DINAS PENDIDIKAN
SMA NEGERI 1 GEDANGAN
Jln. Raya Sedati Km. 2 Telp. (031) 8910819 Gedangan – Sidoarjo
I. Standard Kompetensi :
- 9. Mencapai kematangan intelektual
Proses
Melakukan Tanya jawab untuk mengatasi kesulitan belajar
Prilaku berkarakter.
Kerja keras, tanggung jawab
Keterampilan Sosial
1. Melakukan komunikasi dengan bertanya, berpendapat, dan menjadi pendengar yang baik.
2. Melakukan usaha untuk mengembangkan kecerdasan penuh dengan tanggung jawab
IV. Tujuan
Kognitif
Konten :
Setelah membaca materi di media layanan BK, diharapkan siswa mampu mengatasi
belajar yang mereka alami
Proses :
Setelah diberi suatu contoh / kasus, siswa dapat mencari solusi bagaimana cara belajar
yang tepat untuk masing-masing siswa
Afektif
Perilaku berkarakter :
Siswa terlibat dalam proses bimbingan konseling yang berpusat pada siswa, agar
siswa dapat menunjukkan sikap yang senang terhadap materi
Keterampilan Sosial :
1.Melakukan komunikasi dengan bertanya, berpendapat, dan menjadi pendengar yang baik.
2.Melakukan usaha untuk mengembangkan kecerdasan penuh dengan tanggung jawab
V. Topik / Materi :
Kesulitan belajar dan cara mengatasinya
VI. Metode :
1. Metode bimbingan klasikal dan kelompok
2. Metode ceramah, pemberian tugas
VII.Kegiatan :
Pertemuan Pertama
Pendahuluan (5 menit)
Penilaian
No. Kegiatan
1 2 3 4
2 Menyampaikan macam-macam
kesulitan belajar yang di alami
siswa
1 2 3 4
1 2 3 4
Pertemuan Kedua :
Pendahuluan (±5 menit)
No. Kegiatan Penilaian
1 2 3 4
1. Menyampaikan macam-macam
kesulitan belajar
1 2 3 4
1 2 3 4
Alat :
BKS
Laptop
LCD
IX. Penilaian
Pengamatan terhadap proses layanan bimbingan dan konseling
- Lembar pengamatan aktifitas siswa dengan penilaian laijapen (1 bulan setelah progam
pelatihan
2. Tertulis
- LP Kognitif dan LP Proses dengan mengerjakan tugas di BKS serta tanya jawab
Pengamatan aktivitas siswa
No. Aspek Skor
1 2 3 4
X. Daftar Pustaka
Bahri Djamarah Syaiful, 2008, Rahasia Sukses Belajar, Rineka Cipta, Jakarta
Problema Belajar dan Mengajar, Alfabeta, Bandung
Sagala, Saiful, 2008, Konsep dan Makna Pembelajaran Untuk Membantu Memecahkan
Slameto, 1991, Belajar dan faktor-faktor yang Mempengaruhi, Rineke Cipto, Jakarta
Sobur, Alex, 2003, Psikologi Umum, Pustaka Setia, Bandung
Thursan Hakim, 2005, Belajar Secara Efektif, Puspa Swara, Jakarta
TIMBK. 2011. Menjadi Pribadi Yang Matang Dan Langkah Sukses Meraih Cita-cita Gemilang, Media
Layanan BK SMA Negeri 1 Gedangan, Sidoarjo Yunsirno, 2010, Keajaiban Belajar, Pustaka Jenius
Publishing, Pontianak
A. Pengertian Belajar
Belajar adalah suatu kegiatan yang ditandai adanya perubahan sikap pada seseorang, dari
tidak bisa menjadi bisa, dari tidak imengerti menjadi mengerti, dari tidak terampil
menjadi terampil.
