Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan negara yang sangat kaya, memiliki potensi sumber daya alam
yang sangat melimpah. Kita menyadari bahwa potensi sumber daya belum dikelola secara
optimal sehingga masyarakat yang sejahtera dan berkeadilan belum bisa menjadi kenyataan.
Semakin maju suatu Negara semakin banyak orang yang terdidik dan banyak pula yang
menganggur. Maka sering dirasakan pentingnya dunia wirausaha. Pembangunan akan lebih
berhasil jika ditunjang oleh wirausahawan. Wirausaha memberikan sumbangan yang cukup
besar dalam perkembangan perekonomian dalam suatu negara , baik dalam jumlah maupun
dalam mutu wirausaha itu sendiri. Dalam rangka menghadapi era perdagangan bebas,kita
ditantang bukan hanya untuk mempersiapkan Sumber Daya Manusia yang siap
bekerja,melainkan juga harus mampu mempersiapkan dan membuka lapangan kerja baru.
Membuka dan memperluas lapangan kerja baru merupakan kebutuhan yang sangat
mendesak. Sebagai seorang wirausahawan atau orang yang mempunyai jiwa entrepreneurship
kita tentu saja harus memanfaatkan apa yang ada dalam negara kita ini.

Dalam kehidupan sehari-hari,masih banyak orang yang menafsirkan dan memandang


bahwa kewirausahaan adalah identik dengan apa yang dimiliki dan dilakukan oleh usahawan
atau wiraswasta. Pandangan tersebut kurang tepat karena jiwa dan sikap kewirausahaan tidak
hanya oleh usahawan ,namun juga oleh setiap orang yang berpikir kreatif dan bertindak
inovatif ,misalnya, petani, karyawan, pegawai pemerintah, mahasiswa, guru, pimpinan
proyek dan lain sebagainya. Berpikir kreatif dan inovatif dapat menciptakan ide kreatif dan
inovatif. Dan ide tersebut dapat membuat sebuah peluang usaha yang besar, namun kita
dituntut untuk berpikir kreatif dan inovatif yang sungguh-sungguh dan mendalam agar dapat
menciptakan suatu ide yang menghasilkan peluang. Dengan kreativitas dan inovatif kita bisa
menciptakan suatu nilai lebih terhadap suatu barang dan jasa yang memiliki nilai guna bagi
konsumen yang membutuhkan.
(https://plus.google.com/116866747488882017831/posts/gCngQBfAXAi)

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana Ide dan Konsep Usaha ?
2. Apa Itu Business Coaching ?
3. Apa Itu Prifiting, Systemmizing, Expanding ?
4. Bagaimana Menyusun Proposal Rencana Usaha ?

1
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui Ide dan Konsep Usaha
2. Untuk mengetahui Business Coaching
3. Untuk mengetahui Profiting, Systemmizing, Expanding
4. Untuk mengetahui Menyusun Proposal Rencana Bisnis
1.4 Manfaat Penulisan
Dalam makalah ini penulis berharap pembaca dapat mengambil manfaat yang sesuai
dengan tujuan yang diharapkan.

1.5 Metode Penulisan


Dalam makalah ini penulis menggunakan metode studi literatur, dimana kami
menjadikan bacaan-bacaan dari beberapa media sebagai sumber informasi.

