Anda di halaman 1dari 4

BAB III

A. Framework Teori Energi Helvie Komunitas Dikaitkan Dengan Agregat


Lansia

Energi menjadi salah satu teori sistem yang digunakan dalam proses keperawatan
karena energi bukan hanya secara fisik, namun kemampuan untuk menilai
komunitas, membuat rancangan keperawatan lalu membuat intervensi
keperawatan dan mengevaluasinya guna meningkatkan kesehatan masyarakat
sebagai sebuah konsep untuk mengetahui kapasitas dari energi tersebut.
Sedangkan lansia merupakan tahapan terakhir dari siklus kehidupan manusia yang
dimulai dari usia 65 tahun dan dibagi menjadi 3 kategori lansia yakni lansia awal,
pertengahan, akhir dan elit yang pada setiap kategorinya dibedakan dalam
kelompok umur. Adapun framework teori energi secara umum dalam proses
keperawatan dapat dilihat pada bagan berikut.
Pada agregat lansia penerapan teori energi berdasarkan bagan berikut:

B. Pengkajian Teori Energi Helvie Pada Agregat Lansia

Dalam model Teori Energi Komunitas

1. Komunitas
Menurut Nies (2019) lansia dengan usia fungsionalnya dilihat dari kemampuan
aktifitas sehari-hari dan fungsinya sebagai individu seperti mandi, berhias,
berpakian, makan, dan kemampuan lansia dalam melakukan aktifitas lain seperti
memasak dan berbelanja yang dilihat adalah sejauh mana kemampuan lansia
untuk mampu mempertahankan kemandirian dan fungsional mereka.

2. Perubahan energi

Menurut (Google buku encyclopedia) individu adalah sistem energi terbuka


dibagi menjadi 3 bagian energi yakni energi terikat, kinetik, dan potensial. Jika
dikaitkan dengan pendapat Stanley (2006) tentang proses penuaan sebagai suatu
proses yang normal dan berlangsung secara terus menerus secara alamiah faktor-
faktor penuaan yang terjadi dapat berupa faktor herediter yang dapat dikaitkan
dengan perubahan energi terikat yang ada pada organ tubuh lansia yang
mengalami penuaan, lalu akibat proses penuaan itupun kemampuan lansia dalam
melakukan aktifitas fisik mengalami penurunan yang dapat pula dikaitkan dengan
perubahan energi kinetik, dan perubahan perilaku yang dialami oleh lansia akibat
proses penuaan juga terkait dengan perubahan energi potensial.

3. Dignosa Keperawatan

Dalam penetapan prioritas masalah dilihat dari hasil pengkajian yang dilakukan
pada lansia. Menurut (Santrock 2002) masalah yang dapat terjadi pada lansia
seperti masalah fisik yang mulai melemah, sering terjadi radang persendian, indra
pengelihatan yang mulai kabur, indra pendengaran yang mulai berkurang serta
daya tahan tubuh yang menurun, sehingga sering sakit. Masalah kognitif
(intelektual) terkait dengan perkembangan kognitif melemahnya daya ingat
terhadap sesuatu hal (pikun), dan sulit untuk bersosialisasi dengan masyarakat di
sekitar. Lalu masalah emosional terkait dengan perkembangan emosional seperti
rasa ingin berkumpul dengan keluarga sangat kuat, sehingga tingkat perhatian
lansia kepada keluarga menjadi sangat besar, seta masalah spiritual yang dihadapi
terkait dengan perkembangan spiritual yakni kesulitan untuk menghafal kitab suci
karena daya ingat yang mulai menurun, merasa kurang tenang ketika mengetahui
anggota keluarganya belum mengerjakan ibadah, serta merasa gelisah ketika
menemui permasalahan hidup yang cukup serius.

4. Dukungan

Menurut (Google buku encyclopedia) apabila individu berada diluar batas


adaptasinya maka mereka akan membutuhkan bantuan dari orang lain seperti
mengajarkan tentang perilaku kesehatan, penggunaan obat herbal untuk
kesehatan. Bantuan berupa dukungan tersebut dapat datang dari anggota keluarga
atau dari sumber daya masyrakat (praktisi kesehatan, pekerja sosial). begitupun
lansia berdasarkan Undang-Undang No. 36 tahun 2009 tentang kesehatan, upaya
pemeliharaan kesehatan bagi lanjut usia harus ditujukan untuk menjaga agar tetap
hidup sehat dan produktif secara sosial maupun ekonomis. Selain itu, Pemerintah
wajib menjamin ketersediaan pelayanan kesehatan dan memfasilitasi kelompok
lansia untuk dapat tetap hidup mandiri dan produktif, hal ini merupakan upaya
peningkatan kesejahteraan lansia khususnya dalam bidang kesehatan. .

Anda mungkin juga menyukai