Anda di halaman 1dari 24

Apa itu Teori Akuntansi Positif

Tujuan teori akuntansi positif ada dua hal :

1) To explain
Menyediakan alasan dari praktik yang dapat diteliti. Cth : teori akt positif
harus dapat menjelaskan kenapa perusahaan menggunakan LIFO dari
pada FIFO.

2) To Predict
Dapat digunakan untuk memprediksi fenomena akuntansi yang belum
terobservasi. Memprediksi bukan harus mendatang, krn kejadian masa lalu
yang blm ada bukti empiris yang sistematis juga harus dibuktikan dengan
data historis.

Kenapa teori akuntansi positif penting..?

Wattz
Dalam perusahaan manajer harus menentukan prosedur akuntansi
manakah yang digunakan dalam menyusun laporan akuntansi eksternal.
Contoh : manajer harus memilih metode depresiasi garis lurus atau double
declining. Dalam memilih manajer harus mempertimbangkan berbagai hal
manakah yang dapat mensupport perusahaan dan mana yang tidak
mensupport perusahaan. Peran teori akt positif disini yaitu teori ini dapat
memberikan gambaran akibat / dampak apabila manajer memilih salah satu
metode tersebut. Sebagai cth : teori akt mengatakan bahwa harga saham
akan meningkat signifikan pada perusahaan kecil yang mengalami kenaikan
laba >25% dari tahun sebelumnya. Apabila manajer mengetahui prediksi
perilaku investor dalam membeli saham akan seperti itu, maka manajer akan
cenderung memilih prosedur akuntansi yang menaikan laba saat ini sampai
>25% dari laba taun lalu. Itulah mengapa penting bagi manajer mempelajari
teori akuntansi positif.

Tersedianya berbagai prosedur akuntansi dapat digunakan manajer


perusahaan untuk tujuan yang baik / buruk. Dikatakan buruk ketika manajer
memilih prosedur akuntansi yang dapat menghasilkan laporan akuntansi
yang bias. Laporan akuntansi dikatakan bias ketika perubahan prosedur
menyebabkan perubahan nominal suatu akun secara material. Sehingga
berdampak pengguna informasi akuntansi “terkecoh” dengan angka yang
disajikan. Oleh karena itu penting bagi pihak financial statment
user mempelajari teori akt positif agar memahami dan dapat memprediksi
perilaku manajer dalam menyusun laporan keuangan. Sehingga pihak
eksternal dapat mengurangi kemungkinan terjadinya salah interprestasi pada
laporan keuangan suatu perusahaan karena pihak eksternal ga paham
tentang teori akt positif.

Evolusi teori akuntansi :


 Akhir abad 19 dan awal abad 20. Konsentrasi utama akuntansi yaitu
menjelaskan pengamatan terhadap praktek akuntansi dan menjalankan
aturan metode pengajaran akuntansi. Mencoba menstrukturkan akuntansi
agar dapat diajarkan praktik akuntansi secara umum.
Zimmerman
 Setelah US Security acts (1933 dan 1934) akuntansi menjadi berfokus
pada normatif dimana fokus menjadi bagaimana seharusnya perusahaan
melaporkan. Nb: US security acts adalah dimana adanya perubahan pada
pasar saham, yang tadinya saham, obligasi,dll hanya diperdagangkan pada
pasar perdana, per 1933 pasar saham di US dibuka pasar kedua. Dimana
antara perusahaan dengan pembeli saham tidak perlu bertemu secara
langsung. Atau yang sekarang dikenal dengan NYSE, ASE, dll.

 Tahun 1950-an ada perkembangan teori keuangan pada bidang


ekonomi yang mendasari perkembangan teori efficient market
hypothesis. Hasil penelitian ini bertentangan dengan akuntansi normatif.
Kemudian peneliti mempelajari metoda penelitian baru dalam keuangan dan
memperkenalkan kontradiksi ini kepada para praktisi.

 Tahun 1970, merupakan awal studi empiris berbasis ekonomi. Pada
tahun ini banyak paper yang tidak menyediakan penjelasan untuk praktek
akuntansi. Hal ini terjadi karena teknik akuntansi tidak relevan dng penilaian
perusahaan pada saat itu.

Rancangan positif dan normatif :


Teori akt normatif berusaha menyarankan bagaimana seharusnya isi dari
laporan keuangan. Sedangkan teori akt positif menyediakan alasan mengapa
individu memilih sebuah metode akuntansi. Teori akt positif tidak
menganggap rancangan teori normatif tidak penting.

Garis Besar dari Metodologi :


Pengembangan teori, teori dikatakan sukses, dan competing theory
Sebuah teori terdiri dari dua bagian yaitu asumsi (didalamnya ada definisi
dan logika yang menghubungkan) dan ada hipotesis. Pengembangan suatu
teori dimulai dari pengamatan terhadap fenomena yang ada, mengidentifikasi
fenomena sehingga akan lahir asumsi dan hipotesis yang dilanjutkan
pengujian empiris. Hasil pengujian empiris akan terus dilakukan terhadap
teori tersebut. Bila hasil pengujian empiris teori tersebut memiliki asumsi yg
kecil dan nilai eror terhadap prediksi kecil maka teori tersebut dikatakan
sukses, karena dapat menggambarkan dunia yang sebenarnya. Bila nilai eror
besar dan asumsi terlalu banyak, maka akan lahir competing theory yang
melawan teori sebelumnya bahwa teori sebelumnya blm dapat
mengeneralisir seluruh kondisi yg ada.
Evidence
Peneliti mencari sampel penelitian biasanya mencari sampel yang luas,
dengan alasan sampel tersebut dapat menolak Ho, mengapa luas? Karena
biasanya Ho berbunyi tidak ada perbedaan, sedangkan Ha berbunyi ada
perbedaan. Nalarnya klo pengen mencari perbedaan carilah sampel yang
luas, jadinya hasil penelitian akan berbunyi ada perbedaan (atau menolak
Ho).

Positive Accounting Theory

A. Philosophi of Positive Accounting Theory


Teori positif berusaha untuk memahami fenomena akuntansi dengan mengamati
peristiwa empiris dan menggunakan hasil ini untuk membuat prediksi tentang pengamatan
yang lebih luas dan / atau untuk memprediksi kejadian di masa depan. Ini berbeda dari teori
deskriptif, yang berfokus hanya pada peristiwa menggambarkan, dan dari teori normatif,
yang mengatur apa yang harus terjadi. Milton Friedman memperjuangkan teori positif di
bidang ekonomi. Dia menyatakan:

Tujuan utama dari ilmu pengetahuan positif adalah memprediksi perkembangan ‘teori’
atau ‘hipotesis’ yang menghasilkan informasi yang valid dan bermakna (yaitu tidak truistic)
tentang fenomena yang belum diamati.
Sesuai dengan pandangan dari Friedman’s, Watts dan Zimmerman menegaskan:

Tujuan (positif) teori akuntansi adalah untuk menjelaskan dan memprediksi praktik
akuntansi..Menjelaskan berarti memberikan alasan untuk praktek diamati. Sebagai contoh,
teori akuntansi positif berusaha untuk menjelaskan mengapa perusahaan terus
menggunakan akuntansi biaya historis dan mengapa perusahaan-perusahaan tertentu
beralih di antara beberapa teknik akuntansi. Prediksi praktek akuntansi berarti bahwa teori
ini memprediksi fenomena teramati.

