Anda di halaman 1dari 32

BUPATI MALUKU TENGGARA

PROVINSI MALUKU

PERATURAN BUPATI MALUKU TENGGARA


NOMOR TAHUN 2019

TENTANG
TAMBAHAN PENGHASILAN BAGI PEGAWAI APARATUR SIPIL NEGARA
DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN MALUKU TENGGARA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI MALUKU TENGGARA,

Menimbang : a. Bahwa sesuai dengan Ketentuan Pasal 58 Peraturan Pemerintah


Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah,
menyatakan bahwa Pemerintah Daerah dapat memberikan
tambahan penghasilan kepada Pegawai Aparatur Sipil Negara
dengan memperhatikan kemampuan Keuangan Daerah dan
memperoleh persetujuan DPRD sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan;
b. Bahwa dalam rangka meningkatkan Disiplin, Motivasi, kinerja,
dan kesejahteraan bagi Pegawai Aparatur Sipil Negara di
lingkungan Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara, perlu
memberikan Tambahan Penghasilan sebagai imbalan atas
Capaian Kinerja dan Disiplin Pegawai Aparatur Sipil Negara;
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada
huruf a dan huruf b diatas, perlu menetapkan Peraturan Bupati
Maluku Tenggara tentang Tambahan Penghasilan bagi Pegawai
Aparatur Sipil Negara di Lingkungan Pemerintah Kabupaten
Maluku Tenggara.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 60 Tahun 1958 tentang Penetapan


Undang-Undang Darurat Nomor 23 Tahun 1957 tentang
Pembentukan Daerah-Daerah Swatantra Tingkat II Dalam
Wilayah Daerah Swatantra Tingkat I Maluku Sebagai Undang-
Undang (Lembaran Negara Tahun 1958 Nomor 111, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 1645);
2. Undang – Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor5, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355 ) ;
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5234);
4. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5494);

5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang


Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah dua kali,
terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor
58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5679);
6. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi
Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2014 Nomor 292, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5601);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang
Disiplin Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2010 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5135);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 80 Tahun 2010 tentang Tarif
Pemotongan dan Pengenaan Pajak Penghasilan Pasal 21 Atas
Penghasilan Yang Menjadi Beban Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 140,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5174);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang
Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5887);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 49 Tahun 2018 tentang
Manajemen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 224,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6264);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang
Manajemen Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2017 Nomor 63, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 6037);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah ( Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2019 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 6322) ;
13. Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 2019 tentang Penilaian
Kinerja Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2019 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 6322) ;
14. Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2014 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 199);
15. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 80);
16. Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 tentang
Rumpun Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil sebagaimana
telah diubah dua kali, terakhir dengan Peraturan Presiden
Nomor 116 Tahun 2014 (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 240);
17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006
tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana
telah diubah dua kali, terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 21 Tahun 2011 (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2011 Nomor 310);

18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 12 Tahun 2008


tentang Pedoman Analisis Beban Kerja di Lingkungan
Departemen Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah;
19. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi Nomor 34 Tahun 2011 tentang
Pedoman Evaluasi Jabatan;
20. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 35 Tahun 2012
tentang Pedoman Analisis Jabatan di Lingkungan Kementerian
Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2012 Nomor 483);
21. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk
Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara
Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 1842);
22. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015
tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 2036);
23. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 061-
5449 Tahun 2019 tentang Tata Cara Persetujuan Menteri Dalam
Negeri Terhadap Tambahan Penghasilan Pegawai Aparatur Sipil
Negara di Lingkungan Pemerintah Daerah ;
24. Peraturan Daerah Kabupaten Maluku Tenggara Nomor 8 Tahun
2008 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah
(Lembaran Daerah Kabupaten Maluku Tenggara Tahun 2008
Nomor 8 Seri A);
25. Peraturan Daerah Kabupaten Maluku Tenggara Nomor .... Tahun
2019 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten
Maluku Tenggara Nomor 3 Tahun 2016 tentang Pembentukan
dan Susunan Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten
Maluku Tenggara Tahun 2019 Nomor ......);
26. Peraturan Daerah Kabupaten Maluku Tenggara Nomor … Tahun
2019 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun
2020 (Lembaran Daerah Kabupaten Maluku Tenggara Tahun
2019 Nomor ……..);
27. Peraturan Daerah Kabupaten Maluku Tenggara Nomor ….Tahun
2019 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Kabupaten Maluku Tenggara 2018-2023 (Lembaran
Daerah Kabupaten Maluku Tenggara Tahun 2019 Nomor ……..);

MEMUTUSKAN :

MENETAPKAN : PERATURAN BUPATI MALUKU TENGGARA TENTANG


TAMBAHAN PENGHASILAN BAGI PEGAWAI APARATUR SIPIL
NEGARA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN MALUKU
TENGGARA

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1

Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan:


