Halaman
DAFTAR ISI i
MOTO ii
I. LETAK DAN LUAS WILAYAH
II. KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DAERAH
A. VISI DAN MISIS
B. STRATEGI PEMBANGUNAN DAERAH
C. AGENDAN PEMBANGUNAN DAERAH
D. PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH
III. KEUANGAN DAERAH
A. PENDAPATAN
B. BELANJA
C. DISTRIBUSI SEKTOR PEMBANGUNAN
IV. PENDUDUK DAN TENAGA KERJA
V. PENDIDIKAN
VI. KESEHATAN
VII. POTENSI DAERAH
A. INDUSTRI
B. PERTAMBANGAN
C. PARIWISATA
D. PERTANIAN
E. PETERNAKAN
F. KEHUTANAN
VIII. SARANA DAN PRASARANA
A. TRANSPORTASI DARAT
B. TRANSPORTASI UDARA
C. TELEKOMUNIKASI
D. LISTRIK
E. AIR BERSIH
IX. PERTUMBUHAN EKONOMI
Pada logo Provinsi Jambi yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah Nomor 1
tahun 1969 tertera kalimat Sepucuk Jambi Sembilan Lurah.
Residen Jambi:
1. Dr. Segaf Yahya (1945)
2. R. Inu Kertapati (1945-1950)
3. Bachsan (1950-1953)
4. Hoesin Puang Limbaro (1953-1954)
5. R. Sudono (1954-1955)
6. Djamin Datuk Bagindo (1954-1957) - Acting Gubernur
− 6 Januari 1957 BKRD menyatakan Keresidenan Jambi menjadi
Propinsi
− 8 Februari 1957 peresmian propinsi dan kantor gubernur di
kediaman Residen oleh Ketua Dewan Banteng. Pembentukan
propinsi diperkuat oleh Keputusan Dewan Menteri tanggal 1 Juli
1957, Undang-Undang Nomor 1 /1957 dan Undang-Undang
Darurat Nomor 19/1957 dan mengganti Undang-Undang tersebut
dengan Undang-Undang Nomor 61/1958.
Gubernur Jambi:
1. M. Joesoef Singedekane (1957-1967)
2. H. Abdul Manap (Pejabat Gubernur 1967-1968)
3. R.M. Noer Atmadibrata (1968-1974)
4. Djamaluddin Tambunan, SH (1974-1979)
5. Edy Sabara (Pejabat Gubernur 1979)
6. Masjchun Sofwan, SH (1979-1989)
Drs. H. Abdurrahman Sayoeti (Wakil Gubernur)
7. Drs. H. Abdurrahman Sayoeti (1989-1999)
Musa (Wakil Gubernur)
Drs. Hasip Kalimudin Syam (Wakil Gubernur)
8. DRS. H. Zulkifli Nurdin, MBA (1999-2005)
Uteng Suryadiatna (Wakil Gubernur)
Drs. Hasip Kalimudin Syam (Wakil Gubernur)
9. DR.Ir. H. Sudarsono H, SH, MA (Pejabat Gubernur 2005)
10.Drs. H. Zulkifli Nurdin, MBA (Gubernur 2005-2010)
Drs. H. Antony Zeidra Abidin (Wakil Gubernur 2005-2010)
Propinsi Jambi secara resmi menjadi Propinsi tahun 1958 sesuai dengan Undang-
undang No. 61 tahun 1958 tanggal 25 juni 1958. Propinsi Jambi terletak antara 0º 45¹ 2º
45¹ LS dan 101º 0¹ - 104º 55o BT, terletak ditengah Pulau Sumatera membujur sepanjang
pantai timur sampai barat, dengan luas wilayah keseluruhan 53.435 Km2, yang terdiri
dari :
Bt. Hari
11% Bungo
9%
Kota Jambi
Sarolangun 0%
12% Kerinci
Merangin 8%
16%
Batas-batas Wilayah Propinsi Jambi adalah sebagai berikut :
1. Kerinci 14 6 272
2. Sarolangun 8 4 110
3. Merangin 9 8 162
4. Bungo 17 13 118
5. Tebo 12 5 92
6. Batanghari 8 13 100
7. Muara Jambi 7 4 129
8. Tanjung Jabung Barat 5 5 52
9. Tanjung Jabung Timur 11 8 81
10. Kota Jambi 8 52 -
D. PRIORITAS PEMBANGUNAN
1. REVITALISASI PERTANIAN DAN UKM
2. PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR WILAYAH
3. PENINGKATAN SDM