Perubahan sikap timbul mencakup :
- Perubahan pengetahuan ( kognitif ) yaitu
Dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak bisa menjadi bisa
- Perubahan sikap ( obyektif ) yaitu
Dari perilaku negative menjadi positif
- Perubahan keterampilan ( psikomotor ) yaitu
Dari tidak terampil menjadi terampil
B. Hakekat belajar
Ciri utama dari belajar adalah adanya perubahan tingkah laku yang sesuai dengan norma dan
nilai.
Contoh : Dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak berilmu menjadi berilmu, dari tidak
terampil menjadi terampil, dari kurang kendali diri menjadi terampil
mengendalikan diri.
Keadaan sebelum belajar : Kurang tahu, kurang ilmu, kurang terampil
Proses belajar membutuhkan : waktu, biaya, fisiologis
Hasil belajar : tahu, berilmu, terampil
Kesulitan belajar
Supaya belajar lebih efektif, maka kita perlu mengenali kesulitan-kesulitan belajar yang
mungkin timbul.
Beberapa contoh kesulitan belajar :
Bentuk Keluhan Jenis masalah
Pekerjaan / tugas sering tidak selesai pada Kurang perencanaan dan organisasi kerja
waktunya Suka menunda-nunda
Sering menunda pekerjaan Cemas terhadap ulangan / ujian
Baru ingat / berpikir tentang ulangan Cemas terhadap mata pelajaran
sudah cemas matematika / fisika
Takut / benci menghadapi angka Enggan berfikir sendiri secara kreatif
Lebih suka meniru ide orang lain dari
pada menghadai kritik
2. Faktor Ekstern
Lingkungan Keluarga
Lingkungan keluarga pun sangat menentukan keberhasilan belajar. Status ekonomi, status sosial,
kebiasaan dan suasana lingkungan keluarga ikut serta mendorong terhadap keberhasilan belajar. Suasana
keluarga yang tentram dan damai sangat menunjang keharmonisan hubungan keluarga. Hubungan orang
tua dan anak akan dirasakan saling memperhatikan dan melengkapi. Apabila anak menemukan kesulitan
belajar, dengan bijaksana dan penuh pengertian orang tuanya memberikan pandangan dan pendapatnya
terhadap penyelesaian masalah belajar anaknya.
Lingkungan Masyarakat
Peran masyarakat sangat mempengaruhi individu dalam belajar. Setiap pola masyarakat yang mungkin
menyimpang dengan cara belajar di sekolah akan cepat sekali menyerap ke diri individu, karena ilmu
yang didapat dari pengalamannya bergaul dengan masyarakat akan lebih mudah diserap oleh individu
daripada pengalaman belajarnya di sekolah. Jadi peran masyarakat akan dapat merubah tingkah laku
DAFTAR PUSTAKA
Bahri Djamarah Syaiful, 2008, Rahasia Sukses Belajar, Rineka Cipta, Jakarta
Problema Belajar dan Mengajar, Alfabeta, Bandung
Sagala, Saiful, 2008, Konsep dan Makna Pembelajaran Untuk Membantu Memecahkan
Slameto, 1991, Belajar dan faktor-faktor yang Mempengaruhi, Rineke Cipto, Jakarta
Sobur, Alex, 2003, Psikologi Umum, Pustaka Setia, Bandung
Thursan Hakim, 2005, Belajar Secara Efektif, Puspa Swara, Jakarta
TIMBK. 2011. Menjadi Pribadi Yang Matang Dan Langkah Sukses Meraih
Cita-cita Gemilang, Media Layanan BK SMA Negeri 1 Gedangan, Sidoarjo
Yunsirno, 2010, Keajaiban Belajar, Pustaka Jenius Publishing, Pontianak
TUGAS
III. Indikator :
KOGNITIF
Konten
1. Menjelaskan tentang masa remaja dan kehidupan pribadi remaja .
2. Menyebutkan dan menjelaskan norma dan moral yang berlaku di kehidupan remaja.
3. Menjelaskan cara menyikapi kehidupan pribadi agar tercapai kehidupan yang sehat dan
teratur.
Proses:
Memperagakan 1 contoh sikap kepribadian remaja yang sesuai norma dan moral di masyarakat.