1. Kabupaten adalah Kabupaten Maluku Tenggara .
2. Pemerintah Kabupaten adalah Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara
3. Bupati adalah Bupati Maluku Tenggara.
4. Wakil Bupati adalah Wakil Bupati Maluku Tenggara.
5. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Maluku Tenggara.
6. Perangkat Daerah Kabupaten adalah unsur pembantu Bupati dan
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten dalam penyelenggaraan Urusan
Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah Kabupaten.
7. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang selanjutnya disingkat APBD
adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan daerah yang dibahas
dan disetujui bersama oleh Pemerintah Daerah dan DPRD dan ditetapkan
dengan Peraturan Daerah.
8. Keuangan Daerah adalah semua hak dan kewajiban daerah dalam rangka
penyelenggaraan pemerintahan daerah yang dapat dinilai dengan uang
termasuk di dalamnya segala bentuk kekayaan yang berhubungan dengan hak
dan kewajiban daerah.
9. Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN adalah profesi bagi
pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang
bekerja pada instansi pemerintah.
10. Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS adalah warga negara
Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai Pegawai ASN
secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan
pemerintahan di lingkungan Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara.
11. Calon Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat CPNS adalah Warga
Negara Republik Indonesia yang melamar, telah dinyatakan lulus setiap
mengikuti tahapan seleksi, diangkat menjadi CPNS Pemerintah Kabupaten
Maluku Tenggara sesuai ketentuan perundang-undangan.
12. Calon Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja yang selanjutnya disingkat
CPPPK adalah warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, yang
diangkat berdasarkan perjanjian kerja untuk jangka waktu tertentu dalam
rangka melaksanakan tugas pemerintahan
13. Pejabat Penilai adalah atasan langsung pegawai, atau pejabat yang ditunjuk
14. Kelas Jabatan adalah klasifikasi Jabatan dalam satuan organisasi yang
didasarkan pada hasil evaluasi jabatan yang selanjutnya digunakan sebagai
dasar pemberian Tambahan Penghasilan Pegawai ;
15. Jabatan Pimpinan Tinggi adalah sekelompok Jabatan tinggi pada instansi
pemerintah.
16. Jabatan Administrasi adalah sekelompok jabatan yang berisi fungsi dan tugas
berkaitan dengan pelayanan publik serta administrasi pemerintahan dan
pembangunan.
17. Jabatan Fungsional adalah sekelompok jabatan yang berisi fungsi dan tugas
berkaitan dengan pelayanan fungsional yang berdasarkan pada keahlian dan
keterampilan tertentu dalam suatu satuan organisasi yang dalam pelaksanaan
tugasnya didasarkan pada keahlian dan/atau keterampilan tertentu serta
bersifat mandiri dan kenaikan pangkatnya disyaratkan dengan angka kredit.
18. Jabatan Pelaksana adalah sekelompok pegawai Aparatur Sipil Negara yang
bertanggung jawab melaksanakan kegiatan pelayanan publik serta administrasi
pemerintahan dan pembangunan;
19. Indeks Kapasitas Fiskal Daerah adalah Kemampuan keuangan masing-masing
daerah yang dicerminkan melalui pendapatan daerah dikurangi dengan
pendapatan yang penggunaannya sudah ditentukan dan belanja tertentu.
20. Indeks Kemahalan Konstruksi adalah (IKK) adalah faktor koreksi tingkat
kemahalan masing-masing daerah, yang diperoleh dari perbandingan IKK
Masing-masing daerah dengan IKK dimana Kantor BPK Pusat berada di Kota
Jakarta Pusat Provinsi DKI Jakarta.
21. Indeks Penyelenggaraan Pemerintah Daerah adalah Variabel pengungkit dan
Variabel hasil terkait penyelenggaraan Pemerintah Daerah.
22. Jam Kerja adalah waktu yang ditentukan waktu yang ditentukan untuk bekerja
secara formal dalam satu hari.
23. Daftar Hadir adalah pengisian kehadiran yang dilakukan oleh Pegawai pada jam
masuk dan/atau pulang bekerja baik secara elektronik dan/atau manual.
24. Cuti adalah keadaan tidak masuk kerja yang diijinkan dalam jangka waktu
tertentu
25. Sasaran (target) adalah hasil yang diharapkan dari suatu program atau
keluaran yang diharapkan dari suatu kegiatan atau tugas yang dilaksanakan.
26. Penilaian Kinerja adalah Penilaian yang didasarkan pada aspek produktifitas
kerja dan disiplin kerja.
27. Produktivitas Kerja adalah Capaian Kinerja yang didasarkan pada pelaksanaan
tugas dan/atau pemeriksaan Pejabat Penilai terhadap hasil pelaksanaan tugas
Pegawai yang dipimpinnya.
28. Laporan Kinerja adalah format pelaporan kinerja ASN yang berisi uraian tugas
atau kegiatan, target kerja serta output kerja yang dapat direalisasikan pada
hari dan bulan tersebut yang menjadi dasar pemberian Tambahan Penghasilan
setelah divalidasi oleh atasan ASN bersangkutan
29. Disiplin Kerja adalah kesanggupan Pegawai dalam menaati kewajiban kerja
sesuai ketentuan hari dan jam kerja berdasarkan ketentuan yang berlaku
30. Rekam Kehadiran Sistem elektronik adalah Perangkat aplikasi yang digunakan
untuk pengisian daftar hadir oleh Pegawai pada saat masuk dan pulang kerja.
31. Tambahan Penghasilan Pegawai yang selanjutnya disingkat TPP adalah
Penghasilan yang diperoleh berdasarkan atas hasil capaian kinerja selama 1
(satu) bulan diluar gaji yang diterima dengan sah, sesuai ketentuan perundang-
undangan
32. Alasan Yang Sah adalah alasan yang dapat dipertanggungjawabkan sesuai
dengan Ketentuan Perundang-undangan yang berlaku
33. Alasan Kedinasan adalah alasan yang dapat dipertanggungjawabkan,
dibuktikan dengan keputusan, surat perintah tugas, dan/atau disposisi yang
ditandatangani oleh pejabat yang berwenang.
34. Pelaksana Tugas yang selanjutnya disingkat Plt. adalah PNS yang ditunjuk
untuk melaksanakan tugas Jabatan struktural, karena pejabat struktural yang
bersangkutan berhalangan tetap.
35. Penjabat yang selanjutnya disebut Pj adalah Pegawai Negeri Sipil yang ditunjuk
untuk melaksanakan tugas jabatan struktural lain untuk sementara ;
36. Pelaksana Harian yang selanjutnya disingkat Plh. adalah PNS yang ditunjuk
untuk melaksanakan tugas Jabatan struktural, karena pejabat struktural yang
bersangkutan berhalangan sementara ;
37. Kemampuan Keuangan Daerah adalah jumlah anggaran yang atas persetujuan
DPRD dialokasikan untuk pemberian tambahan Penghasilan Pegawai dalam
APBD Kabupaten Maluku Tenggara ;

BAB II
KRITERIA PEMBERIAN TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI ASN
Pasal 2

(1) Dalam melaksanakan tugasnya, Pegawai ASN di Lingkungan Pemerintah


Kabupaten Maluku Tenggara dapat diberikan Tambahan Penghasilan Pegawai
(TPP) sesuai kemampuan keuangan daerah.
(2) Tambahan Penghasilan Pegawai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah :
a. TPP berdasarkan beban kerja
b. TPP berdasarkan prestasi kerja
c. TPP berdasarkan tempat bertugas
d. TPP berdasarkan Kondisi Kerja
e. TPP berdasarkan kelangkaan profesi ; dan/atau
f. TPP berdasarkan pertimbangan obyektif lainnya.
(3) Besaran Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) ASN ditentukan berdasarkan
pada parameter sebagai berikut :
a. Kelas Jabatan
b. Indeks Kapasitas Fiskal Daerah
c. Indeks kemahalan konstruksi
d. Indeks Penyelenggaraan Pemerintahan daerah
(4) Besaran Tertinggi TPP ASN yang dapat diberikan oleh Pemerintah daerah
menggunakan rumus :
Besaran Tunjangan BPK per Kelas Jabatan sesuai ketentuan peraturan
perundangan-undangan) x (Indeks Kapasitas Fiskal Daerah) x (Indeks Kemahalan
Konstruksi) x (Indeks Penyelenggaraan Pemerintah Daerah)
(5) Klasifikasi Pejabat/Unit Kerja Perangkat Daerah kedalam Kriteria TPP ASN
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) adalah sebagaimana tersebut dalam
Lampiran Ia dan Lampiran Ib yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari Peraturan Bupati ini.

(6) Presentase besaran pembayaran Tambahan Penghasilan sebagaimana


dimaksud pada ayat (1) dari total perhitungan TPP berdasarkan Beban Kerja,
Prestasi Kerja, Tempat Bertugas, Kondisi Kerja, Kelangkaan Profesi serta
pertimbangan obyektif lainnya ditetapkan dengan Keputusan Bupati.
(7) Dikecualikan dari ketentuan ayat (6) adalah Tambahan Penghasilan bagi
Pegawai ASN Jabatan Fungsional Dokter dan Jabatan Fungsional tertentu yang
bertugas pada unit layanan kesehatan masyarakat yang ditetapkan dengan
Keputusan Bupati.
(8) Tambahan Penghasilan Pegawai dapat dilakukan pengurangan sesuai
ketentuan dalam Peraturan Bupati ini.

BAB III
PEMBERIAN TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI ASN
Pasal 3

(1) Komponen Penentu besaran Tambahan Penghasilan Pegawai ASN di


Lingkungan Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara terdiri atas :
a. Produktifitas Kerja ; dan
b. Disiplin Kerja
(2) Komponen Poduktifitas Kerja setiap bulan berkontribusi untuk penghitungan
Tambahan Penghasilan Pegawai sebesar 60 % (Enam Puluh Persen).
(3) Komponen Disiplin Kerja setiap bulan berkontribusi untuk penghitungan
Tambahan Penghasilan Pegawai Sebesar 40 % (Empat Puluh Persen).
(4) Besarnya Tambahan Penghasilan Pegawai yang dibayarkan adalah jumlah
kumulatif persentase dari komponen Produktifitas Kerja dan Disiplin Kerja
Pegawai setiap bulannya

Pasal 4
Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) tidak diberikan kepada:
a. Pegawai ASN yang nyata-nyata tidak mempunyai tugas/jabatan/pekerjaan
tertentu pada Perangkat Daerah ;
b. Pegawai ASN yang diberhentikan untuk sementara atau dinonaktifkan;
c. Pegawai ASN yang diberhentikan dengan hormat atau tidak dengan hormat ;
d. Pegawai yang dipekerjakan/diperbantukan pada Instansi/Lembaga Negara
dan/atau lembaga lainnya di luar Pemerintah Daerah
e. Pegawai ASN yang diberikan cuti di luar tanggungan negara atau dalam
bebas tugas untuk menjalani masa persiapan pensiun;
f. Pegawai ASN yang mengikuti Tugas Belajar
g. Pegawai ASN yang melaksanakan cuti
h. Pegawai yang wajib tetapi belum menyampaikan dan/atau memutakhirkan
Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) pada batas waktu yang
telah ditentukan sesuai ketentuan perundang-undangan.

