METODE PENGAMAATAN
III.1 Alat
Adapun alat yang digunakan antara lain, gunting tanaman, gunting biasa, dan kamera.
III.2 Bahan
Adapun bahan yang digunakan antaralain, katung platik besar, kertas minyak. Kertas
Lokasi yang pertama kami kunjungi adalah burake dimana kami dibagi atas beberapa
kelompok yang telah di bagi masing-masing daerahnya. Dicatat beberapa hal seperti suhu,
kelembapan dan ketinggian. Setelah itu dilakukan pengamatan terhadapa tanaman yang tumbuh
pada lokasi yang kami amati. Serta mengambil sampel menggunkan gunting tanaman dan
Lokasi yang kedua yakni pango-pango yang mana kami kembali mengamati tanaman
yang ada pada lokasi tersebut yang terlebih dahulu kami mecatat suhu kelembaban dan tinggi
lokasi daerah yang kami amati. Kemudian mengambil beberapa sampel tanaman degan cara
kelembaban, dan ketinggian lokasinya. Dimana kami dibagi berdasarkan beberapa kelompok
dan mengambil bebrapa sample tanaman dan menaruhnya kedalam plastik sampel.
Lokasi ke empat yang kami kunjungi adalah korimbuang bori dimana kami kembali
maecatat suhu, kelmbaban dan ketinggian lokasi. Kemudian menggambil beberapa sampel
Lokasi ke lima adalah ketekesu dimana kami kembali mencatat suhu, kelembaban dan
Pada saat ditempat perisirahatan sampel yang ada di keluarkan dan dilakaukan proses
awal pembuatan herbarium yakni dengan membungkusnya dengan kertas koran dan memangkas
sekaligus merapikan tanaman yang akan diherbariumkan. Dimana kami menggunakan kertas dan
selotip untuk melekatkannya. Dengan syarat tanaman tidak ada yang tersentuh oleh selotip.
Beberapa hari selanjutnya ketika tanaman mulai berwarna coklat maka dilanjutkan
proses selanjutnya yakni membuat herbarium. Dimana kertas yang digunakan adalah ketas
manila yang telah dibagi dua dan kertas minyak yang dibagi kedalam dua lembar yang akan
dilekatkan pada kertas karton, kemudian ditempelkan kertas yang berisi deskripsi, klasifikasi dan
kunci determinasi.