Anda di halaman 1dari 61

PEMERINTAH KABUPATEN SIDOARJO

DINAS PENDIDIKAN
SMA NEGERI 1 GEDANGAN
Jln. Raya Sedati Km. 2 Telp. (031) 8910819 Gedangan – Sidoarjo

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KONSELING


(RPL)

A.Sekolah : SMA Negeri 1 Gedangan


B.Kelas / Semester : X / Genab
C.Alokasi Waktu : 2 x 45’
D.Topik / Materi : Kesulitan belajar dan cara mengatasinya
E.Tugas Perkembangan : 9. Mencapai kematangan intelektual
F.Bidang Bimbingan : Layanan Informasi
G.Fungsi Bimbingan : Pengetahuan dan Pemahaman
H.Jenis Layanan : Informasi dan penguasaan konten

I. Standard Kompetensi :
- 9. Mencapai kematangan intelektual

II. Kompetensi Dasar :


- 9.1.Menganalisis kesulitan belajar
- 9.2.Memahami berbagai macam kesulitan belajar siswa

III. Indikator Kognitif :


Konten
Menganalisis kesulitan belajar

Proses
Melakukan Tanya jawab untuk mengatasi kesulitan belajar

Prilaku berkarakter.
Kerja keras, tanggung jawab
Keterampilan Sosial
1. Melakukan komunikasi dengan bertanya, berpendapat, dan menjadi pendengar yang baik.
2. Melakukan usaha untuk mengembangkan kecerdasan penuh dengan tanggung jawab

IV. Tujuan
Kognitif

Konten :
Setelah membaca materi di media layanan BK, diharapkan siswa mampu mengatasi
belajar yang mereka alami

Proses :
Setelah diberi suatu contoh / kasus, siswa dapat mencari solusi bagaimana cara belajar
yang tepat untuk masing-masing siswa

Afektif
Perilaku berkarakter :
Siswa terlibat dalam proses bimbingan konseling yang berpusat pada siswa, agar
siswa dapat menunjukkan sikap yang senang terhadap materi

Keterampilan Sosial :
1.Melakukan komunikasi dengan bertanya, berpendapat, dan menjadi pendengar yang baik.
2.Melakukan usaha untuk mengembangkan kecerdasan penuh dengan tanggung jawab

V. Topik / Materi :
Kesulitan belajar dan cara mengatasinya

VI. Metode :
1. Metode bimbingan klasikal dan kelompok
2. Metode ceramah, pemberian tugas

VII.Kegiatan :
Pertemuan Pertama
Pendahuluan (5 menit)
Penilaian
No. Kegiatan
1 2 3 4

1. Penjelasan tentang kesulitan belajar


dan cara mengatasinya

2 Menyampaikan macam-macam
kesulitan belajar yang di alami
siswa

Inti (±35 menit)


No. Kegiatan Penilaian

1 2 3 4

1. Dalam keadaan siswa duduk


berkelompok, siswa membaca
materi layanan BK dilanjutkan
dengan proses Tanya jawab antar
siswa

2. Dilanjutkan beberapa contoh jenis


kesulitan belajar, siswa menjelaskan
tentang cara mengatasi kesulitan
belajar

Penutup (±5 menit)


No. Kegiatan Penilaian

1 2 3 4

1. Merangkum materi kesulitan


belajar

2. Guru menyampaikan hal-hal


yang harus dipersiapkan untuk
minggu depan

Pertemuan Kedua :
Pendahuluan (±5 menit)
No. Kegiatan Penilaian

1 2 3 4

1. Menyampaikan macam-macam
kesulitan belajar

2. Menyampaikan inti tujuan


bimbingan meliputi contoh
kesulitan belajar

Inti (±35 menit)


No. Kegiatan Penilaian

1 2 3 4

1. Dalam keadaan siswa duduk


berkelompok, siswa diberi
beberapa kasus

2. Dilanjutkan dengan siswa


mengidentifikasi kecerdasan
tentang kesulitan belajar

3. Guru menunjuk salah satu siswa


untuk tampil ke depan
menyampaikan hasil
pekerjaannya dan siswa yang
lain dipersilahkan untuk
memberi tanggapan dengan
bertanya dan berpendapat.

Penutup (±5 menit)


No. Kegiatan Penilaian

1 2 3 4

1. Merangkum tentang kesulitan


belajar

VIII. Alat dan Sumber Belajar


Sumber :
Buku yang relevan

Alat :
BKS
Laptop
LCD

IX. Penilaian
Pengamatan terhadap proses layanan bimbingan dan konseling
- Lembar pengamatan aktifitas siswa dengan penilaian laijapen (1 bulan setelah progam
pelatihan
2. Tertulis
- LP Kognitif dan LP Proses dengan mengerjakan tugas di BKS serta tanya jawab
Pengamatan aktivitas siswa
No. Aspek Skor

1 2 3 4

1. Antusias siswa dalam mengikuti


kegiatan layanan

2. Kesungguhan siswa dalam


mengerjakan tugas

3. Keaktifan siswa dalam bertanya,


berpendapat

X. Daftar Pustaka
Bahri Djamarah Syaiful, 2008, Rahasia Sukses Belajar, Rineka Cipta, Jakarta
Problema Belajar dan Mengajar, Alfabeta, Bandung
Sagala, Saiful, 2008, Konsep dan Makna Pembelajaran Untuk Membantu Memecahkan
Slameto, 1991, Belajar dan faktor-faktor yang Mempengaruhi, Rineke Cipto, Jakarta
Sobur, Alex, 2003, Psikologi Umum, Pustaka Setia, Bandung
Thursan Hakim, 2005, Belajar Secara Efektif, Puspa Swara, Jakarta
TIMBK. 2011. Menjadi Pribadi Yang Matang Dan Langkah Sukses Meraih Cita-cita Gemilang, Media
Layanan BK SMA Negeri 1 Gedangan, Sidoarjo Yunsirno, 2010, Keajaiban Belajar, Pustaka Jenius
Publishing, Pontianak

Sidoarjo, 5 Januari 2014

Mengetahui, Perencana layanan


Kepala,

Dra.LILIK ESPARLIN, M.Si Dra. RUKMINI AMBARWATI, M.Psi


NIP. 1960314 198703 2 005 NIP. 19670910 199303 2 013
MATERI KESULITAN BELAJAR DAN CARA MENGATASINYA
BIDANG BIMBINGAN : BIMBINGAN BELAJAR
JENIS LAYANAN : LAYANAN INFORMASI

A. Pengertian Belajar
Belajar adalah suatu kegiatan yang ditandai adanya perubahan sikap pada seseorang, dari
tidak bisa menjadi bisa, dari tidak imengerti menjadi mengerti, dari tidak terampil
menjadi terampil.
Perubahan sikap timbul mencakup :
- Perubahan pengetahuan ( kognitif ) yaitu
Dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak bisa menjadi bisa
- Perubahan sikap ( obyektif ) yaitu
Dari perilaku negative menjadi positif
- Perubahan keterampilan ( psikomotor ) yaitu
Dari tidak terampil menjadi terampil

B. Hakekat belajar
Ciri utama dari belajar adalah adanya perubahan tingkah laku yang sesuai dengan norma dan
nilai.
Contoh : Dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak berilmu menjadi berilmu, dari tidak
terampil menjadi terampil, dari kurang kendali diri menjadi terampil
mengendalikan diri.
Keadaan sebelum belajar : Kurang tahu, kurang ilmu, kurang terampil
Proses belajar membutuhkan : waktu, biaya, fisiologis
Hasil belajar : tahu, berilmu, terampil

C. Cara-cara Belajar yang Baik


Cara-cara belajar yang baik antara lain :
(1) Dengan membaca satu kali, kemudian membuat skema-skema.
(2) Dengan membaca keseluruhan dalam satu bab, dengan membaca, mencatat yang
penting.
(3) Bila belum jelas, baca lagi dengan menulis pokok-pokoknya pada catatan.
(4) Kita pelajari pokok ringkasan tersebut.
(5) Apabila masih lupa, tengok mana yang masih lupa.
Perlu diperhatikan adalah :
a. Kemauan kuat untuk melaksanakan
b. Berdisiplin (taat) dan tepati rencana yang sudah ditentukan
c. Jangan suka menganggur, kerjakan sembarang kerja yang berguna
d. Sukalah membaca buku yang baik
e. Hiduplah serba teratur, bersih

Bagaimana belajar itu bisa berhasil dan efektif ?


Belajar adalah proses mental, orang tidak berdiri sendiri tetapi ditentukan oleh banyak factor
dan senantiasa dibangun diatas pondasi tertentu. Naun diatas semua itu, penentu utamanya
adalah tetap diri sendiri.
Hasil belajar kita
- 10 % dari apa yang kita baca
- 20 % dari apa yang kita dengar
- 30 % dari apa yang kita lihat
- 50 % dari apa yang kita lihat dan dengar
- 70 % dari apa yang kita katakan
- 90 % dari apa yang kita katakana dan kita lakukan
Dr. Veruon A. Maquesen, 1993
Hal lain yang membentuk keterampilan belajar yang efektif ialah bagaimana cara :
 Membaca efektif
 Mendengar efektif
 Mencatat efektif
 Memahami efektif
 Mengingat efektif
 Berkonsentrasi efektif
 Mengerjakan PR secara efektif
 Menghaddapi ujian secara efektif

Kesulitan belajar
Supaya belajar lebih efektif, maka kita perlu mengenali kesulitan-kesulitan belajar yang
mungkin timbul.
Beberapa contoh kesulitan belajar :
Bentuk Keluhan Jenis masalah
 Pekerjaan / tugas sering tidak selesai pada  Kurang perencanaan dan organisasi kerja
waktunya  Suka menunda-nunda
 Sering menunda pekerjaan  Cemas terhadap ulangan / ujian
 Baru ingat / berpikir tentang ulangan  Cemas terhadap mata pelajaran
sudah cemas matematika / fisika
 Takut / benci menghadapi angka  Enggan berfikir sendiri secara kreatif
 Lebih suka meniru ide orang lain dari
pada menghadai kritik

