Anda di halaman 1dari 14

PERENCANAAN SISTEM PENYALURAN AIR LIMBAH PADA

KOTA BANYUASIH

Design Of Wastewater Distribution System In Banyuasih City


Armin Zuliarti1, Bernando Agung Saputra S2, Muhammad Fikri Ikhsan3, Rama Zaky R4
Senin - Kelompok 2
1,2,3,4)
Teknik Sipil dan Lingkungan, Institut Pertanian Bogor, Jl. Raya Dramaga, Kampus IPB
Email: arminzuliarti0@gmail.com

Abstrak: Setiap kegiatan industri pasti menghasilkan limbah, industri besar atau pun industri kecil.
Limbah cair dari industri pada umumnya bersifat alkali atau asam sehingga diperlukan proses kimia
netralisasi limbah cair. Limbah cair yang bersifat basa, maka proses netralisasi dilakukan dengan
penambahan HCl, atau asam sulfat, atau gas CO2 sehingga dicapai nilai pH antara 6,50-8,50.
Limbah cair adalah bahan-bahan pencemar berbentuk cair. Air limbah adalah air yang membawa
sampah (limbah) dari rumah tinggal, bisnis, dan industri yaitu campuran air dan padatan terlarut
atau tersuspensi dapat juga merupakan air buangan dari hasil proses yang dibuang ke dalam
lingkungan. Praktikum perencanaan sistem air limbah pada kota Banyuasih dilaksanakan pada hari
Senin, 27 Januari 2019 pukul 13.00-15.00 di Ruang Kuliah H102(c), Institut Pertanian Bogor.
Praktikum bertujuan menentukan node jalur pipa perencanaan sistem air limbah dari sumber menuju
lokasi IPAL. Proyeksi penduduk menjadi salah satu hal yang penting dalam merancang instalasi
pengelolaan limbah cair. Kota Banyuasih memiliki 45 node dengan menentukan titik node jalur pipa
dengan jarak 1,3-1,7 cm pada peta Kota Banyuasih (150-200 m pada jarak sebenarnya. Kota
Banyuasih juga memiliki 11 manhole. Manhole diletakkan antara 2 hubungan pipa dan juga bisa
terletak disudut atau persimpangan.Proyeksi jumlah penduduk pada tahun 2049 dengan metode
aritmatik sebesar 179913.9759 jiwa, metode geometri sebesar 201362.0415, metode eksponensial
sebesar 194644.2549, dan dengan metode verhaulst sebesar 195490.6156 jiwa.
Kata Kunci: Aritamatik,eksponensial,, geometri, ,limbah, verhaulst

