PEDOMAN PKP, Edit 2019
PEDOMAN PKP, Edit 2019
Puji Syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga buku Penilaian Kinerja Puskesmas dapat diselesaikan dengan baik.
Puskesmas sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatatan Kabupaten/Kota yang
bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja,
mempunyai posisi yang strategis dalam rangka mewujudkan masyarakat yang mandiri untuk
hidup sehat, sehimgga masyarakat dapat memperoleh pelayanan kesehatan yang optimal.
Buku Penilaian Kinerja Puskesmas ini merupakan acuan minimal yang diperlukan
untuk meningkatkan kesiapan Puskesmas dalam melaksanakan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat sehingga lebih bermutu, komprehensif dan berkesinambungan. Diharapkan
dengan adanya standar ini upaya kesehatan yang dilakukan dapat meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat di Jawa Barat setinggi-tingginya.
Dengan tersusunnya buku Penilaian Kinerja Puskesmas, kami mengucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah memberikan kontribusi dalam
penyusunan buku ini.
Kami sadari buku ini masih belum sempurna, oleh karenanya masukan dan saran
perbaikan sangat kami harapkan guna penyempurnaannya.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan rahmat dan hidayahNya kepada kita
semua.
Bandung, 2019
KEPALA DINAS KESEHATAN
PROVINSI JAWA BARAT
i
TIM PENYUSUN
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB IV : PENILAIAN CAKUPAN KEGIATAN .............................................................. 16
4.1. Cakupan Penilaian Kegiatan ......................................................................................... 16
4.2. Penilaian Manajemen Puskesmas.................................................................................. 52
PENGERTIAN ....................................................................................................................... 69
PENUTUP ............................................................................................................................... 73
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 74
LAMPIRAN............................................................................................................................ 21
iv
DAFTAR TABEL
v
BAB I
PENDAHULUAN
1
Puskesmas merupakan Unit Pelaksanan Teknis Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota, yang melaksanakan pembangunan kesehatan di wiayah kerjanya
melalui penyelenggaraan UKM dan UKP tingkat pertama. Dalam melaksanakan
tugas dan fungsinya Puskesmas akan mengacu pada kenijakan-kebijakan
pembangunan kesehatan antara lain :
1. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019
2. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK
02.02/MENKES/52/2015 tentang Rencana Strtegis Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia Tahun 2015-2019
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2016 tentang
Pedoman Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat Pendekatan Keluarga
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2016 tentang
Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan
5. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daehar (RPJMD) Tahun 2015-2019
6. SDGs (Suistanable Development Goals)
7. Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015-2019
8. Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang disusun berdasarkan
ketentuan dan mengacu pada kebijakan-kebijakan pembangunan serta
pembangunan bidang kesehatan Tingkat Provinsi dan Tingkat Nasional/Pusat.
2
a. Pelayanan Kesehatan dasar secara komprehensif, berkesinambungan dan
bermutu;
b. Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan upaya promotif dan preventif;
c. Pelayanan Kesehatan yang berorientasi pada individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat;
d. Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan keamanan dan keselamatan pasien,
petugas dan pengunjung;
e. Pelayanan Kesehatan dengan prinsip koodinatif dan kerja sama inter dan antar
profesi;
f. Melaksanakan rekam medis;
g. Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap mutu dan akses
Pelayanan Kesehatan;
h. Melaksanakan peningkatan kompetensi Tenaga Kesehatan;
i. Mengkoordinasikan dan melaksanakan pembinaan fasilitas pelayanan kesehatan
tingkat pertama di wilayah kerjanya; dan
j. Melakasanakan penapisan rujukan sesuai dengan indikasi medis dan Sistem
Rujukan.
3
2. Mendapatkan masukan untuk penyusunan rencana kegiatan di tahun yang
akan dating.
3. Dapat melakukan indentifikasi dan analisis masalah, mecari penyebab
masalah di wilayah kerjanya berdasarkan kesenjangan pencapaian kinerja.
4. Dapat menetapkan tingkat urgensi suaty kegiatan untuk dilaksanakan segera
pada tahun yang akan dating berdasarkan prioritasnya.
5. Mengetahui tingkat kinerja Puskesmas berdasrkan urutan kategori kelompok
penilaian.
4
BAB II
6
BAB III
3.1.Pengumpulan Data
a. Hasil kegiatan yang diperhitungkan adalah kegiatan Puskesmas dan
jaringannya (Puskesmas Pembantu dan Pondok Kesehatan Desa) di
wilayah kerja Puskesmas pada bulan Januari sampai dengan
Desember. Penilaian Kinerja merupakan rangkaian kegiatan dalam
manajemen Puskesmas.
b. Data yang diperoleh dari data program UKM esensial, UKM
Pengembangan dan UKP, serta data manajemen dan Mutu
Puskesmas
7
3. Hasil kegiatan UKP Puskesmas
4. Indicator Kinerja manajemen Puskesmas
5. Indicator Kinerja mutu pelayanan Puskesmas
Untuk menghitung hasilnya dalam kelompoknya masing-masing,
perlu dihitung hasil reratanya secara bertingkat, terlampir format
pengolahan data dan perhitunganya.
Cara perhitungan cakupan adlah angka target (T) merupakan
pembagi (denominator) terhadap pencapaian hasil kegiatan (H) dalam
proses pengolahan data. Cakupan diperoleh dengan menghitung
pencapaian hasil kegiatan dibagi dengan target (H/T) untuk setiap
variable. Hasil penilaian dikaliak dengan bobot, kemudian
dijumlahkan
Penetapan target tersebut berdasarkan kesepakatan antara Dinas
Kesehatan Provinsi dan Dinas Kesehatan Kabupaten, ditentukan mulai
Tahun 2017 sd 2019.
Penetapan besar target setiap kegiatan yang akan dicapai masing-
masing Puskesmas sifatnya spesifik dan berlaku untuk Puskesmas yang
bersangkutan berdasrkan pembahsan bersama antara Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota dengan Puskesmas pada saat penyusunan rencana
kegiatan.
Penetapan target Puskesmas dilakukan dengan mempertimbangkan
:
1. Besarnya masalah yang dihadapi Puskesmas dan
Kabupaten/Kota
2. Keberhasilan tahun lalu
3. Kendala maupun permasalahan dalam penanganannya
4. Ketersediaan sumber daya, termasuk pemetaan sumberdaya
manusia tahun
5. Lingkungan fisik (geografis, iklim, transport dll) dan non fisik
(social budaya, tingkat pendapatan ekonomi rakyat, pendidikan
masyarakat dll)
8
4. Pencapaian (P) diisi dengan hasil yang dicapai masing-masing
kegiatan selama kurun waktu tertentu
5. % Cakupan diperoleh dengan pencapaian hasil kegiatan
6. Cakupan riil (CR) adalah menghitung pencapaian hasil
kegiatan (P) dibagi Total Sasaran (ToS) dikali 100%
7. % cakupan dibandingkan dengan Target Sasaran (TS),
diperoleh dengan menghitung pencapaian hasil kegiatan (P)
dibagi Target Sasaran (TS) dikali 100%, contoh :
% cakupan Varibael Pelayanan Gizi Masyarakat terdiri dari sub
variable :
a. Pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi pada bai umur 6-
11 bulan : 95 %
b. Pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi pada balita umur
12-59 bulan 2 *dua) kali setahun : 97 %
c. Pemberian 90 tablet Besi pada ibu hamil : 90%
d. Ibu hamil Kurang Energy Kronis (KEK) : 90 %
Jadi % cakupan variable = (95+97+90+90) dibagi 4 = 93
9
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota untuk mengetahui tingkat kinerja
Puskesmas di wilayhnya, maka kinerja Puskesms akan dikelompokkan
menjadi 3 kelompok Puskesmas.
1. Kelompok I : Puskesmas dengan tingkat kinerja baik
2. Kelompok II : Puskesmas dengan tingkat kinerja cukup
3. Kelompok III : Puskesmas dengan tingkat kinerja kurang
Cakupan hasil (out-put) dan hasil kegiatan yang telah ditetapkan pada
akhir tahun, dilakuakn analisis masalah, mencari penyebab dan pemecahan
masalah, sebagai bahan Perencanaan tahun yang akan dating.
