OLEH
YUDHA RATAMA
1810953025
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka
mencapai tujuan penelitian. Data yang dikumpulkan dari setiap variabel ditentukan oleh definisi
operasional variabel yang bersangkutan. Metode pengumpulan data yang umum digunakan dalam
suatu penelitian adalah: kuesioner, observasi, wawancara.
Sistem pengolahan data merupakan kumpulan dari sub–sub yang saling berhubungan satu
sama lain secara harmonis dengan tujuan untuk mengolah data yang berkaitan dengan masalah
menjadi sistem informasi yang diperlukan. Dalam Sistem Informasi ini terdiri atas orang,
peralatan, prosedur yang ditunjukkan untuk mengumpulkan, menganalisa dan membagi–bagi apa–
apa yang dibutuhkan secara tepat waktu dan informasi akurat yang akan digunakan.
Kegiatan pengumpulan data di lapangan, akan menghasilkan angka-angka yang disebut
data kasar. Penyebutan dengan istilah data kasar menunjukkan bahwa data itu belum diolah dengan
teknik statistik tertentu. Jadi, data-data itu masih berwujud sebagaimana data itu diperoleh yang
biasanya berupa skor. Skor-skor tersebut disebut juga dengan istilah skor kasar, yang artinya sama
dengan data kasar. Biasanya relatif banyak dan tidak beraturan. Dalam pembuatan laporan
penelitian, data tersebut yang harus dilaporkan. Agar dapat memberikan gambaran yang bermakna,
data-data itu haruslah disajikan kedalam tampilan yang sistematis.
Ada sejumlah cara yang dapat dipilih untuk menampilkan data hasil pengukuran dalam
kerja penelitian. Penyajian data yang mana yang sebaiknya dipilih tergantung jenis data, selera
peneliti, dan tujuan penampilan data itu sendiri.
2
1.2.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas penulis merumuskan rumusan masalah sebagai berikut.
1.3.Tujuan Masalah
Adapun tujuan yang hendak dicapai adalah agar pembaca dapat lebih mengetahui tentang
pengertian pengumpulan data, metode pengumpulan data, pengertian pengolahan data,
metode pengolahan data, proses pengumpulan data dalam pemecahan masalah, pengertian
penyajian data, teknik penyajian data.
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
1. Data primer adalah data yang diperoleh peneliti secara langsung (dari tangan pertama). Contoh
data primer adalah data yang diperoleh dari responden melalui kuesioner, kelompok fokus, dan
panel, atau juga data hasil wawancara peneliti dengan nara sumber.
2. Data sekunder adalah data yang diperoleh peneliti dari sumber yang sudah ada. Contoh data
sekunder misalnya catatan atau dokumentasi perusahaan berupa absensi, gaji, laporan keuangan
publikasi perusahaan, laporan pemerintah, data yang diperoleh dari majalah, dan lain sebagainya.
B. Metode/Jenis Pengumpulan Data
Dalam penelitian, teknik pengumpulan data merupakan faktor penting demi keberhasilan
penelitian. Hal ini berkaitan dengan bagaimana cara mengumpulkan data, siapa sumbernya, dan
apa alat yang digunakan. Jenis sumber data adalah mengenai dari mana data diperoleh. Apakah
data diperoleh dari sumber langsung (data primer) atau data diperoleh dari sumber tidak langsung
(data sekunder).
Metode Pengumpulan Data merupakan teknik atau cara yang dilakukan untuk
mengumpulkan data. Metode menunjuk suatu cara sehingga dapat diperlihatkan penggunaannya
melalui angket, wawancara, pengamatan, tes, dokumentasi dan sebagainya. Sedangkan Instrumen
Pengumpul Data merupakan alat yang digunakan untuk mengumpulkan data. Karena berupa alat,
maka instrumen dapat berupa lembar cek list, kuesioner (angket terbuka / tertutup), pedoman
wawancara, kamera photo dan lainnya2[2].
Adapun tiga teknik pengumpulan data yang biasa digunakan adalah wawancara, observasi dan
angket.
