Anda di halaman 1dari 42

cÜÉy|Ä WtxÜt{ cÜÉä|Çá| ]tÅu| 1

---------- DAFTAR ISI ----------

Halaman
DAFTAR ISI i
MOTO ii
I. LETAK DAN LUAS WILAYAH
II. KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DAERAH
A. VISI DAN MISIS
B. STRATEGI PEMBANGUNAN DAERAH
C. AGENDAN PEMBANGUNAN DAERAH
D. PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH
III. KEUANGAN DAERAH
A. PENDAPATAN
B. BELANJA
C. DISTRIBUSI SEKTOR PEMBANGUNAN
IV. PENDUDUK DAN TENAGA KERJA
V. PENDIDIKAN
VI. KESEHATAN
VII. POTENSI DAERAH
A. INDUSTRI
B. PERTAMBANGAN
C. PARIWISATA
D. PERTANIAN
E. PETERNAKAN
F. KEHUTANAN
VIII. SARANA DAN PRASARANA
A. TRANSPORTASI DARAT
B. TRANSPORTASI UDARA
C. TELEKOMUNIKASI
D. LISTRIK
E. AIR BERSIH
IX. PERTUMBUHAN EKONOMI

cÜÉy|Ä WtxÜt{ cÜÉä|Çá| ]tÅu| 2


SEPUCUK JAMBI SEMBILAN LURAH

Pada logo Provinsi Jambi yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah Nomor 1
tahun 1969 tertera kalimat Sepucuk Jambi Sembilan Lurah.

PENGERTIAN LAMBANG DAERAH

1. Bidang dasar persegi lima :


Melambangkan jiwa dan semangat PANCASILA Rakyat Jambi.
2. Enam lobang mesjid dan satu keris serta fondasi mesjid dua susun batu diatas lima dan
dibawah tujuh :
Melambangkan berdirinya daerah Jambi sebagai daerah otonom yang berhak mengatur
rumahtangganya sendiri pada tanggal 6 Januari 1957.
3. Sebuah mesjid :
Melambangkan keyakinan dan ketaatan Rakyat Jambi dalam beragama.
4. Keris Siginjai :
Keris Pusaka yang melambangkan kepahlawanan Rakyat Jambi menentang penjajahan dan
kezaliman menggambarkan bulan berdirinya Provinsi Jambi pada bulan Januari.
5. Cerana yang pakai kain penutup persegi sembilan :
Melambangkan Keiklasan yang bersumber pada keagungan Tuhan menjiwai Hati Nurani.
6. GONG :
Melambangkan jiwa demokrasi yang tersimpul dalam pepatah adat "BULAT AIR DEK
PEMBULUH, BULAT KATO DEK MUFAKAT".
7. EMPAT GARIS :
Melambangkan sejarah rakyat Jambi dari kerajaan Melayu Jambi hingga menjadi Provinsi
Jambi.
8. Tulisan yang berbunyi: "SEPUCUK JAMBI SEMBILAN LURAH" didalam satu pita yang
bergulung tiga dan kedua belah ujungnya bersegi dua melambangkan kebesaran kesatuan
wilayah geografis 9 DAS dan lingkup wilayah adat dari Jambi : "SIALANG BELANTAK
9. BESI SAMPAI DURIAN BATAKUK RAJO DAN DIOMBAK NAN BADABUR,
TANJUNG JABUNG".

cÜÉy|Ä WtxÜt{ cÜÉä|Çá| ]tÅu| 3


SEJARAH BERDIRINYA PROVINSI JAMBI

Dengan berakhirnya masa kesultanan Jambi menyusul gugurnya


Sulthan Thaha Saifuddin tanggal 27 April 1904 dan berhasilnya Belanda
menguasai wilayah-wilayah Kesultanan Jambi, maka Jambi ditetapkan
sebagai Keresidenan dan masuk ke dalam wilayah Nederlandsch Indie.
Residen Jambi yang pertama O.L Helfrich yang diangkat berdasarkan
Keputusan Gubernur Jenderal Belanda No. 20 tanggal 4 Mei 1906 dan
pelantikannya dilaksanakan tanggal 2 Juli 1906.
Kekuasan Belanda atas Jambi berlangsung ± 36 tahun karena
pada tanggal 9 Maret 1942 terjadi peralihan kekuasaan kepada
Pemerintahan Jepang. Dan pada 14 Agustus 1945 Jepang menyerah
pada sekutu. Tanggal 17 Agustus 1945 diproklamirkanlah Negara
Republik Indonesia. Sumatera disaat Proklamasi tersebut menjadi satu
Provinsi yaitu Provinsi Sumatera dan Medan sebagai ibukotanya dan
MR. Teuku Muhammad Hasan ditunjuk memegangkan jabatan
Gubernurnya.
Pada tanggal 18 April 1946 Komite Nasional Indonesia Sumatera
bersidang di Bukittinggi memutuskan Provinsi Sumatera terdiri dari tiga
Sub Provinsi yaitu Sub Provinsi Sumatera Utara, Sumatera Tengah dan
Sumatera Selatan.
Sub Provinsi Sumatera Tengah mencakup keresidenan Sumatra
Barat, Riau dan Jambi. Tarik menarik Keresidenan Jambi untuk masuk
ke Sumatera Selatan atau Sumatera Tengah ternyata cukup alot dan
akhirnya ditetapkan dengan pemungutan suara pada Sidang KNI
Sumatera tersebut dan Keresidenan Jambi masuk ke Sumatera Tengah.
Sub-sub Provinsi dari Provinsi Sumatera ini kemudian dengan undang-
undang nomor 10 tahun 1948 ditetapkan sebagai Provinsi.
Dengan UU.No. 22 tahun 1948 tentang Pokok-pokok
Pemerintahan Daerah keresidenan Jambi saat itu terdiri dari 2

cÜÉy|Ä WtxÜt{ cÜÉä|Çá| ]tÅu| 4


Kabupaten dan 1 Kota Praja Jambi. Kabupaten-kabupaten tersebut
adalah Kabupaten Merangin yang mencakup Kewedanaan Muara Tebo,
Muaro Bungo, Bangko dan Batanghari terdiri dari kewedanaan Muara
Tembesi, Jambi Luar Kota, dan Kuala Tungkal. Masa terus berjalan,
banyak pemuka masyarakat yang ingin keresidenan Jambi untuk
menjadi bagian Sumatera Selatan dan dibagian lain ingin tetap bahkan
ada yang ingin berdiri sendiri. Terlebih dari itu, Kerinci kembali
dikehendaki masuk Keresidenan Jambi, karena sejak tanggal 1 Juni
1922 Kerinci yang tadinya bagian dari Kesultanan Jambi dimasukkan ke
keresidenan Sumatera Barat tepatnya jadi bagian dari Kabupaten Pesisir
Selatan dan Kerinci (PSK)
Tuntutan keresidenan Jambi menjadi daerah Tingkat I Provinsi
diangkat dalam Pernyataan Bersama antara Himpunan Pemuda
Merangin Batanghari (HP.MERBAHARI) dengan Front Pemuda Jambi
(FROPEJA) Tanggal 10 April 1954 yang diserahkan langsung Kepada
Bung Hatta Wakil Presiden di Bangko, yang ketika itu berkunjung
kesana. Penduduk Jambi saat itu tercatat kurang lebih 500.000 jiwa
(tidak termasuk Kerinci)
Keinginan tersebut diwujudkan kembali dalam Kongres Pemuda
se-Daerah Jambi 30 April – 3 Mei 1954 dengan mengutus tiga orang
delegasi yaitu Rd. Abdullah, AT Hanafiah dan H. Said serta seorang
penasehat delegasi yaitu Bapak Syamsu Bahrun menghadap Mendagri
Prof. DR.MR Hazairin.
Berbagai kebulatan tekad setelah itu bermunculan baik oleh
gabungan parpol, Dewan Pemerintahan Marga, Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah Merangin, Batanghari. Puncaknya pada kongres rakyat
Jambi 14-18 Juni 1955 di gedung bioskop Murni terbentuklah wadah
perjuangan Rakyat Jambi bernama Badan Kongres Rakyat Djambi
(BKRD) untuk mengupayakan dan memperjuangkan Jambi menjadi
Daerah Otonomi Tingkat I Provinsi Jambi.

