PENDAHULUAN
Rumah sakit – rumah sakit keagamaan di Indonesia, sebagaimana halnya Rumah Sakit Islam
Madiun ini, pada awal kehadirannya mengemban misi utama yaitu sosial – kemanusiaan, dan
hampir seluruh aktifitasnya semula dibiayai dengan dana bantuan sumbangan dari per-
orangan para donatur maupun lembaga penyandang dana.
Pada kenyataannya perubahan lingkungan, sosial dan ekonomi yang terjadi saat ini
berdampak pada makin kecilnya dana bantuan sumbangan dari perorangan para donatur
maupun lembaga penyandang dana, sehingga mau tidak mau rumah sakit keagamaan
masing – masing harus berpikir untuk dapat menghidupi diri sendiri untuk dapat bertahan
sekaligus untuk dapat berkembang.
Untuk itu rumah sakit keagamaan harus merubah orientasinya dari lembaga sosial berlandas-
kan kemanusiaan menjadi lembaga industri pelayanan kesehatan yang lebih bermotifkan
ekonomi dengan tanpa meninggalkan fungsi sosial kemanusiaannya.
Suatu tuntutan agar rumah sakit keagamaan dapat menjaga keseimbangan antara :
dengan
Rencana Pembenahan Rumah Sakit Islam Madiu / Mei 2002 / Ratna Ekasari 1
KONSEP MANAJEMEN USAHA YANG STRATEGIK
Konsep manajemen usaha yang strategik adalah suatu konsep yang dapat memetakan rute
perjalanan yang harus ditempuh oleh organisasi, agar berhasil membawa organisasi dalam
memasuki dan mengarungi lingkungan bisnis yang cenderung berubah dengan cepat, dalam
upaya mewujudkan visi organisasi. Dengan konsep manajemen usaha yang strategik ini,
organisasi akan dapat selalu memantau dan mencermati perubahan lingkungan internal
maupun eksternal organisasinya.
PENYUSUNAN RENCANA
OPERASIONAL JANGKA KEBIJAKAN, PROGRAM DAN SASARAN
PANJANG ( 5 TAHUN )
PENYUSUNAN PROGRAM
PROGRAMMING AND BUDGETING
DAN ANGGARAN JANGKA
PENDEK ( 1 TAHUN )
Rencana Pembenahan Rumah Sakit Islam Madiu / Mei 2002 / Ratna Ekasari 2
Di dalam manajemen tradisional, konsep manajemen stratgeik lebih banyak berorientasi ke
dalam organisasi itu sendiri ( untuk menjawab pertanyaan – pertanyaan : siapa kita, dimana
posisi kita, kemana kita akan menuju dan bagaimana kita menuju kesana ) dan inisiatif yang
diambil lebih didominasi oleh langkah – langkah bagaimana mengalahkan pesaing.
1. TAHAP I
Menentukan visi organisasi yang merupakan tujuan kearah mana organisasi akan
dijalankan.
“ . . . menjadi rumah sakit rujukan bertaraf regional Jawa Timur, pada tahun 2005 “
2. TAHAP II
Rencana Pembenahan Rumah Sakit Islam Madiu / Mei 2002 / Ratna Ekasari 3
3. TAHAP III
c. Strategi Nilai
4. TAHAP IV
a. Tujuan
Tujuan yang hendak dicapai adalah mewujudkan visi organisasi, dimana hakikat visi
bagi organisasi pada dasarnya adalah untuk mewujudkan organisasi sebagai
lembaga pencipta “ kekayaan “ ( material maupun imaterial ).
Rencana Pembenahan Rumah Sakit Islam Madiu / Mei 2002 / Ratna Ekasari 4
Untuk dapat menjadi lembaga pencipta “ kekayaan “, maka organisasi harus :
KEMAMPUAN MENGHASILKAN
FINANCIAL RETURN YANG MEMADAI
b. Ukuran
Tujuan yang telah ditetapkan harus ada ukuran pencapaian – nya, karena kalau
tidak bisa diukur berarti tidak bisa dicapai.
Rencana Pembenahan Rumah Sakit Islam Madiu / Mei 2002 / Ratna Ekasari 5
c. Target
5. TAHAP V
Tahap selanjutnya adalah pengendalian dan evaluasi strategik, yang merupakan proses
penentuan pencapaian target, monitoring kegiatan, evaluasi dan umpan balik apakah
strategi yang dipilih dan tindakan yang dilakukan telah dapat mencapai tujuan atau
mendekati tujuan, kalau perlu dilakukan formulasi dan reformulasi strategi untuk
memperbaiki permasalahan apabila terjadi.
Ke lima tahapan – tahapan tersebut di atas merupakan proses yang bersifat siklis, berulang,
berkesinambungan untuk menjadi lebih baik dan demi tercapainya visi organisasi.
Rencana Pembenahan Rumah Sakit Islam Madiu / Mei 2002 / Ratna Ekasari 6
KOMITMEN DAN KEPEMIMPINAN
Tanpa adanya komitmen dan kepemimpinan yang tinggi maka sistem manajemen strategik
hanya akan menghasilkan dokumen yang tidak pernah dibuka, peta yang tidak pernah
dipakai, dan visi misi organisasi hanya akan menjadi slogan yang tidak ada artinya.
1. PERANCANGAN SISTEM
2. MANAJEMEN OPERASIONAL
KOMITMEN PERENCANAAN 3. PENGEMBANGAN SDM PENILAIAN KINERJA
KEPEMIMPINAN STRATEGIK 4. PERANCANGAN SISTEM BALACED SCORE CARD
KEUANGAN
Sedikit banyak di atas telah disinggung mengenai empat persepektif yang sebenarnya
merupakan pendekatan BSC, yang dapat menghasilkan perencanaan strategik yang
komprehensif, sehingga perencanaan strategik yang dibuat oleh organisasi tidak hanya
terbatas pada perspektif keuangan saja, namun juga harus mencakup perspektif pelaggan
( customer ) , pelayanan – proses bisnis dan pembelajaran pertumbuhan SDM, agar
organisasi tersebut dapat tetap survive.
