Anda di halaman 1dari 16

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Seks Bebas di Kalangan Remaja


Sub Topik : Bahaya Seks Bebas Bagi Kesehatan
Sasaran : Mahasiswa/i SMA 1 Muhammadiyah Palembang
Tempat : SMA 1 Muhammadiyah Palembang
Hari/Tanggal : Rabu, 27 November 2019
Waktu : 13.00 – selesai

A. LATAR BELAKANG
Sekarang ini seks bebas sudah menjadi hal yang tidak tahu lagi bagi
kalangan remaja dan mahasiswa di Indonesia. Kegiatan seks bukan hanya
dilakukan oleh pasangan yang sah menurut agama dan hukum yang berlaku
akan tetapai juga dilakukan oleh para pelajar dan mahasiswa. Aktifitas seks
bebas mungkin sesuatu yang biasa di negara kita Indonesia. Itu sesuatu yang
dilarang dalam masyarakat kita. Seks bebas mungkin membuat setiap orang
senang untuk melakukannya.
Pelajar dan mahasiswa sekarang ini cenderung lebih mengutamakan
pacaran dan kebutuhannya yang lain dari pada menuntut ilmu. Mereka tidak
lagi tenggelam dalam pelajaran akan tetapi sudah tenggelam dalam lautan
asrama yang mereka namakan cinta. Seks merupakan naluri alamiah yang
dimliki oleh setiap makhluk hidup di muka bumi ini. Bukan hanya manusia
yang memiliki naluri seks, tetapi juga termasu hewan dan makhluk hidup
lainnya (tumbuhan)
Seks bebas adalah hubungan seks atau hubungan badan diluar nikah.
Hubungan seks yang dilakukan diluar pernikahan merupakan suatu
pelanggaran terhadap norma-norma dan merupakan suatu perbuatan dosa
yang besar dan sangat berat hukumannya. Hubungan seks diluar nikah dapat
berisiko terjadinya kehamilan di luar nikah, putus sekolah, perkawinan usia
muda, penguguran kandungan yang dapat membahayakan dirinya sendiri,
dan penyakit menular seksual/penyakit menular.

1
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan selama 30 menit, diharapkan
mahasiswa/i SMA 1 Muhammadiyah Palembang dapat mengerti tentang
bahaya seks bebas.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan selama 30 menit, diharapkan
mahasiswa/i SMA 1 Muhammadiyah Palembang akan dapat:
1) Mengerti arti dari seks bebas
2) Mengetahui faktor penyebab seks bebas
3) Mengetahui cara-cara pencegahan seks bebas
4) Mengetahui bahaya seks bebas

C. SASARAN
Remaja usia ( 15- 18 tahun )

D. MATERI ( TERLAMPIR)
Terlampir

E. METODE
1. Penyuluhan
2. Tanya Jawab

F. MEDIA
1. Materi SAP
2. Leaflet
3. Komputer (power point)

G. PENGORGANISASIAN
Moderator : Viliaresa Augustine
Pemateri : Tuti Maharani & Waode Raniati

2
Notulen : Werly Eka Saputri
Fasilitator : Vionie Reccy Aprilie Dya

H. KEGIATAN PENYULUHAN

No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta


1. 4 menit Pembukaan:
1. Memberi salam Menjawab salam
2. Menjelaskan tujuan penyuluhan Mendengarkan dan
3. Menyebutkan materi/pokok bahasanMemperhatikan
yang akan disampaikan
2. 15 menit Pelaksanaan:
Menjelaskan materi penyuluhan secara
berurutan dan teratur. Menyimak dan
Materi : Memperhatikan
1. Pengertian Seks Bebas
2. Faktor Penyebab Seks Bebas
3. Pencegahan Seks Bebas
4. Bahaya Seks Bebas
3. 6 menit Evaluasi :
1. Meminta mahasiswa/i menjelaskan
atau menyebutkan kembali : Merespon,
1) Pengertian Seks Bebas Bertanya dan
2) Faktor Penyebab Seks Bebas Menjawab Pertanyaan
3) Pencegahan Seks Bebas
4) Bahaya Seks Bebas
2. Memberikan kesempatan kepada
responden untuk bertanya
3. Memberikan kesempatan kepada
responden untuk menjawab
pertanyaan yang dilontarkan
4. Memberikan pujian atas
keberhasilan responden dalam

3
menjelaskan pertanyaan dan
menjawab pertanyaan.
4. 5 menit Penutup:
1. Menyimpulkan materi yang telahMenjawab Salam
disampaikan
2. Menyampaikan terimakasih atas
perhatian dan waktu yang telah
diberikan kepada peserta
3. Mengucapkan salam

I. EVALUASI
Metode Evaluasi : Tanya Jawab
Jenis Pertanyaan : Lisan
Jumlah Soal : 2 soal
Soal :
1. Apa pengertian seks bebas?
2. Apa bahaya seks bebas?