Hasil Penilaian Kinerja Puskesmas ditindak lanjuti dengan bentuk Rencana
Usulan Tahun depan, dengan tahapan :
1. Identifikasi masalah dengan menggunakan table 5 W 1 H (What, Who,
When, Where, Ehy, How)
2. Menetapkan prioritas masalah dengan table USg (Ugency, Seriousnes,
Growth), CARL, dan lain-lain.
3. Mencari akar penyebab masalah dengan menggunakan diagram
Ichikawa/Fishbone atau pohon masalah (Problem Trees)
Sarana/Ala Lingkunga
t n 11
Contoh masalah : cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan rendah (missal 40%)
Langkah-langkah penyusunannya :
1. Tuliskan “masalah” pada bagian kepala ikan, buat garis mendatar dengan panah
menyentuh kepala ikan, buat garis horizontal dengan anak panah menunjuk kea
rah kepala ikan, tetapkan kategori utama dari oenyebab, buat garis dengan anak
panah menunjuk ke garis horizontal.
2. Lakukan brainstorming (curah pendapat) dan fokuskan pada masing-masiong
kategori. Setelah dianggap cukup, dengan cara yang sama lakukan untuk
kategori utama yang lain. Untuk masing-masing kemungkinan penyebab, coba
membuat daftar sub penyebab dan letakkan pada cabang yang lebih kecil.
3. Setelah semua ide/ pendapat dicatat, lakukan klarifikasi data untuk
menghilangkan duplikasi, ketidaksesuaian dengan masalah, dll.
4. Buatlah kesimpulan dari hasil yang menentukan akar masalah
Akibat
Masalah utama
……………………….
. Kasus Gizi Buruk meningkat
……………………….. Sebab
a SPD b c d e
a SSD b c d e
Langkah-langkah penyusunannya :
1. Tuluskan “masalah” pada kotak di puncak pohon masalah, buat garis penah
vertikal menuju kotak tersebut,
12
2. Tetapkan kategori utama dari penyebab dan tuliskan pada kotak dibawahnya
dengan arah panah menuju ke kotak maslah. Setiap format pohon masalah
untuk 1 (satu) jenis kegiatan.
3. Lakukan curah pendapat (brainstorming) dan fokuskan pada masing-masing
kategori, setelah dianggap cukup, dengan cara yang sama lakukan untuk
kategori utama yang lain. Teknik curah pendapat (brainstorming) digunakan
atau disebutkan masalah yang diidentifkasi dengan pertanyaan berikut ini :
Apa yang menjadi masalah utama
Apa yang menjadi akibat masalah ini
Apa yang menjadi masalah pokok dari masalah utama
Apa yang menjadi masalah spesifik dari masalah pokok
4. Untuk masing-masing kemungkinan penyebab, coba membuat daftar sub
penyebab dan letakkan pada kotak yang ada dibawahnya. Ulangi hal yang
sama pada kategori yang lain
5. Setelah semua pendapat/gagasan dicatat, lakukan klarifikasi untuk
menghilangkan duplikasi, ketidak sesuaian dengan masalah tersebut
6. Buatlah kesimpulan dari hasil menentukan akar maslah tersebut
13
dengan menggunakan metode efektif dan perbandingan atau metode
sejenis
5) Untuk setiap prioritas masalah harus dapat ditentukan pemecahan
masalah terpilih. Pemecahan masalah terpilih akan menjadi bahan
penyusunan RUK (Rencana Usulan Kegiatan)
14
9. Bab V : Identifikasi Penyebab Masalah
10. Bab VI : Analisa Penyebab Masalah,
11. Bab VII : Prioritas Masalah dan Pemecahannya/Rencana
Tindak Lanjut
12. Bab VIII : Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan Tahunan
n+2 (lampiran 1-12)
13. Bab IX : Kesimpulan dan Saran
14. Lampiran : hasil survey SKM, hasil SMD/MMD dan Survei
Kepuasan Pelanggan, 21 Pelaporan SIP
15
BAB IV
16
Jumlah komplikasi kebidanan
yang mendapatkan penanganan
definitif di wilayah kerja
Puskesmas pada kurun
waktu satu tahun
Cara Perhitungan : 20% jumlah ibu hamil × 100%
yang ada di wilayah
kerja Puskesmas dalam
kurun waktu satu tahun
Satuan : persen%
17
Jumlah neonatus yg telah memperoleh
pelayanan Kunjungan Neonatus
pada masa 6-48 jam setelah lahir
sesuai standar di wilayah kerja
Puskesmas dalam waktu satu tahun
Cara Perhitungan : Seluruh sasaran bayi di × 100%
wilayah kerja puskesmas
dalam kurun waktu satu tahun
Satuan : persen%
18
Jumlah bayi yang memperoleh
pelayanan kesehatan (minimal
4 kali) sesuai standar disatu
wilayah kerja pada kurun
waktu tertentu
Cara Perhitungan : Jumlah seluruh sasaran × 100%
bayi di wilayah kerja
puskesmas dalam
kurun waktu satu tahun
Satuan : persen%
4.1.1.2. Gizi
1. Kegiatan : Persentase Ibu Hamil mendapat Tablet Tambah Darah (TTD)
minimal 90 tablet
Definisi : TTD adalah tablet yang sekurangnya mengandung zat besi
Operasional setara dengan 60 mg besi elemental dan 0,4 mg asam folat
yang disediakan oleh pemerintah maupun diperoleh sendiri.
19
Satuan : persen%
2. Kegiatan : Persentase Bayi Baru Lahir Mendapatkan Inisiasi Menyusu
Dini (IMD)
20
5. Kegiatan : Persentase Balita Naik Timbangan (N)
Definisi : Balita adalah anak yang berumur di bawah 5 tahun (0-59
Operasional bulan 29 hari)
Balita ditimbang (D) adalah anak umur 0-59 bulan 29 hari
yang ditimbang.
D Balita adalah jumlah balita yang ditimbang (D) di suatu
wilayah.
Berat badan naik (N) adalah hasil penimbangan berat badan
dengan grafik berat badan mengikuti garis pertumbuhan atau
kenaikan berat badan sama dengan kenaikan berat badan
minimum atau lebih. Kenaikan berat badan ditentukan
dengan membandingan hasil penimbangan bulan ini dengan
bulan lalu.
Balita tidak ditimbang bulan lalu (O) adalah balita yang tidak
memiliki catatan hasil penimbangan bulan lalu.
Balita baru (B) adalah balita yang baru datang ke posyandu
dan tidak terdaftar sebelumnya.
D’ adalah jumlah seluruh balita yang ditimbang dikurangi
(balita tidak ditimbang bulan lalu dan balita yang baru bulan
ini yang tidak terdaftar sebelumnya)
21
J Jumlah balita yg
mempunyai buku KIA/ KMS
Cara Perhitungan : Jumlah seluruh × 100%
Balita yang ada
Satuan : persen%
23
4.1.1.3. PROMKES
4.1.1.3.1. Penyuluhan PHBS pada : Keluarga, Sekolah, Tempat-tempat Umum, Fasilitas
Kesehatan
1. Kegiatan : Penyuluhan PHBS keluarga
Definisi : Penyuluhan PHBS di Keluarga adalah Kegiatan penyampaian
Operasional informasi oleh petugas Puskesmas/mitra kerja Puskesmas dengan
sasaran keluarga dan anggotanya yang mendapat intervensi PIS/PK
atau Keluarga yang tidak ber PHBS, didukung alat bantu/media
penyuluhan.
25
4.1.1.3.4. Kegiatan : Pembinaan PHBS di tatanan Institusi Kesehatan (Puskesmas dan
jaringanya : Puskesmas Pembantu, Polindes, Poskesdes. dll).