Pasal 5

(1) Tambahan Penghasilan Pegawai diberikan terhitung mulai tanggal Pegawai yang
bersangkutan telah secara nyata melaksanakan tugas, jabatan, atau pekerjaan
(2) Dalam hal terjadi mutasi, promosi, dan/atau perubahan kelas jabatan pada
bulan berjalan, penghitungan pemberian Tambahan Penghasilan dilakukan
berdasarkan penilaian kinerja antara Kelas Jabatan lama ditambahkan dengan
kelas Jabatan Baru terhitung mulai tanggal ditetapkan atau sejak pelantikan.

Pasal 6

(1) Tambahan Penghasilan Pegawai ASN bagi CPNS atau CPPPK Formasi Jabatan
Pelaksana dan Jabatan Fungsional dibayarkan sebesar 80 % (Delapan Puluh
Per Seratus) dari jumlah Tambahan Penghasilan Pegawai pada Kelas Jabatan
yang didudukinya sampai dengan terbitnya Keputusan pengangkatan dari
CPNS menjadi PNS, dari CPPPK menjadi PPPK.
(2) Tambahan Penghasilan Pegawai bagi CPNS atau CPPPK dibayarkan sejak yang
bersangkutan secara nyata melaksanakan tugas sebagai CPNS atau CPPPK
yang dibuktikan dengan Surat Penyataan Melaksanakan Tugas.

Pasal 7

Pejabat Penanggungjawab pemberian TPP adalah Pengguna Anggaran masig-masing


Perangkat Daerah
Pasal 8

(1) Pelaksana Tugas (Plt) atau Pelaksana Harian (Plh) diberikan TPP tambahan.
(2) TPP tambahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), diberikan kepada Plt.
atau Plh. yang menjabat dalam jangka waktu paling singkat 1 (satu)
bulan kalender.
(3) Ketentuan mengenai TPP tambahan sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
yaitu:
a. Pejabat atasan langsung atau atasan tidak langsung yang merangkap
sebagai Plt. atau Plh. menerima TPP, ditambah 20% (dua puluh persen)
dari TPP dalam Jabatan sebagai Plt. atau Plh. pada Jabatan yang
dirangkapnya;
b. Pejabat setingkat yang merangkap Plt. atau Plh. menerima TPP
yang lebih tinggi, ditambah 20% (dua puluh persen) dari TPP yang lebih
rendah pada Jabatan definitif atau Jabatan yang dirangkapnya;
c. Pejabat satu tingkat di bawah pejabat definitif yang berhalangan tetap atau
berhalangan sementara yang merangkap sebagai Plt. atau Plh. menerima
TPP pada Jabatan yang dirangkapnya dan tidak menerima TPP pada
Jabatan definitifnya; dan
d. Pelaksana bawahan dari pejabat definitif yang berhalangan tetap atau
berhalangan sementara yang merangkap sebagai Plt. atau Plh. menerima
TPP pada jabatan yang dirangkapnya dan tidak menerima TPP pada
Jabatan definitifnya
Pasal 9

Pegawai ASN yang telah melaksanakan Tugas Belajar dibayarkan kembali TPP-nya
berdasarkan penghitungan Penilaian Kinerja terhitung mulai sejak ditetapkan
kembali pengangkatan dalam Jabatan.

Pasal 10
(1) ASN yang dibebaskan sementara dari Jabatan fungsional karena tidak
dapat mengumpulkan angka kredit sesuai dengan ketentuan, diberikan TPP
sebesar 50% (lima puluh persen);
(2) Pegawai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibayarkan kembali TPP-nya
sebesar 100% (seratus persen) berdasarkan penghitungan Penilaian Kinerja
terhitung mulai sejak ditetapkan kembali pengangkatan dalam Jabatan.

BAB III
PENILAIAN, PENGHITUNGAN DAN PEMBAYARAN TPP

Bagian Kesatu
Penilaian Produktifitas Kerja dan Disiplin Kerja

Pasal 11

(1) Penilaian Produktifitas Kerja didasarkan pada capaian kinerja pegawai atas :
a. Pelaksanaan tugas ; dan atau
b. Penilaian dari Pejabat Penilai terhadap hasil pelaksanaan tugas pegawai
yang dipimpinnya.
(2) Perumusan Kegiatan tugas jabatan dalam Laporan Kinerja Harian pegawai
mengacu pada :
a. Uraian Tugas Jabatan ;
b. Indikator Kinerja Utama ;
c. Perjanjian Kinerja ; atau
d. Indikator Kinerja Individu.
(3) Setiap aktivitas yang dimasukan dalam Kegiatan Tugas Jabatan harus nyata,
terukur dan terdapat output yang jelas.
(4) Penilaian Produktifitas Kerja dan Disiplin Kerja dilakukan oleh Pejabat secara
berjenjang dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Pejabat Eselon II.a atau Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama dinilai oleh Bupati
b. Pejabat Eselon II.b atau Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama dinilai oleh
Sekretaris Daerah ;
c. Pejabat Eselon III.a atau Pejabat administrator di Lingkungan Sekretariat
Daerah dinilai oleh asisten Sekretaris Daerah yang membidangi ;
d. Camat dinilai oleh Asisten Sekretaris Daerah yang membidangi
pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat
e. Direktur RSUD dinilai oleh Kepala Dinas Kesehatan
f. Pejabat Eselon III atau Pejabat Administrator dan Pejabat Eselon IV atau
Pejabat Pengawas, dinilai secara berjenjang
g. Kepala Kelurahan dinilai oleh Camat
h. Kepala UPTD/UPTB dan Pejabat Eselon IV atau Pejabat pengawas di
Lingkungan UPTD/UPTB dinilai oleh Kepala Dinas/Kepala Badan masing-
masing
i. Pejabat Fungsional dan Pelaksana dinilai oleh atasan/pejabat di tempat
tugas
(5) Penilaian terhadap Produktifitas Kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (5),
tidak dapat diakumulasikan pada bulan berikutnya.

Pasal 12

(1) Penilaian Disiplin Kerja dilakukan berdasarkan rekapitulasi kehadiran


Pegawai ;
(2) Kehadiran dihitung berdasarkan :
a. Hari dan Jam Kerja dalam Satuan Organisasi
b. Hari Penugasan diluar Satuan Organisasi
(3) Hari Kerja di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a selama 5 (Lima) Hari kerja dalam
satu minggu dengan jumlah Jam kerja setiap Hari 7,5 (Tujuh Koma Lima Jam)
dan 1 (satu) minggu 37,5 (Tiga Puluh Tujuh Koma Lima) Jam
(4) Hari dan Jam kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditentukan sebagai
berikut :
a. Hari Senin sampai dengan Hari Kamis.
Jam Kerja : 08.00-16.00
Istirahat : 12.30-13.30
b. Hari Jumat.
Jam Kerja : 08.00-16.30
Istirahat : 11.30-13.30
(5) Jam Kerja pada Bulan Ramadhan diatur tersendiri pada setiap bulan
Ramadhan yang pelaksanaannya sesuai ketentuan perundang-undangan
(6) Pegawai yang pulang kerja sebelum jam 16.00 untuk hari Senin sampai
dengan hari Kamis, dan sebelum jam 16.30 untuk hari Jumat dinyatakan
pulang sebelum waktunya.

