Anda di halaman 1dari 2

Bagaimana Hipertensi Bisa Sebabkan

Serangan Jantung

Hipertensi dan komplikasinya menjadi penyebab kematian nomor lima di Indonesia.


Angka kematian akibat komplikasi hipertensi yang terkait masalah jantung bahkan dilaporkan
lebih tinggi dibanding jenis komplikasi yang menargetkan organ tubuh lain. Mengutip laporan
Indonesian Renal Registry tahun 2015, sekitar 49% pengidap hipertensi berisiko lebih tinggi
mengalami kematian dini yang disebabkan oleh penyakit jantung seperti stroke dan serangan
jantung.

Risiko serangan jantung akibat hipertensi khususnya berasal dari tekanan sistolik dan
diastolik yang sama-sama tinggi. Semakin tinggi angkanya, semakin tinggi pula risiko Anda.
Bahkan meski Anda tidak memiliki faktor risiko utama lainnya seperti diabetes, kebiasaan
merokok, dan kolesterol tinggi, peningkatan risiko serangan jantung akibat hipertensi masih
tetap menghantui Anda. Ini artinya, memiliki hipertensi saja tanpa harus diikuti oleh kondisi lain
tetap dapat menyebabkan serangan jantung. Apa hubungannya tekanan darah tinggi dan
serangan jantung?

Memahami proses terjadinya serangan jantung

Serangan jantung (infark miokard) adalah kondisi mengancam jiwa yang terjadi ketika
aliran darah ke jantung terhambat. Serangan jantung biasanya diakibatkan oleh penumpukan
plak lemak, kolesterol, dan zat lainnya di dinding pembuluh koroner yang menyediakan suplai
darah beroksigen untuk otot jantung. Aliran darah yang terganggu dapat merusak atau
menghancurkan bagian dari otot jantung.
Gejala serangan jantung bisa bervariasi dari satu orang dengan yang lain. Yang paling
umum adalah nyeri dada hebat, seperti dada ditekan atau diremas kencang. Sensasi nyeri yang
sama juga bisa terasa pada lengan. Serangan jantung juga bisa menyebabkan gejala rasa sakit
atau ketidaknyamanan di punggung, leher, atau rahang. Begitu juga dengan mual, sesak napas,
sakit perut, atau pusing.

Tingkat keparahan gejala yang dirasakan setiap orang pun bisa beda-beda. Ada yang ringan,
tapi ada juga yang sangat parah.

Apa hubungannya tekanan darah tinggi dan serangan jantung?

Tekanan darah tinggi dapat memaksa pembuluh darah koroner untuk terus meregang.
Lambat laun, tekanan tambahan ini dapat melemahkan dinding arteri sehingga membuatnya
lebih rentan terhadap pembentukan plak yang semakin mempersempit pembuluh. Kondisi ini
disebut sebagai aterosklerosis.

Gumpalan darah juga cenderung lebih mudah terjadi ketika pembuluh mengeras akibat
plak, Ketika pembuluh darah tersumbat oleh plak atau gumpalan darah, aliran darah ke otot-otot
jantung akan terganggu. Akibatnya, otot jantung tidak bisa mendapatkan cukup asupan oksigen
dan nutrisi. Ketika ini terjadi, jaringan otot jantung akan mulai rusak dan bahkan mati perlahan
sehingga menyebabkan serangan jantung.

Beberapa kasus serangan jantung terjadi spontan. Namun untungnya, kebanyakan


serangan jantung lebih dulu diawali dengan gejala-gejala khas yang bisa mulai tampak
beberapa jam, hari, atau berminggu-minggu sebelum serangannya muncul. Gejala serangan
jantung yang utama dan patut untuk diwaspadai adalah nyeri dada kambuhan berulang kaki
yang seringnya dipicu oleh kelelahan namun cepat membaik setelah beristirahat.

Jika Anda curiga Anda atau orang terdekat Anda mengalami gejala-gejala yang sudah
disebutkan sebelumnya, cepat cari bantuan medis bahkan jika Anda tidak benar-benar yakin itu
adalah gejala serangan jantung.

Anda mungkin juga menyukai