Cara-cara untuk mengatasi kesukaran dalam mempelajari Mata Pelajaran


(1) Untuk Mata Pelajaran Eksata
a. Belajar secara sistematis dengan menyediakan waktu yang cukup
b. Belajar berdasarkan atas pemahaman
c. Mengadakan latihan-latihan secara rutin hingga bertaraf pengetahuan siap
d. Mengadakan latihan yang bersifat problem solving menuju insight
e. Memahami dan membentuk kesalahan yang pernah dibuat dalam menyelesaikan soal-
soal
(2) Untuk Mata Pelajaran Pengetahuan Alam
a. Belajar secara sistematis dengan menyediakan waktu yang cukup
b. Belajar berdasarkan atas pemahaman
c. Mengadakan latihan-latihan secara rutin hingga bertaraf pengetahuan siap
d. Mengadakan latihan yang bersifat problem solving menuju insight
e. Memahami dan membentuk kesalahan yang pernah dibuat dalam menyelesaikan soal-
soal
f. Merangkum bagian informatoris sebagai pegangan untu berperilaku teratur dan kaya
g. Mengulangi tiap-tiap rangkuman itu sampai bertaraf pengetahuan siap
h. Kadang-kadang diwajibkan untuk membaca literature lain sebagai bahan perbandingan
(3) Untuk Mata Pelajaran Sosial
a. Belajar secara sistematis dengan menyediakan waktu yang cukup
b. Belajar berdasarkan atas pemahaman
c. Merangkum bagian informatoris sebagai pegangan untu berperilaku teratur dan kaya
d. Mengulangi tiap-tiap rangkuman itu sampai bertaraf pengetahuan siap
e. Kadang-kadang diwajibkan untuk membaca literature lain sebagai bahan perbandingan
(4) Untuk Mata Pelajaran Bahasa
a. Belajar secara sistematis dan menyediakan waktu yang cukup
b. Banyak berlatih mengarang dan berbicara guna mencapai tingkat penguasaan bhasa
secara aktif
c. Banyak membaca bahan-bahan yang dipelajari
d. Berlatih mengeluarkan buah pikiran dalam bentuk karangan / bentuk pidato dalam
bahasa yang sedang dipelajari
(5) Untuk Mata Pelajaran Seni dan Olahraga
a. Menguasai teori
b. Berlatih dengan teratur
c. Optimis untuk meraih prestasi

D. Faktor yang Mempengaruhi Kesulitan dalam Belajar


Perubahan tingkah laku merupakan salah satu tujuan belajar, namun ada beberapa faktor yang
mempengaruhi kesulitan dalam belajar. Faktor yang mempengaruhi kesulitan dalam belajar ada 2
macam, yaitu :

a. Faktor Intern Belajar


Faktor intern merupakan faktor yang berasal dari dalam individu sendiri, misalnya kematangan,
kecerdasan, motivasi dan minat.
b. Faktor Ekstern Belajar
Faktor ekstern erat kaitannya dengan faktor sosial atau lingkungan individu yang bersangkutan.
Misalnya keadaan lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat , guru dan alat peraga yang
dipergunakan di sekolah.
1 . Faktor Intern
Kematangan
Karena kematangan mentalnya belum matang, kita akan sukar mengajarkan konsep-konsep ilmu
Filsafat kepada siswa sekolah dasar. Pemberian materi tertentu akan tercapai apabila sesuai dengan
tingkat pertumbuhan dan perkembangan individu atau siswa. Oleh karena itu, baik potensi jasmani
maupun rohaninya perlu dipertimbangkan lagi kematangannya.
Kecerdasan (IQ)
Keberhasilan individu mempelajari berbagai pengetahuan ditentukan pula oleh tingkat kecerdasannya,
misalnya, suatu ilmu pengetahuan telah cukup untuk dipelajari oleh seseorang individu dalam taraf
usia tertentu. Tetapi kecerdasan individu yang bersangkutan kurang mendukung, maka pengetahuan
yang telah dipelajarinya tetap tidak akan dimengerti olehnya. Demikian pula dalam hal-hal yang lain,
seperti dalam mengerjakan pekerjaan sehari-hari, misalnya memasak dan membuat mainan sederhana,
dalam tingkat yang sama tidak semuanya individu mampu mengerjakannya dengan baik.
Motivasi
Motivasipun menentukan keberhasilan belajar. Motivasi merupakan dorongan untuk mengerjakan
sesuatu. Dorongan tersebut ada yang datang dari dalam individu yang bersangkutan dan ada pula yang
datang dari luar individu yang bersangkutan, seperti peran orang tua, teman dan guru.
Minat
Minat belajar dari dalam individu sendiri merupakan faktor yang sangat dominan dalam pengaruhnya
pada kegiatan belajar, sebab kalau dari dalam diri individu tidak mempunyai sedikitpun kemauan atau
minat untuk belajar, maka pelajaran yang telah diterimanya hasilnya akan sia-sia. Otomatis pelajaran
tersebut tidak masuk sama sekali di dalam IQ-nya.

2. Faktor Ekstern
Lingkungan Keluarga
Lingkungan keluarga pun sangat menentukan keberhasilan belajar. Status ekonomi, status sosial,
kebiasaan dan suasana lingkungan keluarga ikut serta mendorong terhadap keberhasilan belajar. Suasana
keluarga yang tentram dan damai sangat menunjang keharmonisan hubungan keluarga. Hubungan orang
tua dan anak akan dirasakan saling memperhatikan dan melengkapi. Apabila anak menemukan kesulitan
belajar, dengan bijaksana dan penuh pengertian orang tuanya memberikan pandangan dan pendapatnya
terhadap penyelesaian masalah belajar anaknya.

Lingkungan Masyarakat
Peran masyarakat sangat mempengaruhi individu dalam belajar. Setiap pola masyarakat yang mungkin
menyimpang dengan cara belajar di sekolah akan cepat sekali menyerap ke diri individu, karena ilmu
yang didapat dari pengalamannya bergaul dengan masyarakat akan lebih mudah diserap oleh individu

daripada pengalaman belajarnya di sekolah. Jadi peran masyarakat akan dapat merubah tingkah laku

individu dalam proses belajar.

DAFTAR PUSTAKA

Bahri Djamarah Syaiful, 2008, Rahasia Sukses Belajar, Rineka Cipta, Jakarta
Problema Belajar dan Mengajar, Alfabeta, Bandung
Sagala, Saiful, 2008, Konsep dan Makna Pembelajaran Untuk Membantu Memecahkan
Slameto, 1991, Belajar dan faktor-faktor yang Mempengaruhi, Rineke Cipto, Jakarta
Sobur, Alex, 2003, Psikologi Umum, Pustaka Setia, Bandung
Thursan Hakim, 2005, Belajar Secara Efektif, Puspa Swara, Jakarta
TIMBK. 2011. Menjadi Pribadi Yang Matang Dan Langkah Sukses Meraih
Cita-cita Gemilang, Media Layanan BK SMA Negeri 1 Gedangan, Sidoarjo
Yunsirno, 2010, Keajaiban Belajar, Pustaka Jenius Publishing, Pontianak

TUGAS

1.Buatlah tabel kesulitan belajar yang kamu alami.


2.Buatlah singakatan yang menarik untuk memudahkan cara menghafal
3.Buatlah managemen waktu untuk mengatasi masalah kesulitan belajar

Sidoarjo, 5 Januari 2014

Mengetahui, Perencana layanan


Kepala,
Dra.LILIK ESPARLIN, M.Si Dra. RUKMINI AMBARWATI, M.Psi
NIP. 1960314 198703 2 005 NIP. 19670910 199303 2 013

PEMERINTAH KABUPATEN SIDOARJO


DINAS PENDIDIKAN
SMA NEGERI 1 GEDANGAN
Jln. Raya Sedati Km. 2 Telp. (031) 8910819 Gedangan – Sidoarjo

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KONSELING


(RPL)

A.Sekolah : SMA Negeri 1 Gedangan


B.Kelas / Semester : X / Genap
C.Alokasi Waktu : 2 x 45’
D.Topik / Materi : Upaya Pengembangan Kehidupan Pribadi Remaja
E.Tugas Perkembangan : 4. Menerima keadaan diri dan menggunakannya secara efektif
F.Bidang Bimbingan : Bimbingan Pribadi dan Sosial
G.Fungsi Bimbingan : Pemahaman dan Pengembangan
H.Jenis Layanan : Informasi dan Penguasaan konten

I.Standar Kompetensi : 4. Menerima keadaan diri dan menggunakannya secara efektif


II. Kompetensi Dasar : Mengenal dan memahami norma dan moral yang berlaku di dalam
kehidupan remaja.

III. Indikator :
KOGNITIF
Konten
1. Menjelaskan tentang masa remaja dan kehidupan pribadi remaja .
2. Menyebutkan dan menjelaskan norma dan moral yang berlaku di kehidupan remaja.
3. Menjelaskan cara menyikapi kehidupan pribadi agar tercapai kehidupan yang sehat dan
teratur.

Proses:
Memperagakan 1 contoh sikap kepribadian remaja yang sesuai norma dan moral di masyarakat.

Tujuan
Konten
1. Diberi materi tentang tentang masa remaja, siswa dapat menjelaskan tentang cara pengembangan
kehidupan pribadi yang positif
2. Diajukan materi tentang ciri-ciri perubahan kehidupan pribadi dari anak-anak menuju remaja,
3. Diberikan materi tentang cara menyikapi perubahan tersebut, siswa dapat menjelaskan bagaimana
cara menyikapi kehidupan pribadinya munuju kehidupan pribadi remaja yang sehat dan teratur.

Proses:
Diberi contoh perilaku, siswa dapat memperagakan dan membandingkan sikap atau perilaku
dalam kehidupan pribadi pada anak-anak dengan kehidupan pribadi remaja

AFEKTIF
Konten
1.Perilaku berkarakter : Tanggung jawab dan komunikatif
2.Keterampilan Sosial: Melakukan komunikasi meliputi presentasi, bertanya, berpendapat
Dan menjadi pendengar yang baik

Tujuan:
1.Perilaku berkarakter: terlibat dalam proses bimbingan dan konseling yang berpusat pada
siswa, siswa dapat menunjukkan sikap yang tanggung jawab dan komunikatif, minimal dinilai
dari membuat kemajuan dengan perilaku berkarakter

2.Keterampilan Sosial : terlibat dalam proses bimbingan dan konseling yang berpusat pada
siswa, siswa dapat melakukan komunikasi seperti presentasi, bertanya, berpendapat, menjadi
pendengar yang baik, minimal dinilai dari membuat kemajuan dengan keterampilan social

IV. Topik / Materi : Upaya Pengembangan Kehidupan Pribadi Remaja

V. METODE : Diskusi, tanya jawab dan pemberian tugas


1. Model Bimbingan Klasikal
2. Diskusi, tanya jawab dan pemberian tugas

VI. KEGIATAN :
Pertemuan Pertama :
Pendahuluan ( + 5 menit)
Penilaian
Kegiatan

1. Memotifasi siswa dan mengilustrasikan tentang kehidupan pribadi masa


anak-anak dan remaja yang dialami siswa
2. Menyampaikan inti tujuan bimbingan meliputi produk, proses, dan
perilaku berkarakter serta keterampilan sosial
Inti ( + 35 menit)
Penilaian
Kegiatan

1. Dalam keadaan siswa duduk berkelompok, guru BK menanyakan berapa


rentang usia anak remaja? Dilanjutkan dengan menjelaskan tentang konsep
masa remaja dan kehidupan pribadi yang harus di penuhi pada masa
remaja. Pastikan semua siswa menjadi pendengar yang baik.