LAMPIRAN MATERI
SEKS BEBAS

4
A. Pengertian Seks Bebas
Seks bebas adalah hubungan seks atau hubungan badan diluar nikah.
Tidak sepantasnya apabila seorang manusia melakukan hubungan seks diluar
nikah. Dalam islam seks bebas atau hubungan badan diluar nikah disebut zina.
Seks bebas dapat diartikan sebagai hubungan kelamin yang dilakukan secara
bebas (berganti-ganti pasangan) yang tidak sesuai dengan norma-norma yang
ada di masyarakat.

B. Faktor Penyebab Seks Bebas


Sebagian kecil yang melakukan hubungan seks diluar nikah
disebabkan karena ada beberapa tahapan yang biasanya dilakukan sebelum
seseorang berani melakukan hubungan seks yaitu:
1. Pegangan tangan
2. Ciuman sebatas ciuman di pipi dan kening
3. Ciuman bibir (kiss franc)
4. Pelukan
5. Petting (mulai berani melepas pakaian bagian atas)
6. Meraba kebagian-bagian yang sensitif (mulai berani buka-bukaan)
7. Melakukan hubungan seks
Ironisnya hubungan seks itu dilakukan di rumah sendiri, rumah tempat
mereka berlindung, hubungan seks pada umumnya dilakukan atas dasar suka
sama suka, dan bahkan ada yang berganti-ganti pasangan. Sebagian besar
mereka menggunakan alat kontrasepsi yang dijual bebas dan menggunakan
metode coitus interuptus.

Faktor-faktor yang menyebabkan seks bebas yaitu:


1. Lingkungan keluarga
Lingkungan keluarga yang dimaksud adalah cukup tidaknya
pendidikan agama yang diberikan orangtua terhadap anaknya. Cukup
tidaknya kasih sayang dan perhatian yang diperoleh sang anak dari
keluarganya. Cukup tidaknya keteladanan yang diterima sang anak dari
orangtuanya, dan lain sebagainya yang menjadi hak anak dari orangtuanya.

5
Jika tidak, maka anak akan mencari tempat pelarian di jalan-jalan serta di
tempat-tempat yang tidak mendidik mereka. Anak akan dibesarkan di
lingkungan yang tidak sehat bagi pertumbuhan jiwanya. Anak akan
tumbuh di lingkungan pergaulan bebas.
2. Lingkungan masyarakat
Lingkungan masyarakat yang kurang mendukung, seperti
masyarakat yang didominasi oleh pelacur, preman, pemabuk dll, sehingga
dapat mempengaruhi remaja di lingkungan tersebut.
3. Lingkungan pergaulan
Dalam lingkungan pergaulan remaja ABG, ada istilah yang
kesannya lebih mengarah kepada hal negatif ketimbang hal yang positif,
yaitu istilah “Anak Gaul”. Istilah ini menjadi sebuah ikon bagi dunia
remaja masa kini yang ditandai dengan nongkrong di kafe, mondar-mandir
di mal, memahami istilah bokul, gaya fun, berpakaian serba sempit dan
ketat kemudian memamerkan lekuk tubuh, dan mempertontonkan bagian
tubuhnya yang seksi.
Sebaliknya mereka yang tidak mengetahui dan tidak tertarik
dengan hal yang disebutkan tadi, akan dinilai sebagai remaja yang tidak
gaul dan kampungan. Akibatnya, remaja anak gaul inilah yang biasanya
menjadi korban dari pergaulan bebas, di antaranya terjebak dalam perilaku
seks bebas.
4. Kurangnya pendidikan agama dari keluarga
Kurangnya pendidikan agama yang tidak diperoleh sejak dini dari
keluarga, terutama orangtuanya, sehinga mereka dapat dengan mudah
terjerumus ke dalam hal-hal yang negative.
5. Kurangnya pendidikan seks
Saat ini, kekurangan informasi yang benar tentang masalah seks
akan memperkuatkan kemungkinan remaja percaya dan salah paham yang
diambil dari media massa dan teman sebaya. Akibatnya, kaum remaja
masuk ke kaum beresiko melakukan perilaku berbahaya untuk
kesehatannya.
6. Menonton media pornografi, di antaranya VCD dan DVD Porno

