Anda di halaman 1dari 22

MINI PROJECT

Pembentukan dan Pembinaan Lansia Cerdas


Di

(lambang puskesmas)

Oleh:
dr. Khairi Maulana Azhari

Internsip Puskesmas
Periode:

PUSKESMAS
JEMBER
2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat
dan hidayah-Nya, saya dapat menyelesaikan mini project yang berjudul Pembentukan dan
Pembinaan Lansia Cerdas Di ---- .
Mini Project ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat tugas sebagai dokter
internsip di Puskesmas --- periode ---.

Dalam mengerjakan tugas ini, saya banyak memperoleh bimbingan dan dukungan dari
banyak pihak, dan dalam kesempatan ini kami ingin menyampaikan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada :

1. dr. sebagai pembimbing saya di Puskesmas ------- yang selalu memberikan kritik
dan saran selama penyusunan mini project ini.
2. dr. Rathia Ayuningtyas sebagai kepala Puskesmas Kelurahan Lebak Bulus yang
selalu memberikan motivasi dan masukan kepada saya selama penyusunan mini
project ini.
3. dr. Dinda Zahra sebagai partner saya dalam penyusunan mini project ini yang
selalu membantu dan menjadi tempat bebagi suka dan duka selama pengerjaan
mini project ini.
4. Kak Guly dan Kak Nia sebagai pemegang program yang telah membantu proses
pengerjaan mini project ini.
5. Guru-guru PAUD Lestari yang telah membantu dan menyukseskan acara
Pembentukan dan Pembinaan Orang Tua Cerdas Di RW 01.
6. Semua pihak Puskesmas Kelurahan Lebak Bulus dan teman-teman dokter internsip
yang selalu mendukung dan memberi semangat selama pengerjaan mini project ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan ini, oleh karena itu
segala saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan.

Jember, Desember 2019

Penyusun

DAFTAR ISI

ii
Berita Acara Presentasi Mini Project.........................................................................................i

Kata Pengantar...........................................................................................................................ii

Daftar Isi...................................................................................................................................iii

BAB I Pendahuluan....................................................................................................................1

BAB II Tinjauan Pustaka...........................................................................................................3

BAB III Metodologi Kegiatan...................................................................................................6

BAB IV Hasil Kegiatan.............................................................................................................8

BAB V Penutup........................................................................................................................13

Daftar Pustaka..........................................................................................................................14

Lampiran..................................................................................................................................15

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang


Proses penuaan adalah siklus kehidupan yang ditandai dengan tahapan-tahapan
menurunnya berbagai fungsi organ tubuh, yang ditandai dengan semakin rentannya tubuh
terhadap berbagai serangan penyakit yang dapat menyebabkan kematian misalnya pada
sistem kardiovaskuler dan pembuluh darah, pernafasan, pencernaan, endokrindan lain
sebagainya. Hal tersebut disebabkan seiring meningkatnya usia sehingga terjadi perubahan
dalam struktur dan fungsi sel, jaringan, serta sistem organ. Perubahan tersebut pada umumnya
mengaruh pada kemunduran kesehatan fisik dan psikis yang pada akhirnya akan berpengaruh
pada ekonomi dan sosial lansia. Sehingga secara umum akan berpengaruh pada activity of
daily living(Fatmah, 2010).
Penyakit metabolik tersering pada usia lanjut adalah Hipertensi dan Diabetes Mellitus.
Berdasarkan penelitian WHO-Comunity Study of the Elderly Central Java menemukan bahwa
hipertensi dan penyakit kardiovaskuler merupakan penyakit kedua terbanyak yang diderita
lansia setelah artritis, yaitu sebesar 15,2% dari 1203 sampel (Nugroho, 2000). Di Indonesia
sendiri, berdasarkan hasil riset kesehatan tahun 2007 diketahui bahwa prevalensi hipertensi di
Indonesia sangat tinggi, yaitu rata-rata 3,17% dari totalpenduduk dewasa. Hal ini berarti dari
3 orang dewasa, terdapat 1 orang yang menderita hipertensi (Riskesdas, 2008). Sedangkan
prevalensi DM tertinggi di Indonesia didapatkan pada penduduk berusia ≥60 tahun dengan insidens
tertinggi juga didapatkan pada kelompok usia tersebut ( Ubink, 2003). Hasil penelitian The Canadian
Study of Health and Aging (CHSA) menunjukkan prevalensi DM besarnya 12,1% . Menurut survei
yang dilakukan World Health Organization (WHO), Indonesia menempati urutan ke-4 dengan jumlah
penderita DM terbesar di dunia setelah India, Cina dan Amerika Serikat ( Rockwood, 2000)