Definisi : Pembinaan PHBS di tatanan Institusi Kesehatan adalah pengkajian
Operasional dan pembinaan PHBS di tatanan institusi kesehatan (Puskesmas
dan jaringannya : puskesmas pembantu, Polindes, Poskesdes, dll)
dengan melihat 7 indikator, meliputi : menggunakan air bersih,
mencuci tangan dengan air bersih yang mengalir memakai sabun,
menggunakan jamban, membuang sampah pada tempatnya, tidak
merokok, tidak meludah sembarangan dan memberantas jentik
nyamuk. Pembuktian dengan : hasil data kajian PHBS Institusi
Kesehatan, tanggal pengkajian, petugas yang mengkaji, analisis
hasil kajian
26
Satuan : persen%
4.1.1.3.8. Kegiatan : Cakupan Pembinaan UKBM dilihat melalui presentase (%) Posyandu
strata Purnama dan Mandiri (Prosentase Posyandu yang ada di wilayah kerja
Puskesmas Strata Purnama dan Mandiri)
Definisi : Posyandu Purnama adalah Posyandu yang dapat melaksanakan
Operasional kegiatan lebih dari 8 kali per tahun, dengan rata-rata jumlah
kader sebanyak 5 orang atau lebih, cakupan kelima kegiatannya
utamanya lebih dari 50%, mempunyai kegiatan tambahan lebih
dari 2 kegiatan, dana sehat yang dikelola oleh masyarakat yang
pesertanya masih terbatas yakni kurang dari 50% kepala
keluarga di wilayah kerja posyandu.
Posyandu mandiri adalah posyandu yang dapat melaksanakan
kegiatan lebih dari 8 kali per tahun, dengan rata-rata jumlah
kader sebanyak 5 orang atau lebih, cakupan kelima kegiatan
utamanya lebih dari 50%, mempunyai kegiatan tambahan lebih
dari 2 kegiatan serta telah memperoleh sumber pembiayaan dari
dana sehat yang dikelola oleh masyarakat yang pesertanya lebih
dari 50% kepala keluarga yang bertempat tinggal di wilayah
kerja posyandu. Pembuktian dengan : data strata posyandu, SK
Pokjanal Kecamatan, SK Pokja Desa/Kelurahan
Jumlah Posyandu strata Purnama dan Mandiri
Cara Perhitungan : Seluruh Posyandu yang ada di wilayah kerja Puskesmas × 100%
Satuan : persen%
27
4.1.1.3.9. Kegiatan : Advokasi Puskesmas kepada Kepala Desa/Kelurahan, Camat dan
Lintas Sektor
Definisi : Kegiatan advokasi yang dilakukan tenaga kesehatan Puskesmas
Operasional dengan sasaran kepada Kepala Desa/Kelurahan, Camat, Lintas
Sektor, dilakukan minimal (satu) kali dalam satu bulan, guna
mendapatkan komitmen/dukungan kebijakan/ang-garan dalam
bidang kesehatan. Pembuktian dengan buku visum, substansi
advokasi, nama petugas yang mengadvokasi, tanggal pelaksanaan
kegiatan, hasil advokasi.
Jumlah Kegiatan advokasi kepada
kepala Desa/Lurah, Camat/Lintas Sektor
Cara Perhitungan : × 100%
12 Kali
Satuan : persen%
28
4.1.1.3.12. Kegiatan : Penggunaan Media KIE menyebarluasan informasi
Definisi : Kegiatan penyebarluasan informasi kesehatan dengan
Operasional menggunakan berbagai media Komunikasi, Informasi dan Edukasi
yang ada di Puskesmas, meliputi :
1. Dalam gedung : media cetak (leaflet, booklet, poster), alat
peraga, media elektronik (TV, infokus)
2. Luar gedung : spanduk, billboard, umbul-umbul.
3. Media Elektronik : TV, radio, SMS
4. Medsos
5. Media tradisional
Jumlah jenis media KIE yang digunakan
untuk penyebar luasan informasi kesehatan
Cara Perhitungan : 5 jenis media (dalam gedung, luar gedung, × 100%
media elektronik, medsos dan media tradisional)
Satuan : persen%
29
4.1.1.3.14. Kegiatan : Penggunaan Media KIE menyebarluasan informasi
Definisi : Kegiatan penyebarluasan informasi kesehatan dengan
Operasional menggunakan berbagai media Komunikasi, Informasi dan Edukasi
yang ada di Puskesmas, meliputi :
6. Dalam gedung : media cetak (leaflet, booklet, poster), alat
peraga, media elektronik (TV, infokus)
7. Luar gedung : spanduk, billboard, umbul-umbul.
8. Media Elektronik : TV, radio, SMS
9. Medsos
10. Media tradisional
Jumlah Desa/Kelurahan mendapat pendampingan kegiatan
pemberdayaan masyarakat (SMD, MMD)
Cara Perhitungan: × 100%
Jumlah Desa/Kelurahan yang ada di wilayah kerja Puskesmas
Satuan : persen%
4.1.1.4.KESEHATAN LINGKUNGAN
4.1.1.4.1. Kegiatan : Prosentase Penduduk terhadap akses sanitasi yang layak (jamban
sehat)
Definisi : Prosentase Penduduk terhadap akses sanitasi yang layak (Jamban
Operasional Sehat) adalah Prosentase penduduk dengan akses fasilitas sanitasi
yang layak adalah perbandingan antara penduduk yang akses
terhadap fasilitas sanitasi yang layak (jamban sehat) dengan
penduduk seluruhnya, dinyatakan dalam persentase
Jumlah penduduk dengan akses
terhadap fasilitas sanitasi yang
layak (jamban sehat) di suatu
wilayah pada periode tertentu
Cara Perhitungan: Jumlah penduduk di wilayah × 100%
dan pada periode yang sama
Satuan : persen%
4.1.1.4.2. Kegiatan : Prosentase penduduk terhadap akses air minum yang berkualitas
(memenuhi syarat)
Definisi : Prosentase penduduk dengan akses berkelanjutan terhadap air
Operasional minum yang berkualitas adalah perbandingan antara penduduk
dengan akses terhadap sumber air minum berkualitas (memenuh
syarat) dengan penduduk seluruhnya, dinyatakan dalam persentase.