Pasal 13

(1) Pegawai dinyatakan tidak melanggar ketentuan jam kerja karena alasan yang
sah dan atau alasan kedinasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat (4),
jika yang bersangkutan dapat membuktikan dengan menyampaikan dokumen
berupa :
a. Surat Permohonan untuk Izin dari atasan langsung :
1. Tidak Masuk Kerja
2. Keluar Kantor pada Jam Kerja
3. Datang Terlambat atau pulang cepat karena hal penting dan mendesak
b. Surat Perintah Tugas
c. Surat Keterangan Sakit dari Dokter
d. Undangan atau Desposisi atau
e. Surat keterangan rawat inap
(2) Surat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib disampaikan kepada pejabat
yang menangani daftar hadir paling lambat 2 (dua) hari kerja sejak tidak
melaksanakan tugas.
(3) Format surat permohonan izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a
sebagaimana tercantum dalam Lampiran 2 yang merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

Pasal 14

(1) Pembayaran dan pengurangan TPP dilakukan dengan memperhitungkan


laporan kinerja pegawai dan ketidakhadiran ;
(2) Pengurangan TPP diberlakukan kepada :
a. Pegawai yang tidak membuat laporan kinerja pegawai
b. Pegawai yang terlambat masuk bekerja ;
c. Pegawai yang pulang lebih awal ;
d. Pegawai yang tidak masuk bekerja ;
e. Pegawai yang tidak melakukan rekam Kehadiran sistem elektronik
f. Pegawai Tidak berada di tempat kerja
(3) Pengurangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dinyatakan dalam %
(perseratus) sebagaimana tercantum dalam lampiran 3 Peraturan Bupati ini.

Bagian Kedua
Penghitungan, Pengelolaan dan Pembayaran TPP
Paragraf 1
Penghitungan Produktifitas Kerja
Pasal 15
(1) Setiap Pegawai ASN wajib membuat Laporan Kinerja Harian Pegawai dengan
format sebagaimana tercantum dalam Lampiran 4 Peraturan Bupati ini
(2) Laporan Kinerja Harian pegawai dinilai dan disetujui oleh atasan langsung
dengan point angka 1-100, dengan skala dan kategori sebagai berikut :
a. Sangat baik, dengan nilai 91 (sembilan puluh satu) ke atas;
b. Baik, dengan nilai 76–90 (tujuh puluh enam sampai dengan sembilan
puluh);
c. Cukup, dengan nilai 61–75 (enam puluh satu sampai dengan tujuh puluh
lima);
d. Kurang, dengan nilai 51–60 (lima puluh satu sampai dengan enam puluh);
dan
e. Buruk, dengan nilai 50 ke bawah.
(3) Dalam melakukan penilaian Laporan Kinerja Harian pegawai
mempertimbangkan antara lain :
a. Kebenaran hasil pekerjaan, Bobot 50%
b. Ketepatan waktu penyelesaian pekerjaan, Bobot 30%
c. Kejujuran dalam penyampaian data dan informasi dalam tugas, Bobot 20%
(4) Hasil penilaian atasan langsung direkap pada hari kerja akhir bulan berjalan
sebagai dasar pembayaran TPP Pegawai untuk komponen Produktifitas Kerja
sebagaimana tercantum dalam Lampiran 5 Peraturan Bupati ini ;
(5) Jika penilaian laporan kinerja harian tidak dapat dilakukan oleh atasan
langsung dengan alasan tertentu, maka penilaian disampaikan dan dilakukan
oleh atasan langsung pejabat penilai.
(6) Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) dari komponen penilaian Produktifitas
Kerja diberikan dengan perhitungan :
Nilai TPP Produktifitas Kerja (Rp) x Total Penilaian Atasan (1 Bulan) x 100 %
Total Hari Kerja (Per bulan)
(7) Tata cara perhitungan Tambahan Penghasilan aspek Produktifitas Kerja bagi
Pegawai sebagaimana tercantum dalam Lampiran 6 Peraturan Bupati ini.

Paragraf 2
Penghitungan Disiplin Kerja
Pasal 16
(1) Setiap Pegawai wajib masuk kerja dan menaati ketentuan jam kerja sesuai
ketentuan hari dan jam kerja.
(2) Untuk membuktikan Kehadiran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) setiap
Pegawai wajib melakukan rekam kehadiran sistem elektronik pada setiap
Kehadiran di tempat kerja dalam Satuan Kerja atau unit organisasi masing-
masing.
(3) Kewajiban melakukan rekam kehadiran sistem elektronik pada ayat (2) tidak
berlaku pada pegawai yang ditugaskan secara tetap dilapangan yang tidak
memungkinkan untuk melaksanakan absensi pada perangkat daerah tempat
tugas.
(4) Perekaman kehadiran sebagaimana dimaksud pada ayat (2) wajib dilakukan
yaitu :
a. Pada Pagi Hari mulai Pukul 07.00 sampai dengan Pukul 09.30 WIT ;
b. Pada Sore Hari mulai Pukul 16.00 WIT sampai dengan Pukul 17.00 WIT ;
(5) Rekam Kehadiran sistem elektronik sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat
dilakukan secara manual jika :
a. Perangkat dan/atau rekam Kehadiran sistem elektronik sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) mengalami kerusakan/tidak berfungsi ;
b. Pegawai belum terdaftar dalam rekam Kehadiran sistem elektronik;
c. Sidik Jari atau anggota tubuh yang digunakan untuk merekam kehadiran
tidak terbaca dalam rekam kehadiran sistem elektronik ;
d. Terjadi keadaan kahar berupa bencana alam dan/atau kerusuhan sehingga
suatu kegiatan tidak dapat dilakukan sebagaimana mestinya; dan/atau
e. lokasi kerja tidak memungkinkan untuk disediakan rekam Kehadiran
sistem elektronik.
(6) Jika Pegawai tidak dapat melakukan rekam Kehadiran sebagaimana dimaksud
pada ayat (3) maka wajib melaporkan ke unit Pengelola Kepegawaian SKPD
pada tanggal dan hari yang sama untuk mengisi daftar hadir manual
sebagaimana tercantum dalam Lampiran 7 yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.
(7) Ketentuan waktu kerja dan waktu daftar hadir elektronik untuk perangkat
daerah pelayanan publik yang menerapkan shift atau penugasan kerja khusus
diatur lebih lanjut oleh Kepala Perangkat Daerah.

Pasal 17

(1) Pegawai yang mendapat penugasan di luar unit organisasi atau satuan kerja
dalam jam kerja dan/atau di luar jam kerja yang menyebabkan tidak
melakukan rekam Kehadiran sistem elektronik, tidak dikenakan pemotongan
TPP.
(2) Penugasan di luar unit organisasi atau satuan kerja sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) meliputi :
a. Koordinasi dengan instansi luar;
b. Konsultasi, mediasi, negosiasi, dan tugas nonlitigasi;
c. Sosialisasi;
d. Supervisi;
e. Peliputan;
f. Mengikuti persidangan;
g. Pendidikan dan pelatihan;
h. Rapat, seminar, ceramah, workshop;
i. Menjadi narasumber;
j. Penelitian; dan/atau
k. Tugas kedinasan lainnya
(3) Pelaksanaan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dibuktikan dengan
surat tugas dari atasan langsung dan/atau Pejabat yang berwenang serta wajib
membuat laporan pelaksanaan tugas sebagai pengganti laporan harian.
(4) Pegawai yang memenuhi kehadiran kerja namun tidak berada di tempat
tugas ketika jam kerja tanpa seizin Pejabat Penilai dibatalkan daftar
kehadirannya.
(5) Pembatalan daftar kehadiran sebagaimana dimaksud pada ayat (5), dilakukan
berdasarkan surat pembatalan daftar hadir yang ditandatangani oleh Pejabat
Penilai dan diketahui oleh atasan langsung Pejabat Penilai.
(6) Format Pembatalan daftar kehadiran sebagaimana dimaksud pada ayat (4)
tercantum dalam Lampiran 8 yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Bupati ini