6
VCD dan DVD porno begitu mudah diperoleh hanya dengan Rp
5.000. Sekali dirazia, setelah itu bebas lagi diperjualbelikan. Sistem
pendidikan yang mengejar angka-angka pun memberi andil kerusakan
generasi muda itu.
7. Tayangan televis (telenovela dan film-film lainnya)
Faktor penyebab remaja melakukan perilaku seks bebas salah satu
di antaranya adalah akibat atau pengaruh mengonsumsi berbagai tontonan.
Apa yang ABG tonton, berkorelasi secara positif dan signifikan dalam
membentuk perilaku mereka, terutama tayangan film dan sinetron, baik
film yang ditonton di layar kaca maupun film yang ditonton di layar lebar.
Disyukuri memang karena ada kecenderungan dunia perfilman
Indonesia mulai bangkit kembali, yang ditandai dengan munculnya
beberapa film Indonesia yang laris di pasaran. Sebutlah misalnya, film Ada
Apa Dengan Cinta, Eiffel I’m in Love, 30 Hari Mencari Cinta, serta
Virgin. Tetapi rasa syukur itu seketika sirna seiring dengan munculnya
dampak yang ditimbulkan dari film tersebut. Terutama terhadap penonton
usia remaja.
Film-film yang disebutkan tadi laris di pasaran bukan karena mutu
pembuatan filmnya akan tetapi lebih karena film tersebut menjual
kehidupan remaja, bahkan sangat mengeksploitasi kehidupan remaja. Film
tersebut diminati oleh banyak remaja ABG bukan karena mutu
cinematografinya, melainkan karena alur cerita film tersebut mengangkat
sisi kehidupan percintaan remaja masa kini. Film tersebut diminati remaja
ABG, karena banyak mempertontonkan adegan-adegan syur dengan
membawa pesan-pesan gaya pacaran yang sangat “berani”, dan secara
terang-terangan melanggar norma sosial kemasyarakatan, apalagi norma
agama

8. Narkoba
Seks bebas dan narkoba sangat erat kaitannya. Dimana orang-
orang yang telah terjerumus kedalam pengaruh napza, sebagian besar dari

7
mereka dapat dipastikan telah melakukan seks bebas. Baik hubungan
diluar nikah maupun dengan berganti-ganti pasangan.
9. Pengaruh kebudayaan barat
Kebersamaan nyaris sirna dalam kasih sayang, kejujuran, moral
dan etika kini semakin memudar dalam kehidupan kita di tengah arus
globalisasi, bahkan dengan bangga mereka mengadopsi budaya barat dan
sadar atau tidak sadar menjadi agen budaya asing.
Dengan mencontoh gaya hidup barat yang liberal pergaulan anak-
anak muda/remaja kita terutama di kota-kota besar kian semakin
mengkhawatirkan orang tua. Orang tua jadi pusing tujuh keliling. Mereka
tidak mampu lagi membendung pola tingkah anak muda sekarang.
10. Media cetak
Makin banyaknya majalah dan buku-buku porno yang juga
memuat gambar-gambar porno, sehingga membuat anak-anak remaja
sekarang banyak terjerumus dalam pergaulan bebas dan melakukan seks
bebas
11. Gaya hidup
Gaya hidup remaja sekarang yang selalu diikuti dengan dunia
gemerlap malam, seperti dugem, clubbing, minum-minuman keras,
merokok, nongkrong di kafe dan lain sebagainya.
12. Kemajuan tekhnologi (internet)
Dengan menggunakan internet, orang dapat mencari banyak situs
terlarang, seperti halnya situs yang memperlihatkan banyak pose orang
telanjang khususnya wanita atau situs seks.
Situs-situs itu tidak berguna dan tidak cocok untuk dilihat. Situs itu
akan mengurangi keimanan kepada Tuhan dan cenderung membawa
mereka untuk melakukan sesuatu yang salah. Tetapi banyak orang tidak
tahu atau tidak memikirkan tentang itu. Mereka terlalu bernafsu untuk
melihat gambar-gambar itu semua.
13. Faktor Ekonomi
Faktor ekonomi, seperti kemiskinan adalah salah satu penyebab
terjadinya seks bebas.