Abstract: Every industrial activity must produce waste, large industry or small industry. Industrial
wastewater is generally alkaline or acidic so it requires a chemical process to neutralize liquid waste.
Liquid waste is alkaline, then the neutralization process is carried out by adding HCl, or sulfuric acid,
or CO2 gas so that a pH value between 6.50-8.50 is reached. Liquid waste is liquid pollutants.
Wastewater is water that carries garbage (waste) from residences, businesses, and industries, which is
a mixture of water and dissolved or suspended solids which can also be wastewater from the results of
processes discharged into the environment. Practicum planning for wastewater systems in the city of
Banyuasih was held on Monday, January 27, 2019 from 13.00-15.00 in Lecture Room H102 (c), Bogor
Agricultural University. The practicum aims to determine the pipeline nodes of the wastewater system
planning from the source to the WWTP location. Population projection is one of the important things
in designing a wastewater management installation. Banyuasih City has 45 nodes by determining the
node points of the pipeline with a distance of 1.3-1.7 cm on the Banyuasih City map (150-200 m at
actual distance. Banyuasih City also has 11 manholes. Manholes are placed between 2 pipe
connections and can also be located in the corner or intersection. The projected population in 2049
with the arithmetic method is 179913.9759 inhabitants, the geometry method is 201362.0415, the
exponential method is 194644.2549, and the verhaulst method is 195490.6156 inhabitants.
Keywords: Arithmetic, exponential ,, geometry, waste, verhaulst
PENDAHULUAN
Limbah adalah sisa dari suatu usaha atau kegiatan. Limbah berbahaya dan beracun
adalah sisa suatu usaha atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya dan
beracun yang karena sifat, konsentrasi, dan atau jumlahnya, baik secara langsung
maupun tidak langsung, dapat mencemarkan, merusak lingkungan hidup, atau
membahayakan lingkungan hidup manusia serta makhluk hidup. Limbah cair adalah
bahan-bahan pencemar berbentuk cair. Air limbah adalah air yang membawa sampah
(limbah) dari rumah tinggal, bisnis, dan industri yaitu campuran air dan padatan
terlarut atau tersuspensi dapat juga merupakan air buangan dari hasil proses yang
dibuang ke dalam lingkungan (Rahardjo 2016). Berdasarkan sifat fisiknya limbah
dapat dikategorikan atas limbah padat, cair, dan gas. Teknologi pengolahan air
limbah adalah kunci dalam memelihara kelestarian lingkungan. Berbagai teknik
pengolahan air limbah untuk menyisihkan bahan polutannya telah dicoba dan
dikembangkan selama ini. Teknik-teknik pengolahan air buangan yang telah
dikembangkan tersebut secara umum dapat dibagi menjadi tiga metode pengolahan,
yaitu pengolahan secara fisika, pengolahan secara kimia, dan pengolahan secara
biologi.
Limbah cair dari industri pada umumnya bersifat alkali atau asam sehingga
diperlukan proses kimia netralisasi limbah cair. Limbah cair yang bersifat basa, maka
proses netralisasi dilakukan dengan penambahan HCl, atau asam sulfat, atau gas CO2
sehingga dicapai nilai pH antara 6,50-8,50. Jika gas CO2 tidak tersedia, maka
netralisasi dilakukan dengan menggunakan asam sulfat karena harganya jauh lebih
murah jika dibandingkan dengan asam asam khlorida. Reaksi kimia netralisasi
berlangsung cepat, diperlukan pengadukan, dilengkapi dengan sensor nilai pH, dan
alat pengendali penambahan 5 asam. Limbah cair yang bersifat asam dinetralkan
dengan penambahan bahan kimia air kapur atau Ca(OH)2, kaustik soda atau NaOH,
soda abu atau Na2CO3.
Setiap kegiatan industri pasti menghasilkan limbah, industri besar atau pun
industri kecil contohnya industri tahu. Industri tahu dalam proses pengolahannya
menghasilkan limbah, baik limbah padat maupun cair. Limbah padat dihasilkan dari
proses penyaringan dan penggumpalan, limbah ini biasanya dijual dan diolah oleh
pengrajin menjadi tempe gembus, kerupuk ampas tahu, pakan ternak, dan diolah
menjadi tepung ampas tahu yang akan dijadikan bahan dasar pembuatan roti kering.
Limbah cair itu sendiri dihasilkan dari proses pencucian, perebusan, pengepresan dan
pencetakan tahu, oleh karena itu limbah cair yang dihasilkan sangat tinggi. Limbah
cair tahu mengandung bahan organik tinggi serta memiliki kadar Biochemical
Oxygen Demand (BOD) dan Chemycal Oxygen Demand (COD) yang cukup tinggi
pula. Setiap kegiatan industri memerlukan suatu pengolahan limbah yang bertujuan
untuk mengurangi resiko beban pencemaran yang ada karena apabila limbah cair
langsung dibuang ke badan air akan menurunkan daya dukung lingkungan (Utami
2013).
Industri kecil harus memiliki teknologi pengolahan limbah cair juga, maka dari itu
perlu adanya instalasi pengolahan limbah dengan perangkat sederhana, biaya
operasional murah, dan memiliki nilai ekonomis serta ramah lingkungan. Pengolahan
limbah cair harus dikelola dengan baik dan dipelihara secara rutin. Berbagai
teknologi pengolahan limbah dipilih berdasarkan kelebihan dan kekurangannya serta
dampaknya terhadap lingkungan dan masyarakat. Teknologi yang efektif dan efisian
ditentukan dengan perencanaan yang baik. Perencanaan yang baik memerlukan data
yang baik pula seperti data proyeksi penduduk, data topografi, data administrasi kota,
dan data-data lainnya yang dibutuhkan untuk merencanakan teknologi perngolahan
yang tepat.

