Bms 2009 PDF
Bms 2009 PDF
I. PENDAHULUAN
Berbagai penyakit saraf seperti penyakit serebrovaskular, trauma kepala, nyeri
dengan berbagai penyebab, epilepsi, infeksi susunan saraf pusat, gangguan
perkembangan otak dan juga demensia cenderung meningkat insidensi dan
prevalensinya. Untuk penyakit serebrovaskular (stroke), jumlah penderitanya tidak
saja meningkat, namun telah merambah pada usia-usia produktif.
Penyakit saraf tidak hanya sebagai penyebab angka kematian yang utama, tetapi
juga sebagai penyebab angka kesakitan. Mengingat bahwa penyakit
serebrovaskular masih merupakan penyebab kematian dan penyebab kecacatan
yang menempati peringkat dalam data kesehatan nasional. Stroke merupakan salah
satu sumber penyebab gangguan otak pada usia masa puncak produktif dan
menempati urutan kedua penyebab kematian sesudah penyakit jantung pada
sebagian besar negara di dunia
Proses pikir, emosi dan tingkah laku merupakan bagian tidak terpisahkan dari
dinamika komunikasi interpersonal dalam kehidupan sosial. Meskipun
perkembangannya sangat individual, berbeda antara satu orang dengan lainnya,
namun ada persamaan kualifikasi yang penting dan tidak dapat dipungkiri dalam
tatanan kehidupan sosial tersebut.
Kemajuan penatalaksanaan penyakit saraf mulai dari diagnostik, terapi medik, terapi
surgikal, dan rehabillitasi menyebabkan jumlah penderita penyakit saraf yang
ditangani semakin baik dan meningkatkan harapan hidup penderita. Meskipun
demikian hal ini tidak menyelesaikan masalah karena adakalanya meninggalkan
sekuele pada penderita sehingga mengurangi produktivitas kerja dan kualitas hidup.
Selain itu semuanya memerlukan biaya yang sangat besar, dan sumber daya
manusia yang terampil dalam penatalaksanaannya.
Blok Brain and Mind ini mempunyai beban kredit sebesar 6 SKS, yang akan
dilaksanakan selama 7 (tujuh) minggu, pada awal semester 6.
III. TUJUAN
TUJUAN BLOK
Tujuan umum
Melalui Blok Brain and Mind System ini, mahasiswa diharapkan memiliki kompetensi
yang harus dimiliki oleh seorang dokter layanan primer, yaitu:
1. Komunikasi efektif
2. Keterampilan klinik dasar
3. Landasan ilmiah ilmu kedokteran
4. Pengelolaan masalah kesehatan
5. Pengelolaan informasi
6. Mawas diri dan pengembangan diri
7. Etika, moral, dan profesionalisme dalam praktek
Tujuan khusus
Setelah menyelesaikan modul sistem saraf ini mahasiswa diharapkan mampu:
1. berkomunikasi efektif baik verbal maupun nonverbal secara santun dalam
upayanya mengelola pasien dengan masalah saraf atau jiwa dengan
mengintegrasikan penalaran klinis dan biomedis sehingga menunjang
terciptanya kerja sama yang baik antara dokter dengan pasien, keluarga,
komunitas, dalam penanganan masalah saraf atau jiwa.
2. melakukan anamnesis (dan pemeriksaan fisik) yang lengkap dengan teknik yang
tepat serta mencatat riwayat penyakit secara lengkap dan kontekstual.
3. menjelaskan semua prosedur klinik rutin dan menganalisis data sekunder pasien
dengan kelainan saraf atau jiwa dengan mengintegrasikan ilmu biomedik dan
ilmu klinik.
4. memilih berbagai prosedur klinik, laboratorium, dan penunjang lain dan
menafsirkan hasilnya.
5. melakukan tindak pencegahan dan tindak lanjut dalam tata laksana masalah
saraf dan jiwa dengan mempertimbangkan keterbatasan ilmu dalam diagnosis
maupun tata laksananya.