1
1.2 Tujuan Kegiatan
Tujuan Umum :
Meningkatkan kesadaran dan pengetahuan lansia mengenai penyakit Hipertensi dan
Diabetes Mellitus.
Tujuan Khusus :
 Terjadinya interaksi dan berbagi pengalaman antar peserta yang memiliki riwayat
penyakit Hipertensi dan Diabetes Mellitus.
 Meningkatkan pemahaman dan pengetahuan peserta tentang :
o Pengertian dan gejala Hipertensi dan Diabetes Mellitus
o Diet seimbang pada penderita penyakit Hipertensi dan Diabetes Mellitus
1.3 Manfaat Kegiatan
Mini project ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan Lansia
khususnya di Kelurahan ---- sehingga dapat membantu meningkatkan
upaya kesehatan lansia. Dengan adanya Pembentukan dan Pembinaan
Lansia Cerdas ini, diharapkan para Lansia dapat leluasa bertanya kepada
tenaga kesehatan dan dapat mengedukasi orang-orang disekitarnya
dengan pengetahuan yang telah didapatkan melalui program ini.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Lansia Cerdas


Program Pembentukan dan Pembinaan Lansia Cerdas adalah upaya untuk mencapai
kualitas hidup lansia yang optimal dengan memberikan pengetahuan pada lansia mengenai
hal-hal yang perlu diperhatikan pada penderita penyakit metabolik kronik seperti Hipertensi
dan Diabetes Mellitus.
Menurut World Health Organisation (WHO), lansia adalah seseorang yang telah
memasuki usia 60 tahun keatas. Lansia merupakan kelompok umur pada manusia yang telah
memasuki tahapan akhir dari fase kehidupannya. Kelompok yang dikategorikan lansia ini
akan terjadi suatu proses yang disebut Aging Process atau proses penuaan(Fatmah, 2010).

2.2 Definisi Hipertensi.


Hipertensi adalah suatu keadaan ketika tekanan di pembuluh darah meningkat secara
kronis. Hal tersebut dapat terjadi karena jantung bekerja lebih keras memompa darah untuk
memenuhi kebutuhan oksigen dan nutrisi tubuh. Jika dibiarkan, penyakit ini dapat
mengganggu fungsi organ-organ lain, terutama organ-organ vital seperti jantung dan ginjal.
Hipertensi sering dihubungkan dengan pengerasan dan hilangnya elastisitas dinding
arteri. Tahanan vaskular perifer meningkat dalam pembuluh darah yang keras dan tidak
elastis. Hal ini bisa dipengaruhi oleh faktor umur. Pada lanjut usia terjadi perubahan struktur
dan fungsi pembuluh darah, yaitu sifat elastisitas pembuluh darah menjadi berkurangdan
terjadinya kekakuan pada dinding pembuluh darah arteri, sehingga pengembangan pembuluh
darah menjadi terganggu (Potter&Perry, 2005)
Didefinisikan sebagai hipertensi apabila pernah didiagnosis menderita
hipertensi/penyakit tekanan darah tinggi oleh tenaga kesehatan (dokter/perawat/bidan) atau
belum pernah didiagnosis menderita hipertensi tetapi saat diwawancara sedang minum obat
medis untuk tekaan darah tinggi (Riskesdas, 2013). Kriteria hipertensi yang digunakan
merujuk pada kriteria diagnosisJNC VII, yaitu hasil pengukuran tekanan darah sistolik ≥140
mmHg atau tekanan darah diastolik ≥90 mmHg. Kriteria JNC VII berlaku untuk umur ≥18
tahun.