4. PENGEMBANGAN SDA DAN PARIWISATA
PENDAPATAN
PROVINSI JAMBI TAHUN ANGGARAN 2006
RENCANA Perubahan
PENDAPATAN TA 2005
TA 2006 %
PAJAK DAERAH
(UU NO. 34 TAHUN 2000)
• PKB
• BBN-KB
Jumlah (Rp)
No Jenis Pungutan %
Target Realisasi
1 Pajak Daerah 246.423.673.000 281.722.332.085 114,32
2 Retribusi Daerah 18.561.064.270 16.759.247.258 90,29
3 Perusahaan Daerah 3.550.000.000 2.262.249.002 63,73
4 Lain-lain PAD yang 15.055.000.000 47.170.605.699,48 313,32
syah
Jumlah PADS 283.589.737.270 347.914.434.044,48 122,68
Jumlah 312.844.335.586
Data kependudukan berdasarkan Jambi Dalam Angka tahun 2005 yang merupakan Hasil
Survei Sosial Ekonomi Nasional 2006. Jumlah penduduk Provinsi Jambi Tahun 2005
sebanyak 2.657.536 jiwa, pada tahun 2005 sebanyak 2.619.553 selama kurun waktu
tersebut terjadi pertumbuhan sebesar 1,98 %. Dilihat dari kepadatan penduduk tahun
2005 menurut Kabupaten/Kota adalah sebagai berikut :
300
200
100
0
1999 2002 2003 2004
Kota JBI
12,74 5,96 9,59 Ma Jambi
15,78 Tj Barat
20,15
Tj Timur
11,55 Bt. Hari
15,06 Tebo
18,94 Bungo
11,61
11,15 Merangin
Sarolangun
Kerinci
Sampai dengan tahun 2006 penduduk berusia sekolah yang terdaftar di berbagai lembaga
pendidikan tercatat (1) Taman Kanak-Kanak 13.186 orang, (2) Sekolah Dasar 363.343
orang, (3) SLTP 81.638 orang dan (4) SLTA 51.519 orang.
Tabel 5
Rata-rata APK dan APM Menurut Jenjang Pendidikan
Di Provinsi Jambi Tahun Ajaran 1999/2000 – 2005/2006.
SLTP
- APK 27,26 28,26 64,20 67,01 68,92
- APM 58,50 69,70 72,60 76,45 78,64
SLTA
- APK 13,63 29,50 32,52 37,15 39,15
- APM 29,75 32,65 37,77 41,96 44,23
Upaya untuk meningkatkan kualitas tenaga pendidik dan tenaga kependidikan terus
dilaksanakan selama kurun waktu lima tahun terakhir, karena disadari bahwa kualitas
tenaga pendidik sangat berpengaruh terhadap kualitas pendidikan. Upaya-upaya yang
dilakukan meliputi penyertaan para guru mengikuti diklat, kursus-kursus, magang dan
pendidikan lanjutan baik berupa penyetaraan D II, D III dan D IV maupun ke jenjang S1
dan S2.
Tabel 6
Tenaga Pendidik Yang Mengikuti Penyetaraan
Dan Melanjutkan Pendidikan Periode 99/2000-2005/2006.
Kondisi tenaga kesehatan di Provinsi Jambi sampai tahun 2005 adalah ; Rasio dokter
terhadap jumlah penduduk 1 : 5.855 penduduk. Ratio Perawat terhadap penduduk 1 : 925,
Ratio Bidan terhadap jumlah penduduk 1 : 1.767 dan Ratio Sanitarian terhadap jumlah
penduduk 1 : 6.205 Produksi Perawar setiap tahun sekitar 350 orang produksi Bidan
setiap tahun sekitar 80 orang dan produksi Sanitarian setiap tahunnya 40 orang,
sedangkan tenaga dokter sampai saat ini hanya menerima dari luar Provinsi.
Perindustrian di Provinsi Jambi dari tahun 1994-2006 mengalami peningkatan baik dari
unit usahanya, tenaga kerja, investasi dan produksinya. Jumlah Perusahaan Industri di
Provinsi Jambi pada Tahun 2006 ada sebanyak 21.151 dan angka ini menunjukkan
kenaikan 1,23 % dari tahun sebelumnya. Jumlah tenaga kerja ada 104.182 orang.