cÜÉy|Ä WtxÜt{ cÜÉä|Çá| ]tÅu| 5


Pada Kongres Pemuda se-daerah Jambi tanggal 2-5 Januari 1957
mendesak BKRD menyatakan Keresidenan Jambi secara de facto
menjadi Provinsi selambat-lambatnya tanggal 9 Januari 1957 .
Sidang Pleno BKRD tanggal 6 Januari 1957 pukul 02.00 dengan
resmi menetapkan keresidenan Jambi menjadi Daerah Otonomi Tingkat
I Provinsi yang berhubungan langsung dengan pemerintah pusat dan
keluar dari Provinsi Sumatera Tengah. Dewan Banteng selaku penguasa
pemerintah Provinsi Sumatera Tengah yang telah mengambil alih
pemerintahan Provinsi Sumatera Tengah dari Gubernur Ruslan
Mulyohardjo pada tanggal 9 Januari 1957 menyetujui keputusan BKRD.
Pada tanggal 8 Februari 1957 Ketua Dewan Banteng Letkol Ahmad
Husein melantik Residen Djamin gr. Datuk Bagindo sebagai acting
Gubernur dan H. Hanafi sebagai wakil Acting Gubernur Provinsi Djambi,
dengan staff 11 orang yaitu Nuhan, Rd. Hasan Amin, M. Adnan Kasim,
H.A. Manap, Salim, Syamsu Bahrun, Kms. H.A.Somad. Rd. Suhur,
Manan, Imron Nungcik dan Abd Umar yang dikukuhkan dengan SK No.
009/KD/U/L KPTS. tertanggal 8 Februari 1957 dan sekaligus
meresmikan berdirinya Provinsi Jambi di halaman rumah Residen Jambi
(kini Gubernuran Jambi).
Pada tanggal 9 Agustus 1957 Presiden RI Ir. Soekarno akhirnya
menandatangani di Denpasar Bali. UU Darurat No. 19 tahun 1957
tentang Pembentukan Provinsi Sumatera Barat, Riau dan Jambi.
Dengan UU No. 61 tahun 1958 tanggal 25 Juli 1958 UU Darurat No. 19
Tahun 1957 Tentang Pembentukan Daerah Sumatera Tingkat I
Sumatera Barat, Djambi dan Riau. (UU tahun 1957 No. 75) sebagai
Undang-undang.
Dalam UU No. 61 tahun 1958 disebutkan pada pasal 1 hurup b,
bahwa daerah Swatantra Tingkat I Jambi wilayahnya mencakup wilayah
daerah Swatantra Tingkat II Batanghari, Merangin, dan Kota Praja
Jambi serta Kecamatan-Kecamatan Kerinci Hulu, Tengah dan Hilir.

cÜÉy|Ä WtxÜt{ cÜÉä|Çá| ]tÅu| 6


Kelanjutan UU No. 61 tahun 1958 tersebut pada tanggal 19
Desember 1958 Mendagri Sanoesi Hardjadinata mengangkat dan
menetapkan Djamin gr. Datuk Bagindo Residen Jambi sebagai Dienst
Doend DD Gubernur (residen yang ditugaskan sebagai Gubernur
Provinsi Jambi dengan SK Nomor UP/5/8/4). Pejabat Gubernur pada
tanggal 30 Desember 1958 meresmikan berdirinya Provinsi Jambi atas
nama Mendagri di Gedung Nasional Jambi (sekarang gedung BKOW).
Kendati dejure Provinsi Jambi di tetapkan dengan UU Darurat 1957 dan
kemudian UU No. 61 tahun 1958 tetapi dengan pertimbangan sejarah
asal-usul pembentukannya oleh masyarakat Jambi melalui BKRD maka
tanggal Keputusan BKRD 6 Januari 1957 ditetapkan sebagai hari jadi
Provinsi Jambi, sebagaimana tertuang dalam Peraturan Daerah Provinsi
Djambi Nomor. 1 Tahun 1970 tanggal 7 Juni 1970 tentang Hari Lahir
Provinsi Djambi.
Adapun nama Residen dan Gubernur Jambi mulai dari masa
kolonial sampai dengan sekarang adalah sebagai berikut :
Masa Kolonial, Residen Belanda di Jambi adalah :
1. O.L. Helfrich (1906-1908)
2. A.J.N Engelemberg (1908-1910)
3. Th. A.L. Heyting (1910-1913)
4. AL. Kamerling (1913-1915)
5. H.E.C. Quast (1915 – 1918)
6. H.L.C Petri (1918-1923)
7. C. Poortman (1923-1925)

cÜÉy|Ä WtxÜt{ cÜÉä|Çá| ]tÅu| 7


8. G.J. Van Dongen (1925-1927)
9. H.E.K Ezerman (1927-1928)
10. J.R.F Verschoor Van Niesse (1928-1931)
11. W.S. Teinbuch (1931-1933)
12. Ph. J. Van der Meulen (1933-1936)
13. M.J. Ruyschaver (1936-1940)
14. Reuvers (1940-1942)
Tahun 1942 – 1945 Jepang masuk ke Indonesia termasuk Jambi

MASA KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA

Residen Jambi:
1. Dr. Segaf Yahya (1945)
2. R. Inu Kertapati (1945-1950)
3. Bachsan (1950-1953)
4. Hoesin Puang Limbaro (1953-1954)
5. R. Sudono (1954-1955)
6. Djamin Datuk Bagindo (1954-1957) - Acting Gubernur
− 6 Januari 1957 BKRD menyatakan Keresidenan Jambi menjadi
Propinsi
− 8 Februari 1957 peresmian propinsi dan kantor gubernur di
kediaman Residen oleh Ketua Dewan Banteng. Pembentukan
propinsi diperkuat oleh Keputusan Dewan Menteri tanggal 1 Juli
1957, Undang-Undang Nomor 1 /1957 dan Undang-Undang
Darurat Nomor 19/1957 dan mengganti Undang-Undang tersebut
dengan Undang-Undang Nomor 61/1958.

cÜÉy|Ä WtxÜt{ cÜÉä|Çá| ]tÅu| 8


MASA PROVINSI JAMBI

Gubernur Jambi:
1. M. Joesoef Singedekane (1957-1967)
2. H. Abdul Manap (Pejabat Gubernur 1967-1968)
3. R.M. Noer Atmadibrata (1968-1974)
4. Djamaluddin Tambunan, SH (1974-1979)
5. Edy Sabara (Pejabat Gubernur 1979)
6. Masjchun Sofwan, SH (1979-1989)
Drs. H. Abdurrahman Sayoeti (Wakil Gubernur)
7. Drs. H. Abdurrahman Sayoeti (1989-1999)
Musa (Wakil Gubernur)
Drs. Hasip Kalimudin Syam (Wakil Gubernur)
8. DRS. H. Zulkifli Nurdin, MBA (1999-2005)
Uteng Suryadiatna (Wakil Gubernur)
Drs. Hasip Kalimudin Syam (Wakil Gubernur)
9. DR.Ir. H. Sudarsono H, SH, MA (Pejabat Gubernur 2005)
10.Drs. H. Zulkifli Nurdin, MBA (Gubernur 2005-2010)
Drs. H. Antony Zeidra Abidin (Wakil Gubernur 2005-2010)

cÜÉy|Ä WtxÜt{ cÜÉä|Çá| ]tÅu| 9


I. LETAK DAN LUAS WILAYAH

Propinsi Jambi secara resmi menjadi Propinsi tahun 1958 sesuai dengan Undang-
undang No. 61 tahun 1958 tanggal 25 juni 1958. Propinsi Jambi terletak antara 0º 45¹ 2º
45¹ LS dan 101º 0¹ - 104º 55o BT, terletak ditengah Pulau Sumatera membujur sepanjang
pantai timur sampai barat, dengan luas wilayah keseluruhan 53.435 Km2, yang terdiri
dari :

 Luas Daratan 51.000 Km2.