1. Wawancara
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui tatap muka dan
tanya jawab langsung antara pengumpul data maupun peneliti terhadap narasumber atau sumber
data. Wawancara pada penelitian sampel besar biasanya hanya dilakukan sebagai studi
pendahuluan karena tidak mungkin menggunakan wawancara pada 1000 responden, sedangkan
pada sampel kecil teknik wawancara dapat diterapkan sebagai teknik pengumpul data (umumnya
penelitian kualitatif)
Wawancara terbagi atas wawancara terstruktur dan tidak terstruktur.
5
2. Observasi
Observasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang tidak hanya mengukur
sikap dari responden (wawancara dan angket) namun juga dapat digunakan untuk merekam
berbagai fenomena yang terjadi (situasi, kondisi). Teknik ini digunakan bila penelitian ditujukan
untuk mempelajari perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan dilakukan pada
responden yang tidak terlalu besar.
Macam-macam observasi :
a) Observasi partisipatif
b) Observasi tak berstruktur
c) Observasi kelompok
3. Angket/kuesioner
Angket / kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan kepada orang lain yang dijadikan responden
untuk dijawabnya.Meskipun terlihat mudah, teknik pengumpulan data melalui angket cukup sulit
dilakukan jika respondennya cukup besar dan tersebar di berbagai wilayah.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan angket menurut Uma Sekaran
(dalam Sugiyono, 2007:163) terkait dengan prinsip penulisan angket, prinsip pengukuran dan
penampilan fisik.
Prinsip Penulisan angket menyangkut beberapa faktor antara lain :
Isi dan tujuan pertanyaan artinya jika isi pertanyaan ditujukan untuk mengukur maka harus ada skala
yang jelas dalam pilihan jawaban.
Bahasa yang digunakan harus disesuaikan dengan kemampuan responden. Tidak mungkin
menggunakan bahasa yang penuh istilah-istilah bahasa Inggris pada responden yang tidak
mengerti bahasa Inggris, dsb.
Tipe dan bentuk pertanyaan apakah terbuka atau terturup. Jika terbuka artinya jawaban yang
diberikan adalah bebas, sedangkan jika pernyataan tertutup maka responden hanya diminta untuk
memilih jawaban yang disediakan.
4. Dokumentasi
6
Dokumentasi adalah semua kegiatan yang berkaitan dengan photo, dan penyimpanan
photo. Pengumpulan, pengolahan, dan penyimpanan informasi dalam bidang
pengetahuan.kumpulan bahan atau dokumen yang dapat digunakan sebagai asas bagi sesuatu
kejadian, penghasilan sesuatu terbitan.
Arsip kliping surat, photo-photo dan bahan rferensinya yang dapat digunakan sewaktu-
waktu untuk melengkapi berita atau karangan
Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental yang lain.
Dokumen yang dipilih harus memiliki kredibilitas yang tinggi.
7
C. Pengertian Pengolahan Data
Pengolahan data adalah bentuk pengolahan terhadap data untuk membuat data itu berguna
sesuai dengan hasil yang diinginkan agar dapat digunakan.Sistem pengolahan data adalah system
yang melakukan pengolahan data3[3].
8
E. Pengertian Penyajian Data
Pada laporan penelitian, bagian hasil penelitian terdapat bahasa mengenai deskripsi data,
analisis data dan pembahasan. Deskripsi data adalah kegiatan menyajikan data dari data yang
dikumpulkan. Data yang dikumpulkan dalam prosses pengumpulan data merupakan data yang
berserakan, tidak beraturan dan sulit dibaca, agar tersusun dalam bentuk yang teratur dan mudah
dibaca maka dilakukan penyajian data atau penyusunan data5[5].
Dengan demikian, penyajian data adalah kegiatan menyusun data mentah yang berserakan
menjadi lebih teratur sehingga mudah dibaca, dipahami dan dianalisis.
9
Selain dapat disajikan ke dalam bentuk tabel sebagaimana dikemukakan di atas, data-data
kuantitatif (numerik) yang terkumpul juga dapat disajikan ke dalam bentuk grafik. Penyajian data
dalam bentuk grafik adalah menggambarkan data secara visual dalam sebuah gambar. Sehingga
penyajian data dalam bentuk ini lebih mudah untuk dibaca dan lebih menarik.
Pembuatan grafik pada hakikatnya merupakan kelanjutan dari pembuatan tabel distribusi
frekuensi karena pembuatan grafik itu haruslah didasarkan pada tabel distribusi frekuensi. Oleh
karena itu pembuatan grafik selalu diawali dengan pembuatan tabel distribusi frekuensi.
