
n
il
a
i)
LAMPIRAN 9
PERATURAN BUPATI MALUKU TENGGARA
NOMOR TAHUN 2019
TENTANG
TAMBAHAN PENGHASILAN BAGI PEGAWAI APARATUR SIPIL NEGARA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN MALUKU TENGGARA
JUMLAH
BULAN : JUMLA NILAI
NAMA/ JAB- HADIR TIDAK HADIR
NO H HARI DISIPLIN
NIP ATAN
KERJA KERJA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 ## 21 ## 23 24 25 26 27 28 29 30 31 TW TL PSW DL DP S C TB TK
Keterangan
Kepala Perangkat Daerah
TW = Tepat Waktu
TL = Terlambat
PS
W = Pulang sebelum Waktu
DP = Diklat/Pelatihan
S = Sakit
C = Cuti
TK = Tanpa Keterangan
BULAN ………………………………TAHUN…………………….
(………………………………………) (………………………………………)
NIP. NIP.
BESARAN
BESARAN TPP JUMLAH
TPP UNSUR
N KETETAPAN UNSUR TOTAL TPP TOTAL TPP BRUTO JUMLAH
NAMA DISIPLIN PPH Pasal TANDATANGA
O BESARAN PRODUKTIFITAS PRODUKTIFITAS DISIPLIN (Kolom 5 + YANG
/NIP/JABATAN KERJA (40% 21 N
TPP KERJA (60% x KERJA KERJA Kolom 7) DITERIMA
x kolom 3)
kolom 3) (Rp) (Rp)
(Rp)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
MENGETAHUI, ----------,---------------
PENGGUNA ANGGARAN/KUASA PENGGUNA ANGGARAN BENDAHARA PENGELUARAN,
(…………………………………………) (…………………………………………)
NIP. NIP.