 Luas Lautan 2.435 Km2
 Panjang pantai 185 Km

Tabel 1. Luas Provinsi Jambi

No. Kabupaten/Kota Luas Darat Persentase %


(Km2)

1. Kerinci 4.200 Km2 8,30%


2. Sarolangun 7.820 Km 2 12,22%
3. Merangin 6.380 Km2 15,17%
4. Bungo 7.160 Km2 9,21%
5. Tebo 6.340 Km2 12,77%
6. Batanghari 4.983 Km2 11,47%
7. Muara Jambi 6.147 Km2 10,52%
8. Tanjung Jabung Barat 4.870 Km2 9,19%
9. Tanjung Jabung Timur 5.330 Km2 10,76%
10. Kota Jambi 205 Km2 0,41%

Gambar 1. Luas Wilayah Kabupaten/Kota Dalam Provinsi Jambi


Tanjab Tanjab
Timur Barat
11% 9%
Ma. Jambi
11% Tebo
13%

Bt. Hari
11% Bungo
9%

Kota Jambi
Sarolangun 0%
12% Kerinci
Merangin 8%
16%
Batas-batas Wilayah Propinsi Jambi adalah sebagai berikut :

cÜÉy|Ä WtxÜt{ cÜÉä|Çá| ]tÅu| 10


 Sebelah Utara dengan Propinsi Riau
 Sebelah Selatan dengan Propinsi Sumatera Selatan
 Sebelah Barat dengan Propinsi Sumatera Barat
 Sebelah Timur dengan Laut Cina Selatan

Propinsi Jambi termasuk dalam kawasan segi tiga pertumbuhan Indonesia-Malaysia-


Singapore (IMS-GT) dan Indonesia-Malaysia-Thailand (IMT-GT). Jarak tempuh Jambi
ke Singapura jalur laut melalui Batam dengan menggunakan kapal cepat (jet-foil)
ditempuh ± 5 jam.

Berdasarkan administrasi pemerintahan, maka Provinsi Jambi terdiri dari 9 Kabupaten


dan 1 Kota, 99 kecamatan definitif, 128 kelurahan dan 1.115 desa.

Tabel. 2. Jumlah Kecamatan, Kelurahan dan Desa masing-masing


Kabupaten/Kota dalam Provinsi Jambi.

No. Kabupaten/Kota Jumlah Jumlah Jumlah


Kecamatan Kelurahan Desa

1. Kerinci 14 6 272
2. Sarolangun 8 4 110
3. Merangin 9 8 162
4. Bungo 17 13 118
5. Tebo 12 5 92
6. Batanghari 8 13 100
7. Muara Jambi 7 4 129
8. Tanjung Jabung Barat 5 5 52
9. Tanjung Jabung Timur 11 8 81
10. Kota Jambi 8 52 -

II. KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PROVINSI JAMBI


TAHUN 2006 – 2010

A. VISI DAN MISI

Sesuai Pasal 5 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan


Pembangunan Nasional disusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Provinsi
Jambi yang menjabarkan visi, misi, dan program Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih
selama 5 (lima) tahun.

cÜÉy|Ä WtxÜt{ cÜÉä|Çá| ]tÅu| 11


Visi dan Misi Gubernur dan Wakil Gubernur ditempuh melalui Strategi Pokok yang
dijabarkan dalam Agenda Pembangunan Daerah Provinsi Jambi yang memuat Sasaran-
Sasaran Pokok yang harus dicapai, arah kebijakan, dan program-program pembangunan.

Berdasarkan permasalahan, tantangan, serta keterbatasan yang dihadapi Provinsi Jambi,


ditetapkan VISI PEMBANGUNAN PROVINSI JAMBI TAHUN 2006 – 2010, yaitu

Jambi Mampu, Maju Dan Mandiri


Selanjutnya berdasarkan visi tersebut, maka ditetapkan MISI PEMBANGUNAN yaitu :

1. Peningkatan kesejahteraan dan kualitas kehidupan masyarakat


2. Peningkatan daya saing dan kemandirian daerah
3. Peningkatan pembangunan prasarana dan sarana dasar
4. Peningkatan kualitas pelayanan publik.
5. Peningkatan perlindungan masyarakat

B. STRATEGI PEMBANGUNAN DAERAH

1. Pemerintah Yang Berwibawa dan Bersih dari KKN


Guna menjamin efektivitas dan efisiennya jalan pemerintahan dalam mencapai visi
serta menjalankan misi yang telah ditetapkan maka harus dimulai dari adanya
jaminan pemerintahan yang berwibawa dan bersih dari KKN. Setiap kebijakan
diharapkan berjalan sesuai dengan jalur dan tepat mencapai sasaran tanpa adanya
distorsi dalam proses pengimplikasiannya.
2. Sumber Daya Manusia Sebagai Penggerak Pembangunan
Peningkatan kualitas dan pengoptimalisasian potensi sumber daya manusia daerah
merupakan modal utama sebagai penggerak pembangunan Provinsi Jambi.
Penguasaan atas potensi, permasalahan, serta kemampuan dalam merumuskan strategi
kebijakan pembangunan daerah sangat tergantung pada ketersediaan sumber daya
manusia yang ada. Oleh sebab itu, kemampuan sumber daya manusia Provinsi Jambi
sebagai penggerak pembangunan merupakan salah satu pilar dalam pembangunan.
3. Potensi Sumber Daya Alam Daerah yang Siap Untuk Digali Dalam
Mengaserelasikan Roda Pembangunan.
Penggalian dan pemanfaatan potensi sumber daya alam daerah dalam
mengakserelasikan roda pembangunan merupakan pilar pembangunan Provinsi
Jambi. Peningkatan nilai ekonomi, minimalisasi ketergantungan daerah, perluasan

cÜÉy|Ä WtxÜt{ cÜÉä|Çá| ]tÅu| 12


lapangan kerja, peningkatan pendapatan masyarakat dan pengembangan ekonomi
daerah merupakan dampak langsung dari pengoptimalisasian sumber daya alam
daerah sebagai modal pembangunan ekonomi.

C. AGENDA PEMBANGUNAN PROVINSI JAMBI TAHUN 2006 - 2010

1. MENINGKATKAN DAYA SAING EKONOMI


2. MENINGKATKAN KEMAMPUAN DAN PEMERATAAN PEMBANGUNAN
DAERAH
3. MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN DAN KEHIDUPAN MASYARAKAT
YANG BERKUALITAS
4. MENINGKATKAN PEMBANGUNAN HUKUM DAN TATA
PEMERINTAHAN YANG BAIK

D. PRIORITAS PEMBANGUNAN
1. REVITALISASI PERTANIAN DAN UKM
2. PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR WILAYAH
3. PENINGKATAN SDM
4. PENGEMBANGAN SDA DAN PARIWISATA

cÜÉy|Ä WtxÜt{ cÜÉä|Çá| ]tÅu| 13


III. KEUANGAN DAERAH

PENDAPATAN
PROVINSI JAMBI TAHUN ANGGARAN 2006

RENCANA Perubahan
PENDAPATAN TA 2005
TA 2006 %

1. PENDAPATAN ASLI DAERAH 344.880.739.493 336.590.283.408 (2,40)


2. DANA PERIMBANGAN 393.688.551.719 532.035.039.025 35,14
3. LAIN-LAIN PENDAPATAN 10.251.501.874 26.300.000.000 156,55
YANG SAH

JUMLAH 355.132.241.367 894.925.322.433 76,93

PAJAK DAERAH
(UU NO. 34 TAHUN 2000)

• PKB

• BBN-KB

• PAJAK BAHAN BAKAR-KB

• PAJAK KENDARAAN DI ATAS AIR

• BBN KENDARAAN DI ATAS AIR

• PAJAK PENGAMBILAN DAN PEMANFAATAN AIR


BAWAH TANAH DAN PERMUKIMAN

cÜÉy|Ä WtxÜt{ cÜÉä|Çá| ]tÅu| 14


TARGET DAN REALISASI PADS PROVINSI
JAMBI TAHUN 2005

Jumlah (Rp)
No Jenis Pungutan %
Target Realisasi
1 Pajak Daerah 246.423.673.000 281.722.332.085 114,32
2 Retribusi Daerah 18.561.064.270 16.759.247.258 90,29
3 Perusahaan Daerah 3.550.000.000 2.262.249.002 63,73
4 Lain-lain PAD yang 15.055.000.000 47.170.605.699,48 313,32
syah
Jumlah PADS 283.589.737.270 347.914.434.044,48 122,68

TARGET PADS PROVINSI JAMBI


TAHUN 2006

No Jenis Pungutan Target (Rp)