Fenomena teramati tidak selalu fenomena masa depan, termasuk fenomena yang telah
terjadi, tetapi berdasarkan bukti sistematis yang belum dikumpulkan. Sebagai contoh,
penelitian teori positif bertujuan untuk memperoleh bukti impor tentang atribut
perusahaan yang terus menggunakan teknik akuntansi yang sama dari tahun ke tahun
versus atribut perusahaan yang terus-menerus beralih teknik akuntansi. Kami juga mungkin
tertarik dalam memprediksi reaksi perusahaan dengan standar akuntansi yang diusulkan,
meskipun standar telah ditetapkan. Pengujian teori-teori, memberikan bukti yang dapat
digunakan untuk memprediksi dampak regulasi akuntansi sebelum implementasi.

Teori akuntansi positif juga memiliki fokus ekonomi dan berusaha untuk menjawab
pertanyaan seperti yang di bawah ini:
a. Apakah biaya dan manfaat menggunakan metode akuntansi alternatif ?
b. Apakah biaya dan manfaat dari regulasi dan standar akuntansi ?
c. Apa pengaruh laporan keuangan terhadap harga saham ?
d. Bagaimana model akuntansi penilaian lebih unggul dalam memprediksi
harga di masa depan, return laba atau arus kas ?

Dalam rangka menjawab pertanyaan-pertanyaan ini, teori akuntansi


positif didasarkan pada beberapa asumsi tentang perilaku individu :

a. Manajer, investor, kreditur dan orang lain diasumsikan rasional, evaluatif utility keuangan
maksimal (REMs).

b. Manajer memiliki discrection untuk memilih kebijakan akuntansi yang


secara langsung memaksimalkan utilitas mereka (self-interest) oq untuk mengubah
pembiayaan perusahaan, investasi dan kebijakan produksi untuk secara tidak langsung
memaksimalkan kepentingan dirinya sendiri.

c. Manajer akan mengambil tindakan yang memaksimalkan nilai perusahaan.

B. Ketidakpuasan dengan Akuntansi Normatif


Perkembangan teori positif tidak dapat dilepaskan dari ketidakpuasan terhadap
teori normatif (Watt & Zimmerman). Selanjutnya dinyatakan bahwa dasar pemikiran untuk
menganalisa teori akuntansi dalam pendekatan normative terlalu sederhana dan tidak
memberikan dasar teoritis yang kuat. Terdapat tiga alasan mendasar terjadinya pergeseran
pendekatan normatif ke positif yaitu (Watt & Zimmerman,1986 ):

a. Ketidakmampuan pendekatan normatif dalam menguji teori secara empiris, karena


didasarkan ‘pada premis atau asumsi yang salah sehingga tidak dapat diuji keabsahannya
secara empiris.
b. Pendekatan normatif lebih banyak berfokus pada kemakmuran investor secara individual
daripada kemakmuran masyarakat luas.

c. Pendekatan normatif tidak mendorong atau memungkinkan terjadinya alokasi sumber daya
ekonomi secara optimal di pasar modal. Hal ini mengingat bahwa dalam system
perekonomian yang mendasarkan pada mekanisme pasar, informasi akuntansi dapat
menjadi alat pengendali bagi masyarakat dalam mengalokasi sumber daya ekonomi secara
efisien.

Asumsi bahwa salah satu tujuan normatif adalah akuntan harus mengukur aset
dengan harga jual saat ini untuk memberikan kreditur dengan informasi tentang solvabilitas
dari perusahaan. Asumsi teori normatif yang lain mengatur bahwa akuntan harus mengukur
aset sebesar biaya saat ini untuk menunjukkan investor bagaimana dana mereka telah
berhasil mempertahankan kapasitas operasi perusahaan. Beberapa faktor mencegah teori
yang falsifiable :
a. Tidaklah mungkin untuk membuktikan atau membantah klaim bahwa rekening keuangan
harus menyediakan kreditur dengan ukuran solvabilitas perusahaan karena ini adalah nilai -
penilaian sarat.

b. Tidaklah mungkin untuk membuktikan atau menyangkal klaim bahwa tujuan dari
rekening keuangan harus melaporkan kepada invertors tentang pemeliharaan kapasitas
operasi lagi, karena ini adalah nilai - judgement.
Syarat teori tidak dapat diperingkat dengan obyektif karena tidak mungkin untuk
membuktikan atau menyangkal klaim bahwa tujuan baik lebih penting daripada lainnya.
Menurut standar Popper's, normatif, dan teori preskriptif adalah metodologis yang lemah. (
Godfrey, 2010 )

Teori akuntansi kadang-kadang dibingungkan dengan pengertian normatif dan


positif. Watts dan Zimmerman (1986) menjelaskan teori normatif sebagai berikut: teori
normative berusaha menjelaskan informasi apa yang seharusnya dikomunikasikan kepada
para pemakai informasi akuntansi dan bagaimana akuntansi tersebut akan disajikan. Jadi
teori normative berusaha menjelaskan apa yang seharusnya dilakukan oleh akuntan dalam
proses penyajian informasi keuangan kepada para pemakai dan bukan menjelaskan tentang
apakah informasi keuangan itu dan mengapa hal tersebut terjadi. Menurut Nelson teori
normatif sering dinamakan teori a priori (dari sebab ke akibat dan bersifat deduktif).

Teori normatif bukan dihasilkan dari penelitian empiris tetapi dihasilkan dari
kegiatan semi research. Sebaliknya tujuan pendekatan teori positif berusaha menguraikan
dan menjelaskan apa dan bagaimana informasi keuangan disajikan serta dikomunikasikan
kepada para pemakai informasi akuntansi atau dengan kata lain pendekatan teori positif
bukanlah untuk memberikan anjuran mengenai bagaimana praktik akuntansi seharusnya,
tetapi untuk menjelaskan mengapa praktik akuntansi mencapai bentuk seperti keadaannya
sekarang. Selain itu pendekatan teori positif sangat menekankan pentingnya penelitian
empiris untuk menguji apakah teori akuntansi yang telah dikemukakan dalam banyak
literatur teori akuntansi dapat menjelaskan praktik akuntansi yang berlaku.

Usaha pemahaman secara empiris dan mendalam adalah adanya move dari
komuniti peneliti akuntansi yang menitik beratkan pada, pendekatan ekonomi dan perilaku
(behavior). Perkembangan financial economics dan khususnya munculnya hipotesis pasar
yang efisien (effisient market hypothesis) serta teori agensi (agency theory) telah
menciptakan teori suasana baru bagi penelitian empiris manajemen dan akuntansi.
Beberapa pemikir akuntansi dari Rochester dan Chicago mengembangkan apa yang disebut
dengan Positive Accounting theory yang menjelaskan why accounting is what it is, why
accountants do what they do, dan apa pengaruh dari fenomena ini terhadap manusia dan
penggunaan sumber daya.

Pendekatan normatif maupun positivist hingga saat ini masih mendominasi dalam
Penelitian akuntansi. Artikel-artikel yang terbit di Jurnal The
Accounting Review maupun Journal of Accounting Research, Journal of Business
Research hampir semuanya menggunakan pendekatan mainstream dengan ciri khas
menggunakan model matematis dan pengujian hipotesa. Walaupun
pendekatan mainstream masih mendominasi penelitian manajemen dan akuntansi hingga
saat ini, sejak tahun 1980-an telah muncul usaha-usaha baru untuk menggoyahkan
pendekatan mainstream. Pendekatan ini pada dasarnya tidak mempercayai dasar filosofi
yang digunakan oleh pengikut pendekatan mainstream. Sebagai gantinya, mereka
meminjam metodologi dari ilmu-ilmu sosial yang lain seperti filsafat, sosiologi,antropologi
untuk memahami akuntansi.

