ABSTRAK .............................................................................................................................. i
PENDAHULUAN ................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................................. 1
B. Tujuan Penelitian .......................................................................................................... 1
METODOLOGI PENELITIAN ................................................................................................ 3
A. Metode Penelitian ......................................................................................................... 3
B. Populasi dan Sampel .................................................................................................... 3
C.Pengumpulan Data ....................................................................................................... 3
D. Analisa Data ................................................................................................................. 4
E. Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................................................................ 4
HASIL PENELITIAN .............................................................................................................. 5
A. Data Demografi............................................................................................................. 5
B. Pengetahuan tentang HIV/AIDS.................................................................................... 6
C.Perilaku Beresiko .......................................................................................................... 6
PEMBAHASAN ..................................................................................................................... 8
A. Pengetahuan ................................................................................................................ 8
B. Perilaku Beresiko .......................................................................................................... 8
PENUTUP........................................................................................................................... 10
A. Kesimpulan ................................................................................................................. 10
B. Saran .......................................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................ 11
ABSTRAK
GAMBARAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU BERESIKO
PENULARAN HIV/AIDS PADA PEKERJA & MITRA KERJA PERTAMINA RU
V BALIKPAPAN
Penyakit HIV/AIDS merupakan suatu penyakit yang terus berkembang dan menjadi masalah
global yang melanda dunia. Beberapa penelitian menggambarkan bahwa faktor yang
berkaitan dengan kurangnya pengetahuan dan perilaku beresiko penularan infeksi HIV/AIDS
menyebabkan individu salah dalam bersikap dan berperilaku. Adapun tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan perilaku beresiko penularan
HIV/AIDS pada pekerja.
Metode penelitian menggunakan analitik deskriptif dengan pendekatan cross sectional.
Populasi penelitian adalah pekerja dan mitra kerja Pertmina RU V Balikpapan dan sampel
sebanyak 85 orang yang diambil dengan teknik accidental sampling. Pengambilan data
dilakukan melalui kuesioner pengetahuan & perilaku beresiko HIV/AIDS. Data yang
terkumpul selanjutnya dianalisis menggunakan program komputer.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 66 orang (77,6%) memiliki tingkat
pengetahuan yang baik, 8 orang (9,4%) pernah melakukan hubungan seksual diluar nikah, 5
orang (5,9%) pernah berganti-ganti pasangan, 10 orang (11%) tidak memakai kontrasepsi
saat berhubungan seksual, 15 orang (17,6%) mendapatkan kontrasepsi dengan cara
membeli, dan 52 orang (61,2%) belum pernah melakukan pemeriksaan VCT.
Adapun saran yang direkomendasikan diantaranya adalah melakukan kerjasama dengan
instansi lain untuk meningkatkan program P2HIV/AIDS, melakukan sosialisasi tentang
bahaya narkoba, seks bebas dan HIV/AIDS, tidak memberikan stigma negatif kepada
penderita HIV/AIDS, dan memfasilitasi pemeriksaan dan konsultasi VCT.
i
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah sejenis virus yang menyerangf sel
darah putih yang menyebabkan turunnya kekebalan tubuh manusia. Sedangkan Acquired
Immune Deficiency Syndrome (AIDS) adalah sekumpulan gejala penyakit yang timbul
karena turunya kekebalan tubuh yang disebabkan infeksi HIV. Akibat menurunya
kekebalan tubuh maka orang tersebut sangat mudah terkena berbagai penyakit infeksi
(infeksi oportunistik) yang sering berkibat fatal. Pengidap HIV memerlukan pengobatan
dengan Antiretrovial (ARV) untuk menurunkan jumlah virus HIV di dalam tubuh agar tidak
masuk ke dalam stadium AIDS, sedangkan pengidap AIDS memerlukan pengobatan
ARV untuk mencegah terjadinya infeksi oportunistik dengan berbagai komplikasinya.
Menurut Depkes (2018) permaslahan HIV/AIDS menjadi tantangan kesehatan
hampir diseluruh dunia, termasuk di Indonesia. Sejak pertama kali ditemukan sampai
dengan tahun 2018, HIV/AIDS telah dilaporkan keberadaanya oleh 433 (84,2%) dari 514
kabupaten/kota di 34 provinsi di Indonesia. Jumlah kumulatif infeksi HIV yang dilaporkan
sampai dengan Juni 2018 sebanyak 301.959 jiwa dan paling banyak ditemukan di
kelompok usia 20-49 tahun. Dengan kata lain penderita HIV adalah kelompok usia
produktif.