6. mencari, mengumpulkan, menyusun, dan menafsirkan informasi menyangkut
masalah saraf dan jiwa dari berbagai sumber dengan memanfaatkan teknologi
informasi dan komunikasi untuk membantu penegakan diagnosis, pemberian
terapi, tindakan pencegahan dan promosi kesehatan, serta surveilans dan
pemantauan status kesehatan pasien.
7. peka terhadap tata nilai pasien dan mampu memadukan pertimbangan moral
dan pengetahuan/keterampilan klinisnya dalam memutuskan masalah etik yang
berkaitan dengan gangguan sistem saraf.
8. mengembangkan ketertarikan dalam melakukan riset yang berkaitan dengan
masalah-masalah sistem saraf.
TUJUAN MAHASISWA
Sasaran pembelajaran terminal
Bila dihadapkan pada data sekunder tentang masalah klinik, laboratorik, dan
epidemiologik penyakit saraf dan jiwa, mahasiswa tahap II yang telah menjalani Blok
Brain and Mind System mampu menafsirkan data tersebut dan menerapkannya
dalam langkah pemecahan masalah yang baku termasuk tindakan pencegahan dan
rujukan, dengan menggunakan teknologi kedokteran dan teknologi informasi yang
sesuai, dengan selalu memperhatikan konsep dan pertimbangan etik.
3. Apabila diberi kasus atau pasien simulasi dengan kelainan jiwa, mahasiswa
mampu:
a. Melakukan wawancara psikiatri dengan menerapkan kemampuan komunikasi
efektif.
b. Melakukan interpretasi hasil pemeriksaan penunjang kelainan sistem saraf.
c. Menetapkan diagnosis berdasarkan gejala dan tanda pada pasien serta
menjelaskan mekanisme yang mendasarinya.
d. Menyusun rencana tatalaksana masalah kesehatan secara komprehensif
(termasuk rencana pencegahan, rehabilitasi dan rujukan).
4. Bila diberi data masalah kelainan/penyakit sistem saraf dan jiwa dalam suatu
komunitas, mahasiswa mampu:
a. Menentukan besarnya masalah kelainan/penyakit sistem saraf atau jiwa
dalam masyarakat.
b. Menentukan faktor penyebab/risiko kelainan/penyakit sistem saraf dan dapat
menghubungkan faktor tersebut dengan kelainan/penyakit sistem saraf yang
didapat.
c. Membuat rencana pencegahan primer dan sekunder dan rencana rehabilitasi
kelainan/penyakit sistem saraf.
Lingkup Bahasan-1: Struktur dan Fungsi Sistem Saraf Pusat dan Perifer
Dasar-dasar
Formatio Kuliah BMS-K1
Struktural Formatio
Reticularis
Reticularis
dan dan Anatomi
Dasar-dasar
Sistem Limbik Struktural Sistem
Praktikum BMS-Pr.1
limbik
Biolistrik
Tubuh
Sinyal Listrik dari
Otak
Fisika
Kuliah BMS-K2
Kedokteran
Penggunaan Listrik /
Magnet
Elektroenceph
Dasar fisiologi EEG.
alogram
Biokimia
Fungsi
Intelektual dari Proses Belajar,
Kuliah BMS-K5 Fisiologi
Susunan Saraf Bahasa dan Ingatan.
Pusat
Kanal Ion Voltage-
Gated dan Ligand
Gated dalam
Membran Neuronal
Farmakologi
Analgesik Opioid
Farmakologi Farmakologi
Analgetik Antagonis Reseptor
Opioid
Farmakologi
Analgetik Non-Opioid
Primary Neuroglial
Tumor (Glioma)
Neoplasma Primitive
Pada Central Neuroepithelial
Nervous Neoplasma
System
Neuronal Neoplasma
Tumor Jinak Pada Patologi
Kuliah BMS-K7
Sistem Saraf Anatomi
Primary
Multiple Sclerosis
Disease Of
Myelin
Jenis Infeksi Pada
Infeksi Pada Saraf
Sistem Saraf
Patofisiologi
kelumpuhan :
Diferensiasi UMN
& LMN.
Kelumpuhan Analisa topik : Kuliah BMS-K8 Neurologi
- Lesi kortikal.
- Lesi subkortikal.