Dari uraian di atas, harus jelas mengapa teori akuntansi positif, di tahun-tahun
pembentukannya, dikembangkan sebagai paradigma yang berusaha untuk memperbaiki
cacat teori normatif akuntansi.

a. Bahwa teori harus mampu menghasilkan hipotesis mampu fasifikasi melalui pengujian
empiris.
b. Untuk menjelaskan dan memprediksi praktik akuntansi daripada resep pasokan. Pendekatan
ini mengatasi kebutuhan untuk memasok suatu tujuan, mengingat bahwa tujuan tidak ada
adalah superior apriori dengan yang lain.

c. Untuk merasionalisasi prinsip akuntansi yang ada, yang normatif teori akuntansi gagal
dilakukan. Akhirnya, itu adalah salah satu keharusan teori akuntansi positif bahwa ada
beberapa upaya untuk memodelkan hubungan antara akuntansi, perusahaan dan pasar dan
menganalisis masalah dalam kerangka ekonomi.

C. Ruang Lingkup Teori Akuntansi Positif


Perkembangan teori akuntansi positif terjadi dalam dua tahap. Tahap pertama dan
tahap penelitian kronologis sebelumnya terlibat dalam akuntansi dan perilaku pasar modal.
Pada tahap ini tidak dijelaskan praktek akuntansi, hal ini menyelidiki hubungan
antara informasi data akuntansi dan reaksi harga saham menunjukkan bahwa laporan
keuangan yang disusun sesuai dengan metode historical cost tidak memberikan informasi
yang digunakan oleh pasar modal dalam penilaian saham tetapi pada saat yang sama
akuntansi tidak memonopoli informasi yang digunakan untuk perusahaan. Nilai ini adalah
asumsi yang mendukung argumen bahwa laporan akuntansi terbaik yang mungkin dapat
melayani pelayanan satu fungsi. Akhirnya, teori-teori ekonomi keuangan, terutama pada
hipotesis pasar yang efisien dan CAPM, yang dimasukan dalam literatur ini.

Literatur tahap kedua berusaha untuk menjelaskan dan memprediksi praktik


akuntansi di perusahaan .Disana ada dua fokus, pertama ada upaya untuk menjelaskan
apakah perusahaan membuat pilihan akuntansi tertentu untuk perspektif oportunistik
sering dicap ex post, karena mengasumsikan bahwa manajer memilih kebijakan akuntansi
setelah fakta untuk memaksimalkan sudut pandang sesuai ketertarikan mereka.
mengasumsikan bahwa perusahaan pilih akuntansi praclude manajer dari pilihan
oportunistik, ex post, metode akuntansi. Alasan untuk ini adalah bahwa hal itu baik tidak
mungkin atau tidak efisien untuk menghilangkan semua perilaku oportunistik residual oleh
manajer. Prespektif efesiensi tidak mengharuskan kebijakan akuntansi sebenarnya dipilih
ex-ante hanya itu pilihan dibuat seolah-olah itu dipilih ex ante untuk memaksimalkan nilai
perusahaan daripada membuat kesempatan. Kedua tahap literatur akuntansi positif
menarik ekstensif. Pertama hak kekayaan kontraktor, bagaimanapun, garis besar riset pasar
modal, yang meliputi pekerjaan penelitian awal dan berkelanjutan dalam paradigma
akuntansi positif.
D. Penelitian Pasar Modal dan Hipotesis Pasar Efisien
Dua jenis penelitian pasar modal sangat penting untuk teori akuntansi
positif : (1) kelompok studi yang mencoba untuk menentukan dampak dari rilis informasi
akuntansi atas kembali saham, dan (2) studi yang mempertimbangkan dampak perubahan
kebijakan akuntansi atas prices.most berbagi penelitian di bidang ini telah dilakukan dalam
paradigma yang berlaku dalam keuangan-hipotesis ekonomi pasar efisien (EMH). EMH
mengacu pada harga teori mikroekonomi, yang dicirikan oleh itu penekanan pada
permintaan dan penawaran informasi sama dengan pendapatan marjinal. ( Godfrey)
Fama dan rekan-rekannya yang pertama kali menciptakan pasar frase efisien sebagai pasar
yang yang menyesuaikan dengan cepat ke informasi baru. Kemudian Fama mendefinisikan
pasar yang efisien sebagai salah satu di mana harga "sepenuhnya mencerminkan" informasi
yang tersedia berdasarkan asumsi bahwa:

a. Ada biaya transaksi tidak ada efek yang diperdagangkan

b. Informasi adalah biaya tersedia - implikasi bebas informasi terkini untuk harga saat ini dan
distibutions harga di masa depan.

c. Tidak ada biaya transaksi di pasar sekuritas


Implikasi dari asumsi ini bahwa dalam sebuah pasar modal yang efisien informasi
sepenuhnya dimasukkan ke dalam harga saham ketika itu direalisasikan. Fama menjelaskan
tiga informasi pasar :

d. Bentuk lemah efisiensi pasar dimana harga sekuritas pada waktu tertentu sepenuhnya
mencerminkan informasi yang terdapat dalam urutan atas harga masa lalu yaitu, investor
tidak dapat keuntungan dari penggalian informasi berdasarkan siklus harga (DOW teori),
pola harga (kepala dan bahu), atau peraturan lain seperti perilaku aneh, rata-rata bergerak
dan kekuatan relatif.

e. Bentuk bentuk semi kuat menegaskan bahwa harga keamanan sepenuhnya mencerminkan
semua informasi publik yang tersedia, di samping harga – harga masa lalu berarti bahwa
tidak ada strategi perdagangan yang menguntungkan tersedia untuk membuat keuntungan
kelebihan dari menganalisis informasi yang tersedia untuk publik, di samping untuk
membuat kelebihan dari analisis publik data ekonomi, politik, hukum atau keuangan yang
tersedia yang lebih penting dengan menyesuaikan laporan akuntansi untuk nilai wajar yang
tidak dilaporkan.
f. Bentuk yang kuat menunjukkan bahwa harga keamanan sepenuhnya mencerminkan semua
informasi, termasuk informasi yang tidak tersedia untuk umum, misalnya, informasi pribadi
hanya tersedia untuk manajer, direksi atau analis keuangan yang memiliki akses ke
informasi orang dalam.