3
Adapun klasifikasi JNC VII adalah sebagai berikut :

Tabel 1. Klasifikasi Hipertensi berdasarkan JNC VII.

2.3 Diabetes Melitus

4
BAB III
METODOLOGI KEGIATAN

3.1. Sasaran Program Pembentukan dan Pembinaan Orang Tua Cerdas


Pembentukan orang tua cerdas ditujukan pada ibu hamil, ibu menyusui, dan orang tua
dengan anak yang berusia di bawah 6 tahun. Sasaran ini dibuat berdasarkan tujuan program
ini yaitu untuk meningkatkan kesadaran orang tua mengenai pentingnya periode emas
kehidupan anak yaitu 1000 hari pertama kehidupan serta pertumbuhan dan perkembangan
anak.

3.2. Waktu dan Tempat Program Pembentukan dan Pembinaan Orang Tua Cerdas
Program Orang Tua Cerdas diselenggarakan pada hari Kamis dan Jumat, tanggal 17 dan
18 Januari 2018 oleh tenaga kesehatan dari Puskesmas Kelurahan Lebak Bulus.
Program Orang Tua Cerdas dilaksanakan di PAUD Lestari, RW 01, Lebak Bulus.
Pemilihan PAUD sebagai tempat pelaksanaan program ini sebagai salah satu upaya
pembinaan terhadap keluarga balita agar orang tua yang sedang menunggu anak-anaknya
menimba ilmu di PAUD juga bisa mendapatkan pengetahuan yang bermanfaat melalui
program orang tua cerdas ini.

3.3. Pelaksanaan Kegiatan Program Pembentukan dan Pembinaan Orang Tua Cerdas
 Sosialisasi pelaksanaan Pembentukan dan Pembinaan orang tua cerdas RW 01
Sosialisasi pelaksanaan Pembentukan dan Pembinaan orang tua cerdas RW 01 dilakukan
di PAUD Lestari pada tanggal 14 Januari 2019, dengan dihadiri oleh para guru PAUD
Lestari. Pertemuan ini membahas megenai apa itu kelas orang tua cerdas, tujuan
dibentuknya orang tua cerdas, materi penyuluhan yang diberikan, penentuan waktu dan
tempat berlangsung nya kelas orang tua cerdas, serta kriteria peserta orang tua cerdas.
Dengan adanya pertemuan ini, diharapkan para guru PAUD Lestari dapat membantu
memberitahu dan mengumpulkan orang tua murid PAUD Lestari, khususnya yang
memenuhi kriteria peserta orang tua cerdas, untuk datang dan mengikuti pelaksanaan
program orang tua cerdas.
 Pertemuan Hari Ke- I

5
Pertemuan hari ke-I Pembentukan dan Pembinaan orang tua cerdas RW 01 dilakukan di
PAUD Lestari pada hari Kamis, 17 Januari 2019. Pertemuan I ini dihadiri oleh 12 orang
peserta orang tua cerdas. Sebelum menerima materi tentang ASI eksklusif dan Imunisasi
Dasar, peserta terlebih dahulu dijelaskan mengenai gambaran singkat tentang apa itu
kelas orang tua cerdas dan tujuan apa yang ingin dicapai dengan diadakannya kelas
orang tua cerdas ini. Selanjutnya Peserta Orang Tua Cerdas mengerjakan pre-test berisi
10 soal mengenai materi yang akan diberikan pada hari itu. Pre-test dilakukan untuk
mengetahui tingkat pengetahuan peserta sebelum materi diberikan. Peserta juga
dibagikan biodata yang harus diisi. Setelah itu, acara dilanjutkan dengan pemberian
materi diikuti dengan sesi tanya-jawab. Setelah kedua materi selesai disampaikan,
peserta mengerjakan post-test yang berisi 10 soal yang sama dengan pre-test. Hal ini
bertujuan untuk mengetahui adanya peningkatan pengetahuan peserta setelah mendapat
materi.
 Pertemuan Hari Ke-II
Pertemuan hari ke-II Pembentukan dan Pembinaan orang tua cerdas RW 01 dilakukan di
PAUD Lestari pada hari Jumat 18 Januari 2019. Pertemuan II ini dihadiri oleh 12 orang
tua. Sebelum menerima materi tentang SDIDTK dan PMBA, peserta mengerjakan pre-
test terlebih dahulu. Setelah itu, acara dilanjutkan dengan pemberian materi diikuti
dengan sesi tanya-jawab. Setelah kedua materi selesai disampaikan, peserta mengerjakan
post-test. setelah post-test selesai, dilakukan kuis untuk mengulas kembali materi yang
telah diberikan pada hari pertama maupun hari kedua. Acara diakhiri dengan penyerahat
surat keterangan bahwa peserta sudah berpartisipasi dalam program embentukan orang
tua cerdas.