Tujuan
Konten
1. Diberi materi tentang tentang masa remaja, siswa dapat menjelaskan tentang cara pengembangan
kehidupan pribadi yang positif
2. Diajukan materi tentang ciri-ciri perubahan kehidupan pribadi dari anak-anak menuju remaja,
3. Diberikan materi tentang cara menyikapi perubahan tersebut, siswa dapat menjelaskan bagaimana
cara menyikapi kehidupan pribadinya munuju kehidupan pribadi remaja yang sehat dan teratur.
Proses:
Diberi contoh perilaku, siswa dapat memperagakan dan membandingkan sikap atau perilaku
dalam kehidupan pribadi pada anak-anak dengan kehidupan pribadi remaja
AFEKTIF
Konten
1.Perilaku berkarakter : Tanggung jawab dan komunikatif
2.Keterampilan Sosial: Melakukan komunikasi meliputi presentasi, bertanya, berpendapat
Dan menjadi pendengar yang baik
Tujuan:
1.Perilaku berkarakter: terlibat dalam proses bimbingan dan konseling yang berpusat pada
siswa, siswa dapat menunjukkan sikap yang tanggung jawab dan komunikatif, minimal dinilai
dari membuat kemajuan dengan perilaku berkarakter
2.Keterampilan Sosial : terlibat dalam proses bimbingan dan konseling yang berpusat pada
siswa, siswa dapat melakukan komunikasi seperti presentasi, bertanya, berpendapat, menjadi
pendengar yang baik, minimal dinilai dari membuat kemajuan dengan keterampilan social
VI. KEGIATAN :
Pertemuan Pertama :
Pendahuluan ( + 5 menit)
Penilaian
Kegiatan
Penutup ( + 5 menit)
Penilaian
Kegiatan
Pertemuan Kedua :
Pendahuluan ( + 5 menit)
Kegiatan Penilaian
1. Memotifasi siswa dan mempersepsikan pertemuan yang pertama tentang
masa remaja dan perubahan kehidupan pribadi remaja.
Inti ( + 30 menit)
Penilaian
Kegiatan
Penilaian
Kegiatan
VIII. PENILAIAN :
Pengamatan terhadap proses layanan bimbingan dan konseling
Lembar pengamatan aktifitas siswa dengan penilaian laijapen (1 bulan setelah layanan)
BT : Belum Terlihat MT : Mulai Terlihat
Tertulis
LP Kognitif
LP Proses dengan mengerjakan tugas di BKS serta tanya jawab
1. Diberi materi tentang remaja, siswa dapat menjelaskan masa remaja beserta kebutuhan-
kebutuhannya
2. Diberi soal tentang perubahan fisik dan psikis, siswa dapat menyebutkan ciri-ciri
perubahan fisik dan psikis remaja
3. Diajukan materi tentang pengaruh perubahan remaja, siswa dapat mendiskripsikan
pengaruh perubahan remaja terhadap hubungan sosial
Proses:
1. Diberi contoh perilaku, siswa dapat memperlihatkan isyarat-isyarat non verbal dalam
menghadapi pengaruh perubahan fisik dan psikis remaja dalam hubungan sosial
2. Diberi contoh kasus, Siswa dapat mengidentifikasi permasalahan remaja yang terjadi
dalam hubungan sosial
Afektif:
Perilaku berkarakter
Terlibat dalam proses bimbingan dan konseling yang berpusat pada siswa, siswa dapat
menunjukkan sikap tanggung jawab, saling membantu dengan teman yang lain,
minimal dinilai dari membuat kemajuan dengan perilaku berkarakter
Keterampilan Sosial:
Terlibat dalam proses bimbingan dan konseling yang berpusat pada siswa, siswa dapat
melakukan komunikasi meliputi presentasi, bertanya, dan berpendapat, minimal dinilai dari
membuat kemajuan dengan keterampilan sosial
Penilaian
Kegiatan
Inti ( + 30 menit)
Penilaian
Kegiatan
Pertemuan Kedua :
Pendahuluan ( + 5 menit)
Penilaian
Kegiatan
Penutup ( + 10 menit)
Penilaian
Kegiatan
1 2 3 4
a. Pengertian Remaja
Perkembangan lebih lanjut istilah adolescence sesungguhnya memiliki arti yang luas,
seperti yang dikemukakan oleh para ahli diantaranya dalah pendapat Hurlock (1991), remaja
menampilkn dengan jelas sifat-sifat transisi atau peralihan, karena belum memperoleh sttus
orang dewasa tetapi tidak memiliki status anak-anak lagi. Kartini (1995) menambahkan bahwa
remaja merupakan masa penghubung atau masa peralihan antara masa anak-anak dengan masa
dewasa. Dikatakan juga bahwa remaja dalam periode ini adalah masuk pada periode transisi,
mengalami perubahan-perubahan besar dan esensial baik secara biologis, psikologis, sosial dan
ekonominya. Hal ini berlangsung antra usia 13 sampai 19 tahun.