Dari tiga bentuk, bentuk semi kuat adalah yang paling langsung berhubungan
dengan penelitian akuntansi, karena informasi akuntansi dari publik teori akuntansi
normatif dan penetapan standar akuntansi lembaga memberikan upaya untuk
memperdebatkan manfaat bentuk di mana laporan akuntansi diungkapkan kepada investor
untuk pengambilan keputusan, jika harga merefleksikan seluruh informasi publik yang
tersedia (termasuk nilai aktiva lancar dan kewajiban), maka argumen normatif untuk
pengukuran yang tepat dan pelaporan yang sangat lemah. (Belkaoui). Ketika kita berbicara
tentang pasar sebagai efisien kami tidak menyarankan bahwa setiap, atau apapun, investor
memiliki pengetahuan dari semua informasi pasar efisien tidak berarti bahwa semua
informasi keuangan telah benar disajikan oleh suatu perusahaan atau properti ditafsirkan
oleh individu. Pembuat keputusan apakah itu berarti bahwa manajer membuat keputusan
manajemen terbaik atau yang investor dapat memprediksi kejadian masa depan dengan
efisiensi precision.market mutlak dalam konteks EMH hanya berarti bahwa harga keamanan
mencerminkan dampak keseluruhan dari semua informasi yang relevan, dan melakukannya
dengan cara yang tidak bias dan cepat yaitu permainan harga pasar and wajar seorang yang
dekat dengan nilai pasar fundamental tidak sempurna tetapi mereka mengantisipasi dan
menggabungkan data yang relevan.

Sedangkan EMH adalah teori tentang mekanisme harga pasar keamanan, modal riset
pasar (CMR) merupakan penelitian empiris yang menggunakan metode statistik untuk
menguji hipotesis tentang perilaku pasar modal. Kebanyakan CMR menggunakan model
pasar, yang berasal dari model penetapan harga aset modal (CAMP), untu bn k
memperkirakan (atau abnormal) mengembalikan tak terduga atas saham biasa perusahaan
pada saat peristiwa yang terjadi (misalnya pengumuman keuntungan).

Model Pasar
Menurut CAPM, kembali saham dipengaruhi oleh peristiwa tertentu pasar yang luas
dan informasi perusahaan. Oleh karena itu, jika kita mencoba untuk meneliti dan
mengidentifikasi dampak dari perusahaan-unik informasi seperti sebuah rilis tentang
penghasilan, bagian pasar terkait pengembalian harus dikontrol. Misalnya, jika kembali
keamanan pada hari pengumuman laba adalah +2,0%, hal ini bisa disebabkan oleh informasi
pasar yang menguntungkan mempengaruhi semua saham. Favourable perusahaan-
informasi spesifik, atau kombinasi keduanya. Untuk mencoba untuk mengisolasi bagian dari
kembalinya keamanan yang unik untuk acara perusahaan saja, para peneliti akuntansi
umumnya menggunakan model pasar. Yaitu:

E. Impact of Accounting Profits Announcements on Share


Price
Sebuah penelitian oleh Ball dan Brown merupakan batu fondasi akuntansi positif
dan literatur keuangan. Seperti yang telah disarankan, salah satu motivasi di balik teori
akuntansi positif adalah untuk menentukan laba yang dimiliki konten informasi akuntansi
untuk pasar saham. Pandangan umum oleh ahli teori normatif adalah bahwa keuntungan
biaya historis tidak ada artinya, karena keseluruhan hasil penerapan prosedur yang berbeda
untuk berbagai jenis data ekonomi. Menurut Ball dan Brown, bahwa :

The value of analitycal attempts to develop measurements capable of definitive


interpretation is not at issue. What is at issue is the fact that an analitycal model does not it
self assess the significance of departures from its implied measurements. Hence it is
dangerous to conclude, in the absence of further empirical testing, that a lack of substantive
meaning implied a lack of utility.

Ball dan brown menguji kegunaan dari jumlah bersih biaya pendapatan historis
untuk keputusan investasi. Berdasarkan teori pendukung EMH, mereka berpendapat bahwa
jika informasi yang terkandung dalam angka laba bersih yang berguna dan informatif dalam
membuat keputusan investasi, maka harga saham akan menyesuaikan untuk mencerminkan
informasi tersebut.
Ball dan brown berpendapat bahwa kenaikan tak terduga dalam pendapatan
mewakili informasi baru untuk pasar tentang saham perusahaan dan peningkatan ini,
semuanya akan sama meningkatkan nilai perusahaan. Dalam pasar modal yang efisien,
setiap perubahan dalam ekspektasi arus kas perusahaan akan menyebabkan perubahan
dalam harga saham jika harga saham merupakan kapitalisasi arus kas masa depan.
Selanjutnya, jika pasar efisien, keuntungan ekonomi yang positif dapat diharapkan untuk
berhenti pada tanggal pengumuman, karena dalam semi kuat-dari pasar efisien kita tidak
dapat memperoleh abnormal return dengan perdagangan pada informasi publik yang
tersedia. Sebaliknya, ketika pendapatan untuk perusahaan tiba-tiba menurun, kami
berharap untuk mengamati pengembalian kontemporer yang abnormal negatif.

Ball dan brown


menggunakan 261 perusahaan
untuk periode 1946-1966 sebagai
data untuk meneliti dampak
pengumuman harga pendapatan
tak terduga. Mereka
mengidentifikasi pengumuman
masing-masing
sebagai favourable atau unfavoura
ble.
Pengumuman favourable adalah
kasus di mana melaporkan laba
lebih besar dari yang diperkirakan
oleh sebuah model naive mechanical forecasting. Pengumuman unfavourable adalah kasus
yang melaporkan pendapatan kurang dari yang diperkirakan. Untuk setiap kelompok, bola
dan CAR dihitung cokelat untuk bulan 12 sebelum dan 6 bulan setelah pengumuman laba.
Hasil yang ditampilkan dalam gambar.

Perhatikan bahwa pasar mengantisipasi laporan laba menguntungkan atau tidak


menguntungkan, dan harga disesuaikan. CAR meningkat sepanjang tahun untuk keuntungan
baik dan turun untuk keuntungan kurang baik. Ini adalah bukti bahwa pasar mampu
memprediksi laba perusahaan (lebih akurat dari the naive model) dan men yesuaikan
harga saham. Secara keseluruhan, Ball dan Brown menyimpulkan bahwa banyak
penyesuaian harga terhadap perubahan laba (85-90%) terjadi sebelum bulan pengumuman,
dan ini disebabkan oleh rilis terus informasi ke pasar di kedua akuntansi (misalnya laba
kuartalan) dan format non-akuntansi (misalnya, berita). Hasil pengujian Ball dan Brown
memiliki beberapa implikasi teori akuntansi keuangan. Pertama, ada informasi konten yang
signifikan yang dihasilkan. Kedua, bukti-bukti yang menyarankan ada pelepasan arus
informasi ke pasar dan dengan demikian akuntansi bukan satu-satunya sumber informasi
tentang perusahaan yang berfungsi sebagai umpan balik ke pasar. Ketiga, pasar tampaknya
cukup konsisten dalam mengantisipasi informasi dalam laporan akuntansi, dan tidak
mungkin untuk melakukan perdagangan pada informasi akuntansi, setelah informasi
akuntansi tersebut dikeluarkan untuk mendapatkan keuntungan ekonomi setelah biaya
transaksi turut diperhitungkan

Magnitude

Studi baru-baru ini terkosentrasi pada pengenalan abnormal return, yaitu positif
atau negatif abnormal return yang berhubungan dengan kenaikan atau penurunan
keuntungan tak terduga. Namun, juga memungkinkan untuk menyelidiki hubungan antara
besarnya perubahan tak terduga terhadap keuntungan dan abnormal return. Teori yang
mendasari pegujian-pengujian ini adalah bahwa jika sebuah laba akuntansi memiliki
kandungan informasi, besarnya abnormal return akan terkait dengan besarnya keuntungan
yang tak terduga. Dalam sebuah penelitian lebih lanjut tentang hubungan ini. Lambert dan
Morse menemukan bahwa, rata-rata, hanya ada abnormal return 0,1- 0,15% berhubungan
dengan laba tak terduga sebesar 1%. Artinya, mereka tidak menemukan fakta bahwa
hubungan sensitivitas antara proporsi abnormal return dengan keuntungan tak terduga.