6
BAB IV
HASIL KEGIATAN

4.1 Data Sosiodemografi Peserta


Peserta program orang tua cerdas yang dilaksanakan pada tanggal 17-18 Januari 2019,
di PAUD Lestari, berjumlah 14 orang. Peserta diminta untuk mengisi biodata yang telah
disediakan. Dari pengisian biodata tersebut didapatkan data sosiodemografi, yaitu usia,
tingkat pendidikan, pekerjaan, serta rata-rata penghasilan per bulan. Didapatkan juga data
mengenai jumlah ibu yang sedang hamil serta usia anak.
Berdasarkan data usia, maka peserta orang tua cerdas didominasi oleh kelompok usia
26-30 tahun sebanyak 7 orang (50%), diikuti kelompok usia >30 tahun sebanyak 5 orang
(35,71 %) dan kelompok usia 18-25 tahun sebanyak 2 orang (14,29%).

Grafik 1. Usia Peserta Orang Tua Cerdas

Berdasarkan data tingkat pendidikan, maka peserta program orang tua cerdas
didominasi oleh orang tua dengan tingkat pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP)
sebanyak 6 orang (45,87%), diikuti oleh tingkat pendidikan Sekolah Menengah
Atas/Kejuruan (SMA/SMK) sebanyak 4 orang (28,57%), tingkat pendidikan Sekolah Dasar
(SD) sebanyak 3 orang (21,44%) dan tingkat pendidikan Perguruan Tinggi (PT) sebanyak 1
orang (7,14%).

7
Grafik 2. Tingkat Pendidikan Peserta Orang Tua Cerdas

Berdasarkan data pekerjaan, maka peserta program orang tua cerdas ini didominasi
dengan Ibu Rumah Tangga (IRT) sebanya 11 orang (90,24%), sedangkan yang bekerja hanya
sebanyak 3 orang (78,57%). Ketiga ibu yang bekerja, bekerja sebagai karyawan swasta
maupun wiraswata.

Grafik 3. Pekerjaan Peserta Orang Tua Cerdas

Berdasarkan kuesioner diketahui bahwa peserta orang tua cerdas banyak yang
memiliki rata-rata penghasilan keluarga sebesar 1.000.000 s/d 3.000.000/bulan yaitu
berjumlah 7 orang (50%). Diikuti dengan penghasilan sebesar >3.000.000/bulan yaitu
berjumlah 4 orang (28,57%). Dan yang memiliki rata-rata penghasilan keluarga 500.000 s/d
1.000.000/bulan ada 3 orang (21,44%).

8
Grafik 4. Rata-rata Penghasilan Keluarga Per Bulan

Berdasarkan data dari pengisian biodata didapatkan bahwa peserta orang tua cerdas
yang hamil berjumlah 1 orang (7,14%). Peserta orang tua cerdas yang memiliki anak usia ≤2
tahun ada sebanyak 8 orang (57,14%). Dan yang memiliki anak berusia 2-6 tahun ada
sebanyak 5 orang (35,71%).

