Klasifikasi Asfiksia - Jurnal 1 Reni Marselia-1
Klasifikasi Asfiksia - Jurnal 1 Reni Marselia-1
ABSTRAK
Klasifikasi dan definisi asfiksia sangat bervariasi, baik itu dari satu buku ke buku
yang lain dan dari satu jurnal ke jurnal lainnya. Sayangnya, di suatu penelitian dapat
memberikan hasil yang berbeda tergantung definisi yang digunakan. Studi ini
membuat definisi antara penulis dan mencoba untuk mengambil definisi utama,
untuk menghasilkan sistem klasifikasi yang terpadu. Berikut ini klasifikasi asfiksia
dalam konteks forensik ada empat kategori utama: suffocation, strangulation,
asfiksia mekanik, dan tenggelam. Suffocation terdiri dari dibekap, tersedak, dan
ruang terbatas / jebakan / atmosfer yang rusak. Strangulation/ pencekikan terdiri
dari tiga bentuk yang terpisah: strangulasi ligatur, gantung, dan strangulasi manual.
Asfiksia mekanik terdiri asfiksia posisi dan asfiksia traumatik. Dasar pemilihan
klasifikasi ini akan dibahas dibawah ini.
Secara etimologis, istilah asfiksia berasal dari bahasa Yunani dan berarti
(1,2)
'penghentian denyut nadi' . Istilah luas ini mencakup semua kondisi yang
disebabkan oleh kegagalan sel untuk menerima atau menggunakan oksigen(1-4) .
Kekurangan ini bisa bersifat parsial (hipoksia) atau total (anoksia) (2) . Otak sangat
sensitif terhadap kekurangan oksigen dan merupakan organ yang paling
terpengaruh (3). Kematian akibat asfiksia sering terjadi pada praktik forensik.
Dalam studi 21 tahun oleh Azmak, kematian ini mewakili 15,7% dari otopsi
forensik (5). Namun harus disebutkan bahwa dalam konteks patologi forensik
tradisional, istilah asfiksia sering digunakan oleh konvensi untuk memasukkan
kondisi yang mungkin tidak benar-benar asfiksia (4,6). Sayangnya, klasifikasi
asfiksia dan definisi subtipe masih jauh dari kata seragam, sangat bervariasi dari
satu buku ke buku yang lain dan dari satu jurnal ke jurnal lainnya. Penelitian ini
pertama-tama akan fokus pada perbedaan antara penulis dan kemudian mencoba
menggambar definisi utama, untuk mengusulkan sistem klasifikasi terpadu.
Asfiksia sering didefinisikan sebagai kegagalan sel untuk menerima atau
memanfaatkan oksigen. Dapat diperdebatkan bahwa definisi ini tidak terlalu
berguna, setidaknya untuk klasifikasi nosologis patologi forensik. Definisi
alternatif dapat dipertimbangkan: kematian non-kardiak, kurangnya pengiriman
atau pemanfaatan oksigen, kurangnya pengiriman oksigen ke alveoli paru-paru,
kurangnya pengiriman oksigen ke paru-paru dengan obstruksi di atas carina. Tak
satu pun dari definisi ini yang sempurna dalam praktik forensik modern.
Beberapa definisi terlalu besar, mencakup kondisi medis seperti status asma,
tension pneumothorax, atau krisis sel sabit yang umumnya tidak dianggap sebagai
bagian dari klasifikasi asfiksia forensik.