1 Pajak Daerah 274.469.849.160

2 Retribusi Daerah 19.037.180.000

3 Perusahaan Daerah 4.031.000.000

4 Lain-lain PAD yang syah 15.306.306.426

Jumlah 312.844.335.586

cÜÉy|Ä WtxÜt{ cÜÉä|Çá| ]tÅu| 15


RINGKASAN APBD PROVINSI JAMBI
TAHUN ANGGARAN 2006
U R AIAN TA 2005 APBD-TA 2006 PERTUMBUHAN (%)

1. PENDAPATAN 748.820.793.086 894.925.322.433 19,51

2. BELANJA 642.833.021.072 1.156.842.788.315 79,96

3. PEMBIAYAAN 105.987.772.014 261.917.465.882 147,12


(Sisa lebih Anggaran)

ALOKASI APBD TA 2006


BIDANG INFRASTRUKTUR 360.769.351.730 31,19 %

BIDANG PEREKONOMIAN RAKYAT (RPPK) 132.006.353.672 11,41 %

BIDANG PENDIDIKAN 119.557.908.645 10,35 %

BIDANG KESEHATAN 64.337.579.690 5,55 %

LAINNYA 480.671.193.737 41,50 %

IV. PENDUDUK DAN TENAGA KERJA

Data kependudukan berdasarkan Jambi Dalam Angka tahun 2005 yang merupakan Hasil
Survei Sosial Ekonomi Nasional 2006. Jumlah penduduk Provinsi Jambi Tahun 2005
sebanyak 2.657.536 jiwa, pada tahun 2005 sebanyak 2.619.553 selama kurun waktu
tersebut terjadi pertumbuhan sebesar 1,98 %. Dilihat dari kepadatan penduduk tahun
2005 menurut Kabupaten/Kota adalah sebagai berikut :

Tabel 3. Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Kabupaten/Kota


di Provinsi Jambi Tahun 2001-2005

cÜÉy|Ä WtxÜt{ cÜÉä|Çá| ]tÅu| 16


Kabupaten/Kota Laki –laki/ Perempuan/ Jumlah/

(1) (2) (3) (4)

1. Kerinci 149.842 154.985 304.829

2. Merangin 140.537 134.091 278.628

3. Sarolangun 100.442 98.380 198.822

4. Batanghari 106.527 105.542 212.069

5. Muaro Jambi 141.753 138.387 280.140

6. Tanjab Timur 105.689 99.700 205.389

7. Tanjab Barat 121.468 114.627 236.095

8. Tebo 121.047 117.737 238.784

9. Bungo 121.459 120.896 242.355

10. Kota Jambi 228.160 232.267 460.427

Jumlah Tahun 2005 1.336.924 1.320.612 2.657.536

2004 1.332.704 1.286.849 2.619.553


2003 1.303.715 1.264.883 2.568.598
2002 1.256.480 1.222.989 2.479.469
2001 1.252.672 1.186.972 2.439.644

cÜÉy|Ä WtxÜt{ cÜÉä|Çá| ]tÅu| 17


Tabel 4
Realisasi, Perkiraan dan Proyeksi Penduduk, Tenaga Kerja dan Tingkat Pengangguran Provinsi Jambi
Tahun 2000-2010

Realisasi Perkiraan Proyeksi Jangka Menengah


No Keterangan
2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010
Jlh Penduduk (000 orang) 2.407 2.451 2.497 2.543 2.589 2.657 2.713 2.765 2.815 2.863 2.912
1
Pertumbuhan (%) 1,84 1,84 1,84 1,84 2,63 2,10 1,92 1,81 1,71 1,70
Jlh Angkatan Kerja (000 orang) 1.441 1.460 1.489 1.560 1.604 1.639 1.681 1.724 1.766 1.809 1.852
2
Pertumbuhan (%) 1,33 1,97 4,77 2,83 2,15 2,60 2,53 2,47 2,41 2,35
Jlh Kesempatan Kerja (000 org) 1.172 1.220 1.270 1.322 1.376 1.422 1.472 1.522 1.572 1.622 1.672
3
Pertumbuhan (%) 4,08 4,08 4,08 4,09 3,38 3,51 3,39 3,28 3,18 3,08
Tingkat Pengangguran (000
4 org) 269 240 219 238 228 216 209 202 194 187 180
Pertumbuhan (%) -10,64 -8,76 8,77 -4,20 -5,26 -3,39 -3,51 -3,63 -3,77 -3,92
5 Persentase Pengangguran
18,66 16,45 14,72 15,28 14,24 13,21 12,44 11,70 11,01 10,34 9,71
dari Angkatan kerja (%)

cÜÉy|Ä WtxÜt{ cÜÉä|Çá| ]tÅu| 18


Jumlah Penduduk Miskin Provinsi Jambi
Tahun 1999 - 2004
677
1999
700
2002
600 2003
2004
500
326 327 325
400

300

200

100

0
1999 2002 2003 2004

Persentase Jumlah Penduduk Miskin


Berdasarkan Kabupaten dalam Provinsi
Jambi Tahun 2004

Kota JBI
12,74 5,96 9,59 Ma Jambi
15,78 Tj Barat
20,15
Tj Timur
11,55 Bt. Hari
15,06 Tebo
18,94 Bungo
11,61
11,15 Merangin
Sarolangun
Kerinci

cÜÉy|Ä WtxÜt{ cÜÉä|Çá| ]tÅu| 19


V. PENDIDIKAN

Sampai dengan tahun 2006 penduduk berusia sekolah yang terdaftar di berbagai lembaga
pendidikan tercatat (1) Taman Kanak-Kanak 13.186 orang, (2) Sekolah Dasar 363.343
orang, (3) SLTP 81.638 orang dan (4) SLTA 51.519 orang.

Tabel 5
Rata-rata APK dan APM Menurut Jenjang Pendidikan
Di Provinsi Jambi Tahun Ajaran 1999/2000 – 2005/2006.

Sekolah 99/00 00/01 01/02 03/04 05/06


SD
- APK 90,2 92,80 94,90 97,20 98,35
- APM 105,31 110,21 112,46 116,36 117,62

SLTP
- APK 27,26 28,26 64,20 67,01 68,92
- APM 58,50 69,70 72,60 76,45 78,64

SLTA
- APK 13,63 29,50 32,52 37,15 39,15
- APM 29,75 32,65 37,77 41,96 44,23

Upaya untuk meningkatkan kualitas tenaga pendidik dan tenaga kependidikan terus
dilaksanakan selama kurun waktu lima tahun terakhir, karena disadari bahwa kualitas
tenaga pendidik sangat berpengaruh terhadap kualitas pendidikan. Upaya-upaya yang
dilakukan meliputi penyertaan para guru mengikuti diklat, kursus-kursus, magang dan
pendidikan lanjutan baik berupa penyetaraan D II, D III dan D IV maupun ke jenjang S1
dan S2.
Tabel 6
Tenaga Pendidik Yang Mengikuti Penyetaraan
Dan Melanjutkan Pendidikan Periode 99/2000-2005/2006.

Pendidikan 99/2000 00/01 01/02 03/04 05/06


Tara DII-DIV 3.575 4.100 7.775 8.473 1.354
S1 875 905 583 692 1.239
S2 2 6 3 4 -

cÜÉy|Ä WtxÜt{ cÜÉä|Çá| ]tÅu| 20


VI .KESEHATAN

Kondisi tenaga kesehatan di Provinsi Jambi sampai tahun 2005 adalah ; Rasio dokter
terhadap jumlah penduduk 1 : 5.855 penduduk. Ratio Perawat terhadap penduduk 1 : 925,
Ratio Bidan terhadap jumlah penduduk 1 : 1.767 dan Ratio Sanitarian terhadap jumlah
penduduk 1 : 6.205 Produksi Perawar setiap tahun sekitar 350 orang produksi Bidan
setiap tahun sekitar 80 orang dan produksi Sanitarian setiap tahunnya 40 orang,
sedangkan tenaga dokter sampai saat ini hanya menerima dari luar Provinsi.