Pada masa remaja berada pada masa peralihan dari masa anak-anak menuju dewasa yang
berlangsung antara usia 12 sampai 21 tahun yang ditandai oleh berbagai perubahan baik secara
fisik, psikis, soaial dan ekonominya.
Perkembangan pada remaja merupakan proses untuk mencapai kemasakan dalam
berbagai aspek sampai tercapainya tingkat kedewasaan. Proses ini adalah sebuah proses yang
memperlihatkan hubungan erat antara perkembangan aspek fisik, psikis, soaial pada remaja.
Gunarsa (1986) perkembangan psikis merupakan bagian terpenting bagi perkembangan remaja.
Sebagian besar orang berpendapat bahwa perkembangan psikis merupakan faktor yang bisa
mengendalikan tingkah laku anak yang beranjak dewasa sehingga mereka tidak melakukan hal-
hal yang merugikan atau bertentangan dengan
pendapat atau pandangan masyarakat. Perkembangan secara psikis antara laki-laki dan
perempuan antara lain :
a). Mudah terangsang secara seksual, yang mengehendaki kepuasan seksual yaitu dengan
senggama, yang belum tentu dapat dilaksanakan.
b). Merasa takut melihat darah, sering mengalami sakit perut sampai muntah dan sakit
sakit kepala, tidak pernah mengalami orgasme dan rasa seks seperti pada laki-laki
laki, pemalu, tetapi aktaktif. Aspek psikis meliputi 2 hal yakni :
1). Cara berpikir kausalitas, yaitu menyangkut hubungan sebab akibat, misal remaja
duduk di depan pintu, kemudian dilarang oleh orang tuanya maka remaja akan
mempertanyakan alasannya.
2). Keadaan emosi remaja masih labil ini erat hubungannya dengan keadaan hormon
hormon. Misal kalau remaja sedang gembira mudah lupa diri karena tidak mampu
mampu menahan emosinya, kalau sedih mudah putus asa, sedangkan kalau marah
sulit untuk menahan amarahnya.
DISKUSI
Mendiskusikan :
1.Ciri-ciri perubahan fisik dan psikis remaja.
2.Aspek Perkembangan remaja
3.Mendiskripsikan pengaruh perubahan remaja terhadap hubungan sosial
4.Mengidentifikasi permasalahan remaja yang terjadi dalam hubungan sosial
REFLEKSI :
BUATLAH POSTER
TENTANG REMAJA YANG
TANGGUH DAN KREATIF
DAFTAR PUSTAKA
1. Ali, Mohammad, Asrori Mohammad, 2008, Psikologi Remaja, Bumi Aksara
2. Nawangsari W, Willis, Sofyan, 2008, Remaja dan Permasalahannya, Alfa Beta,
Bandung
3. Mappiare, Andi. 1982. Psikologi Remaja. Surabaya: Usaha Nasional.
6. TIM MGP-BK. 2011. Menjadi Pribadi Yang Matang Dan Langkah Sukses Meraih
I. Standard Kompetensi :
- 9. Mencapai kematangan intelektual
Proses
Melakukan Tanya jawab untuk mengatasi kesulitan belajar
Prilaku berkarakter.