BAB II
PEMBAHASAN

2
2.1 Ide dan Konsep Usaha
Menurut Zimmerer, ide-ide yang berasal dari wirausaha dapat menciptakan peluang
untuk memenuhi kebutuhan riil di pasar. Ide-ide itu menciptakan nilai potensial di pasar
sekaligus menjadi peluang usaha. Dalam mengevaluasi ide untuk menciptakan nilai-nilai
potensial (peluang usaha), wirausaha perlu mengidentifikasi dan mengevaluasi semua resiko
yang mungkin terjadi dengan cara :
1. Mengurangi kemungkinan resiko melalui strategi yang proaktif
2. Menyebarkan resiko pada aspek yang paling mungkin
3. Mengelola resiko yang mendatangkan nilai atau manfaat
Kreativitas seringkali muncul dalam bentuk ide untukk menghasilkan barang dan jasa
baru. Ide bukanlah peluang dan tidak akan muncul bila wirausaha tidak mengadakan evaluasi
dan pengamatan secara terus menerus. Ide bias menjadi sebuah peluang dengan cara berikut
ini:
1. Dapat digerakkan secara internal melalui perubahan cara-cara/metode yang lebih baik
untuk melayani dan memuaskan pelanggan dalam memenuhi kebutuhannya.
2. Ide dapat dihasilkan dalam bentuk produk dan jasa baru.
3. Ide dapat dihasilkan dalam bentuk modifikasi pekerjaan yang dilakukan atau cara
melakukan suatu pekerjaan.
Ide dan Bisnis merupakan dua hal yang memiliki keterkaitan sangat kuat karena suatu
Perencanaan Bisnis berasal dari sebuah ide kreatif. Ide usaha kreatif muncul dari kreatifitas
seorang pengusaha. Namun kadang kala setelah ide usaha kreatif itu muncul kita sangat sulit
untuk mewujudkannya. Adapun sumber-sumber ide yaitu :
1. Pengalaman pribadi
Dasar utama ide awal adalah pengalaman pribadi, baik saat bekerja maupun di rumah.
Pengetahuan yang didapatkan dari pekerjaan yang terakhir maupun yang sekarang seringkali
membuat seseorang untuk melihat kemungkinan memodifikasi produk yang telah ada,
memperbaiki pelayanan, menduplikasi konsep dalam lokasi yang berbeda.
2. Minat/hobi
Kadangkala minat tumbuh di luar statusnya sebagai minat dan menjadi bisnis. Seseorang
yang memiliki suatu minat/hobi terhadap suatu bidang tertentu, akan melahirkan suatu ide
untuk mendirikan usaha yang berkaitan dengan hobi tersebut
3. Penemuan secara tidak sengaja
Melibatkan sesuatu yang disebut SERENDEPITAS (kemampuan menemukan sesuatu) atau
sejenis kemampuan untuk membuat penemuan yang diinginkan secara tidak sengaja.
4. Pencarian ide dengan penuh pertimbangan
Sebuah ide awal dapat muncul dari percobaan yang dilakukan oleh wirausaha untuk

3
menemukan ide baru. Usaha pencarian sedemikian rupa dapat berguna karena hal tersebut
merangsang kesiapan pikiran.

Konsep usaha terdiri dari empat komponen utama yaitu :


 Strategi inti (core strategy)

Merupakan inti dari bagaimana suatu perusahaan memilih cara untuk berkompetisi.
Unsur-unsur dari strategi inti tersebut meliputi visi dan misi usaha, cakupan produk / pasar
dan basis diferensiasi. Visi usaha merupakan apa yang diinginkan perusahaan yang bersifat
ideal dan misi usaha merupakan operasionalisasi dari visi usaha. Visi dan misi usaha ini untuk
memberi arah dan seperangkat kriteria untuk mengukur kemajuan yang dicapai. Visi yang
dilandasi modal spiritual terbukti dapat melambungkan perusahaan.

 Sumber daya strategis (strategic resources)


Sumber daya strategis bersifat spesifik dan unik yang dapat mengubah secara
dramatis sumber daya kompetisi menjadi sumber inovasi konsep usaha. Kompetensi ini
merupakan sesuatu keunggulan yang dimiliki perusahaan dan mampu memberikan
ketrampilan dan kemampuan yang unik.
 Perantara pelanggan (customer interface)
Komponen ini mempunyai empat elemen, yaitu dukungan dan pemenuhan, informasi
yang mendalam, dinamika hubungan dan struktur harga.
 Jaringan nilai (value network)
jaringan nilai merupakan komponen yang mengelilingi perusahaan dan yang
memperkuat dan melengkapi sumber daya yang dimiliki perusahaan. Adapun jenis-jenis
komponen jaringan nilai (value network) adalah tanpa formalitas, hobi atau kegemaran,
random event, self service dan kekeluargaan.

2.2 Business Coaching

Business coaching adalah suatu program pembimbingan usaha dimana coachee atau klien
seolah-olah sedang magang di usahanya sendiri dan secara bertahap belajar menerapkan
langkah-langkah usaha di bawah bimbingan coach agar ia mampu mencapai sasaran usaha
maupun pribadi yang ia tetapkan.