Grafik 5. Keadaan Ibu /Usia Anak

4.2 Tingkat Pengetahuan Peserta


Peserta dibagikan pre-test berisi soal-soal mengenai materi yang akan dibawakan pada
hari itu. Pre-test dilakukan untuk mengetahui tingkat pengetahuan peserta sebelum menerima
materi. Setelah kedua materi selesai disampaikan, peserta dibagikan post-test berisi soal-soal
yang sama dengan pre-test. Hal ini dilakukan untuk mengetahui adanya peningkatan
pengetahuan peserta setelah materi diberikan.

9
Pada hari pertama rata-rata nilai pre-test peserta adalah 7,5. Setelah menerima materi,
terjadi peningkatan pada rata-rata nilai post-test menjadi 9,25.
Grafik 6. Perbandingan Rata-rata Nilai Pre-test dan Post-test pada Pertemuan I

Pada
hari kedua,
rata-rata
nilai pre-test peserta adalah 5,92. Setelah mendapat materi, terjadi peningkatan rata-rata nilai
post-test yang cukup signifikan yaitu menjadi 9,8.

Grafik 7. Perbandingan Rata-rata Nilai Pre-test dan Post-test pada Pertemuan II

Materi yang disampaikan cukup menarik dan juga luas, peserta dapat bertanya apapun
yang mereka ingin tanyakan tanpa ada rasa canggung. Keaktifan peserta dalam bertanya
membuat program Pembentukan dan Pembinaan Orang Tua Cerdas ini menjadi variatif
pembahasannya, diluar dari materi wajib yang disampaikan. Dengan meningkatnya
pengetahuan peserta, yang digambarkan dengan peningkatan pada rata-rata nilai post-test,

10
diharapkan akan tercipta perubahan perilaku mengamalkan ilmu-ilmu yang didapat dari
materi yang diberikan.

4.3 Keterbatasan dan Kendala


Terdapat beberapa keterbatasan dan kendala dalam pelaksanaan program Pembentukan
dan Pembinaan Orang Tua Cerdas ini. Salah satunya adalah kurangnya ibu hamil yang
menjadi peserta Pembentukan dan Pembinaan Orang Tua Cerdas. Ibu hamil merupakan salah
satu sasaran utama program ini karena peiode emas anak dimulai dari masa kandungan
sehingga diharapkan semua materi dapat diterapkan segera, setelah anaknya lahir, hingga saat
anaknya akan masuk sekolah.
Kendala selanjutnya adalah anak-anak seringkali datang ke para ibu sehingga perhatian
ibu-ibu terhadap materi yang diberikan menjadi terganggu. Hal ini terutama terjadi jika anak-
anak selesai lebih dulu. Untuk selanjutnya diharapkan dapat dilakukan penyesuaian jadwal
antara fasilitator dan guru PAUD agar materi untuk orang tua dan pelajaran anak-anak dapat
selesai di waktu yang sama.

11
BAB V

PENUTUP

I. Kesimpulan

Ditinjau dari hasil grafik perbandingan nilai pre-test dan post-test, dapat disimpulkan
bahwa terdapat peningkatan pengetahuan orang tua mengenai periode emas kehidupan anak,
yaitu 1000 hari pertama kehidupan dan juga tumbuh kembang anak, setelah mengikuti
program Pembentukan dan Pembinaan Orang Tua Cerdas ini. Terdapat peningkatan grafik
yang cukup signifikan mengenai pengetahuan orang tua antara sebelum dan sesudah
pemberian materi. Dengan meningkatnya pengetahuan orang tua mengenai periode emas
anak dan tumbuh kembang anak, diharapkan anak-anak akan tumbuh dan berkembang secara
optimal serta angka kejadian stunting dan kurang gizi pada anak akan menurun.