Kerja keras, tanggung jawab
Keterampilan Sosial
3. Melakukan komunikasi dengan bertanya, berpendapat, dan menjadi pendengar yang baik.
4. Melakukan usaha untuk mengembangkan kecerdasan penuh dengan tanggung jawab
IV. Tujuan
Kognitif
Konten :
Setelah membaca materi di media layanan BK, diharapkan siswa mampu mengatasi
belajar yang mereka alami
Proses :
Setelah diberi suatu contoh / kasus, siswa dapat mencari solusi bagaimana cara belajar
yang tepat untuk masing-masing siswa
Afektif
Perilaku berkarakter :
Siswa terlibat dalam proses bimbingan konseling yang berpusat pada siswa, agar
siswa dapat menunjukkan sikap yang senang terhadap materi
Keterampilan Sosial :
1.Melakukan komunikasi dengan bertanya, berpendapat, dan menjadi pendengar yang baik.
2.Melakukan usaha untuk mengembangkan kecerdasan penuh dengan tanggung jawab
V. Topik / Materi :
Kesulitan belajar dan cara mengatasinya
VI. Metode :
1. Metode bimbingan klasikal dan kelompok
2. Metode ceramah, pemberian tugas
VII.Kegiatan :
Pertemuan Pertama
Pendahuluan (5 menit)
Penilaian
No. Kegiatan
1 2 3 4
2 Menyampaikan macam-macam
kesulitan belajar yang di alami
siswa
1 2 3 4
Pertemuan Kedua :
Pendahuluan (±5 menit)
No. Kegiatan Penilaian
1 2 3 4
1 2 3 4
1 2 3 4
Alat :
BKS
Laptop
LCD
IX. Penilaian
Pengamatan terhadap proses layanan bimbingan dan konseling
- Lembar pengamatan aktifitas siswa dengan penilaian laijapen (1 bulan setelah progam
pelatihan
2. Tertulis
- LP Kognitif dan LP Proses dengan mengerjakan tugas di BKS serta tanya jawab
Pengamatan aktivitas siswa
No. Aspek Skor
1 2 3 4
X. Daftar Pustaka
Bahri Djamarah Syaiful, 2008, Rahasia Sukses Belajar, Rineka Cipta, Jakarta
Problema Belajar dan Mengajar, Alfabeta, Bandung
Sagala, Saiful, 2008, Konsep dan Makna Pembelajaran Untuk Membantu Memecahkan
Slameto, 1991, Belajar dan faktor-faktor yang Mempengaruhi, Rineke Cipto, Jakarta
Sobur, Alex, 2003, Psikologi Umum, Pustaka Setia, Bandung
Thursan Hakim, 2005, Belajar Secara Efektif, Puspa Swara, Jakarta
TIMBK. 2011. Menjadi Pribadi Yang Matang Dan Langkah Sukses Meraih
Cita-cita Gemilang, Media Layanan BK SMA Negeri 1 Gedangan, Sidoarjo
Yunsirno, 2010, Keajaiban Belajar, Pustaka Jenius Publishing, Pontianak
Indikator
Kognitif:
Konten
Afektif:
Perilaku Berkarakter
Optimis , Percaya diri ,bertanggung jawab
Ketrampilan Sosial:
Melakukan komunikasi dengan guru pembimbing , orang tua serta orang-orang yang
dapat membantu untuk bemberikan pendapat dan motifasi.
Tujuan
Kognitif:
:
1. Siswa mampu mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan untuk menghadapi
Ujian Nasional
2. Siswa mampu menyelesaikan Ujian Nasional dengan baik
Afektif:
Perilaku Berkarakter
Terlibat dalam proses bimbingan konseling yang berpusat pada siswa, siswa dapat
menunjukkan perilaku optimis , percaya diri dan sabar dalam menjalani Ujian Akhir
Nasional.
