Bronkopneumonia ditandai dengan peradangan yang menyerang saluran udara. Oleh karena
itu, seseorang yang mengalami penyakit ini dapat merasa sulit bernapas lega atau sesak napas
karena paru-paru mereka tidak mendapatkan suplai udara yang cukup.
Gejala
Apa saja gejala bronchopneumonia?
Gejala bronchopneumonia dapat bervariasi, tergantung tingkat keparahan gejalanya dan kondisi
kesehatan pasien secara menyeluruh.
Demam
Batuk berdahak
Sakit kepala
Nyeri otot
Lemas, lesu, dan tidak bertenaga
Sesak napas
Nyeri atau sakit di daerah dada ketika batuk atau bernapas dalam-dalam
Berkeringat berlebihan
Napas cepat atau memburu
Biasanya gejala bronkopneumonia cenderung lebih serius pada orang-orang dengan sistem
kekebalan tubuh lemah, seperti bayi, lansia, penderita HIV/AIDS, atau kanker.
Gejala bronkopneumonia pada anak-anak dan bayi berbeda dengan orang dewasa. Selain batuk
dan demam, gejala bronkopneumonia pada anak adalah:
Denyut jantung cepat
Sering rewel tanpa sebab
Nafsu makan dan minum menurun drastis
Sulit tidur
Mungkin ada beberapa tanda dan gejala bronkopneumonia yang tidak tercantum di atas. Jika
Anda merasa memiliki salah satu gejala tersebut, segera konsultasi ke dokter.
Ingat, tidak ada cara lain untuk menentukan jenis pneumonia apa yang Anda miliki tanpa
melakukan pemeriksaan ke dokter.
Anda mengalami salah satu atau lebih gejala bronkopneumonia yang sudah disebutkan di atas
namun tidak memiliki riwayat penyakit pneumonia.
Anda memiliki riwayat penyakit pneumonia namun gejalanya tidak juga membaik meski sudah
diberikan obat.
Jika Anda memiliki tanda atau gejala bronkopneumonia yang tercantum di atas atau hanya ingin
sekadar bertanya tentang penyakit ini, jangan ragu untuk berkonsultasi ke dokter.
Setiap tubuh berfungsi berbeda satu sama lain. Selalu diskusikan dengan dokter untuk
mendapatkan solusi terbaik sesuai dengan kondisi Anda.
Penyebab
Apa penyebab bronchopneumonia?
Penyakit ini dapat disebabkan karena tubuh Anda terinfeksi virus, bakteri, atau jamur. Namun
dalam banyak kasus, bronkopneumonia paling sering disebabkan oleh infeksi bakteri. Bakteri
penyebab bronkopneumonia masuk ke dalam paru-paru melalui udara atau darah.
Staphylococcus aureus
Haemophilus influenza
Pseudomonas aeruginosa
Escherichia coli
Klebsiella pneumoniae
Spesies Proteus
Faktor Risiko
Apa saja faktro risiko penyakit bronchopneumonia?
Semua orang dapat terkena penyakit ini. Namun, ada dua kelompok usia yang memiliki risiko
paling tinggi:
Bayi dan anak-anak di bawah usia 2 tahun, karena sistem imunnya masih dalam tahap
perkembangan
Orang dewasa yang berusia di atas 65 tahun
Mungkin ada beberapa faktor risiko penyebab bronkopneumonia yang tidak disebutkan di atas.
Jika Anda mengkhawatirkan faktor risiko penyebab lainnya, silakan konsultasi ke dokter untuk
informasi lebih lanjut.
Komplikasi
Apa saja komplikasi penyakit bronchopneumonia?
Bronkopneumonia adalah penyakit yang memengaruhi sistem pernapasan. Oleh sebab itu, jika
tidak diobati atau terlanjur parah, penyakit ini dapat menyebabkan berbagai komplikasi bahkan
kematian. Komplikasi penyakit ini lebih rentan dialami anak kecil, lansia, dan orang-orang
dengan sistem kekebalan yang lemah karena perawatan atau kondisi medis tertentu.
Berikut beberapa komplikasi yang mungkin terjadi akibat penyakit bronchopneumonia adalah:
Pengobatan
Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada
dokter Anda.
Bagaimana cara mendiagnosis penyakit bronchopneumonia?
Sama seperti penyakit pada umumnya, dokter pertamanya akan melakukan pemeriksaan fisik
dasar dan mengulas riwayat kesehatan Anda. Apabila Anda dicurigai mengalami gejala
bronkopneumonia, maka dokter akan melakukan pemeriksaan penunjang lainnya untuk
memastikan diagnosis.