Pasal 18
(1) Setiap pegawai yang tidak mengikuti Apel Masuk Kerja dan Pulang Kerja
serta Upacara pada hari kerja tanpa alasan yang sah dikenakan pengurangan
Tambahan Penghasilan sebesar 2% (dua persen) dari penilaian Disiplin Kerja.
(2) Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) dari komponen penilaian Disiplin Kerja
diberikan dengan perhitungan :
a. Hitung Presentase Disiplin Kerja =
Jumlah Hari Kerja – Jumlah Ketidakhadiran x 100%
Total hari Kerja (Perbulan)
b. Total TPP Disiplin Kerja =
(Persentase Disiplin Kerja (%) – Akumulasi Pengurangan x Nilai TPP (Rp)

(3) Tata cara perhitungan Tambahan Penghasilan aspek Disiplin Kerja bagi
Pegawai sebagaimana tercantum dalam Lampiran 9 Peraturan Bupati ini

BAB IV
MEKANISME PEMBAYARAN TAMBAHAN PENGHASILAN
Pasal 19

(1) Pejabat Penilai melakukan penilaian dan validasi, terhadap :


a. Laporan Kinerja Bulanan
b. Daftar kehadiran PNS
(2) Pejabat Penilai melakukan pengesahan dan menyampaikan hasil penilaian
kepada Kepala Perangkat Daerah melalui Pejabat Pengelola Penilaian Kinerja ;
(3) Kepala Perangkat Daerah menetapkan rekapitulasi Daftar Besaran Tambahan
Penghasilan Pegawai seluruh Pegawai pada Perangkat Daerah berdasarkan
perhitungan hasil penilaian Kinerja Bulanan dan Disiplin Kehadiran dengan
format sebagaimana tercantum dalam Lampiran 10 Peraturan Bupati ini.
(4) Pembayaran TPP dilakukan dengan mekanisme LS melalui Bendahara
Pengeluaran Perangkat Daerah.
(5) Bendahara Pengeluaran Perangkat Daerah mengajukan SPP dan menerbitkan
SPM TPP-ASN untuk selanjutnya diusulkan kepada BUD untuk diterbitkan SP2D
dengan melampirkan Rekapitulasi daftar besaran TPP seluruh ASN dengan
format sebagaimana tercantum dalam Lampiran 11 Peraturan Bupati ini.

BAB V
PENGELOLAAN
Pasal 20

(1) Bupati berwenang melakukan pengelolaan Penilaian Kinerja dan pembayaran


Tambahan Penghasilan Pegawai di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Maluku
Tenggara.

(2) Kepala Perangkat Daerah bertanggungjawab terhadap pengelolaan data


kehadiran pegawai dan pemeliharaan alat/mesin daftar hadir elektronik serta
aplikasinya
(3) Dalam melakukan pengelolaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Bupati Menetapkan Pejabat Pengelola Penilaian Kinerja atas usul Kepala
Perangkat Daerah.
(4) Pejabat Pengelolaan Penilaian Kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
terdiri dari :
a. Pejabat penanggungjawab;
b. Verifikator; dan
c. Operator.
Pasal 21
(1) Pejabat Penanggungjawab sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 ayat (4)
huruf a, yaitu Pejabat Administrator atau Pejabat Pengawas yang membidangi
Kesekretariatan ;
(2) Pejabat Penanggungjawab sebagaimana dimaksud bertugas:
a. Mengoordinasikan pelaksanaan Penilaian Kinerja;
b. Mengoordinasikan pelaksanaan pembayaran Tambahan Penghasilan
Pegawai; dan
c. Melaporkan rekapitulasi bulanan atas Penilaian Kinerja Pegawai kepada
Sekretaris Daerah melalui Kepala Perangkat Daerah.

Pasal 22
(1) Verifikator sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 ayat (4) huruf b yaitu
Pejabat Pengawas atau setara Jabatan Struktural Eselon IV.
(2) Verifikator sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertugas :
a. Membantu pelaksanaan tugas Pejabat Penanggungjawab;
b. Memeriksa kebenaran Penilaian Kinerja; dan
c. Melaporkan pelaksanaan tugas kepada pejabat penanggung jawab.
(3) Verifikator sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dalam melaksanakan
tugasnya dibantu oleh Pelaksana yang membidangi urusan kepegawaian.

Pasal 23

Tugas Operator sebagaimana dimaksud pada Pasal 18 ayat (4) huruf c


meliputi:
a. Membantu pelaksanaan tugas verifikator;
b. Melaksanakan pemutakhiran data Pegawai;
c. Memasukkan dan mengatur jadwal kerja;
d. Memproses Daftar Hadir Elektronik;
e. Mencetak data kehadiran dan Tambahan Penghasilan Pegawai ;
f. Melaporkan hasil rekapitulasi bulanan Penilaian Kinerja Pegawai kepada Pejabat
Penanggungjawab melalui verifikator; dan
g. Melakukan klarifikasi data kehadiran kepada Pegawai.

BAB VI
MONITORING DAN EVALUASI
Pasal 24

(1) Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Penilaian Kinerja dilakukan oleh Sekretaris
Daerah dibantu oleh Perangkat Daerah yang membidangi Kepegawaian, Bidang
Pengawasan, Bidang Komunikasi dan Informatika dan Pejabat lain yang ditunjuk
terhadap :
a. Pelaksanaan Penilaian Kinerja;
b. Penyediaan dan pemeliharaan mesin Daftar Hadir Elektronik; dan
c. Pengembangan Sistem Informasi Penilaian Kinerja dan Daftar Hadir
Elektronik.
(2) Hasil monitoring dan evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaporkan kepada Bupati selaku Pejabat Pembina Kepegawaian sebagai bahan
peningkatan Penilaian Kinerja.

BAB VII
PEMBINAAN
Pasal 25

(1) Dalam rangka peningkatan Penilaian Kinerja, Perangkat Daerah yang


membidangi Kepegawaian melakukan pembinaan.
(2) Pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi kegiatan:
a. Sosialisasi; dan
b. Peningkatan kapasitas Pejabat Penanggungjawab, verifikator, dan
operator.
BAB VIII
KETENTUAN LAIN – LAIN
Pasal 26
(1) Pembayaran Tambahan Penghasilan Pegawai dilaksanakan paling lambat tanggal
15 (lima belas) pada bulan berikutnya oleh setiap perangkat daerah.
(2) Dalam hal tanggal 15 (lima belas) jatuh pada hari libur, pembayaran Tambahan
Penghasilan Pegawai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dibayarkan
pada 1 (satu) hari kerja sebelum atau sesudah tanggal 15 (lima belas).
(3) PNS yang mengikuti DIKLATPIM, Prajabatan, melaksanakan Perjalanan Dinas,
Sakit, TPP tetap dibayarkan pada Komponen Disiplin Kerja sedangkan elemen
produktifitas Kerja diperhitungkan sesuai dengan hari kerja.
(4) Sejak pemberlakuan TPP bagi Pegawai ASN Kabupaten Maluku Tenggara,
Honorarium kegiatan tidak boleh dibayarkan kecuali ditentukan lain dalam
peraturan perundang-undangan.
(5) Honorarium yang masih dapat diberikan kepada Pejabat dan pegawai di
Lingkungan Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara terbatas sepanjang di
tentukan dalam ketentuan perundang-undangan yang berlaku, bersifat lintas
sektor, kebutuhan mendesak lainnya dan bukan merupakan tugas pokok.
(6) Pelaksanaan pekerjaan yang mendapatkan honorarium tidak dapat dimasukan
dalam kegiatan tugas jabatan atau penilaian kinerja yang bersangkutan.
(7) Pejabat penilai yang terbukti tidak melakukan penilaian kinerja pegawai kepada
bawahannya, diberikan sanksi berupa pemotongan TPP sebesar 50 % (Lima
Puluh Persen) dari total TPP yang diterima dalam hari tersebut.