2. Kemudian konselor memberi satu contoh ciri-ciri perubahan kehidupan


pribadi pada remaja, siswa diminta untuk menyebutkan contoh perubahab
kehidupan plribadi dari anak-anak menuju masa remaja. Guru BK
memfasilitasi agar semua siswa dapat menumbuhkan sikap komunikatif
dalam menjawab.
3. Konselor menjelaskan setiap individu mengalami perubahan kehidupan
pribadi. Siswa diminta untuk menyebutkan perubahan kehidupan pribadi
yang terjadi pada dirinya sendiri.

4. Secara bergantian siswa menyajikan hasil kerjanya, siswa yang lain


menanggapi, siswa menunjukkan tanggung jawab dan komunikatif

Penutup ( + 5 menit)
Penilaian
Kegiatan

1. Merangkum materi tentang konsep masa remaja, dan perubahan kehidupan


pribadi yang dialami remaja

Pertemuan Kedua :
Pendahuluan ( + 5 menit)
Kegiatan Penilaian
1. Memotifasi siswa dan mempersepsikan pertemuan yang pertama tentang
masa remaja dan perubahan kehidupan pribadi remaja.

2. Menyampaikan inti tujuan bimbingan meliputi produk, proses, dan


perilaku berkarakter serta keterampilan sosial

Inti ( + 30 menit)
Penilaian
Kegiatan

1. Siswa duduk dalam keadaan berkelompok, guru BK menanyakan seberapa


pentingnya menyikapi perubahan kehidupan pribadi sesuai moral dan norma yang
berlaku di masyarakat.? Dilanjutkan dengan menjelaskan tentang pengaruh-
pengaruh dari perubahan yang terjadi pada kehidupan pribadi remaja dalam
hubungan sosial.

1. Selanjutnya guru BK memberi materi tentang bagaimana cara kita menyikapi


perubahan yang terjadi. Siswa dapat mendiskripsikan bagaimana menyikapi
kehidupan pribadi agar tercapai kehidupan yang sehat dan teratur. Pastikan siswa
menunjukkan sikap komunikatif .
2. Guru BK menjelaskan dan memberi satu kasus, setelah itu siswa berdiskusi dan
memberikan tangapannya tentang kasus tersebut dengan siwa lain didalam
kelompoknya.

3. Secara bergantian masing-masing kelompok menyajikan hasil kerjanya,


kelompok yang lain menanggapi. Guru BK membimbing agar semua siswa
menunjukkan tanggung jawab dan kerja sama.
Penutup ( + 10 menit)

Penilaian
Kegiatan

1. Merangkum materi tentang pengaruh perubahan kehidupan pribadi remaja


dan permasalahan yang dapat timbul dalam hubungan sosial

VII. Alat dan Sumber :


Sumber
Bahan bacaan : Perkembangan kehidupan pribadi remja sebagai individu
File dalam bentuk power point
Lembar kerja siswa
Alat :
Buku Siswa dan LCD (dikondisikan)
Film tentang kehidupan remaja

VIII. PENILAIAN :
Pengamatan terhadap proses layanan bimbingan dan konseling
Lembar pengamatan aktifitas siswa dengan penilaian laijapen (1 bulan setelah layanan)
BT : Belum Terlihat MT : Mulai Terlihat

MB : Mulai Berkembang M : Membudaya

Format Pengamatan Perilaku Berkarakter


NO Rincian Tugas karakter BT MT MB M
1 Tanggung Jawab
2 Disiplin
3 Peduli Lingkungan

Tertulis
LP Kognitif
LP Proses dengan mengerjakan tugas di BKS serta tanya jawab

IX. DAFTAR PUSTAKA


Ahmadi, Abu, 1991, Psikologi Perkembangan, PT Gramedia, Jakarta
Akrin Ridho Murni, 2005, Jadi Remaja Tanpa Masalah, Mandiri Visi Media, Surakarta
Chanum, Indira, 1996, Upaya Mengenali dan Membina Perkembangan Kepribadian Anak
dan Remaja, Paper, Jakarta
Gunarso ,Singgih, 1985, Psikologi Remaja, Gunung Mulia, Jakarta
TIM BK. 2011. Menjadi Pribadi Yang Matang Dan Langkah Sukses Meraih Cita-cita
Gemilang, Media Layanan BK SMA Negeri 1 Gedangan , Sidoarjo
Wirawan Sarlito, 1991, Psikologi Remaja, Rajawali Press, Jakarta

Sidoarjo, 5 Januari 2014

Mengetahui, Perencana layanan


Kepala,

Dra.LILIK ESPARLIN, M.Si Dra. RUKMINI AMBARWATI, M.Psi


NIP. 1960314 198703 2 005 NIP. 19670910 199303 2 013
PEMERINTAH KABUPATEN SIDOARJO
DINAS PENDIDIKAN
SMA NEGERI 1 GEDANGAN
Jln. Raya Sedati Km. 2 Telp. (031) 8910819 Gedangan – Sidoarjo

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KONSELING (RPL)

A.Sekolah : SMA Negeri 1 Gedangan


B.Kelas / Semester : XI / Genab
C.Alokasi Waktu : 2 x 45’
D.Topik / Materi : Perubahan Fisik Remaja
E.Tugas Perkembangan : 4.Menerima keadaan diri dan menggunakannya secara
efektif
F.Bidang Bimbingan : Bimbingan Pribadi
G.Fungsi Bimbingan : Pemahaman, dan Pengembangan
H.Jenis Layanan : Informasi

I. Standar Kompetensi : 4.Menerima keadaan diri dan menggunakannya secara efektif


II. Kompetensi Dasar : 4.1.Memahami perubahan fisik dan psikis mempengaruhi hubungan
sosial
III. Indikator :
Kognitif:
Konten
1. Menjelaskan tentang remaja dan kebutuhan-kebutuhannya
2. Menyebutkan ciri-ciri perubahan fisik dan psikis remaja
3. Mendiskripsikan pengaruh perubahan remaja terhadap hubungan sosial
Proses:
1. Memperlihatkan isyarat-isyarat non verbal dalam menghadapi pengaruh perubahan fisik dan
psikis remaja dalam hubungan sosial

2. Mengidentifikasi permasalahan remaja yang terjadi dalam hubungan sosial


Afektif:
Perilaku berkarakter
Tanggung jawab, saling membantu
Keterampilan Sosial:
Melakukan komunikasi meliputi presentasi, bertanya, dan berpendapat, menjadi pendengar
yang baik
Tujuan
Kognitif:
Konten

1. Diberi materi tentang remaja, siswa dapat menjelaskan masa remaja beserta kebutuhan-
kebutuhannya
2. Diberi soal tentang perubahan fisik dan psikis, siswa dapat menyebutkan ciri-ciri
perubahan fisik dan psikis remaja
3. Diajukan materi tentang pengaruh perubahan remaja, siswa dapat mendiskripsikan
pengaruh perubahan remaja terhadap hubungan sosial

Proses:
1. Diberi contoh perilaku, siswa dapat memperlihatkan isyarat-isyarat non verbal dalam
menghadapi pengaruh perubahan fisik dan psikis remaja dalam hubungan sosial
2. Diberi contoh kasus, Siswa dapat mengidentifikasi permasalahan remaja yang terjadi
dalam hubungan sosial

Afektif:
Perilaku berkarakter
Terlibat dalam proses bimbingan dan konseling yang berpusat pada siswa, siswa dapat
menunjukkan sikap tanggung jawab, saling membantu dengan teman yang lain,
minimal dinilai dari membuat kemajuan dengan perilaku berkarakter

Keterampilan Sosial:
Terlibat dalam proses bimbingan dan konseling yang berpusat pada siswa, siswa dapat
melakukan komunikasi meliputi presentasi, bertanya, dan berpendapat, minimal dinilai dari
membuat kemajuan dengan keterampilan sosial

IV. Topik / Materi :


Perubahan fisik remaja
V. METODE :
Model Bimbingan Klasikal
Metode :
Presentasi, diskusi, dan pemberian tugas
VI. KEGIATAN
Pertemuan Pertama :
Pendahuluan ( + 5 menit)

Penilaian
Kegiatan

1. Memotifasi siswa dan mengilustrasikan tentang perkembangan


dan pertumbuhan remaja
2. Menyampaikan inti tujuan bimbingan meliputi produk, proses,
dan perilaku berkarakter serta keterampilan sosial

Inti ( + 30 menit)
Penilaian
Kegiatan

1. Dalam keadaan siswa duduk berkelompok, guru BK menanyakan


berapa usia anak remaja? Dilanjutkan dengan menjelaskan tentang
masa remaja dan kebutuhan-kebutuhannya. Pastikan semua siswa
mendengarkan dengan baik.
2. Selanjutnya guru BK memberi salah satu contoh ciri-ciri
perubahan remaja, siswa diminta untuk mendiskusikan ciri-ciri
perubahan fisik dan psikis remaja. Guru BK memfasilitasi agar
semua siswa bekerja sama dan saling membantu.
3. Guru BK memberi menjelaskan setiap individu mengalami
perubahan fisik dan psikis berbeda. Siswa diminta untuk
menyebutkan perubahan fisik dan psikis yang terjadi pada dirinya
sendiri.
4. Secara bergantian siswa menyajikan hasil kerjanya, siswa yang
lain menanggapi, siswa menunjukkan tanggung jawab dan
saling membantu
Penutup ( + 10 menit)
Penilaian
Kegiatan

