Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM

KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3)

APAR (ALAT PEMADAM API RINGAN)

Disusun oleh:

Kelompok : V (Lima)
Nama : Laurens Sembiring (171420029)
: Made Nehemia Anugrah (171420030)
: Muhammad Bonny Audrian (171420039)
: Mohammad Ulil Albab (171420036)
: Nando Vanny Farsin (171420042)
: Weldemina Masela (171420058)
Kelas : Refinery 2B

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL


BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
POLITEKNIK ENERGI DAN MINERAL AKAMIGAS
PEM AKAMIGAS
Cepu, Mei 2019
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kebakaran termasuk masalah yang tidak dikehendaki kedatangannya. Kebakaran adalah


suatu peristiwa yang terjadi akibat tidak terkendalinya sumber energi. Penyebab kebakaran
beragam dari yang kecil sampai ke masalah yang besar. Di Indonesia sendiri kebakaran merupakan
masalah yang berat, disamping itu juga dikarenakan pengaruh iklim yang dapat membantu masalah
tersebut.
Ditinjau dari segi pengamanan (Security) kejadian kebakaran merupakan salah satu unsur
gangguan keamanan, sedangkan dari segi keselamatan (Safety) kejadian kebakaran merukan
kerugian (Loss). Seperti halnya gangguan keamanan atau kejadian kecelakaan yang terjadinya
secara tiba- tiba dan sulit diramalkan. Demikian juga kejadian kebakaran yang tidak di tanggulangi
akan mendatangkan kerugian harta benda dan kecelkaan manusia. Oleh karena itu kebakaran harus
di cegah dan apabila masih terjadi harus dipadamkan sedini mungkin.
Pencegahan dan penanggulangan akan berhasil bila kita telah memahami apakah sebenarnya
kebakaran tersebut. Oleh karena itu perlu adanya pengetahuan tentang cara menanggulangi
kebakaran. Dengan dibuatnya makalah ini agar mahasiswa mengetahui tentang penanggulangan
kebakaran secara umum.

1.2. Tujuan
 Untuk mengetahui definisi pemadaman kebakaran.
 Untuk mengetahui alat-alat pemadaman kebakaran.
 Untuk mengetahui metode pemadaman kebakaran.
BAB II

PEMBAHASAN

Pengertian APAR (Alat Pemadam Api Ringan) adalah Alat pemadaman yang bisa
dibawa / dijinjing dan gunakan / dioperasikan oleh satu orang dan berdiri sendiri, mempunyai berat
antara 0,5kg sampai dengan 16 kg Apar merupakan alat pemadam api yang pemakaiannya
dilakukan secara manual dan diarahkan dengan cara menyapu dari titik terluar menuju titik
terdalam dimana api berada. Apar dikenal sebagai alat pemadam api portable yang mudah dibawa,
cepat dan tepat di dalam penggunaan untuk awal kebakaran, selain itu karena bentuknya
yang portable dan ringan sehingga mudah mendekati daerah kebakaran. Dikarenakan fungsinya
untuk penanganan dini, peletakan APAR-pun harus ditempatkan di tempat-tempat tertentu dan
mudah terlihat sehingga memudahkan didalam penggunaannya.

2.1. Faktor Penyebab Kebakaran

Berikut adalah beberapa faktor penyebab kebakaran, antara lain :


1. Kebakaran karena sifat kelalaian manusia, seperti : kurangnya pengertian pengetahuan
penanggulangan bahaya kebakaran; kurang hati menggunakan alat dan bahan yang dapat
menimbulkan api; kurangnya kesadaran pribadi atau tidak disiplin.
2. Kebakaran karena peristiwa alam, terutama berkenaan dengan cuaca, sinar
matahari, letusan gunung berapi, gempa bumi, petir, angin dan topan.
3. Kebakaran karena penyalaan sendiri, sering terjadi pada gudang bahan kimia di
mana bahan bereaksi dengan udara, air dan juga dengan bahan-bahan lainnya yang mudah
meledak atau terbakar.
4. Kebakaran karena kesengajaan untuk tujuan tertentu, misalnya sabotase, mencari
keuntungan ganti rugi klaim asuransi, hilangkan jejak kejahatan, tujuan taktis
pertempuran dengan jalan bumi hangus.
Klasifikasi Kebakaran adalah penggolongan atau pembagian atas kebakaran berdasarkan jenis
bahan bakarnya. Tujuannya agar supaya lebih mudah lebih cepat dan tepat dalam memilih jenis
pemadam yang akan digunakan untuk memadamkan api. Klasifikasi kebakaran yang diakui di
Indonesia berdasarkan : PERMEN NAKERTRANS : No. PE-04/MEN/1980. Tanggal 14 April
1980.
1. Kelas A : Bahan bakarnya bila terbakar meninggalkan abu dan arang
2. Kelas B : Bahan bakar cair
3. Kelas C : Kebakaran listrik
4. Kelas D : Kebakaran logam.

