Anda di halaman 1dari 7

BATUAN METAMORF

A. Pengertian Batuan Metamamorf


Metamorfosa adalah suatu proses transformasi atau perubahan batuan akibar
dari tidak stabilnya tekanan (P), temperature (T) atau keduanya. Proses
metamorfosa merupakan suatu proses isokimia yang tidak terjadinya penambahan
unsur unsur kimia.
Batuan metamorf merupakan batuan yang terbentuk dari proses
metamorfisme atau metamorfosa yang terjadinya perubahan, fisik ( struktur dan
tekstur ) dan kimia ( mineralogy ) dari suatu perubahan batuan yang terjadinya
suatu tekanan dan suhu yang tidak stabil pada kerak bumi. Pengertian lainnya
batuan metamorf merupakan batuan yang berasal dari batuan induk lainnya, dapat
berasal dari batuan beku, batuan sedimen maupun batuan metamorf sendiri.

Sumber:Ridwan.2011
Gambar 1
Batuan Metamorf

Proses metamorfosa terjadi dalam fase padat, tanpa mengalami fase cair
yang mana terjadi dalam temperature 200oC - 800 oC. salah satu contoh yaitu
batumarmer yang berasal dari peubahan batu gamping yang diakibatkan oleh
temperature atau tekanan. Kondisi fisik yang mengontrol proses metamorfosa atau
rekristalisasi yaitu:
1. Tekanan : Tekanan dibgi menjadi tekanan hidrostatis dan tekanan searah
(Stress). Dari kedua tekanan ini dikenal menjadi 2 kelompok mineral yaitu:
 Stress mineral yaitu mineral – mineral yang kuat terhadap tekanan. Contoh:
Kianit dan staurolit.
 Anti Stress mineral yiatu mineral - mineral yang tidak sering dijumpai pada
batuan yang mengalami stress. Contoh: Olivin dan andalusit.
2. Temperature : Umumnya perubahan temperature jauh lebih efektif dari pada
berubahan tekanan, hal iniberpengaruh bagi perubahan mineraloginya.

B. Genesa Batuan Metamorf


Batuan metamorf terjadi akibat adanya perubahan suhu dan tekanan yang
tinggi atau keduanya yang mana tidak stabilnya kedua factor tersebut sehingga
mengubah suatu batuan yang ada sebelumnya sepeti dari batuan beku, batuan
sedimen ataupun dari batuan metamorf itu sendiri sehingga menjadi batuan baru
dari kedua factor yang mempengaruhi yaitu suhu dan tekanan yang mana suhu
yang dapat mengubah batuan sebelumnya menjadi batuan metamorf berkisar
antara 200oC - 800 oC.

C. Mineral Penyusun Batuan Metamorf


Mineral penyusun batuan metamorf hamper sama bnyaknya atau
keterdapatanna dari batuan induk atau batuan sebelumnya seperti batuan beku
dan sedimen, seperti: Kuarsa, albit, ortoklas, biotit, kalsit, hornblende dan dolomit.
Selain mineral diatas didapatkannya mineral khusus pada batuan metamorf sendiri
yang ditimbulkan dari 3 proses yaitu regional, thermal dan kimiawi. Contoh dari
ketiga roses tersebut yaitu:
1. Mineral Regional yaitu: Silimanit, Kyanit, Andalusit, Staurolit dan Talk.
2. Mineral Thermal yaitu: Garnet, Korondum, Grafit dan Wollastonit
3. Mineral Kimiawi yaitu: Epidot, Chlorit dan Wollastonit

D. Klasifikasi Batuan Metamorfosa


Secara umum batuan metmorfosa dibagi menjadi 2 macam atau jenis yaitu:
1. Metamorf Lokal, ada 2 macam:
 Kontak Theramal (Temperatur tinggi), factor yang memengaruhi selain
temperature adalah:
o Komposisimagma
o Batua samping yang diintrusi oleh magma
o Sifat imia batuan yang diintrusi akibat suhu yag tinggi atau panas.
 Kataklastik
Suatu batuan yang terbentuk akibat adanya transportasi sehingga
terjadinya pengikisan atu penggerusan terhadap bidang batuan kemudian
adanya tekanan yang kompresional baik secara tegak atau mendatar.
2. Metamorf Regional, ada 2 macam:
 Metamorf dynamo thermal(Temperatur dan tekanan yang tinggi),factor
yang mempengaruhi:
o Aktivitas lempeng atau proses terbentuknya gunning api atau
pegunungan yang diaibatkan oleh lempeng samudra dan lempeng
benua.
 Metamorf Beban
Suatu proses pembebanan dari suatu massa sedimentasi atau dari batuan
lainya yang sangat tebal dan adanya suatu cekungan yang sangat luas.
Batuan metamorf berdasarkan perubahan fisik dapat diklasifkasifikasikan
menjadi 3 macam batuan metamorf yaitu:
1. Batuan Metamorf Thermal
Batuan yang telah mengalami metamorfosa dan terbentuk oleh 2 faktor yaitu
tekanan dan temperature yang mana temperature lebih dominan dibandingkan
oleh tekanan yang mana temperature yang dapat mengubah batuan sebelumnya
menjadi batuan metamorf thermal ini dibutuhkannya suhu berkisaran antara 400oC
- 800 oC. Contoh: Hornfels.
2. Metamorf Dynamo
Batuan metamorf yang terbentuk oleh dua factor juga tetapi dalam klasifikasi
metamorf dynamo ini lebih dominan tekanan dalam pembentukkan batuan
metamorf ini dibandingkan temperature. Contohnya: Gneiss.
3. Batuan Metamorf Regional
Batuan ini terbentuk leh dua factor yang seimbang atau memeiliki peran yang
dimana dalam pembentukkan batuan metamorf yaitu factor berupa tekanan dan
temperature. Contohnya: Batu sekis mika.