30
4.1.1.4.3. Kegiatan : Jumlah desa yang melaksanakan STBM
Definisi : Jumlah desa yang melaksanakan STBM di Wilayah Puskesmas
Operasional setiap tahunnya adalah dimana Desa yang melaksanakan ditandai
desa tersebut sudah melakukan pemicuan minimal 1 dusun/RW,
adanya rencana kerja masyarakat (RKM) dan adanya natural leader
4.1.1.4.4. Kegiatan : Presentase Inspeksi Kesehatan lingkungan terhadap sarana air bersih,
pasar sehat , TFU dan TPM
Definisi : Inspeksi Kesehatan Lingkungan terhadap Sarana Air Bersih, Pasar
Operasional Sehat, TFU dan TPM adalah kegiatan pemeriksaan dan
pengamatan secara langsung terhadap media lingkungan dalam
rangka pengawasan berdasarkan standar, norma dan baku mutu
yang berlaku untuk meningkatkan kualitas lingkungsn sehat pada
Sarana Air Bersih, Pasar Sehat, TFU dan TPM
Jumlah desa yang melaksanakan
STBM di Wiiayah Puskemas
pada periode tertentu
Cara Perhitungan: Jumlah seluruh Desa di wilayah × 100%
Puskesmas dan pada periode yang sama
Satuan : persen%
31
2. Kegiatan : Cakupan Pengobatan semua kasus TB
Definisi : Cakupan Pengobatan Semua Kasus TB (Case Detection Rate/CDR)
Operasional yang Diobati adalah jumlah semua kasus TB yang diobati dan
dilaporkan diantara perkiraan jumlah semua kasus TB (insiden)
dalam wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu 1 tahun
Jumlah semua kasus TB
yang diobati dan dilaporkan
di wilayah kerja Puskesmas dalam
kurun waktu satu tahun
Cara Perhitungan: Perkiraan jumlah semua kasus × 100%
TB di wilayah kerja Puskesmas
dalam kurun waktu satu tahun
Satuan : persen%
32
5. Kegiatan : Persentase cakupan penemuan penderita pneumonia balita
Definisi : Cakupan Penemuan Penderita Pneumonia Balita adalah Persentase
Operasional balita dengan Pneumonia yang ditemukan dan diberikan
tatalaksana sesuai standar di Sarana Kesehatan di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Jumlah penderita pneumonia
balita yang ditangani di satu wilayah kerja
pada kurun waktu satu tahun
Cara Perhitungan: Jumlah perkiraan penderita pneumonia × 100%
balita di satu wilayah kerja pada waktu yang sama
Satuan : persen%
10. Kegiatan : Cakupan pemeriksaan fungsi syaraf (PFS) pada penderta kusta
Definisi : Pemeriksaan Fungsi Syaraf (PFS) merupakan deteksi adanya
Operasional neuritis / reaksi. Yang dilakukan pada saat pemeriksaan fungsi
saraf, yaitu diagnosa, bila tidak ada reaksi dilakukan setiap bulan
(minimal setiap 3 bulan) namun bila ada reaksi pemeriksaan
dilakukan setiap dua minggu, dan juga pada saat selesai MDT /
RFT
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑎𝑠𝑢𝑠 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑙𝑎𝑘𝑢𝑘𝑎𝑛 𝑃𝐹𝑆
Cara Perhitungan: × 100%
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑎𝑠𝑢𝑠 𝐾𝑢𝑠𝑡𝑎
Satuan : persen%
11. Kegiatan : Pencegahan DBD dengan penghitungan Angka Bebas Jentik (ABJ)
Cakupan Angka Bebas Jentik
Definisi : Persentase rumah dan tau tempat-tempat umum yang diperiksa
Operasional jentik
34
2. Kegiatan : Cakupan Desa/Kelurahan yang melaksanakan Pos Pembinaan
Terpadu (Posbindu) PTM
Definisi : Cakupan Desa/Kelurahan yang melaksanakan Pos Pembinaan
Operasional Terpadu (Posbindu) PTM adalah persentase desa/kelurahan yang
melaksanakan Posbindu PTM di wilayah kerja Puskesmas dalam
kurun waktu satu tahun
Jumlah desa/kelurahan yang melaksanakan Pos Pembinaan
Terpadu (Posbindu) PTM di wilayah kerja Puskesmas
dalam waktu satu tahun
Cara Perhitungan: Seluruh desa/kelurahan di wilayah kerja puskesmas × 100%
dalam kurun waktu satu tahun
Satuan : persen%
35
4.1.1.6.SURVEILANS DAN IMUNISASI
4.1.1.6.1. PELAYANAN IMUNISASI DASAR
1. Kegiatan : Cakupan BCG
Definisi : Cakupan BCG adalah persentase bayi usia 0-11 bulan yang
Operasional mendapatkan imunisasi BCG di wilayah kerja Puskesmas pada
kurun waktu satu tahun
Jumlah bayi yang mendapat
imunisasi BCG di wilayah kerja Puskesmas
pada kurun waktu satu tahun
Cara Perhitungan: Jumlah sasaran bayi 0 - 11 bulan di wilayah × 100%
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Satuan : persen%
36
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑏𝑎𝑦𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡 𝑖𝑚𝑢𝑛𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 𝑀𝑅 𝑑𝑖 𝑤𝑖𝑙𝑎𝑦𝑎ℎ
𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 𝑃𝑢𝑠𝑘𝑒𝑠𝑚𝑎𝑠 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑘𝑢𝑟𝑢𝑛 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑠𝑎𝑡𝑢 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
Cara Perhitungan: 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑎𝑠𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑦𝑖 0 − 11 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛 𝑑𝑖 𝑤𝑖𝑙𝑎𝑦𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 × 100%
𝑃𝑢𝑠𝑘𝑒𝑠𝑚𝑎𝑠 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑘𝑢𝑟𝑢𝑛 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑠𝑎𝑡𝑢 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
Satuan : persen%
37
9. Kegiatan : Cakupan pelayanan imunisasi ibu hamil TT2+
Definisi : Cakupan Imunisasi TT2 + Ibu Hamil adalah jumlah ibu hamil
Operasional yang mendapatkan imunisasi TT ke-dua atau ke-tiga, atau ke-
empat atau ke-lima di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑖𝑏𝑢 ℎ𝑎𝑚𝑖𝑙
waktu satu tahun𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡 𝑖𝑚𝑢𝑛𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 𝑇𝑇2,
𝑇𝑇 3, 𝑇𝑇4, 𝑇𝑇5 𝑑𝑖 𝑤𝑖𝑙𝑎𝑦𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 𝑃𝑢𝑠𝑘𝑒𝑠𝑚𝑎𝑠
𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑘𝑢𝑟𝑢𝑛 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑠𝑎𝑡𝑢 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
Cara Perhitungan: 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑎𝑠𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑖𝑏𝑢 ℎ𝑎𝑚𝑖𝑙 𝑑𝑖 𝑤𝑖𝑙𝑎𝑦𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 × 100%
𝑃𝑢𝑠𝑘𝑒𝑠𝑚𝑎𝑠 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑘𝑢𝑟𝑢𝑛 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑠𝑎𝑡𝑢 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
Satuan : persen%
38
4.1.1.7.UKM PENGEMBANGAN
4.1.1.7.1. KESEHATAN TRADISIONAL
1. Kegiatan : Cakupan Pembinaan Upaya Kesehatan Tradisional
Definisi : Pembinaan penyehat tradisional adalah upaya yang dilakukan oleh
Operasional puskesmas berupa inventarisir, identifikasi, dengan aplikasi Gan
Hattra, pencatatan dan pelaporan kunjungan klien, serta fasilitasi
rekomendasi registrasi kesehatan tradisional di wilayah kerja
puskesmas dalam kurun waktu satu tahun.
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑛𝑦𝑒ℎ𝑎𝑡 𝑇𝑟𝑎𝑑𝑖𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑏𝑖𝑛𝑎 𝑝𝑒𝑡𝑢𝑔𝑎𝑠
𝑃𝑢𝑠𝑘𝑒𝑠𝑚𝑎𝑠 𝑑𝑖 𝑤𝑖𝑙𝑎𝑦𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 𝑃𝑢𝑠𝑘𝑒𝑠𝑚𝑎𝑠
𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑘𝑢𝑟𝑢𝑛 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑠𝑎𝑡𝑢 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
Cara Perhitungan: 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑛𝑦𝑒ℎ𝑎𝑡 𝑇𝑟𝑎𝑑𝑖𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ𝑛𝑦𝑎 × 100%