Kebakaran di Indonesia dibagi menjadi tiga kelas, yaitu:

A. Kelas A
Kebakaran yang disebabkan oleh benda-benda padat, misalnya kertas, kayu, plastik, karet,
busa dan lain-lainnya. Media pemadaman kebakaran untuk kelas ini berupa: air, pasir, karung
goni yang dibasahi, dan Alat Pemadam Kebakaran (APAR) atau racun api tepung kimia kering.
B. Kelas B
Kebakaran yang disebabkan oleh benda-benda mudah terbakar berupa cairan, misalnya bensin,
solar, minyak tanah, spirtus, alkohol dan lain-lainnya. Media pemadaman kebakaran untuk
kelas ini berupa: pasir dan Alat Pemadam Kebakaran (APAR) atau racun api tepung kimia
kering. Dilarang memakai air untuk jenis ini karena berat jenis air lebih berat dari pada berat
jenis bahan di atas sehingga bila kita menggunakan air maka kebakaran akan melebar kemana-
mana.
C. Kelas C
Kebakaran yang disebabkan oleh listrik. Media pemadaman kebakaran untuk kelas ini berupa:
Alat Pemadam Kebakaran (APAR) atau racun api tepung kimia kering. Matikan dulu sumber
listrik agar kita aman dalam memadamkan kebakaran.

2.2. Alat-Alat Pemadam Kebakaran


Untuk mencegah dan menanggulangi kebakaran perlu disediakan peralatan pemadam
kebakaran yang sesuai dan cocok untuk bahan yang mungkin terbakar di tempat yang
bersangkutan.

1. Perlengkapan dan alat pemadam kebakaran sederhana

a. Air, bahan alam yang melimpah, murah dan tidak ada akibat ikutan (side effect), sehingga
air paling banyak dipakai untuk memadamkan kebakaran. Persedian air dilakukan dengan
cadangan bak-bak iar dekat daerah bahaya, alat yang diperlukan berupa ember atau
slang/pipa karet/plastik.

b. Pasir, bahan yang dapat menutup benda terbakar sehingga udara tidak masuk sehingga api
padam. Caranya dengan menimbunkan pada benda yang terbakar menggunakan sekop atau
ember

c. Karung goni, kain katun, atau selimut basah sangat efektif untuk menutup kebakaran dini
pada api kompor atau kebakaran di rumah tangga, luasnya minimal 2 kali luas potensi api.

d. Tangga, gantol dan lain-lain sejenis, dipergunakan untuk alat bantu penyelamatan dan
pemadaman kebakaran.

2. Alat Pemadam Api Ringan (APAR)


APAR adalah alat yang ringan serta mudah dilayani oleh satu orang untuk memadamkan api
pada awal terjadinya kebakaran. Tabung APAR harus diisi ulang sesuai dengan jenis dan
konstruksinya. Jenis APAR meliputi : jenis air (water), busa (foam), serbuk kering (dry
chemical) gas halon dan gas CO2, yang berfungsi untuk menyelimuti benda terbakar dari
oksigen di sekitar bahan terbakar sehingga suplai oksigen terhenti. Zat keluar dari tabung
karena dorongan gas bertekanan. Konstruksi APAR sebagai berikut :
a. Petunjuk Pemilihan APAR
b. Karakteristik Apar
 APAR jenis tertentu bukan merupakan pemadam untuk segala jenis kebakaran, oleh
karena itu sebelum menggunakan APAR perlu diidentifikasi jenis bahan terbakar.

 APAR hanya ideal dioperasikan pada situasi tanpa angin kuat, APAR kimiawi ideal
dioperasikan pada suhu kamar

 Waktu ideal : 3 detik operasi, 10 detik berhenti, waktu maksimum terus menerus 8
detik.

 Bila telah dipakai harus diisi ulang

 Harus diperiksa secara periodik, minimal 2 tahun sekali.

