Dosen Pembimbing:
Hanna DL Damanik, SKM., M.Kes
Disusun Oleh:
Kelompok 6
Tingkat 2A
4. Dinamika Psikologis
Dalam dunia kedokteran NAPZA masih bermanfaat untuk pengobatan
namun penggunaan di luar indikasi medik, tanpa resep dan petunjuk dokter
akan mengakibatkan penyalahgunaan, kecanduan dan terganggunya fisik,
mental, emosional dan sosial bagi pengguna NAPZA. Permasalahan dengan
NAPZA tidak selesai pada pengguna saja namun bagi mereka yang pulih dari
kecanduan atau mantan pengguna NAPZA juga tidak lepas dari permasalahan
yang sama yaitu kembali relaps pada NAPZA.
Mantan pengguna NAPZA yang mengalami relaps, perlu dibantu
melalui program-program rehabilitasi yang sesuai dengan dirinya,
kebutuhannya akibat dari, penggunaan NAPZA hingga ia pulih, namun
banyak orang tidak mengetahui mengenai episode terjadinya relaps dan apa
penyebabnya sehingga fenomena mantan pengguna yang kembali kambuh
(relaps) semakin meningkat tanpa adanya penyelesaian yang tepat terhadap
permasalahan mereka (Somar dalam Pangesti: 2006).
6. Contoh Kasus
Jakarta - Artis Jennifer Dunn tercatat telah tiga kali ditangkap polisi terkait kasus
narkoba. Setelah tiga kali tertangkap, apakah hukuman bagi wanita yang akrab
disapa Jedun itu?
Awalnya, Jedun pertama kali berurusan dengan polisi saat usianya masih 15
tahun. Ia ditangkap pada tahun 2005 karena terciduk memiliki ganja.
Saat itu dia ditangkap polisi karena menyimpan tujuh butir ekstasi di rumahnya.
Dia kemudian divonis empat tahun penjara oleh Pengadilan Negeri Jakarta Barat
pada 2010 atas kepemilikan narkoba dan mendekam di Rutan Pondok Bambu.
Selanjutnya pada awal Januari 2018 ini Jedun kembali terciduk polisi di rumahnya
di Jl Bangka XIC, Kelurahan Pela Mampang, Kecamatan Mampang Prapatan,
Jakarta Selatan, pada Minggu (31/12/2017) pukul 17.30 WIB karena kedapatan
memiliki narkoba. Kali ini dia mempunyai sabu seberat 1 gram yang dipesan
melalui pengedar narkoba berinisial FS.
"Dalam proses perkenalan satu tahun dan pengakuan di berita acara pemeriksaan
(BAP) FS, (Jennifer Dunn) sudah melakukan pemesanan sebanyak sepuluh kali,"
kata Calvin kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (2/1/2018).
"Dari sepuluh kali ini sedang didalami kapan dan di mana, tetapi pengakuan dari
JD hanya tiga kali (pemesanan)," ujar Calvin.
Dalam peristiwa ini beberapa jam sebelum ditangkap Jennifer telah mengonsumsi
sabu kiriman tersangka FS sebesar 0.5 gram. Awalnya Jedun memesan sabu
seberat 1 gram kepada tersangka FS. Keduanya kemudian bertransaksi di sebuah
restoran cepat saji di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, pada Minggu
(31/12/2017).
"Chat komunikasi ini sangat jelas bahwa kapan memesan, di mana diantar, dan
pada saat pengantaran untuk barang bukti ini (0,6 gram sabu), karena ada
pembicaraan kenapa barang bukti yang diantar jam 09.00 WIB ini kok sedikit,
jadi mau diantar yang kedua," tambah Calvin.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono menyebut Jedun telah
memesan narkoba sekitar 10 kali dari FS. Namun Jedun menolak, mulutnya juga
mengucapkan, "Tidak... tidak," saat itu.
Jennifer juga sempat terlihat terkejut ketika Argo salah menyebut barang bukti
yang disita polisi dari Jennifer. Argo menyebut polisi menyita bong dari rumah
Jennifer, yang kemudian dia ralat menjadi sedotan untuk pipet sabu.
Pasca kejadian tersebut Jedun meminta maaf. Kemudian dia juga mengaku
menyesal. Namun berdasarkan pantauan awak media di lokasi, Jennifer tampak
tersenyum-senyum ketika dihadirkan dalam jumpa pers. Dia sama sekali tidak
menutupi wajahnya dari sorotan kamera.
"Cuma mau ngomong maaf semuanya buat temen-temen media dan keluarga
semuanya," ujar Jennifer sambil tertawa di hadapan wartawan di Mapolda Metro
Jaya, Jakarta, Selasa (2/1/2018).
"Aku nyesel, sudah itu saja," ujar Jennifer sambil tertawa lagi, yang disambut
sorakan wartawan.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. Tertangkapnya Pengedar di depan SPBU. Harian Pagi Riau Pos.
Diakses pada 14 Februari 2009.
Badan Narkotika Nasional. 2003-2004. Hasil Lit Penelitian dan Penyalahgunaan dan
Peredaran Gelap Narkoba di Indonesia. http://www.bnn.go.id. Diakses pada 17 April
2009.