Tabel 7. SARANA KESEHATAN DI PROVINSI JAMBI

Puskesmas Rumah Sakit


Kabupaten/
No Non
Kota TT Pustu Pusling Pemerintah Swasta
TT
1. Kerinci 4 16 52 17 1 2
2. Merangin 3 9 87 14 1 -
3. Sarolangun 3 7 50 11 1 -
4. Bungo 5 7 60 14 1 -
5. Tebo 3 5 46 8 1 -
6. Tanjab Barat 1 9 68 14 1 -
7. Tanjab Timur 3 14 54 6 1 -
8. Batang Hari 4 9 62 14 1 1
9. Muaro Jambi 6 12 83 19 1 -
10. Kota Jambi 3 17 44 20 - 5
11. Provinsi Jambi - - - - 2 -
TOTAL 35 105 606 137 11 8

VII. POTENSI DAERAH


A. INDUSTRI

Perindustrian di Provinsi Jambi dari tahun 1994-2006 mengalami peningkatan baik dari
unit usahanya, tenaga kerja, investasi dan produksinya. Jumlah Perusahaan Industri di
Provinsi Jambi pada Tahun 2006 ada sebanyak 21.151 dan angka ini menunjukkan
kenaikan 1,23 % dari tahun sebelumnya. Jumlah tenaga kerja ada 104.182 orang.

cÜÉy|Ä WtxÜt{ cÜÉä|Çá| ]tÅu| 21


Jenis Data Satuan Tahun
2005 2006
(1) (2) (7) (8)
1. INDUSTRI
A. Industri Kecil & Menengah
- Unit Usaha Unit 14.030 15.863
- Tenaga Kerja Orang 44.988 45.211
- Nilai Produksi Rp. 000 171.599.587 181.554.228
- Nilai Investasi Rp. 000 48.351.264 48.754.841
B. Industri Besar
- Unit Usaha Unit 7.121 7.211
- Tenaga Kerja Orang 59.192 60.282
- Nilai Produksi Rp. 000 2..438.316 2.514.221
- Nilai Investasi Rp. 000 11.908.774 11.971.468
2. PERDAGANGAN
A. Dagang Kecil & Menengah
- Unit Usaha Unit 16.886 16.871
- Tenaga Kerja Orang 49.997 49.813
- Nilai Produksi Rp. 000 185.482.316 192.442.101
- Nilai Investasi Rp. 000 143.038.762 143.921.821
B. Dagang Besar
- Unit Usaha Unit 758 791
- Tenaga Kerja Orang 6.235 6.880
- Nilai Produksi Rp. 000 - -
- Nilai Investasi Rp. 000 114.469.423 120.3210.300
3. SARANA PERDAGANGAN
a. Pasar Tradisional Buah 82 91
b. Pasar Regional Buah 215 311
c. Pasar Swalayan Buah 11 27
d. Super Market Buah 36 48
e. Pasar Grosir - - -
f. Mal/Plaza Buah 5 9
4. NILAI EKSPOR
a. Nilai Ekspor Hasil Industri US$ 533.199.629,61 615.879.542,51
b. Nilai Ekspor Non Industri US$ 4.354.247,68 4.411.051,51
c. Nilai Ekspor Migas US$ 168.848.613,94 188.014.491,02

5. NILAI IMPOR US$ Juta 12,45 21,31

cÜÉy|Ä WtxÜt{ cÜÉä|Çá| ]tÅu| 22


B. PERTAMBANGAN

Propinsi Jambi memiliki potensi tambang golongan A. dan B. Bahan tambang golongan
A, yaitu terdapat di Kabupaten Bungo, Kabupaten Sarolangun, golongan B yang tersir
dari Batu Gamping, Semen Portaind, Marmer, Batu Granit Baut Betonit dan Pasir
Kuarsa.

Table 9. Janis Bahan tambag di Propinsi Jambi menurut Kabupaten/Kota


No Golongan Bahan Jenis Bahan Tambang Wilayah Penyebaran
Tambang
1 Golongan A Batu Bara Kab. Bungo, Kab. Sarolangun
2 Golongan B Batu Gamping Kab. Merangin & Kab. Kerinci
Semen Portalnd Kab. Sarolangun
Marmer Kab. Merangin & Kab.
Batu Granit Sarolangun
Betoit Kab. Merangin
Pasir Kuarsa Kab. Merangin
Kab. Bungo

C. PARIWISATA

Sektor Parawisata di Propinsi Jambi sedang mulai dikembangkan, dimana potensi


Pariwisata ini merupakan sumber dana dari pambangunan ekonomi Rakyat di Provinsi
Jambi.
Potensi Wisata di Provinsi Jambi.
 Situs percandian Muaro Jambi
 Taman Nasional Kerinci Sebelat
 Taman Nasional Bukit Tiga Puluh
 Taman Nasional Bukit Dua Belas
 Taman Nasional Berbak

cÜÉy|Ä WtxÜt{ cÜÉä|Çá| ]tÅu| 23


SITUS CANDI MUARO JAMBI
Kawasan yang terletak lebih kurang
ditempuh lebih kurang 30 menit memiliki
luas lebih kurang 2.165 Ha. Pada kawasan
tersebut terdapat Candi Tinggi, Candi
Gumpung, Candi Astano, Kolam Telago
Rajo dan masih banyak lagi artefak-artefak
kuno lainnya. Pada zaman dauhulu kawasan
ini dipergunkan oleh umat Budhisu untuk
melaksankan peribadatannya.

DANAU GUNUNG TUJUH

Danau Ini Terletak Di Kec.


G.Kerinci, Luas 1000 Ha, Pada
Ketinggian 2000 M Dpl. (Danau
Tertinggi Di Asia Tenggara) DANAU BELIBIS

AIR PANAS

BUKIT TAPAN

cÜÉy|Ä WtxÜt{ cÜÉä|Çá| ]tÅu| 24


Taman Nasional
Bulit Tiga Puluh
merupakan pusat
pengembangan
TNBT Orang Hutan
Dunia

Ditemukan :
150 Species
Tanaman Obat Langka
Oleh Tim Farmakologi
Lembaga Ilmu
Pengetahuan Indonesia
(LIPI)

Merupakan Pusat
Pemukiman
Suku Anak Dalam
(Suku Kubu)

cÜÉy|Ä WtxÜt{ cÜÉä|Çá| ]tÅu| 25


Tempat Persinggahan
Ribuan Burung Dari
Australia Ke Asia Tengah
& Siberia Pada
Pergantian Musim Dingin
Ke Musim Panas

D. PERTANIAN
Luas lahan garapan tanaman Pertanian rakyat yang pertama di Propinsi Jambi adalah
berturut – turut menurut jumlah garapan terluas adalah karet, dengan luas garapan
570.353 Ha, Kelapa Dawit Luas 419.747 Ha, Kelapa luas 129.612 Ha, Tebu luas 224 Ha,
Kopi luas 29.478 Ha, Teh luas 2.625 Ha, Kakau luas 1.860 Ha, Vanila luas 31 Ha.
Tabel 10.
Luas Tanaman, Luas Panen dan Rata-Rata Produksi
Tanaman Buah – Buahan Menurut Jenis Tanaman

Jenis Tanaman Rata-rata


Luas Tanam/ Luas Panen/
Produksi/
(ha) (ha)
(kw/ha)
(1) (2) (3) (4)

cÜÉy|Ä WtxÜt{ cÜÉä|Çá| ]tÅu| 26


Alpokat / Advocad 917 214 604,05

Mangga / Mango 12.961 2.044 759,02

Rambutan / Rambutan 17.488 6.064 649,86

Duku / Lanson Domesticum 59.001 7.041 726,78

Jeruk / Oranges 71.955 6.380 1.634,28

Durian / Zuhebius 149.040 2.860 1.783,46

Jambu Air / Waterapple 1.137 202 454,67

Sawo / Sapodila 7.301 423 838,48

Pepaya / Papaya 805 475 2.995,98

Pisang / Banana 26.268 6.775 1.503,98

Nenas / Pineaples 1000 945 2.888,17

Salak/Salac 56 41 210,88

Jambu Biji/Guava 390 141 5.536,39

Sumber : Dinas Pertanian Tanaman Pangan & BPS Provinsi Jambi

Tabel 11.
Luas Tanaman, Luas Panen dan Rata-Rata Produksi
Tanaman Sayur–Sayuran Menurut Jenis Tanaman

cÜÉy|Ä WtxÜt{ cÜÉä|Çá| ]tÅu| 27


Jenis Tanaman Rata-rata
Luas Luas
Produksi/
Tanam/ Panen/
Yield Rate
(ha) (ha)
(kw/ha)
(1) (2) (3) (4)
1. Bawang Merah / Unions 195 179 7,17
2. Bawang Putih / White Unions 40 44 6,41
3. Bawang Daung / Shallots 332 306 3,39
4. Kentang / Potatoes 3.421 2.966 19,79
5. Kubis / Cabbag 2.279 2.179 43,15
6. Petsai / Mustard / Greens 175 144 6,11
7. Wortel / Carrots - - -
8. Lobak 15 13 3,23
9. Kacang Merah 783 738 4,43
10. Kacang panjang 1.644 1.331 32,95
11. Cabe / chilli 2.789 2.346 11,13
12. Tomat/Tomatoes 594 475 24,90
13. Terong / Eggplant 921 735 51,90
14. Buncis / Green Beans 737 674 7,50
15. Ketimun / Cucumbar 1.195 994 42,17
16. Labu Siam 101 97 17,56
17. Kangkung / Cress 544 424 14,52
18. Bayam / Spinach 514 491 7,44

