Anda di halaman 1dari 4

AKU GENERASI UNGGUL KEBANGGAAN BANGSA

“Generasi 3T Yang Tidak Patah Semangat”

Rizkita Putri Amalia

Assalamua’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh. Perkenalkan


nama saya Rizkita Putri Amalia, atau sering di panggil kiki, saya anak
pertama dari dua bersaudara yang terlahir dari keluarga yang sangat
sederhana. Saya lahir di Gorontalo pada tanggal 16 Oktober 2000. Saya
tinggal dan dibesarkan di daerah yang terpencil di Sulawesi Tengah tepatnya
di Kabupaten Tolitoli, Kecamatan Baolan. Saat ini saya sedang menimba
ilmu di perguruan tinggi negeri di Indonesia yaitu Universitas Tadulako
Palu (angkatan 2018).

Letak daerah saya yang berada sangat jauh dari ibu kota propinsi
yaitu Palu membuat daerah saya menjadi daerah yang serba kekurangan
seperti kurangnya pendidikan di akibatkan oleh perekonomian yang sangat
fluktuatif. Kota saya terkenal dengan kota cengkeh, kota yang kecil dan
terpencil ini sangat indah dengan pemandangan yang di kelilingi gunung
bertaburan pohon cengkeh dan aroma angin pantai yang tenang, yang
menjadikan kota saya menjadi tempat turis berkunjung dan merupakan suatu
keuntungan bagi kami anak-anak yang tinggal di pinggiran pantai dapat
menghasilkan uang sendiri dari para turis-turis yang sedang berkunjung.

Seperti kebanyakan orang awam di daerah saya berpendapat bahwa


ketika kita mampu atau bisa masuk di perguruan tinggi negeri itu adalah
sesuatu yang sangat membanggakan dan sangat luar biasa karena kita
dianggap oleh orang lain itu seperti orang yang pintar, namun disamping itu
mereka tidak tahu bahwa perjuangan untuk masuk di perguruan tinggi itu
sangatlah susah dan banyak sekali kegagalan yang tentunya harus dilewati
terlebih dahulu.

Dalam perjalanan saya untuk bisa masuk perguruan tinggi negeri


yang berada di Indonesia, saya mengalami banyak sekali hambatan dan
kegagalan yang dimana pada saat itu saya tidak bisa mengikuti SNMPTN
(Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri) karena saya bukan
termasuk dalam 75% siswa terbaik di SMA AL-AZHAR MANDIRI PALU.
Mengapa saya bisa bersekolah di Palu, karena saya merupakan orang yang
haus akan pengetahuan dan saya juga ingin bersaing dengan orang-orang
cerdas di Provinsi Sulawesi Tengah. Dengan restu kedua orang tua saya,
saya pun dapat bersekolah disana. Alhamdulillah pada saat pengumuman
ujian nasional saya dinyatakan lulus dengan peraih peringkat ketiga jurusan
biologi, saya sangat bersyukur kepada Allah SWT yang selalu mendengar
doa saya meski saya harus jatuh terlebih dahulu.

Semenjak kegagalan itu yang membuat saya tidak lulus di


SNMPTN saya bertekad untuk bisa menjadi lebih baik lagi kedepannya
demi menggapai impian dan cita-cita saya yaitu bisa melanjuti pendidikan
di perguruan tinggi negeri. Untuk melanjuti perjuangan saya, saya juga
mengikuti test SBMPTN(Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri)
dan juga mengikuti test untuk masuk STAN(Sekolah Tinggi Akuntansi
Negara) yang merupakan pendidikan tinggi kedinasan di bawah Badan
Pendidikan dan Pelatihan Keuangan. Untuk SBMPTN saya memilih
jurusan Kedokteran gigi di Universitas Hasanuddin dan Universitas
Padjadjaran, namun saya gagal kembali. Sejujurnya saya sangat sedih dan
perasaan saya sangat hancur ibaratkan samurai yang tajam telah menembus
jantung saya, saya merasa sudah tidak berguna lagi dan tidak bisa menjadi
kebanggaan kedua orang tua saya karena saya tidak bisa lulus di kedua
test tersebut. Namun Apakah saya mundur?? Oh tentu Tidak!!! Saya akan
tetap terus maju meskipun banyak tembok yang menghalangi saya untuk
bisa melanjutkan pendidikan . Karena saya tipe orang yang suka mengambil
langkah meskipun itu harus jatuh berkali-kali, saya tetap berusaha untuk
bisa masuk di perguruan tinggi negeri. Dan Alhamdulillah saya bisa lulus
lewat jalur test SMMPTN disinilah saya sangat bersyukur kerja keras saya
selama ini tidak sia-sia.

Alhamdulillah Saya berhasil lulus pada prodi S1 Farmasi Universitas


Tadulako. Itu semua berkat doa kedua orang tua saya dan juga usaha yang
saya lakukan. Alasan saya memilih prodi ini karena yang pertama cita-cita
saya ingin bekerja di dunia kesehatan, yang kedua saya ingin memberikan
jaminan kesehatan kepada masyarakat khusunya masyarakat kurang mampu
di desa saya, karena saya seorang farmasis saya akan berusaha membuat
desa saya menjadi desa yang sehat . Ketiga saya ingin kedua orang tua saya
melihat impian saya untuk masuk di bidang kesehatan itu dapat
terwujudkan.

Saya berkuliah di tanah perantauan, tentu saja untuk melanjutkan


kuliah butuh biaya yang sangat besar belum di tambah dengan kehidupan
sehari-hari. Saya mencoba mendaftar beasiswa dimana pun itu, namun lagi
dan lagi saya gagal. Sambil berkuliah saya mencoba menjual kue online
untuk memenuhi uang makan saya sehari-hari sambil meringankan beban
kedua orang tua saya.

Karna hidup itu tidak akan berwarna jika kita tidak pernah mencoba
dan mencari, maka saya memulai pencarian beasiswa unggulan melalui
akun instagram sembari saya memanfaatkan teknologi di zaman sekarang
ini dan akhirnya saya mengenal lebih lanjut tentang beasiswa ini karena
adanya sosialisasi di kampus sehingga membuat saya tertarik untuk
mengikuti beasiwa ini. Dan beasiswa ini juga diperuntungkan oleh anak-
anak yang haus akan ilmu dan anak-anak yang selalu mencari dan mencoba.
Saya sangat beroptimis bisa lulus di beasiswa unggulan ini, karena segala
persyaratan yang diminta itu merupakan cerminan diri saya. Untuk itu saya
memotivasi dan membangun diri saya untuk bisa melengkapi persyaratan
yang akan saya kirim kepanitia beasiswa unggulan.

“Aku Generasi Unggulan Kebanggaan Bangsa” yang tinggal di


daerah tertinggal, terluar dan terdepan. Yang hanya mempunyai modal
semangat dan motivasi diri agar menjadi generasi yang berIPTEK dan
berIMTAQ untuk Negara yang tercinta ini. Ketika kita jatuh bukan berarti
kitaa tidak bisa bangun, namun karena kita jatuh kita bisa belajar untuk
bangun dan melompat lebih tinggi. Masa depan bangsa berada pada tangan
generasinya untuk itu sang generasi harus mampu dan terus belajar tanpa
bosan sehingga dapat menciptakan masa depan emas yang diimpikan
seluruh dunia. Kita harus sadar dan yakin bahwa kita adalah Generasi
Unggul Kebanggaan Indonesia, dan saya adalah salah satu dari banyaknya
generasi tersebut.

Anda mungkin juga menyukai