Business coaching ini didesain untuk memberikan bimbingan jangka pendek (minimal
3 bulan) dan jangka panjang (minimal 12 bulan) melalui pendekatan-pendekatan yang
mampu dilakukan oleh para klien. Filosofi yang kami gunakan dalam melakukan
empowerment adalah: “Ajak dan ajarkan coachee memancing, bukan langsung memberikan

4
ikannya, agar ia mampu memilih ikan, umpan, kolam dan kail yang bisa ia pakai untuk
mencapai sasarannya”.
Sasaran apa saja yang bisa diraih oleh para coachee di dalam program business
coachingnya secara mendasar akan mengarah pada 3 hal yaitu: TTM – Time, Team dan
Money. Money akan menyangkut revenue/omset usaha, profit usaha, bahkan income pribadi
klien.
Team akan berhubungan dengan bagaimana mengembangkan team atau sumber daya
manusia yang kompak kerjasamanya dengan owner serta memiliki kemampuan yang
membuat mereka dapat produktif sehingga akhirnya menyentuh faktor Time, yaitu bagaimana
sebagai owner anda juga dapat mengembangkan produktivitas yang diperlukan dalam peran
anda sebagai owner, yaitu mengembangkan keputusan-keputusan yang bersifat strategis dan
mengendalikan usaha anda secara remote.
Secara khusus, program business coaching mencakup beberapa hal, seperti:
1. Menetapkan visi, misi dan kultur usaha yang menjadi dasar jangka panjang
pengelolaan usaha
2. Menetapkan target serta menyusun perencanaan usaha tahunan sampai bulanan
3. Menentukan dan mengevaluasi strategi Marketing dan Sales
4. Pengendalian keuangan dari membaca laporan dan menghitung berapa titik break
even usaha
5. Mengasah kepemimpinan sang business owner
6. Menentukan serta mengevaluasi sistem apa yang diperlukan dalam usaha
7. Mengasah kualitas pribadi sang business owner, sehingga mampu
mengimplementasi rencana usahanya secara bertanggung jawab

2.3 Profiting, Systemmizing, Expanding


Profiting
Dalam melakukan motif ekonomi para pelaku ekonomi pasti akan mempertimbangkan
dari segi profit. Apapun kegiatannya baik produksi atau jasa. Prinsip dasar yang biasanya
dipakai adalah modal yang digunakan haruslah kembali penuh ditambah lagi dengan untung
yang dicapai. Jika seorang produsen sangat mengerti apa selera pasar yang sedang disenangi
maka kemungkinan untuk mendapatkan keuntungan yang lebih banyak akan bisa terwujud.
Dan biasanya bagi produsen yang bisa memprediksi keinginan, kebutuhan dan selera
masyarakat, ia juga bisa menahan suatu barang yang memang sangat dicari oleh konsumen
dan menjadikannya barang yang langka, hal ini akan membuat harga menjadi naik, dan
keuntungan bisa dicapai lebih banyak. Pengertian profit sendiri adalah keuntungan atau nilai
lebih yang diperoleh oleh pelaku ekonomi dari hasil penjualan setelah dikurangi modal dan
biaya produksi lainnya. Setelah volume penjualan anda cukup besar atau kapasitas yang anda

5
tawarkan sudah maksimum tiap saat, barulah fokus menaikkan keuntungan usaha. Adapun 3
hal yang mampu menaikkan keuntungan usaha dari customer :
a. Menaikkan angka repeat order; Repeat order adalah segala upaya yang dilakukan untuk
membuat pelanggan semakin sering berbelanja ke tempat kita.
b. Menaikkan rata-rata pembelian tiap kunjungan; Menaikkan rata-rata pembelian adalah
upaya agar pelanggan yang tadinya belanja sebesar Rp 100.000,- tiap kunjungan,
meningkat menjadi Rp 200.000,- tiap kunjungan, bahkan lebih.
c. Menaikkan margin. Menaikan margin adalah upaya menaikkan nilai dan harga jual, serta
menekan biaya produksi dengan cara menaikan produktifitas dan menekan pengeluaran.
Di tahap profiting, promosi tetap jangan berhenti.Bedanya dengan tahap starting, promosi
profiting lebih difokuskan ke pelanggan yang sudah ada.