- Lesi batang
otak.
- Lesi medulla
spinalis.
- Lesi motor
neuron.
- Lesi saraf
perifer.
- Lesi sambungan
saraf otot.
- Lesi otot.
1. Sindroma
Parkinson
Gangguan Neurologi
Ekstrapiramida Kuliah BMS-K9 dan
2. Sindroma
l Farmakologi
hiperkinetik-
hipotonik
Pengertian
kesadaran
Pengertian koma
- Koma matabolik
- Koma diensefalik
Gangguan
- Tingkatan koma Kuliah BMS-K10 Neurologi
kesadaran
Skala koma Glasgow
(SKG)
Pola pernafasan
Refleks batang otak
Perawatan koma
Meningitis Purulenta
MO Penyebab
Meningitis Purulenta
1. Pyogenic cocci
(N.meningitidis,
S.pneumoniae)
2. Hemophilus
influenza tipe b
3. Staphylococcus
aureus
4. Listeria
monocytogenes
MO Penyebab
Meningitis
Mikroba pada
Granulomatosa
Infeksi
1. Mycobacterium Kuliah BMS-K12 Mikrobiologi
Susunan Saraf
tuberculosis
Pusat
(meningitis
tuberculosa)
2. Treponema
pallidum
3. Cryptococcus
neoformans
4. Coccidioides
immitis
5. Histoplasma
capsulatum
MO Penyebab
Aseptic Meningitis
1. Poliovirus
2. Coxackie virus
3. Echovirus
(Enterocytophatic
Human Orphan)
4. Herpes simplex
5. Paramyxovirus
(Mumps)
6. Rhabdovirus
(Rabies virus)
7. Leptospira
8. Clostridium tetani
MO Penyebab
Encephalitis
1. Togavirus
(Chikungunya dan
ARBO Virus
lainnya)
2. Flavivirus
3. Rabies virus
4. HIV virus
MO penghasil
neurotoxin
1. Clostridium tetani
(tetanospasmin)
2. Clostridium
botulinum
Mikroorganisme
penyebab Brain
Abscess
1. Streptococcus sp.
2. Staphylococcus
aureus
3. Enterobacteriaceae
4. Bacterioides
Naegleriasis
Acanthamoebiasis
Parasit pada
Infeksi Sistem Neurocysticercosis Kuliah BMS-K13 Parasitologi
Saraf Pusat Cerebral Malaria
Cerebral
Toxoplasmosis
Korteks serebri
Fungsi korteks
Gangguan serebri Kuliah BMS-K14 Neurologi
Fungsi Kortikal
Gangguan fungsi
korteks serebri
Patofisiologi
Gangguan Peredaran
Darah Otak
Klasifikasi Gangguan Kuliah
Peredaran Darah Neurologi
Otak BMS-K15
Gangguan dan
Peredaran Faktor Resiko
Darah Otak Gangguan Peredaran Tutorial
Darah Otak
TIA
Stroke Hemoragik :
Neurologi
- Perdarahan BMS-K16
Intraserebral
- Perdarahan
Subarakhnoidal
- Pasca Stroke
- Pencegahan Stroke
Stroke Non
Hemoragik :
- Thrombosis Serebri
- Embolia Serebri
Medical Nutrition
Therapy
Medical Nutrition Related
Nutrition Factors Ilmu Gizi
Tutorial
Therapy for Medik
Stroke
Nutrition Problems in
Stroke
Jenis dan
Patogenese Epilepsi
Kriteria Diagnostik
Epilepsi
Neurologi
Tatalaksana Status
Epilepsi
Definisi dan
Patofisiologi
Skala Koma
Glasgow
Klasifikasi dan
insidens.
Gejala klinis
Pemeriksaan
neurologik dan
umum / jejas.
Trauma
Pemeriksaan
Susunan Saraf Kuliah BMS-K18 Neurologi
penunjang.
Pusat
Lusid interval.
Amnesia.
Oedem serebri.
Pengelolaan tepat.
Terapi obat-
obatan.
Prognosa.
Indikasi rujuk /
konsultasi.