Pasal 27
(1) ASN yang meninggal dunia pada bulan berkenaan diberikan TPP sebesar 100%
(Seratus Persen).
(2) TPP ASN sebagai dimaksud pada ayat (1) diberikan kepada ahli waris dengan
melampirkan Kartu Keluarga yang dilegalisir dan surat keterangan/akte
kematian dari pejabat berwenang
Pasal 28
Tambahan Penghasilan ASN pada bulan Desember dibayarkan pada bulan
Desember Tahun berkenaan dengan mekanisme penghitungan berpedoman pada
ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bupati ini.

BAB IX
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 29

Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.


Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati
ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Maluku Tenggara.

Ditetapkan di Langgur
pada tanggal Desember 2019

BUPATI MALUKU TENGGARA,

MUHAMAD THAHER HANUBUN

Diundangkan di Langgur
Pada Tanggal Desember 2019

SEKRETARIS DAERAH
KABUPATEN MALUKU TENGGARA,

BERNARDUS RETTOB

BERITA DAERAH KABUPATEN MALUKU TENGGARA TAHUN 2019 NOMOR….


LAMPIRAN 1.a
PERATURAN BUPATI MALUKU TENGARA
NOMOR TAHUN 2019
TANGGAL DESEMBER 2019

TENTANG
TAMBAHAN PENGHASILAN BAGI
PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN
PEMERINTAH KABUPATEN MALUKU
TENGGARA

KLASIFIKASI PEJABAT/UNIT KERJA PERANGKAT DAERAH KEDALAM KRITERIA TPP ASN LINGKUP PEMERINTAH KABUPATEN MALUKU
TENGGARA

JABATAN STRUKTURAL

KRITERIA TPP ASN


PERTIMBANGAN
NO PEJABAT/UNIT KERJA BEBAN PRESTASI TEMPAT KONDISI KELANGKAAN
OBYEKTIF
KERJA KERJA BERTUGAS KERJA PROFESI LAINNYA
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Sekretaris Daerah √ √ - √ √ √
2 Staf Ahli Bupati √ √ - √ - √
3 Asisten SEKDA √ √ - √ - √
4 Sekretaris DPRD √ √ - √ - √
5 Inspektur √ √ - √ - √
6 Kepala Dinas/Kepala Badan/Kepala Sat.Pol PP √ √ - √ - √
7 Kepala Bagian pada SETDA √ √ - √ - √
8 Inspektur Pembantu pada Inspektorat √ √ - √ - √
9 Direktur RSUD √ √ - √ - √
Camat Kei Kecil, Camat Kei Kecil Timur, Camat Kei Kecil Timur √ √ - √ - √
10 Selatan, Camat Kei Kecil Barat, Camat Manyeu, Camat Hoat
Sorbay
Camat Kei Besar, Camat Kei Besar Utara Timur, Camat Kei
11 Besar Utara Barat, Camat Kei Besar Selatan, Camat Kei Besar √ √ √ √ - √
Selatan Barat
12 Kepala Bagian pada Sekretariat DPRD √ √ - - - -
13 Sekretaris Dinas/Badan/Sat. Pol PP √ √ - √ - -
14 Kepala Bidang pada Dinas/Badan √ √ - - - -
Sekretaris Kecamatan Kei Kecil, Sekretaris Kecamatan Kei Kecil √ √ - √ - √
Timur, Sekretaris Kecamatan Kei Kecil Timur Selatan, Sekretaris
15
Kecamatan Kei Kecil Barat, Sekretaris Kecamatan Manyeu,
Sekretaris Kecamatan Hoat Sorbay
Sekretaris Kecamatan Kei Besar, Sekretaris Kecamatan Kei Besar √ √ - √ - √
Utara Timur, Sekretaris Kecamatan Kei Besar Utara Barat,
16
Sekretaris Kecamatan Kei Besar Selatan, Sekretaris Kecamatan
Kei Besar Selatan Barat
17 Kepala Sub Bagian/Kepala Seksi pada Dinas/Badan √ √ - - - -
Kepala Seksi/Kasubag pada Kantor Camat Kei Kecil, Camat Kei
18 Kecil Timur, Camat Kei Kecil Timur Selatan, Camat Kei Kecil √ √ - - - √
Barat, Camat Manyeu, Camat Hoat Sorbay
Kepala Seksi/Kasubag pada Kantor Camat Kei Besar, Camat Kei
19 Besar Utara Timur, Camat Kei Besar Utara Barat, Camat Kei √ √ √ - - √
Besar Selatan, Camat Kei Besar Selatan Barat Hoat Sorbay
20 Kepala Kelurahan √ √ - - - √

BUPATI MALUKU TENGGARA,

MUHAMAD THAHER HANUBUN


LAMPIRAN 1.b
PERATURAN BUPATI MALUKU TENGARA
NOMOR TAHUN 2019
TANGGAL DESEMBER 2019

TENTANG
TAMBAHAN PENGHASILAN BAGI
PEGAWAI ASN DI LINGKUNGAN
PEMERINTAH KABUPATEN MALUKU TENGGARA

KLASIFIKASI PEJABAT/UNIT KERJA PERANGKAT DAERAH KEDALAM KRITERIA TPP ASN


LINGKUP PEMERINTAH KABUPATEN MALUKU TENGGARA

JABATAN FUNGSIONAL DAN PELAKSANA


KRITERIA TPP ASN
PERTIMBANG
NO PEJABAT/UNIT KERJA BEBAN PRESTASI TEMPAT KONDISI KELANGKAAN
AN OBYEKTIF
KERJA KERJA BERTUGAS KERJA PROFESI LAINNYA
1 2 3 4 5 6 7 8
1 JF pada Inspektorat √ √ - √ √ √
2 JF pada Dinas/Badan √ √ - - - -
JF Dokter, Penata dan Asisten Penata Anestesi pada RSUD dan
3 √ √ √ √ √ √
Puskesmas
JF Lainnya pada Dinas Kesehatan/Puskesmas/RSUD Karel
4 √ - √ - -
Sadsuitubun Langgur
5 JF Guru dan Pengawas Sekolah - - - - √
6 Pelaksana pada Dinas/Badan √ √ - - - -
Pelaksana pada Kantor Camat Kei Kecil, Camat Kei Kecil Timur,
7 Camat Kei Kecil Timur Selatan, Camat Kei Kecil Barat, Camat √ √ - - - -
Manyeu, Camat Hoat Sorbay
Pelaksana pada Kantor Camat Kei Besar, Camat Kei Besar Utara
8 Timur, Camat Kei Besar Utara Barat, Camat Kei Besar Selatan, √ √ √ - - √
Camat Kei Besar Selatan Barat

BUPATI MALUKU TENGGARA,

MUHAMAD THAHER HANUBUN


LAMPIRAN 2
PERATURAN BUPATI MALUKU TENGARA
NOMOR TAHUN 2019
TANGGAL DESEMBER 2019

TENTANG
TAMBAHAN PENGHASILAN BAGI PEGAWAI
NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH
KABUPATEN MALUKU TENGGARA

FORMAT SURAT PERMOHONAN IZIN

SURAT PERMOHONAN IZIN

Yang Bertanda Tangan dibawah ini :


Nama : ………………………………………….
NIP : ………………………………………….
Pangkat /Gol. : ………………………………………….
Jabatan : ………………………………………….

Dengan ini mengajukan permohonan izin tidak masuk kerja/izin Pulang sebelum
waktunya/pemberitahuan terlambat masuk kerja*) selama……hari/jam/menit*)
pada hari ……………..tanggal……………..dengan alasan yaitu
…………………………..
Demikian disampaikan untuk menjadi maklum.