Systemmizing

Tujuan dari sistem adalah membuat bisnis ‘autopilot’ atau tetap berjalan tanpa anda
dan siap dikembangbiakan (multiplying). Jika profit anda besar, anda tidak perlu pusing untuk
membuat sistem sendiri. Cukup membayar konsultan untuk membuat sistem di perusahaan
Anda. Yang terpenting lagi, inilah saatnya Anda mencari GM/direktur yang jauh lebih pandai
dan berpengalaman dari Anda. Tahap ini dimulai dengan membangun sistem bisnis secara
bertahap. Membangun sistem bisnis dapat dimulai dengan membuat Standard Operating
Procedure, membuat sistem proses order, penjualan, penggajian karyawan, dan membuat tim
manajemen.

Expanding Business
Pengertian ekspansi menurut Bambang Riyanto, menerangkan bahwa “Ekspansi
dimaksudkan sebagai perluasan modal, baik perluasan modal kerja saja, atau modal kerja dan
modal tetap, yang digunakan secara tetap dan terus-menerus didalam perusahaan”.Ekspansi
perusahaan di sebut juga dengan perluasan perusahaan. hal ini diperlukan oleh suatu
perusahaan untuk mencapai efisiensi, menjadi lebih kompetitif, serta untuk meningkatkan
keuntungan atau profit perusahaan.Ekspansi adalah memperbesar perusahaan baik dengan
jalan mendirikan usaha baru dengan produk baru ataupun produk yang sudah ada ditempat
lain ataupun juga meningkatkan produksi barang yang telah diproduksi.

Deskripsi ekspansi :
1. Aktivitas memperbesar/memperluas usaha yang ditandai dengan penciptaan pasar baru,
perluasan fasilitas, perekrutan pegawai, dan lain-lain.

6
2. Peningkatan aktivitas ekonomi dan pertumbuhan dunia usaha (expansion).

Motif-motif pembelanjaan ekspansi :


a. Motif Ekonomi
Apabila ekspansi suatu perusahaan didasarkan pada pertimbangan untuk memperbesar
atau menstabilisasi laba yang diperoleh, maka ekspansi tersebut karena motif ekonomi. Hal
ini terjadi misalnya karena semakin besarnya permintaan terhadap produk atau jasa yang
diprodusi oleh suatu perusahaan. Makin luas pasar bagi produknya mendorong perusahaan
tersebut untuk memperbanyak produksinya guna mengimbangi tambahan permintaan atau
tambahan luas pasar .Makin besar jumlah produk yang dapat dijual, berarti semakin besar
kemungkinan untuk mendapatkan laba yang lebih besar, sehingga dengan demikian setiap
pimpinan perusahaan mempunyai harapan dan keinginan untuk dapat selalu mengembangkan
dan meluaskan perusahaanya.keuntungan yang diperoleh perusahaan antara lain sebagai
berikut:
1. Alat pengukur prestasi perusahaan
2. Dapat dipergunakan untuk memenuhi kewajiban-kewajiban perusahaan
3. Sebagai sumber dana perusahaan

b. Motif Psikologis
Yaitu ekspansi yang didasarkan pada ambisi personal dari pemilik atau pimpinan
perusahaan untuk memperoleh prestige dan kekuasaan yang lebih besar. Motif ini
berhubungan dengan personaliti pemimpin perusahaan.Bisa jadi pemimpin perusahaan
dengan sifat penantang resiko (risk seeking) berada pada motif ini.Ekspansi yang dilakukan
dalam kategori motif psikologis semacam ini seringkali atau bahkan tidak melakukan
perhitungan ekonomis terdahulu.Bahkan pada sebagian pengusaha terdapat syndroma
ekspantion yaitu keinginan untuk terus melakukan ekspansi usaha.Hal yang menonjol dari
motif psikologis ini adalah lebih didorong oleh insting atau judgment berupa kebenarian
untuk mengambil resiko meskipun tanpa didukung oleh pertimbangan rasionalitas yang
matang. Dengan demikian bahwa ekspansi merupakan suatu bentuk perluasan usaha baik
dalam meningkatkan komponen aktiva lancar, aktiva tetap atau lainnya guna sebagai motif
yang meningkatkan nilai ekonomi maupun ambisi personal dari pimpinan perusahaan untuk
mencapai tujuan.