Rehabilitasi
V. Trigeminus
- cabang-cabang
- neuralgia & jenis
- pemeriksaan
VII. Fasialis
- gejala kerusakan
- kausa kerusakan
- kelumpuhan UMN
- Tics, neuralgia,
crocodile tears
- Pemeriksaan
VIII. Statoakustikus
(oktavus)
- N. Kohlearis
- Gejala kerusakan
tuli, tinnitus
- Pemeriksaan :
Swabach, Rinne,
Weber
- N. Vestibularis
- Gejala gangguan
- Vertigo,
nistagmus,
Menierre
syndrome
- Test pemeriksaan
IX. Glossopharyngeus
- Sindroma Vernett
- Neuralgia
- Pemeriksaan
X. N. Vagus
- gejala gangguan &
kausa
- pemeriksaan +
reflex
okulokardiak,
faring, sinus
karotid
XI. N. Assesorius
- gejala gangguan
- pemeriksaan
XII. N. Hipoglossus
- gejala gangguan
LMN + kausa
- gejala gangguan
UMN + kausa
- pemeriksaan
Pola pernafasan
abnormal spesifik
Kandung kemih
neurogenik
Demam sentral (ggn
regulasi
Gangguan temperature)
Saraf Otonom Diabetes insipidus Kuliah BMS-K22 Neurologi
Hischsprung
Sindroma horner
Causalgia
Excessive sweating
Beurger
Pemeriksaan
Pengobatannya
Batasan neuropati.
Etiologi neuropati.
Gejala-gejala umum
neuropati.
- Diagnostik
neuropati.
Sindrome Guillain
Barre
Neuropati Otonom
Pandangan umum
Patofisiologi
Gejala klinik
Prosedur diagnostik
Terapi
Prognosa
Rehabilitasi
Trauma
Gangguan
Tumor
Medula
Tumor
Spinalis
intrameduler
Tumor
ekstrameduler
intradura
Tumor
ekstramedulerekst
radural
Infeksi
Kuliah BMS-K24 Neurologi
Kelainan kongenital
Mekanisme dan
patofisiologi back
pain
Klasifikasi, etiologi
dan uraian singkat
back pain
HNP spondilosis,
spondilolisthesis,
spondilitis TB,
Back Pain spondiloarthrosis, dll
Pemeriksaan back
pain
Laboratorium
Diagnosa
Pengobatan dan
rehabilitasi
Prognosa
Rujukan
Nyeri Nosiseptif
Pain
Nyeri Neuropatik
Occipital neuralgia
Neuralgia Brachialgia
Erb’s-Duchene
paralyse
Intercostal neuralgia
Pudendal neuralgia
Patofisiologi dan
penyebab miopatia
Jenis-jenis miopatia
Gejala, diagnosa,
prognosa dan
penatalaksanaan :
DMP
Miopatia Miositis / Kuliah BMS-K26 Neurologi
poliomiositis
Miotonia
Gangguan pada
neuro-muscular
junction;
Myasthenia Gravis
Periodic paralysis
Spasme Infantil
Epilepsi yang
Sering pada Sindroma Lennox- Kuliah BMS-K27 I.Kes.Anak
Anak Gastaut
Kejang
Kuliah BMS-K28 I.Kes.Anak
Demam
1. Anamnese
Kepemimpinan
Gangguan Proses
Pikir
Gangguan Afek,
Simtomatologi Mood dan Emosi Kuliah BMS-K35 Psikiatri
Lainnya
Gangguan
Psikomotor
Gangguan Persepsi
Gangguan Memori
Gangguan Orientasi
Hubungan Dokter-
Pasien
Pemeriksaan Teknik Wawancara
Skill Lab Psikiatri
Psikiatrik Psikiatri
Pemeriksaan Status
Mental
Mekanisme Definisi
Pertahanan Fungsi MPE
Ego Jenis-jenis MPE
Definisi
Kuliah dan
Etiologi BMS-K36 Psikiatri
Tutorial
Gangguan Jenis-jenis Gangguan
Kepribadian Kepribadian
Gambaran Klinis
Gangguan Ansietas
Menyeluruh
Gangguan Panik
Gangguan Gangguan Fobik
Kuliah BMS-K37 Psikiatri
Ansietas Gangguan Obsesif