1. Information asymetry and firm size

Kandungan informasi pengumuman laba tak terduga mungkin berbanding terbalik


dengan ukuran perusahaan, yaitu semakin kecil perusahaan maka semakin banyak informasi
yang terkandung dalam laporan. Diferensial proposisi ini bergantung pada kenyataan bahwa
jumlah informasi yang tersedia dari sumber-sumber lain dari laporan akuntansi merupakan
fungsi peningkatan ukuran perusahaan, dan dikembangkan dari teori biaya transaksi dan
insentif yang berbeda untuk pencarian informasi. Jika biaya pencarian informasi tetap dan
konstan di seluruh perusahaan, maka insentif untuk melakukan penelitian untuk mispricing
lebih besar bagi perusahaan besar. Namun Freeman berpendapat bahwa kemungkinan
biaya pencarian meningkat terkait dengan meningkatnya kompleksitas perusahaan besar
diimbangi oleh:

a. Perusahaan besar menyediakan berbagai informasi yang lebih besar dari perusahaan-
perusahaan kecil.

b. Perusahaan besar memiliki derajat eksposur yang lebih tinggi dengan melaporkan secara
konstan dalam media keuangan dan oleh aktivitas analis keuangan.

Secara ringkas, hipotesis informasi diferensial menyiratkan bahwa informasi yang


terdapat dalam akuntansi harus lebih penting bagi perusahaan- perusahaan kecil daripada
perusahaan besar. Penelitian empiris menunjukkan bahwa laba memberikan informasi yang
lebih besar bagi perusahaan kecil.

Freeman difokuskan pada perbedaan waktu dalam proses penyesuaian perusahaan


kecil dan besar untuk pengumuman pendapatan. Dia menunjukkan bahwa:

a. Harga sekuritas perusahaan besar mencerminkan informasi laba awal dari harga sekuritas
perusahaan kecil.

b. Besarnya abnormal return kumulatif sekitar pengumuman laba lebih besar bagi perusahaan
kecil daripada perusahaan besar.

Penelitian di atas dikonfirmasi oleh Shores yang menggunakan data lebih halus
setiap hari untuk memeriksa reaksi pasar. Hasil Shores ini mendukung hipotesis dari
diferensial ukuran perusahaan. Namun, ia mengingatkan bahwa hal itu mungkin terlalu dini
untuk menyimpulkan bahwa ukuran perusahaan saja adalah penjelasan lengkap untuk
tingkat informasi dalam pengumuman pendapatan.

2. Microstructure extensions to firm size

Penelitian tentang dampak harga mikrostruktur baru-baru ini mendapat perhatian


yang lebih besar karena kemajuan dalam kemampuan komputasi dan peningkatan
ketersediaan dat. Penelitian mikrostruktur sangat berharga karena perilaku agregat pasar di
tingkat intraday mungkin berbeda dari perilaku jangka panjang, dan dekomposisi reaksi
pasar dapat mengungkapkan fitur yang sebelumnya tidak jelas. Secara khusus, kecepatan di
mana investor menganalisis informasi dapat terungkap melalui pola intraday.

The microstudy dampak rilis laba telah diperiksa di Australia oleh Aitken, Frino dan
Wong yang digunakan semua transaksi dicatat oleh Bursa Efek Australia (KURSI) sistem data
untuk periode November 1989 hingga September 1992 untuk 78 besar 78 perusahaan kecil.
Hasil Te menunjukkan bahwa perusahaan kecil dan besar memiliki reaksi harga yang sama
awal untuk pengumuman pendapatan, namun perusahaan-perusahaan kecil memiliki
periode penyesuaian lagi, dengan bukti revisi harga lebih lanjut yang signifikan berlangsung
hari setelah pengumuman.

Hodgson dan McCall mengusulkan tes alternatif untuk studi intraday dengan
membandingkan distribusi continuations perubahan harga dan pembalikan sekitar acara rilis
laba, dengan distribusi continuations dan pembalikan selama periode rilis non-laba. Harga
yang pertama diklasifikasikan acourding apakah ada perubahan harga atau tidak ada
perubahan harga. Selanjutnya, arah perubahan harga lebih rahasia, tergantung pada arah
perubahan harga terbaru. Sebuah perubahan harga dalam arah yang berlawanan disebut
kelanjutan. Distribusi proporsional pembalikan dan continuations sebagai pengukuran kadar
imformation didasarkan pada gagasan bahwa informasi ekonomi baru menyebabkan revisi
dalam kepercayaan investor tentang harga keamanan. Informasi yang kurang baik
mengakibatkan revisi ke bawah dalam harga keamanan, dengan informasi yang
menguntungkan sehingga revisi atas. Akibatnya, harga di disequilibrium akan menunjukkan
proporsi yang lebih tinggi dari harga continuations dalam keseimbangan. Selain itu, proporsi
relatif dari continuations merupakan indikasi imformation mengalir ke pasar.

Hudgson dan MnCall menemukan bahwa untuk perusahaan kecil ada peningkatan
signifikan. Akhirnya, rasio volume untuk perusahaan kecil lebih dari 4 kali lebih tinggi dari
biasanya pada setengah jam pertama setelah pengumuman laba, dibandingkan dengan
perusahaan besar hanya 2 kali lebih tinggi. Secara keseluruhan, hasil ini konsisten dengan
hipotesis bahwa ukuran perusahaan laba laporan berisi informasi lebih untuk perusahaan
kecil.

3.Permanent and Temporary Earnings

Karya terbaru di bidang ERC telah mengaitkan teori keuangan pada arus kas
diskonto dan pengukuran akuntansi dengan cara berikut:

a. Laba pengumuman dianalisis oleh investor yang memperkirakan berapa banyak dari setiap
penghasilan yang tak terduga akan permanen (yaitu mereka memperkirakan persistensi
laba).
b. Dengan keyakinan bahwa permanen (persisten) peningkatan pendapatan pada akhirnya
akan muncul sebagai peningkatan permanen dalam dividen. Investor menghargai saham
dengan harapan revisi mereka dari arus kas diskonto disebabkan saham.

Fokus saat ini adalah pada CMR persistensi laba dan membangun faktor-faktor
penentu ERC. Ali dan Zarowin meneliti pemodelan baik persistensi laba dan ERC, dengan
alasan bahwa ketika perkiraan biasa penghasilan tak terduga sebagai perbedaan antara laba
tahun berjalan dan laba tahun sebelumnya digabungkan dengan asumsi biasa bahwa
penghasilan tak terduga adalah murni permanen, hasilnya adalah sebuah melebih-lebihkan
dari komponen permanen pendapatan tahunan. Pada gilirannya, hal ini menyebabkan bias
ke bawah (meremehkan) dalam ukuran ERC.