METODOLOGI
Praktikum perencanaan sistem air limbah pada kota Banyuasih dilaksanakan pada
hari Senin, 27 Januari 2019 pukul 13.00-15.00 di Ruang Kuliah H102(c), Institut
Pertanian Bogor. Praktikum bertujuan menentukan node jalur pipa perencanaan
sistem air limbah dari sumber menuju lokasi IPAL. Pada praktikum ini menggunakan
laptop yang sudah di instal software Ms.Excel dan peta Kota Banyuasih. Langkah-
langkah pengerjaan praktikum ini sebagai berikut.

Mulai

Input data sekunder; tabel luas area blok pelayanan, tabel data
jumlah penduduk tahun 2010-2019, hasil data proyeksi tahun
2019, 2034, 2049, tabel total kebutuhan air bersih non-domestik
tahun 2019, 2034, 2049 dan tabel total kebutuhan air bersih non-
domestik tahun 2019, 2034, 2049.

Menentukan jalur pipa dari sumber ke IPAL pada peta Kota


Banyuasih dengan memperhatikan garis kontur.

Menentukan titik node jalur pipa dengan jarak 1,3-1,7 cm pada


peta Kota Banyuasih (150-200 m pada jarak sebenarnya)

Menentukan arah pelayanan dengan membuat garis panah


menuju node yang dituju pada peta.