8
14. Kondom yang terjual bebas
Kondom yang terjual bebas di apotik-apotik adalah salah satu
penyebab seks bebas karena kita tahu kalau kondom dapat mencegah
kehamilan, sehingga dapat melakukan seks bebas kapanpun.

C. Pencegahan Seks Bebas


Sebenarnya untuk menjauhkan remaja dari pergaulan seks bebas dapat
dilakukan dengan cara:
1. Memberikan bimbingan positif dari sekolah maupun orangtua di rumah
2. Meningkatkan kedisiplinan di sekolah maupun di rumah
3. Memberikan pendidikan seks melalui seminar atau talk show kesehatan
atau seks, agar remaja mengetahui betapa bahayanya melakukan seks
bebas.
4. Peran penting orangtua dalam memberikan nasehat dan mendidik anak-
anaknya dengan bimbingan agama yang kuat.
5. Peran penting orang tua dalam masa tumbuh kembang remaja sangatlah
penting, antara lain orang tua harus bisa menjadi sahabat anaknya
6. Menjalin hubungan baik antara orangtua dengan anak yaitu dengan
komunikasi yang baik
7. Pemerintah juga harus menegakkan hukum setegak-tegaknya. Misalnya
memberantas pelaku perdangan anak yang menjadi salah satu sumber
terjadinya perbudakan seks.
8. Menciptakan lingkungan keluarga yang harmonis
9. Latihlah anak-anak untuk mengekspresikan dirinya
10. Pengembangan harga diri anak
11. Mengembangkan ketrampilan dan kemandirian anak
12. Meningkatkan iman dan takwa
13. Tidak berganti-ganti pasangan dalam melakukan hubungan seks

D. Bahaya Seks bebas


Bahaya dari seks bebas adalah:
1. Terputusnya sekolah

9
Akibat dari pergaulan bebas dan seks bebas adalah terputusnya
sekolah karena dengan seks bebas dan pergaulan bebas, mereka tidak
sepenuhnya focus dengan belajar saat di sekolah dan hanya memikirkan
pacarnya atau mau ngapain setelah sekolah (kencan di tempat-tempat
romantic, makan malam, dll). Itulah yang dapat menyebabkan anak putus
sekolah karena malas belajar dan hanya memikirkan pacarnya saja, apalagi
kalau sudah patah hati, pasti malas umtuk melakukan kegiatan apapun.
2. Perkawinan usia muda
Dari seks bebas yang sudah dilakukan, maka dipaksakan untuk
dapat menikah pada usia muda karena harus mempertanggungjawabkan
apa yang sudah dilakukan oleh kedua belah pihak. Menikah diusia muda
juga banyak mempunyai dampak yang tidak baik untuk kedua pihak,
misalnya: karena ketidaksiapan psikis dan psikologi, maka dapat
menyebabkan pertengkaran dan perceraian dan bagi seorang istri, karena
organ-organ reproduksinya belum berfungsi dengan baik seperti wanita
yang sudah dewasa, maka bisa menyebabkan perdarahan saat melahirkan
dan penyakit-penyakit lainnya.
3. Kehamilan di luar nikah
Pacaran yang bebas, akan membuka kemungkinan terjadinya
kegiatan seks bebas yang berujung pada kehamilan. Jika, terjadi
kehamilan, maka yang bersangkutan harus siap untuk menjadi orang tua.
Menjadi orang tua, tentu membewa banyak konsekuensi seperti harus
kehilangan kesempatan menyelesaikan studi, mencarikan nafkah untuk
keluarga, kesiapan psikis untuk menjadi kepala keluarga, kesiapan untuk
membangun keluarga, kesiapan untuk berhadapan dengan orang tua
(menjelaskan tentang kehamilan tersebut), kesiapan psikis untuk
berhadapan dengan berbagai pertanyaan dari masyarakat sekitar dan
kelurga dan lain-lain.