Berikut beberapa tes yang umum dilakukan dokter untuk mendiagnosis penyakit
bronkopneumonia adalah:
Rontgen dada. Dengan menggunakan sinar X, dokter dapat melihat bagian paru-paru yang
terkena penyakit pneumonia.
Tes darah. pemeriksaan darah dilakukan untuk mengetahui tipe virus atau bakteri yang
menyebabkan paru-paru basah ini terjadi.
Tes dahak. Jika benar Anda mengalami paru-paru basah, maka virus atau bakteri yang
menyebabkan gangguan kesehatan ini akan terlihat pada dahak.
Pemeriksaan kadar oksigen darah. Hal ini dilakukan untuk mengetahui seberapa banyak
oksigen yang ada di dalam darah Anda. Pasalnya, penyakit ini dapat menyebabkan oksigen tidak
bisa masuk ke dalam aliran darah.
Selain pemeriksaan di atas, dokter mungkin juga akan meminta Anda untuk melakukan
pemeriksaan berikut:
CT scan. Bila penyakit infeksi paru yang Anda derita tak kunjung sembuh, maka dokter akan
meminta Anda untuk melakukan ct scan agar dapat dilihat kondisi paru Anda saat itu.
Kultur cairan paru. Pemeriksaan ini mengharuskan dokter mengambil cairan di dalam paru dan
kemudian diperiksa kandungannya. Pemeriksaan ini membantu dokter untuk menetukan tipe
infeksi yang terjadi.
Dalam kasus yang ringan, penyakit ini dapat membaik hanya dengan teratur minum obat dan
istirahat di rumah. Namun dalam kasus yang parah, pasien mungkin memerlukan perawatan
intensif di rumah sakit.
Jika radang paru Anda disebabkan karena infeksi bakteri, maka dokter akan meresepkan
antibiotik untuk membunuh bakteri berbahaya di paru-paru. Antibiotik tidak berfungsi untuk
infeksi virus.
Oleh sebab itu, jika radang paru Anda disebabkan oleh infeksi virus, dokter biasanya akan
meresepkan obat antivirus. Sementara untuk radang paru yang disebabkan jamur, maka dokter
akan meresepkan obat antijamur.
Pastikan Anda minum obat antibiotik, antivirus, dan antijamur sesuai dengan yang diresepkan
dokter. Jangan mengurangi atau menambahkan dosis obat tanpa persetujuan dokter.
Selain minum obat, beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk mempercepat proses pemulihan
penyakit bronkopneumonia adalah:
Pencegahan
Bagaimana cara mencegah penyakit bronchopneumonia?
Dalam banyak kasus, infeksi ini sebenarnya dapat dicegah. Beberapa pencegahan yang bisa
dilakukan agar tak terkena penyakit bronchopneumonia adalah dengan pemberian vaksin serta
menghindari berbagai faktor risiko dari penyakit ini.
Vaksinasi. Vaksin dianggap sebagai cara yang cukup ampuh untuk menghindari infeksi paru.
biasanya, ada vaksin yang memang khusus pneumonia dan ada vaksin untuk menangkal flu
(karena infeksi sering terjadi setelah flu). untuk mengetahui mana yang tepat untuk Anda
dapatkan, sebaiknya konsultasikan hal ini pada dokter Anda.
Pastikan kalau anak-anak juga mendapatkan vaksin. Bronkopneumonia pada anak juga
dapat dicegah dengan cara vaksin. Biasanya vaksin yang diberikan pada anak yang berusia di
bawah 2 tahun dengan anak yang berusia 2-5 tahun berbeda. Mengingat bronkopneumonia pada
anak cukup berbahaya, sebaiknya segera berikan vaksin pada si kecil dan diskusikan hal ini pada
dokter anak Anda.
Menerapkan pola hidup yang bersih. Bronchopneumonia adalah penyakit infeksi, maka untuk
mengurangi risiko, Anda harus menjaga kebersihan diri, keluarga, dan lingkungan. Sering-sering
lah untuk mencuci tangan dengan sabun dan air bersih yang mengalir agar bakteri dan virus tak
menempel di permukaan kulit.
Jauhi rokok. Kebiasaan ini hanya akan membuat saluran pernapasan Anda terinfeksi, termasuk
organ paru.
Menjalani pola hidup yang sehat. Hal ini bertujuan untuk menjaga kesehatan Anda secara
menyeluruh. Selain itu, dengan mengonsumsi makanan yang sehat dan berolahraga rutin, Anda
akan memiliki sistem kekebalan yang kuat dan mampu menangkal berbagai zat asing masuk ke
dalam tubuh