Pemerintah dalam hal ini telah mengeluarkan peraturan melalui Keputusan
Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor: Kep.
68/MEN/IV/2004 tentang pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS di tempat kerja
untuk mengantisipasi dampak negatif dari kasus HIV/AIDS di tempat kerja sehingga
diperlukan upaya pencegahan dan penanggulangan yang optimal. Salah satu upaya yang
dilakukan diantaranya adalah kegiatan sosialisasi dan konseling HIV/AIDS. Kegiatan ini
bertujuan supaya pekerja memahami tentang HIV/AIDS kemudian menerapkan perilaku
sehat dan melakukan deteksi dini serta penanggulangannya.
Untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan dan perilaku beresiko penularan
HIV/AIDS di tempat kerja. Maka dilakukanlah penelitian tentang gambaran pengetahuan
dan perilaku beresiko penularan HIV/AIDS pada pekerja Pertamina RU V Balikpapan.
B. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan perilaku beresiko penularan HIV/AIDS
pada pekerja Pertamina RU V Balikpapan.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui gambaran demografi responden. Seperti: Jenis kelamin, usia, status
perkawinan, tingkat pendidikan, dan sumber informasi.
1
b. Mengetahui gambaran pengetahuan tentang HIV/AIDS.
c. Mengetahui gambaran perilaku seksual.
d. Mengetahui gambaran perilaku berganti-ganti pasangan.
e. Mengetahui gambaran pemakaian alat kontrasepsi.
f. Mengetahui gambaran cara mendapatkan alat kontrasepsi.
g. Mengetahui gambaran pengalaman melakukan pemeriksaan VCT.
2
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
1. Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif yaitu suatu bentuk penelitian yang
ditujukan untuk mengetahui gambaran distribusi frekuensi dan persentase dari variabel
yang diteliti. Pendekatan yang digunakan yaitu cross-sectional, dimana pengukuran
antara variabel dilakukan pada satu waktu atau bersamaan.
Pengetahuan
1. Tingkat pengetahuan Responden
Perilaku Beresiko
1. Perilaku seksual
2. Perilaku berganti-ganti pasangan
3. Pemakaian alat kontrasepsi
4. Cara mendapatkan alat kontrasepsi
5. Riwayat pemeriksaan VCT
2. Variabel Penelitian
Adapun variabel dalam penelitian ini yaitu: 1) Pengetahuan responden yang terdiri dari
tingkat pengetahuan responden, 2) Perilaku beresiko yang terdiri dari perilaku seksual,
pemakaian alat kontrasepsi, cara mendapatkan alat kontrasepsi, dan pengalaman
melakukan pemeriksaan VCT.
C. Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dilakukan secara langsung (primer) dengan menggunakan
instrument penelitian Kuesioner Pengetahuan dan Perilaku Beresiko HIV/AIDS yang
terdiri atas 12 pertanyaan tentang pengetahuan HIV/AIDS dan 5 pertanyaan tentang
perilaku beresiko. Untuk
3
setiap pernyataan diberi skor (1) jika benar dan (0) jika salah. Masing-masing skor
kemudian dijumlahkan dan dikonversi ke dalam indeks untuk dikelompokan dalam
beberapa kategori.
D. Analisa Data
Analisa data dilakukan terhadap hasil pengukuran variabel penelitian. Analisis data
menggunakan analisis univariat yang bertujuan untuk mengetahui distribusi frekuensi dan
persentase dari variabel-variabel yang diteliti.
4
HASIL PENELITIAN
A. Data Demografi
10
(12% SMP SMA D3/S1 S2
10 )
31
(12% (36% Berdasarkan diagram tingkat pendidikan
) )
diketahui bahwa sebagian besar
responden berpendidikan D3/S1 sebanyak
34
(40%
54 orang (64%).
) Sumber Informasi
21-30 31-40 41-50 51-60
Berdasarkan diagram kelompok usia 12
(14%
diketahui bahwa sebagian besar ) 4
(5%
36
responden berusia 21- 30 tahun sebanyak (42% )
)
34 orang (40%).
