Anda di halaman 1dari 3

BAB III

METODOLOGI

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian ini dilakukan di Sekolah Immanuel Bilingual Class, Pontianak, Kalimantan Barat.
Penelitian ini dilaksanakan dari bulan 31 Juli 2019 hingga 21 Agustus 2019.

3.2 Alat dan Bahan


3.2.1 Alat
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:
 3 gelas plastik  Selembar kertas
 Sebuah gelas ukur  Sebuah pen
 Sebuah penggaris  Sebuah kamera
 Dua kardus
3.2.2 Bahan
Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:
 9 lembar kapas  20 ml air untuk setiap wadah
 21 benih kangkung setiap hari

3.3 Prosedur Penelitian


1) Sebanyak 3 helai kapas diletakkan di setiap wadah.
2) Tujuh benih kangkung ditempatkan di setiap wadah.
3) Dua kardus disiapkan dan lubang-lubang dibuat pada salah satu kardus tersebut.
4) Satu gelas plastik ditutup dengan kardus. Gelas lainnya ditutup dengan kardus yang sudah
diberi lubang. Gelas yang terakhir dibiarkan tanpa tutup.
5) Benih disiram sehari sekali sebanyak 20 ml.
6) Tinggi tumbuhan diukur menggunakan penggaris setiap hari dan dicatat dengan pen di
kertas setiap hari hingga 11 hari.
7) Foto kecambah diambil setiap 2 hari sekali dengan kamera.
8) Jenis perkecambahan diobeservasi berdasarkan foto kecambah yang diambil.
3.4 Variabel Penelitian
1) Variabel bebas : kondisi cahaya terang, remang-remang, dan gelap.
2) Variabel terikat : tinggi tumbuhan selama 11 hari
3) Variabel tetap : jumlah benih tumbuhan kangkung, jumlah air sebanyak 20 ml
4) Variabel kontrol : pertumbuhan kangkung pada kondisi gelap
3.5 Tabel Rancangan Percobaan

Kondisi Pertambahan tinggi pada hari ke ….(cm)


No
Cahaya 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1 Terang

Remang-
2
remang

3 Gelap

3.6 Hipotesis

Tumbuhan kangkung yang berada di kondisi cahaya gelap akan tumbuh lebih cepat
dari tumbuhan yang tumbuh di kondisi remang-remang maupun terang dan tipe
perkecambahan kangkung adalah perkecambahan epigeal.

Anda mungkin juga menyukai