1. Merangkum materi tentang remaja, perubahan fisik dan psikis


serta kebutuhan-kebutuhannya

Pertemuan Kedua :
Pendahuluan ( + 5 menit)
Penilaian
Kegiatan

3. Memotifasi siswa dan mengapersepsikan pertemuan yang pertama


tentang perubahan fisik dan psikis remaja beserta ciri-cirinya
4. Menyampaikan inti tujuan bimbingan meliputi produk, proses,
dan perilaku berkarakter serta keterampilan sosial
Inti ( + 35 menit)
Penilaian
Kegiatan

1. Dalam keadaan siswa duduk berkelompok, guru BK menanyakan


seberapa pentingnya memahami masa remaja dalam menjalani
hubungan sosial? Dilanjutkan dengan menjelaskan tentang
pengaruh-pengaruh dari perubahan yang terjadi pada remaja
dalam hubungan sosial.
2. Selanjutnya guru BK memberi salah satu contoh isyarat non
verbal dalam menghadapi pengaruh perubahan remaja dalam
hubungan sosial, siswa diminta untuk mencari contoh isyarat non
verbal lain dalam menghadapi pengaruh perubahan fisik dan
psikis remaja. Guru BK memfasilitasi agar semua siswa bekerja
sama dan saling membantu.
3. Guru BK memberi menjelaskan tentang permasalahan remaja
yang dapat timbul dalam hubungan sosial. Setelah itu guru BK
memberikan satu kasus tentang permasalahan remaja, dan siswa
berdiskusi tentang kasus tersebut dengan kelompoknya.
4. Secara bergantian masing-masing kelompok menyajikan hasil
kerjanya, kelompok yang lain menanggapi. Guru BK
membimbing agar semua siswa menunjukkan tanggung jawab
dan saling membantu

Penutup ( + 10 menit)

Penilaian
Kegiatan

1. Merangkum materi tentang remaja, pengaruh perubahan fisik dan


psikis remaja dan permasalahan yang dapat timbul dalam
hubungan sosial

VII. Alat dan Sumber Belajar


Sumber:
1. Bahan bacaan : Perubahan fisik remaja
2. Kunci jawaban kasus
3. File dalam bentuk power point
4. Lembar kerja siswa
Alat :
Buku Siswa
Laptop dan LCD
VIII. PENILAIAN
1. Pengamatan terhadap proses layanan bimbingan dan konseling
- Lembar pengamatan aktifitas siswa dengan penilaian laijapen (1 bulan setelah progam
pelatihan
2. Tertulis
- LP Kognitif dan LP Proses dengan mengerjakan tugas di BKS serta tanya jawab
Pengamatan aktivitas siswa
No. Aspek Skor

1 2 3 4

1. Antusias siswa dalam mengikuti kegiatan


layanan

2. Kesungguhan siswa dalam mengerjakan


tugas

3. Keaktifan siswa dalam bertanya,


berpendapat

IX. DAFTAR PUSTAKA


Ali, Mohammad, Asrori Mohammad, 2008, Psikologi Remaja, Bumi Aksara
Nawangsari W, Willis, Sofyan, 2008, Remaja dan Permasalahannya, Alfa Beta,
Bandung
Mappiare, Andi. 1982. Psikologi Remaja. Surabaya: Usaha Nasional.
Sarwono, Wirawan S, 2008, Psikologi Remaja, Rajawali Grafindo, Jakarta
Soesilowindradini. 2001. Psikologi Perkembangan. Surabaya: Usaha Nasional.
TIM MGP-BK. 2011. Menjadi Pribadi Yang Matang Dan Langkah Sukses Meraih
Cita-cita Gemilang, Media Layanan BK, Sidoarja

Sidoarjo, 5 Januari 2014

Mengetahui, Perencana layanan


Kepala,

Dra.LILIK ESPARLIN, M.Si Dra. RUKMINI AMBARWATI, M.Psi


NIP. 1960314 198703 2 005 NIP. 19670910 199303 2 013
MATERI PERUBAHAN FISIK REMAJA
BIDANG BIMBINGAN : BIMBINGAN PRIBADI
JENIS LAYANAN : LAYANAN INFORMASI

a. Pengertian Remaja

Perkembangan lebih lanjut istilah adolescence sesungguhnya memiliki arti yang luas,
seperti yang dikemukakan oleh para ahli diantaranya dalah pendapat Hurlock (1991), remaja
menampilkn dengan jelas sifat-sifat transisi atau peralihan, karena belum memperoleh sttus
orang dewasa tetapi tidak memiliki status anak-anak lagi. Kartini (1995) menambahkan bahwa
remaja merupakan masa penghubung atau masa peralihan antara masa anak-anak dengan masa
dewasa. Dikatakan juga bahwa remaja dalam periode ini adalah masuk pada periode transisi,
mengalami perubahan-perubahan besar dan esensial baik secara biologis, psikologis, sosial dan
ekonominya. Hal ini berlangsung antra usia 13 sampai 19 tahun.
Pada masa remaja berada pada masa peralihan dari masa anak-anak menuju dewasa yang
berlangsung antara usia 12 sampai 21 tahun yang ditandai oleh berbagai perubahan baik secara
fisik, psikis, soaial dan ekonominya.
Perkembangan pada remaja merupakan proses untuk mencapai kemasakan dalam
berbagai aspek sampai tercapainya tingkat kedewasaan. Proses ini adalah sebuah proses yang
memperlihatkan hubungan erat antara perkembangan aspek fisik, psikis, soaial pada remaja.

1. Perkembangan fisik remaja


Menurut Imran (1998) masa remaja diawali dengan masa pubertas, yaitu masa terjadinya
perubahan-perubahan fisik (meliputi penampilan fisik seperti bentuk tubuh dan proporsi tubuh)
dan fungsi fisiologis (kematangan organ-organ seksual). Perubahan fisik yang terjadi pada
masa pubertas ini merupakan peristiwa yang paling penting, berlangsung cepat, drastis, tidak
beraturan dan terjadi pada sisitem reproduksi. Hormon-hormon mulai diproduksi dan
mempengaruhi organreproduksi untuk memulai siklus reproduksi serta mempengaruhi terjadinya
perubahan tubuh. Perubahan tubuh ini disertai dengan perkembangan bertahap dari karakteristik
seksual primer dan karakteristik seksual sekunder. Karakteristik seksual primer mencakup
perkembangan organ-organ reproduksi, sedangkan karakteristik seksual sekunder mencakup
perubahan dalam bentuk tubuh sesuai dengan jenis kelamin misalnya, pada remaja putri ditandai
dengan menarche (menstruasi pertama), tumbuhnya rambut-rambut pubis, pembesaran buah
dada, pinggul, sedangkan pada remaja putra mengalami pollutio (mimpi basah pertama),
pembesaran suara, tumbuh rambut-rambut pubis, tumbuh rambut pada bagian tertentu seperti di
dada, di kaki, kumis dan sebagainya.
Menurut Mussen dkk., (1979) sekitar dua tahun pertumbuhan berat dan tinggi badan
mengikuti perkembangan kematangan seksual remaja. Anak remaja putri mulai mengalami
pertumbuhan tubuh pada usia rata-rata 8-9 tahun, dan mengalami menarche rata-rata pada usia
12 tahun. Pada anak remaja putra mulai menunjukan perubahan tubuh pada usia sekitar 10-11
tahun, sedangkan perubahan suara terjadi pada usia 13 tahun (Katchadurian, 1989). Penyebab
terjadi makin awalnya tanda-tanda pertumbuhan ini diperkirakan karena faktor gizi yang
semakin baik, rangsangan dari lingkungan, iklim, dan faktor sosio-ekonomi (Sarwono, dalam
JEN, 1998).

Pada masa pubertas, hormon-hormon yang mulai berfungsi selain menyebabkan


perubahan fisik/tubuh juga mempengaruhi dorongan seks remaja. Menurut Bourgeois dan
Wolfish (1994) remaja mulai merasakan dengan jelas meningkatnya dorongan seks dalam
dirinya, misalnya muncul ketertarikan dengan orang lain dan keinginan untuk mendapatkan
kepuasan seksual.
Selama masa remaja, perubahan tubuh ini akan semakin mencapai keseimbangan yang
sifatnya individual. Di akhir masa remaja, ukuran tubuh remaja sudah mencapai bentuk akhirnya
dan sistem reproduksi sudah mencapai kematangan secara fisiologis, sebelum akhirnya nanti
mengalami penurunan fungsi pada saat awal masa lanjut usia (Myles dkk, 1993). Sebagai akibat
proses kematangan sistem reproduksi ini, seorang remaja sudah dapat menjalankan fungsi
prokreasinya, artinya sudah dapat mempunyai keturunan. Meskipun demikian, hal ini tidak
berarti bahwa remaja sudah mampu bereproduksi dengan aman secara fisik. Menurut PKBI
(1984) secara fisik, usia reproduksi sehat untuk wanita adalah antara 20 – 30 tahun. Faktor yang
mempengaruhinya ada bermacam-macam . Misalnya, sebelum wanita berusia 20 tahun secar
fisik kondisi organ reproduksi seperti rahim belum cukup siap untuk memelihara hasil
pembuahan dan pengembangan janin. Selain itu, secara mental pada umur ini wanita belum
cukup matang dan dewasa. Sampoerno dan Azwar (1987) menambahkan bahwa perawatan pra-
natal pada calon ibu muda usia biasanya kurang baik karena rendahnya pengetahuan dan rasa
malu untuk datang memeriksakan diri ke pusat pelayanan kesehatan.
Menurut Gunarsa (1986) masa remaja adalah masa peralihan masa peralihan dari
anak-anak ke dewasa, bukan hanya dalam hal psikologisnya tetapi juga fisiknya. Perubahan fisik
yang terjadi itulah yang merupakan gejala primer dalam pertumbuhan, sedangkan perubahan-
perubahan psikologis muncul antara sebagai akibat dari perubahan-perubahan fisik tersebut.
Remaja mengalami pertumbuhan fisik dengan cepat, lebih cepat dibandingkan dengan
masa masa anak-anak dan masa dewasa. Remaja membutuhkan makan dan tidur yang lebih
banyak untuk mengimbangi pertumbuhan yang cepat itu. Perkembangan fisik remaja jelas
terlihat pada tungkai dan tangan, tulang kaki dan tangan, otot-otot tumbuh berkembang pesat,
sehingga anak kelihatan bertubuh tinggi, tetapi kepalanya masih mirip dengan anak.
Perkembangan fisik yang lain pada anak laki-laki ialah pada lehernya ada benjolan/ buah
jakun yang membuat nada suaranya menjadi besar dan pecah, dan mulai tumbuh bulu-bulu
halus di diatas bibirnya dan disekitar kemaluannya.
Sedangkan pada anak perempuan terjadi penimbunan lemak yang membuat buah dadanya mulai
tumbuh, pinggulnya melebar dan pahanya membesar, pada wajahnya mulai tumbuh jerawat
karena produksi hormon yang meningkat. Serta mulai tumbuh bulu-bulu halus disekitar
kemaluannya.
Perkembangan fisik ini juga diimbangai perkembangan seksualitas yang
ditandai dengan mimpi basah bagi anak laki-laki dan perempuan mendapatkan menarche (datang
bulan) yang pertama.