Status Perkawinan 33
(39%
)
17
8 8
6
Riwayat Pemeriksaan VCT
52
33
7
PEMBAHASAN
Dalam rangka menumbuhkan kesadaran pekerja terhadap resiko penularan
HIV/AIDS, maka pada tanggal 2 Oktober 2018 Fungsi Medical menyelenggarakan
pemeriksaan VCT (Voluntary Counseling and Testing) yaitu kegiatan konseling yang bersifat
sukarela dan rahasia yang dilakukan untuk mengetahui apakah seseorang tertular HIV.
Pada saat bersamaan dengan kegiatan tersebut dilakukan penelitian berupa survei untuk
mengetahui gambaran pengetahuan dan perilaku beresiko penularan HIV/AIDS pada
pekerja Pertamina RU V Balikpapan.
A. Pengetahuan
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa sebagian besar responden
mempunyai tingkat pengetahuan yang baik sebanyak 66 orang (77,6%), cukup 17 orang
(20%), dan kurang 2 orang (2,4%). Pengetahuan pasien yang baik dapat dipengaruhi
dipengaruhi tingkat pendidikan. Di Pertamina RU V sebagian besar responden
menempuh pendidikan sampai tingkat lanjut yaitu tamat SMA dan tamat perguruan tinggi.
Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang akan semakin luas pengetahuannnya.
Semakin tinggi pengetahuan dan pemahaman terhadap kesehatan, maka akan
meningkatk pula cara pandang terhadap konsep sehat dan sakit yang pada akhirnya
akan mempengaruhi cara pandang, cara hidup dan upaya seseorang untuk dapat
meningkatkan derajat kesehatan. Pengetahuan yang tinggi pada pekerja tentang
HIV/AIDS akan menjadi motivator terjadinya perilaku adaptif di tempat kerja.
B. Perilaku Beresiko
Perilaku beresiko seperti melakukan hubungan seksual di luar nikah dan berganti-
ganti pasangan sebenarnya menunjukan proporsi yang kecil dari keseluruhan jumlah
populasi. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan responden yang melakukan
hubungan seksual di luar nikah sebanyak 8 orang (9,4%) dan yang berganti-ganti
pasangan sebanyak 5 orang (5,9%). Salah satu penyebab masih adanya yang
melakukan tindakan seks bebas ini adalah kurangnya pemahaman mendalam bahwa
tindakan ini beresiko menularkan HIV. Meskipun sebagian besar memiliki pengetahuan
yang baik, namun belum tentu menjadi sebuah motivasi untuk menghindari perilaku seks
bebas.
Kondom adalah alat kontrasepsi pencegah kehamilan yang juga berfungsi untuk
mencegah penularan penyakit kelamin, seperti HIV. Hasil penelitian menunjukan bahwa
perilaku responden saat berhubungan seksual di luar pasangan yang tidak memakai
kontrasepsi sebanyak 10 orang (11%) dan cara medapatkan alat kontrasepsi diketahui
bahwa responden mendapatkan kontrasepsi dengan cara membeli sebanyak 15 orang
(17,6%). Salah satu alasan adalah berpikir bahwa pasangannya tak akan menularkan
penyakit kelamin. Sebagian dari mereka merasa sangat percaya diri bahwa mereka tidak
8
akan pernah tertular penyakit, sehingga tak takut akan hal itu.
9
Bahkan responden sudah merasa tahu dan nyaman dengan pasangannya, sehingga
percaya bahwa pasangannya tidak memiliki penyakit kelamin.
Voluntary counselling and testing (VCT) adalah konseling dan tes HIV sukarela.