Organisasi harus fokus pada SDM, proses bisnis dan customer , dan bila ketiga proses
tersebut dapat berjalan dengan baik maka dengan sendirinya perspektif keuangannya akan
dapat tercapai. Ke – empat perspektif tersebut harus dalam keseimbangan.
Masing – masing perspektif akan mempunyai indikator keberhasilan, alat ukur dan
ukurannya keberhasilan pencapaiannya, sebagaimana contoh terlampir.
Rencana Pembenahan Rumah Sakit Islam Madiu / Mei 2002 / Ratna Ekasari 7
1. PERSPEKTIF SDM :
a. Jumlah SDM memadai Hitung beban kerja Jumlah SDM sesuai beban kerja
c. Pengetahuan memadai Jenis diklat yang diikuti / SDM SDM mengikuti diklat sesuai yang dibu-tuhkan
Jumlah diklat diikuti / SDM untuk pelaksanaan tugasnya
Minimal 40 jam / tahun / SDM
d. Ketrampilan memadai Cek list pelaksanaan tugas Tidak terdapat penyimpangan / ke salahan
pelaksanaan tugas
Tugas dilaksanakan sesuai SOP
e. SDM mengetahui dan memahami dengan Cek list pelaksanaan tugas SDM melaksanakan kegiatan sesuai tu-gasnya
jelas tugasnya Disebar angket tentang pemaha-man SDM 100 % SDM mengetahui dan memahami job
atas job deskripsinya deskripsinya
f. Beban kerja didistribusikan secara adil Disebar angket tentang beban kerja yang 100 % beban kerja yang ada telah terdistribusi
ditanggungnya secara adil
g. Kesesuaian penempatan SDM Disebar angket tentang persepsi SDM The right man on the right place
terhadap tugasnya
Rencana Pembenahan Rumah Sakit Islam Madiu / Mei 2002 / Ratna Ekasari 8
2. PERSPEKTIF PROSES PELAYANAN DAN PROSES BISNIS
b. Pelayanan tepat
Cek list ketepatan diagnosis – terapi, diukur Sesuai standar diagnosis – terapi
dari LOS
Evaluasi LOS untuk penyakit yang sama
Audit medik untuk evaluasi ketepatan penata-
laksanaan
c. Pelayanan mudah
Survei aksesibilitas pasien Pasien merasa dimudahkan dalam mempero-
leh pelayanan
e. Kualitas pelayanan
Grafik Barber – Johnson 75 %
Evaluasi angka morbiditas, mor talitas, infeksi NDR / GDR < 20 per mil
nosokomial Kejadian infeksi nosokomial 0 %
f. Pelayanan aman
Keberadaan sistem pengaman di ruangan ( a- Tersedia sesuai standar yang ditetapkan
lat pemadam ke bakaran, sirine kebakaran, pe
– ngolahan limbah, sterilisator, incenerator,
penangkal petir )
Evaluasi kasus tindak kriminal yang terjadi di 0%
rumah sakit
Rencana Pembenahan Rumah Sakit Islam Madiu / Mei 2002 / Ratna Ekasari 9
INDIKATOR ALAT UKUR UKURAN
g. Pelayanan murah Survei pasar ( membandingkan tarif pelayanan Tarif pelayanan lebih murah dari RS lain
RSIS dengan RS lain ) Tidak ada keluhan tentang tarif
Survei kepuasan pasien akan tarif pelayanan
3. PERSPEKTIF CUSTOMER
Rencana Pembenahan Rumah Sakit Islam Madiu / Mei 2002 / Ratna Ekasari 10
4. PERSPEKTIF KEUANGAN
a. Mengetahui kondisi keuangan RS Cek list pemahaman manager atas kondisi Setiap manager mengetahui kea-daan
keuangan RS keuangan RS
b. Mengetahui dan dapat menghitung pendapa- Cek list Manager mampu membaca neraca dan
tan atau biaya di unit kerjanya laporan rugi laba
Rencana Pembenahan Rumah Sakit Islam Madiu / Mei 2002 / Ratna Ekasari 11
PENJABARAN STRATEGI KEDALAM RENCANA KERJAS
ANGGARAN
TAHUN
STRATEGI NILAI TUJUAN UKURAN TARGET PROGRAM
01 02 03 04
PERSPEKTIF CUSTOMER Peningkatan kepercayaan Customer retention Customer baru meningkat Program temu pelanggan
Peningkatan kepuasan Pasien pulang APS 5 % / tahun / 3 bulan
Survei kepuasan pasien Customer lama meningkat Program rujukan pasien
5 % / tahun Program kemitraan pe -
95 % puas dalam 3 tahun langgan
PERSPEKTIF PELAYANAN Peningkatan kualitas laya- Pelayanan cepat Sesuai standar pelayanan Program LAN
nan Pelayanan murah Perbandingan dengan RS Program hemat pemakai-
Efisiensi lain an bahan habis pakai
Program hemat listrik – air
PERSPEKTIF SDM Peningkatan produktivitas Cakupan layanan Peningkatan cakupan laya- Program peningkatan ke -
Peningkatan komitmen SDM yang mengundurkan nan 10 % / tahun trampilan SDM
diri < 1 % / tahun Program kemitraan antar
SDM
Rencana Pembenahan Rumah Sakit Islam Madiu / Mei 2002 / Ratna Ekasari 12