𝑑𝑖 𝑤𝑖𝑙𝑎𝑦𝑎ℎ 𝑃𝑢𝑠𝑘𝑒𝑠𝑚𝑎𝑠 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑘𝑢𝑟𝑢𝑛 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑠𝑎𝑡𝑢 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
Satuan : persen%
39
4.1.1.7.2. KESEHATAN OLAHRAGA
1. Kegiatan : Prosentase Jemaah haji yang diperiksa kebugaran jasmani
Definisi : Prosentasi Jemaah Haji yang diperiksa Kebugaran jasmani adalah
Operasional Jumlah Jemaah haji yang diperiksa kebugaran jasmani di wilayah
kerja Puskesmas di banding dengan jumlah Jemaah haji yang ada
diwilayah kerja Puskesmas pada periode tertentu, dinyatakan
dalam persentase
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐽𝑒𝑚𝑎𝑎ℎ ℎ𝑎𝑗𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑖𝑘𝑠𝑎 𝑘𝑒𝑏𝑢𝑔𝑎𝑟𝑎𝑛
𝑗𝑎𝑠𝑚𝑎𝑛𝑖 𝑑𝑖 𝑤𝑖𝑙𝑎𝑦𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 𝑃𝑢𝑠𝑘𝑒𝑠𝑚𝑎𝑠
𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑘𝑢𝑟𝑢𝑛 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑠𝑎𝑡𝑢 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
Cara Perhitungan: 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝐽𝑒𝑚𝑎𝑎ℎ ℎ𝑎𝑗𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑎𝑑𝑎 × 100%
𝑑𝑖 𝑤𝑖𝑙𝑎𝑦𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 𝑃𝑢𝑠𝑘𝑒𝑠𝑚𝑎𝑠 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚
𝑘𝑢𝑟𝑢𝑛 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑠𝑎𝑡𝑢 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
Satuan : persen%
40
2. Kegiatan : Jumlah lansia umur ≥ 60 tahun yang dibina / yang mendapat
pelayanan
Definisi : lansia (umur ≥ 60 tahun ) yang dibina / yang mendapat pelayanan
Operasional kesehatan/ diskreening kesehatannya di wilayah kerja Puskesmas
minimal 1 kali dalam kurun waktu 1 tahun
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑙𝑎𝑛𝑠𝑖𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑦𝑎𝑛𝑎𝑛
(𝑢𝑚𝑢𝑢𝑟 ≥60 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 )
Cara Perhitungan: 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑎𝑠𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑙𝑎𝑛𝑠𝑖𝑎 (𝑢𝑚𝑢𝑟 ≥60 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 )
𝑑𝑖 𝑤𝑖𝑙𝑎𝑦𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑘𝑢𝑟𝑢𝑛 1 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
Satuan : orang
41
2. Kegiatan : Cakupan Sekolah (SMP/MTS/ sederajat) yang melaksanakan
penjaringan Kesehatan ( kelas 7)
Definisi : Cakupan sekolah SMP/MTS/sederajat yang melakukan penjaringan
Operasional kesehatan bagi siswa ( kelas 7 )SMP adalah persentase jumlah
sekolah SMP/MTs/sederajat yang melakukan pemeriksaan
kesehatan dari petugas puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑘𝑜𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑀𝑃/𝑀𝑇𝑆 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑙𝑎𝑘𝑢𝑘𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑚𝑒𝑟𝑖𝑘𝑠𝑎𝑎𝑛
𝑘𝑒𝑠𝑒ℎ𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑔𝑖 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠 7 𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑝𝑒𝑡𝑢𝑔𝑎𝑠
𝑃𝑢𝑠𝑘𝑒𝑠𝑚𝑎𝑠 𝑑𝑖 𝑤𝑖𝑙𝑎𝑦𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 𝑃𝑢𝑠𝑘𝑒𝑠𝑚𝑎𝑠
𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑘𝑢𝑟𝑢𝑛 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑠𝑎𝑡𝑢 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
Cara Perhitungan: 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑀𝑃 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑑𝑎 𝑑𝑖 × 100%
𝑤𝑖𝑙𝑎𝑦𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 𝑃𝑢𝑠𝑘𝑒𝑠𝑚𝑎𝑠 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑘𝑢𝑟𝑢𝑛
𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑠𝑎𝑡𝑢 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
Satuan : persen%
42
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑆𝐷 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡 𝑝𝑒𝑚𝑒𝑟𝑖𝑘𝑠𝑎𝑎𝑛
𝑘𝑒𝑠𝑒ℎ𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑔𝑖𝑔𝑖 𝑑𝑎𝑛 𝑚𝑢𝑙𝑢𝑡 𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑝𝑒𝑡𝑢𝑔𝑎𝑠 𝑃𝑢𝑠𝑘𝑒𝑠𝑚𝑎𝑠
𝑑𝑖 𝑤𝑖𝑙𝑎𝑦𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 𝑃𝑢𝑠𝑘𝑒𝑠𝑚𝑎𝑠 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑘𝑢𝑟𝑢𝑛 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢
𝑠𝑎𝑡𝑢 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
Cara Perhitungan: 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑆𝐷 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑑𝑎 𝑑𝑖 × 100%
𝑤𝑖𝑙𝑎𝑦𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 𝑃𝑢𝑠𝑘𝑒𝑠𝑚𝑎𝑠 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑘𝑢𝑟𝑢𝑛 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢
𝑠𝑎𝑡𝑢 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
Satuan : persen%
4.1.1.8.UKP
4.1.1.8.1. RAWAT JALAN (PUSKESMAS NON DTP)
Kunjungan rawat jalan : Rawat jalan tingkat pertama adalah pelayanan kesehatan
perorangan yang meliputi obsevasi medik tanpa tinggal diruang rawat inap di
sarana kesehatan strata pertama.
43
3. Kegiatan : Cakupan kunjungan rawat jalan gigi
Definisi : Kunjungan Rawat jalan gigi mulut adalah kunjungan pasien baru
Operasional pelayanan medis kepada seorang pasien untuk tujuan pengamatan,
diagnosis, pengobatan, rehabilitasi, dan pelayanan kesehatan gigi
pada pasien
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑢𝑛𝑗𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑟𝑢 𝑝𝑎𝑠𝑖𝑒𝑛 𝑟𝑎𝑤𝑎𝑡 𝑗𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑘𝑙𝑖𝑛𝑖𝑘
𝑔𝑖𝑔𝑖 𝑃𝑢𝑠𝑘𝑒𝑠𝑚𝑎𝑠 𝑑𝑎𝑛 𝑗𝑎𝑟𝑖𝑛𝑔𝑎𝑛𝑛𝑦𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑠𝑎𝑙 𝑑𝑎𝑟𝑖
𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑤𝑖𝑙𝑎𝑦𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 𝑝𝑢𝑠𝑘𝑒𝑠𝑚𝑎𝑠 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑘
𝑢𝑟𝑢𝑛 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑠𝑎𝑡𝑢 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
Cara Perhitungan:4% 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑤𝑖𝑙𝑎𝑦𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 𝑝𝑢𝑠𝑘𝑒𝑠𝑚𝑎𝑠 × 100%
𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑘𝑢𝑟𝑢𝑛 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑠𝑎𝑡𝑢 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
Satuan : persen%
44
Satuan : persen%
3. Kegiatan : IGD
Definisi : Pelaksanaan pelayanan terhadap pasien gawat darurat di Instalasi
Operasional Gawat Darurat (IGD), dengan wewenang penuh yang dipimpin
oleh dokter.
𝐾𝑢𝑛𝑗𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑝𝑎𝑠𝑖𝑒𝑛 𝑏𝑎𝑟𝑢 𝐼𝐺𝐷
𝑃𝑢𝑠𝑘𝑒𝑠𝑚𝑎𝑠 𝑏𝑎𝑖𝑘 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑑𝑎𝑛 𝑙𝑢𝑎𝑟 𝑤𝑖𝑙𝑎𝑦𝑎ℎ 𝑝𝑢𝑠𝑘𝑒𝑠𝑚𝑎𝑠
𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑡𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛𝑖 𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑝𝑢𝑠𝑘𝑒𝑠𝑚𝑎𝑠 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚
𝑘𝑢𝑟𝑢𝑛 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑠𝑎𝑡𝑢 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
Cara Perhitungan: 15% 𝑘𝑢𝑛𝑗𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 × 100%
𝑟𝑎𝑤𝑎𝑡 𝑗𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑠𝑎𝑡𝑢 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
Satuan : persen%
4.1.1.9.PELAYANAN PUSKESMAS
4.1.1.9.1. DALAM GEDUNG
1. Kegiatan : Kunjungan Rawat Jalan Umum mendapat Askep Individu