Selesai
Gambar 1 Diagram alir penginputan data sekunder dan penentuan jalur pipa
HASIL DAN PEMBAHASAN
Air limbah adalah cairan buangan dari rumah tangga, industri maupun tempat –
tempat umum lain yang mengandung bahan – bahan yang dapat membahayakan
kehidupan manusia maupun mahluk hidup lain serta mengganggu kelestarian
lingkungan (Metcalf dan Eddy 1993). Air limbah atau air buangan adalah sisa air
yang dibuang yang berasal dari rumah tangga, industri maupun tempat-tempat
umum lainnya, dan pada umumnya mengandung bahan- bahan atau zat-zat yang
dapat membahayakan bagi kesehatan manusia serta mengganggu lingkungan
hidup. Batasan lain mengatakan bahwa air limbah adalah kombinasi dari cairan dan
sampah cair yang berasal dari daerah permukiman, perdagangan, perkantran dan
industri bersama-sama dengan air tanah, air permukaan, dan air hujan yang
mungkin ada. Air limbah rumah tangga adalah limbah yang berasal dari
permukiman penduduk yang pada umumnya terdiri atas buangan dari dapur, air
kamar mandi, air cucian, dan kotoran manusia (Notoatmodjo 2003).
Salah satu cara menentukan pengolahan air limbah domestik untuk suatu
kawasan adalah dengan menggolongkan wilayah tersebut ke dalam beberapa
zonasi berdasarkan kepadatan penduduk yang mendiami wilayah
tersebut.pembagian zonasi ini nantinya akan menentukan sistem apa yang akan
diterapkan pada daerah perencanaan. Perencanaan penyaluran air limbah pada Kota
Banyuasih dibagi dalam beberapa blok wilayah. Setiap blok wilayah memiliki
tingkat kepadatan penduduk yang berbeda-beda. Daerah-daerah yang berada di
Kota Banyuasih memiliki tingkat kepadatan penduduk berkisar antara 400-500
jiwa/ha. Kepadatan penduduk dalam Kota Banyuasih terbagi menjadi 3 yaitu, 400
jiwa/ha, 450 jiwa/ha, dan 500 jiwa/ha. Kepadatan penduduk tinggi dimana
pengelolaan air limbah domestik dilakukan dengan sistem perpipaan secara
terpusat, wilayah dengan kepadatan penduduk sedang dilakukan dengan cara
pengolahan secara semi komunal atau secara komunal dan wilayah dengan
kepadatan penduduk rendah dilakukan pengolahan ditempat (On-site Treatment)
atau individual (Djonoputro 2010).
Limbah cair yang dihasilkan berdasarkan peta Kota Banyuasih tidak hanya
berasal dari limbah pemukiman, tetapi juga berasal dari beberapa fasilitas umum.
Fasilitas-fasilitas umum yang menghasilkan limbah cair pada Kota Banyuasih
meliputi perkantoran, sekolah, rumah sakit, pasar, masjid, terminal. Selain
didadasarkan pada kepadatan penduduk, dan jumlah fasilitas umum, perencanaan
penyaluran air limbah di Kota Banyuasih juga didasarkan pada bentuk topografi
dari wilayah tersebut. Berdasarkan data topografi, Kota Banyuasih berada pada
daerah dengan ketinggian 410 – 385 mdpl. Data mengenai peta topografi
digunakan untuk perencanaan pengaliran limbah. Pengaliran diusahakan secara
gravitasi menuju dataran topografi terendah.
Gambar 1 Denah kota Banyuasih
Berdasarkan Gambar 1, Kota Banyuasih memiliki 45 node dengan menentukan
titik node jalur pipa dengan jarak 1,3-1,7 cm pada peta Kota Banyuasih (150-200 m
pada jarak sebenarnya Pada desain perancangan pipa di kota Banyuasih diusahakan
memakai pita seminimal mungkin, dimana satu pipa bisa menampung beberapa
daerah. Hal ini dapat menghemat biaya yang digunakan dalam pembelian pipa dan
waktu pemasangan. Kota Banyuasih juga memiliki 11 manhole. Manhole
diletakkan antara 2 hubungan pipa dan juga bisa terletak disudut atau
persimpangan.
Proyeksi penduduk menjadi salah satu hal yang penting dalam merancang
instalasi pengelolaan limbah cair. Proyeksi penduduk diperlukan sebagai salah satu
metode untuk mengetahui seberapa besar pertumbuhan yang terjadi. Proyeksi ini
nantinya akan digunakan untuk berbagai macam kebutuhan, banyak sedikitnya
penduduk akan mempengaruhi pemerintah dalam merencanakan kebijakan program
pembangunan (Munifah 2006). Angka jumlah penduduk praktikum ini
memproyeksikan data penduduknya dengan empat metode: aritmatika, geometrik,
eksponensial, dan logistik. Nilai proyeksi jumlah penduduk dapat dilihat pada tabel
lampiran 1. Proyeksi jumlah penduduk pada tahun 2049 dengan metode aritmatik
sebesar 179913.9759 jiwa, metode geometri sebesar 201362.0415, metode
eksponensial sebesar 194644.2549, dan dengan metode verhaulst sebesar
195490.6156 jiwa.
Aplikasi proyeksi penduduk dalam kehidupan sehari-hari sangat beragam,
dikarenakan penduduk merupakan salah satu komponen penting dalam kehidupan
bernegara. Semua rencana pembangunan perlu ditunjang dengan data jumlah
penduduk, persebaran dan susunannya menurut umur penduduk yang relevan
dengan rencana tersebut. Data yang diperukan tidak hanya menyangkut keadaan
pada waktu rencana itu disusun, tetapi juga informasi masa lampau dan yang lebih
penting lagi adalah informasi perkiraan pada waktu yang akan datang. Data
penduduk pada waktu yang lalu dan waktu kini sudah dapat diperoleh dari hasil-
hasil survei dan sensus, sedangkan untuk memenuhi kebutuhan data penduduk pada
masa yang akan datang perlu dibuat proyeksi penduduk yaitu perkiraan jumlah
penduduk dan komposisinya di masa mendatang. Salah satu contoh konkret dari
didapatkannya proyeksi penduduk adalah rancangan jumlah kebutuhan air, pangan,
distribusi bahan-bahan pokok, pemerataan ekonomi, dan lain-lain (BPS 2013).

SIMPULAN
Air limbah merupakan cairan buangan dari rumah tangga, industri maupun
tempat – tempat umum lain yang mengandung bahan – bahan yang dapat
membahayakan kehidupan manusia maupun mahluk hidup lain serta mengganggu
kelestarian lingkungan. Dalam praktikum, kota Banyuasih memiliki 45 node
dengan menentukan titik node jalur pipa dengan jarak 1,3-1,7 cm pada peta Kota
Banyuasih (150-200 m pada jarak sebenarnya. Kota Banyuasih juga memiliki 11
manhole. Manhole diletakkan antara 2 hubungan pipa dan juga bisa terletak
disudut atau persimpangan. Angka jumlah penduduk praktikum ini memproyeksikan
data penduduknya dengan empat metode: aritmatika, geometrik, eksponensial, dan
logistik. Nilai proyeksi jumlah penduduk dapat dilihat pada tabel lampiran 1.
Proyeksi jumlah penduduk pada tahun 2049 dengan metode aritmatik sebesar
179913.9759 jiwa, metode geometri sebesar 201362.0415, metode eksponensial
sebesar 194644.2549, dan dengan metode verhaulst sebesar 195490.6156 jiwa.