Ketrampilan Sosial:
Terlibat dalam proses bimbingan konseling yang berpusat pada siswa, siswa dapat
melakukan komunikasi meliputi kerja kelompok , presentasi, bertanya, dan berpendapat.
Topik/ Materi:
Strategi khusus untuk menghadapi Ujian Nasional
METODE :
1. Model Bimbingan Pribadi
2. Model Bimbingan Kelompok
Pendahuluan (± 5 menit)
Kegiatan Penilaian
1 2 3 4
1. Guru pembimbing mengapsen siswa
2. Menyampaikan inti tujuan bimbingan meliputi produk,
proses, dan perilaku berkarakter serta keterampilan sosial
Inti (± 20 menit)
Kegiatan Penilaian
1 2 3 4
1. Guru pembimbing menjelaskan tentang kesiapan dalam
menghadapi Ujian Akhir Nasional
2. Guru pembimbing menjelaskan tentang kesulitan yang
biasanya dialami siswa dalam menghadapi Ujian Akhir
Nasional
3. Guru pembimbing menjelaskan tentang hambatan-
hambatan yang bersumber dari dalam diri maupun luar
diri siswa
Penutup (± 5 menit)
Kegiatan Penilaian
1 2 3 4
1. Guru pembimbing menyuruh mengumpulkan tugas dan
mengakiri kegiatan
Buku Media layanan Bimbingan, 2012 , Menjadi Pribadi Yang Matang Dan Langkah Sukses
Meraih Cita-cita Gemilang.
Buku-buku tentang Ujian Nasional
File dalam bentuk power point
Alat :
LCD
Laptop
Buku Siswa/LKS
PENILAIAN
1.Penilaian Laiseg
2.Penilaian jangka pendek ( Laijapen )
3.Penilaian jangka panjang ( Laijapan )
(1) Penilaian Proses
Kegiatan Yang Dinilai
Nama Jml
No Kesungguhan Keaktifan Kerjasama Nilai
Siswa/Guru/Wali Kelas Skor
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Keterangan :
(1) < 69 :D
(2) 70 – 79 :C
(3) 80 – 89 :B
(4) 90 – 100 :A
(2) Penilaian Hasil
(a) Menelaah hasil tugas siswa
(b) Memantau kebiasaan belajar siswa baik disekolah maupun dirumah.
- Teknik penilaian : Non Test
- Bentuk penilaian : Angket
Petunjuk :
Untuk setiap perilaku berkarakter ini, beri penilaian atas perilaku berkarakter siswa menggunakan
skala berikut ini :
BT : Belum Terlihat MT : Mulai Terlihat
No Rincian Tugas BT MT MB M
Kinerja
1 Kritis
2 Tanggung jawab
3 Kreatif
4 Keaktifan
5 Kerjasama
DAFTAR PUSTAKA
1. Bahri Djamarah Syaiful, 2008, Rahasia Sukses Belajar, Rineka Cipta, Jakarta
2. Rintyastini, yulita , Suzy Yulia Charlotte S. Bimbingan dan Konseling SMA untuk kelas
XII. Jakarta : Gelora Aksara Pratama.2006
3. Slameto, 1991, Belajar dan faktor-faktor yang Mempengaruhi, Rineke Cipto, Jakarta
4. Sobur, Alex, 2003, Psikologi Umum, Pustaka Setia, Bandung
5. TIMBK. 2011. Menjadi Pribadi Yang Matang Dan Langkah Sukses Meraih Cita-cita
Gemilang,
Media Layanan BK SMA Negeri 1 Gedangan, Sidoarjo
6. Thursan Hakim, 2005, Belajar Secara Efektif, Puspa Swara, Jakarta
7. Yunsirno, 2010, Keajaiban Belajar, Pustaka Jenius Publishing, Pontianak
Sidoarjo, 5 Januari 2014
5. Menenangkan hati dan pikiran. Kesiapan dalam pemahaman materi pelajaran perlu
didukung oleh ketenangan hati dan pikiran.