Propinsi Jambi memiliki potensi tambang golongan A. dan B. Bahan tambang golongan
A, yaitu terdapat di Kabupaten Bungo, Kabupaten Sarolangun, golongan B yang tersir
dari Batu Gamping, Semen Portaind, Marmer, Batu Granit Baut Betonit dan Pasir
Kuarsa.
C. PARIWISATA
AIR PANAS
BUKIT TAPAN
Ditemukan :
150 Species
Tanaman Obat Langka
Oleh Tim Farmakologi
Lembaga Ilmu
Pengetahuan Indonesia
(LIPI)
Merupakan Pusat
Pemukiman
Suku Anak Dalam
(Suku Kubu)
D. PERTANIAN
Luas lahan garapan tanaman Pertanian rakyat yang pertama di Propinsi Jambi adalah
berturut – turut menurut jumlah garapan terluas adalah karet, dengan luas garapan
570.353 Ha, Kelapa Dawit Luas 419.747 Ha, Kelapa luas 129.612 Ha, Tebu luas 224 Ha,
Kopi luas 29.478 Ha, Teh luas 2.625 Ha, Kakau luas 1.860 Ha, Vanila luas 31 Ha.
Tabel 10.
Luas Tanaman, Luas Panen dan Rata-Rata Produksi
Tanaman Buah – Buahan Menurut Jenis Tanaman
Salak/Salac 56 41 210,88
Tabel 11.
Luas Tanaman, Luas Panen dan Rata-Rata Produksi
Tanaman Sayur–Sayuran Menurut Jenis Tanaman
E. PETERNAKAN
Keadaan populasi dan produksi daging ternak di Popinvisi Jambi pada Tahun 2005 jenis
ternak terdiri dari ternak besar, yaitu Sapi perah, Sapi Potong, Kerbau, Kambing, dan
Tabel 12.
Populasi Unggas Menurut Kabupaten/Kota
Di Provinsi Jambi Tahun 2001-2005
Ayam/Chicken
Jumlah
Kabupaten/Kota Itik
Ayam
Ayam Ayam Total
Kampung/
Pedaging/ Petelur/ er
Tabel 13.
Populasi Ternak Besar Menurut kab/Kota
Di Provinsi Jambi Tahun 2001-2005 (Ekor)
F.KEHUTANAN
Sektor Kehutanan, Hutan Lindung Mempunyai Lahan Potensial terbesar di Provinsi Jambi yaitu
2.148.950 Ha, diikuti oleh Hutan Produksi tetap dengan luas lahan 1.278.700 Ha, Hutan Produksi
terbatas dengan luas lahan 1.278.700 Ha, dan Hutan Konservasi seluas 1.910. Ha Hasil
Tabel 14.
Produksi Kayu Hutan dan Hasil Hutan Ikutan
Menurut Jenis Produksi Tahun 2004-2006
Unit
2004 2005 2006
8. Particle Board m3 - - -
Satuan
2004 2005 2006
Tabel 16.
Rusak
Kabupaten/Kota
Baik Sedang Rusak Berat Jumlah
Regency/
Good Moderatte Demaged Badly Total
Municipality
Demaged
Jumlah/Total
948,28 634,28 486,25 318,27 2.387,08
2006
B. TRANPORTASI UDARA
Pada tahun 2004 Jumlah pesawat yang datang 3.973 buah dan berangkat 3.972 buah. Penumpang yang datang
290.592 orang dan berangkat 308.666 orang. Frekwensi pesawat yang datang pada tahun 2004 mengalami kenaikan
38,38 % dan yang berangkat mengalami kenaikan 38,40 %, bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya
Tabel 16.
Banyaknya Lalu Lintas Udara dan Penumpang Melalui
Bandar Udara Sultan Thaha Prov. Jambi Tahun 2000-2006
Jumlah/Total
3.973 3.972 290.592 308.666 2.756
2006
Tabel 17.
Banyaknya Mesin dan Kekuatan Tenaga Listrik
di Provinsi Jambi Tahun 2000-2006
Kekuatan
Kabupaten/Kota Banyaknya Mesin
Power
Regency/Municipality Number of Machines
(Kw)
Jumlah/Total
132 145.197
2006
E. AIR BERSIH
Air bersih sebagai kebutuhan utama masyarakat, sarana dan prasarananya terus di
upayakan peningkatannya.