Dalam studi lain, Choi dan dokumen Jeter bahwa respon pasar terhadap
pengumuman pendapatan menurun secara signifikan setelah isu laporan audit yang
berkualitas. Hasilnya mereka konsisten dengan hipotesis bahwa kualifikasi audit yang
mengurangi respon pasar terhadap pengumuman pendapatan dengan mengubah persepsi
pasar kebisingan pendapatan, kegigihan laba, atau keduanya. Sebuah interpretasi lebih
lanjut dari temuan mereka adalah bahwa penurunan ERC saya terjadi karena kualifikasi
audit yang terjadi lebih sering pada perusahaan-perusahaan yang telah mengalami
perubahan struktural atau ekonomi. Perubahan ini, daripada kualifikasi per se, dapat
menyebabkan penurunan ERC (e.g. due perubahan dalam β), atau kebisingan meningkat.

Dalam sebuah studi yang terkait, Parkash berpendapat bahwa manajemen dikontrol
(MC) werw perusahaan lebih cenderung untuk memanipulasi produktif dalam rangka
meningkatkan manajer pembayaran bonus dibandingkan dengan pemilik dikontrol (OC)
perusahaan, di mana akrual lebih mungkin untuk mencerminkan arus kas yang sebenarnya.
Parkash menegaskan bahwa komponen sementara MC rendah reaksi harga firmshas maka
komponen sementara perusahaan OC. Selanjutnya, dalam perusahaan MC, komponen
sementara perusahaan bonus tinggi yang terkandung proporsi yang lebih besar dari
komponen transitory. Pasar saham reaksi komponen sementara MC bonus tinggi firmswas
mendekati nol. Metode studi menyiratkan 2 proposisi lanjut:

a. Mungkin ada hubungan linier antara non produktif tak terduga dan kembali. Hal ini mungkin
berbeda di seluruh struktur perusahaan dan industri dan berhubungan dengan tingkat
manipulasi akrual.

b. Saham dapat melihat melalui dan menyesuaikan untuk manipulasi laba oleh manajemen
(proposisi ini diperiksa dalam detai lebih besar kemudian dalam bab ini).
Penelitian di atas diterapkan teknik statistik linier untuk memperkirakan ERC.
Beberapa penelitian telah dianggap membenci teknik nonlinier. Sebuah hubungan nonlinier
bertumpu pada premis bahwa nilai absolut dari pendapatan yang tak terduga berkorelasi
negatif dengan kejutan laba adalah permanen akan menurun. Secara pragmatis,
pengetahuan tentang hubungan ini penting, karena teori valuasi memprediksi bahwa analis
dan investor harus menempatkan penekanan lebih besar pada peramalan persistensi laba
tinggi daripada persistensi laba rendah. Hal ini karena pendapatan ketekunan yang tinggi
memiliki dampak valuasi lebih besar dari jumlah yang sama dari persistensi laba yang
rendah.

Freeman dan Tse menyimpulkan bahwa penelitian sebelumnya yang hipotesis dan
diterapkan model linear sederhana mungkin ketinggalan ditentukan hubungan
pengembalian laba.

Model arctan dari hubungan antara pendapatan dan return saham mendalilkan
hubungan simetris antara pendapatan yang tak terduga positif dan negatif. Hal ini,
bagaimanapun, mungkin kabar baik memiliki dampak yang berbeda pada saham bila
dibandingkan dengan berita buruk. Misalnya, peningkatan pendapatan yang tak terduga
mungkin berarti dana internal yang lebih besar tersedia untuk ekspansi dana, yang
mengarah ke penurunan leverage dan risiko keuangan dan harapan yang lebih besar dari
permanen kenaikan pendapatan. Di sisi lain, pendapatan tak terduga yang lebih rendah
dapat memaksa perusahaan untuk mengambil hutang tambahan atau resor untuk
peningkatan ekuitas meningkat, dengan biaya tambahan berikutnya.

4. Change Versus Levels in Earnings

Penjelasan lain yang diajukan oleh Lev untuk kekuatan penjelas rendah asosiasi
kembali-laba adalah kelemahan metodologis dalam spesifikasi dan estimasi hubungan.
Lebih khusus, parameter laba biasanya diukur dalam bentuk Perbedaan pertama, yaitu,
perubahan harga saham dimodelkan sebagai reaksi terhadap perubahan laba. Pekerjaan
teoritis oleh Ohlson memeriksa kemungkinan bahwa perubahan harga saham didorong oleh
kedua komponen gigih dan sementara laba-yang ERC terkait dengan arus kas diskonto dan
akrual akuntansi sebagai berikut:
Dimana:

Vjt = Kapitalisasi ekuitas perusahaan j pada waktu t

Djt = Dividen yang dibayarkan ke pemegang saham ekuitas pada periode t

Ejt = Laba yang dilaporkan dari perusahaan j pada periode t

∅jt = Rasio nilai pasar perusahaan j untuk nilai buku ekuitas

k ∅ = Koefisien untuk b diperkirakan.

Mengandalkan argumen teoritis Olhson ini, Easton dan Harris menggunakan data
dari periode 1968-1986 untuk menguji secara empiris dampak dari kedua tingkat
pendapatan ang laba perubahan pada stockprices di Amerika Serikat. Regresi univariat
menunjukkan bahwa kedua tingkat dan variabel perubahan secara signifikan terkait dengan
pengembalian, namun pendapatan baku memiliki daya penjelas yang lebih tinggi. Misalnya,
untuk regresi dikumpulkan pada tingkat pendapatan, R-squared adalah 7,5% dibandingkan
dengan R-squared dari 4% untuk perubahan laba. Pada tahun oleh regresi tahun, R-kuadrat
dari model tingkat pendapatan lebih tinggi dalam 14 dari 19 tahun. Ketika dikombinasikan
dalam model regresi multivariat, analisis menunjukkan hasil yang serupa Koefisien tingkat
signifikan (pada tingkat 0,05) dalam semua 19 tahun, dan koefisien perubahan signifikan
dalam 8 dari 19 tahun. Easton dan Haris menyimpulkan bahwa kedua variabel laba yang
relevan untuk menjelaskan return saham. Selain itu, mereka melengkapi dan bukan
pengganti, dalam arti bahwa secara signifikan lebih dari variasi cross-sectional dalam
pengembalian dijelaskan oleh efek gabungan dari kedua variabel laba kemudian dijelaskan
oleh salah bila dianggap sendiri.

Analisis serupa direplikasi oleh Inggris menggunakan data kuat diekstraksi dari aliran
data selama periode 1968-1969. Bertentangan dengan bukti kuat dari Amerika Serikat. Hal
ini menunjukkan lebih lanjut bahwa pasar berusaha untuk membedakan antara ponents
sementara dan permanen dari pendapatan. Akhirnya, perubahan laba koefisien (18 dari 21
tahun) memiliki signifikansi statistik lebih besar daripada koefisien tingkat pendapatan (8
dari 21 tahun).
Penjelasan atas hasil berbeda ditemukan oleh para peneliti di ditawarkan oleh Ali
dan Zarowin, yang menemukan bahwa sifat semakin fana pendapatan, semakin besar
kekuatan penjelasan yang diharapkan dari dimasukkannya variabel tingkat pendapatan.

Accrual Versus Cash Flows

Ali dan Paus gabungan sejumlah inovasi terbaru adalah pengembalian laba literatur
tentang menentukan apakah informasi arus kas menambah kekuatan penjelas untuk return
pasar saham di Inggris. Mereka menggunakan:

a. Sebuah arctan model nonlinier untuk menentukan hubungan fungsional

b. Saat ini tingkat dalam hubungannya dengan perubahan

c. Waktu berbagai parameter yang memungkinkan hubungan bervariasi antar tahun.

Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa arus kas dan arus dana tambahan
informasi yang sangat sedikit yang diberikan oleh pendapatan. Ali dan Paus menemukan
bahwa, dengan mengadopsi inovasi ini, kekuatan dari kedua aliran dana kembali model dan
arus kas model yang kembali meningkat secara signifikan. Namun sementara dana aliran
dan arus kas keduanya memiliki kandungan informasi tambahan, pendapatan masih
ditambah informasi terbesar. Selanjutnya, koefisien pada arus kas yang stabil tak terduga
dalam hal itu bervariasi dari positif ke negatif di periode waktu. Hasil ini diperkuat dengan
studi sebelumnya oleh Ali yang menggunakan data dari Perusahaan Amerika Serikat.

Magnitude of Earnings of Other Firms

Modal riset pasar baru-baru ini telah diselidiki tidak hanya respon pengembalian
perusahaan untuk pengumuman mereka sendiri pendapatan, tetapi juga respon dari
‘Pengembalian ke perusahaan lain’ pengumuman pendapatan perusahaan. Ini ‘informasi
transfer’ penelitian berbasis atau keyakinan bahwa tak terduga positif (negatif). Laba untuk
satu perusahaan dalam industri tertentu dapat mencerminkan baik meningkatkan
(memburuk) kondisi industri yang atau kenaikan (penurunan) dalam pangsa pasar yang
relatif perusahaan ke perusahaan lain dalam industri. Jika komponen laba tak terduga
adalah positif dan itu ditafsirkan sebagai mencerminkan perbaikan kondisi untuk industri
secara keseluruhan, itu sinyal kabar baik bagi perusahaan-perusahaan lain dalam industri.
Akibatnya, mereka cen diharapkan untuk memiliki abnormal return yang positif. Jika
komponen laba tak terduga adalah positif dan itu ditafsirkan sebagai mencerminkan dan
peningkatan pangsa pasar dari perusahaan pelapor, di leaste satu perusahaan lain dalam
industri (perusahaan (seperti) kehilangan pangsa pasar) harus mengalami abnormal return
negative.

Foster memeriksa transfer informasi menggunakan U $ data untuk 10 industri di


1963-1978 dan menemukan bahwa varians pengembalian ubnormal bagi perusahaan-
perusahaan yang bersaing meningkat ketika perusahaan lain dalam industri yang sama
membuat pengumuman laba. Foster tidak ingin bias terhadap menemukan adanya efek
informasi transfer tetapi memiliki informasi yang cukup untuk memprediksi tanda efek (e.g
.apakah transfer informasi industri berita baik versus berita pangsa pasar buruk). Dengan
demikian, hitested untuk perubahan dalam varians pengembalian abnormal yang
independen dari desain sebuah abnormal return. Ia menemukan bahwa varians perusahaan
yang bersaing abnormal return tidak meningkat bila perusahaan lain dalam industri
membuat pengumuman pendapatannya, khususnya ketika variabilitas abnormal return dari
perusahaan pengumuman meningkat sedikit pun pengumuman.

Clinch dan Sinclair laporan hasil mirip dengan asuh, tetapi menggunakan data
Australia mengenai perkiraan manajemen dalam manfaat dari pengumuman produktif.
Selanjutnya, mereka meramalkan bahwa perusahaan terakhir di industri untuk
mengumumkan pendapatannya untuk jangka waktu tertentu menunjukkan reaksi smalls
harga saham. Prediksi Thin didasarkan pada asumsi bahwa sebelum intra-industri transfer
informasi akan atau siap telah menyampaikan komponen industri-specipic pengumuman
pendapatan mereka. Berikut dari pendekatan Clinch dan Sinclain, preman antse excamined
potensi bagi investor o merevisi prediksi pendapatan mereka dalam terang lainnya
perusahaan laba pengumuman. Konsisten dengan hasil mereka menemukan reaksi harga
yang signifikan oleh perusahaan mengumumkan non sel penyiar awal dan perubahan laba.
Mereka diperpanjang studi periode dengan memeriksa hubungan antara transfer informasi
aktual (nonannouncers harga reaksi terhadap pengumuman perusahaan lain dalam industri)
dan transfer informasi potensi (kekuatan co-movemente laba yang dilaporkan oleh
perusahaan dalam industri). Konsisten dengan hipotesis mereka, mereka menemukan
bahwa hubungan antara harga penyiar reaksi dan akhir awal berita penyiar terkuat bagi
industri dengan korelasi laba tertinggi. pengumuman.

Volatility

Menurut Fudenberg dan Tirole (1986) serta Jones (2007), perusahaan cemas
akan adanya fluktuasi laba yang timbul karena dapat menyebabkan investor mencabut
investasi mereka di perusahaan. Adanya kemungkinan perusahaan tidak membagikan
dividen akibat fluktuasi laba mereka atau mereka tidak mampu membayarkan barang yang
mereka beli atau membayar pokok pinjaman yang diberikan kepada perusahaan membuat
pihak-pihak eksternal seperti investor, kreditur maupun supplier menghindari perusahaan
dengan fluktuasi laba yang tinggi. Hal ini sesuai dengan penelitian Bradley et al.(1984) yang
menyatakan bahwa adanya kenaikan volatilitas laba dapat menurunkan penawaran hutang
terhadap perusahaan oleh kreditur.

Dalam penelitiannya, Wang dan Williams (1994) membuktikan bahwa fluktuasi laba
yang tinggi menyebabkan pihak manajemen melakukan praktik manajemen laba. Adanya
pilihan dari praktik manajemen laba yang dapat dilakukan manajer menyebabkan manajer
dapat memilih atau memprioritaskan salah satu dari teknik-teknik manajemen laba
tersebut. Mereka menyesuaikannya dengan segala resiko yang menjadi konsekuensi
penerapan manajemen laba tersebut, kondisi pasar serta ketatnya regulasi dari pemerintah.

Metodologi Masalah
Banyak penelitian yang diuraikan dalam bab ini adalah pengembangan penelitian Ball
dan Brown. Williams dan Findlay berpendapat bahwa hasil dari penelitian ini mendukung
EMH dan bentuk akuntansi tidak begitu penting untuk tujuan penilaian, dari fakta bahwa
EMH diasumsikan deskriptif valid. Watts dan Zimmerman menyarankan, tidak ada upaya
untuk membedakan EMH dari dua hipotesis bersaing, manajer menggunakan akuntansi
secara sistematis menyesatkan pasar saham atau bahwa pasar efisien dan mengabaikan
perubahan akuntansi yang tidak memiliki konsekuensi arus kas. Dengan kata lain, pasar
sadar akan implikasi dari manipulasi akuntansi dan menyesuaikan untuk mereka atau
mereka tertipu oleh manipulasi?

Untuk selanjutnya beralih ke pertimbangan literatur yang tidak berusaha untuk


membedakan hipotesis. Hipotesis dalam literatur disebut sebagai hipotesis mekanistik dan
hipotesis no effect, dan penelitian berupaya untuk menentukan apakah manipulasi
akuntansi dapat "membodohi" pelaku pasar jika ada strategi perdagangan yang timbul dari
berbagai bentuk akuntansi.

