Bab 5 AKMENSTRA
Bab 5 AKMENSTRA
Bab 5
Advanced Manufacturing Technology, JIT, Target Costing,
dan Product Life Cycle Costing
System Akuntansi Penekanan lebih besar pada Penekanan lebih besar pada
Manajemen biaya (strategi jangka biaya manajemn (strategi
pendek) jangka panjang)
System kinerja Penekanan lebih besar pada Penekanan lebih besar tidak
indikator keuangan (ROI) pada indikator keuangan
melainkan kepuasan
konsumen.
III. Target Costing
Target costing adalah metode perencanaan laba dan manajemen biaya yang
difokuskan pada produk dengan mempertimbangkan proses manufaktur sehingga
metode target costing ini dapat digunakan oleh perancang sebelum produk dan proses
desain dilakukan untuk mencapai tujuan perbaikan usaha pada pengurangan biaya
operasional produk di masa depan. Target costing digunakan selama tahap
perencanaan dan menuntun dalam pemilihan produk dan proses desain yang akan
menghasilkan suatu produk yang dapat diproduksi pada biaya yang diijinkan pada
suatu tingkat laba yang dapat diterima serta memberikan perkiraan harga pasar
produk, volume penjualan dan tingkat fungsionalitas. Target costing lebih ke arah
customer oriented, semuanya ditentukan oleh konsumen dari harga, kualitas dan
fungsi yang dibutuhkan oleh konsumen.
Implementasi target costing memerlukan tiga tahap, yaitu:
a. Merencanakan produk baru yang memuaskan customer,
b. Menentukan kos produk berdasarkan harga jual target, yaitu harga yang
dapat dibayar oleh para customer
c. Merealisasikan kos target dengan perekayasaan nilai (value engineering).
Dengan menggunakan target costing, perusahaan dapat menentukan harga yang
sesuai dengan kemampuan daya beli customer.
Proses target costing yaitu:
Target Harga
• Target Laba
• Target BIaya
Tujuan Pangsa
Pasar • Desain Produk Fungsi Produk
dan Proses
• Target Biaya
Terpenuhi
• Produksi
produk
Proses target costing dibagi menjadi empat langkah utama, yaitu market driven
costing, product-level target costing, component-level target costing dan chained
target costing.
IV. Product Life Cycle Costing
Product life cycle costing adalah sistem akuntansi biaya yang menyediakan
informasi biaya produk bagi manajemen untuk memantau biaya produk selama daur
hidupnya. Daur hidup produk paling diperlukan oleh perusahaan manufaktur yang
produknya mempunyai daur hidup yang pendek. Produk harus dapat menutup semua
biaya daur hidupnya dan menghasilkan laba tertentu selama daur hidupnya.
Pada umumnya, Siklus Hidup Produk atau Product Life Cycle memiliki 4
Tahapan yaitu Perkenalan (Introduction), Perkembangan (Growth), Kedewasaan
(Maturity), Penurunan (Decline). Berikut ini adalah penjelasan singkat mengenai
keempat tahapan Siklus Hidup Produk beberapa strategi umum yang digunakan
produsen dalam memasarkan produknya berdasarkan Fase atau Tahap Siklusnya.
Tahap Perkenalan (Introduction)
Tahapan Perkenalan adalah tahapan pertama dalam siklus hidup produk dimana
produsen memperkenalkan produk barunya kepada pasar atau masyarakat umum.
Tahap Perkembangan (Growth)
Tahap Perkembangan (Growth) adalah tahap dimana produk yang diperkenalkan
tersebut sudah dikenal dan diterima oleh konsumen.
Tahap Kedewasaan (Maturity)
Peningkatan Omset penjualan yang mulai melambat, bersaing dengan ketat dan
berjuang dalam merebut pangsa pasar dengan pesaing-pesaingnya.
Tahap Penurunan (Decline)
Pada tahap penurunan, penjualan dan keuntungan akan semakin menurun dan jika
tidak melakukan strategi yang tepat, produk yang ditawarkan mungkin akan
hilang dari pasar (market).