Saran
Modul praktikum proyeksi jumlah penduduk perlu dipahami dengan baik oleh
praktikan agar praktikum berjalan dengan lancar. Pada perhitungan menggunakan
solver, solver harus digunakan berulang kali agar hasil yang didapatkan sesuai.
Kesalahan sering kali terjadi karena salah memasukkan rumus pada microsoft excel.

Daftar Pustaka
BPS [Badan Pusat Statistik]. Proyeksi Penduduk Indonesia (Indonesian Population
Projection) 2010-2035. Jakarta (ID) : BPS.
Djonoputro R. 2010. Opsi Sanitasi yang Terjangkau untuk Daerah Spesifik. Jakarta
(ID) : Water and Sanitation Program.
MetCalf, Eddy. 2003. Wastewater Engineering : Treatment, Disposal and Reuse, 4th
ed. New York (US) : McGraw Hill Book Co.
Munifah L. 2006. Penerapan Persamaan Diferensial Verhulst dalam Menentukan
Proyeksi Penduduk di Kabupaten Tulungagung [Skripsi]. Surakarta (ID) :
Universitas Sebelas Maret.
Notoatmodjo S. 2003. Ilmu Kesehatan Lingkungan. Jakarta (ID) : Rineka Cipta.
Rahardjo PN. 2016. Studi banding teknologi pengolahan limbah cair pabrik kelapa
sawit. Jurnal teknologi Lingkungan. 10(1) : 9-18.
Utami AR. 2013. Pengolahan limbah cair laundry dengan menggunakan biosand
filter dan activated carbon. Jurnal Teknik Sipil Untan. 13(1) : 59-71.
LAMPIRAN
Lampiran 1 Tabel perhitungan proyeksi penduduk
Tahun Data Aritmatika Error Bunga berbunga error malthus error verhulst error
2010 109909 109909 0 109909 0 109909 0 109909 0
2011 112010 111703.9994 306.0006169 111628.5849 381.4151007 111531.5076 478.4923974 111534.5359 475.4641301
2012 113833 113498.9988 334.0012339 113375.0736 457.926379 113177.9671 655.0328807 113665.887 167.1129637
2013 115796 115293.9981 502.0018508 115148.8871 647.1129101 114848.7321 947.267865 115515.2003 280.7997488
2014 117448 117088.9975 359.0024678 116950.4528 497.5471838 116544.1615 903.8385458 117506.5114 58.51142714
2015 118884 118883.9969 0.003084736 118780.205 103.7950013 118264.6192 619.3808217 119182.3189 298.3189139
2016 120639 120678.9963 39.99629832 120638.5846 0.415370489 120010.4748 628.5252162 120639 4.70927E-05
2017 121917 122473.9957 556.9956814 122526.0396 609.0396004 121782.1032 134.8967988 122419.258 502.2579973
2018 123140 124268.9951 1128.995064 124443.0248 1303.024811 123579.8849 439.8848962 123715.6391 575.6391431
2019 126390 126063.9944 326.0055525 126390.0023 0.002276338 125404.206 985.7940493 124956.2199 1433.780146
2020 127858.9938 128367.4412 127255.4581 128252.8942
2021 129653.9932 130375.8183 129134.039 130142.5129
2022 131448.9926 132415.6175 131040.3521 132059.2177
2023 133243.992 134487.3304 132974.8067 134003.3744
2024 135038.9914 136591.4564 134937.8182 135975.3533
2025 136833.9907 138728.5025 136929.8083 137975.5287
2026 138628.9901 140898.9839 138951.2046 140004.2795
2027 140423.9895 143103.4236 141002.4414 142061.9888
2028 142218.9889 145342.353 143083.9592 144149.0443
2029 144013.9883 147616.3116 145196.2049 146265.8378
2030 145808.9877 149925.8475 147339.6321 148412.7659
2031 147603.987 152271.5173 149514.7013 150590.2295
2032 149398.9864 154653.8864 151721.8794 152798.6339
2033 151193.9858 157073.5289 153961.6405 155038.3891
2034 152988.9852 159531.028 156234.4656 157309.9097
2035 154783.9846 162026.9759 158540.8427 159613.6147
2036 156578.984 164561.9744 160881.2673 161949.9277
2037 158373.9833 167136.6342 163256.2419 164319.2772
2038 160168.9827 169751.5759 165666.2765 166722.0961
2039 161963.9821 172407.4298 168111.8887 169158.822
2040 163758.9815 175104.836 170593.6037 171629.8971
2041 165553.9809 177844.4445 173111.9545 174135.7686
2042 167348.9803 180626.9156 175667.4819 176676.8881
2043 169143.9796 183452.92 178260.7348 179253.7121
2044 170938.979 186323.1388 180892.2699 181866.702
2045 172733.9784 189238.2636 183562.6525 184516.3236
2046 174528.9778 192198.9971 186272.4561 187203.0477
2047 176323.9772 195206.0529 189022.2625 189927.3501
2048 178118.9766 198260.1557 191812.6624 192689.7109
2049 179913.9759 201362.0415 194644.2549 195490.6156
Lampiran 2 Kebutuhan air domestik