Dengan hati yang tenang dan pikiran yang jernih, maka masa UN dilalui dengan riang
gembira dan bersemangat ( antusias ) untuk itu apabila memiliki masalah / persoalan segeralah
selesaikan dengan baik. Disamping itu, jangan banyak pikiran yang bukan-bukan. Misalnya
merasa khawatir tidak lulus ujian, bingung memilih jurusan di Perguruan Tinggi, atau masa
depan yang suram.
data tersebut bisa berakibat merugikan siswa sendiri, karena lembar jawaban diperiksa melalui
komputer. Disamping itu bawalah alat-alat tulis yang cukup sehingga pada pelaksanaan ujian
bisa bekerja dengan baik. Jadi, jangan sampai mengandalkan teman, dengan cara meminjam alat-
alat tulis. Kemudian sebelum lembar jawaban dikumpulkan hendaknya diperiksa kembali kalau-
kalau ada kekeliruan dalam mengisi.
7. Memupuk rasa percaya diri. Ada ungkapan, rahasia sukses adalah percaya pada diri
sendiri
Lemahnya rasa percaya diri dalam menghadapi ujian akan menimbulkan rasa ragu dan
was was. Akibatnya kemampuan untuk berpikir akan terganggu. Siswa hendaknya mempunyai
rasa optimis dalam menghadapi UN. “ Yakinlah Anda Bisa Maka Anda Pasti Bisa “.
DAFTAR PUSTAKA
1. Bahri Djamarah Syaiful, 2008, Rahasia Sukses Belajar, Rineka Cipta, Jakarta
2. Rintyastini, yulita dan Dra. Suzy Yulia Charlotte S. Bimbingan dan Konseling SMA untuk kelas
XII. Jakarta : Gelora Aksara Pratama.2006
3. Slameto, 1991, Belajar dan faktor-faktor yang Mempengaruhi, Rineke Cipto, Jakarta
6. TIM BK. 2012. Menjadi Pribadi Yang Matang Dan Langkah Sukses Meraih Cita-cita Gemilang,
TUGAS
1
2
3
4
5
6
7
Indikator
Kognitif:
Konten
1. Menyebutkan hal-hal yang harus dipersiapkan dalam menghadapi test tulis dan test
wawancara.
2 . Menginformasikan macam-macam test yang harus dilalui dalam penerimaan
Calon pegawai.
Proses:
1. Menemukan 5 cara mendapatkan informasi pekerjaan
2. Mengidentifikasi 2 contoh jenis-jenis test
Afektif:
Perilaku Berkarakter
3. Rasa ingin tahu, tanggung jawab
Ketrampilan Sosial:
4. Melakukan komunikasi meliputi presentasi, bertanya, dan berpendapat, kerjasama,
menjadi pendengar yang baik.
Tujuan
Kognitif:
Konten
1. Diberi soal tentang dunia kerja, siswa dapat menyebutkan macam-macam tet pekerjaan
2. Diinformasikan tentang dunia kerja, siswa dapat membedakan yang boleh dilakukan dan
yang tidak boleh dilakukan pada saat test wawancara.
Proses:
3. Diberi contoh satu hal-hal yang harus dipersiapakan ketika mendapat panggilan test
wawancara.
