Anda di halaman 1dari 2

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) atau Gangguan Pemusatan
Perhatian dan Hiperaktivitas (GPPH) adalah suatu kondisi medis yang ditandai
oleh ketidakmampuan memusatkan perhatian, hiperaktivitas, dan impulsivitas,
yang terjadi pada lebih dari satu situasi, dengan frekuensi lebih sering dan
intensitas lebih berat dibandingkan dengan anak-anak seusianya (Kementerian
Kesehatan RI, 2011).
Seperti yang ditunjukkan pada sebuah penelitian, mengatakan ADHD
merupakan masalah psikologis yang paling banyak terjadi akhir-akhir ini sekitar
3-10% terjadi di Amerika Serikat, 3-7% di Jerman, 5-10% di Kanada dan Selandia
Baru. Di Indonesia angka kejadiannya masih belum ditemukan angka yang pasti,
meskipun kelainan ini tampak cukup banyak terjadi dan sering dijumpai pada
anak usia pra sekolah dan usia sekolah(Rusmawati & Dewi, 2011:73).
GPPH pada anak dapat berdampak buruk pada kehidupan anak di masa depan.
Sekitar 65-80% anak dengan GPPH akan memiliki gejala yang menetap hingga
usia remaja (Forgey dan DeJong, 2008). Gejala GPPH menetap hingga usia
dewasa pada 15-20% kasus (Mahabbati, 2013). Gejala juga dapat hilang pada saat
memasuki masa pubertas. Gejala hiperaktivitas umumnya menghilang, namun
gejala penurunan rentang perhatian dan masalah pengendalian impuls mungkin
menetap (Kaplan et al., 2010). Anak dengan GPPH yang gejalanya menetap
hingga masa remaja berisiko tinggi untuk mengalami gangguan tingkah laku.
Sekitar 50% anak dengan gangguan tingkah laku akan mengalami gangguan
kepribadian antisosial di masa dewasanya (Kaplan et al., 2010). Gejala ADHD
tersebut bergantung pada umur, situasi, dan lingkungan anak. Dapat dikatakan,
ADHD merupakan suatu gangguan yang kompleks.6 yang berhubungan dengan
kelainan aspek koginitif, psikomotorik, maupun afektif
Berdasarkan pemaparan tentang GPPH yang telah disebutkan diatas,
diperlukan penatalaksanaan yang baik dari segi terapi maupun pencegahan. Oleh
karena itu perlu diketahui etiologi dari terjadinya GPPH. Namun hingga saat ini
penyebab pasti terjadinya GPPH belum bisa diketahui (Kaplan et al., 2010).
Beberapa faktor yang sering diajukan sebagai faktor risiko terjadinya GPPH yaitu
urutan kelahiran (anak pertama) (Marin et al., 2014; Evrensel et al., 2015).

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu ADHD?
2. Bagaimana Etiologi ADHD?
3. Bagaimana Manifestasi Klinis ADHD?
4. Bagaimana Patofisiologi ADHD?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Tujuan Umum
Setelah membuat laporan penahuluan dan asuhan keperawatan ini
mahasiswa mampu memberikan asuhan keperawatan dengan Attention
Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD)
2. Tujuan Khusus
Setelah mempelajari kasus ini, mahasiswa mampu:
1) Menjelaskan definisi Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD)
2) Memahami etiologi dari Attention Deficit Hyperactivity Disorder
(ADHD)
3) Menyebutkan manifestasi klinis Attention Deficit Hyperactivity
Disorder (ADHD)
4) Menjelaskan patofisiologi Attention Deficit Hyperactivity Disorder
(ADHD)
5) Menjelaskan proses asuhan keperawatan Attention Deficit Hyperactivity
Disorder (ADHD)

1.4 Manfaat Penulisan


Mahasiswa dapat menambah pengalaman dalam melakukan Asuhan
Keperawatan disamping itu meningkatkan pemahaman tentang memberikan dan
menyusun penatalaksanaan Asuhan Keperawatan pada klien dengan Attention
Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD).

Anda mungkin juga menyukai