Layanan ini bertujuan untuk pencegahan, perawatan, serta pengobatan bagi penderita
HIV/AIDS. VCT bisa dilakukan di puskesmas, rumah sakit, maupun klinik penyedia
layanan VCT. Adanya VCT sangat berperan dalam mencegah penyebaran penyakit
tersebut. WHO telah meluncurkan panduan VCT yang berguna dalam mendeteksi dan
menangani HIV secara global. Pada prinsipnya VCT bersifat rahasia dan dilakukan
secara sukarela. Artinya hanya dilakukan atas inisiatif dan persetujuan seseorang yang
datang pada penyedia layanan untuk diperiksa dan hasil pemeriksaan pun terjaga
kerahasiaannya. Dalam penelitian ini seluruh responden (85 orang) melakukan
pemeriksaan VCT dan 52 orang (61,2%) diantaranya belum pernah melakukan
pemeriksaan VCT sebelumnya. Kurangnya keterpaparan informasi tentang pemeriksaan
VCT menjadikan orang enggan melakukan pemeriksaan. Padahal VCT perlu dilakukan
sebagai langkah awal untuk segera mendapat informasi mengenai HIV. Penderita HIV
juga bisa lakukan deteksi sedini mungkin dan mendapat pertolongan kesehatan yang
dibutuhkan. Hal ini sangat membantu sebagai langkah pencegahan dan pengendalian
HIV/AIDS.
10
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Sebagian besar responden adalah pria sebanyak 71 orang (84%) dan hanya
sebagian kecil wanita sebanyak 14 orang (16%).
2. Sebagian besar responden berusia 21-30 tahun sebanyak 34 orang (40%).
3. Sebagian besar responden sudah kawin sebanyak 52 orang (61%) dan hanya
sebagian kecil yang belum kawin sebanyak 33 orang (39%).
4. Sebagian besar responden berpendidikan D3/S1 sebanyak 54 orang (64%).
5. Sebagian besar responden mendapatkan informasi tentang HIV/AIDS dari pelayanan
kesehatan sebanyak 36 orang (42%).
6. Sebagian besar responden mempunyai tingkat pengetahuan yang baik sebanyak 66
orang (77,6%).
7. Sebanyak 8 orang (9,4%) pernah melakukan hubungan seksual diluar nikah.
8. Sebanyak 5 orang (5,9%) pernah berganti-ganti pasangan.
9. Sebanyak 10 orang (11%) tidak memakai kontrasepsi saat berhubungan seksual.
10. Sebanyak 15 orang (17,6%) responden mendapatkan kontrasepsi dengan cara membeli.
11. Sebanyak 52 orang (61,2%) belum pernah melakukan pemeriksaan VCT.
B. Saran
1. Melakukan kerjasama dengan Dinas Kesehatan, Yayasan, LSM lainnya yang
bergerak dalam bidang kesehatan HIV/AIDS untuk meningkatkan program
P2HIV/AIDS ditempat kerja.
2. Malakukan sosialisasi pengetahuan tentang bahaya narkoba, seks bebas dan
HIV/AIDS untuk dapat mencegah HIV/AIDS didalam komunitas pekerja.
3. Tidak memberikan stigma dan diskriminasi kepada penderita HIV/AIDS di tempat kerja.
4. Memfasilitasi pekerja yang ingin melakukan pemeriksaan dan konsultasi VCT.
11
DAFTAR PUSTAKA
Agustina, Ia. 2015. Kajian Tentang Sikap Empati Warga Peduli Aids dalam Pencegahan dan
Penanggulangan Hiv/Aids sebagai Warga Negara yang Baik. Universitas Pendidikan
Indonesia.
Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kemenkes RI. 2018. Hari AIDS Sedunia,
Momen STOP Penularan HIV: Saya Berani, Saya Sehat. http://www.depkes.go.id.
Dahlan, Sopiyudin. 2015. Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan Edisi ke-6. Jakarta:
Epidemiologi Indonesia.
Kemenkes RI. 2014. Situasi dan Analisis HIV AIDS. Jakarta: Infodatin Pusat Data dan
Informasi Kementrian Kesehatan RI.
. 2018. Laporan Perkembangan HIV AIDS & Infeksi Menular Seksual (IMS)
Triwulan IV Tahun 2017. Jakarta: Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit.
Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor: Kep.
68/MEN/IV/2004 tentang Pencegahan dan Penanggulangan HIV/AIDS di Tempat
Kerja.
Riyanto, Agus. 2011. Pengolahan dan Analisis Data Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika.