4. Diberi tugas, siswa dapat menentukan pekerjaan yang diinginkan.
Afektif:
Perilaku Berkarakter
5. Terlibat dalam proses bimbingan konseling yang berpusat pada siswa, siswa dapat
menunjukkan perilaku rasa ingin tahu dan tanggung jawab terhadap pilihannya , minimal
dinilai membuat kemajuan dengan LP 4 Perilaku berkarakter
Ketrampilan Sosial:
6. Terlibat dalam proses bimbingan konseling yang berpusat pada siswa, siswa dapat melakukan
komunikasi meliputi presentasi, bertanya, dan berpendapat, minimal dinilai membuat
kemajuan dengan LP 5 Keterampilan sosial
Topik/ Materi:
Mendapatkan pekerjaan impian ( test tulis dan test wawancara)
METODE :
1. Model Bimbingan Klasikal
2. Model Bimbingan Kelompok
Metode:
Presentasi, diskusi, dan pemberian tugas
KEGIATAN
Pertemuan pertama:
Pendahuluan (± 5 menit)
Kegiatan Penilaian
1 2 3 4
1. Memotivasi siswa sekaligus memperlihatkan contoh brosur
dan kliping tentang macam-macam test pekerjaan.
2. Menyampaikan inti tujuan bimbingan meliputi produk,
proses, dan perilaku berkarakter serta keterampilan sosial
Inti (± 35 menit)
Kegiatan Penilaian
1 2 3 4
1. Dalam keadaan siswa duduk berkelompok, guru BK
menanyakan apakah mempersiapkan mencari pekerjaan perlu ?
Dilanjutkan dengan menanyakan jenis-jenis test pekerjaan.
2. Dilanjutkan guru BK mengajukan 3 contoh kasus, siswa diminta
mendiskusikan cara menghadapi test wawancara.
Penutup (± 05 menit)
Kegiatan Penilaian
1 2 3 4
1. Merangkum persiapan memasuki dunia kerja
Pertemuan ke dua:
Pendahuluan (± 5 menit)
Kegiatan Penilaian
1 2 3 4
1. Memotivasi siswa sekaligus memperlihatkan contoh cara
menghadapi test wawancara.
2. Menyampaikan inti tujuan bimbingan meliputi produk,
proses, dan perilaku berkarakter serta keterampilan sosial
Inti (± 35 menit)
Kegiatan Penilaian
1 2 3 4
2. Dalam keadaan siswa duduk berkelompok, guru BK
menanyakan apakah mempersiapkan mencari pekerjaan perlu ?
Dilanjutkan dengan menanyakan 5 jenis-jenis pekerjaan yang
sesuai dengan bakat, minat dan kemampuan
2. Dilanjutkan guru BK mengajukan 3 contoh kasus, siswa diminta
mendiskusikan contoh jenis-jenis pekerjaan
Penutup (± 5 menit)
Kegiatan Penilaian
1 2 3 4
2. Merangkum persiapan menghadapi test tulis dan test wawancara
pekerjaan
Alat :
LCD (kondisional)
Buku Siswa
PENILAIAN
4. Penilaian jangka pendek ( Laijapen )
5. Penilaian jangka panjang ( Laijapan )
6. Penilaian Liseg ( mencari informasi tentang cara menghadapi test wawancara dan test tulis agar
mendapatkan pekerjaan yang diidamkan)
Petunjuk :
Untuk setiap perilaku berkarakter ini, beri penilaian atas perilaku berkarakter siswa menggunakan
skala berikut ini :
No Rincian Tugas BT MT MB M
Kinerja
1 Religius
2 Sabar
DAFTAR PUSTAKA
1. Internet
4. Rintyastini, yulita, Suzy Yulia Charlotte S. Bimbingan dan Konseling SMA untuk kelas XII.
Jakarta : Gelora Aksara Pratama.2006
5. TIM BK. 2012. Menjadi Pribadi Yang Matang Dan Langkah Sukses Meraih Cita-cita Gemilang,
6. Walgito Bimo, 2010, Bimbingan dan Konseling ( Studi Karier), Andi ,Yogyakarta
b. Kegiatan Inti
1). Eksplorasi : 1).Melibatkan konseli mencari informasi yang luas
dan
dalam tentang topik/tema materi layanan yang akan
dibahas
dari berbagai sumber ; 2).Menggunakan beragam
pendekatan, media
pelayanan, dan sumber-sumber lain
3).Memfasilitasi terjadinya interaksi antar konseli dan
antara konseli dengan konselor, serta lingkungan, dan
sumber lainnya;