Dalam sebagian besar penelitian informasi akuntansi berupa angka, efisiensi


pasar modal telah diasumsikan atau telah diuji efisiensi berhubungan dengan apakah angka-
angka akuntansi yang terkait memiliki konsekuensi terhadap arus kas. Namun, beberapa
peneliti mempertanyakan asumsi ini. Dua temuan yang awalnya mempertanyakan efisiensi
pasar modal yang telah didokumentasikan dalam sejumlah studi, termasuk penelitian Ball
dan Brown, serta Ou dan Penman tentang aturan perdagangan dimana abnormal return
bisa didapatkan dengan perdagangan informasi akuntansi yang sudah umum. Drift pasca-
pengumuman muncul dimana abnormal return muncul setelah pengumuman laba, sehingga
kandungan informasi pengumuman laba tidak sepenuhnya dimasukkan ke dalam harga
saham pada tanggal pengumuman. Sebuah fraksi besar arus terjadi pada tanggal
pengumuman laba dan arus berikutnya konsisten memiliki tanda yang diperkirakan untuk
keuntungan portofolio ekstrim.
Penelitian Ou dan Penman's memeriksa apakah laporan informasi akuntansi
keuangan tahun berjalan dapat digunakan untuk meramalkan tanda perubahan laba tahun
berikutnya cukup untuk mengaktifkan abnormal return positif. Bukti juga menunjukkan
bahwa pasar gagal untuk mengenali manipulasi laba. Ada juga banyak penelitian yang
menunjukkan bahwa analisis keuangan tertipu oleh angka-angka keuntungan dan optimis
dalam perkiraan mereka.

Efisiensi Pasar Modal

Efisiensi pasar modal telah diasumsikan atau uji efisiensi berhubungan dengan
apakah angka-angka akuntansi yang terkait memiliki konsekuensi terhadap arus kas.
Namun, beberapa peneliti mempertanyakan asumsi Winner-loser ini dan sikap optimis para
analis keuangan. Efek ini menghasilkan strategi trading. Saham yang menghasilkan return
positif yang ekstrim (winner) atau return negatif ekstrim (loser) diranking dalam tiga tahun
performance nya dan ditempatkan di dalam portofolio. Terlalu percaya diri disebarluaskan
tentang informasi pribadi juga menyebabkan investor untuk meremehkan pentingnya
informasi publik.

Pasar modal yang efisien adalah pasar dimana semua informasi yang tersedia secara
luas dan murah untuk para informasi dan investor yang relevan telah dicerminkan dalam
harga-harga sekuritas tersebut.

Ciri penting efisiensi pasar adalah gerakan acak (random walk) dari harga pasar
saham. Harga saham secara cepat bereaksi terhadap berita-berita baru yang tidak terduga,
sehingga arah gerakannyapun tidak bisa diduga. Sepanjang suatu kejadian bisa diduga,
kejadian itu sudah tercermin pada harga saham (Pandji, Piji, 2001:83).

Pasar modal efisien terbagi menjadi tiga tingkat, yaitu (Pandji, Piji, 2001:85):

a. Pasar efisien bentuk lemah (weakform)


Adalah suatu pasar modal dimana harga saham sekarang merefleksikan semua
informasi historis (seperti harga dan volume perdagangan dimasa lalu). Lebih lanjut
informasi masa lalu dihubungkan dengan harga saham untuk membantu menentukan harga
saham sekarang. Oleh karena itu, informasi historis tersebut tidak bisa langsung digunakan
untuk memprediksi perubahan dimasa yang akan datang karena sudah tercermin pada
harga saham saat ini. Berbagai kecenderungan harga dapat ditemukan oleh analisis
kecenderungan informasi masa lalu. Jadi, pasar modal efisien bentuk lama, harga saham
mengikuti kecenderungan tersebut.

b. Pasar efisien bentuk setengah kuat (semi strong)


Pasar efisien bentuk setengah kuat adalah pasar dimana harga saham pada pasar
modal menggambarkan semua informasi yang dipublikasikan (seperti earning, deviden,
pengumuman stock split, penerbitan saham baru dan kesulitan keuangan yang dialami
perusahaan) sampai ke masyarakat keuangan. Tujuannya adalah untuk meminimalkan
ketidaktahuan mengenai operasi perusahaan dan dimaksudkan untuk menjelaskan dan
menggambarkan kebenaran nilai dari suatu efek yang telah dikeluarkan oleh suatu institusi.
Jadi semua informasi yang relevan dipublikasikan menggambarkan harga saham yang
relevan. Jadi dapat disimpulkan dalam pasar efisien bentuk setengah kuat ini investor tidak
dapat berharap akan mendapatkan abnormal return jika strategi yang dilakukan hanya
didasari oleh informasi yang telah dipublikasikan.

c. Pasar efisien bentuk kuat (strong form)


Pasar modal yang efisien dalam bentuk kuat merupakan tingkat efisien pasar yang
tertinggi (konsep pasar yang tertinggi). Konsep pasar efisien bentuk kuat mengandung arti
bahwa semua informasi direfleksikan dalam harga saham baik informasi yang dipublikasikan
maupun informasi yang tidak dipublikasikan (private information), sehingga dalam pasar
bentuk ini tidak akan ada seorang investorpun yang bisa memperoleh abnormal return.
Private Information adalah informasi yang hanya diketahui oleh orang dalam dan bersifat
rahasia karena alasan strategi.

F. Mekanistik atau Efek Perilaku


Dua hipotesis yang telah dibentuk :

1. Pasar bereaksi secara mekanik untuk perubahan dalam angka akuntansi, tanpa
memperhatikan apakah angka tersebut hanya perias atau memiliki implikasi arus kas,
seperti pasar secara sistematis diperdaya oleh perubahan akuntansi yang menaikkan atau
menurunkan keuntungan (hipotesis mekanistik).

2. Pasar mengabaikan perubahan akuntansi yang tidak memiliki konsekuensi arus kas yaitu,
pasar tidak bereaksi terhadap perubahan akuntansi selain perubahan yang meningkatkan
nilai sekarang dari penghematan pajak atau mempengaruhi arus kas perusahaan (hipotesis
“no-effect” diturunkan dari Efficient Market Hypothesis).

Pengujian dari kedua hipotesis mempertimbangkan perilaku tingkat abnormal


return pada dan sekitar saat perubahan kebijakan akuntansi. Menurut hipotesis no-effect,
seharusnya tidak ada abnormal return bila ada 'perubahan kosmetik' dalam kebijakan
akuntansi, karena tidak berpengaruh pada arus kas. Sebaliknya, di bawah hipotesis
mekanistik kita akan mengharapkan untuk melihat abnormal return pada tanggal
pengumuman perubahan akuntansi meskipun perubahan tidak memiliki pengaruh terhadap
arus kas yaitu, akuntansi kosmetik atau kreatif bisa menipu pelaku pasar.

Salah satu penelitian pertama yang mencoba untuk membedakan antara hipotesis
bersaing dilakukan oleh Kaplan dan Roll. Mereka mempelajari dua perubahan akuntansi
yaitu perubahan dalam akuntansi untuk kredit pajak investasi dari penangguhan pengakuan
segera dan beralih kembali dari penyusutan dipercepat untuk depresiasi garis lurus. Hasil
Kaplan dan Roll memperlihatkan bahwa pasar adalah 'tertipu' untuk beberapa waktu.

Anda mungkin juga menyukai