Menyetujui/Tidak menyetujui*) Yang Menyatakan


Pejabat Yang Berwenang **)

(……………………………………) (………………………………..)
NIP. NIP.

Keterangan :
*) Coret yang tidak perlu
**) Pejabat yang berwenang sesuai Ketentuan

BUPATI MALUKU TENGGARA,

MUHAMAD THAHER HANUBUN


LAMPIRAN 3
PERATURAN BUPATI MALUKU TENGARA
NOMOR TAHUN 2019
TANGGAL DESEMBER 2019

TENTANG
TAMBAHAN PENGHASILAN BAGI PEGAWAI
APARATUR SIPIL NEGARA DI LINGKUNGAN
PEMERINTAH KABUPATEN MALUKU TENGGARA

PERSENTASE PENGURANGAN TAMBAHAN PENGHASILAN BAGI PEGAWAI


APARATUR SIPIL NEGARA YANG TERLAMBAT MASUK KERJA DAN YANG PULANG
KERJA SEBELUM WAKTUNYA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH
KABUPATEN MALUKU TENGGARA

LAMA PERSENTASE
NO URAIAN
KETERLAMBATAN PENGURANGAN
1 2 3 4
1 Keterlambatan 1 (TL-1) 1 Menit s.d < 31 Menit 0,5 %
2 Keterlambatan 2 (TL-2) 31 Menit s.d. < 61 Menit 1%
3 Keterlambatan 3 (TL-3) 61 Menit s.d. < 91 Menit 1,25 %
4 Keterlambatan 4 (TL-4) > 91 Menit 1,5 %
5 Tidak mengisi daftar hadir masuk kerja 1,5 %
6 Pulang Sebelum Waktu 1 (PSW-1) 1 Menit s.d < 31 Menit 0,5 %
7 Pulang Sebelum Waktu 2 (PSW-2) 31 Menit s.d. < 61 Menit 1%
8 Pulang Sebelum Waktu 3 (PSW-3) 61 Menit s.d. < 91 Menit 1,25 %
9 Pulang Sebelum Waktu 4 (PSW-4) > 91 Menit 1,55 %
10 Tidak mengisi daftar hadir Pulang Kantor 1,55 %
11 Tidak mengikuti Apel Masuk Kerja 2%
12 Tidak mengikuti Apel Pulang Kerja 2%
12 Tidak Mengikuti Upacara pada Hari Kerja 2%
13 Cuti TPP tidak dibayarkan
14 Tugas Belajar TPP tidak dibayarkan
15 Perjalanan Dinas, DIKLAT, Kursus, TPP Aspek
Pendidikan, Pelatihan yang bersifat Produktifitas Jumlah
kedinasan lainnya hari pelaksanaan
tugas Tidak
diperhitungkan, TPP
Aspek Disiplin Kerja
tidak dikenai
pengurangan (0%)
16 Tidak membuat Laporan Kinerja Harian 2%

BUPATI MALUKU TENGGARA,

MUHAMAD THAHER HANUBUN


LAMPIRAN 4
PERATURAN BUPATI MALUKU TENGARA
NOMOR TAHUN 2019
TANGGAL DESEMBER 2019

TENTANG
TAMBAHAN PENGHASILAN BAGI PEGAWAI
APARATUR SIPIL NEGARA DI LINGKUNGAN
PEMERINTAH KABUPATEN MALUKU TENGGARA

LAPORAN KINERJA HARIAN PEGAWAI

NAMA :
NIP :
JABATAN :
UNIT KERJA :

HARI / KEGIATAN TUGAS WAKTU PENILAIAN


NO
TANGGAL JABATAN (MENIT) ATASAN*)
1 2 3 4 5

…….
(1-100)

……………., ....................20…

Pejabat Penilai/Atasan Langsung Yang Membuat Laporan,

(……………………………………..) (……………………………………..)
NIP. NIP.

Keterangan :
*) = Diisi dengan Nilai 1-100

Catatan :
a. Sangat baik, nilai 91 ke atas;
b. Baik, nilai 76–90 ;
c. Cukup, nilai 61–75 ;
d. Kurang, nilai 51–60; dan
e. Buruk, nilai 50 ke bawah.

BUPATI MALUKU TENGGARA,

MUHAMAD THAHER HANUBUN


LAMPIRAN 5
PERATURAN BUPATI MALUKU TENGARA
NOMOR TAHUN 2019
TANGGAL DESEMBER 2019

TENTANG
TAMBAHAN PENGHASILAN BAGI PEGAWAI
APARATUR SIPIL NEGARA DI LINGKUNGAN
PEMERINTAH KABUPATEN MALUKU TENGGARA

DAFTAR REKAPITULASI LAPORAN KINERJA PEGAWAI


BULAN :…………………………

NAMA :
NIP :
JABATAN :
UNIT KERJA :

HARI / KEGIATAN TUGAS WAKTU PENILAIAN


NO
TANGGAL JABATAN (MENIT) ATASAN
1 2 3 4 5
1
2
3
4
5
6
Dst
TOTAL ………….

……………., ....................20…

Mengetahui,
…………………………...*) Pejabat Penanggungjawab,

(……………………………………..) (……………………………………..)
NIP. NIP.

Verifikator,

(……………………………………..)
NIP.

Keterangan :
*) = Diisi nama jabatan Kepala Perangkat Daerah/
Pejabat lain yang berwenang

BUPATI MALUKU TENGGARA,

MUHAMAD THAHER HANUBUN


LAMPIRAN 6
PERATURAN BUPATI MALUKU TENGARA
NOMOR TAHUN 2019
TANGGAL DESEMBER 2019

TENTANG
TAMBAHAN PENGHASILAN BAGI PEGAWAI
APARATUR SIPIL NEGARA DI LINGKUNGAN
PEMERINTAH KABUPATEN MALUKU TENGGARA

TATA CARA PERHITUNGAN TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI


ASPEK PRODUKTIFITAS KERJA DAN DISIPLIN KERJA BAGI PEGAWAI ASN
LINGKUP PEMERINTAH KABUPATEN MALUKU TENGGARA

A. Perhitungan Total TPP Per Jabatan

Misal :

Nama Jabatan : Kepala BKPSDM


Kelas Jabatan : 14
Total TPP : Rp. 11.582.597,-
Total TPP (Penyesuaian) : Rp. 6.022.950 (52% x Rp. 11.582.597)
TPP Aspek Produktifitas Kerja : Rp. 3.613.770,- (60% x Rp. 6.022.950,-)
TPP Aspek Disiplin Kerja : Rp. 2.409.180,- (40% x Rp. 6.022.950,-)

B. Perhitungan TPP Aspek Produktifitas Kerja


Persentase Produktifitas Kerja =
Total Jumlah Penilaian Atasan (1 Bulan) x 100 %
Total Hari Kerja (Per bulan)

Total TPP Produktifitas Kerja =


Presentase Produktifitas Kerja (%) x Nilai TPP Produktifitas Kerja (Rp)

C. Perhitungan TPP Aspek Disiplin Kerja

Persentase Disiplin Kerja =


Jumlah Hari Kerja – Jumlah Ketidakhadiran x 100%
Total hari Kerja (Perbulan)

Total TPP Disiplin Kerja =

Persentase Disiplin (%) x Nilai TPP Disiplin Kerja (Rp)

D. Total Penerimaan TPP


TPP yang diterima (Rp) = Total TPP Produktifitas Kerja + Total TPP Disiplin

E. Contoh Perhitungan dan Penerimaan TPP

Kepala BKPSDM melaksanakan Tugas pada bulan Januari 2019 (Jumlah hari
kerja bulan Januari sebanyak 20 Hari), dinilai oleh Sekretaris Daerah
memperoleh jumlah total Poin penilaian Kinerja 1800. Berdasarkan data
kehadiran yang bersangkutan Tidak masuk kerja tanpa keterangan sebanyak 2
hari dan terlambat masuk kerja 20 menit sebanyak 1 Kali. Maka perhitungan
TPP diperhitungkan sebagai berikut :
Persentase Produktifitas Kerja = 1800 x 100% = 90%
20
TPP Aspek Produktifitas Kerja = 90% x Rp. 3.613.770,-
= Rp. 3.252.393,-