3. Alat Pemadam Kebakaran Besar


Alat-alat ini ada yang dilayani secara manual ada pula yang bekerja secara otomatis.
 Sistem hidran mempergu-nakan air sebagai pemadam api. Terdiri dari pompa, saluran air,
pilar hidran (di luar gedung), boks hidran (dalam gedung) berisi : slang landas, pipa kopel,
pipa semprot dan kumparan slang

 Sistem penyembur api (sprinkler system), kombinasi antara sistem isyarat alat pemadam
kebakaran.

 Sistem pemadam dengan gas.

Adapun Pedoman Singkat antisipasi dan tindakan pemadaman kebakaran :


1. Tempatkan APAR selalu pada tempat yang sudah ditentukan, mudah dijangkau dan mudah
dilihat, tidak terlindung benda/perabot seperti lemari, rak buku dsb. Beri tanda segitiga warna
merah panjang sisi 35 cm.

2. Siagakan APAR selalu siap pakai


3. Bila terjadi kebakaran kecil : bertindaklah dengan tenang, identifikasi bahan terbakar dan
tentukan APAR yang dipakai.

4. Bila terjadi kebakaran besar : bertindaklah dengan tenang, beritahu orang lain untuk
pengosongan lokasi, nyalakan alarm, hubungi petugas pemadam kebakaran.

5. Upayakan latihan secara periodik untuk dapat bertindak secara tepat dan tenang.
Adapun Fasilitas Penunjang Keberhasilan pemasdaman kebakaran juga ditentukan oleh
keberadaan fasilitas penunjang yang memadai, antara lain :
1. Fire alarm secara otomatis akan mempercepat diketahuinya peristiwa kebakaran. Beberapa
kebakaran terlambat diketahui karena tidak ada fire alarm, bila api terlanjur besar maka makin
sulit memadamkannya.

2. Jalan petugas, diperlukan bagi petugas yg datang menggunakan kendaraan pemadam


kebakaran, kadang harus mondar-mandir/keluar masuk mengambil air, sehingga perlu jalan
yang memadai, keras dan lebar, juga untuk keperluan evakuasi. Untuk itu diperlukan fasilitas:

a. Daun pintu dapat dibuka keluar

b. Pintu dapat dibuka dari dalam tanpa kunci

c. Lebar pintu dapat dilewati 40 orang/menit

d. Bangunan beton strukturnya harus mampu terbakar minimal 7 jam.

2.3 Pemasangan dan penempatan APAR :


 Setiap APAR dipasang pada posisi yang mudah dilihat dan dijangkau dan tidak boleh
terhalangi benda apa pun.
 Pemasangan APAR harus sesuai dengan jenis benda / tempat yang dilindungi
 Setiap APAR harus dipasang menggantung dan terlindung
 Pemasangan APAR dengan ketinggian max. 1,2 mtr
 Pemasangan APAR tidak boleh diruangan yang mempunyai suhu lebih dari 49º C dan di
bawah 4º C

2.4 Persyaratan Teknis APAR :


 Tabung harus dalam keadaan baik ( tidak berkarat )
 Dilengkapi dengan etiket cara – cara penggunaan yang memuat urutan singkat dan jelas
tentang cara penggunaannya
 Segel harus dalam keadaan baik
 Tidak ada kebocoran pada membran tabung gas tekanan tinggi ( Cartridge )
 Slang harus dalam keadaan baik, tidak boleh ada retakan dan tahan tekanan tinggi.
 APAR jenis busa / foam, tabung dalamnya tidak bocor serta lubang pengeluaran tidak
tersumbat
 Bahan baku pemadaman harus selalu dalam keadaan baik
 Tutup tabung harus baik dan tertutup rapat
 Warna tabung harus mudah dilihat sesuai dengan jenis APAR
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan

 Beberapa faktor penyebab kebakaran karena sifat kelalaian manusia, peristiwa alam,
penyalaan sendiri, dan kesengajaan untuk tujuan tertentu.
 Perlengkapan dan alat pemadam kebakaran sederhana adalah air, pasir, karung goni,
tangga. APAR adalah alat yang ringan serta mudah dilayani oleh satu orang untuk
memadamkan api pada awal terjadinya kebakaran.
 APAR memiliki beberapa ketentuan untuk posisi penempatan dan pemasangan serta
memiliki beberapa persyaratan teknis sebelum digunakan.

3.2 Saran

 Diharapkan semakin banyak dilakukan penelitian agar didapat solusi untuk


menanggulangi terjadinya kebakaran
 Diharapkan semakin banyak ditemukan metode pemadaman kebakaran dari
penelitian-penelitian yang dilakukan
 Diharapkan banyak penyuluhan mengenai kebakaran.

Anda mungkin juga menyukai