Penggambaran data dalam sebuah grafik dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai
jenis grafik, tergantung jenis datanya. Bila data yang hendak disajikan berupa data nominal, maka
penyajian data menggunakan grafik batang, gambar, garis, atau lingkaran. Sedangkan jika data
bersifat kontinum maka penyajian data biasanya menggunakan grafik histogram, poligon, atau
kurva.
a. Data nominal
Data nominal merupakan data yang bersifat kategorik. Data yang satu dengan yang lain
dapat dipisah-pisahkan secara tegas.
1) Grafik Batang
Grafik batang merupakan grafik yang menggambarkan data menggunakan batang. Batang
menunjukkan data dan ketinggiannya menunjukkan frekuensinya.
2) Grafik Gambar (Pictogram)
Grafik gambar adalah grafik yang disajikan dalam bentuk gambar. Hal ini dilakukan
supaya gambar yang disajikan lebih komunikatif. Di dalam bidang koordinat XY dinyatakan dalam
gambar – gambar dengan ciri khusus untuk suatu karakteristik.
3) Grafik Garis
Grafik garis adalah grafik yang menyajikan data dalam sebuah garis, biasanya dibuat untuk
menunjukkan perkembangan suatu keadaan dari waktu ke waktu. Perkembangan tersebut bias naik
bias turun. Hal ini akan Nampak secara visual melalui garis dalam grafik.
4) Grafik Lingkaran
Cara lain untuk menyajikan data hasil penelitian adalah dengan grafik lingkaran. Diagram
lingkaran digunakan untuk membandingkan data dari berbagai kelompok.
b. Data kontinum
10
Berbeda dengan data nominal, data kontinum tidak dapat dipisahkan satu sama lain secara
eksklusif. Data kontinum bersambungan dalam sebuah skala yang bersifat kontinum.
1) Grafik Histogram merupakan grafik batang yang disusun secara teratur dan berimpitan satu
dengan yang lainnya tanpa ruang antara.
2) Grafik Poligon
Poligon merupakan grafik distribusi dari distribusi frekuensi bergolong suatu variable.
Tampilan poligon berupa garis-garis patah yang menghubungkan nilai tengah dari setiap interval
kelas. Poligon juga disebut grafik untuk menggambarkan data dengan menghubungkan titik – titik
tengah batang histogram sehingga sering disebut dengan frekuensi histogram.
3) Grafik Kurva
Kurva merupakan perataan atau penghalusan dari garis-garis poligon. Gambar poligon
sering tidak rata karena adanya perbedaan frekuensi data skor dan data skor itu sendiri
mencerminkan fluktuasi sampel. Pembuatan kurve dilakukan dengan meratakan garis gambar
poligon yang tidak rata dan terlihat tidak beraturan sehingga menjadi rata.
11
BAB III
PENUTUP
3.1.Kesimpulan
Metode pengumpulan data adalah teknik atau cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti
untuk mengumpulkan data. Pengumpulan data merupakan salah satu tahapan sangat penting dalam
penelitian. Teknik pengumpulan data yang benar akan menghasilkan data yang memiliki
kredibilitas tinggi, dan sebaliknya
. Metode menunjuk suatu cara sehingga dapat diperlihatkan penggunaannya melalui
angket, wawancara, pengamatan, tes, dokumentasi dan sebagainya. Sedangkan Instrumen
Pengumpul Data merupakan alat yang digunakan untuk mengumpulkan data
bentuk pengolahan terhadap data untuk membuat data itu berguna sesuai dengan hasil yang
diinginkan agar dapat digunakan
Pengolahan data system informasi dalam organisasi biasanya terdiri atas metode teknologis
dan manual
. Data yang dikumpulkan dalam prosses pengumpulan data merupakan data yang
berserakan, tidak beraturan dan sulit dibaca, agar tersusun dalam bentuk yang teratur dan mudah
dibaca maka dilakukan penyajian data atau penyusunan data
Teknik penyajian data dapat dilakukan dengan dua cara yaitu membuat tabel atau daftar
dan grafik atau diagram.
12
DAFTAR PUSTAKA
13