Kompulsif
Gangguan Stres
Pasca Trauma
Gangguan
Somatisasi
Gangguan
Hipokondrik
Gangguan Gangguan Konversi Kuliah BMS-K38 Psikiatri
Somatoform
Gangguan Pencitraan
Tubuh
Gangguan Nyeri
Somatoform
Farmakalogi NAPZA
Farmakologi dasar
obat antipsikotik
Farmakologi
NAPZA dan Kuliah BMS-K39 Farmakologi
Farmakologi dasar
Psikofarmaka
lithium dan obat
penstabilisasi mood
Farmakologi dasar
antidepresan
Deviasi Seksual
Gangguan Identitas
Seksual
Gangguan
Sehubungan Homoseksual
Kuliah BMS-K42 Psikiatri
dengan
Seksual
Gangguan Seksual
Dasar-dasar
terjadinya gangguan
psikosomatik
Gangguan
Jenis-jenis penyakit
psikosomatik
yang berhubungan
dengan gangguan
Kuliah BMS-K43 Psikiatri
psikosomatik
Cakupan Psikiatri
Forensik
Psikiatri
Peranan Dokter
Forensik
dalam Kasus
Forensik
Dementia
Gangguan
Mental Organik Delirium
Halusinosis Organik
Gangguan Afektif Kuliah dan
BMS-K44 Psikiatri
Bipolar Tutorial
Gangguan Gangguan Depresif
Mood
Gangguan Distimik
Siklotimia
Dasar-dasar
Gangguan Terjadinya Gangguan
Waham Waham Menetap
Menetap
Gambaran Klinis
Definisi
Kuliah dan
Penyebab BMS-K45 Psikiatri
Skizofrenia Tutorial
Gambaran klinis
Subtipe skizofrenia
Psikosis Defenisi
Reaktif Penyebab
Dasar-dasar
Psikogeriatrik Kuliah BMS-K46 Psikiatri
Psikogeriatrik
Perubahan Psikis di
Usia Tua
Gangguan-gangguan
Psikis yang Banyak
dijumpai di Usia Tua
Antipsikotik
Antidepresan
Psikofarmaka
Antianxietas
Mood stabilizer
Dasar-dasar dan Kuliah BMS-K47 Psikiatri
Psikoterapi Pelaksanaan
Psikoterapi
Sejarah
Metode
ECT
Indikasi
Kontra indikasi
Lingkup
Pokok Bahasan Kode Tahapan STAF
Bahasan
Konsep dr.Juliandi
pembuatan dr. Arlinda
Pengantar pembuatan
proposal CRP6-K1
proposal
(Minggu I)
dr.Juliandi
Prof.Rozaim
ah
Pembuatan Perumusan masalah
pendahuluan Tujuan penelitian, CRP6-K2
hipotesis dan manfaat
(Minggu I) penelitian
dr.Arlinda
Pembuatan
dr.Rina A
Tinjauan
Tinjauan pustaka, dan
pusataka CRP6-K3
kerangka konsep
(Minggu II)
Instrumen dr.Juliandi
penelitian dr.Isti IF
Merancang kuesioner CRP6-5
(Minggu III)
Etika dalam dr.Arlinda
penelitian Etika dalam penelitian Prof.Rozaim
CRP6-K6
dan Inform Consent ah
(Minggu II)
(di luar jadwal TIM
Minggu III (Kegiatan Mahasiswa)
kegiatan kelas) PENILAI
(di luar jadwal TIM
Minggu III-IV Kegiatan Tim Penilai
kegiatan kelas) PENILAI
FEED BACK dr.Juliandi
CRP6-K7
MINGGU V PROPOSAL dr.Isti IF
PENELITIAN I
FEED BACK dr.Juliandi
MINGGU V PROPOSAL CRP6-K8 dr.Ist IF
PENELITIAN I
MINGGU KEGIATAN
(di luar jadwal kegiatan kelas)
VI-X PENYUSUNAN
Lingkup
Pokok Bahasan Kode Tahapan STAF
Bahasan
PROPOSAL
Masalah kesehatan
pada pekerjaan
Pencegahan terjadinya
CHOP4-K5
penyakit akibat kerja
Edisi /
Departemen Judul Buku Penulis Penerbit
Tahun
Hand atlas of Human J.B. Lippincott Seventh
Spatelhotz
Anatomy Company Edition
th
Anatomi Grays Anatomi Grays 8 Ed.
