Anda di halaman 1dari 3

RESUME SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

“E-BANKING IMPLEMENTATION AND TECHNOLOGY


ACCEPTANCE IN THE RAFIDAIN AND RASHEED BANKS IN IRAQ: AN
EMPLOYEE PERSPECTIVE”

Karimatun Nisa Magister HA / 225020300111024

Salah satu ciri khas milenium ketiga terlihat dalam bentuk percepatan kemajuan
informasi dan teknologi (IT). Dampak dari perkembangan TI menyebar dengan cara yang
signifikan. Karena orientasi keuntungan, industri perbankan dan kegiatan komersial telah
memulai penemuan elektronik yang diimplementasikan pada kegiatan mereka. Sebagai
hasilnya, E-commerce dan E-banking digunakan dengan sengaja untuk meningkatkan
keuntungan dengan memanfaatkan kemajuan teknologi yang luar biasa. Selain itu, karena
diperlukan untuk mencapai keunggulan kompetitif perbankan, fokus telah diberikan pada para
profesional akuntansi yang menerapkan sistem e-banking. Penelitian ini dilakukan untuk
menganalisis banyak hipotesis yang menyatakan implementasi e-banking di bank-bank Irak
dengan menggunakan model teori penerimaan (TAM) dan kesesuaian teknologi tugas, sesuai
dengan penelitian yang ada pada variabel yang sama seperti kegunaan yang dirasakan,
kemudahan penggunaan yang dirasakan, kepercayaan TI yang dirasakan, dan kesesuaian
teknologi tugas (TTF) antara sikap menggunakan sistem e-banking dan niat untuk
menggunakannya untuk menguji dampak di antara hipotesis.
Technology Acceptance Model (TAM) merupakan salah satu teori yang paling penting
yang digunakan untuk mempelajari niat pengguna untuk mengadopsi internet banking. Teori
ini awalnya diusulkan oleh Davis (1989). TAM dianggap sebagai instrumen yang kuat untuk
meneliti adopsi dan penggunaan Internet Banking, dengan menganalisis masalah permintaan
penggunaan TI/IS, bukan dari sisi penawaran, atau perspektif pengembang.

1
Studi dalam Sistem Informasi Manajemen (MIS) menemukan bahwa keyakinan yang
dirasakan dalam kompatibilitas, citra, dan kemampuan uji coba dari sebuah inovasi merupakan
faktor kunci dalam perilaku adopsi teknologi. Hal ini digambarkan dengan teori Perceived IT
Beliefs (PITB). Kemudian Goodhue dan Thompson (1995) mengusulkan model TTF yang
memperluas TAM dengan mempertimbangkan bagaimana tugas mempengaruhi penggunaan.
Secara lebih spesifik, model TTF menjelaskan bahwa sebuah teknologi akan memberikan
keuntungan bagi kinerja individu jika teknologi tersebut digunakan, dan adopsi teknologi
sebagian tergantung pada seberapa baik teknologi baru tersebut sesuai dengan tugas yang
didukung.
Penelitian ini menggunakan pendekatan eksploratif kuantitatif untuk teknik
pengumpulan data. Studi eksploratif menjelaskan hubungan antar variabel melalui pengujian
hipotesis. Data dikumpulkan dengan menggunakan metode survei dengan menggunakan
kuesioner. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antar variabel yang meliputi
variabel independen seperti Perceived Ease of Use (PEOU), Perceived Usefulness (PU),
Perceived IT Beliefs (PB), Task-technology Fit (TTF) dan variabel intervening Attitude (ATT)
serta variabel dependen Intention to use (INT) untuk menguji implementasi sistem e-banking
dari perspektif karyawan. Populasi penelitian ini adalah karyawan bank RAFIDDAIN dan
RASHEED di Baghdad dan Erbil yang dipilih dengan menggunakan non-probability sampling.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara


Persepsi Kebermanfaatan (PU) terhadap Sikap karyawan terhadap sistem perbankan
elektronik. Temuan ini menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan antara
persepsi kemudahan penggunaan dan niat untuk menggunakan sistem e-banking dengan sikap
sebagai intervening yang tidak signifikan. Dengan demikian, Persepsi Kemudahan Penggunaan
tidak berpengaruh terhadap Niat untuk menggunakan sistem e-banking. Kemudian terdapat
pengaruh yang signifikan antara Perceived IT Beliefs terhadap sikap karyawan dalam

2
menggunakan sistem e-banking. Terdapat hubungan pengaruh yang signifikan antara Task
technology Fit terhadap niat untuk menggunakan sistem e-banking dengan sikap sebagai
intervening. Terdapat pengaruh yang signifikan antara sikap karyawan terhadap niat
penggunaan sistem e-banking di bank Irak. Selanjutnya, sikap karyawan terhadap penerimaan
sistem e-banking akan mengarah pada niat mereka untuk mengadopsi sistem e-banking.
Sehingga ada kemungkinan untuk mengimplementasikan sistem e-banking di
perbankan Irak karena hasil penelitian ini telah menunjukkan kemungkinan tersebut. Untuk
mempertimbangkan dampaknya, ada banyak variabel yang dianalisis dan diuji. Konstruk
variabel meliputi Technology Acceptance Model (TAM) sebagai variabel independen yang
meliputi Perceived usefulness, Perceived Ease of use, perceived IT beliefs, dan task-technology
fit (TTF) melalui Attitude penggunaan sistem e-banking sebagai variabel intervening dan
Intention untuk menggunakan sistem e-banking sebagai variabel dependen. Attitude (ATT)
adalah perasaan individu terhadap berita yang menguntungkan atau tidak menguntungkan dari
kinerja perilakunya. Selain itu, Persepsi Kebermanfaatan (PU) didefinisikan sebagai sejauh
mana seseorang percaya bahwa menggunakan sistem tertentu akan meningkatkan kinerja
pekerjaannya, Persepsi Kemudahan Penggunaan (PEOU) mengacu pada sejauh mana
seseorang percaya bahwa menggunakan sistem tertentu akan bebas dari usaha. Selain itu,
Perceived IT Beliefs (PITB) adalah tingkat konsistensi inovasi terhadap nilai-nilai individu,
kebutuhan, dan pengalaman masa lalu dari pengadopsi potensial. Sementara itu, Task-
technology fit (TTF) mengacu pada tingkat kesesuaian TI dengan tugas. Semakin tinggi tingkat
kesesuaiannya, semakin baik kinerja yang dihasilkan.

Anda mungkin juga menyukai