Sumber : Dinas Pertanian Tanaman Pangan & BPS Provinsi Jambi

E. PETERNAKAN

Keadaan populasi dan produksi daging ternak di Popinvisi Jambi pada Tahun 2005 jenis
ternak terdiri dari ternak besar, yaitu Sapi perah, Sapi Potong, Kerbau, Kambing, dan

cÜÉy|Ä WtxÜt{ cÜÉä|Çá| ]tÅu| 28


Babi serta sebagian kecil Kuda dan Domba. Ternak kecil terdiri dari Ayam Buras, Ayam
Ras, dan Itik dari keseluruhan ternak yang ada lebih dari 90% adalah ternak kecil.

Tabel 12.
Populasi Unggas Menurut Kabupaten/Kota
Di Provinsi Jambi Tahun 2001-2005

Ayam/Chicken
Jumlah
Kabupaten/Kota Itik
Ayam
Ayam Ayam Total
Kampung/
Pedaging/ Petelur/ er

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1. Kerinci 226.649 472.765 37.200 54.100 790.714

2. Merangin 16.182 306.038 161.244 - 483.464

3. Sarolangun 19.653 191.787 81.850 - 293.272

4. Batang Hari 20.995 314.320 1.898.967 - 2.234.282

5. Muara Jambi 19.099 179.139 513.979 434.576 1.146.793

6. Tanjab timur 18.617 211.379 97.000 - 326.996

7. Tanjab Barat 531.813 306.945 248.244 - 1.087.002

8. T e b o 17.578 388.563 186.088 200 592.429

9. Bungo 17.965 328.672 1.012.660 2.435 1.361.732

10. Kota Jambi 52.895 1.285.512 2.594.060 120.599 4.053.066

Jumlah 2005 941.446 3.985.120 6.831.292 611.910 12.369.750

2004 709.396 3.809.866 6.463.799 589.576 11.572.637


2003 496.798 3.439.967 5.424.441 445.253 9.806.459
2002 439.428 3.124.160 5.574.539 286.133 9.424.260
2001 628.169 4.195.949 4.793.997 268.497 9.886.612

Sumber : Dinas Peternakan Provinsi Jambi

Tabel 13.
Populasi Ternak Besar Menurut kab/Kota
Di Provinsi Jambi Tahun 2001-2005 (Ekor)

cÜÉy|Ä WtxÜt{ cÜÉä|Çá| ]tÅu| 29


Kabupaten/Kota Sapi/ Kerbau/ Kuda/
Regency/Municipality Catle Buffalo Horse

(1) (2) (3) (4)

1. Kerinci 53.027 4.383 416


2. Merangin 14.950 11.389 199
3. Sarolangun 6.329 7.616 -
4. Batang Hari 8.156 14.129 1
5. Muara Jambi 7.607 4.986 -
6. Tanjab Timur 8.515 274 -
7. Tanjab Barat 6.737 1.087 1
8. T e b o 19.891 13.289 -
9. Bungo 19.682 10.396 3
10 Kota Jambi 3.023 610 17

Jumlah 2005 147.917 68.159 637

2004 145.845 70.154 431


2003 141.600 69.713 423
2002 138.398 69.003 394
2001 2.581 437 19

Sumber : Dinas Peternakan Provinsi Jambi

F.KEHUTANAN
Sektor Kehutanan, Hutan Lindung Mempunyai Lahan Potensial terbesar di Provinsi Jambi yaitu
2.148.950 Ha, diikuti oleh Hutan Produksi tetap dengan luas lahan 1.278.700 Ha, Hutan Produksi
terbatas dengan luas lahan 1.278.700 Ha, dan Hutan Konservasi seluas 1.910. Ha Hasil

cÜÉy|Ä WtxÜt{ cÜÉä|Çá| ]tÅu| 30


kehutanan Provinsi Jambi yang terbesar adalah bahan baku serpih, produksi tahun 2006 adalah
3.358.343,85

Tabel 14.
Produksi Kayu Hutan dan Hasil Hutan Ikutan
Menurut Jenis Produksi Tahun 2004-2006

Jenis Produksi Produksi

Unit
2004 2005 2006

(1) (2) (3) (4) (5)

1. Kayu Bulat/Logs m3 211.526.35 198.297,82 175.364,68

2. Kayu Gergajian m3 95.698,45 236.901,65 131.208,28

3. Plywood m3 678.689,68 551.421,38 158.210,43

4. Bhn Baku Serpih /Venner m3 - - 3.358.343,85

5. Block board m3 6.990,16 105.179,79 56.915,729

6. Pensil Slate m3 6.115,64 5.006,14 2.473,31

7. Solid Timber Door m3 - - -

8. Particle Board m3 - - -

9. Wood working m3 103.793,75 111.537,28 52.021,73

10. Tea box m3 - - -

11. Wooden Sheet m3 - - -

12. Olahan lainnya m3 132.512,65 378.719,82 27.402,56

13. P u l p ton 652.883,00 627.069,04 312.499,62

14 Getah Kemedangan ton - - -

15 Getah Gaharu ton - - -

cÜÉy|Ä WtxÜt{ cÜÉä|Çá| ]tÅu| 31


Jenis Produksi/ Produksi/Production

Satuan
2004 2005 2006

(1) (2) (3) (4) (5)

16. Getah Damar Ton - - -

17. Getah Jelutung Ton - 90 115

18. Getah Jernang Ton - - -

19. Rotan Manau Batang - - 12.000

20. Rotan Semambu Batang 37.000 - -

21. Rotan Sego Ton - - -

22. Rotan Tabu - tabu Batang - - -

23. Rotan Batu Ton - - -

24. Rotan Balam Ton - - -

25. Rotan Sego Air Ton - - -

26. Rotan Gelang Ton - - -

27. Rotan Cacing Ton - - -

28. Biga/Lain Getahan Ton - - -

29 Rotan Lain - lain Ton 458 170 324

30. A r a n g Ton 1.150 - -

Sumber : Dinas Kehutanan Provinsi Jambi

cÜÉy|Ä WtxÜt{ cÜÉä|Çá| ]tÅu| 32


Tabel 15.
Luas Kawasan Hutan Menurut Fungsinya
Tahun 1993/1994-2005/2006

Fungsi Hutan/Forest Function


Hutan
Hutan Hutan Wisata Hutan
Produksi Lindung dan Hutan Dikonver
Tahun Protecte Jumlah
Productio suaka si
d Forest Total (Ha)
n Forest Alam/ Woods
(Ha) (Ha) Junggle (Ha)
(Ha)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

cÜÉy|Ä WtxÜt{ cÜÉä|Çá| ]tÅu| 33


1993/1994 1.436.244 181.244 642.944 512.253 2.741.533

1994/1995 1.429.245 181.244 642.944 511.474 2.724.441

1995/1996 1.429.245 181.244 642.944 511.474 2.724.441

1996/1997 1.429.245 181.244 642.944 454.466 2.667.811

1997/1998 1.436.244 181.244 877.244 423.275 2.971.875

1998/1999 1.336.634 161.654 741.144 423.275 2.546.394

1999/2000 1.349.194 191.134 679.124 421.674 2.641.114

2000/2001 1.312.190 191.130 676.120 - 2.179.440

2001/2002 1.278.700 191.130 679.120 - 2.148.950

2002/2003 1 278 700 191 130 679 120 - 2 148 950

2003/2004 1.278.700 191.130 679.120 - 2.148.950

2004/2005 1.278.700 191.180 679.120 - 2.148.950

2005/2006 1.278.700 191.130 679.120 - 2.148.950

Sumber : Dinas Kehutanan Provinsi Jambi

VIII. SARANA DAN PRASARANA


A. TRANPORTASI DARAT

Jalan merupakan prasarana untuk memperlancar kegiatan perekonomian, meningkatkan


usaha pembangunan menuntut pula peningkatan pembangunan jalan untuk memudahkan
stabilitas penduduk dan memperlancar perdagangan antar daerah. Panjang jalan di
Provinsi Jambi pada tahun 2004 adalah 2.387,08 km terdiri dari jalan baik 948,28
km, jalan sedang 634,28 km, rusak 486,25 km dan rusak berat 318,27 Km