E. Tekstur dan Struktur Batuan Metamorf


1. Tekstur Batuan Metamorf
Mengenai tekstur batuan metamorf di bagi menjadi beberapa macam istiah
yaitu:
 Lepidoblastik : Memperlihatkan kesejajaran mineral – mineral pipih.
Contohnya: Mika dan klorit.
 Nematoblastik : Meperlihatkan kesejajaran mineral- mineral yang tabular,
prismatic, meniang dan lainnya. Contohnya: Amfibol.
 Granoblastik : Memperlihatkan suatu bentuk sususan mineral yang memiliki
bentuk yang sama (Equidimentional).

Sumber: Diktat Laboratorium Kristalografi, mineralografi, dan


pertologi
Gambar 2
Tekstur Batuan Metamorf

Dari 3 bentuk umum teksturyang ada pada batuan metamorf akan dapat
dikelompokkan lagi menjadi 2 tekstur, yaitu:
1. Heteroblastik
Suatu tekstur batuan metamorf yang memperlihatkan leih dari satu macam
bentuk tekstur yang terlihat pada batuan metamorf.
2. Homeoblastik
Suatu tekstur batuan metamorf yang memprlihatkan satu macam bentuk
tekrtur batuan metamorf.
2. Tekstur Khusus Batuan Metamorf
Pada batuan metamorf tidak hanya tekstur umum yang ada namun ada juga
tekstur khusus pada batuan yaitu:
a. Porfiroblastik
Tekstur yang hamper sama dengan tekstur pada batuan beku yaitu pofiritik
yang mana memperliatkan adanya utir kristal yang besar dala massa dasar
dari kristal berbutir halus.
b. Blastobpofiritik
Benuk tekstur yang sama dengan batuan sebelumnya.
c. Idioblast
Suatu tekstur untuk batuan yang mempunai butiran kristal euhedral yang
terbentuk karena proses metamorfosa.
d. Xenoblast
Suatu tekstur untuk batuan metamorf yang mempunyai butiran kristal anhedral
yang terbentuk karena proses metamorfosa.
e. Sub-Idioblast
Suatu tekstur khusus untuk batuan yang mempunyai butiran kristal subhedral
yang terbentuk karena proses metamorfosa.
3. Struktur Batuan Metamorf
Struktur pada batuan metamorf secara umum terbagi menjadi 2 macam
struktur yaitu:
a. Foliasi
Struktur pada batuan yang timbul oleh mineral – mineral yang pipih dan
terbentuk akibatproses metamorfisme. Foliasi ini memperlihatkan mineral –mineral
yang berbentu prismatic dan menunjukkan orientasi mineral tertentu.

Sumber: Diktat Laboratorium Kristalografi, mineralografi dan


pertologi
Gambar 3
Struktur Foliasi

b. Non Foliasi
Struktur yang terbentuk oleh mineral yang equidimensional, terdiri dari
kumpulan butir (granular) yang didapatkan pada metamorfosa thermal.
Contohnya: Batuan metamorf hornfels.
Sumber: Diktat Laboratorium Kristalografi, mineralografi dan
pertologi
Gambar 4
Struktur Non Foliasi
KESIMPULAN

Batuan metamorf adalah batuan yang terbentuk dari batuan sebelumnya


kemudian tertransportasi atau adanya bidang konta dengan material lain dan
terendapkan kemudian membentuk struktur dan tekstur sesuai dengan batuan
sebelumnya atau pun membentuk struktur atau struktur baru yang diakibatkan oleh
factor berupa temperature dan tekanan, yang mana temperature yag dibutuhkan
untuk menjadikan batuan atau endapan menjadi batuan metamorf dengan
temperature berkisaran 300oC – 800OC dan tekanan tertentu baik dari atas atau
samping.

Kemudian dalam mengklasrifikasi batuan metamorf dapat diketahui dari


batuan sebelumnya atau batuan induk yang terbentuk sebelumnya yang mana
diakibatan oleh suhu (temperature) dan tekanan itu sendiri. Dan dapat dibedakan
dengan kasap mata yang mana dengan diliat dari fisik batuan metamorf tersebut
ketika warna batuan metamorf itu sendiri gelam maka dapat dipengaruhi ole suhu
yang lebih dominan dibandingkan tekanan sedangkan untuk batuan yang memiliki
strktur yang emiliki uuran yang sama diatantara satu sama lain mineralnya maka
dapat disebut bahwa batuan metamorftersebut terbentuk oleh kedua factor
tersebut tetapi peran tekanan lebih penting dibandingkan temperature atau suhu.

Anda mungkin juga menyukai