II. Saran

 Mensosialisasikan program Pembentukan dan Pembinaan Orang Tua Cerdas pada


Masyarakat sebelum program dilangsungkan. Sosialisasi ini dapat dilakukan dengan
pemberian pamflet mengenai maksud dan tujuan serta waktu dan tempat program
akan dilaksanakan, kepada ibu hamil, ibu menyusui, dan ibu dengan anak usia 2-6
tahun yang mengunjungi Puskesmas Kelurahan Lebak Bulus.
 Membuat jadwal program untuk tiap RW di wilayah kelurahan Lebak Bulus agar
penyebaran ilmu pengetahuan lebih merata.
 Mengikutsertakan kader dalam pendekatan personal untuk memberikan pengetahuan
pentingnya 1000 hari pertama kehidupan dan tumbuh kembang anak maupun
meningkatkan partisipasi orang tua dalam mengikuti program ini.

12
DAFTAR PUSTAKA

1. Fatmah. 2010. Gizi Usia Lanjut. Erlangga : Jakarta

2. Nugroho, Wahyudi. 2000. Keperawatan Gerontologi. Jakarta: EGC

3. Ubink-Veltmaat LJ, Bilo JHG, Groenier KH,Houweling ST, Rischen RO, Meyboom-
de Jong B. Prevalence, incidence and mortality of type 2 diabetes mellitus revisited: a
prospective population-based study in The Netherlands (ZODIAC-1). Eur J Epidemiol
2003; 18: 793-800.

4. Rockwood K, Awalt E, MacKnight C, McDowell I. Incidence and outcomes of


diabetes mellitus in elderly people: report from the Canadian Study of Health and
Aging. CMAJ 2000; 162: 769-72.

5. Potter & Perry. (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep, Proses, dan
Praktik. Edisi 4 volume 1.EGC. Jakarta

13
LAMPIRAN

I. Daftar Hadir Pembentukan dan Pembinaan Orang Tua Cerdas

II. Pretest dan post test pertemuan I Pembentukan dan Pembinaan Orang Tua Cerdas
1. Menurut ibu apakah pengertian imunisasi itu?
a. Suatu upaya untuk memberikan kekebalan terhadap suatu penyakit
b. Suatu upaya untuk menyembuhkan penyakit degeneratif
c. Upaya untuk bebas dari kuman
d. Pemberian makanan tambahan

2. Menurut ibu penyakit apa saja yang dapat dicegah dengan imunisasi?
a. Polio, campak, hepatitis B, TBC, difteri, tetanus, dan pertusis

14
b. DBD, malaria, dan tipus
c. Imunoglobulin
d. Kurang Gizi

3. Menurut ibu sejak umur berapa bayi boleh diimunisasi?


a. Sejak umur 0 bulan
b. Sejak umur > 1 tahun
c. 2 tahun
d. 5 tahun

4. Apakah ibu, mengetahui jenis imunisasi apa yang harus diberikan kepada bayi baru
lahir?
a. DPT
b. HB 0
c. Campak
d. Polio

5. Menurut ibu imunisasi BCG untuk mencegah penyakit apa?


a. TBC
b. Tipus
c. Campak
d. Polio

6. Apa itu ASI eksklusif ?


a. ASI yang diberikan segera setelah bayi lahir.
b. Pemberian ASI saja pada bayi usia 0-6 bulan tanpa makanan atau minuman lain.
c. ASI yang diberikan dengan posisi yang baik dan benar sehingga bayi dapat
menghisap ASI secara efektif.
d. Pemberian ASI bersama susu formula

7. Kapan seorang bayi harus diberikan ASI pertamanya?


a. Segera setelah bayi lahir atau 1 jam setelah lahir
b. Menunggu ibu untuk benar-benar siap memberi ASI
c. Setelah bayi diberikan susu formula untuk latihan menghisap, barulah diberi ASI
pertama
d. Menunggu bayi menangis karena kelaparan

8. Seberapa sering bayi perlu disusui?


a. Tiap pagi, siang, dan malam
b. Semaunya bayi, minimal 8 kali sehari
c. 3-5 kali sehari
d. Tiap ibu selesai makan agar ASI banyak diproduksi