Definisi : Jumlah pasien rawat jalan dalam gedung yang mendapat asuhan
Operasional keperawatan individu langsung oleh perawat
45
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑎𝑠𝑖𝑒𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡 𝑎𝑠𝑢ℎ𝑎𝑛
𝑘𝑒𝑝𝑒𝑟𝑎𝑤𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑙𝑎𝑛𝑔𝑠𝑢𝑛𝑔 𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑝𝑒𝑟𝑎𝑤𝑎𝑡 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑟𝑎𝑤𝑎𝑡 𝑗𝑎𝑙𝑎𝑛
Cara Perhitungan:𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑎𝑠𝑖𝑒𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑙𝑎𝑘𝑢𝑘𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑘𝑎𝑗𝑖𝑎𝑛 , 𝑝𝑒𝑚𝑒𝑟𝑖𝑘𝑠𝑎𝑎𝑛 × 100%
𝑓𝑖𝑠𝑖𝑘 𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑝𝑒𝑟𝑎𝑤𝑎𝑡 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑘𝑢𝑛𝑗𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑟𝑎𝑤𝑎𝑡 𝑗𝑎𝑙𝑎𝑛, 𝐼𝐺𝐷
𝑑𝑖 𝑃𝑢𝑠𝑘𝑒𝑠𝑚𝑎𝑠 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑘𝑢𝑟𝑢𝑛𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑠𝑎𝑡𝑢 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
Satuan : persen%
3. Kegiatan : Cakupan Keluarga dengan TBC yang mencapai (KM III dan IV)
setelah minimal 4 kali kunjungan rumah
Definisi : Cakupan hasil akhir tingkat kemandirian Keluarga ( KM III dan
Operasional IV) pada keluarga dengan penderita TBC , setelah mendapatkan
askep keluarga minimal 4 kali kunjungan
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐾𝑀 𝐼𝐼𝐼 𝑑𝑎𝑛 𝐼𝑉 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑘𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑔𝑎
𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑒𝑟𝑖𝑡𝑎 𝑇𝐵𝐶 𝑑𝑖 𝑤𝑖𝑙𝑎𝑦𝑎ℎ 𝑃𝑢𝑠𝑘𝑒𝑠𝑚𝑎𝑠
CaraPerhitungan:𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑔𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑘𝑢𝑟𝑢𝑛 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑠𝑎𝑡𝑢 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑎𝑛𝑔𝑔𝑜𝑡𝑎 𝑘𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑔𝑎𝑛𝑦𝑎 𝑚𝑒𝑛𝑑𝑒𝑟𝑖𝑡𝑎 𝑇𝐵 𝐶 × 100%
𝑑𝑖 𝑤𝑖𝑙𝑎𝑦𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 𝑃𝑢𝑠𝑘𝑒𝑠𝑚𝑎𝑠 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑘𝑢𝑟𝑢𝑛 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑠𝑎𝑡𝑢𝑛 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
Satuan : persen%
4. Kegiatan : Cakupan Keluarga Mandiri (KM III dan IV) pada keluarga dengan
Hipertensi yang mendapat askep keluarga
Definisi : Cakupan hasil akhir tingkat kemandirian Keluarga ( KM III dan
Operasional IV) pada keluarga dengan penderita Hipertensi , setelah
mendapatkan askep keluarga minimal 4 kali kunjungan
46
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐾𝑀 𝐼𝐼𝐼 𝑑𝑎𝑛 𝐼𝑉 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑘𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑔𝑎
𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑒𝑟𝑖𝑡𝑎 ℎ𝑖𝑝𝑒𝑟𝑡𝑒𝑛𝑠𝑖 𝑑𝑖𝑤𝑖𝑙𝑎𝑦𝑎ℎ
𝑃𝑢𝑠𝑘𝑒𝑠𝑠𝑚𝑎𝑠 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑘𝑢𝑟𝑢𝑛 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑠𝑎𝑡𝑢 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
Cara Perhitungan: 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑎𝑛𝑔𝑔𝑜𝑡𝑎 𝑘𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑔𝑎𝑛𝑦𝑎 × 100%
𝑡𝑒𝑟𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑒𝑟𝑖𝑡𝑎 ℎ𝑖𝑝𝑒𝑟𝑡𝑒𝑛𝑠𝑖 𝑑𝑖 𝑤𝑖𝑙𝑎𝑦𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 𝑝𝑢𝑠𝑘𝑒𝑠𝑚𝑎𝑠
𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑘𝑢𝑟𝑢𝑛 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑠𝑎𝑡𝑢 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
Satuan : persen%
5. Kegiatan : Cakupan Keluarga Mandiri (KM III dan IV) pada keluarga dengan
ODGJ yang mendapat askep keluarga
Definisi : Cakupan hasil akhir tingkat kemandirian Keluarga ( KM III dan
Operasional IV) pada keluarga dengan penderita Orang dengan gangguan Jiwa
(ODGJ) , setelah mendapatkan askep keluarga minimal 4 kali
kunjungan
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐾𝑀 𝐼𝐼𝐼 𝑑𝑎𝑛 𝐼𝑉 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑘𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑔𝑎
𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑒𝑟𝑖𝑡𝑎 𝑂𝐷𝐺𝐽 𝑑𝑖𝑤𝑖𝑙𝑎𝑦𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎
𝑝𝑢𝑠𝑘𝑒𝑠𝑚𝑎𝑠 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑘𝑢𝑟𝑢𝑛 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑠𝑎𝑡𝑢 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
Cara Perhitungan:𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑎𝑛𝑔𝑔𝑜𝑡𝑎 𝑘𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑔𝑎𝑛𝑦𝑎 × 100%
Satuan : persen%
47
Satuan : persen%
48
Cara Perhitungan:
Jika d ≤ 2,6 item maka capaian indikator kinerja POR adalah 100%
Jika d ≥ 4 item maka capaian indikator kinerja POR adalah 0%
Satuan : persen%
49
Kegiatan : Capaian Kinerja POR :
(a) Persentase Penggunaan antibiotik pada ISPA non pneumonia
(angka riil)
(b) Persentase Penggunaan antibiotik pada Diare non Spesifik (angka
riil)
(c) Persentase Penggunaan injeksi pada Myalgia (angka riil)
(d) Rerata item obat per lembar resep X 100 %
Definisi : Persentase Kabupaten/Kota yang menerapkan Penggunaan Obat
Operasional Rasional di Puskesmas adalah kabupaten/kota yang 20%
puskesmasnya memiliki nilai rerata Penggunaan Obat Rasional
minimal 60%
50
Cara Perhitungan Kinerja Indikator POR:
Keterangan :
(a) Persentase Penggunaan antibiotik pada ISPA non pneumonia (angka riil)
(b) Persentase Penggunaan antibiotik pada Diare non Spesifik (angka riil)
(c) Persentase Penggunaan injeksi pada Myalgia (angka riil)
(d) Rerata item obat per lembar resep X 100 %
4
Satuan : persen%
51
4.1.1.10.3. PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DI PUSKESMAS
Kegiatan : Persentase kesesuaian obat dengan formularium nasional
Definisi : Persentase kesesuaian obat dengan formularium nasional adalah
Operasional persentase kesesuaian item obat yang tersedia dengan Fornas
(Formularium Nasional) FKTP
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑖𝑡𝑒𝑚 𝑜𝑏𝑎𝑡 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑒𝑠𝑢𝑎𝑖 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑓𝑜𝑟𝑛𝑎𝑠
Cara Perhitungan:𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑖𝑡𝑒𝑚 𝑜𝑏𝑎𝑡 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎 𝑑𝑖 𝑃𝑢𝑠𝑘𝑒𝑠𝑚𝑎𝑠 𝑥 × 100%
Satuan : persen%
KETERANGAN :
1. Matriks tersebut diatas merupakan contoh kegiatan yang dilakukan Puskesmas
Kegiatan selanjutnya sesuai RPK Puskesmas
2. Matrik tersebut dapat dikembangkan sesuai kebutuhan da kebijakan daerah, dengan
tidak mengurangi kolom yang ada
3. Kolom (2 ) Upaya kesehatan diisi dengan UKM, UKP, pelayanan kefarmasian,
keperawatan kesehatan masyarakat dan pelayanan laboratorium yang dilaksanakan
puskesmas. Diisi sesuai dengan RPK puskesmas
4. Kolom (3) Kegiatan diisi dengan penjabaran kegiatan dari masing-masing upaya yang
harus dilaksanakan dalam rangka mencapai target yang telah ditetapkan.
5. Kolom(4) Satuan diisi dengan satuan kegiatan
6. Kolom (5) Target sasaran adalah jumlah dari sasaran /area yang akan diberikan
pelayanan oleh Puskesmas, dihitung berdasarkan faktor koreksi kondisi geografis,
jumlah sumber daya, target indikatorkinerja dan pencapain terdahulu.