Anatomi Klinik Richard S. Snell EGC 2006
Neuroanatomi Klinik Richard S. Snell EGC Edisi 5/2007
John Wiley &
Bioinstrumentation John G. Webster
Sons
MacGraw-Hill
Physics for the Life
Alan H. Cromer Book Company,
Fisika Sciences
USA
Kedokteran
Cameron John R, John Wiley &
Medical Phyysics
Skofronick James G Sons
Physics with Health
Paul Peter Urone
Sciences Applications
Review of Medical McGraw Hill
Fisiologi Ganong WF Ed.22 / 2006
Physiology Company
Edisi /
Departemen Judul Buku Penulis Penerbit
Tahun
Buku Ajar Fisiologi
Guyton&Hall EGC Ed.9 / 1997
Kedokteran
Fisiologi Manusia Sherwood L. EGC Jakarta Ed.2 / 1996
Mc Graw Hill
Pharmacology Katzung 2004
Comp
Basic and Clinical Lange Mc Graw
Farmakologi Katzung B. G. 2004
Pharmacology Hill
dan Terapeutik
Pharmacology Godmann & Gillmann
Principles of
Golan et al Lippincott W & W 2005
Pharmacology
Basic Pathology Robbin, Kumar WB Sanders 2004
Patologi Lippincott
Anatomi Pathology Rubin & Farber Williams &
rd
3 ed. / 1999
Wilkins
McGraw Hill, th
Principle of Neurology Victor M, & Ropper AH 8 ed. / 2007
New York
Neurologi
McGraw Hill, rd
Basic Neurology Gilroy J 3 ed. / 2000
New York
Medical Microbiology & Levinson & th
McGraw Hill 7 ed. / 2003
Immunology Jawetz
Mikrobiologi
Manual of Clinical Lennette, E.H. Balow, A. American Society rd
1980/3 , ed.
Microbiology Hausler, W and Truant for Microbiology
W. Micahel Scheld, Lippincolt
Infections of the Central rd
Richard J. Whitley, Williams & 3 ed.
Nervous System
Parasitologi Christina M. Marra Wilkins
Foundations of Roberts, Larry S. th
McGraw Hill 7 ed. / 2005
Parasitology Janovy, Jr. John
Kennet F, Swaiman,
Fourth Edition/
Pediatric Neurology Stephen Ashwal, Donna Mosby Elsevier
2006
M, Ferriero
Ilmu Kesehatan
Appleton
Anak Neonatologi Tricia Lacy Gomella
Lange
Editon 4
th
Nelson Text Book of Behrman RE, Kliegman 17 edition/
WB.Saunders
Pediatrics RM, Jenson BH 2004
2005
Radiologi Radiologi Diagnostik Iwan Ekayuda FK-UI RSCM
Edisi 2
W.B. Saunders th
4 edition /
Neurological Surgery Youmans Company,
2003
Bedah Saraf Philadephia
th
McGraw-Hill, 4 edition /
Head Injury Cooper
New York 2000
Kaplan & Sadock’s Lippincott
Synopsis of Psychiatry Wiliams & th
Sadock BJ, Sadock VA 9 ed. / 2003
Behavioral Sciences Wilkins,
Psikiatri /Clinical Psychiatry Philadelphia
Kaplan & Sadock’s Sadock BJ, Sadock VA, Lippincott th
8 ed. / 2005
Comprehensive Textbook ed. Wiliams &
Edisi /
Departemen Judul Buku Penulis Penerbit
Tahun
of Psychiatry Wilkins,
Philadelphia
Essential
Psyhopharmacology Cambridge nd
Stahl SM 2 ed. / 2000
Neuroscientific Basis and University Press
Practical Applications
Pharmacology of
Cambridge
Antipsychotics and Mood Stahl SM 2002
University Press
Stabilizers
Shorter Oxford Textbook Gelder M, Harrison P, Oxford University th
5 ed. / 2006
of Psychiatry Cowen P Press, New York
Mc. Graw Hill
Review of General
Goldman HH Companies, Inc , 5 th ed. / 2000
Psychiatry
Singapore
Lange Medical
Current Diagnosis & Ebert MH, Loosen PT , International
Books/ Mc Graw
Treatment in Psychiatry Nurcombe B, eds. Edition 2000
–Hill, Singapore
Diagnostic and Statistical
Amerian Psychiatric Text Revision.