Tabel 18.
Jumlah Konsumen dan Produksi Air Minum Kota Jambi
Tahun 1992-2006
Dari sisi produksi, pertumbuhan ekonomi terutama didorong sektor industri pengolahan
nonmigas yang diperkirakan tumbuh rata-rata 10,4 persen per tahun, di mana pendorong
utamanya diharapkan dari industri hilir CPO, industri crumb rubber dan kelapa, industri
barang kayu dan hasil hutan lainnya Sementara itu sektor pertanian dalam arti luas
diperkirakan tumbuh rata-rata 5,6 persen per tahun, di mana pendorong utamanya adalah
diharapkan dari subsektor perkebunan, tanaman bahan makanan, perikanan dan
peternakan.
Neraca Perdagangan
Perkiraan neraca perdagangan Jambi didasarkan atas tiga asumsi pokok, yaitu
perkembangan ekonomi regional, perkembangan ekonomi nasional dan perkembangan
ekonomi Jambi. Asumsi perkembangan ekonomi regional mencakup laju pertumbuhan
ekonomi, terutama negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia, tingkat inflasi dan
tingkat suku bunga. Di dalam negeri, perkiraan neraca perdagangan sangat terkait dengan
sasaran laju pertumbuhan ekonomi dan laju pertumbuhan ekspor serta perkiraan
pertumbuhan investasi.
Dari sisi impor, sejalan dengan pertumbuhan ekonomi dan investasi terutama disektor
perdagangan, nilai impor barang-barang konsumsi diperkirakan meningkat rata-rata
sebesar 12 persen per tahun. Disisi lain penerimaan dari sektor jasa parawisata untuk 5
tahun kedepan diperkirakan masih relatif kecil, namun sangat potensi untuk
dikembangkan pada masa-masa mendatang terutama daerah Kerinci.
Realisasi dan Proyeksi PDRB Provinsi Jambi (Rp milyar) Harga Konstan 2000
Realisasi Perkiraan Proyeksi Jangka Menengah
LAPANGAN USAHA
2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010
1. Pertanian 2.939 3.093 3.308 3.444 3.586 3.677 3.880 4.126 4.374 4.588 4.819
2. Pertambangan & 1.222 1.535 1.493 1.493 1.471 1.593 1.670 1.761 1.866 1.985 2.122
Penggalian
3. Industri Pengolahan 1.408 1.476 1.541 1.537 1.556 1.656 1.831 2.012 2.220 2.470 2.716
4. Listrik, Gas & Air Bersih 55 58 68 74 86 93 103 114 126 138 151
5. Bangunan 205 204 263 344 482 512 567 611 673 755 828
6. Perdag., Hotel & Restoran 1.533 1.588 1.649 1.809 1.893 2.012 2.150 2.303 2.463 2.684 2.934
7. Pengangkutan & 750 811 843 879 943 1.014 1.055 1.130 1.215 1.312 1.485
Komunikasi
8. Keu. Persew & Jasa Persh 364 332 358 414 498 551 572 598 655 718 789
9. Jasa-Jasa 907 938 967 1.048 1.121 1.168 1.245 1.333 1.433 1.547 1.678
Total PDRB 9.382 10.035 10.490 11.044 11.636 12.276 13.074 13.989 15.024 16.196 17.524
Pertumb.PDRB (%) 2,77 6,96 4,54 5,28 5,36 5,50 6,50 7,00 7,40 7,80 8,20
Dalam jangka menengah, laju inflasi diarahkan untuk secara bertahap menurun dari
sekitar 7,25 persen pada tahun 2004 menjadi 3,0 persen pada tahun 2010. Perkiraan
tersebut didasarkan dengan sasaran tingkat inflasi yang rendah dan stabil tetapi dengan
tetap memperhatikan pertumbuhan ekonomi. Pencapaian sasaran inflasi tersebut
didukung oleh relatif stabilnya harga-harga melalui penyediaan barang-barang kebutuhan
masyarakat, hal ini juga dapat terbantu jika nilai kurs rupiah relatif stabil. Jika iklim
usaha dan situasi keamanan yang kondusif serta pemerintah daerah mampu mengatasi
berbagai hambatan investasi, maka diperkirakan masuknya capital inflow ke Jambi
melalui investasi baik PMDN maupun PMA.