Tabel 16.

cÜÉy|Ä WtxÜt{ cÜÉä|Çá| ]tÅu| 34


Panjang Jalan Nasional, Provinsi dan Kabupaten
Menurut Kondisi Jalan 2000-2006 (Km)

Rusak
Kabupaten/Kota
Baik Sedang Rusak Berat Jumlah
Regency/
Good Moderatte Demaged Badly Total
Municipality
Demaged

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1. Kerinci 128,37 64,48 37,00 1,50 231,35

2. Merangin 87,31 80,66 88,98 62,56 319,51

3. Sarolangun 29,71 118,85 84,01 78,86 311,43

4. Batang Hari 154,49 101,54 72,55 48,67 377,25

5. Muaro Jambi 89,25 52,68 58,52 30,35 230,80

6. Tanjab Timur 52,15 14,26 23,00 9,50 98,91

7. Tanjab Barat 111,01 49,91 59,89 35,40 256,21

8. Tebo 132,88 86,84 55,22 20,33 295,27

9. Bungo 118,55 39,32 6,28 26,40 190,55

10. Kota Jambi 44,56 25,74 0,80 4,70 75,80

Jumlah/Total
948,28 634,28 486,25 318,27 2.387,08
2006

2005 1.288,17 606,28 514,70 487,65 2.896,80


2004 1.847,27 2.028,63 3.644,66 2.644,43 10.164,99
2003 631,30 1.256,30 507,07 117,91 2.512,58
2002 2.071,21 2.657,59 2.710,58 2.138,59 9.577,97

Sumber : Dinas Pemukiman dan Prasarana Wilayah


Keterangan: Jalan tersebut belum termasuk jalan Kabupaten

B. TRANPORTASI UDARA

Pada tahun 2004 Jumlah pesawat yang datang 3.973 buah dan berangkat 3.972 buah. Penumpang yang datang
290.592 orang dan berangkat 308.666 orang. Frekwensi pesawat yang datang pada tahun 2004 mengalami kenaikan
38,38 % dan yang berangkat mengalami kenaikan 38,40 %, bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya

Tabel 16.
Banyaknya Lalu Lintas Udara dan Penumpang Melalui
Bandar Udara Sultan Thaha Prov. Jambi Tahun 2000-2006

cÜÉy|Ä WtxÜt{ cÜÉä|Çá| ]tÅu| 35


Pesawat/Aircraft Penumpang/Passengers
Bulan
Month Datang Berangkat Datang Berangkat
Transit
Arrivals Departures Arrivals Departures

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1. Januari 309 309 21.534 22.530 -


2. Februari 288 288 20.118 21.482 -
3. Maret 337 336 22.011 23.548 -
4. April 335 337 20.318 24.246 -
5. Mei 357 358 25.861 27.804 351
6. Juni 361 361 26.323 29.106 555
7. Juli 373 372 28.831 30.091 271
8. Agustus 345 345 27.509 28.226 1.112
9. September 309 305 24.401 26.219 467
10. Oktober 316 317 22.953 23.862 -
11. Nopember 329 328 26.351 25.844 -
12. Desember 314 316 24.382 25.708 -

Jumlah/Total
3.973 3.972 290.592 308.666 2.756
2006

2005 2.871 2.870 201.991 217.260 -


2004 2.026 2.029 127.815 136.024 -
2003 1.331 1.333 44.240 43.787 -
2002 1.122 1.122 58.693 58.204 -

Sumber : Bandar Udara Sultan Thaha Provinsi Jambi


C. TELEKOMUNIKASI

Secara Umum pembanguan Telekomunikasi telah mengalami pertumbuhan yang cukup


besar meskipun julah sambungan telpon kerumah tangga ke 1000 penduduk masih jauh
dibawah standar NAsional dan International. Pembangunan Jaringan Telekomunikasi di
ke Beberapa Kabupaten/Kota telah mendorong membantu kegiatan Pemerintah dan
masyarakat. Kapasitas terpasang telpon di Provinsi Jambi Tahun 2006 59975 sst dengan
jumlah Pelanggan 57258 pelangan telpon. Jumlah wartel yang ada adalah 2.115 wartel

cÜÉy|Ä WtxÜt{ cÜÉä|Çá| ]tÅu| 36


D. LISTRIK

Perkembangan perlistrikan di Provinsi Jambi juga meningkat sesuai dengan lajunya


perkembangan Pembangunan. Listrik yang terjual dikelompokkan menurut 6 (enam)
golongan: golongan sosial/sekolah, golongan rumahtangga, golongan perdagangan,
golongan industri, golongan pemerintahan dan golo-ngan penerangan jalan.

Tabel 17.
Banyaknya Mesin dan Kekuatan Tenaga Listrik
di Provinsi Jambi Tahun 2000-2006

Kekuatan
Kabupaten/Kota Banyaknya Mesin
Power
Regency/Municipality Number of Machines
(Kw)

(1) (2) (3)

cÜÉy|Ä WtxÜt{ cÜÉä|Çá| ]tÅu| 37


1. Kerinci - -
2. Merangin 15 3.330
3. Sarolangun 3 5.378
4. Batang Hari 6 2.000
5. Muaro Jambi - -
6. Tanjab Timur 40 7.220
7. Tanjab Barat 18 7.680
8. Tebo 15 3.275
9. Bungo 9 3.540
10. Kota Jambi 16 112.774

Jumlah/Total
132 145.197
2006

2005 129 143.987


2004 140 146.004
2003 150 146.389
2002 134 144.739

Sumber : PLN Regional IV Cabang Jambi

E. AIR BERSIH

Air bersih sebagai kebutuhan utama masyarakat, sarana dan prasarananya terus di
upayakan peningkatannya.

Tabel 18.
Jumlah Konsumen dan Produksi Air Minum Kota Jambi
Tahun 1992-2006

cÜÉy|Ä WtxÜt{ cÜÉä|Çá| ]tÅu| 38


Konsumen
Produksi (Banyak Produksi
Nilai
Tahun Production Langganan) Yang dikonsumsi
Value
Year (M3) Consumer Consumtion
(Rp)
(Number of (M3)
Consumer)
(1) (2) (3) (4) (5)

2006 20.425.616 43.229 12.235.450 29.904.159.810

2005 19.020.801 42.332 10.872.199 16.537.082.900

2004 17.283.121 39.828 10.316.089 15.685.219.170

2003 16.281.417 38.120 9.914.816 15.651.738.544

2002 15.304.434 36.694 10.060.661 11.384.536.620

2001 14.552.779 35.744 9.579.972 9.510 199.760

2000 12.630.071 34.201 8.841.112 8.063.581.930

1999 12.570.592 32.278 8.519.533 7.687.157.865

1998 13.067.133 32.022 8.459.655 6.502.527.670

1997 12.954.650 29.267 7.728.705 5.373.618.320

1996 10.842.442 26.462 7.039.544 4.877.053.940

1995 10.227.663 21.066 5.780.792 3.950.842.700

1994 5.915.738 15.733 5.915.738 2.435.003.582

Sumber : Perusahaan Daerah Air Minum Kota Jambi

X1. PERTUMBUHAN EKONOMI

Bebagai langkah kebijakan untuk meningkatkan investasi dan ekspor non-migas di


berbagai sektor antara lain tertuang pada Bab Peningkatan Investasi dan Ekspor
Nonmigas, Bab Peningkatan Daya Saing Industri, Bab Revitalisasi Pertanian, dan Bab
Pemberdayaan Koperasi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (KUKM), dan Bab
Percepatan Pembangunan Infrastruktur, serta didukung oleh Bab Ketertiban dan
Kepastian Hukum, akan mendorong pertumbuhan ekonomi secara bertahap dari 5,50
persen tahun 2005 menjadi 8,20 persen tahun 2010, atau tumbuh dengan rata-rata 7,6
persen pertahun. Dengan pertumbuhan penduduk rata-rata 1,78 persen, pendapatan riil

cÜÉy|Ä WtxÜt{ cÜÉä|Çá| ]tÅu| 39


perkapita (dengan tahun dasar 2000) mencapai Rp 4,62 juta pada tahun 2005 dan Rp 6,2
juta pada tahun 2010.

Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan ekonomi didorong oleh investasi; konsumsi


masyarakat; serta ekspor barang dan jasa. Investasi; ekspor barang dan jasa; serta
konsumsi masyarakat diperkirakan rata-rata tumbuh 10,5 persen; 6,5 persen; dan 3,75
persen per tahun. Pertumbuhan konsumsi masyarakat diperkirakan masih tetap tinggi
meskipun tahun 2005 pertumbuhannya melambat dibandingkan dengan tahun 2004
dengan berakhirnya pemilihan umum.

Dari sisi produksi, pertumbuhan ekonomi terutama didorong sektor industri pengolahan
nonmigas yang diperkirakan tumbuh rata-rata 10,4 persen per tahun, di mana pendorong
utamanya diharapkan dari industri hilir CPO, industri crumb rubber dan kelapa, industri
barang kayu dan hasil hutan lainnya Sementara itu sektor pertanian dalam arti luas
diperkirakan tumbuh rata-rata 5,6 persen per tahun, di mana pendorong utamanya adalah
diharapkan dari subsektor perkebunan, tanaman bahan makanan, perikanan dan
peternakan.

Neraca Perdagangan

Perkiraan neraca perdagangan Jambi didasarkan atas tiga asumsi pokok, yaitu
perkembangan ekonomi regional, perkembangan ekonomi nasional dan perkembangan
ekonomi Jambi. Asumsi perkembangan ekonomi regional mencakup laju pertumbuhan
ekonomi, terutama negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia, tingkat inflasi dan
tingkat suku bunga. Di dalam negeri, perkiraan neraca perdagangan sangat terkait dengan
sasaran laju pertumbuhan ekonomi dan laju pertumbuhan ekspor serta perkiraan
pertumbuhan investasi.

Dengan perkiraan membaiknya perkembangan ekonomi regional dan nasional yang


didorong oleh pelaksanaan berbagai program pembangunan antara lain untuk peningkatan
daya saing ekonomi serta upaya-upaya untuk menciptakan iklim yang kondusif bagi
kegiatan ekspor, walaupun persaingan di pasar internasional yang semakin ketat, nilai
ekspor nonmigas Jambi dalam periode 2006-2010 diperkirakan meningkat rata-rata
sebesar 5,5 persen per tahun. Sementara itu, ekspor migas, khususnya minyak bumi
Jambi, sangat tergantung kepada perkembangan harga minyak dunia. Hal ini karena di
sisi produksi Indonesia terikat pada kuota yang diberikan OPEC, serta terbatasnya
kapasitas produksi minyak bumi dalam negeri. Harga rata-rata minyak mentah di pasar
dunia dalam 5 tahun mendatang diperkirakan akan menurun, setelah harganya yang tinggi
dalam tahun 2005.

Dari sisi impor, sejalan dengan pertumbuhan ekonomi dan investasi terutama disektor
perdagangan, nilai impor barang-barang konsumsi diperkirakan meningkat rata-rata
sebesar 12 persen per tahun. Disisi lain penerimaan dari sektor jasa parawisata untuk 5
tahun kedepan diperkirakan masih relatif kecil, namun sangat potensi untuk
dikembangkan pada masa-masa mendatang terutama daerah Kerinci.

cÜÉy|Ä WtxÜt{ cÜÉä|Çá| ]tÅu| 40


Realisasi dan Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Jambi 2000-2010 (dalam %)
Realisasi Perkiraan Proyeksi Jangka Menengah
LAPANGAN USAHA
2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010
1. Pertanian 12,05 5,23 6,98 4,09 4,13 2,53 5,54 6,33 6,01 4,88 5,05
2. Pertambangan & Penggalian 51,02 25,55 -2,68 -0,01 -1,48 8,30 4,83 5,43 5,93 6,42 6,90
3. Industri Pengolahan -40,59 4,81 4,38 -0,21 1,24 6,36 10,59 9,92 10,34 11,24 9,97
4. Listrik, Gas & Air Bersih 22,79 6,04 17,66 8,89 15,60 7,83 10,62 10,65 10,66 9,44 9,54
5. Bangunan -2,65 -0,04 28,55 30,90 39,98 6,30 10,70 7,84 10,04 12,23 9,66
6. Perdag., Hotel & Restoran 9,23 3,63 3,85 9,68 4,64 6,30 6,86 7,08 6,95 8,97 9,35
7. Pengangkutan & Komunikasi 17,59 8,16 3,96 4,32 7,21 7,60 4,02 7,09 7,49 8,01 13,22
8. Keu. Persewaan & Jasa Persh 15,67 -8,93 7,74 15,85 20,17 10,74 3,82 4,53 9,45 9,67 9,91
9. Jasa-Jasa 26,65 3,47 3,04 8,44 6,93 4,16 6,62 7,11 7,50 7,90 8,52
Pertumbuhan Ekonomi 2,77 6,96 4,54 5,28 5,36 5,50 6,50 7,00 7,40 7,80 8,20

Realisasi dan Proyeksi PDRB Provinsi Jambi (Rp milyar) Harga Konstan 2000
Realisasi Perkiraan Proyeksi Jangka Menengah
LAPANGAN USAHA
2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010

1. Pertanian 2.939 3.093 3.308 3.444 3.586 3.677 3.880 4.126 4.374 4.588 4.819

2. Pertambangan & 1.222 1.535 1.493 1.493 1.471 1.593 1.670 1.761 1.866 1.985 2.122
Penggalian
3. Industri Pengolahan 1.408 1.476 1.541 1.537 1.556 1.656 1.831 2.012 2.220 2.470 2.716
4. Listrik, Gas & Air Bersih 55 58 68 74 86 93 103 114 126 138 151
5. Bangunan 205 204 263 344 482 512 567 611 673 755 828
6. Perdag., Hotel & Restoran 1.533 1.588 1.649 1.809 1.893 2.012 2.150 2.303 2.463 2.684 2.934

7. Pengangkutan & 750 811 843 879 943 1.014 1.055 1.130 1.215 1.312 1.485
Komunikasi
8. Keu. Persew & Jasa Persh 364 332 358 414 498 551 572 598 655 718 789
9. Jasa-Jasa 907 938 967 1.048 1.121 1.168 1.245 1.333 1.433 1.547 1.678
Total PDRB 9.382 10.035 10.490 11.044 11.636 12.276 13.074 13.989 15.024 16.196 17.524
Pertumb.PDRB (%) 2,77 6,96 4,54 5,28 5,36 5,50 6,50 7,00 7,40 7,80 8,20

cÜÉy|Ä WtxÜt{ cÜÉä|Çá| ]tÅu| 41


Laju Inflasi

Dalam jangka menengah, laju inflasi diarahkan untuk secara bertahap menurun dari
sekitar 7,25 persen pada tahun 2004 menjadi 3,0 persen pada tahun 2010. Perkiraan
tersebut didasarkan dengan sasaran tingkat inflasi yang rendah dan stabil tetapi dengan
tetap memperhatikan pertumbuhan ekonomi. Pencapaian sasaran inflasi tersebut
didukung oleh relatif stabilnya harga-harga melalui penyediaan barang-barang kebutuhan
masyarakat, hal ini juga dapat terbantu jika nilai kurs rupiah relatif stabil. Jika iklim
usaha dan situasi keamanan yang kondusif serta pemerintah daerah mampu mengatasi
berbagai hambatan investasi, maka diperkirakan masuknya capital inflow ke Jambi
melalui investasi baik PMDN maupun PMA.

cÜÉy|Ä WtxÜt{ cÜÉä|Çá| ]tÅu| 42

Anda mungkin juga menyukai