7. Kolom (6) Pencapaian diisi pencapaian kegiatan dari target sasaran yang telah
ditentukan
8. Kolom(7) Cakupan, diperoleh dengan menghitung pencapaian hasil kegiatan
kolom(6) dibagi dengan target sasaran (kolom5)
HASIL PENILAIAN :
Berdasarkan penilaian kinerjanya , Puskesmas dikelompokan menjadi 3 (tiga) yaitu :
Kelompok I ; Puskesmas dengan tingkat kinerja baik
1) Cakupan hasil pelayanan kesehatan dengan tingkat pencapaian hasil > 91%
2) Cakupan hasil manajemen dengan tingkat pencapaian hasil ≥ 8,5
4.2.1.2.Ada RUK , disusun berdasar kan Rencana Lima Tahunan, dan melalui analisa
situasi dan perumusan masalah
Nilai : 0 Jika Tidak menyusun
Nilai : 4 Jika Ya, beberapa ada analisa dan perumusan masalah
Nilai : 7 Jika Ya, sebagian ada analisa dan perumusan masalah
Nilai : 10 Jika Ya, seluruhnya ada analisa dan perumusan masalah
4.2.2.5.Puskesmas membuat rencana kerja bulanan dan tahunan bagi setiap petugas
sesuai dengan tugas, wewenang, dan tanggung jawab:
o Rencana kerja bulanan ada bagi seluruh petugas
54
o Rencana kerja tahunan bagi seluruh petugas
o Rencana kerja bulanan ada bagi 50% - <100% petugas
o Rencana kerja tahunan ada untuk 50% - <100 % petugas
Nilai : 4 Jika ya, beberapa unit
Nilai : 7 Jika ya, sebagian besar unit
Nilai : 10 Jika ya, seluruh unit
o Rencana kerja bulanan dan atau tahunan hanya ada di sebagian kecil
petugas (< 50 %)
4.2.2.12. Puskesmas mempunyai data tenaga kesehatan yang melakukan praktik mandiri
di wilayah kerja puskesmas
Nilai 10 = Ada
Nilai 0 = tidak ada
56
4.2.2.15. Dilakukan evaluasi kinerja tenaga kesehatan
Nilai 10 = Dilaksanakan
Nilai 0 = tidak dilaksanakan
Nilai 10 = Lengkap
Nilai 7 = Ada, ditanda tangani KPA, tapi tidak dilampiri print out rekening
Nilai 4 = Ada, tapi tidak di tanda tangani oleh KPA
Nilai 0 = Tidak ada
4.2.4.3.Posyandu
a. Ada data strata Posyandu
b. Ada data sasaran program
c. Ada SK penetapan strata Posyandu
d. Ada jadwal pembinaan Posyandu
Nilai 10 = Ditetapkan
Nilai 0 = Tidak ditetapkan
Nilai 10 = Dokumen lengkap POA 5 th,POA 1 th, RUK, RPK, analisis situasi,
identifikasi masalah, perumusan masalah , prioritas masalah, mencari akar
penyebab masalah
Nilai 7 = Hanya terdapat 8 dokumen program
Nilai 4 = Hanya terdapat 4 dokumen program
Nilai 0 = tidak ada perencanaan program
- Cakupan IKS
4.2.6.1.4. Cakupan indikator Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-
PK)
Cakupan KB
Nilai 10 = cakupan , ≥ 70 % keluarga
Nilai 7 = cakupan , 40-69 % keluarga
Nilai 4 = cakupan , < 40 % keluarga
Nilai 0 = tidak ada
62
Cakupan keluarga mengikuti JKN
Nilai 10 = cakupan , ≥ 70 % keluarga
Nilai 7 = cakupan , 40-69 % keluarga
Nilai 4 = cakupan , < 40 % keluarga
Nilai 0 = tidak ada
Nilai 10 = Ada Tim Mutu, ditetapkan, disertai uraian tugas dan tanggung
jawab, ada kejelasan garis tanggung jawab dan jalur koordinasi dalam struktur
organisasi Puskesmas
Nilai 7 = Ada Tim Mutu, ditetapkan, disertai uraian tugas dan tanggung jawab,
tidak ada kejelasan garis tanggung jawab dan jalur koordinasi dalam struktur
organisasi Puskesmas
Nilai 4 = Ada Tim Mutu, ditetapkan, tidak disertai uraian tugas dan tanggung
jawab, tidak ada kejelasan garis tanggung jawab dan jalur koordinasi dalam
struktur organisasi Puskesmas
Nilai 0 = tidak ada
Nilai 10 = Ada rencana/ program tahunan peningkatan mutu, ada bukti proses
penyusunan, sudah diimplementasikan, disertai bukti implementasi.
Nilai 7 = Ada rencana/ program tahunan peningkatan mutu, ada bukti proses
penyusunan, sudah diimplementasikan, tidak disertai bukti implementasi.
Nilai 4 = Ada rencana/ program tahunan peningkatan mutu, tidak ada bukti
proses penyusunan, belum ada implementasi
Nilai 0 = tidak ada
63
Indikator Proses
4.2.7.5.Dilaksanakannya Audit Internal
Indikator Output
Capaian setiap indikator mutu/ kinerja manajemen, UKP dan UKM Puskesmas (dari
masing-masing program)
4.2.7.7.Drop Out pelayanan ANC (K1-K4)
Nilai 10 = >5%
Nilai 7 = 1-1,9%
Nilai 4 = <4%
Nilai 10 = 80%-100%
Nilai 7 = 50%-79%
Nilai 4 = 20% - 49 %
Nilai 0 = < 20 %
Nilai 10 = 80%-100%
64
Nilai 7 = 50%-79%
Nilai 4 = 20% - 49 %
Nilai 0 = < 20 %
Nilai 10 = ≥ 80%
Nilai 7 = 50%-79%
Nilai 0 = < 50%
65
4.2.7.15. Tahap Analitik
- Persiapan reagen ( ada dokumen pencatatan reagen , masa kedaluarsa ,cara
pelarutan atau pencampuran sudah benar dan cara pengenceran reagen )
- Ada dokumen kalibrasi dan pemeliharaan alat ( inkubator, lemari es, oven,
outoclave, micropipet, pemanas air, sentrifus, fotometer, timbangan
analitik, timbangan eektrik , thermometer)
- Ada dokumen uji ketelitian dan ketepatan dengan menggunakan bahan
kontrol
- Ada dokumen pemeriksaan spesimen menurut metoda dan prosedur sesuai
protap masing-masing parameter
- Ada dokumen penyimpanan spesimen
KETERANGAN
Matriks tersebut diatas merupakan contoh jenis variabel penilaian manajemen
puskesmas.
Penentuan variabel penilaian dan satandar nilai pada setiap skala mengikuti NSPK
program yang berlaku dan atau hasil koordinasi dengan Dinas Kesehatan Kab/kota
Matrik tersebut dapat dikembangkan sesuai kebutuhan da kebijakan daerah, dengan
tidak mengurangi kolom yang ada
Standar nilai pada setiap skala pada manajemen mutu sesuai standar pelayanan mutu
pelayananyang ditetapkan oleh program dan atau hasil koordinasi dengan Dinas
Kesehatan Kab/kota
66
Point G . Manajemen Mutu, diisi dengan indikator prioritas Puskesmas yang
tercantum dalam Rencana Lima Tahunan Puskesmas.
Hasil akhir adalah rata-rata dari penjumlahan seluruh variabel penilaian . Hasil akhir
dikelompokkan menjadi :
(1) Baik , dengan nilai rata-rata ≥ 8,5
(2) Sedang, dengan nilai rata-rata 5,5 - 8,4
(3) Kurang , dengan nilai rata-rata < 5,5
67
GRAFIK PENENTUAN KELOMPOK PUSKESMAS
Cakupan Kegiatan
100
99
98
97
96
95 Puskesmas
94 Kelompok I
93
92
91
90
89
88
87
86 Puskesmas kelompok II
85
84
83
82
81
80
79
78
77
76
75
74
73 Puskesmas kelompok III
72
70
69
68
67
66
65
1 1,5 2 2,5 3 3,5 4 4,5 5 5,5 6 6,5 7 7,5 8 8,5 9 9,5 10 Penilaian
Manajemen
68
HASIL PENILAIAN :
1. Carilah titik sesuai dengan hasil penilaian pada sumbu x cakupan kegiatan dan hasil
penilaian manajemen pada sumbu y
2. Buatlah titik , yang menunjukkan puskesmas berada pada kuadran yang sesuai antara
cakupan kegiatan dan Manajemen .
3. Hasil akhir titik tersebut :
Hijau Puskesmas Kelompok I : Kategori Baik
Kuning Puskesmas Kelompok II : Kategori Cukup
Merah Puskesmas Kelompok III : Kategori kurang
c. Identifikasi masalah
d. Prioritas masalah
e. Mencari akar penyebab masalah
f. Pemecahan masalah
g. Pemecahan masalah terpilih
h. RUK
i. RKA/RBA
j. RPK
69
PENGERTIAN
70
12. Pelayanan rawat inap adalah pelayanan pasien untuk observasi, diagnose,
pengobatan, rehabilitasi medik dana tau upaya pelayanan kesehatan lainnya
dengan menginap.