Manual of mental 4 th ed. / 2004
Association Washington DC
Disorders
Pedoman Penggolongan Direktorat Kesehatan Departemen
dan Diagnosis Gangguan Jiwa, Direktorat jendral Kesehatan RI, Edisi III. / 1993
Jiwa di Indonesia Pelayanan Medik, Jakarta
Textbook of Schatzberg AF, Numeroff The American
3 rd ed. / 2003
Psychopharmacology CB Publishing
Krause’s Food & Diet L. Kathleen Mahan &
Saunders Ed 12
Therapy Sylvia Escott Stumps
Ilmu Gizi
William’s Essential of Eleanor D. Schlenker &
Mosby Elsevier Ed 9
Nutriton & Diet Therapy Sara Long
A. PEMUTARAN FILM
Pemutaran film bertujuan memberikan wawasan dan gambaran mengenai lingkup
Brain and Mind System dan membangkitkan minat mahasiswa untuk memahami
blok ini.
B. KULIAH
Kulih diberikan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan, dengan durasi selama
50 menit setiap kali kuliah.
Kuliah hanya bertujuan untuk memberikan konsep dasar dalam memahami materi-
materi yang berhubungan dengan saraf dan jiwa, sehingga akan memudahkan
mahasiswa dalam membaca buku teks dan referensi lainnya. Kuliah tidak
bertujuan untuk memberikan isi keseluruhan materi, dengan demikian mahasiswa
diwajibkan untuk membaca referensi yang dianjurkan.
Pertemuan
Tujuan Kode Tahapan Waktu
Tutorial
D. BELAJAR MANDIRI
Agar lingkup materi dapat dikuasai dengan baik, pada saat melaksanakan
kegiatan belajar mandiri, mahasiswa diharapkan melaksanakan proses belajar
dengan tahapan sebagai berikut:
1. Mengkaji lingkup bahasan dengan membaca referensi yang dianjurkan, karena
kuliah pada hakikatnya hanya memberikan konsep dasar dari materi, dan
pertemuan tutorial akan memicu mahasiswa untuk mengintegrasikan
pemahaman konsep dalam menyelesaikan masalah
2. Mencari dan mempelajari materi yang sesuai dengan tujuan pembelajaran di
perpustakaan, dapat berupa hand-out, buku teks, jurnal ilmiah, CD-ROM, atau
dari sumber terpercaya di internet
3. Diskusi dengan narasumber apabila diperlukan.
E. PRAKTIKUM
Kegiatan praktikum pada Blok Brain and Mind System ini terdiri dari:
Uraian Kode
No. Specific Learning objectives Departemen Waktu
Praktikum Tahapan
Dapat mengidentifikasi daerah
formatio reticularis
Dapat mengidentifikasi dan
melukiskan posisi columna
lateralis, medialis & mediana
formatio reticularis di dalam
batang otak
Dapat mengidentifikasi dan
melukiskan proyeksi aferen dan
Dasar-dasar eferen formatio reticularis
Struktural Dapat mengidentifikasi daerah
Praktikum 1
Formatio sistem limbik Anatomi BMS-Pr1 3x50menit
Reticularis dan
Sistem Limbik Dapat mengidentifikasi gyrus
subcalosus, gyrus cinguli,
parahippocampalis, formatio
hippocampi, nucleus amydala,
gyrus corpus mammilare, dan
nucleus anterior thalami
Dapat mengidentifikasi dan
melukiskan jaras penghubung
sistem limbik, alveus, fimbria,
fornix, traktus mammilothalamicus
dan stria terminalis
Mahasiswa mengenal
histopatologi dan mikroskopik
kelainan pada serebrum
Mahasiswa mengenal
Praktikum 2 Histopatologi Patologi
histopatologi dan mkroskopik BMS-Pr2 3x50menit
Gangguan Saraf Anatomi
kelanan pada serebelum
Mahasiswa mengenal histpatologi
dan mkroskopik kelainan sumsum
belakang
F. SKILLS LAB
Skills lab dilaksanakan di Ruang Skills Lab FK USU, sesuai jadwal kegiatan.