9. Manfaat yang didapat dari pemberian ASI, kecuali…


a. Meningkatkan daya tahan tubuh bayi
b. Memenuhi kebutuhan nutrisi bayi
c. Membuat bayi jadi mengantuk
d. Mempererat hubungan ibu dan bayi

15
10. Berikut hal-hal yang sebaiknya dilakukan jika payudara ibu mengalami masalah saat
pemberian ASI…
a. Peras ASI dan berikan dengan dot
b. Hentikan pemberian ASI
c. Berikan susu formula
d. Jika masih bisa, usahakan bayi untuk tetap menyusu dari payudara ibu

III. Pretest dan post test pertemuan II kelas ibu hamil


1. Menurut Ibu, apakah pengertian makanan pendamping ASI itu?
a. Makanan peralihan dari ASI ke makanan keluarga
b. Makanan pengganti ASI
c. Makanan yang diberikan pada bayi usia < 6 bulan
d. Tidak tahu
2. Menurut ibu, pada umur berapa sebaiknya diberikan makanan tambahan?
a. > 6 bulan
b. < 6 bulan
c. Setelah produksi ASI berkurang
d. Tidak tahu
3. Sebutkan jenis makanan yang pertama kali diberikan kepada bayi usia > 6 bulan?
a. Makanan lunak b. Mie c. Makanan padat d. Kemiri
4. Menurut Ibu, berapa kalikah makanan tambahan itu diberikan dalam sehari
kepada bayi yang berusia 6-8 bulan?
a. Sesuka bayi
b. 1-3 kali
c. 4-6 kali
d. Tergantung kapan bayi menangis

5. Menurut Ibu, mengapa bayi perlu diberi makanan tambahan?


a. Agar anak tidak rewel dan canggung
b. Agar anak terhindar dari penyakit
c. Agar kebutuhan bayi akan zat gizi bertambah sesuai dengan pertambahan
umurnya
d. Tidak tahu

6. Berikut merupakan komponen-komponen perkembangan seseorang, kecuali...


a. Gerak kasar
b. Bicara dan bahasa
c. Sosialisasi dan kemandirian
d. Tinggi badan

7. Apa itu SDIDTK?


a. Stimulasi, Dukungan, dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak
b. Sesuai usia, Deteksi, dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak
c. Stimulasi, Deteksi, dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak
d. Sesuai usia, Dukung dan Ikuti Tumbuh Kembang Anak

8. Sasaran langsung SDIDTK adalah sebagai berikut, kecuali :


a. Bayi
16
b. Anak balita
c. Anak pra sekolah
d. Anak sekolah

9. Di bawah ini yang termasuk ke dalam contoh perkembangan pada anak adalah...
e. Berat badan anak naik tiap bulan
f. Anak usia 3 tahun dapat mengenakan pakaiannya sendiri
g. Berat badan anak turun pada 2 bulan terakhir
h. Tinggi badan anak tidak naik selama 2 bulan

10. Berikut adalah kegiatan yang dapat dilakukan oleh anak usia 2 tahun…
a. Memegang cangkir sendiri
b. Menangkap bola kecil dengan kedua tangan
c. Menggosok gigi tanpa dibantu
d. Berpakaian sendiri tanpa dibantu

IV. Biodata Peserta Pembentukan dan Pembinaaan Orang Tua Cerdas


Nama :
Alamat :
No. Telp :
Tanggal lahir/Usia :
Pendidikan terakhir :
Pekerjaan :

Nama suami :
Tanggal lahir/ Usia :
Pekerjaan :
Pendidikan terakhir :

Jumlah Anak :
Usia anak : a.
b.
c.

Rata-rata penghasilan : a. <Rp.500.000,- / bulan


b. Rp. 500.000 s/d Rp. 1.000.000 /bulan
c. Rp. 1.000.000 s/d Rp. 3.000.000/bulan
d. >Rp. 3.000.000/ bulan
Jakarta, Januari 2019

17
( )
V. Foto Kegiatan Pembentukan dan Pembinaaan Orang Tua Cerdas

18
19

Anda mungkin juga menyukai