12
Kuesioner Pengetahuan & Perilaku Beresiko 4. Apakah Anda mengetahui cara penularan HIV/AIDS ?
a) Lewat bersalaman tangan dengan penderita
HIV/AIDS Identitas Responden b) Lewat berpandangan dengan penderita
1. Nama Responden : ………………… (Jik berkena menulis c) Lewat berpelukan dengan penderita
nama) …..……. a n d) Lewat darah/ cairan tubuh penderita
2. Nopek : ………………… (Jik berkena menulis
…..……. a n 5. Siapa saja yang beresiko terinfeksi HIV/AIDS ?
Umur Responden : …………………………………
3. nopek) a) Pekerja seks komersial ( PSK)
4. Jenis Kelamin * : 1. Laki-laki 2. Perempuan b) Pengguna narkoba jarum suntik
5. Status Perkawinan * : 1. Kawin 2. Belum c) Pelaku biseksual
kawin d) Semua benar
6. Pendidikan Terakhir *: 1. SD
2. SMP 6. Bagaimana mencegah HIV/AIDS ?
3. SMA a) Tidak melakukan hubungan seksual dengan berganti-
4. Diploma/S ganti pasangan
1 5. S2 /S3 b) Bila melakukan hubungan seksual dengan berganti-ganti
* Lingkari Salah Satu pasangan selalu menggunakan alat kontrasepsi ( kondom )
c) Tidak menggunakan jarum suntik secara bergantian
Mohon Dilingkari Salah Satu Jawaban
d) Semua benar
A. Pertanyaan Pengetahuan
1. Darimana anda memperoleh informasi tentang
HIV/AIDS ? 7. Bagaimana fase-fase HIV / AIDS ?
a) Televisi a) Periode jendela (3-6 bulan), sudah tertular HIV namun belum
terdeteksi virusnya dan berpotensi tinggi untuk menularkan
b) Radio
ke orang lain
c) Koran/majalah
b) HIV Positif (3-10 tahun), belum terlihat gejala AIDS pada
d) Tempat pelayanan kesehatan atau lainnya
penderita dan dapat beraktivitas seperti biasanya
c) AIDS (1-2 tahun), terdiri dari 4 stadium dan gejala penyakit
2.Apa yang saudara ketahui tentang
sudah terlihat
HIV/AIDS ?
d) Semua benar
a) Penyakit yang disebabkan karena kutukan
b) Penyakit yang disebabkan oleh virus
8. Apakah Saudara mengetahui tentang pelayanan tes HIV gratis ?
c) Penyakit orang gila
d) Tidak tahu a) Ya
b) Tidak
3. Apakah penyebab HIV/AIDS ?
a) Human Imuno Devisiensi Virus
b) Devisiensi Sindrom Virus
c) Bakteri Imuno Devisiensi
d) Bakteri Devisiensi Sindrom
9. Apakah yang Anda tahu tentang VCT (Voluntary Consellyng & 3. Jika anda pernah melakukan hubungan dengan orang yang
Testing)? bukan pasangan Anda, Apakah Anda menggunakan alat
a) Pemeriksaan deteksi dini HIV yang dimotivasi oleh diri kontrasepsi ?
sendiri melalui proses komunikasi interpersonal dengan a) Ya
petugas medis, baik sebelum tes atau sesudah tes. b) Tidak
b) Pemeriksaan HIV yang diwajibkan c) Kadang – kadang
c) Tidak tahu d) Tidak pernah berhubungan dengan orang diluar pasangan
10. Menurut Anda apakah AIDS berbahaya ? 4. Jika pertanyaan no. 3 diatas YA atau KADANG-KADANG,
a) Ya darimana anda mendapatkan alat kontrasepsi ?
b) Tidak a) Dari teman
b) Membeli sendiri di apotik
11. Menurut Anda apakah HIV/AIDS dapat diobati ? c) Klinik
a) Ya d) Pembagian gratis
b) Tidak
12. Bagaimana perlakuan Perusahaan terhadap pekerja yang 5. Apakah anda pernah melakukan pemeriksaan Voluntary
terjangkit HIV atau orang dengan HIV / AIDS (ODHA)? Conselling & Testing (VCT)?
a) Diputuskan hubungan kerja a) Ya, pernah
b) Biasa Saja b) Tidak pernah
c) Perusahaan tidak melakukan diskriminasi dalam c) Tidak tahu
memperoleh jabatan dan memberikan fasilitas kesehatan
penuh pada pekerja ybs Tanggal Wawancara: ………… / ... / 2018