2.4 Menyusun Proposal Rencana Usaha

7
Proposal usaha adalah suatu dokumen yang menyatakan keyakinan akan kemampuan sebuah
bisnis untuk menjual barang atau jasa dengan menghasilkan keuntungan yang memuaskan
dan menarik bagi penyandang dana. Pengertian lain menyatakan bisnis plan adalah selling
document yang mengungkapkan daya tarik dan harapan sebuah bisnis kepada penyandang
dana potensial. Untuk memperoleh pinjaman modal, wirausaha harus membuat rencana bisnis
atau proposal usaha yang berisi informasi lengkap tentang usaha yang sedang atau akan
dijalankan. Alasan penting penyusunan proposal usaha

1. Dengan disusunnya proposal usaha merupakan pernyataan inisiatif calon wirausaha


untuk membuka uasaha.
2. Dengan disusunnya proposal usaha merupakan fokus tujuan yang ingin dicapai oleh
personil-personil yang ada dalam perusahaan.
3. Dengan disusunnya proposal usaha mengundang oran-orang atau pihak-pihak tertentu
yang berpotensi untuk bergabung dan bekerjasama dalam usaha.
4. Dengan disusunnya proposal usaha dapat digunakan untuk mengatur kerjasama
dengan perusahaan lainnya.

Manfaat proposal usaha :

1. Membantu wirausaha berpikir praktis dan obyektif tentang usaha yang akan
dijalankan.
2. Membantu wirausha dalam bersaing, karena melalui proposal usaha sudah dianalisis
secara cermat tingkat keberhasilan.
3. Membantu wirausaha untuk mengkomunikasikan gagasan usahanya kepada pihak
lain.
4. Dapat digunakan untuk membandingkan antara perkiraan dengan hasil yang dicapai.
5. Membantu wirausaha untuk mengembangkan dan menguji strategi serta hasil yang
diharapkan.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun proposal usaha :

1. Tujuan yang ingin dicapai harus realistis, yaitu spesipik dan dapat diukur.
2. Fleksibel, yaitu memberi kemungkinan perubahan dengan mengubah tujuan pokok
dan memungkinkan adanya alternatif strategi yang dapat dipormolasikan.
3. Komitmen, yaitu mendapat dukungan berbagai pihak seperti karyawan, mitra bisnis
dan lain-lain yang terkait.

Jenis-jenis proposal yang dapat dibuat :


1. Proposal usaha dagang.
2. Proposal usaha jasa.

8
3. Proposal usaha industri.

Adapun Informasi yang umumnya tercakup dalam sebuah proposal usaha adalah :
1. Uraian Usaha
Pada bagian ini wirausaha dapat memberikan penjelasan singkat tentang usaha yang sedang
atau akan dijalankan, latar belakang pemilihan bidang usaha dan prospek usaha dimasa
mendatang, keunggulan bidang usaha yang dipilihnya, kendala –kendala bisnis beserta
antisipasi pemecahannya.

2. Produk

Spesifikasi produk diuraikan secara rinci mulai dari bentuk, ukuran, jenis, kegunaan,
keistimewaan kuantitas hasil produk setiap periode dan lain-lain. Hal-hal yang perlu
dipertimbangkan wirausaha dalam memilih produk yang akan dihasilkan adalah :

1. Permintaan konsumen terhadap produk


2. Kebutuhan konsumen yang bellum teridentifikasi
3. Daya beli konsumen
4. Persaingan dalam pasar
5. Sumber-sumber daya yang menunjang produksi

3. Lokasi

Lokasi usaha harus dicantumkan dalam proposal usaha karena lokasi merupakan bagian dari
aspek pemasaran disamping harga dan promosi. Dua hal yang perlu diperhatikan dalam
menentukan lokasi usaha :

1. Backward Linkage (hubungan ke belakang) yaitu hubungan yang berkaitan dengan


cara memperoleh bahan baku yang berdampak pada besarnya biaya produksi.
2. Forward Linkage (hubungan ke depan) yaitu hubungan yang berkaitan dengan daerah
hasil pemasaran yang terkait dengan masalah penjualan dan distribusi produk untuk
sampai ke tangan konsumen.
Hal –hal yang harus diperhatikan dalam pemilihan lokasi usaha antara lain :
 Dekat dengan sumber bahan baku/sumber daya
 Dekat dengan pasar (transportasi)
 Tanggapan/penerimaan pemerintah daerah dan masyarakat sekitar

4. Pasar

Pasar merupakan tempat orang melaksanakan transaksi, sebelum memasuki pasar , wirausaha
harus menetapkan segmen pasar, target konsumen ,strategi pemasaran termasuk juga

9
kebijakan harga. 5 (lima) jenis pasar yang menjadi sasaran wirausaha dari produk
perusahaannya yaitu :