Mahasiswa dibagi dalam 10 (sepuluh) kelompok yang terdiri dari 45 mahasiswa
per kelompok (sesuai kelompok praktikum selama ini). Mahasiswa akan dibagi lagi
dalam 5 kelompok yang akan dibimbing oleh seorang instruktur.
Kegiatan Skills lab dalam Blok Brain and Mind System terdiri dari :
Kode
Uraian Keterampilan Jam Ruangan
Tahapan
1. Komunikasi Dokter-Pasien yang Berhubungan
BMS-SL1 3 x 50’ Ruang skills lab
dengan Gangguan Neurologi
2. Pemeriksaan Sistem Motorik BMS-SL2 3 x 50’ Ruang skills lab
3. Pemeriksaan Sistem Sensorik dan Vertebra BMS-SL3 3 x 50’ Ruang skills lab
4. Pemeriksaan Refleks, Tanda Nyeri Radikular,
BMS-SL4 3 x 50’ Ruang skills lab
Tanda Perangsangan Meningeal
B. RUANG DISKUSI/TUTORIAL
Diskusi dilaksanakan di ruang-ruang berikut ini:
C. RUANG PRAKTIKUM
Praktikum dilaksanakan di ruang laboratorium Anatomi dan Patologi Anatomi,
sesuai jadwal kegiatan
IX. EVALUASI
Evaluasi dilaksanakan pada akhir kegiatan blok berupa Ujian Akhir Blok (Midterm).
Kemudian pada akhir semester dilakukan Final Exam untuk masing-masing blok.
Bagi mahasiswa yang tidak lulus dapat mengikuti Ujian Remedial pada akhir
semester.
EVALUASI TUTORIAL
Bobot
Evaluasi Bentuk Evaluasi Pelaksanaan
penilaian
Proses Lembar ceklis oleh Tutor di setiap 30% Di setiap tutorial
tutorial pertemuan tutorial, terdiri dari:
EVALUASI PRAKTIKUM
Bentuk evaluasi:
Quiz / responsi (bila ada)
Proses pelaksanaan praktikum
Laporan/ jurnal
Ujian praktikum: MCQ dimasukkan dalam evaluasi kuliah
Sistem Penilaian:
Komponen-komponen penilaian:
1. MDE (ilmu pengetahuan terpadu) diadakan akhir blok;
2. OSCE (Ketrampilan laboratorium) diadakan akhir semester
Ketidakhadiran Mahasiswa:
Mahasiswa yang tidak hadir karena alasan yang dapat dibenarkan, seperti:
a. Sakit
b. Terkena musibah
c. Mendapat tugas dari fakultas atau universitas
d. Atau alasan lain yang dapat dipertanggung jawabkan yang telah diajukan
dan mendapat persetujuan sebelumnya dapat meninggalkan kegiatan
pendidikan setelah menyampaikan keterangan tertulis dari pihak
berwenang (pimpinan fakultas).
Surat keterangan tersebut diserahkan kepada koordinator perkuliahan blok
tersebut paling lambat 1 (satu) hari kerja setelah ketidak hadiran kecuali
untuk alasan (d) paling lambat 2 hari sebelum ketidak hadiran. Kegiatan
pendidikan yang ditinggalkan diganti dengan kegiatan yang sama atau
kegiatan lainnya seperti pemberian tugas berdasarkan kebijakan dosen
atau bagian yang terkait.
X. DAFTAR NARASUMBER