2. Perkembangan Psikis Remaja


Ketika memasuki masa pubertas, setiap anak telah mempunyai sistem kepribadian yang
merupakan pembentukan dari perkembangan selama ini. Di luar sistem kepribadian anak seperti
perkembangan ilmu pengetahuan dan informasi, pengaruh media massa, keluarga, sekolah,
teman sebaya, budaya, agama, nilai dan norma masyarakat tidak dapat diabaikan dalam proses
pembentukan kepribadian tersebut. Pada masa remaja, seringkali berbagai faktor penunjang ini
dapat saling mendukung dan dapat saling berbenturan nilai.

Gunarsa (1986) perkembangan psikis merupakan bagian terpenting bagi perkembangan remaja.
Sebagian besar orang berpendapat bahwa perkembangan psikis merupakan faktor yang bisa
mengendalikan tingkah laku anak yang beranjak dewasa sehingga mereka tidak melakukan hal-
hal yang merugikan atau bertentangan dengan
pendapat atau pandangan masyarakat. Perkembangan secara psikis antara laki-laki dan
perempuan antara lain :
a). Mudah terangsang secara seksual, yang mengehendaki kepuasan seksual yaitu dengan
senggama, yang belum tentu dapat dilaksanakan.
b). Merasa takut melihat darah, sering mengalami sakit perut sampai muntah dan sakit
sakit kepala, tidak pernah mengalami orgasme dan rasa seks seperti pada laki-laki
laki, pemalu, tetapi aktaktif. Aspek psikis meliputi 2 hal yakni :
1). Cara berpikir kausalitas, yaitu menyangkut hubungan sebab akibat, misal remaja
duduk di depan pintu, kemudian dilarang oleh orang tuanya maka remaja akan
mempertanyakan alasannya.
2). Keadaan emosi remaja masih labil ini erat hubungannya dengan keadaan hormon
hormon. Misal kalau remaja sedang gembira mudah lupa diri karena tidak mampu
mampu menahan emosinya, kalau sedih mudah putus asa, sedangkan kalau marah
sulit untuk menahan amarahnya.

3) Perkembangan Aspek Sosial


Menurut Gunarso (1986) perkembangan pada aspek soaial ditandai dengan kebutuhan
untuk mencari hubungan sosial yang lebih matang dengan teman sebaya, baik dengan teman
sejenis, atau jenis kelamin yang berbeda, baik di rumah maupun di sekolah. Hal ini akan
memberikan kesempatan kepada remaja untuk menghadapi situasi dan ketegangan dari semua
hubungan sosial. Remaja mulai merencanakan kegiatan kegiatan kelompok serta belajar
mengubah minatnya sesuai minat kelompoknya melalui kerjasama dan bermain bersama dengan
teman sebayanya. Remaja akan menyadari kekuatan dan kelemahannya dan belajar dari
kegagalannya pada masa lalu dan mengadakan penyesuaian sosial sehingga dapat
mempersiapkan diri untuk mengembangkan dirinya dan bertanggung jawab dimasa dewasa.

Aspek-aspek perkembangan sosial meliputi :


a). Mulai tertarik pada lawan jenis dan mulai berpacaran. Secara biologis anak perempuan
lebih cepat matang dari pada anak laki-laki,
b). Menarik perhatian lingkungan, remaja mulai mencari perhatian dari lingkungannya,
berusaha mendapatkan status dan peranan seperti kegiatan remaja di sekolah, atau di
luar sekolah.
c). Terikat dengan kelompok, remaja dalam kehidupan sosial sangat tertarik pada
kelompok sebayanya, sehingga tidak jarang orang tua di nomor duakan.
Menurut pendapat Hurlock (1991), yang menyatakan bahwa banyak remaja menggunakan
standart kelompok sebagian besar dasar konsep mereka mengenai kepribadian
ideal terhadap mana mereka menilai kepribadian mereka sendiri.

DISKUSI

Mendiskusikan :
1.Ciri-ciri perubahan fisik dan psikis remaja.
2.Aspek Perkembangan remaja
3.Mendiskripsikan pengaruh perubahan remaja terhadap hubungan sosial
4.Mengidentifikasi permasalahan remaja yang terjadi dalam hubungan sosial

REFLEKSI :

BUATLAH POSTER
TENTANG REMAJA YANG
TANGGUH DAN KREATIF

DAFTAR PUSTAKA
1. Ali, Mohammad, Asrori Mohammad, 2008, Psikologi Remaja, Bumi Aksara
2. Nawangsari W, Willis, Sofyan, 2008, Remaja dan Permasalahannya, Alfa Beta,

Bandung
3. Mappiare, Andi. 1982. Psikologi Remaja. Surabaya: Usaha Nasional.

4. Sarwono, Wirawan S, 2008, Psikologi Remaja, Rajawali Grafindo, Jakarta

5. Soesilowindradini. 2001. Psikologi Perkembangan. Surabaya: Usaha Nasional.

6. TIM MGP-BK. 2011. Menjadi Pribadi Yang Matang Dan Langkah Sukses Meraih

Cita-cita Gemilang, Media Layanan BK, Sidoarja

Sidoarjo, 5 Januari 2014

Mengetahui, Perencana layanan


Kepala,

Dra.LILIK ESPARLIN, M.Si Dra. RUKMINI AMBARWATI, M.Psi


NIP. 1960314 198703 2 005 NIP. 19670910 199303 2 013

PEMERINTAH KABUPATEN SIDOARJO


DINAS PENDIDIKAN
SMA NEGERI 1 GEDANGAN
Jln. Jln. Raya Sedati Km. 2 Telp. (031) 8910819 Gedangan – Sidoarjo

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KONSELING (RPL)


A.Sekolah : SMA Negeri 1 Gedangan
B.Kelas / Semester : XI / Genab
C.Alokasi Waktu : 2 x 45’
D.Topik / Materi : Kesulitan belajar dan cara mengatasinya
E.Tugas Perkembangan : 9. Mencapai kematangan intelektual
F.Bidang Bimbingan : Layanan Informasi
G.Fungsi Bimbingan : Pengetahuan dan Pemahaman
H.Jenis Layanan : Informasi dan penguasaan konten

I. Standard Kompetensi :
- 9. Mencapai kematangan intelektual

II. Kompetensi Dasar :


- 9.1.Menganalisis kesulitan belajar
- 9.2.Memahami berbagai macam kesulitan belajar siswa

III. Indikator Kognitif :


Konten
Menganalisis kesulitan belajar

Proses
Melakukan Tanya jawab untuk mengatasi kesulitan belajar

Prilaku berkarakter.
Kerja keras, tanggung jawab

Keterampilan Sosial
3. Melakukan komunikasi dengan bertanya, berpendapat, dan menjadi pendengar yang baik.
4. Melakukan usaha untuk mengembangkan kecerdasan penuh dengan tanggung jawab
IV. Tujuan
Kognitif

Konten :
Setelah membaca materi di media layanan BK, diharapkan siswa mampu mengatasi
belajar yang mereka alami

Proses :
Setelah diberi suatu contoh / kasus, siswa dapat mencari solusi bagaimana cara belajar
yang tepat untuk masing-masing siswa

Afektif
Perilaku berkarakter :
Siswa terlibat dalam proses bimbingan konseling yang berpusat pada siswa, agar
siswa dapat menunjukkan sikap yang senang terhadap materi

Keterampilan Sosial :
1.Melakukan komunikasi dengan bertanya, berpendapat, dan menjadi pendengar yang baik.
2.Melakukan usaha untuk mengembangkan kecerdasan penuh dengan tanggung jawab

V. Topik / Materi :
Kesulitan belajar dan cara mengatasinya

VI. Metode :
1. Metode bimbingan klasikal dan kelompok
2. Metode ceramah, pemberian tugas
VII.Kegiatan :
Pertemuan Pertama
Pendahuluan (5 menit)
Penilaian
No. Kegiatan
1 2 3 4

1. Penjelasan tentang kesulitan belajar


dan cara mengatasinya

2 Menyampaikan macam-macam
kesulitan belajar yang di alami
siswa

Inti (±35 menit)


No. Kegiatan Penilaian

1 2 3 4

1. Dalam keadaan siswa duduk


berkelompok, siswa membaca
materi layanan BK dilanjutkan
dengan proses Tanya jawab antar
siswa

2. Dilanjutkan beberapa contoh jenis


kesulitan belajar, siswa menjelaskan
tentang cara mengatasi kesulitan
belajar

Penutup (±5 menit)


No. Kegiatan Penilaian
1 2 3 4

1. Merangkum materi kesulitan belajar

2. Guru menyampaikan hal-hal yang


harus dipersiapkan untuk minggu
depan

Pertemuan Kedua :
Pendahuluan (±5 menit)
No. Kegiatan Penilaian

1 2 3 4

1. Menyampaikan macam-macam kesulitan


belajar

2. Menyampaikan inti tujuan bimbingan


meliputi contoh kesulitan belajar

Inti (±35 menit)


No. Kegiatan Penilaian

1 2 3 4

1. Dalam keadaan siswa duduk berkelompok,


siswa diberi beberapa kasus

2. Dilanjutkan dengan siswa mengidentifikasi


kecerdasan tentang kesulitan belajar

3. Guru menunjuk salah satu siswa untuk


tampil ke depan menyampaikan hasil
pekerjaannya dan siswa yang lain
dipersilahkan untuk memberi tanggapan
dengan bertanya dan berpendapat.