Tahun
No Deskripsi
2034 2049
1 Jumlah penduduk 157310 195491
2 % Pelayanan 100 100
3 Penduduk terlayani (Jiwa) 157310 195491
4 Sambungan rumah (SR)
Persen 80 80
Jiwa 125848 156392
5 Hidran Umum (HU)
Persen 20 20
Jiwa 31462 39098
6 Konsumsi (L/Jiwa/Hari)
SR 100 100
HU 30 30
7 Kebutuhan Air Domestik (L/detik)
SR 146 181
HU 11 14
8 Total Kebutuhan Air Domestik (L/detik) 156.582 194.586
Lampiran 3 kebutuhan air non domestik
Luas
Area tahun 2034
prasarana lokasi (ha) jumlah(2019)
pemakaian
jumlah konsumsi (L/hari) konsumsi (L/detik)
(L/jiwa/hari)
K1 5.4 760 945.9261017 10 9459.3 0.10948219
K2 3.6 640 796.5693488 10 7965.7 0.09219553
Kantor(K) K3 3 710 883.6941214 10 8836.9 0.10227941
K4 1.5 660 821.462141 10 8214.6 0.09507664
K5 5.7 850 1057.943666 10 10579.4 0.12244718
M1 0.9 0.9 0.72811417 3000 2184.3 0.02528174
Masjid(M)
M2 1.5 1.5 1.213523617 3000 3640.6 0.04213624
Pasar PS 1.7 1.7 1.5869155 12000 19043.0 0.22040493
Rumah Sakit RS 7.1 1000 1244.639608 200 248927.9215 2.881110203
S1 0.9 320 398.2846744 10 3982.846744 0.046097763
Sekolah (S) S2 4.7 680 846.3549331 10 8463.549331 0.097957747
S3 7.3 950 1182.407627 10 11824.07627 0.136852735
Terminal ST 4.9 4.9 6.098734077 2000 12197.46815 0.1411744
Total 6579 8186.909509 355319.7 4.112496703
Konsumsi L/detik 4.112496703
Lampiran 3 Kebutuhan air non domestik (lanjutan)
tahun 2049
pemakaian konsumsi konsumsi
jumlah
(L/jiwa/hari) (L/hari) (L/detik) m3/dtk
1175.513569 10 11755.13569 0.14 0.000136055
989.9061635 10 9899.061635 0.11 0.000114572
1098.17715 10 10981.7715 0.13 0.000127104
1020.840731 10 10208.40731 0.12 0.000118153
1314.719123 10 13147.19123 0.15 0.000152167
0.904836103 3000 2714.508308 0.03 3.14179E-05
1.508060171 3000 4524.180513 0.05 5.23632E-05
1.972078685 12000 23664.94422 0.27 0.0002739
1546.72838 200 309345.6761 3.58 0.00358039
494.9530817 10 4949.530817 0.06 5.72862E-05
1051.775299 10 10517.75299 0.12 0.000121733
1469.391961 10 14693.91961 0.17 0.000170069
7.578969064 2000 15157.93813 0.18 0.000175439
10173.9694 441560.018 5.11 0.005110648

Anda mungkin juga menyukai