13. Manajemen Puskesmas adalah rangkaian kegiatan perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan, pengendalian, penilaian dan pertanggungjawaban yang secara
sistematis dilaksanakan Puskesmas dalam rangka menyelenggarakan tugas dan
fungsi sehingga menghasilkan luaran Puskesmas yang efektif dan efisen.
14. Registrasi adalah proses pendaftaran Puskesmas yang meliputi pengajuan dan
pemberian kode Puskesmas
15. Indicator adalah variable-variabel yang mengindikasikan atau memberi petunjuk
tentang suatu keadaan tertentu sehingga dapat digunakan untuk mengukur
perubahan.
16. Variabel adalah suatu besaran yang dapat diubah atau berubah sehingga
mempengaruhi peristiwa.
17. Instrument adalah alat/sarana yang digunakan untuk membantu mengerjakan
sesuatu untuk tujuan pengumpulan data sebagai bahan pengolahan
18. Masalah adalah kesenjangan antara harapan dan kenyataan
19. Manajemen Peralatan yang dimaksud adalah medis dan non medis dan non
kesehatan seperti furniture dan meubelair
20. Prasarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai
tujuan (gedubg, listirk, air)
21. Sarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang utama terselenggaranya
suatu proses (bangunan, jalan, proyek, kendaraan)
22. Pemberdayaan adalah upaya untuk memberikan kesempatan dan kemampuan
kepada kelompok masyarakat (miskin) untuk dan berani bersuara (voice) atau
menyuarakan pendapat, ide, atau gagasan-gagasannya, serta kemampuan dan
keberanian untuk memilih (choce) sesuatu (konsep, metode, produk, tindakan dan
lain-lain) yang terbaik bagi pribadi, keluarga dan masyarakatnya
23. Data adalah fakta atau kenyataan dari ahsil penagmatan, pengukuran dana tau
perhitungan
24. Informasi adalah pernyataan atas kondisi, situasi dana tau keadaan yang didukung
oleh segenap data yang terkait
25. Manajemen data adalah fungsi organisasi yang bertanggung jawab terhadap
pengembangan control sistematis dalam rangkaian kegiatan pengelolaan data
mulai dari kegiatan pencatatan, pengumpulan, pengolahan, analisi dan penyajian
atau pelaporan
26. System Informasi Puskesmas (SIP) adalah suatu tatanan yang menyediakan
informasi untuk membantu proses pengambilan keputusan dalam melaksanakan
manajemen Puskesmas dalam mencapai sasaran kegiatannya.
27. Indonesia Sehat adalah suatu gambaran kondisi Indonesia pada masa depan yakni
masyarakat, bangsa dan Negara yang ditandai oleh penduduknya hidup dalam
lingkungan dengan perilaku hidup sehat, memiliki kemampuan menjangkau
71
pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata, serta mencapai derajat
kesehatan yang setinggi-tingginya.
28. Pendekatan Keluarga adalah pendekatan pelayanan oleh Puskesmas yang
mengintegrasikan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseoranagn
secara berkesinambungan, dengan target keluarga, melalui kunjungan rumah yang
didasarkan pada data dan informasi dari profil kesehatan keluarga
29. Program Pengelolaan Penyakit Kronis yang selanjutnya disebut Prolanis adalah
suatu system yang memadukan antara penatalaksanaan pelayanan kesehatan dan
komunikasi bagi sekelompok peserta dengan kondisi penyakit tertentu melalui
upaya penanganan penyakit secara mandiri
30. Peserta Prolanis adalah peserta yang terdaftar dalam Program Pengelolaan
Penyakit Kronis untuk penyakit Diabetes Melitus dan Hipertensi, atau diagnose
lain dalam Program Rujuk Balik (Jantung, Asma, Penyakit Paru Obstruktif Kronis
(PPOK), epilepsy, stroke, schizopherenia, dan Systemic Lupus Erythematosus
(SLE)) yang kemudian dinyatakan termasuk dalam Prolanis.
31. Mutu adalah kepatuhan terhadap standar yang telah ditetapkan
32. Pedoman/panduan adalah kumpulan ketentuan dasar yang memberi arah langkah-
langkah yang harus dilakukan. Panduan adalah petunjukdalam melakukan
kegiatan, sehingga dapat diartikan pedoman mengatur beberapa hal, sedangkan
panduan hanya mengatur 1 (satu) kegiatan.
33. Pedoman eksternal adalah peraturan perundangan dan pedoman-pedoman yang
diberlakukan oleh Kementerian Kesehatan, Dinas Kesehatn Provinsi, Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota dan organisasi profesi
34. Pedoman Internal adalah pembakuan system manajemen mutu, system pelayanan,
dan system penyelenggaraan upaya Puskesmas yang harus dipersiapkan oleh
Puskesmas
35. Pedoman/Manual Mutu adalah dokumen yang memberi informasi yang konsisten
ke dalam maupun ke luar tentang system manajemen mutu
36. Standar Operasional Prosedur (SOP) suatu pernagkat instruksi/langkah-langkah
yang dibakukan untuk menyelesaikan proses kerja rutin tertentu
37. Audit adalah kegiatan mengumpuylkan informasi factual dan signifikan (dapat
dipertnggung jawabkan) melalui interkasi (pemeriksaan, pengukuran dan
penilaian yang berujung pada penarikan kesimpulan) secara sistematis, objektif,
dan terdokumentasi yang berorientasi apda azas penggalian nilai atau manfaat
38. Rapat Tinjauan Manajemen adalah pertemuan yang dilakukan oleh manajemen
secara periodic untuk meninjau kinerja system manajemen mutu, dan kinerja
pelayanan/upaya Puskesmas untuk memastikan kelanjutan, kesesuaian,
kecukupan, dan efektifitas system manajemen mutu dan system pelayanan.
39. Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) adalah pengukuran secara komprehensif
kegiatan tentang tingkat kepuasan masyarakat yang diperoleh dari hasil
pengukuran atas pendapat masyarakat dalam memperoleh pelayanan dari
penyelenggaraan pelayanan public (Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara Reformasi Birokrasi Republik Indonesia nomor 16 Tahun 2014 tentang
72
Pedoman Survei Kepuasan Masyarakat Terhadap Penyelenggaraan Pelayanan
Publik)
40. Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) adalah musyawarah yang dihadiri oleh
perwakilan masyarakat untuk membahas masalah-masalah (terutama yang erat
kaitanya dengan kemungkian Kejadian Luar Biasa (KLB), Kegawat-daruratan dan
Bencana) yang ada di desa dan merencanakan penangulangannya
73
PENUTUP
Buku Penilaian Kinerja Puskesmas ini merupakan revisi buku Penilaian Kinerja Puskesmas
cetakan tahun 2012, diharapkan dapat menjadi acuan dan dapat membantu menyelenggarakan
dan menilai kinerja Puskesmas, baik rawat jalan maupun rawat inap agar pelayanan
kesehatan dapatberjalan dengan baik sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat secara optimal melalui pelayanan kesehatan yang terukur dan berkualitas.
Jika dalam batas waktu yang sudah ditentukan dalam penentuan indikator kerja program
sudah berakhir, kami mohon penanggung jawab Program Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
melakukan koordinasi dengan Penanggung Jawab Program Dinas Kesehatan Provinsi untuk
menyusun indikator baru, sambil menunggu Pedoman/Acuan terbaru dari Pemerintah Pusat.
Penyusunan buku Penilaian Kinerja Puskesmas ini telah diusahakan dengan sebaik-baiknya
dengan melibatkan beberapa unsur terkait. Namun demikian tentu masih terdapat kekurangan
dan kekeliruan dalam penyusunan buku ini, untuk itu saran perbaikan dan penyempurnaan
Buku Penilaian Kinerja Puskesmas ini kami harapkan dari berbagai pihak yang terkait dengan
pelayanan dan pendidikan kesehatan demi kesempurnaan buku ini.
74
DAFTAR PUSTAKA
75