PERLINGKUPAN
II.1.2 Konstruksi
a. Mobilisasi Tenaga Kerja Konstruksi
Mobilisasi tenaga kerja mencakup tenaga kerja yang didatangkan dari luar
lokasi maupun yang berasal dari sekitar lokasi proyek. Tenaga kerja yang
dominan adalah tenaga kerja yang digunakan khusus pada tahap konstruksi.
Tenaga kerja yang memang tidak memerlukan keahlian khusus, sebanyak
mungkin diambil dari penduduk lokal yang ada disekitar lokasi proyek. Jika
tenaga kerja lokal yang ada masih belum mencukupi, baru akan diambil tenaga
kerja dari luar lokasi. Klasifikasi dan jumlah tenaga kerja yang diperlukan pada
saat konstruksi yang direncanakan dapat dilihat pada Tabel-2.1.
2) Peralatan
Peralatan merupakan suatu benda yang digunakan untuk mengerjakan
sesuatu dan juga memiliki fungsi yang berbeda di setiap alat tersebut. Jenis-jenis
peralatan yang akan digunakan untuk pembangunan kawasan pariwisata antara
lain adalah bulldozer, backhoe, dump truk dan tractor shovel. Untuk lebih
jelasnya peralatan pada kegiatan pembangunan kawasan pariwisata dapat dilihat
pada Tabel-2.2.
Tabel-2.2 Jenis peralatan yang digunakan
1. Tahap Prakontruksi
Dampak hipotetik yang mungkin muncul yaitu dampak sosial dan ekonomi
karena dalam pembebasan lahan perlu perizinan kepada masyarakat mengenai
jalan akses menuju ke lokasi dan penggunaan air yang bearasal dari sumber air
yang sama dengan masyarakat. Oleh karena itu untuk mengatasi permasalahan
tersebut akan diberi kompensasi kepada masyarakat dan akan dibangun
bendungan yang alirannya akan tergai dua yaitu sebagian ke masyarakat dan
sebagian ke tempat wisata.
2. Tahap Kontruksi
a. Mobilisasi alat berat
Menciptakan kebisingan dan penurunan kualitas udara. Solusi yaitu
mobilisasi alat berat sebaiknya pada dini hari.
b. Mobilisasi tenaga kerja
Mobilisasi tenaga kerja baik masysrakat lokal maupun dari luar direkrut
sebagai tenaga kerja dalam kontruksi akan membangun tempat tinggal sementara
sehingga banyak limbah domestik yang dihasilkan. Solusinya yaitu tidak
membuang sampah sembarangan dan dibuatkan penampungan sampah.
c. Pembangunan fasilitas
Pembangunan fasilitas akan menghilangkan vegetasi sehingga ketika
vegetasi hilang maka fauna juga akan hilang karena kehilangan tempat tinggal.
Luas total lahan yang akan digunakan yaitu 550 ha dimana 280 ha untuk
pembangunan fasilitas dan 270 ha untuk lahan tak terpakai. Solusi penghilangan
vegetasi bukan menggundulkan vegetasi tetapi setiap bangunan yang didirikan
tetap memiliki pohon di sekitarnya dan 270 ha lahan tak terpakai tetap dipelihara
floranya dengan penataan yang baik.
d. Kebisingan dan pencemaran udara
Kebisingan dan pencemaran udara tidak dianggap sebagai dampak penting
karena kontruksi jauh dari pemukiman warga dan masih banyak tanaman yang
dapat menyerap residu pencemaran udara.
3. Tahap Operasional
a. Penerimaan tenaga kerja
Dampaknya yaitu masuknya orang baru dan menetap di daerah wisata
tersebut dan memungkinkan masuknya penyakitnya dari luar dan dihasilkan
limbah organik dan anorganik. Oleh karena itu solusinya yaitu tenaga kerja yang
diterima hanya masyarakat lokal.
b. Pemeliharaan kawasan pembangunan
Karena adanya pondok penginapan membutuhkan sumber air untuk
mengaliri kamar mandi dan saluran pembuangan air. Tidak menjadi sangat
penting karena sumber air berasal dari bendungan yang telah dibuat dan saluran
pembuangan air sesuai dengan standar.
c. Rumah makan
Mengahasilkan limbah domestik dan menjadi dampak yang sangat penting.
Solusi yaitu dibuatkan tempat pembuangan.
d. Waterpark
Pergantian air kolam dilakukan satu kali dalam seminggu. Pada umumnya
banyak kolam renang yang menggunakan bahan kimia seperti kaporit. Akan tetapi
para pengelola kolam renang, mengguna-kan zat-zat kimia tersebut tanpa
mengetahui takaran yang pas. Selain dari penambahan kaporit yang melebihi
ambang batas, polutan yang terkandung dalam air kolam renang berasal dari
orang-orang yang berenang di dalamnya, yaitu berasal dari keringat, ludah, urin,
dll. Maka diperlukan pengolahan air yang baik dan aman. Telah dilakukan
pengembangan metode elektrokimia untuk sensor dan pemisahan secara
elektrokimia. Salah satu pemisahan secara elektrokimia yang baik dan aman
adalah dengan metode elektrokoagulasi.