Penutup (±5 menit)


No. Kegiatan Penilaian

1 2 3 4

1. Merangkum tentang kesulitan belajar


VIII. Alat dan Sumber Belajar
Sumber :
Buku yang relevan

Alat :
BKS
Laptop
LCD

IX. Penilaian
Pengamatan terhadap proses layanan bimbingan dan konseling
- Lembar pengamatan aktifitas siswa dengan penilaian laijapen (1 bulan setelah progam
pelatihan
2. Tertulis
- LP Kognitif dan LP Proses dengan mengerjakan tugas di BKS serta tanya jawab
Pengamatan aktivitas siswa
No. Aspek Skor

1 2 3 4

1. Antusias siswa dalam mengikuti kegiatan


layanan

2. Kesungguhan siswa dalam mengerjakan


tugas

3. Keaktifan siswa dalam bertanya,


berpendapat

X. Daftar Pustaka
Bahri Djamarah Syaiful, 2008, Rahasia Sukses Belajar, Rineka Cipta, Jakarta
Problema Belajar dan Mengajar, Alfabeta, Bandung
Sagala, Saiful, 2008, Konsep dan Makna Pembelajaran Untuk Membantu Memecahkan
Slameto, 1991, Belajar dan faktor-faktor yang Mempengaruhi, Rineke Cipto, Jakarta
Sobur, Alex, 2003, Psikologi Umum, Pustaka Setia, Bandung
Thursan Hakim, 2005, Belajar Secara Efektif, Puspa Swara, Jakarta
TIMBK. 2011. Menjadi Pribadi Yang Matang Dan Langkah Sukses Meraih
Cita-cita Gemilang, Media Layanan BK SMA Negeri 1 Gedangan, Sidoarjo
Yunsirno, 2010, Keajaiban Belajar, Pustaka Jenius Publishing, Pontianak

Sidoarjo, 5 Januari 2014

Mengetahui, Perencana layanan


Kepala,

Dra.LILIK ESPARLIN, M.Si Dra. RUKMINI AMBARWATI, M.Psi


NIP. 1960314 198703 2 005 NIP. 19670910 199303 2 013

PEMERINTAH KABUPATEN SIDOARJO


DINAS PENDIDIKAN
SMA NEGERI 1 GEDANGAN
Jln. Jln. Raya Sedati Km. 2 Telp. (031) 8910819 Gedangan – Sidoarjo

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KONSELING (RPL)

A.Sekolah : SMA Negeri 1 Gedangan


B.Kelas / Semester : XII / Genap
C.Alokasi Waktu : 1 x 45’
D.Topik / Materi : Strategi Khusus Untuk Menghadapi Ujian Nasional
E.Tugas Perkembangan : 9. Memiliki keterampilan intelektual dan konsep yang
diperlukan sebagai anggota masyarakat yang baik

F.Bidang Bimbingan : Bimbingan Belajar


G.Fungsi Bimbingan : Pemahaman, dan Pengembangan
H.Jenis Layanan : Informasi

Standart Kompetensi : 9. Memiliki keterampilan intelektual dan konsep yang


diperlukan sebagai anggota masyarakat yang baik

Kompetensi Dasar : 9.1.Memiliki sikap optimis dan kebiasaan yang positif


dan berminat untuk berhasil lulus Ujian Nasional

Indikator
Kognitif:

Konten

1. Rasa tanggung jawab dalam menghadapi Ujian nasional


2. Mempersiapkan hal-hal yang dapat membantu menunjang keberhasilan Ujian Nasional
Proses:
1. Mengembangkan rasa optimis untuk keberhasilan Ujian Nasional
2. Mengetahui hal-hal yang dapat mengganggu dan menghambat proses ujian
(mengganggu konsentrasi)
3. Berdoa dan memohon diberi kelancaran dalam mengikuti Ujian

Afektif:
Perilaku Berkarakter
 Optimis , Percaya diri ,bertanggung jawab

Ketrampilan Sosial:
 Melakukan komunikasi dengan guru pembimbing , orang tua serta orang-orang yang
dapat membantu untuk bemberikan pendapat dan motifasi.
Tujuan
Kognitif:

 :
1. Siswa mampu mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan untuk menghadapi
Ujian Nasional
2. Siswa mampu menyelesaikan Ujian Nasional dengan baik
Afektif:
Perilaku Berkarakter
 Terlibat dalam proses bimbingan konseling yang berpusat pada siswa, siswa dapat
menunjukkan perilaku optimis , percaya diri dan sabar dalam menjalani Ujian Akhir
Nasional.

Ketrampilan Sosial:
 Terlibat dalam proses bimbingan konseling yang berpusat pada siswa, siswa dapat
melakukan komunikasi meliputi kerja kelompok , presentasi, bertanya, dan berpendapat.

Topik/ Materi:
 Strategi khusus untuk menghadapi Ujian Nasional

METODE :
1. Model Bimbingan Pribadi
2. Model Bimbingan Kelompok

Metode : ceramah bervariasi , diskusi kelompok dan pemberian tugas-tugas


Penunjang :
Meminta pengarahan dari guru pembimbing dan pemberian tugas
KEGIATAN
Pertemuan:

Pendahuluan (± 5 menit)
Kegiatan Penilaian
1 2 3 4
1. Guru pembimbing mengapsen siswa
2. Menyampaikan inti tujuan bimbingan meliputi produk,
proses, dan perilaku berkarakter serta keterampilan sosial

Inti (± 20 menit)
Kegiatan Penilaian
1 2 3 4
1. Guru pembimbing menjelaskan tentang kesiapan dalam
menghadapi Ujian Akhir Nasional
2. Guru pembimbing menjelaskan tentang kesulitan yang
biasanya dialami siswa dalam menghadapi Ujian Akhir
Nasional
3. Guru pembimbing menjelaskan tentang hambatan-
hambatan yang bersumber dari dalam diri maupun luar
diri siswa

Tugas dari pembimbing (± 15 menit)


Kegiatan Penilaian
1 2 3 4
1. Berdasarkan penjelasan guru pembimbing , siswa disuruh
membentuk kelompok dan berdiskusi tentang Persiapan
apa saja yang harus dilakukan dalam menghadapi Ujian
Akhir Nasional
2. Cara-cara apa saja untuk mengatasi hambatan-hambatan
dari dalam diri maupun hambatan dari luar

Penutup (± 5 menit)
Kegiatan Penilaian
1 2 3 4
1. Guru pembimbing menyuruh mengumpulkan tugas dan
mengakiri kegiatan

ALAT DAN SUMBER BELAJAR


Sumber :

 Buku Media layanan Bimbingan, 2012 , Menjadi Pribadi Yang Matang Dan Langkah Sukses
Meraih Cita-cita Gemilang.
 Buku-buku tentang Ujian Nasional
 File dalam bentuk power point

Alat :
LCD
Laptop
Buku Siswa/LKS

PENILAIAN
1.Penilaian Laiseg
2.Penilaian jangka pendek ( Laijapen )
3.Penilaian jangka panjang ( Laijapan )
(1) Penilaian Proses
Kegiatan Yang Dinilai
Nama Jml
No Kesungguhan Keaktifan Kerjasama Nilai
Siswa/Guru/Wali Kelas Skor
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Keterangan :
(1) < 69 :D
(2) 70 – 79 :C
(3) 80 – 89 :B
(4) 90 – 100 :A
(2) Penilaian Hasil
(a) Menelaah hasil tugas siswa
(b) Memantau kebiasaan belajar siswa baik disekolah maupun dirumah.
- Teknik penilaian : Non Test
- Bentuk penilaian : Angket

FORMAT PENGAMATAN PERILAKU BERKARAKTER


Siswa : Kelas : Tanggal :

Petunjuk :

Untuk setiap perilaku berkarakter ini, beri penilaian atas perilaku berkarakter siswa menggunakan
skala berikut ini :
BT : Belum Terlihat MT : Mulai Terlihat

MB : Mulai Berkembang M : Membudaya

Format Pengamatan Perilaku Berkarakter

No Rincian Tugas BT MT MB M
Kinerja

1 Kritis

2 Tanggung jawab

3 Kreatif

4 Keaktifan

5 Kerjasama

DAFTAR PUSTAKA

1. Bahri Djamarah Syaiful, 2008, Rahasia Sukses Belajar, Rineka Cipta, Jakarta
2. Rintyastini, yulita , Suzy Yulia Charlotte S. Bimbingan dan Konseling SMA untuk kelas
XII. Jakarta : Gelora Aksara Pratama.2006
3. Slameto, 1991, Belajar dan faktor-faktor yang Mempengaruhi, Rineke Cipto, Jakarta
4. Sobur, Alex, 2003, Psikologi Umum, Pustaka Setia, Bandung
5. TIMBK. 2011. Menjadi Pribadi Yang Matang Dan Langkah Sukses Meraih Cita-cita
Gemilang,
Media Layanan BK SMA Negeri 1 Gedangan, Sidoarjo
6. Thursan Hakim, 2005, Belajar Secara Efektif, Puspa Swara, Jakarta
7. Yunsirno, 2010, Keajaiban Belajar, Pustaka Jenius Publishing, Pontianak
Sidoarjo, 5 Januari 2014

Mengetahui, Perencana layanan


Kepala,

Dra.LILIK ESPARLIN, M.Si Dra. RUKMINI AMBARWATI, M.Psi


NIP. 1960314 198703 2 005 NIP. 19670910 199303 2 013

MATERI STARTEGI KHUSUS MENGHADAPI UJIAN NASIONAL


BIDANG BIMBINGAN : BIMBINGAN BELAJAR
JENIS LAYANAN : LAYANAN INFORMASI

Kesuksesan atau keberhasilan dalam menjalani pendidikan di sekolah merupakan


dambaan setiap siswa. Untuk mencapai keberhasilan pendidikan di sekolah banyak ditentukan
oleh kegiatan belajar mengajar.
Siswa belajar dan Guru mengajar. Jelaslah hasil pendidikan di sekolah dapat dilihat dari
hasil belajar yang dilakukan siswa itu sendiri. Sampai sejauh mana siswa menyerap pengetahuan,
sikap dan keterampilan yang diajarkan guru.
Untuk mengetahui hasil belajar yang dicapai siswa, maka sekolah mengadakan ulangan ,
tes atau ujian. Hasil ujian dapat memberikan gambaran umum mengenai kemampuan siswa
setelah mengikuti pelajaran dalam jangka waktu tertentu. Apakah siswa tersebut berhasil atau
belum dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Berkaitan dengan, belajar, saat ini siswa dihadapkan kepada UN ( Ujian Nasional ) yang
sudah didepan mata. Siswa sudah harus sudah mempersiapkan diri kepada UN.UN merupakan
puncak belajar yang menentukan berhasil tidaknya siswa selama di sekolah.
Tanpa persiapan yang matang, siswa akan mengalami kesulitan dalam menghadapi UN
perlu diingat oleh siswa bahwa persiapan yang matang merupakan setengah sukses ! Hal yang
harus dipersiapkan oleh siswa berkaitan dengan pengetahuan, fisik dan pribadi siswa itu sendiri.
 Untuk lebih jelasnya ada beberapa usaha yang dapat dilakukan oleh siswa sebagai strategi
menghadapi Ujian, antara lain :