Persentase Disiplin Kerja = 20-2 x 100%


20
= 90 %

TPP Aspek Disiplin Kerja = (90% x Rp.2.409.180)–(0,5% xRp. 2.409.180,-


= Rp. 2.168.262 - Rp. 12.045
= Rp. 2.156.217,-

Jumlah Keseluruhan TPP yang diterima Kepala BKPSDM pada Bulan Januari adalah :
Rp. 3.252.393,- + Rp. 2.156.217 = Rp. 5.408.610

BUPATI MALUKU TENGGARA,

MUHAMAD THAHER HANUBUN


LAMPIRAN 7
PERATURAN BUPATI MALUKU TENGARA
NOMOR TAHUN 2019
TANGGAL DESEMBER 2019

TENTANG
TAMBAHAN PENGHASILAN BAGI PEGAWAI
NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH
KABUPATEN MALUKU TENGGARA

FORMAT DAFTAR HADIR MANUAL

SATUAN KERJA/UNIT KERJA :


HARI :
TANGGAL :

ABSENSI
MASUK PULANG KETERA
NO NAMA/NIP JABATAN TANDA TANDA
KERJA KERJA NGAN
(JAM) TANGAN (JAM) TANGAN
1
2
3
4
5
...
...

JUMLAH PNS : ............ Orang


Hadir : ............ Orang
Tidak Hadir : ............ Orang

KETERANGAN TIDAK HADIR


Sakit (S) : ............ Orang
Izin (I) : ............ Orang
Cuti (C) : ............ Orang
Dinas (D) : ............ Orang
Tugas Belajar (TB) : ............ Orang
Tanpa Keterangan (TK) : ............ Orang

Langgur,
Mengetahui,
JABATAN

NAMA JELAS
NIP
LAMPIRAN 8
PERATURAN BUPATI MALUKU TENGARA
NOMOR TAHUN 2019
TANGGAL DESEMBER 2019

TENTANG
TAMBAHAN PENGHASILAN BAGI PEGAWAI
NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN
PEMERINTAH KABUPATEN MALUKU
TENGGARA

FORMAT PEMBATALAN DAFTAR HADIR

PEMBATALAN DAFTAR HADIR

Yang bertanda tangan dibawah ini, kami :


Nama :
NIP :
Pangkat/Gol :
Jabatan :
Unit Kerja :
dengan ini membatalkan kehadiran kerja kepada :
Nama :
NIP :
Pangkat/Gol :
Jabatan :
Unit Kerja :

Dikarenakan tidak berada di tempat tugas selama jam kerja tanpa


seizin Pejabat Penilai. Demikian disampaikan kiranya menjadi maklum.

Langgur ,

Mengetahui,
..... ......
............... ..
........... ..
(atasan ..
langsung ..
Pejabat ..
Penilai) ..
..
..
..
..
..
..
.
(
P
e
j
a
b
a
t
P
e
n
il
a
i)
LAMPIRAN 9
PERATURAN BUPATI MALUKU TENGGARA
NOMOR TAHUN 2019
TENTANG
TAMBAHAN PENGHASILAN BAGI PEGAWAI APARATUR SIPIL NEGARA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN MALUKU TENGGARA

DAFTAR REKAPITULASI KEHADIRAN PEGAWAI

PERANGKAT DAERAH ……………………………………………

JUMLAH
BULAN : JUMLA NILAI
NAMA/ JAB- HADIR TIDAK HADIR
NO H HARI DISIPLIN
NIP ATAN
KERJA KERJA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 ## 21 ## 23 24 25 26 27 28 29 30 31 TW TL PSW DL DP S C TB TK

Keterangan
Kepala Perangkat Daerah

TW = Tepat Waktu

TL = Terlambat
PS
W = Pulang sebelum Waktu

DL = Dinas Luar (………………………………….)

DP = Diklat/Pelatihan

S = Sakit
C = Cuti

TB = Tugas Belajar BUPATI MALUKU TENGGARA

TK = Tanpa Keterangan

MUHAMAD THAHER HANUBUN


LAMPIRAN 10

PERATURAN BUPATI MALUKU TENGGARA

NOMOR TAHUN 2019


TENTANG
TAMBAHAN PENGHASILAN BAGI PEGAWAI APARATUR SIPIL NEGARA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN MALUKU TENGGARA

DAFTAR REKAPITULASI BESARAN TPP PEGAWAI ASN

PERANGKAT DAERAH ……………………………………………

BULAN ………………………………TAHUN…………………….

PENILAIAN ASPEK PRODUKTIFITAS BESAR


PENILAIAN ASPEK DISIPLIN KERJA JUMLA
KERJA AN TPP TOTAL TPP
TOTAL TPP H
BESARAN TPP UNSUR DISIPLIN
NAMA KETETA PRODUKTIF BRUTO
UNSUR PERSENTAS DISIPLI PERSENTAS KERJA PPH JUMLAH
/NIP/ PAN ITAS KERJA (Kolom TANDAT
NO PRODUKTIFITA E N TOTA E DISIPLIN (Kolom 12- Pasal YANG
JABAT BESARA TOTAL (Kolom 7 x 8+ ANGAN
S KERJA (60% TOTAL PRODUKTIF KERJA L JUMLAH KERJA AKUMULA Kolom 13) x 21 DITERIMA
AN N TPP JUMLAH Kolom 4) Kolom
x kolom 3) (Rp) HARI ITAS KERJA (40% x HARI KETIDAKHA (Kolom 9- SI (TL dan Kolom 9)
PENILAIAN (Rp) 14)
KERJA (%) (Kolom kolom KERJ DIRAN Kolom10/K PSW) (%) (Rp)
ATASAN (Rp)
5/Kolom 6) 3) (Rp) A olom 9)
x 100% x100%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

PENGGUNA ANGGARAN/KUASA PENGGUNA ANGGARAN BENDAHARA PENGELUARAN,

(………………………………………) (………………………………………)
NIP. NIP.

BUPATI MALUKU TENGGARA

MUHAMAD THAHER HANUBUN


LAMPIRAN 11
PERATURAN BUPATI MALUKU TENGGARA
NOMOR TAHUN 2019
TENTANG
TAMBAHAN PENGHASILAN BAGI PEGAWAI APARATUR SIPIL NEGARA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH
KABUPATEN MALUKU TENGGARA

DAFTAR REKAPITULASI BESARAN TPP PEGAWAI ASN


PERANGKAT DAERAH ……………………………………………
BULAN ………………………………TAHUN…………………….

BESARAN
BESARAN TPP JUMLAH
TPP UNSUR
N KETETAPAN UNSUR TOTAL TPP TOTAL TPP BRUTO JUMLAH
NAMA DISIPLIN PPH Pasal TANDATANGA
O BESARAN PRODUKTIFITAS PRODUKTIFITAS DISIPLIN (Kolom 5 + YANG
/NIP/JABATAN KERJA (40% 21 N
TPP KERJA (60% x KERJA KERJA Kolom 7) DITERIMA
x kolom 3)
kolom 3) (Rp) (Rp)
(Rp)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

MENGETAHUI, ----------,---------------
PENGGUNA ANGGARAN/KUASA PENGGUNA ANGGARAN BENDAHARA PENGELUARAN,
(…………………………………………) (…………………………………………)
NIP. NIP.

BUPATI MALUKU TENGGARA

MUHAMAD THAHER HANUBUN

Anda mungkin juga menyukai