Anda di halaman 1dari 5

STANDARD OPERATING PROCEDURE

UJIAN PROFESI RSGM BAITURRAHMAH

RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT BAITURRAHMAH


PADANG
2016
Standard Operating Procedure
Ujian Profesi Rumah Sakit Gigi dan Mulut Baiturrahmah

A. TUJUAN
1. Mengukur kemampuan mahasiswa pendidikan profesi dalam penguasaan teori dan
penatalaksanaan suatu kasus
2. Sebagai evaluasi untuk menilai profesionalisme dan ketrampilan mahasiswa yang akan
menjadi dokter gigi
3. Menilai kompetensi keahlian di bidang kedokteran gigi

B. RUANG LINGKUP DAN UNIT YANG TERKAIT


1. Mahasiswa Program Profesi Dokter Gigi
2. Penguji
3. Pengawas
4. Perawat Bagian
5. Panitia Ujian ( Tenaga Administrasi RSGM)

C. ISTILAH DAN DEFINISI

1. Evaluasi adalah kegiatan menilai keberhasilan proses pembelajaran terhadap mahasiswa


melalui soal-soal/kasus yang diujikan.
2. Ujian profesi adalah ujian akhir Modul berupa penguasaan teori dan penatalaksanaan dari
sebuah kasus untuk mendapatkan kompetensi keahlian di bidang SMF tersebut
3. SMF adalah tempat mahasiswa melakukan perkuliahan profesi dokter gigi.
4. Penguji adalah seorang tenaga pendidik dengan latar belakang Pendidikan dokter gigi
yang ahli dan berkompeten dalam bidang yang sesuai dengan kasus pasien, strata
minimal Sp1 / S2
5. Mahasiswa Profesi Dokter Gigi adalah mahasiswa yang sedang menjalani kegiatan
pendidikan profesi
6. Pengawas adalah seorang dokter gigi yang ditempatkan pada bagian tersebut.
7. Perawat SMF adalah seorang perawat gigi yang ditempatkan pada SMF di RSGM
8. Panitia ujian adalah tenaga kependidikan untuk pengelolaan administrasi.
9. Pelaksanaan ujian profesi adalah pada saat mahasiswa telah memenuhi semua yang
menjadi persyaratan di seluruh SMF.
7. Penilaian ujian akhir modul adalah standar untuk mengukur kemampuan mahasiswa
pendidikan profesi dokter gigi dalam menguasai teori dan penatalaksanan serta menilai
keahlian mahasiswa di masing – masing SMF.
8. Penilaian terhadap mahasiswa terbagi dalam 9 skoring :
- Nilai A ( ≥ 80 – 100)
- Nilai A – ( ≥ 80 – 84 )
- Nilai B + ( ≥ 75 – 79 )
- Nilai B ( ≥ 70 – 74 )
- Nilai B – ( ≥ 65 – 69 )
- Nilai C + ( ≥ 60 – 64 )
- Nilai C ( ≥ 55 – 59 )
- Nilai D ( ≥ 40 – 54 )
- Nilai E ( ≥ 0 – 39 )

Nilai batas rendah yang harus didapatkan mahasiswa jika ingin lulus adalah nilai B
(>70 – 74)
D. URUTAN PROSEDUR
1. Mahasiswa Pendidikan Profesi Dokter Gigi yang telah menyelesaikan seluruh
requirement.
2. Mahasiswa yang dinyatakan telah menyelesaikan seluruh requirement oleh kepala SMF,
akan memperoleh tanda telah selesai di SMF tersebut.
3. Mahasiswa melakukan pengecekan absensi di bagian administrasi. Apabila kehadiran
≥80% (untuk mahasiswa yang akan ujian dibagian tertentu) atau ≥65% ( untuk
mahasiswa yang menyelesaikan seluruh ujian bagian) maka dapat mendaftarkan diri
sebagai peserta ujian, dengan syarat dan ketentuan yang berlaku.
4. Pengumuman nama yang memenuhi syarat sebagai peserta ujian akhir modul.
5. Pendaftaran dan pembayaran ujian dibuka selama 1 minggu sebelum ujian.
6. Pengumuman jadwal ujian.
7. Mahasiswa yang telah mendaftar dan membayar akan diperbolehkan mengikuti ujian
8. Pelaksanaan ujian profesi Ujian akhir modul terdiri dari 2 (dua) jenis ujian yaitu: ujian
CBT (Computer Test Based) untuk mengevaluasi teori yang didapatkan oleh
mahasiswa pendidikan profesi dokter gigi dan Ujian OSCE (Objective Structured
Clinical Examination) yang bertujuan menguji mahasiswa pendidikan profesi dokter
gigi pada bidang praktek.
9. Penilaian ujian profesi merupakan hasil dari ujian CBT dan OSCE ditambah dengan
seluruh kegiatan requirement yang terangkum dalam buku kerja (logbook).
REFERENSI / DOKUMEN TERKAIT
1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 19 tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan
3. Undang-undang Republik Indonesia nomor 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran
4. Peraturan Pemerintah Nomor 93 Tahun 2015 tentang Rumah Sakit Pendidikan
5. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor. 1069/Menkes/SK/XI/2008 tentang Pedoman
dan Klasifikasi Standar Rumah Sakit Pendidikan.
6. Buku Pedoman Pendidikan Univesitas Baiturrahmah
7. Buku Pedoman Pendidikan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah.

Padang, 21 November 2016


Direktur RSGM Univ. Baiturrahmah

drg. Widyawati, M.Kes, Sp.KG


SOP SIM RSGM
1. Mahasiswa mengambil absen dengan Fingerprint yang terkoneksi dengan SIM
RSGM, paling lambat jam 8.00 WIB.
2. Petugas Rekam Medik menginput data pasien ke SIM RSGM
3. Petugas Rekam Medik mengantarkan Rekam Medik ke Sentral Perawat.
4. Sentral Perawat menginput nama operator, SMF tujuan dan mendistribusikan ke
masing- masing perawat SMF.
5. Perawat SMF mendistribusikan pasien ke mahasiswa pendidikan profesi dan
menentukan dosen pembimbing SMF.
6. Mahasiswa melapor sebelum mengerjakan pasien ke dosen pembimbing.
7. Mahasiswa membuka portal SIM RSGM, dan mengisi form yang akan dikerjakan.
8. Dosen pembimbing pada portal SIM RSGM menyetujui pekerjaan mahasiswa.
9. Mahasiswa melakukan tindakan medis ke pasien dengan didampingi dosen
pembimbing (DPJP).
10. Jika pekerjaan mahasiswa sudah selesai, maka dosen pembimbing, memeriksa dan
menyetujui hasil akhir pekerjaan mahasiswa.
11. Pasien melakukan pembayaran di kasir RSGM.

Anda mungkin juga menyukai