1. Belajar lebih giat lagi.


Menjelang UN siswa harus belajar ekstra ketat. Hal ini mengingat materi pelajarannya
relatif lebih banyak, mulai materi pelajaran kelas 1 sampai dengan kelas 3 sekolah menengah.
Disamping itu, tingkat kesulitan materi pelajaran lebihj tinggi dibandingkan dengan sebelumnya.
Cara belajar yang dapat dilakukan oleh siswa bisa dengan belajar mandiri dan atau belajar
kelompok. Belajar mandiri , misalnya membaca materi pelajaran sesuai dengan jadwal belajar
harian. Atau membaca buku-buku yang ada diperpustakaan. Untuk mendapatkan gambaran
bentuk dan materi yang keluar dalam UN, dapat melihat soal-soal Ujian Nasional tahun yang
lalu. Soal-soal tersebut berfungsi sebagai latihan mengerjakan atau menjawab soal-soal UN yang
akan datang. Belajar kelompok bermanfaat untuk membahas, mendiskusikan materi pelajaran
yang dianggap sulit. Melalui diskusi ,siswa dapat bisa saling tukar informasi, pendapat dan
berbagi pengalaman. Anggota kelompok belajar, bisa berjumlah 5 atau 7 orang sesuai dengan
kebutuhan. Apabila ada materi pelajaran yang tidak dapat dipecahkan oleh kelompok, siswa

dapat menanyakan langsung kepada guru bidang studi ( mata pelajaran ).


2. Menjaga kesehatan merupakan modal utama untuk melakukan segala aktivitas
termasuk belajar.
Untuk itu siswa hendaknya selalu menjaga kesehatan , sehingga pada saat UAN dalam kondisi
fit, segar dan sehat. Jadi, walaupun materi pelajaran banyak yang harus dipelajari, jangan sampai
mengabaikan / kurang memperhatikan kesehatan badan. Hendaknya cukup tidur dan
mengonsumsi makanan yang bergizi. Tak lupa olah raga secara teratur.
Perlu diingat belajar dengan cara SKS ( Sistim Kebut Semalam) jangan sekali-kali digunakan
karena selain tidak bisa focus/konsentrasi dan menyebabkan lelah jasmani dan rohani. Hal ini
sangat tidak baik untuk kesehatan, bisa menimbulkan masuk angin karena semalaman tidak tidur,
Diare maupun pusing dan mual.

3. Mengurangi kegiatan ekstra kurikuler, ( bermain ).


Untuk siswa kelas 3 sekolah menengah, biasanya sekolah menghentikan kegiatan
ekstrakurikuler dan siswa kelas 3 tidak dilibatkan dalam mengurus OSIS . Ini maksudnya supaya
siswa dapat berkonsentrasi dalam mempersiapkan diri untuk mengikuti UN. Dengan mengurangi
kegiatan ekstra kurikuler siswa akan mempunyai waktu lebih banyak untuk belajar. Selain itu
siswa seyogianya mengurangi kegiatan bermain, keluyuran yang kurang bermanfaat. Karena
kebanyakan siswa kelihatannya lebih banyak bermain daripada belajar.

4. Menghindari cara-cara yang tercela.


Ada berapa hal yang mesti dihindari sebelum dan selama UN. Misalnya mencari bocoran soal
UN, mencontek dan lain-lain. Perbuatan mencontek bisa meracuni diri sendiri, yaitu dapat
menghambat perkembangan pribadi. Mencontek pada waktu ujian menimbulkan semacam
ketergantungan, kepada catatan atau orang lain, akibatnya rasa percaya diri berkurang.

5. Menenangkan hati dan pikiran. Kesiapan dalam pemahaman materi pelajaran perlu
didukung oleh ketenangan hati dan pikiran.
Dengan hati yang tenang dan pikiran yang jernih, maka masa UN dilalui dengan riang
gembira dan bersemangat ( antusias ) untuk itu apabila memiliki masalah / persoalan segeralah
selesaikan dengan baik. Disamping itu, jangan banyak pikiran yang bukan-bukan. Misalnya
merasa khawatir tidak lulus ujian, bingung memilih jurusan di Perguruan Tinggi, atau masa
depan yang suram.

6. Hati-hati dalam mengisi lembar jawaban. Dalam UN biasanya menggunakan lembar


jawab komputer.
Sebelum mengisi jawaban, terlebih dahulu mengisi data pribadi, misalnya nama, kelas,
jurusan, mata pelajaran yang di UN kan dan lain-lain. Kekeliruan atau kelainan dalam mengisi

data tersebut bisa berakibat merugikan siswa sendiri, karena lembar jawaban diperiksa melalui
komputer. Disamping itu bawalah alat-alat tulis yang cukup sehingga pada pelaksanaan ujian
bisa bekerja dengan baik. Jadi, jangan sampai mengandalkan teman, dengan cara meminjam alat-
alat tulis. Kemudian sebelum lembar jawaban dikumpulkan hendaknya diperiksa kembali kalau-
kalau ada kekeliruan dalam mengisi.

7. Memupuk rasa percaya diri. Ada ungkapan, rahasia sukses adalah percaya pada diri
sendiri
Lemahnya rasa percaya diri dalam menghadapi ujian akan menimbulkan rasa ragu dan
was was. Akibatnya kemampuan untuk berpikir akan terganggu. Siswa hendaknya mempunyai
rasa optimis dalam menghadapi UN. “ Yakinlah Anda Bisa Maka Anda Pasti Bisa “.

8. Memperbanyak Do’a . Manusia hanya merencanakan, Tuhanlah yang menentukan.


Manusia tidak berdaya tanpa pertolonganNya. Oleh karena itu rajinlah berdo’a dan
memohon kepada Allah SWT. Agar UN dapat berjalan dengan lancar dan mencapai hasil yang
memuaskan. Do’a yang positif melepaskan kekuatan yang dapat digunakan untuk mencapai hasil
yang positif. Do’a mengirimkan getaran dari satu orang ke orang lain dan kepada Tuhan.
Mintalah kemampuan / kekuatan untuk melakukan tindakan yang terbaik serahkan hasilnya
dengan percaya kepadaNya. Akhirnya, dengan niat yang tulus dan lurus, tekad yang bulat,
belajar yang rajin dan berdo’a yang khusyu, Insya Allah siswa akan berhasil dalam mengikuti
UN ( Ujian Nasional )

DAFTAR PUSTAKA
1. Bahri Djamarah Syaiful, 2008, Rahasia Sukses Belajar, Rineka Cipta, Jakarta

2. Rintyastini, yulita dan Dra. Suzy Yulia Charlotte S. Bimbingan dan Konseling SMA untuk kelas
XII. Jakarta : Gelora Aksara Pratama.2006

3. Slameto, 1991, Belajar dan faktor-faktor yang Mempengaruhi, Rineke Cipto, Jakarta

4. Sobur, Alex, 2003, Psikologi Umum, Pustaka Setia, Bandung

5. Thursan Hakim, 2005, Belajar Secara Efektif, Puspa Swara, Jakarta

6. TIM BK. 2012. Menjadi Pribadi Yang Matang Dan Langkah Sukses Meraih Cita-cita Gemilang,

Media Layanan BK SMA Negeri 1 Gedangan, Sidoarjo

7. Yunsirno, 2010, Keajaiban Belajar, Pustaka Jenius Publishing, Pontianak

TUGAS

1. Tulis Hambatan yang bersumber dari dalam diri

NO JENIS HAMBATAN YANG DIRASA/DIALAMI

1
2
3
4
5
6
7

2. Hambatan yang bersumber dari luar diri

NO JENIS HAMBATAN YANG DIRASA/DIALAMI


1
2
3
4
5
6
7

3. Tulis TARGET Nilai UN mu

Mata Ujian Nasional Mata Ujian Nasional


Pelajaran Pelajaran
Nilai Target nilai Nilai Target nilai
Minimal th yg ingin Minimal th yg ingin
lalu dicapai lalu dicapai
1. 1.
2. 2.
3. 3.
4. 4.
5. 5.
6. 6.
DISKUSI
Diskusikan hambatan-hambatan yang sudah kamu tulis pada kegiatan dengan teman kelompok
mu, kemudian tulis hasil diskusinya pada kolom di bawah ini!

Sidoarjo, 5 Januari 2014

Mengetahui, Perencana layanan


Kepala,

Dra.LILIK ESPARLIN, M.Si Dra. RUKMINI AMBARWATI, M.Psi


NIP. 1960314 198703 2 005 NIP. 19670910 199303 2 013
P PEMERINTAH KABUPATEN SIDOARJO
DINAS PENDIDIKAN
SMA NEGERI 1 GEDANGAN
Jln. Jln. Raya Sedati Km. 2 Telp. (031) 8910819 Gedangan – Sidoarjo

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KONSELING (RPL)

A.Sekolah : SMA Negeri 1 Gedangan


B.Kelas / Semester : XII / Genap
C.Alokasi Waktu : 2 x 45’
D.Topik / Materi : Mendapatakan Pekerjaan Impian (Cara Menghadapi Test
Tulis dan Wawancara)
E.Tugas Perkembangan : 7. Memiliki pilihan dan persiapan untuk suatu pekerjaan
F.Bidang Bimbingan : Bimbingan Pribadi
G.Fungsi Bimbingan : Pemahaman dan Pencegahan
H.Jenis Layanan : Informasi dan Penguasaan konten

Standart Kompetensi : .7. Memiliki pilihan dan persiapan untuk suatu


pekerjaan.
Kompetensi Dasar : 7.1.Memiliki kesiapan dengan cara
mengembangkan kemampuannya dan mampu
mempersiapankan diri dalam mengikuti test tulis dan
wawancara.

Indikator
Kognitif:

Konten

1. Menyebutkan hal-hal yang harus dipersiapkan dalam menghadapi test tulis dan test
wawancara.
2 . Menginformasikan macam-macam test yang harus dilalui dalam penerimaan
Calon pegawai.
Proses:
1. Menemukan 5 cara mendapatkan informasi pekerjaan
2. Mengidentifikasi 2 contoh jenis-jenis test

Afektif:
Perilaku Berkarakter
3. Rasa ingin tahu, tanggung jawab

Ketrampilan Sosial:
4. Melakukan komunikasi meliputi presentasi, bertanya, dan berpendapat, kerjasama,
menjadi pendengar yang baik.