Jika harus menjadi orang tua di usia muda, maka sudahkah kita
memiliki bayangan, kira-kira pekerjaan apa yang paling mungkin kita
kerjakan untuk membiayai keluarga kita? Sementara pada sisi yang lain,

10
bekal untuk berkompetinsi mencari pekerjaan yang layak, mungkin belum
kita miliki. Jika, setelah kita analisis ternyata kita belum siap untuk
menjadi orang tua di usia muda, maka lebih baik tidak usah pacaran
terlebih dahulu. Maka, bahwa di usia muda lebih baik kita menghindari
pacaran terlebih dahulu agar waktu yang kita miliki dapat betul-betul kita
maksimalkan untuk mempersiapkan masa depan kita.
4. Pengguguran kandungan (aborsi)
Kehamilan di luar nikah dapat menyebabkan pasangan tersebut
memutuskan untuk menggugurkan kandungannya karena takut jika
diketahui orang tua, pasangannya belum siap untuk menikah dan lain-lain.
Remaja wanita yang berusaha menggugurkan kandungannya pada
tenaga non medis (dukun, tenaga tradisional) sering mengalami kematian
strategis. Perlu diketahui bahwa aborsi dapat dilakukan dengan dua macam
tindakan yaitu:
a. Aborsi dilakukan sendiri
Aborsi yang dilakukan sendiri misalnya dengan cara meminum
obat0obatan yang membahayakan janin, atau dengan melakukan
perbuatan-perbuatan yang dengan sengaja menggugurkan janin.
b. Aborsi dilakukan orang lain
Orang lain disini bisa seorang dokter, bidan atau dukun beranak.
Cara-cara yang digunakan juga beragam. Aborsi yang dilakukan
seorang dokter atau bidan pada umumnya dilakukan dalm 5 tahapan,
yaitu:
a) Bayi dibunuh dengan cara ditusuk atau diremukkan didalam
kandungan
b) Bayi dipotong-potong tubuhnya agar mudah dikeluarkan
c) Potongan bayidikeluarkan satu persatu dari kandungan
d) Potongan-potongan disusun kembali untuk memastikan lengkap dan
tidak tersisa
e) Potongan-potongan bayi kemudian dibuang ke tempat
sampah/sungai, di kubur di tanah kosong, atau di bakar di tungku.
Sedangkan seorang dukun beranak biasanya melakukan

11
aborsi dengan cara memberi ramuan obat pada calon ibu dan
menguurut perut calon ibu untuk mengeluarkan secara paksa janin
dalam kandungannya. Hal ini sangat berbahaya, sebab pengurutan
belum tentu membuahkan hasil yang diinginkan dan kemungkinan
dapat membawa cacat bagi janin dan trauma hebat bagi calon ibu.
Tindakan aborsi memiliki resiko yang tinggi terhadap
kesehatan maupun keselamatan seorang wanita.

Resiko kesehatan terhadap wanita yang melakukan aborsi adalah:


a. Resiko Kesehatan dan Keselamatan Fisik
Pada saat melakukan aborsi dan setelah melakukan aborsi ada
beberapa resiko yang akan dihadapi seorang wanita, yaitu:
a) Kematian mendadak karena pendarahan hebat
b) Kematian mendadak karena pembiusan yang gagal
c) Kematian secara lambat akibat infeksi serius disekitar kandungan
d) Rahim yang sobek
e) Kerusakan leher rahim yang akan menyebabkan cacat pada anak
berikutnya
f) Kanker payudara (karena ketidak seimbangan hormone estrogen
pada wanita)
g) Kanker indung telur
h) Kanker leher rahim
i) Kanker hati
j) Kelainan pada plasenta/ ari-ari yang akan menyebabkan cacat pada
anak berikutnya dan pendarahan hebat pada saat kehamilan
berikutnya
k) Menjadi mandul atau tidak mampu memiliki keturunan
l) Infeksi rongga panggul
m) Infeksi pada lapisan rahim

b. Resiko Kesehatan Mental


Proses aborsi bukan saja suatu proses yang memiliki resiko tinggi

12
dari segi kesehatan dan keselamatan seorang wanita secara fisik, tetapi
juga memiliki dampak yang sangat hebat terhadap keadaan mental
seorang wanita.
Gejala ini dikenal dalam dunia psikologi sebagai Sindrom Paska
Aborsi atau PAS. Pada dasarnya seorang wanita yang melakukan
aborsi akan mengalami hal-hal seperti berikut ini:
a) Kehilangan harga diri
b) Berteriak-teriak histeris
c) Mimpi buruk berkali-kali mengenai bayi
d) Ingin melakukan bunuh diri
e) Mulai mencoba menggunakan obat-obat terlarang
f) Tidak bisa menikmati lagi hubungan seksual