1. Pasar monopoli merupakan bentuk pasar yang hanya terdapat satu penjual atau
produsen di dalam pasar yang menghasilkan barang dan tidak ada barang pengganti
nya atau barang substitusinya. Contoh pasar monopoli di Indonesia PT Perusahaan
Listrik Negara (PT PLN) dan PT Kereta Api Indonesia (PT KAI).
2. Pasar persaingan sempurna merupakan bentuk pasar dengan banyak produsen atau
penjual dan pembeli. Produk yang dihasilkan bersifat homogen atau sejenis dan
produsen bebas keluar masuk pasar tanpa hambatan. Contoh pasar persaingan
sempurna beras, gandum, dan gula.
3. Pasar oligopoly merupakan bentuk pasar dimana terdpat beberapa produsen atau
penjual yang menguasai pasar dan saling ketergantungan antar perusahaan
(produsen) dan banyak terdapat pembeli, contoh pasar oligopoly adalah pasar
semen, industri mobil dan pasar layanan selular.
4. Pasar monopolistis. Dalam pasar ini terdapat cukup banyak produsen atau penjual
yang menjual produk sejenis tetapi memiliki perbedaan dalam beberapa aspek.
Contoh pasar monopolistik pada produk sampoo, pasta gigi, sabun dll meskipun
memiliki fungsi yang sama tetapi setiap produk yang dihasilkan berbeda memiliki
cirri khusus misalnya aroma, warna, kemasan dll.
5. Pasar Monopsoni adalah bentuk pasar dimana terdapat banyak produsen yang
menawarkan hasil produksinya hanya kepada satu pembeli tunggal saja. Contoh
pasar monopsoni adalah penjualan perangkat kereta api yang hanya dibeli oleh PT
Kereta Api Indonesia (KAI).
5. Persaingan
Perusahaan harus bisa menjelaskan posisi usahanya dan pesaingnya dalam pasar yang ada.
Posisi perusahaan dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

1. Pemimpin pasar (Market leader). Perusahaan ini menguasai bagian terbesar


dalam pasar (40% pasar) . Pemimpin pasar umumnya memiliki cukup kekuatan
untuk mengendalikan harga dan harus berusaha mempertahankan posisinya
didalam pasar agar tidak direbut oleh perusahaan pesaing. Untuk
mempertahankan posisinya perusahaan harus menyediakan dana yang besar untuk
biaya promosi.
2. Penantang pasar (Market Challanger) merupakan urutan kedua dari pemimpin
pasar, menguasai 30% pasar dan dapat menyerang market leader dan pesaing-

10
pesaing lainnya dengan cara memberikan pelayanan yang memuaskan, “ perang
harga ” dan menggencarkan promosi untuk merebut bagian pasar.
3. Pengikut pasar (Market Follower) Menguasai 20% pasar, pengikut pasar lebih
suka menawarkan hal-hal yang serupa dan meniru produk perusahaan pemimpin
pasar. Pengikut pasar memiliki pangsa pasar yang tidak terlalu banyak tetapi tetap
setia pada produknya.
4. Perelung pasar (Market Nicher ) Perusahaan jenis ini menguasai 10% bagian
pasar mencoba masuk ke celah-celah pasar yang aman dan menguntungkan yang
dilupakan atau terlewatkan oleh perusahaan besar. Perelung pasar merupakan
pesaing bagi perusahaan pengikut pasar dan cenderung menghindari persaingan
dengan perusahaan besar.
6. Laporan Keuangan
Perusahaan yang baru memulai usaha harus menyertakan rencana modal, estimasi biaya dan
pendapatannya,sedangkan yang telah memiliki usaha wajib menyertakan laporan keuangan
yang lalu dalam rencana usaha. Laporan keuangan meliputi neraca perusahaan, laporan
laba/rugi,analissis titik impas (BEP) serta sumber permodalan, jadi bisa dinilai kemampuan
riil maupun potensi perusahaan.

7. Manajemen Usaha
Dalam proposal usaha wirausaha harus menguraikan bentuk kepemilikan, struktur modal,
peranan organisasi perusahaan, status badan hukum usaha yang akan dijalankan apakah
berbentuk badan usaha perseorangan, Firma, CV, Perseroan Terbatas atau bentuk badan usaha
lainnya.
8. Personalia
Pada bagian ini wirausaha dapat menjelaskan susunan personalia dalam struktur organisasi
perusahaan, lengkap dengan jumlah pegawai dan latar belakang pendidikan.