Tujuan
Kognitif:
Konten

1. Diberi soal tentang dunia kerja, siswa dapat menyebutkan macam-macam tet pekerjaan
2. Diinformasikan tentang dunia kerja, siswa dapat membedakan yang boleh dilakukan dan
yang tidak boleh dilakukan pada saat test wawancara.
Proses:

3. Diberi contoh satu hal-hal yang harus dipersiapakan ketika mendapat panggilan test
wawancara.
4. Diberi tugas, siswa dapat menentukan pekerjaan yang diinginkan.

Afektif:
Perilaku Berkarakter
5. Terlibat dalam proses bimbingan konseling yang berpusat pada siswa, siswa dapat
menunjukkan perilaku rasa ingin tahu dan tanggung jawab terhadap pilihannya , minimal
dinilai membuat kemajuan dengan LP 4 Perilaku berkarakter

Ketrampilan Sosial:
6. Terlibat dalam proses bimbingan konseling yang berpusat pada siswa, siswa dapat melakukan
komunikasi meliputi presentasi, bertanya, dan berpendapat, minimal dinilai membuat
kemajuan dengan LP 5 Keterampilan sosial

Topik/ Materi:
Mendapatkan pekerjaan impian ( test tulis dan test wawancara)

METODE :
1. Model Bimbingan Klasikal
2. Model Bimbingan Kelompok
Metode:
Presentasi, diskusi, dan pemberian tugas

KEGIATAN
Pertemuan pertama:

Pendahuluan (± 5 menit)
Kegiatan Penilaian
1 2 3 4
1. Memotivasi siswa sekaligus memperlihatkan contoh brosur
dan kliping tentang macam-macam test pekerjaan.
2. Menyampaikan inti tujuan bimbingan meliputi produk,
proses, dan perilaku berkarakter serta keterampilan sosial
Inti (± 35 menit)
Kegiatan Penilaian
1 2 3 4
1. Dalam keadaan siswa duduk berkelompok, guru BK
menanyakan apakah mempersiapkan mencari pekerjaan perlu ?
Dilanjutkan dengan menanyakan jenis-jenis test pekerjaan.
2. Dilanjutkan guru BK mengajukan 3 contoh kasus, siswa diminta
mendiskusikan cara menghadapi test wawancara.

3. Guru BK memberi contoh jenis-jenis pekerjaan ,siswa dapat


menemukan jenis pekerjaan yang sesuai dengan kwalifikasi
yang dimiliki dan yang sesuai dengan bakat, minat dan
kemampuanannya.

4. Secara bergantian masing-masing kelompok menyajikan hasil


kerja kelompok, siswa dari kelompok lain menanggapi, seluruh
siswa menunjukkan tanggung jawab..

Penutup (± 05 menit)
Kegiatan Penilaian
1 2 3 4
1. Merangkum persiapan memasuki dunia kerja

Pertemuan ke dua:
Pendahuluan (± 5 menit)
Kegiatan Penilaian
1 2 3 4
1. Memotivasi siswa sekaligus memperlihatkan contoh cara
menghadapi test wawancara.
2. Menyampaikan inti tujuan bimbingan meliputi produk,
proses, dan perilaku berkarakter serta keterampilan sosial

Inti (± 35 menit)
Kegiatan Penilaian
1 2 3 4
2. Dalam keadaan siswa duduk berkelompok, guru BK
menanyakan apakah mempersiapkan mencari pekerjaan perlu ?
Dilanjutkan dengan menanyakan 5 jenis-jenis pekerjaan yang
sesuai dengan bakat, minat dan kemampuan
2. Dilanjutkan guru BK mengajukan 3 contoh kasus, siswa diminta
mendiskusikan contoh jenis-jenis pekerjaan

3. Guru BK memberi contoh jenis-jenis pekerjaan ,siswa dapat


menemukan jenis pekerjaan yang sesuai dengan kwalifikasi
yang dimiliki dan yang sesuai dengan bakat, minat dan
kemampuanannya.

4. Secara bergantian masing-masing kelompok menyajikan hasil


kerja kelompok, siswa dari kelompok lain menanggapi, seluruh
siswa menunjukkan tanggung jawab..

Penutup (± 5 menit)
Kegiatan Penilaian
1 2 3 4
2. Merangkum persiapan menghadapi test tulis dan test wawancara
pekerjaan

ALAT DAN SUMBER BELAJAR


Sumber :

Bahan bacaan : Persiapan memasuki dunia kerja


1. File dalam bentuk power point
2. LP kognitif
3. LP proses

Alat :
LCD (kondisional)
Buku Siswa
PENILAIAN
4. Penilaian jangka pendek ( Laijapen )
5. Penilaian jangka panjang ( Laijapan )
6. Penilaian Liseg ( mencari informasi tentang cara menghadapi test wawancara dan test tulis agar
mendapatkan pekerjaan yang diidamkan)

FORMAT PENGAMATAN PERILAKU BERKARAKTER


Siswa : Kelas : Tanggal :

Petunjuk :

Untuk setiap perilaku berkarakter ini, beri penilaian atas perilaku berkarakter siswa menggunakan
skala berikut ini :

BT : Belum Terlihat MT : Mulai Terlihat

MB : Mulai Berkembang M : Membudaya

Format Pengamatan Perilaku Berkarakter

No Rincian Tugas BT MT MB M
Kinerja

1 Religius

2 Sabar

DAFTAR PUSTAKA
1. Internet

2. Koran dan Brosur tentang lowongan pekerjaan

3. MODUL Bimbingan Karier SMK, 2010

4. Rintyastini, yulita, Suzy Yulia Charlotte S. Bimbingan dan Konseling SMA untuk kelas XII.
Jakarta : Gelora Aksara Pratama.2006
5. TIM BK. 2012. Menjadi Pribadi Yang Matang Dan Langkah Sukses Meraih Cita-cita Gemilang,

Media Layanan BK SMA Negeri 1 Gedangan, Sidoarjo

6. Walgito Bimo, 2010, Bimbingan dan Konseling ( Studi Karier), Andi ,Yogyakarta

Sidoarjo, 5 Januari 2014

Mengetahui, Perencana layanan


Kepala,

Dra.LILIK ESPARLIN, M.Si Dra. RUKMINI AMBARWATI, M.Psi


NIP. 1960314 198703 2 005 NIP. 19670910 199303 2 013
BARU DARI PAK NURSALIM UNESA

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN ( RPL )


BIMBINGAN DAN KONSELING
LAYANAN KLASIKAL
Nama Sekolah : SMA NEGERI 1 PEMALANG
Semester : I / II
Alokasi Waktu : 1 X 45 menit
Tahun Pelajaran : 2010/2011

1. Topik / Permasalahan : Orientasi pada fasilitas kesehatan yang disediakan


sekolah.
2. Tugas Perkembangan : Mencapai kematangan pertumbuhan fisik yang sehat.
3. Rumusan Konseli mengenal dan dapat memanfaatkan fasilitas
Tujuan/Kompetensi : kesehatan yang disediakan sekolah
4. Bidang Layanan : Pribadi
5. Sasaran Layanan : Siswa Kelas X.5
6. Jenis Layanan : Orientasi
7. Fungsi Layanan : Pemahaman
8. Bentuk kegiatan : Klasikal
9. Biaya :
10 Tempat Kegiatan : Ruang Kelas
11 Pelaksana Kegiatan : Pelaksana Kegiatan
12 Pihak yang disertakan : Dokter atau tenaga medis
13 Instrumen dan Media : LCD
Layanan
14 Materi Layanan / : Terlampir
Sumber bahan
15 Proses Kegiatan :
a. Keg.Pendahuluan : 1). Menyiapkan konseli secara psikis dan fisik untuk
mengikuti
proses layanan
2). Menjelaskan tujuan layanan atau kompetensi dasar
yang
akan dicapai
3).Menyampaikan cakupan materi layanan dan
penjelasan uraian kegiatan.

b. Kegiatan Inti
1). Eksplorasi : 1).Melibatkan konseli mencari informasi yang luas
dan
dalam tentang topik/tema materi layanan yang akan
dibahas
dari berbagai sumber ; 2).Menggunakan beragam
pendekatan, media
pelayanan, dan sumber-sumber lain
3).Memfasilitasi terjadinya interaksi antar konseli dan
antara konseli dengan konselor, serta lingkungan, dan
sumber lainnya;

2). Elaborasi : 1). Memfasilitasi konseli melalui pemberian tugas,


diskusi,
dan lain-lain untuk memunculkan pengetahuan baru
baik secara
lisan maupun tertulis; 2).Memberi kesempatan untuk
berpikir, menganalisis, menye-
lesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut
3).Memfasilitasi konseli melakukan kegiatan sebagai
hasil dari layanan yang diberikan

3). Konfirmasi : 1). Memberikan umpan balik positif dan penguatan


dalam bentuk
lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap
keberhasilan
konseli ; 2). memfasilitasi konseli melakukan refleksi
untuk
memperoleh pengalaman baru yang telah dilakukan; 3).
Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan
elaborasi
konseli melalui berbagai sumber

c. Kegiatan Penutup : 1). Bersama-sama dengan konseli dan/atau sendiri


membuat rangkuman/simpulan materi layanan;
2).Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil
layanan; 3). Merencanakan kegiatan berikutnya; 4).
Mengadakan penilaian segera ( laiseg ) terhadap
pelaksanaan layanan.
16 Evaluasi
a. Proses : Mengamati proses pelaksanaan kegiatan
b. Hasil : Mengetahui sejauh mana keberhasilan pelaksanaan
dengan tujuan yang diharapkan
17 Rencana Penilaian
a. Laiseg : Melakukan penilaian segera dengan UCA
(Understanding,Comfort and Action) setelah selesai
proses layanan.
b. Laijapen : Melakukan penilaian jangka pendek ( Laijapen) setelah
satu bulan selesai pelaksanaan layanan.
c. Laijapang : Melakukan penilaian jangka panjang ( Laijapang) setelah
satu tahun selesai pelaksanaan layanan.
18 Rencana Tindak Lanjut : Bimbingan kelompok , Konseling Individual

Pemalang, 20 Juli 2013


Mengetahui Konselor Sekolah,
Kepala Sekolah,

Anda mungkin juga menyukai