5. Penyakit Kelamin atau Penyakit Menular Seksual (Gonorhoea,


Chlamydia, Herpes, Infeksi Jamur, Syphilis HIV/AIDS dll)
Hubungan seksual pranikah, akan memicu terjadinya multipartner.
Dan karena belum ada pasangan tetap maka akan cenderung berganti-ganti
pasangan. Keadaan ini akan memperparah terjadinya penyakit menular
seksual seperti gonorhoe, Chlamydia, Herpes, Infeksi Jamur, Syphilis
maupun AIDS. PMS sering berakhir dengan penyakit komplikasi seperti
kemandulan atau infertilitas.
a. Gonorhoe dan Chlamydia
a) Disebabkan oleh bakteri. Infeksi dimulai beberapa hari sampai
beberapa minggu setelah berhubungan intim dengan orang yang
terjangkit penyakit ini
b) Pada pria, penyakit ini menyebabkan keluarnya cairan dari
kemaluan pria. Buang Air Kecil dapat terasa sakit. Gejala-gejala ini
dapat terasa berat/tidak terasa sama sekali
b. Herpes
a) Disebabkan oleh virus, dapat diobati, tetapi tidak dapat
disembuhkan
b) Gejala timbul antara 3-10 hari setelah berhubungan intim dengan

13
penderita penyakit ini
c) Gejala awal muncul, seperti lecet yang kemudian terbuka menjadi
lubang kecil dan berair
d) Dalam 5-10 hari gejala hilang
e) Virus menetap dalam tubuh dan dapat timbul lagi suatu saat
c. Infeksi Jamur
a) Disebabkan oleh jamur
b) Menyebabkan kegiatan berwarna merah dibawah kulit pria yang
tidak disunat
d. Syphilis
a) Disebabkan oleh bakteri. Lesi muncul 3 minggu-3 bulan setelah
berhubungan intim dengan penderita penyakit ini
b) Luka terlihat seperti berlubang pada kulit dengan tepi yang lebih
tinggi. Pada umumnya tidak terasa sakit
c) Luka akan hilang setelah beberapa minggu, tetapi virus akan
menetap padfa tubuhdan penyakit dapat muncul berupa lecet-lecet
pada seluruh tubuh. Lecet-lecet ini akan hilang juga dan virus akan
menyerang bagian tubuh lain
d) Shypilis dapat disembuhkan pada tiap tahapabn dengan penicillin
e. HIV/AIDS
AIDS bisa membuat kehidupan kita tidak berguna, dan merusak hidup
kita meskipun kita menghindarinya dengan kondom ketika kita
berhubungan seks, ia masih tidak bisa dihindari. Setiap orang bisa
terkena jika kita tidak mencoba menghindarinya.
a) AIDS merupakan kumpulan gejala akibat rusaknya sistem
kekebalan tubuh. Diakibatkan oleh serangan virus HIV
b) Timbul karena sering berganti pasangan seksual. Juga dapat
melalui transfusi darah, jarum suntik, luka, maupun penularan dari
ibu ke bayi.

Seks bebas tersebut sebenarnya adalah bentuk pengamalan dari QS. An


Nuur: 30-31:30. Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: "Hendaklah

14
mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu
adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang
mereka perbuat".
31. Katakanlah kepada wanita yang beriman "Hendaklah mereka menahan
pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka
menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak daripadanya. Dan
hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah
menampakkan perhiasannya, kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka,
atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami
mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara laki-
laki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita
Islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang
tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita), atau anak-anak yang belum
mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar
diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian
kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung."

DAFTAR PUSTAKA

Dr.H.Boyke Dian Nugraha, SpOG,MARS. Ginekologi dan Konsultan. Jakarta,

15
2000.

Wijayanto, Iip. Cinta Antara Realita Seks Pra-Nikah. Jogjakarta, 2008.

http://workshopsalamaa.wordpress.com/2007/04/11/seks-bebas-remaja-indonesia-
merajalela

http://ruuappri.blogsome.com/2006/05/23/mengatasi-perilaku-seks-bebas-2/

http://www.fajar.co.id/news.php?newsid=19232

http://www.healthac.org/shortguides/shortguides_indonesian.html

16

Anda mungkin juga menyukai