9. Proposal Kredit

Dalam proposal kredit wirausaha mengajukan sejumlah dana yang diperlukann dalam
mengembangkan usahanya,serta rincian alokasi penggunaan dana.

10. Lampiran-lampiran
Hal penting yang perlu dicantukan wirausaha pada bagian ini adalah dokumen-dokumen
penting perusahaan seperti akta pendirian perusahaan, SIUP, sertifikat tanah dan sebagainya.

11
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Ide-ide yang berasal dari wirausaha dapat menciptakan peluang untuk memenuhi
kebutuhan riil di pasar. Ide-ide itu menciptakan nilai potensial di pasar sekaligus menjadi
peluang usaha. Dalam mengevaluasi ide untuk menciptakan nilai-nilai potensial (peluang
usaha). Ide-ide bersumber dari pengelaman pribadi, minat dan hobi, penemuan secara tidak
sengaja, pencarian ide dengan penuh pertimbangan. Sedangkan konsep usaha mempunyai
empat komponen yaitu strategi inti (core strategy), sumber daya strategis (strategic
resources), perantara pelanggan (customer interface) dan jaringan nilai (value network).

Business coaching adalah suatu program pembimbingan usaha dimana coachee atau klien
seolah-olah sedang magang di usahanya sendiri dan secara bertahap belajar menerapkan
langkah-langkah usaha di bawah bimbingan coach agar ia mampu mencapai sasaran usaha
maupun pribadi yang ia tetapkan.

Profitizing adalah keuntungan atau nilai lebih yang diperoleh oleh pelaku ekonomi dari
hasil penjualan setelah dikurangi modal dan biaya produksi lainnya. Ada 3 hal yang mampu
menaikkan keuntungan usaha dari customer yaitu menaikkan angka repeat order, menaikkan
rata-rata pembelian tiap kunjungan, dan menaikkan margin. Tujuan dari sistem adalah
membuat bisnis ‘autopilot’ atau tetap berjalan tanpa anda dan siap dikembangbiakan
(multiplying). Jika profit anda besar, anda tidak perlu pusing untuk membuat sistem sendiri.

12
Cukup membayar konsultan untuk membuat sistem di perusahaan Anda. Expanding business
dimaksudkan sebagai perluasan modal, baik perluasan modal kerja saja, atau modal kerja dan
modal tetap, yang digunakan secara tetap dan terus-menerus didalam perusahaan.

Proposal usaha adalah suatu dokumen yang menyatakan keyakinan akan kemampuan
sebuah bisnis untuk menjual barang atau jasa dengan menghasilkan keuntungan yang
memuaskan dan menarik bagi penyandang dana. secara umum proposal usaha harus disusun
berdasarkan analisis wirausaha terhadap kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang
akan dihadapi. Informasi yang umumnya tercakup dalam sebuah proposal usaha adalah
uraian usaha, produk, lokasi, pasar, persaingan, laporan keuangan, manajemen usaha,
personalia, proposal kredit, dan lampiran lainnya.

3.2 Saran

Dengan adanya paper ini diharapkan pembaca memahami tentang ide, konsep usaha dan
proposal rencana usaha demi meningkatkan wirausaha yang ada di Indonesia.

13
DAFTAR PUSTAKA

Rohyani, Ida. 2013. Ide dan Peluang Kewirausahaan.


https://plus.google.com/116866747488882017831/posts/gCngQBfAXAi. (Diakses
pada tanggal 11 Maret 2016)
Novita, Intan Jaya. 2016. Kewirausahaan.
http://intanjayanovita.blogspot.co.id/2016/10/kewirausahaan-sap-89-102015.html?m=1
(Diakses pada tanggal 11 Maret 2017)

Paijo. 2013. Konsep Usaha. Dalam http://makalahpaijo.blogspot.co.id/2013/04/konsep-


usaha.html (Diakses pada tanggal 11 Maret 2017)

Sutrisno. 2014. Ide Kewirausahaan, Sumber Peluang dan Gagasan Potensial.


http://sutrisnoman.blogspot.co.id/2014/10/ide-kewirausahaan-sumber-peluang-
dan.html. (Diakses pada tanggal 11 Maret 2017)

14

Anda mungkin juga menyukai